Anda di halaman 1dari 18

6 TANDA

SAINTISME File #28 dapurabim

Susan Haack

Penulis Defending Science – Within Reason: Between Scientism and


Cynicism
Enam Tanda Sains adalah sesuatu yang bagus.
Saintisme1 Sebagaimana Francis Bacon meramalkan
berabad-abad lalu, ketika yang sekarang kita
sebut “sains modern” masih bayi, karya sains
Susan Haack2
telah membawa cahaya, pengetahuan yang
terus tumbuh tentang dunia dan bagaimana
Daftar isi dunia bekerja, dan buah, kemampuan untuk
memprediksi dan mengontrol dunia dalam
1. Penggunaan honorifik “sains” dan istilah-
cara yang memperluas dan memperbaiki
istilahnya ......................................................... 3
hidup kita. Tapi, sebagamana William Harvey
2. Meminjam jebakan-jebakan sains secara mengeluhkan, Bacon benar-benar menulis
tidak tepat ....................................................... 5 tentang sains “layaknya seorang Lord
3. Terlalu asyik dengan “masalah demarkasi” 7 Chancellor”5—atau dalam bahasa kita saat ini,
4. Pencarian “metode saintifik” ....................11 “layaknya seorang promotor,” atau “seperti
seorang sales.” Jelas bahwa nampaknya dia
5. Mencari jawaban sains untuk pertanyaan- lebih sadar akan kebaikan sains dibanding
pertanyaan di luar cakupannya ....................12 keterbatasan dan potensi bahayanya.
6. Meremehkan Non-Saintifik ......................15
Akan tetapi sains bukanlah hal bagus yang
sempurna. Sebaliknya, layaknya semua usaha
Seseorang pasti sangat gila bila mengabaikan manusia, sains tidak terbantahkan bisa salah
bahwa sains telah membuat banyak temuan- dan tidak sempurna. Dalam situasi terbagus
temuan sejati. CS Peirce3 kemajuannya kasar, tidak seimbang, dan tidak
bisa diprediksi; lebih dari itu, kebanyakan
Saintisme…menggunakan prestise sains untuk karya saintifik tidak imajinatif dan banal,
menyamar dan melindungi. A.H Hobbs4 beberapa lemah atau sembarangan, dan
beberapa mutlak korup; dan penemuan-
penemuan saintifik sering memiliki potensi
1
Dipublikasi pada jurnal LOGOS & EPISTEME, III, 1 merusak sebagaimana potensi baik—karena
(2012): 75-95. Diterjemahkan oleh Sahilfa Disan, pengetahuan adalah kekuasaan, sebagaimana
anggota grup Ateis Bertanya Islam Menjawab
https://www.facebook.com/groups/AteisBertanyaIslam kata Bacon, dan kekuasaan bisa
Menjawab/ disalahgunakan. Dan, tentu saja, sains jelas
2
Susan Haack (B.A., M.A. [1969], B.Phil.[1968], Oxford;
bukanlah satu-satunya hal yang bagus, juga
Ph.D. [1972], Cambridge) adalah Distinguished Professor
in the Humanities, Cooper Senior Scholar in Arts and bukan—yang ini dengan kepastian yang lebih
Sciences, Professor of Philosophy, dan Professor of Law kurang—satu-satunya bentuk inquiry
di University of Miami. Dia mengajar sekaligus di
College of Arts and Sciences dan School of Law. (pencarian informasi) yang bagus. Ada banyak
Karyanya merentang dari filsafat logika dan bahasa, ragam aktivitas manusia yang berharga selain
epistemologi, metafisika, filsafat sains, Pragmatisme—
inquiry—musik, menari, seni, bercerita,
baik secara filosofis maupun legal—dan hukum
pembuktian, khususnya bukti saintifik, hingga filsafat
sosial, feminisme, dan filsafat literatur.
[https://www.law.miami.edu/faculty/susan-haack –SD]
4
A. H. Hobbs, Social Problems and Scientism (Harrisburg:
3
Charles Sanders Peirce, Collected Papers, eds. Stackpole Press, 1953), 17.
5
Hartshorne, Charles, Paul Weiss, dan (volumes 7 & 8) Sumber saya adalah Peirce, Collected Papers (note 2
Arthur Burks (Cambridge: Harvard University Press, above), 5.361 (1877). (Bacon sempat menjadi Lord
1931-58), 5.172 (1903). Referensi ke Collected Papers Chancellor – secara kasar, mirip yang disebut di Amerika
menurut jilid dan nomor paragraf. Serikat sebagai Jaksa Agung– Inggris.)

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 1


memasak, berkebun, arsitektur, untuk cuma bermakna, “kebiasaan dan cara
menyebut beberapa; dan banyak lagi inquiry berekspresi manusia sains.” Tetapi di awal
yang berharga—sejarah, hukum, literatur, dekade abad 20 “scientism” mulai mendapat
filsafat, dsbnya. nada negatif—awalnya, nampaknya, terutama
sebagai response terhadap ide-ide yang
Sebagaimana saya mengindikasikan dengan terlalu-ambisius tentang betapa mendasarnya
memberi Defending Science – Within Reason6 transformasi pemahaman kita akan perilaku
judul kecil Between Scientism and Cynicism, manusia kalau saja kita menerapkan metode-
kita perlu menghindari meremehkan nilai metode yang terbukti sukses dalam ilmu-ilmu
sains atau melebih-lebihkannya. Apa yang fisikal.8 Dan pada pertengahan abad 20,
saya maksud dengan “sinisme” dalam konteks
saintisme sudah dilihat sebagai sebuah
ini adalah sebentuk kecemburuan dan sikap
“prasangka”9 “tahayul”10 dan
kritis yang tidak kritis terhadap sains, “penyimpangan” sains.11 Saat ini nada negatif
ketidakmampuan atau ketidakinginan ini sudah dominan:12 faktanya, konotasi
mengakui pencapaian intelektualnya yang peyoratif “saintisme” ini sekarang begitu
luar biasa, atau mengakui keuntungan nyata dalam tertanam hingga para pembela
yang dimungkinkannya. Apa yang saya otonomi etika, atau legitimasi pengetahuan
maksud dengan “saintisme” adalah kegagalan agama, dll, sering berpikir bahwa alih-alih
sisi lainnya: sebentuk sikap menghormati menghadapi argumen para pengkritik, sudah
sains yang terlalu-bersemangat dan tidak
kritis, ketidakmampuan untuk melihat atau
ketidakinginan untuk mengakui
kemungkinannya untuk salah, Dictionary bertahun 1867, penggunaan yang lebih
sempit ini telah muncul sejak 1831, dengan
keterbatasannya, dan potensi bahayanya.
pembentukan British Association for the Advancement
Yang satu terlalu terburu-buru mengabaikan of Science. F. A. Von Hayek, “Scientism and the Study of
sains; yang satu terlalu terburu-buru patuh Society,” Economica (August 1942): 267, n.2, mengutip
John T. Merz, History of European Thought in the
padanya. Fokus saya sekarang ini, tentu saja, Nineteenth Century vol. I (Edinburgh: W. Blackwood and
kegagalan yang kedua. Sons, 1896), 89. Lihat juga entri pada “science” in the
Oxford English Dictionary online (available at
Perlu dicatat bahwa kata Inggris “scientism” http://dictionary.oed.com) .
8
Lihat Oxford English Dictionary online (catt 6 di atas)
tidak selalu bermakna peyoratif seperti saat entri pada “scientism.”
Hayek, “Scientism and the Study of Society” (catt 6 di
9
ini. Pada pertengahan abad 19—tidak lama
atas), 269 (menggambarkan saintisme sebagai, “imitasi
setelah penggunaan yang lebih tua dan luas membudak terhadap metode dan bahasa sains” sebagai
terhadap kata “science”, di mana kata itu sebuah “prasangka”).
10
E. H. Hutten, The Language of Modern Physics
dapat merujuk pada apapun pengetahuan
(London: Allen and Unwin, 1956), 273 (menggambarkan
yang tersistematisasi, apapun topiknya, saintisme sebagai “tahayul”).
Peter Medawar, “Science and Literature,” Encounter
11
berubah menjadi penggunaan modern yang
XXXI.1 (1969): 23 (menggambarkan saintisme sebagai
lebih sempit yang merujuk pada fisika, kimia, “perendahan terhadap sains” ).
12
biologi, dan seterusnya, tapi bukan untuk Ada pengecualian, seperti Michael Shermer, yang
mengadopsi kata “saintisme” sebagai tanda
hukum (yurisprudensi), sejarah, teologi, dan
kehormatan, menulis pada “The Shamans of Scientism,”
seterusnya7--kata “scientism” adalah netral: ia Scientific American 287, 3 (September 2002): 35 bahwa
“[s]aintisme adalah sebuah cara pandang dunia yang
saintifik yang berpegang pada penjelasan alamiah
Susan Haack, Defending Science – Within Reason:
6
untuk semua fenomena, secara tegas menolak
Between Scientism and Cynicism (Amherst: Prometheus penjelasan supranatural, dan berpegang pada
Books, 2003). empirisisme dan nalar sebagai tiang embar sebuah
filsafat kehidupan yang cocok untuk Zaman Sains .” Tapi
7
Menurut Friedrich von Hayek, meskipun contoh paling
awal diberikan oleh kamus Murray’s New English ini pengecualian.

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 2


cukup untuk menyisihkan mereka dengan
satu kata: “saintistik”.
Saya akan membahas tanda-tanda ini satu per
Jadi, sebagaimana istilah “saintisme” biasa satu—sambil tetap mencoba
dipakai saat ini, dan sebagaimana saya akan mempertahankan interrelasi satu sama lain,
menggunakannya, sudah menjadi kebenaran untuk memberi sinyal ide salah tentang sains
verbal sederhana bahwa saintisme harus seperti apa yang menjadi dasarnya, dan
dihindari. Tetapi adalah sebuah pertanyaan menarik garis yang sering sangat tipis antara
penting juga apa yang harus dihindari itu— terang-terangan menolak sains dan secara
kapan dan mengapa, rasa hormat pada sains diam-diam menolak sains. Dan kemudian—
tepat dan kapan dan mengapa tidak tepat menggunakan kesempatan yg diberikan oleh
atau berlebihan. Tujuan utama saya di sini tanda saintisme ini—saya akan berkomentar
adalah menawarkan beberapa cara untuk ringkas tentang ketegangan antara budaya
mengenali kapan batas ini dilangkahi, kapan saintifik kontemporer dan tradisi yang lebih
rasa hormat kepada pencapaian sains tua, yang hampir di seluruh dunia sekarang
berubah menjadi semacam kekaguman sudah digantikan, paling tidak sebagian.
berlebihan yang menjadi karakter saintisme.
Berikut ini adalah “enam tanda saintisme”
yang disebut dalam judul saya. Secara ringkas
dan kasar mereka disimpulkan:
1. Penggunaan honorifik “sains”
dan istilah-istilahnya
Sepanjang beberapa abad, karya sains secara
1. Menggunakan kata-kata “sains”, luar biasa telah memperkaya dan
“saintifik”, “secara saintifik”, “saintis”
memperbaiki pengetahuan kita tentang
dsbnya secara honorofik, sebagai dunia. Dan dengan tumbuhnya prestise sains,
istilah generik untuk menunjukkan kata-kata seperti “sains”, “secara saintifik,”
pujian epistemik. dll, mendapat nada honorifik: makna
2. Mengadopsi tatacara, jebakan, istilah- substantifnya tergeser ke belakang, dan
istilah teknis, dsbnya dari sains, tanpa konotasi lebih disukai mereka menonjol ke
jelas manfaat nyatanya. depan. Pengiklan secara rutin membanggakan
3. Terobsesi dengan demarkasi, bahwa “sains telah menunjukkan” keunggulan
misalnya dengan menarik garis tajam produk mereka, atau bahwa “studi saintifik”
antara sains murni, kenyataan, dan mendukung klaim mereka. Perawatan medis
pemalsu pseudo-saintifik. tradisional atau nonkonvensional sering
4. Terobsesi dengan identifikasi langsung ditolak, bukan karena tidak berdasar
“metode saintifik,” untuk bukti yang bisa diandalkan atau tidak teruji,
menjelaskan bagaimana sains telah tetapi karena “tidak saintifik.” Skeptik
begitu sukses. terhadap beberapa klaim, kita mungkin bukan
5. Mencari jawaban dalam sains yang menanyakan “apakah ada bukti yang bagus
berada di luar cakupannya. untuk itu?”, melainkan “apakah ada bukti
6. Mengabaikan atau merendahkan saintifik untuk itu?” Karena perlu sebuah uji
legitimasi atau nilai inquiry lain selain untuk membantu para juri menentukan
yang saintifik, atau nilai aktivitas- apakah kesaksian pakar cukup bisa diandalkan
aktivitas manusia selain inquiry, untuk diterima, Mahkamah Agung AS
seperti puisi atau seni. menyatakan bahwa kesaksian itu harus

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 3


“pengetahuan saintifik,” yang didapat dengan bisa diserang” ; “saintifik secara ketat”; dan
“metode saintifik”13 Seorang sejarawan yang seterusnya.17 Dan sekarang, tentu saja—
berpendapat bahwa tidak ada dasar sebagai meskipun jurusan fisika dan kimia tidak perlu
bukti dari ide bahwa filsafat Yunani Kuno menekankan bahwa apa yang mereka lakukan
dipinjam dari Mesir menggambarkan ide ini adalah sains—universitas-universitas
sebagai “tidak saintifik.”14 Judul-judul menawarkan kelas dan gelar dalam “Sains
konferensi dan buku-buku berbicara tentang Manajemen,”18 “Sains Perpustakaan,” “Sains
“Sains dan Nalar,”15 seolah sains memonopoli Militer,” bahkan “Sains Jenazah.”19
nalar untuk dirinya sendiri. Sebuah editorial di
Wall Street Journal baru-baru ini Tapi penggunaan honorifik “sains” dan istilah-
istilahnya ini mengarah pada banyak masalah.
menggambarkan studi-studi pada sekolah
Ia membuat mudah melupakan bahwa
independen yang dibiayai publik yang murid-
muridnya dipilih berdasarkan undian sebagai dengan keluarbiasaan yang sudah ditunjukkan
“saintifik dan lebih bisa diandalkan” dibanding sains alam, tidak semua, dan tidak hanya
saintis yang baik, menyeluruh, dan jujur
studi-studi pada sekolah yang muridnya dipilih
berdasarkan keunggulan.16 Penggunaan meneliti; ia menggoda kita untuk
mengabaikan bad science sebagai bukan sains
honorifik ini ditemukan di mana-mana.
sama sekali; dan ia merayu kita untuk
Secara alami, sekali istilah “sains” “saintifik” menerima asumsi palsu bahwa apapun yang
dsbnya menjadi istilah honorifik, para praktisi bukan sains tidak baik, atau minimal lebih
yang tidak nyaman dengan posisi disiplin ilmu rendah. Ya, karya sains terbaik adalah prestasi
atau pendekatan mereka akan sering kognitif manusia yang luar biasa; tapi bahkan
menggunakan istilah-istilah ini untuk karya saintifik terbaik ini bisa salah, dan ada
mendapat simpati. Pada 1953 Prof. Hobbs banyak karya bagus, solid dalam disiplin non-
memberikan sebuah daftar luar biasa berisi sains seperti sejarah, kesarjanaan hukum,
kutipan-kutipan dari gambaran ringkas teori musik, dsbnya—belum lagi pengetahuan
penerbit untuk buku-buku teks sosiologi: praktis berguna yang luas yang dikumpulkan
“sebuah pendekatan saintifik”; “secara oleh para petani, pelaut, pembuat kapal, dan
saintifik menghadapi problem… pernikahan”; tukang di segala bidang, dan pengetahuan
“pendekatan-pendekatan masalah-masalah yang luas tentang tanaman, dsbnya yang
sosial dari…cara pandang membentuk praktek medis tradisional.20
saintik…(kesimpulan-kesimpulan) yang tak
17
Hobbs, Social Problems and Scientism (note 3 above),
13
Daubert v. Merrell Dow Pharms., Inc., 509 U.S. 579 42-3.
(1993). Lihat juga Susan Haack, “Trial and Error: The
18
Untuk pandangan skeptis akan disiplin ilmu ini, lihat
Supreme Court’s Philosophy of Science,” American Matthew Stewart, “The Management Myth,” Atlantic
Journal of Public Health 95 (2005): S66-73; dicetak ulang Monthly 297, 5 (2007): 80-87.
19
dalam Haack, Putting Philosophy to Work (Amherst: In 1968 C. Trusedell memberikan daftar hasil riset
Prometheus Books, 2008), 161-82. acak di katalog-katalog sekolah tingkat sarjana: “‘Meat
and Animal Science’ (Wisconsin), ‘Administrative
14
Mary Lefkowitz, Not Out of Africa (New York: Basic
Books, 1996), 157. Sciences’ (Yale), ‘Speech Science’ (Purdue), ... ‘Forest
Science’ (Harvard), ‘Dairy Science’ (Illinois), ‘Mortuary
15
Saya berpikir, misalnya, tentang konferensi di the
New York Academy of Sciences yang saya terlibat pada Science’ (Minnesota).” Trusedell, Essays in the History of
1996, dan terbitan yang terkait. Paul R. Gross, Norman Mechanics (New York: Springer, 1968), 75. Daftar
Levitt, and Martin Lewis, eds., The Flight from Science tersebut, dan terutama “Mortuary Science,” menjadi
and Reason (Baltimore: Johns Hopkins University Press, terkenal di kalangan filsuf sains ketika Jerome Ravetz
1997). Saya mengusulkan bahwa istilah itu dibalik mengutipnya dalam Scientific Knowledge and Its Social
(“Nalar dan Sains”)—tapi usulan saya tidak diterima. Problems ( Oxford: Clarendon Press, 1971), 387, n. 25.
“Do Charters ‘Cream’ the Best?”, Wall Street Journal, Lihat Dagfinn Føllesdal, “Science, Pseudo-Science and
16 20

September 24th (2009): A20. Traditional Knowledge,” ALLEA (All European

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 4


Dan tidak terhindarkan bahwa penggunaan di bidang ini, agar tampak kelihatan
“sains” secara honorifik ini mendorong “saintifik”—seolah-olah istilah-istilah teknis,
kenaifan yang tidak kritis untuk menerima apa angka-angka, grafik, tabel, instrumen, dsbnya,
saja ide saintifik baru yang muncul. Tetapi sudah cukup untuk menjamin kesuksesan.
faktanya adalah bahwa seluruh penjelasan Ketika Friedrich von Hayek menulis tentang
hipotesa yang diberikan saintis, pertama- “tirani” bahwa “metode dan teknik-teknik
tama, sangatlah spekulatif, dan kebanyakan sains…digunakan…untuk…bidang-bidang
belakangan akan dibuktikan tidak kuat, dan lain”22 dia berpikir tentang usaha ilmuwan-
ditinggalkan. Jelas bahwa sekarang ada ilmuwan sosial untuk sedekat mungkin
banyak teori saintifik yang teruji-baik, kelihatan seperti ilmuwan fisika—meskipun
beberapa di antaranya begitu teruji-baik subyek mereka secara radikal berbeda. Dan
(well-warranted) sehingga akan mengejutkan jelas ada sesuatu yang bersifat saintistik yang
jika bukti baru ditemukan yang salah ketika mengadopsi jebakan-jebakan
menyatakannya salah ditemukan—meskipun yang terkait dengan fisika, kimia, dsbnya,
bahkan kemungkinan salah ini tidak pernah bukan sebagai alat yang bermanfaat untuk
mutlak diabaikan. (dogmatisme kaku secara ditransfer, melainkan sebagai tameng untuk
epistemologi tidak diinginkan, termasuk menyembunyikan pikiran dangkal atau riset
dogmatisme kaku terhadap teori saintifik yang setengah matang. Bahkan mereka yang
dijamin terbaik.)21 Tapi banyak teori saintifik bekerja pada disiplin ilmu yang digolongkan
yang well-warranted ini adalah sisa yang orang sebagai sains kadang terlalu fokus pada
selamat dari jumlah spekulasi tanpa informasi bentuk dibanding substansi. Seorang
yang memadai yang lebih banyak lagi, yang epidemologis menguji efek samping sebuah
kebanyakan tidak menghasilkan apa-apa— obat morning-sickness secara detil
sebuah fakta yang menjadi sumir bila kita menghitung signifikansi statistik hasil risetnya,
menggunakan kata “saintifik” sebagai tapi gagal membedakan perempuan yang
pengganti untuk “terandalkan, mapan, dan meminum obat tersebut pada masa
solid” dan seterusnya. kehamilan ketika tubuh janin terbentuk dari
mereka yang meminumnya lebih
23
belakangan; yang lain menampilkan tabel
2. Meminjam jebakan-jebakan kasus-kasus yang nampak mengesankan, tapi
sains secara tidak tepat gagal memeriksa apakah informasi dalam
Selain mendorong penggunaan “sains” dan tabel-tabel tersebut cocok dengan informasi
istilah-istilahnya secara honorifik, dalam teks.24
keberhasilan ilmu-ilmu alam juga menggoda
banyak orang untuk meminjam cara, jebakan, 22
Friedrich von Hayek, The Counter-Revolution of
Science (Glencoe: Free Press, 1952), 13.
23
Academies) Biennial Handbook, 2002: 27-37; mengutip Olli P. Heinonen, Denis Slone, and Samuel Shapiro,
Fenstad, E.-J., et al., Declaration on Science and the Use Birth Defects and Drugs in Pregnancy (Littleton: Sciences
of Scientific Knowledge, UNESCO World Conference on Group, 1977); lihat terutama pada gambaran desain
Science 2003, “Preamble,” 4 (available at proyek dan pengumpulan data, 8-29. Rekaman pada
http://www.unesco.org/science/wcs/eng/declaration_e. kasus Blum v. Merrell Dow Pharms, Inc, 33 Phila. Co.
htm last visited September 15, 2009) Rptr., 193 (Ct. Comm. Pleas Pa. 1996), 215-7,
21
Ketika saya menulis paper ini, fosil yang baru menunjukkan bahwa Dr. Shapiro mengaku di bawah
ditemukan membuat biolog evolusionis memikirkan sumpah bahwa riset itu gagal membedakan antara dua
ulang nenek moyang homo sapiens—kita nampaknya sub-kelompok sampel ini.
Christine Haller dan Neal A. Benowitz, “Adverse
24
sekarang tidaklah langsung terhubungan dengan
simpanse sebagaimana anggapan terdahulu. Lihat Cardiovascular and Central Nervous System Events
Robert Lee Hotz, “Fossils Shed Light on Human Past,” Associated with Dietary Supplements Containing
Wall Street Journal October 2 (2009): A3. Ephedra Alkaloids,” New England Journal of Medicine

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 5


Tapi bentuk penyalahgunaan alat dan teknik nyata.28 Dan yang menyedihkan, rekomendasi
saintifik ini bahkan lebih umum dalam sains kebijakan didasarkan pada statistik sosiologis
sosial, di mana, sebagaimana dikatakan yang cacat atau model ekonomi yang cacat
Robert Merton, para praktisi terlalu sering sering mendapatkan status yang tidak pantas
“menjadikan pencapaian fisika sebgai standar diterima karena mereka dilihat sebagai
menilai diri sendiri. Mereka ingin “berdasar-pada-sains.”
membandingkan otot bisep mereka dengan
Peminjaman jebakan-jebakan sains secara
saudara mereka yang lebih tua.”25 Bab-bab
pengantar yang panjang tentang tidak tepat juga umum dalam filsafat, di mana
“metodologi” pada buku-buku sosiologi sering banyak jurnal dan penerebit yang mengadopsi
praktek-praktek tersebut sebagai gaya
hanya sebagai pajangan; dan lebih sering
referensi nama-tanggal-halaman yang biasa
orang lebih memilih grafik, tabel, dan statistik
dalam karya saintifik-sosial memfokuskan dipakai psikolog, sosiolog, dsbnya.dan bahkan
perhatian pada variabel-variabel yang dapat preferensi mereka pada tahun penerbitan
terakhir dibanding tahun penerbitan yang
diukur dengan mengorbankan hal-hal yang
benar-benar penting, atau menyajikan orisinal (sering menyesatkan bahkan di
berbagai variabel dengan pendefinisian yang bidangnya sendiri, dan bahkan lebih jelas lagi
begitu buruk sehingga tidak ada kesimpulan di bidang di mana mengandalkan diri pada
masuk akal yang bisa diambil. Hukum Kedua otoritas sama sekali tidak diperlukan, dan jadi
Perilaku Kriminal David Abrahamson kehancuran ketika ketika perkembangan
historis sebuah ide menjadi penting). Bahkan
merupakan contoh klasik “sebuah tindakan
kriminal adalah penjumlahan kecenderungan memberikan prioritas kepada publikasi peer-
kriminalistik seseorang ditambah situasi reviewed, sebuah praktek yang diadopsi dari
sains, adalah sebentuk saintisme: karena
totalnya, dibagi dengan jumlah resistensinya,”
atau “C = (T+ S)/R.”26 Karakter matematikal peer-review bukanlah sebuah alat timbang
yang sangat tinggi dalam teori ekonomi yang sempurna bahkan untuk ruang sempit
dalam jurnal-jurnal saintifik,29 dan secara
kontemporer menyumbangkan ide yang aneh
bahwa ekonomi adalah “Ratu ilmu-ilmu inheren semakin rawan terhadap korupsi
sosial”—sebuah gelar di mana psikologi27 semakin sebuah profesi didominasi oleh klik,
kelompok-kelompok, dan aliran, seperti
tampak lebih memiliki legitimasi klaim. Tapi
terlalu sering model-model matematika yang dalam filsafat.30 Dan tentu saja, dalam filsafat
elegan tersebut belakangan diketahui 28
Lihat Robert L. Heilbroner, The Worldly Philosophers
didasarkan pada asumsi-asumsi tentang (1958: 7th ed., New York: Simon and Schuster, 1999),
“manusia ekonomi yang rasional” yang tidak bab xi. Susan Haack, “Science, Economics, ‘Vision,’”
Social Research 71, 2 (2004): 167-83; dicetak ulang
ditemukan di antara aktor ekonomi dunia
dalam Haack, Putting Philosophy to Work (note 12
above), 95-102.
Lihat Susan Haack, “Peer Review and Publication:
29

Lessons for Lawyers,” Stetson Law Review 36 (2007):


789-819.
30
343 (2000): 1836. (Tabel yang diberikan tidak sesuai Saat ini, ketika memikirkan kondisi jurnal-jurnal
dengan teks pada halaman yang sama.) filsafat, saya khawatir sering menemukan pengamatan
Michael Polanyi muncul di pikiran: “kalau setiap saintis
25
Robert Merton, Social Theory and Social Structure
(1957; edisi yang diperluas., Glencoe: Free Press, 1968), bangun tiap pagi dengan niat melakukan penipuan
47. terbaik seolah-olah dia mengetahui apa yang tidak
26
David Abrahamson, The Psychology of Crime (New diketahuinya, demi membantunya mendapatkan posisi
York: Columbia University Press, 1960), 37. yang bagus, maka dengan segera akan hilang standar
27
Tentu saja psikologi juga terimbas saintisme; dan juga yang bisa digunakan untuk mendeteksi penipuan itu.”
punya sayap berorientasi terapi di mana inquiry menjadi Michael Polanyi, Science, Faith and Society (Oxford:
nomor dua setelah praktek. Oxford University Press, 1946), 40.

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 6


sebagaimana dalam ilmu sosial, istilah-istilah yang disebut saintistik bukanlah meminjam
teknis sangat sering bukanlah tanda dari alat dan teknik saintifik dalam cara seperti
kemajuan intelektual yang sulit dicapai, itu, melainkan meminjam hal-hal itu hanya
sebagaimana seharusnya, melainkan hanya sebagai pajangan, bukannya sebagai sesuatu
sekadar jargon yang dibuat penting yang yang serius.
dirancang untuk menarik orang lain kepada
(apa yang anda harap akan menjadi)
popular.31 3. Terlalu asyik dengan
“masalah demarkasi”
Pernyataan di atas sama sekali tidak Sekali “saintifik” menjadi istilah honorifik, dan
mengabaikan bahwa kadang alat dan teknik
ketika jebakan-jebakan sains terlalu sering
saintifik sering berguna untuk meneliti digunakan sebagai kamuflase bagi kurangnya
bidang-bidang lain; para sejarawan kegigihan nyata, hampir tidak bisa dihindari
menggunakan cyclotron untuk menentukan lagi bahwa “masalah demarkasi”, yaitu
apakah komposisi tinta pada dua cetakan menarik garis batas antara sains yang
awal Bible sama dengan yang ada pada “Bible sebenarnya dengan yang pura-pura, dan
Gutenberg” tahun 1450-1455;32 mereka dengan mengidentifikasi dan melucuti
menggunakan teknik-teknik identifikasi DNA “pseudo-sains,” akan muncul lebih banyak
untuk menguji hipotesis bahwa Thomas dari yang seharusnya.
Jefferson adalah ayah anak-anak yang lahir
dari budak-rumahnya Sally Hemings;33 bahkan Tidak mengejutkan bahwa semenjak
meminjam alat-alat citra media untuk menguatnya penggunaan honorifik “sains” di
membedakan jejak tulisan di “kartu pos” dekade-dekade awal abad 20, beriringan
timah yang dikirim prajurit Roma ke rumah dengan meningkatnya keasyikan atas
dari tanda-tanda cuaca berabad-abad;34 demarkasi; dalam Positivisme Logika (di mana
General Motors menggunakan sebuah model satu tema kuncinya adalah memisahkan
yang dirancang oleh Centers for Disease antara karya saintifik yang bermakna secara
Control untuk melacak “epidemi” kecacatan di empirik dari spekulasi metafisika yang
mobil dan truk mereka,35 dan seterusnya. Apa melayang-tinggi tapi tak bermakna); dan yang
paling jelas, dalam filsafat sainsnya Karl
Popper.36 Para Positivis mengajukan
Lihat Susan Haack, “The Meaning of Pragmatism: The
31

Ethics of Terminology and the Language of Philosophy verifiability sebagai tanda bagi kebermaknaan
Today,” Teorema XXX/III.3 (2009): 9-29. empirik. Popper menjungkirbalikkan ini.
32
Begitulah; dan sejawaran sekarang percaya bahwa
Gutenberg mencetak ketiganya . Lihat Robert Buderi,
Menyatakan bahwa, karena tidak ada batasan
“Science: Beaming in on the Past,” Time Mar. 10 (1986), jumlah contoh positif yang dapat
bisa dilihat di http://www.time.com/ menunjukkan sebuah pernyataan universal
time/printout,0,8816,96050,00.html (terakhir
dikunjungi pada 1 Oktober, 2009). tanpa batas (unrestricted) sebagai benar, satu
Lihat Jefferson-Hemings Scholars’ Commission, Report
33
saja contoh sebaliknya sudah cukup untuk
on the Jefferson-Hemings Matter (April 12, 2001);
William G. Hyland, Jr., In Defense of Thomas Jefferson:
menunjukkan bahwa pernyataan itu salah.
The Sally Hemings Sex Scandal (New York: St. Martin’s Popper mengajukan falsiafibility, testability,
Press, 2009). (Kesimpulan yang masuk akal tampaknya atau (seperti yang juga dia katakan)
yang paling sederhana: bahwa salah satu anak Sally
Heming ayahnya adalah salah seorang anggota keluarga
36
Jefferson.) Asal usul ide ini digambarkan dalam buku Karl R.
“Wish You Were Here,” Oxford Today 10, 3 (1998): 40
34
Popper, Unended Quest (La Salle: Open Court, 1979), 31-
Gregory L. White, “GM Takes Advice from Disease
35
38 (diterbitkan sebagai buku setelah muncul dalam The
Sleuths to Debug Cars,” Wall Street Journal, 8 April Philosophy of Karl Popper, ed. Paul A. Schilpp (La Salle,
(1999): B1, B4 IL: 1974), 3-181.

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 7


refutability sebagai kriteria bagi demarkasi metafisika.”39 Kemudian dia mengubah
saintifik yang sejati.37 Sebuah teori saintifik, pikirannya: evolusi adalah sains.40 Dan
menurut Popper, dapat menjadi subjek uji kemudian lagi—dengan diam-diam bergeser
pengalaman dan kalau ia salah, bisa dari menyatakan bahwa falsifabilitas sebagai
dibuktikan sebagai salah; sementara sebuah sebuah kriteria saintifik menjadi falsifabilitas
teori yang tidak bisa disalahkan bukanlah teori adalah kriteria empirik—Popper mengakui
saintifik sama sekali. bahwa kelompok “non-sains” tergolong bukan
saja pseudo-sains, tetapi juga wilayah inquiry
Hal ini kedengarannya sederhana saja. Tapi yang sah tapi non-empirik seperti metafisika
faktanya tidak pernah benar-benar jelas apa dan matematika.41 Pada saat lain anda akan
sebenarnya kriteria Popper, juga tidak jelas
menemukan bahwa dia menggambarkan
apa yang ingin dibuktikan salah, juga tidak
kriterianya sebagai sebuah “konvensi,”42 dan
jelas dalam tujuan saat ini, apa sebenarnya— bahkan, dalam pengantar untuk edisi B.
selain penggunaan “sains” secara honorifik— Inggris The Logic of Scientific Discovery, dia
motivasi awal perlunya kriteria pembatas
menulis bahwa pengetahuan saintifik
tersebut; faktanya bahkan semakin lama beriringan dengan pengetahuan empiris
semakin tidak jelas. Misalnya, pada awalnya sehari-hari,43 anda akan sulit menghindari
nampaknya Popper berniat mengeluarkan
kesimpulan bahwa ide yang tampak
“sosialisme saintifik”-nya Marxis, serta teori- sederhana yang dia mulai telah menjadi suatu
teori Psikoanalitik Freud dan Adler, karena
monster intelektual.
unfalsifiable. Tetapi dalam The Open Society
and Its Enemies (1945) Popper menyatakan Dengan melihat apa yang kemudian terjadi,
bahwa, pada akhirnya, Marxisme falsifiable— tampaknya kriteria demarkasi Popper terbukti
faktanya, ia difalsifikasi oleh peristiwa- begitu menarik bagi banyak pihak sebagian
peristiwa pada Revolusi Rusia.38 Yang karena bentuknya yang tidak cukup jelas—
kemudian salah bukanlah bahwa teori atau malah karena memiliki banyak bentuk—
tersebut unfalsifiable, tetapi bahwa alih-alih untuk digunakan melayani segala macam
meninggalkan teori mereka karena bukti yang agenda: misalnya seperti minat peradilan
bertolak belakang, para Marxis membuat federal dalam membedakan antara kesaksian
modifikasi ad hoc untuk menyelamatkannya. saintifik yang bisa diandalkan dengan “sains
Jadi kriteria Popper yang diharapkan logis sampah”44 atau dalam menentukan apakah
ditransformasikan menjadi sebuah tes
39
metodologis—sebuah tes, lebih jauh lagi, yang Popper, Unended Quest (note 34 above), 167-180.
Karl R. Popper, “Natural Selection and Its Scientific
40
berdasarkan itu sains yang dilakukan dengan Status,” sebuah kuliah tahun 1977, pertama kali
buruk bukanlah sains sama sekali. diterbitkan dalam Dialectica 32 (1978); dicetak ulang
dalam A Pocket Popper, ed. David Miller (London:
Selain itu: untuk waktu yang lama Popper Fontana, 1983), 239-246
41
Popper, The Logic of Scientific Discovery (note 35
mengatakan bahwa kriteria demarkasinya above), 39.
42
mengeluarkan teori evolusi; yang ditulisnya Ibid., 37
43
Ibid, 18
sebagai bukanlah sebuah teori saintifik yang 44
Daubert (1993) (catatan no 12 di atas). Tentu saja,
sejati tetapi sebuah “program riset meskipun Mahkamah Agung tidak menyadari ini, Of
course, though the Supreme Court doesn’t realize this,
adalah sulit untuk memikirkan sebuah filsafat sains yang
lebih tidak cocok dibanding milik Popper – yang secara
37
Karl R. Popper, The Logic of Scientific Discovery (1934; secara cepat mengabaikan bahwa ada teori saintifik
English ed., London: Routledge, 1959). apapun yang pernah ada yang bisa diandalkan – yang
38
Karl R. Popper, The Open Society and Its Enemies berfungsi sebagai sebuah kriteria reliabilitas. Lihat Susan
(1945; revised ed., 1950), 374. Haack, “Federal Philosophy of Science: A Deconstruction

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 8


“sains penciptaan” benar-benar sains, dan memenuhi kualifikasi sains, juga disiplin
karenanya secara konstitusional bisa diajarkan normatif seperti hukum (yurisprudensi) atau
di sekolah menengah atas pemerintah.45 etika, atau estetika atau epistemologi). Dan
Kriteria lain sudah ditawarkan—bahwa sains taksiran ketiga, untuk mengakui bahwa
nyata bergantung pada eksperimen- bidang yang dipilih oleh kata “sains” jauh dari
eksperimen terkontrol, misalnya (yang akan seragam atau monolitik, maka masuk akal
menyisihkan bukan hanya antropologi dan untuk mengatakan, bahwa disiplin yang kita
sosiologi, tapi juga—yang paling tidak sebut “sains-sains” paling baik dipahami
mungkin di antara yang ada—astronomi). sebagai pembentukan sebuah federasi yang
Saya percaya yang paling bagus yang bisa kita longgar antara berbagai macam inquiry yang
harapkan adalah sebuah daftar “tanda saling terkait.
saintifisitas” yang tidak satupun dimiliki oleh
semua sains, tetapi yang setiap ciri itu Tapi kalau kita ingin mendapatkan pandangan
ditemukan pada kadar tertentu, pada yang jelas tentang tempat berbagai sains di
antara berbagai macam inquiry, tentang
beberapa sains. Faktanya bahwa istilah
“sains” tidak punya batas-batas yang sangat tempat inquiry dalam berbagai macam
jelas: referensi istilah itu samar, tidak bisa aktivitas manusia, dan tentang interrelasi di
antara berbagai disiplin yang dikelompokkan
ditentukan, sering diperdebatkan.
oleh para dekan dan pustakawan sebagai
Ini bukan hendak mengatakan bahwa kita sains, kita perlu mencari keberlanjutan
tidak bisa, secara sederhana tapi efektif, sekaligus perbedaan. Karena ada kedekatan
membedakan antara sains dan aktivitas (afinitas) yang jelas antara (kita sebut saja)
manusia lainnya, termasuk aktivitas kognitif sains “historikal” seperti kosmologi dan
lainnya; tetapi untuk menyatakan bahwa biologi evolusioner, dan apa yang biasanya
pembedaan itu hanya bisa dilakukan secara kita klasifikasi sebagai historical inquiry. Tidak
sederhana tapi efektif. Saya dapat ada batas yang tajam antara psikologi dan
mengatakan, sebagai taksiran pertama, filsafat pikiran, juga tidak antara kosmologi
bahwa sains paling baik dipahami bukan dan metafisika.46 Juga tidak ada garis yang
sebagai sebuah tubuh pengetahuan (body of sangat jelas antara sangat banyak
knowledge), tetapi sebagai semacam inquiry pengetahuan yang tumbuh dari aktivitas-
(pencarian) (sehingga memasak makan akivitas primer manusia seperti berburu,
malam, menari, menulis novel, bukanlah beternak, bertani, memancing, membangun,
sains, begitu juga mengadukan perkara ke memasak, mengobati, membantu kelahiran
pengadilan). Pada taksiran kedua, saya akan bayi, mengasuh anak, dsbnya, dsbnya dengan
menambahkan bahwa karena kata “sains” pengetahuan yang lebih sistematik para
sudah terikat pada pencarian (inquiry) ke agronomis, psikolog anak, dsbnya. 47
dalam topik empiris, disiplin formal seperti
Logika dan Matematika Murni tidak

– and a Reconstruction,” NYU Journal of Law & Liberty, Lihat Susan Haack, “Not Cynicism but Synechism:
46

5.2 (2010): 394-435. Lessons from Classical Pragmatism” (2005), dalam


45
McLean v. Arkansas Board of Education, 529 Haack, Putting Philosophy to Work (note 12 above), 79-
F.Supp.1255 (1982). Tentu saja, meskipun pengadilan 93.
47
dalam kasus ini tidak menyadari ini, dalam kacamata Untuk itu, ada perbedaan signifikan di antara berbagai
sikap ambivalen Popper tentang status teori evolusi jauh berbagai disiplin yang secara konvensional diklasifikasi
dari jelas bahwa kriterianya akan membuat kita bisa sebagai sains—antara sains alam dan sains sosial, terntu
menganggap evolusi sebagai sains, dan “sains” saja, tetapi juga antara fisika dan biologi, antara
penciptaan sebagai bukan-sains. sosiologi dan ekonomi, dan seterusnya.

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 9


Pencarian saintifik dikenali sebagai kelanjutan segala hal yang mungkin terjadi, sebagaimana
dari pencarian empiris yang lebih umum dan aslinya, bahwa syarat Popper itu adalah
tidak terlalu sistematik—pencarian penyebab sebuah tanda, bukan karena ia secara spesifik
rusaknya tanaman, desain kapal penangkap saintifik, tapi karena ia secara murni bersifat
ikan, sifat-sifat medis tanaman, dsbnya. menjelaskan. Dan kesediaan untuk
Pencarian saintifik lebih sistematik, lebih rapi, menghadapi bukti-bukti bantahan secara
dan lebih gigih; tetapi kadang-kadang ia serius juga bisa dilihat sebagaimana adanya:
menemukan kembali, dan membangun di sebagai sebuah tanda yang bukan seperti
atas, pengetahuan tradisional: sebagaimana anggapan Popper, sepesifik hanya dari para
Linneaus, sebagai contoh, membangun di atas ilmuwan secara spesifik, tetapi dari pencari
taksonomi tradisional tentang tanaman dan yang jujur, di bidang apapun. (Sejarawan yang
binatang milik Lap;48 atau sebagaimana mengabaikan atau menghancurkan sebuah
banyak obat-obatan yang sekarang menjadi dokumen yang mengancam melemahkan
senjata pengobatan saintifik modern hipotesis yang didukungnya bersalah layaknya
diturunkan dari apa yang aslinya obat-obatan ketidakjujuran intelektual sama seperti
rakyat. Sebagai contoh adalah digitalis, seorang saintis yang mengabaikan atau gagal
diekstrak dari sebuah tanaman yang disebut mencatat hasil eksperimen yang mengancam
foxglove: lama dipakai sebagai pengobatan memfalsifikasi teorinya). “Saintisme,”
rakyat, digitalis pertama kali disebut pada sebagaimana pengamatan tajam Hayek,
1542; unsur klinisnya pertama kali mencampuradukkan “semangat umum
digambarkan oleh William Withering pada pencarian yang tidak ditunggangi kepentingan
1785; dan pertengahan abad 20 biasa pribadi” dengan metode dan bahasa sains-
digunakan oleh dokter untuk mengobati sains alam.50
penyakit-penyakit jantung.49
Dan menekan impuls demarkasionis juga
Menekan dorongan demarkasionis membuat punya efek menyehatkan dalam mewajibkan
kita mampu melihat tuntutan Popperian kita untuk menyebut sains yang dikerjakan
bahwa sebuah teori menyisihkan sesuatu dengan buruk sebagai buruk, bahwa ia sains
yang tidak kompatibel dengan apapun dan yang dikerjakan dengan buruk, dan
mendorong kita dari alih-alih dengan
Saya mengetahui ini dari Føllesdal, “Science,
48
mudahnya menyebut “pseudo-sains”, kepada
Pseudoscience and Traditional Knowledge” (catatan no
19 di atas); Føllesdal kembali mengutip Laporan UNESCO penjelasan spesifik tentang apa sesungguhnya
2002 (catatan no 19 di atas) yang salah dalam karya yang kita kritisi;
Jeremy N. Norman, “William Withering and the Purple
49

Foxglove: A Bicentennial Tribute,” Journal of Clinical


mungkin bahwa karya itu terlalu kabur untuk
Pharmacology 25 (1985): 479-83. Susan Wray, D. A. dianggap secara sepenuhnya menjelaskan;
Eisner, and D. G. Allen, “Two Hundred Years of the mungkin bahwa ia menggunakan simbolisme
Foxglove,” Medical History, Supplement 5 (1985): 132-
50. Dale Groom, “Drugs for Cardiac Patients,” American matematika atau grafik, atau instrumen wah,
Journal of Nursing 56, 9 (September 1956): 1125-1127. yang semata hanya sebagai dekorasi, dan
James E. F. Reynolds, ed., Martindale: The Extra
Pharmacopoeia (London: Pharmaceutical Press, 30th
tidak betul-betul bermanfaat; mungkin bahwa
ed., 1993), 665-6. Contoh lain adalah quinine, disarikan pernyataan yang sejauh ini murni sebuah
dari batang pohon cinchona, sekarang menjadi standar spekulasi dipercaya seolah-olah didukung
perawatan malaria. Lihat berkas Tropical Plant Database
untuk quinine (bisa ditemukan pada http://www.rain- bukti; dan seterusnya. Bila kita masih
tree.com/quinine.htm , terakhir dikunjungi 6 Oktober memakai istilah “pseudo-sains”, ia lebih baik
2009); Lexi Krock, “Accidental Discoveries” (bisa
ditemukan pada http://www.pbs.org/wgbh/
50
nova/cancer/discoveries.html , terakhir dikunjungi pada Hayek, The Counter-Revolution of Science (catatan no
6 Oktober 2009). 21 di atas), 15.

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 10


ditujukan untuk semacam perilaku menghambat sains adalah “apa saja boleh.”51
kehumasan seperti “gerakan” Sains Filsuf sains lainnya mengusulkan, sesuatu
Penciptaan—sebuah kata yang luar biasa— yang lebih plausibel, bahwa tidak ada metode
yang sejauh yang bisa saya katakan, tidak saintifik yang konstan, hanya sebuah metode
melibatkan pencarian nyata apapun. yang bergeser dan berubah seiring
berjalannya sains; atau bahwa tidak ada
metode saintifik tunggal, tetapi beberapa
4. Pencarian “metode saintifik” metode saintifik di wilayah sains yang
Terlalu asyik dengan demarkasi pada berbeda-beda. Tetapi seorang fisikawan
gilirannya mendorong (dan didorong oleh) ide sekaligus pemikir telah menunjukkan jarinya
bahwa pencarian saintifik yang nyata, cara ke arah poin esensial sejak 1949. “Ada banyak
yang murni, berbeda dari pencarian hal lain propaganda tentang metode saintifik,” tulis
karena keunikan metode atau prosedur Percy Bridgman; meskipun sebagaimana
efektifnya—yang dianggap “metode saintifik”. pengamatannya yang tajam, “orang-orang
Akan tetapi kita belum melihat sesuatu yang yang paling banyak bicara soal itu adalah
bisa dianggap kesepakatan tentang apa, mereka yang paling sedikit mengerjakannya.”
sebenarnya, yang disebut metode ini. Tapi tidak ada saintis yg bekerja, lanjutnya,
Beragam kandidat yang berbeda dan tidak akan bertanya pada dirinya apakah dia sedang
kompatibel satu sama lain telah ditawarkan: “saintifik” atau menggunakan “metode
berbagai bentuk induktivisme (mulai dari versi saintifik.” Tidak. “Dia terlalu sibuk mengurusi
yang lebih tua dan kuat di mana para saintis hal-hal praktis yang penting dibanding
sampai pada hipotesa mereka dengan induksi menghabiskan waktu untuk persoalan-
terhadap contoh-contoh yang teramati, persoalan umum.”52 ”Sejauh tentang
hingga versi yang lebih baru yang lebih lemah metode,” komentar Bridgman, metode
di mana saintis sampai pada hipotesa mereka saintifik adalah persoalan “doing one’s
dengan sebuah proses yang lebih tepat damnedest with one’s mind, no holds
digambarkan sebagai imajinatif dibanding barred.” “mengerjakan sesuatu yang paling
inferensial, tapi kemudian menguji hipotesa- disukai seseorang dengan pikirannya, tanpa
hipotesa itu secara induktif); berbagai bentuk batasan.”53
deduktivisme (konsepsi Popper tentang
metode saintifik sebagai sesuatu tentang Pengamatan akal sehat menyegarkan ini
“conjecture and refutation,” yaitu, membuat benar sekali. Seorang peneliti serius
sebuah tebakan berdasarkan informasi yang manapun, apapun subyeknya, akan membuat
ada, melakukan deduksi konsekuensinya, tebakan terinformasi (informed-guess)
kemudian mencoba memfalsifikasinya, dan tentang penjelasan yang mungkin atas
metode quasi-Popperiannya Imre Lakatos, peristiwa atau fenomena yang
pembedaan post-Kuhnian antara program membingungkannya, mencari konsekuensi
riset regresif dengan progresif); dan yang tebakannya itu, melihat sebagus apa
paling baru, Bayesian, teori-keputusan, dan konsekuensi-konsekuensi tersebut bertahan
pendekatan lainnya. 51
Paul K. Feyerabend, Against Method (London: New
Left Books, 1970).
Sudah sejak 1970 Paul Feyerabend terkenal
Percy Bridgman, “On Scientific Method” (1949), dalam
52

menarik kesimpulan radikal bahwa satu- Bridgman, Reflections of a Physicist (New York:
satunya prinsip metodologis yang tidak akan Philosophical Library, 1955), 81.
Percy Bridgman, “The Prospect for
53

Intelligence”(1945), in Bridgman, Reflections of a


Physicist (note 50 above), 535.

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 11


atas bukti yang dia punya dan bukti lain yang perlahan mampu memperbaiki,
bisa ditemukannya, dan kemudian meningkatkan, dan memperluas kekuatan-
menggunakan penilaiannya apakah bertahan kekuatan kognitif manusia yang murni. Poin
dengan tebakan pertama, memodifikasinya, ini juga menyampaikan beberapa pandangan
melepaskannya dan mulai lagi, atau cukup apakah sain-sains sosial benar-benar
menunggu hingga dia menemukan bukti menggunakan metode yang sama dengan
lanjutan apa yang bisa mengklarifikasi situasi, sains alam, atau metodenya sendiri yang
dan bagaimana mendapatkan bukti-bukti itu. berbeda. Seperti pencarian sains alam-,
Selama berabad-abad bekerja, saintis secara pencarian saintifik sosial akan mengikuti pola
perlahan mengembangkan serangkaian alat dasar semua pencarian empirik yang serius.
dan teknik untuk memperbesar dan Seperti pencarian saintifik alam, ia juga akan
memperbaiki kekuatan kognitif manusia dan mendapat keuntungan dari penataan internal
mengatasi keterbatasan kognitif manusia: sosial yang mendorong kerja yang
teknik-teknik ekstraksi, purifikasi, dsbnya; menyeluruh, jujur, dan baik, dan mencegah
instrumen observasi dari mikroskop dan penipuan. Tetapi paling sedikit banyak dari
teleskop hingga kuesioner; teknik-teknik alat dan teknik khusus yang diperlukan dalam
matematika dari kalkulus hingga statistik sains-sosial yang sangat mungkin jauh
hingga komputer; dan bahkan penataan sosial berbeda dari alat dan teknik yang digunakan
internal yang—sampai pada titik tertentu, di sains alam.56
meskipun hanya sampai titik tertentu—
memberikan insentif bagi kerja yang jujur,
imajinatif, dan bagus, dan disinsentif bagi 5. Mencari jawaban sains untuk
kecerebohan dan penipuan.54 pertanyaan-pertanyaan di luar
cakupannya
Prosedur dasar dari semua pencarian empirik
Ada banyak pertanyaan yang jelas berada
yang serius—mencoba memilih satu jawaban,
dalam cakupan berbagai disiplin yang secara
kemudian memeriksanya55--bukan hanya
konvensional dikelompokkan sebagai sains
dilakukan oleh saintis; “bantuan” saintifik
yang sampai sekarang belum punya jawaban
untuk pencarian, yang secara konstan
yang tuntas. (Inilah mengapa terlalu percaya
diadaptasi dan diperbaiki, dan sering hanya
pada spekulasi saintifik kekinian, meskipun
untuk beberapa area spesifik sains, tidak
lemah sebagaimana spekulasi yang belum
digunakan oleh semua saintis. Jadi tidak ada
teruji, juga merupakan tanda saintisme.) Juga
“metode saintifik” yang digunakan oleh
ada banyak pertanyaan dalam cakupan sains
semua dan hanya oleh saintis. Tanpa
yang bahkan saat ini belum mungkin untuk
bermaksud menyatakan bahwa adalah
ditanyakan—seperti, sebelum DNA
misterius bagaimana sains alam dapat
diidentifikasi dan konsep makromolekul
“membuat banyak penemuan,” poin ini
dikerjakan,57 pertanyaan-pertanyaan tentang
memaparkan sebuah penjelasan yang
mungkin tentang bagaimana mereka secara
56
Ide-ide ini dikembangkan detil dalam Haack,
Defending Science – Within Reason (catatan no 5 di
54
Ide-ide ini dikembangkan secara detil dalam Haack, atas), bab 6
Defending Science – Within Reason (catatan no 5 di Sesuatu yang sekarang kita sebut “DNA” ditemukan
57

atas), bab 4. pada 1859 oleh Friedrich Miescher (yang menyebutnya


Menyebut pola dasar ini sebagai “hypothetico- “nuclein”). Konsep makromolekul diperkenalkan oleh
55

deductive method,” seolah-olah ia prosedur teknis yang Hermann Staudinger pada 1922. Lihat Franklin H.
spesial dan hanya ada dalam sains, juga merupakan Portugal and Jack S. Cohen, A Century of DNA: A History
bentuk saintisme. of the Discovery of the Structure and Function of the

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 12


struktur dan fungsi DNA yang jawabannya meskipun banyak hasil saintifik yang relevan
sekarang sudah diketahui dulu tidak dengan kebijakan, pencarian saintifik—kalau
terpikirkan. Tetapi jelas semua pertanyaan ini ia benar-benar pencarian yang murni, dan
jelas berada dalam cakupan disiplin yang bukan apa yang secara oksimoron disebut
secara konvensional diklasifikasikan sebagai “riset advokasi”—adalah sesuatu yang netral
sains; dan mencari jawaban ke sains-sains terkait kebijakan. Sains lingkungan tidak bisa,
yang relevan lainnya jelas tepat. Tetapi ada dengan dirinya sendiri, menyatakan pada kita
banyak juga pertanyaan legit yang berada di apakah keuntungan membendung sungai
luar cakupan sains sama sekali: hukum, lebih besar dibanding kerugiannya, dan tentu
literatur, kuliner, politik, dsbnya. Pertanyaan- saja tidak bisa menyatakan apakah
pertanyaan—dan pertanyaan filosofis, yang membangun bendungan sebuah ide bagus;
akan jadi fokus saya di sini. sains medis tidak bisa dengan dirinya sendiri
menyatakan apakah aborsi secara moral bisa
Beberapa isu yang pernah menjadi bagian dari diterima (juga tidak apakah ia seharusnya
filsafat pikiran atau epistemologi persepsi secara legal diizinkan); ekonomi tidak bisa
telah terbukti dapat dipengaruhi oleh sains menyatakan dengan dirinya sendiri apakah
psikologi; pertanyaan metafisika yang kita harus mengubah sistem pajak seperti ini
mustahil, “mengapa sesuatu ada bukannya atau itu. Lebih jelas lagi, ilmuwan lingkungan,
tidak ada?” sebagian telah terjawab ketika sosiolog, ekonom, dsbnya, mungkin punya
para kosmolog membahas masalah (apa yang pendapat tentang pertanyaan terkait
mereka sebut) “the accreation of matter.”58 kebijakan di mana sains mereka punya kaitan;
Pergeseran-batas seperti itu tidak selalu atau dan sangat sah bagi mereka untuk
harus saintistik—tentu saja, sering memang mengungkapkan pendapat itu kepada publik.
ada kemajuan intelektual yang nyata. Tetapi Tetapi menjadi masalah ketika mereka
ketika jawaban-jawaban saintifik yang membiarkan keyakinan etik atau politik
meninggalkan unsur utama dalam mereka mempengaruhi penilaian mereka
pertanyaan-pertanyaan lama tersebut tidak akan bukti, atau ketika mereka menyajikan
tersentuh dianggap sudah cukup, ini namanya keyakinan etik atau politik ini seolah-olah itu
saintisme. merupakan hasil saintifik.
Hasil dari sains biasanya punya dampak ke Argumen-argumen yang relatif sederhana ini
pertanyaan terkait kebijakan: sains lingkungan
menyiratkan kesimpulan yang relatif
mungkin memberi tahu kita konsekuensi sederhana: bahwa hasil dari sains dapat
membendung sungai tertentu, sains medis memberi kita informasi tentang hubungan
memberi tahu pada tahap mana janin antara alat dengan tujuan, tapi tidak bisa
manusia dianggap aman, sains sosial hanya dengan itu saja memberi tahu kita
mempelajari konsekuensi perubahan insentif tujuan mana yang diinginkan. Ini benar
pajak dalam cara ini atau itu, tentang sejauh ia berlangsung begitu, tapi ia tidak
memperbanyak sekolah negeri, tentang berhenti di situ saja. Ia meninggalkan masalah
menghapus hukuman mati, dsbnya. Tetapi yang jauh lebih dalam—apakah, dan kalau iya,
bagaimanakah hasil-hasil saintifik punya
Genetic Substance (Cambridge: MIT Press, 1977); Robert
Olby, The Path to the Double Helix (Seattle: University of urusan apapun dengan tujuan mana yang
Washington Press, 1974). diinginkan—yang tak tersentuh. Dan dalam
58
Lihat John Maddox, What Remains to be Discovered:
Mapping the Secrets of the Universe, the Origins of Life,
persoalan yang lebih dalam ini, saya sepakat
and the Future of the Human Race (New York: Simon dengan John Dewey, yang menulis bahwa
and Schuster, 1998), 25 ff

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 13


“memperbaiki integrasi… antara apa yang orang muda dibanding pada bayi dan orang-
dipercaya seorang manusia tentang dunia orang tua. Sebagai bukti, mereka mengutip
tempat dia hidup dan kepercayaannya survei empiris yang menunjukkan bahwa
tentang nilai-nilai dan tujuan yang “hampir semua orang berpikir” bahwa
mengarahkan perilakunya adalah persoalan kematian seorang remaja lebih buruk dari
paling dalam dari kehidupan modern”59; ide pada kematian seorang bayi.60 Pinggirkan
bahwa sains sebagai sesuatu yang murni fakta bahwa mereka hanya mengutip dua
faktual, sebagai sesuatu yang sepenuhnya studi, tidak satupun studi itu yang secara
“bebas-nilai”, dan sesuatu yang sepenuhnya aktual melaporkan seperti ringkasan yang
tidak berurusan dengan pertanyaan- mereka buat.61 Poin esensialnya adalah
pertanyaan normatif, adalah sesuatu yang “hampir semua orang berpikir x adalah yang
terlalu kasar. terbaik secara moral” dan “x adalah terbaik
secara moral” adalah dua proposisi yang
Di sini (menyisihkan pertanyaan tentang berbeda satu sama lain.62
epistemologi, estetika, dsb nya, nilai-nilai), Mencampuradukkan mereka adalah tanda
saya akan fokus pada etika. Yang saya pahami,
saintisme.
etika bukanlah sebuah disiplin yang
sepenuhnya otonom, sebuah disiplin yang “Etika Evolusioner” yang ditawarkan oleh E.O
apriori, juga bukan sekadar sebuah cabang Wilson sejak awal sudah terlihat bisa menjadi
dari sains-sains manusia. (ini ada sejenis contoh lain, meskipun lebih canggih, dari
naturalisme etik yang sederhana, didasarkan
pada ide bahwa apa yang baik dan benar 60
Govind Persad, Alan Wertheimer, and Ezekiel J.
untuk dilakukan manusia tidak dapat Emanuel, “Principles for Allocation of Scarce Medical
Resources,” The Lancet 373, Jan 31 (2009): 423-31.
sepenuhnya dipisahkan dari apa yang baik
(Tuan Emanuel adalah penasehat kesehatan Presiden
bagi manusia.) Pengetahuan tentang apa Obama.)
61
yang sesungguhnya dapat membuat manusia Aki Tsuchiya, Paul Dolan, and Rebecca Shaw,
“Measuring People’s Preferences Regarding Ageism in
untuk maju—pengetahuan yang bukan hanya Health: Some Methodological Issues and Some Fresh
biologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, dsbnya, Evidence,” Social Science and Medicine 57 (2007):688-96
(temuan bahwa orang secara umum mendukung
mungkin berkontribusi—meskipun tidak
pemberian prioritas terhadap pasien usia lanjut
pernah cukup di dirinya sendiri untuk dibanding pasien yang lebih muda, tetapi perlu dicatat
mengatakan pada kita apa yang harus bahwa bagaimana pertanyaan diajukan bisa
mempengaruhi hasil akhir.); Jeff Richardson, “Age
dilakukan, dapat memiliki relevansi kontribusi Weighting and Discounting: What Are the Ethical
bagi pertanyaan-pertanyaan etik. Issues?”, Working Paper 108, Health Economics Unit,
Monash University (Australia) (menggunakan istilah
“etika empirik” untuk merujuk pada survei tentang
Sebuah tulisan di Lancet baru-baru ini
keyakinan orang tentang pertanyaan-pertanyaan etika).
memberikan ilustrasi detil kelemahan 62
Para penulis paper Lancet juga memoles hubungan
menganggap hasil-hasil saintifik seolah-olah antara nilai-nilai ekonomi dengan nilai-nilai etika.
Mungkin memang ada argumen ekonomi yang plausible
cukup untuk menjawab pertanyaan- bahwa masyarakat telah memberikan investasi ekonomi
pertanyaan etik. Tesis penulis adalah bahwa yang lebih besar kepada remaja atau dewasa muda
dibanding balita, dan bisa berharap keuntungan
sistem terbaik secara moral dalam
investasi yang lebih besar ketika berinvestasi pada
mengalokasikan sumber daya medis yang remaja atau dewasa muda dibaning pada orang yang
terbatas adalah prinsip “complete lives”, yang lebih tua; tetapi Persad dkk begitu saja mengabaikan
fakta ekonomi bahwa masyarakat lebih seikit
memberikan prioritas kepada remaja dan berinvestasi pada remaja atau kaum muda yang
underpriveleged—hal ini tidak relevan, kata mereka,
karena hal itu merupakan hasil dari “ketidakadilan
sosial”. “Measuring People’s Preferences” (catatan no
59
John Dewey, The Quest for Certainty (1929; cetak
ulang, New York: Capricorn Books, 1960), 255 58 di atas), 428.

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 14


saintisme yang sama. Definisi dari sentimen menyatakan bahwa hasil-hasil sains biologi
moral, kata Wilson, masuk ke dalam psikologi cukup untuk menjawab pertanyaan-
eksperimental, penelitian tentang heritabilitas pertanyaan etik, Wilson terus bertanya
sentimen-sentimen ini ke dalam genetik, bagaimana insting moral dapat diperingkat
penelitian tentang perkembangan sentimen dan yang mana yang paling bagus disisihkan,
moral masuk ke antropologi dan psikologi,63 prinsip moral mana yang paling baik
dan “sejarah yang dalam dari sentimen dimasukkan ke dalam hukum dan mana yang
moral” ke biologi evolusioner.64 Jika klaim mendapat pengecualian, dsbnya.65 Ini sama
tersebut menyatakan bahwa penelitian- dengan mengakui bahwa biologi relevan tapi
penelitian saintifik tersebut sudah memenuhi pada akhirnya tidak memadai; yang menurut
semua yang dibutuhkan oleh teori etika, maka saya, bukan tidak tepat, dan bukan saintistik,
ia jelas salah: ia berdiri pada presumsi yang tapi berpotensi menjadi sebuah langkah ke
tidak jelas bahwa etika musti dipahami dalam arah sana.
pengertian sentimen moral; tapi ia tidak
menjelaskan pada kita sentimen apa yang
bersifat moral; di dalam dan pada dirinya 6. Meremehkan Non-Saintifik
sendiri fakta (anggaplah itu adalah fakta) Steven Weinberg menulis tentang
bahwa sentimen ini dapat dijelaskan secara “demistifikasi” perlahan-lahan dunia melalui
evolusioner tidak otomatis menunjukkan kemajuan sains.66 Dan tentu saja,
bahwa sentimen-sentimen ini memang atau perkembangan dalam kosmologi dan biologi
tidak, diinginkan secara etik. Ini adalah bentuk evolusioner telah memberikan penjelasan
saintisme. natural tentang fenomena yang pernah
dianggap membutuhkan penjelasan
Tetapi etika evolusioner Wilson adalah satu supranatural; dan dalam proses tersebut,
aspek dari gambaran besar apa yang dia sebut telah ditunjukkan bahwa pertanyaan-
“kesatuan pengetahuan”; dan pertanyaan tentang “desain”, apakah pada
pemahamannya tentang “kesatuan” ini organ seperti mata, atau pada alam semesta
ambigu dalam hal yang krusial. Kadang- umumnya, didasarkan pada pandangan awal
kadang dia seolah-olah menawarkan hanya yang salah. Untuk mengakui bahwa ini bukan,
tesis sederhana bahwa semua pengetahuan menurut pendapat saya, saintistik. Tetapi
harus pada akhirnya cocok satu sama lain adalah saintistik untuk membayangkan
dalam koherensi menyeluruh (yang tentu saja bahwa kemajuan sains selanjutnya akan
benar); pada saat lain, tesis yang lebih menggantikan kebutuhan pencarian lainnya.
ambisius bahwa semua pengetahuan harus
sepenuhnya dapat diturunkan dari Di sini sebagaimana di tempat lain, garis
pengetahuan saintifik (yang saya percaya antara respek yang tepat bagi sains dan
sama yakinnya—salah). Jadi mungkin tidak kepatuhan yang tidak tepat sering sangat
sepenuhnya mengejutkan bahwa, setelah tipis. Bukan saintistik namanya menilai studi-
studi empiris yang dijalankan dengan baik
63
Ketika saya menulis paper ini, sebuah buku tentang efek perubahan hukum (mis, efek
menawarkan kesimpulan yang mencengangkan tentang penghapusan hukuman mati pada angka
asal usul empati, pada manusia dan binatang lain. Frans
pembunuhan, atau efek menetapkan sebuah
de Waal, The Age of Empathy (New York: Harmony,
2009). Lihat juga Robert Lee Hotz, “Tracing the Origins
of Human Empathy,” Wall Street Journal, September 26
65
(2009): A11 Wilson, Consilience, 279-80
64 66
E. O. Wilson, Consilience: The Unity of Knowledge Steven Weinberg, Dreams of a Final Theory (1992;
(1998; reprinted New York:Vantge, 1999), 279. reprinted New York, Vintage, 1993), 245.

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 15


cap dalam punitive damage dalam kasus hukum-hukum,”69 sementara novelis
malpraktek-medis terhadap jumlah dokter memimpikan orang-orang, peristiwa, dan
yang tertarik ke suatu negara bagian). Akan dunia imajiner. Dalam pemahaman saya,
tetapi adalan saintistik untuk mengasumsikan bukan hanya merupakan saintisme untuk
bahwa sains-sosial “studi empiris legal” secara menganggap bahwa pencarian saintifik secara
inheren lebih bernilai daripada penafsiran asali lebih baik dari pada pencarian lain;
akademik terhadap hukum yang tradisional. adalah juga saintisme untuk berasumsi bahwa
Sekali lagi, tidak perlu jadi keberatan bagi sains secara asali lebih bernilai dari pada
sebuah universitas untuk memberikan literatur (atau seni, musik, dsbnya). “Manakah
prioritas pada riset medis dengan potensi yang lebih penting, sains atau literatur?”
memperbaiki kesehatan secara signifikan adalah pertanyaan salah arah tanpa
dibanding riset bidang lain yang kurang harapan—sama tanpa harapannya dengan
praktis; tetapi jelas sebuah kehilangan “Mana yang lebih penting, rasa humor atau
nyata—dan bukan cuma karena begitu tidak rasa keadilan?”
teramalkannya karya apa yang benar-benar
memiliki penerapan praktis yang penting— ***
jika universitas berhenti menilai serius karya Apa yang sekarang kita sebut “sains modern”
intelektual apa adanya, terlepas dari topik muncul di Eropa, dan karya hampir
bahasan atau potensi keuntungan. seluruhnya oleh laki-laki kulit putih. Pasca-
Lebih jauh, meskipun kapasitas kita untuk kolonialis, feminis, dan “kritikus sains” lainnya
mencari merupakan bakat manusia yang luar sering mengeluh bahwa sains rasis dan
seksis—milik laki-laki kulit putih. Ini adalah ide
biasa—secara jelas ditunjukkan dalam sains,
meskipun bukan hanya sains—kita manusia bodoh. Sains modern tumbuh dari usaha
juga memiliki bakat lain: untuk bercerita, manusia yang lebih tua untuk memahami
dunia; ada banyak antisipasi penting bagi
menyanyi, menari, melukis,…. dan seterusnya.
(Sudah ada spekulasi bahwa kapasitas sains modern: di Cina, dunia Arab, dan
manusia untuk berbicara—yang tanpanya lainnya; dan saat ini ada ilmuan yang mampu
mustahil sains dan bercerita bisa dilakukan— hampir dari semua gender dan ras. Sains
mungkin muncul dari kapasitas musikal yang bukanlah milik laki-laki kulit putih; ia adalah
lebih primitif.)67 Fokus sebentar pada milik manusia—sebagaimana saya dipaksa
bercerita, saya mencatat bahwa perbincangan diingatkan tidak lama lalu, ketika saya bicara
longgar dari “dua budaya” luar biasa,68 ada panjang dengan dua mahasiswa pasca-
kesamaan sekaligus perbedaan signifikan doktoral yang bekerja pada sebuah lembaga
antara sains dan literatur. Sebagaimana riset kesehatan di Swiss,70 seorang
Pierce mengamati, tidak ada yang lebih perempuan muda dari Kanada, dan seorang
dibutuhkan dalam karya saintifik dari pada laki-laki muda dari Uzbekistan: secara budaya
imajinasi—meskipun manusia saintifik, terpisah jauh, mereka berbagi warisan
lanjutnya, “memimpikan penjelasan dan saintifik yang sama, dan aspirasi saintifik yang
sama.

Robert Lee Hotz, “Magic Flute: Primal Find Sings of


67 69
Peirce, Collected Papers (catatan 2 di atas), 1.48
Music’s Mystery,” Wall Street Journal, July3-5 (2009): A9 (c.1896)
C. P. Snow, “The Two Cultures” (1959), dalam The Two
68 70
The Friedrich Miescher Institute, Basel. (Ingat catatan
Cultures and a Second Look (Cambridge: Cambridge 55 bahwa Miescher, seorang asli Basel, yang
University Press, 1964). menemukan DNA)

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 16


Tetapi tentu saja, sains modern juga sesuatu menolong yang tradisional juga menghilang.72
hal yang (relatif) baru. Lebih jauh, kemajuan Konsumer Amerika yang kaya yang
saintifik dapat menjadi ancaman nyata bagi menghargai soliditas dan keterampilan teknik
ide nyaman tentang diri kita dan tempat kita konstruksi minim-teknologi dan kuno sering
di alam semesta, dan bagi cara familiar dan mencari tukang-tukang Amish untuk bekerja
tradisional kita dalam melakukan sesuatu. untuk mereka.73 Akademisi melihat dengan
Jadi tidaklah mengejutkan bahwa kemajuan kecewa para mahasiswa yang dengan sumber
itu kadang berhadapan dengan penolakan daya luas internet yang bisa mereka akses
dari mereka yang lebih menyukai cara-cara nampaknya lupa, kalaupun mereka pernah,
lama. Kadang, perlawanan itu bodoh. Saya bagaimana caranya membaca sebuah buku
membaca, misalnya, bahwa beberapa aktual. Hampir semua kita, mungkin
ilmuwan sosial terkenal India lebih mendapatkan manfaat dari kemajuan sains
mendukung tradisi variolasi—inokulasi medis; banyak dari kita, saya curiga, seperti
dengan materi cacar manusia, diiringi dengan saya sendiri, yang juga merasakan
doa pada dewi cacar—dibanding praktek ketidaknyamanan terkait karakter impersonal
saintifik modern vaksinasi menggunakan dari kemajuan teknologi kedokteran modern.
vaksin cacar sapi, yang jelas lebih kecil
Contoh-contoh tersebut bisa ditambah tanpa
kemungkinannya menyebabkan cacar air pada
pasien.71 Hal ini dalam pandangan saya, lebih batas; tapi saya akan berhenti di sini, dengan
pikiran sederhana: bahwa untuk lupa bahwa
buruk dari pada bodoh.
kemajuan teknologi yang sudah dibawakan
Meskipun begitu, harus jujur diakui bahwa sains dalam kebangkitannya, banyak
ketika tradisi yang lebih tua digantikan oleh perbaikan yang mereka lakukan dalam
metode dan praktek saintifik yang lebih baru, kehidupan kita, tetapi juga sering dengan
akan ada yang hilang dan yang didapat. (Saya dampak digantikannya keterampilan dan
bilang “metode dan praktek saintifik yang praktek tradisional yang bernilai, juga
lebih baru”; tapi saya meskipun tidak nyaman merupakan salah satu bentuk saintisme.74
menyadari bahwa mendiskriminasi efek dari
kemajuan saintifik dari dampak industrialisasi,
urbanisasi, dan sekarang globalisasi, luar biasa
sulit, dan bahkan mustahil.) Dulu, suku Indian
Panare di Venezuela bekerja bersama-sama
untuk membersihkan pohon dengan kapak
batu, dengan pengenalan kapak baja
penghemat-pekerja mereka dapat
membersihkan pohon lebih cepat dan lebih
Katherine Milton, “Civilization and Its Discontents:
72

efisien—tetapi cara kerja bersama dan saling Amazonian Indians,” Natural History 101, 3, March
(1992): 36-42
“Amish” merujuk pada sebuah sekte agama yang
73

Lihat Meera Nanda, “The Epistemic Charity of Social


71
secara sengaja menghindari teknologi modern, masih
Constructivist Critics of Science and Why the Third menggunakan kuda dan gerobak, bukannya kenderaan
World Should Reject the Offer,” in A House Built on bermotor, dll. Nancy Keates, “From Barn Raisings to
Sand: Exposing Post-Modern Myths about Science, ed. Home Building: Consumers Hire Amish Builders, Citing
Noretta Keortge (New York: Oxford University Press, Craftsmanship, Costs,” Wall Street Journal, August 15
1998), 291; Nanda mengutip Fredérique Apfel Marglin, (2008): W1
“Smallpox in Two Systems of Knowledge,” in Dominating
74
Saya berterima kasih pada Mark Bigotti untuk
Knowledge: Development, Culture and Resistance, eds. komentar yang sangat membantu terhadap draft dan
Fredérique Apfel Marlin and Stephen Marglin (Oxford: untuk Pamela Lucken atas bantuannya menemukan
Clarendon Press, 1990), 102-44. bahan yang relevan.

Enam Tanda Saintisme-Susan Haack 17

Anda mungkin juga menyukai