Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I

DATA UMUM PERUSAHAAN

1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Perusahaan ini diawali dengan berdirinya PT. DJITOE Indonesian

Tobacco pada tahun 1069 yang berlokasi di Surakarta. Perusahaan ini

awalnya memproduksi rokok kretek buatan tangan.

Pada tahun 1980, perusahaan membeli mesin pembuat rokok mereka

yang pertama. Mesin yang digunakan adalah mesin pembuat rokok tipe MK

8. Mesin ini dikembangkan untuk memproduksi rokok yang menggunakan

filter.

Tahun 1983 perusahaan mulai merambah bisnis mesin pembuat rokok.

Bisnis mesin ini diawali melalui rekondisi mesin pembuat rokok dan mesin

pengemas rokok untuk pasar domestik Indonesia.

Tahun 1993, PT DJITOE ITC mulai memperkenalkan bisnis rekondisi

mesin pembuat rokok ke pasar Internasional. Tahun 1998 bisnis rekondisi

mesin diperluas ke pulau Batam, dengan didirikannya PT. DJITOE

MESINDO BATAM. Tujuan didirikannya perusahaan ini untuk lebih

meningkatkan ekspor dalam bidang perakitan dan rekondisi mesin pembuat

rokok. Saat ini PT. DJITOE ITC menjadi pemasok terbesar rekondisi mesin

pembuat rokok dan mesin pengemas di kawasan Asia.


1.2 Hasil Produk dan Pemasaran

1.2.1 Produk

Hasil produksi PT. DJITOE MESINDO terbagi menjadi 2

bagian, yaitu:

1. Mesin rekondisi adalah mesin originali yang direkonstruksi

kembali atau diperbaiki kembali dengan tujuan agar mesin

layak dipergunakan seperti baru mendekati kualitas aslinya,

denganmengganti part-part yang rusak, pengecatan ulang,

serta menyetingulang.

2. Mesin baru adalah mesin hasil rakitan / assembly PT. DJITOE

MESINDO BATAM sendiri dengan mendatangkan beberapa

material-material setengahjadi dari supplier dan ditunjang

dengan mesin-mesin fabrikasi seperti mesin CNC, mesin

Milling, mesin bubut dsb untuk membuat beberapa part-part

sehingga mesin yang di produksi sesuai dengan permintaan /

pesanan konsumen.

Jenis-jenis mesin yang dirakit dan di produksi PT. DJITOE

MESINDO antara lain:

a) HAUNI KDF2 / AF2 FILTER MAKER

Mesin ini dibangun ulang dengan teknologi motor PLC yang

disinkronkan untuk mengontrol dan memantau skod dari rol

spreeding ke dalam derek dalam membuat filter.

2
Gambar 1.1 Mesin HAUNI KDF2/AF2 FILTER MAKER

b) MOLINS MK 9-5 / MAX‘S’ / TFU

Mesin ini dibangun kembali utuk menghasilkan 5000 rokok

filter per menit. Kombinasi ini menggabungkan sistem kelistrikan

PLC terbaru untuk manajemen alat berat dan pemantauan layar

sentuh. Kontrol berat gelombang mikro adalah pilihan yang tersedia.

Gambar 1.2 Mesin MOLINS MK 9-5/MAX 'S'/TFU

c) MOLINS SUPER 9 CIGARETTE MAKING MACHINE

Dibangun kembali untuk menghasilkan 6000 rokok per menit

dan dapat diadaptasikan dengan fasilitas untuk memproduksi rokok

kretek (tanpa filter.

3
Gambar 1.3 Mesin MOLINS SUPER 9 CIGARETTE

MAKING MACHINE

d) MOLINS MK-8 / MASX III

Dibangun kembali dan diperbarui untuk menghasilkan hingga

2500 rokok per menit dengan investasi biaya rendah. Memanfaatkan

PLC printer eletronik warna tunggal atau ganda dan kontrol berat

hidrolik.

Gambar 1.4 Mesin MOLINS MK-8/MASX III

e) HAUNI TOBACCO CUTTER KTH

Pemotong sepenuhnya dibangun kembali dan kontrol hidrolik

telah diganti oleh sistem tekanan udara dan penggerak kecepatan

variabel untuk memotong drum dan konveyor umpan. Unit

pemotongan dapat diatur untuk memotong hingga 31 pemotongan

per inci. Menghasilkan 2.000 kg potongan tembakau per jam atau

100 kg per jam

4
.

Gambar 1.5 Mesin HAUNI TOBACCO CUTTER KTH

f) HINGE LID PACKING MACHINE

Jalur Pengemasan menghasilkan 160 paket / menit. Rangkaian

produk telah diperluas untuk mencakup rokok Ultra Slim 5,4

diameter. Sistem Kontrol Listrik PLC adalah fitur standar yang

mencakup pembungkus / petinju dan overwrapper untuk

memaksimalkan efisiensi produksi.

Gambar 1.6 Mesin HINGE LID PACKING MACHINE

g) MOLINS HLP-5 HINGE LID PACKING MACHINE

Dibangun ulang dan terhubung sepenuhnya untuk

menghasilkan 300 paket per menit dengan penggerak kecepatan

variabel dan sistem elektronik PLC. Grup lengkap termasuk Baki

Bongkar, Pengepak, Pembungkus, Boxer dan Overwrapper .

5
Gambar 1.7 Mesin MOLINS HLP-5HINGE LID PACKING

MACHINE

h) WRAPPER

Gambar 1.8 Mesin Wrapper

i) BOXER

Gambar 1.9 Mesin Boxer

j) MOLINS HLP-2 HINGE LID PACKING MACHINE

Dibangun kembali dan ditingkatkan untuk menghasilkan 160

paket per menit. Rangkaian produk telah diperluas untuk

memasukkan perubahan ukuran untuk menghasilkan rokok ultra-

6
tipis berdiameter 5,4 mm. Sistem kontrol elektronik PLC adalah fitur

standar. Grup lengkap termasuk Wrapper Boxer dan Over Wrapper .

Gambar 1.10 Mesin MOLINS HLP-2 HINGE LID PACKING

MACHINE

1.2.2 Pemasaran

Pembeli mesin-mesin ini adalah produsen rokok, baik itu

perusahaan yang sudah lama ada maupun perusahaan pembuat

rokok yang baru berdiri. Saat ini PT. DJITOE ITC tidak hanya

melayani penjualan di kancah domestik saja, bahkan penjualan

mesin-mesin telah sampai ke manca negara seperti Dubai, India,

Uganda, dan negara-negara di kawasan Eropa.

Untuk pemasaran produk dari PT. DJITOE MESINDO,

dilakukan oleh Sales Marketing yang berada di Singapura yang

di pegang oleh DWA Pte Ltd. Calon pembeli dapat melihat

mesin-mesin yang di produksi melalui website

http://www.dwasingapore.com/about_us.htm . atau juga pada

berbagai pameran yang sering diikuti oleh PT.DJITOE

MESINDO.

7
1.3 Lokasi Tata Letak Pabrik

1.3.1. Lokasi Pabrik

Di Kota Batam PT. DJITOE ITC memiliki tiga perusahaan yang

melakukan perakitan mesin pembuat rokok salah satunya adalah PT.

DJITOE MESINDO yang berlokasi di Jl. Brigjen Katamso KM 18,

Tanjung Uncang, Batam.

PT. DJITOE MESINDO

JL. BRIGJEN KATAMSO KM 18 TJ. UNCANG

GL : 1O4’35.00”U ; GB :103O54’11.37”T

Gambar 1.11 Lokasi PT. DJITOE MESINDO

TANJUNG UNCANG

Sumber : Google Earth www.google.com

Gambar 1.12 Pintu Masuk PT. DJITOE MESINDO

TANJUNG UNCANG

8
Alasan pemilihan lokasi gedung di Tanjung Uncang yaitu secara

geografi lokasi ini ±15 menit ke pelabuhan Internasional Sekupang,

sehingga mempercepat pengiriman dalam bentuk spare part jika

kondisi mendesak, selain itu juga lokasi di Tanjung Uncang

berdekatan dengan perusahaan yang menyewakan alat-alat berat

untuk memindahkan mesin-mesin yang siap kirim, dan juga lokasi

perusahaan di Tanjung Uncang ini berdekatan dengan rumah susun

yang disediakan pemerintah sehingga mempermudah karyawan yang

tinggal di rumah susun tersebut.

Secara Ekonomis, gedung yang ditempati PT. DJITOE

MESINDO tidak dikenakan biaya sewa gedung seperti perusahaan-

perusahaan di yang berada di kawasan Latrade Tanjung Uncang,

kawasan Bintang Industri, dan kawasan industri Batamindo karena

gedung ini adalah milik PT.DJITOE MESINDO sendiri.

1.3.1. Tata Letak Pabrik

Adapun gambaran tata letak PT. DJITOE MESINDO BATAM

yang terletak di Tanjung Uncang secara keseluruhan yang meliputi :

Office, Engineering, Meeting Room, produksi, mess karyawan,

gudang, bagian penerimaan material, sertafasilitas lainnya

9
10
1.4 Struktur Organisasi

DIREKTUR
 
 
WAKIL DIREKTUR
 
 
                       
KEUANGAN OPERASIONAL   PRODUKSI PERSONALIA
         
STAFF STAFF   STAFF STAFF
 
 
               
ENGINEERING GUDANG
   
STAFF STAFF

Gambar 1.14 Struktur Organisasi PT. DJITOE MESINDO

12
13
PT. DJITOE MESINDO merupakan perusahaan milik perseorangan

yang dipimpin oleh pemilik perusahaan sebagai Direktur Utama. Untuk

membantu pekerjaannya Direktur Utama dibantu oleh Wakil Direktur.

Kemudian Wakil Direktur memiliki bawahan yang bertugas membantu

kelancaran produksi eeperti bagian keuangan, operasional, produksi,

personalia, engineering, dan bagian gudang yang masing-masing bagian

mempunyai staf sebagai bawahannya.

Melihat dari struktur organisasi yang ada di PT. DJITOE MESINDO

dapat dijelaskan mengenai Job Description dari organisasi tersebut. Berkut

Job Description dari sturktur oraganisasi yang ada di PT. DJITOE

MESINDO.

Tanggung Jawab

a) Direktur

1. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan.

2. Bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian perusahaan.

3. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

4. Memelihara dan mengawasi kekayaan perseroan terbatas.

5. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan

secara efektif dan efisien.

6. Mewakili perusahaan, meengadakan perjanjian-perjanjian,

merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia

yang bekerja pada perusahaan.

7. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum pabrik sesuai

dengan kebijakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

14
8. Menentukan besarnya dividen perusahaan.

b) Wakil Direktur

1. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Direktur.

2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan

operasi, administrasi dan produksi.

3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan

serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

4. Mengadakan rapat tahunan bersama mengenai kelangsungan

perusahaan.

c) Operasional

1. Teknik yang meliputi listrik, mesin dan kendaraan.

2. Kesehatan dan kebersihan.

3. Perawatan gedung dan bangunan.

4. Mendukung fasilitas untuk proses produksi.

d) Keuangan

1. Menyelenggarakan atau mengatur anggaran perusahaan yang

menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas.

2. Menyelenggarakan sistem pembukuan dan pengawasan

keuangan yang baik dan teratur.

3. Membuat dan mengajukan laporan keuangan kepada direktur

yang pelaksanaannya dalam hal ini dibantu oleh staff

pembukuan.

e) Staff Pembelian

15
1. Melaksanakan pembelian bahan-bahan yang diperlukan

perusahaan serta pembelian dan perlengkapan lainnya yang

diperlukan.

2. Meretur barang pembelian yang tidak sesuai dengan kualitas dan

harga yang telah disetujui sebelumnya.

3. Menyelenggarakan administrasi pembelian dan membuat laporan

pembelian yang ditujukan kepada Direktur.

4. Mengadakan pengangkutan bahan-bahan dari yang sekiranya

perlu diangkut dengan kendaraan perusahaan, untuk kelancaran

produksi.

f) Staff Administrasi

1. Mengurus keluar/masuknya surat perusahaan.

2. Menyelenggarakan sistem file/pengarsipan dokumen perusahaan.

g) Personalia

1. Melaksanakan seleksi penerimaan karyawan baru.

2. mengatur tata terib bagi karyawan, serta menyelenggarakan dan

mengawasi absensi karyawan dan pembayaran upah/gaji

karyawan dalam pelaksanaannya dibantu staff penggajian.

3. Pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan yang tidak

memenuhi syarat, bagi karyawan yang melanggar peraturan

berlaku baik yang diatur dalam peraturan perusahaan maupun

yang ditetapkan dalam peraturan-peraturan menteri tenaga kerja,

yang mana dalam pelaksanaannya bilamana telah mendapatkan

16
persetujuan dari Direktur, dengan tata sebagaimana yang diatur

dalam UU.

4. Mengelola dan mengusahakan kesejahteraan sosial karyawan,

yang diatur dalam peraturan menteri tenaga kerja atau undang-

undang ketenagakerjaan.

5. Mewakili perusahaan dalam hubungan dengan pihak instansi

pemerintah maupun umum, untuk memberikan informasi

mengenai perusahaan bagi yang memerlukannya.

h) Produksi

1. Menjalankan proses produksi sesuai rencana yang telah

ditetapkan, baik untuk produksi pesanan maupun produksi

persedian gudang.

2. Menjaga dan meningkatan kualitas produk.

3. Mengadakan pengawasan pelaksanaan proses produksi, serta

pengawasan mesin/peralatan produksi.

i) Gudang

1. Mengontrol dan memelihara barang-barang yang digunakan

dalam memenuhi permintaan produksi.

2. Mengontrol dan mengawasi barang-barang produksi.

3. Dokumentasi permintaan dan pengeluaran barang dari

bagiannya.

4. Melaporkan stock persedian gudang.

j) Engineering

1. Bertanggung jawab terhadap kualitas material produksi.

17
2. Merekayasa dan membuat part-part untuk kebutuhan produksi.

3. Menelusuri penyebab produk yang rusak dan mencari solusinya.

4. Membuat schedule dan membagi tugas dalam pembuatan spare

part.

5. Membantu produksi dalam memodifikasi mesin.

18

Anda mungkin juga menyukai