Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Wr.

Wb

Alhamdulillahirobbil’aalamiin, wabihi nastaiinu alaa umuuriddunya waddiin,


wassolaatu wassalaamu alaa ambiya’i wal mursalin, sayyidina muhammadin wa’ala
aalihi wasohbihi ajma’in amma ba’du.

Qoolalloohu ta’ala fil qur’aanil adziim: a’udzubillahiminassyaitoonirrojiim,


bismillahirrohmaanirrohiim,

“Wa’budullooha wala tusyrikuu bihii syai’aw wabil waalidaini ihsaana”

Waqoola sollolloohu alaihi wasallam: “ridhollohu fi ridhol walidain, wasuhtullohi fii


sukhtil walidain”

Pertama-tama marilah Kita Panjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Yg Telah
Memberikan Kita Beribu – Ribu Nikmat Terutama Nikmat Iman , Islam , & Sehat Wal’afiat
Sehingga Kita Dapat Berkumpul Di Tempat Yg Insya allah Di Muliakan Oleh Allah

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad
SAW, yang diutus oleh Allah ke muka bumi ini sebagai rahmatan lil alamiin, yang telah
menggempur kesesatan dan mengibarkan panji-panji kebenaran, serta memperjuangkan
islam hingga sampai kepada kita

Saya Disini Ingin Memberikan Sedikit Ilmu Saya Tentang Berbakti Kepada Orang Tua,
Berbakti Kepada Orang Tua Itu Wajib! Karena Orang Tua Telah Mengasuh & Mendidik Kita
Sampai Sekarang Ini Seperti Yg Sudah Di Jelaskan Di Dalam Surat Al Isra Ayat 23 Yg Artinya
“Dan  hendaklah kamu berbuat baik  pada ibu bapakmu dengan sebaik – baiknya”. Jika
salah seorang diantara keduanya atau kedua – duanya sampai berumur lanjut dalam
pemliharaanmu, maka sekali – kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia”

kita harus ingat bahwa Dibalik kesuksesan seorang anak, ada orangtua yang berperan
didalamnya. Mereka tak hanya memberi materi, tapi juga doa

Saya teringat pada sebuah kisah:

Seorang anak bertengkar dengan ibunya & meninggalkan rumah. Saat berjalan ia baru
menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Ia melewati sebuah kedai bakmi. Ia
ingin sekali memesan semangkok bakmi karena lapar.

Pemilik bakmi melihat anak itu berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu bertanya”Nak,
apakah engkau ingin memesan bakmi?”
“Ya, tetapi aku tidak membawa uang,”jawab anak itu dengan malu-malu.”Tidak apa-apa,
aku akan mentraktirmu,”jawab si pemilik kedai.

Anak itu segera makan. Kemudian air matanya mulai berlinang.”Ada apa Nak?”Tanya si
pemilik kedai.”Tidak apa-apa, aku hanya terharu karena seorang yg baru kukenal memberi
aku semangkuk bakmi tetapi ibuku sendiri setelah bertengkar denganku, mengusirku dari
rumah. Kau seorang yang baru kukenal tetapi begitu peduli padaku.

Pemilik kedai itu berkata”Nak, mengapa kau berpikir begitu? Renungkan hal ini, aku hanya
memberimu semangkuk bakmi & kau begitu terharu…. Ibumu telah memasak bakmi, nasi,
dll sampai kamu besar, harusnya kamu berterima kasih kepadanya.

Anak itu kaget mendengar hal tersebut.”Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu?”
Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tetapi
terhadap ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun,aku bahkan tidak peduli.

Anak itu segera menghabiskan bakminya lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang.
Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih & cemas.
Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Nak, kau
sudah pulang, cepat masuk, aku telah menyiapkan makan malam.”

Mendengar hal itu, si anak tidak dapat menahan tangisnya & ia menangis di hadapan
ibunya.

Kadang kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu
pertolongan kecil yg diberikannya pada kita. Namun kepada orang yang sangat dekat
dengan kita khususnya orang tua kita, kita sering melupakannya begitu saja.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini.

Saya jadi teringat kepada kedua orang tua saya. Mari kita do’akan mereka

ALLOHUMMAGHFIRLII WALIWAALIDAYYA WAR HAMHUMAA KAMA RoBBAYAANII


SHAGIIROO
  “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah
mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.

Ayah, ibu, aku sadar disetiap laranganmu, engkau mencoba melindungiku dari hal2 yang
buruk.. Maafkan aku ayah, ibu. jika selalu membantah laranganmu,sehingga membuatmu
marah. Terima kasih ibu, untuk nasihat sederhanamu. Namun,begitu bermakna dalam
kehidupanku. Robbana aatina fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah, waqinaa
adzaabannar. Aamin ya robbal aalamiin.

Hadirin yang berbahagia:


Sungguh luar biasa ibu dan ayah, Karena itu sayangilah mereka berdua, jangan
sesekali menyakitinya, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan neraka balasannya. Oleh
karena itu marilah kita senantiasa menyayangi mereka.

Demikianlah  ceramah singkat Dari Saya Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua Jika Ada
Kesalahan Kata Saya Minta Maaf.

Beli kelapa dicampur madu


Oleh-oleh buah rambutan
Anak durhaka nggak akan laku
Anak berbakti jadi rebutan

Walloohul muwafiq ilaa aqwamit thooriq

Wassalamu alaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai