Anda di halaman 1dari 4

Desain Eksperimen untuk Mengoptimalkan Proses Pengecoran

Saluran keluar Teko


Tugas akhir ini kami melakukan analisa data statistic dari jurnal yang tentang desain
eksperimen menggunakan minitab 19.

Data yang kami ambil berasal dari jurnal dengan judul “Desain Eksperimen Untuk
Mengoptimalkan Proses Pengecoran Saluran Keluar Teko”.

Masalah yang akan dianalisa adalah ketebalan dari produk cor saluran keluar teko untuk
dioptomalkan dengan nilai ketebalan tertentu.

Dalam pemecahan masalah digunakan diagram fishbone (diagram sebab-akibat) untuk


menentukan factor dominan yang berpengaruh pada ketebalan hasil cor.

Terdapat 2 variabel yang ditentukan yakni variable respon adalah ketebalan saluran keluar
teko, dimana ketebalan dinding saluran keluar teko tidak boleh lebih dari setengah
diameterujung teko. Unutk variable bebas (factor) terdapat tiga factor yang dominan yakni
temperature dimana titik terndah adalah 455o dan tertinggi 475o. factor kedua adalah radius
sprue dimana diameter terkecil 25mm dan terbesar 35 mm, dan factor ketiga adalah hiding
time dimanawaktu tercepat 8 detik dan wktu terlama 16 detik

Berikut adalah data hasil percobaan


1) Pengolahan data hasil percobaan menggunakan Minitab 19

Faktor-faktor yang mempengaruhi thickness leher teko

Factor Information
Factor Type Levels Values
Temperature Fixed 3 455; 465; 475
Radius Fixed 3 25; 27; 35
Time Fixed 3 8; 12; 16

Hasil uji Anova thickness

Analysis of Variance for thickness


Source DF SS MS F P
  temperature 2 0,4396 0,219793 45,89 0,000
  radius 2 0,7059 0,352948 73,70 0,000
  time 2 1,0529 0,526459 109,93 0,000
Error 74 0,3544 0,004789    
Total 80 2,5528      

Model Summary
S R-sq R-sq(adj)
0,0692040 86,12% 84,99%
Dari uji kenormalan data kita lihat pada grafik uji kenormalan data bahwa titik-titik data
banyak yang berada di dekat garis merah yang menandakan bahwa data kita normal.

Begitu juga pada data fits juga dapat dilihat bahwa titik-titik data dekata dengan garis tengah
yang menandakandat kita normal.

Dari grafik main effect plot dapat kita lihat pada saat waktu proses pengecoran dilakukan
dengan waktu 8 detik saluran keluar teko memiliki thickness rendah dibanding saat
pengecoran dilakukan selama 16 detik.

Pada radius 27 mm ketebalan saluran keluar teko juga paling rendah bila dibandingan dengan
radius 25 mm dan 35mm.

Pada suhu rendah (455oC) leher teko memiliki ketebalan tertinggi bila dibandingkan dengan
pengecoran dengan suhu tinggi.
Grafik interactions plot antara faktor-faktor tersebut dan dapat dilihat bahwa interaksi yang
signifikan mempengaruhi ketebalan hasil cor adalah interaksi antara radius sprue dan holding
time sedangkan pengaruh interaksi temperatur tuang dan holding time serta interaksi antara
temperature tuang dan radius sprue ternyata kecil. Hal ini disebabkan saat pengecoran, logam
cair yang berada di dalam rongga cetak hanya berada pada fase liquid dan dengan perlakuan
holding time yang singkat belum terbentuk inti kristal.

Anda mungkin juga menyukai