Indosat Area
Jabodetabek
d. Splicer
2. Bending Tes
Bending sendiri memiliki arti tekuk.
Artinya tes ini dilakukan dengan cara
menekuk kabel FO tetapi tidak sampai
Gambar 10. Konfigurasi Rearrangement
tekuk sudut siku, karena akan patah
tentunya. Penekukkan dilakukan dengan
Konfigurasi baru versi (rearrangement)
membuat pola lingkaran pada core
adalah :
terkait. Alat yang digunakan bisa OLS dan
• Mencari port baru di ODF arah KPI OPM atau OTDR. Berikut contoh
(jaraknya 16 km) pada port 2/7/xx menggunakan alat OTDR untuk
sampai 3/12/xx (xx artinya 1-12). menemukan core pada kabel backbone[2].
• Untuk sisi HH, rencana barunya tube
biru core 1&2 disambung kabel
backbone, tube dan core disesuaikan
dengan port pada ODF.
Selanjutnya adalah bagian eksekusi. Mulai
dari pengetesan core, pengupasan,
Gambar 12. Sebelum Bending
penyambungan serta perapihan dan
dokumentasi.
Perhitungannya seperti
berikut : Jarak total : 16.1
Km
Jarak server - HH : 9.5 kurang. Lalu untuk sisa tube yang tidak
Km Jarak HH - Pelanggan digunakan (gantung) hanya dililitkan dalam
: closure bersamaan dengan splice tray
seperti pada Gambar 16.
Jarak total – jarak server ke HH
Gambar 17. Pengukuran jarak dengan OTDR dalam pembuatan jalur-jalur baru
berikutnya atau keperluan maintenace.
1. Kesimpulan :
Gambar 18. Pengukuran besar redaman jalur dengan
OLS (kiri) Berdasarkan hasil yang
OPM (kanan) diperoleh, kesimpulan yang didapatkan
Cara pembacaannya OLS dari Penyambungan FO Backbone pada FO
menggunakan wavelength sebesar 1550 nm Akses yaitu :
dan perangkat OLS memberi redaman a. Rute jalur baru ini memiliki redaman
sebesar -3.00 dBm. Untuk OLP wavelength jalur yang bagus sebesar 0.23 dBm/Km.
sebesar 1550 nm (harus sama dengan OLS) hasil tersebut dikatakan bagus karena
dan perangkat tersebut memberi tahu memiliki redaman dibawah batas
maksimal redaman yang ditetapkan
bahwa sepanjang jalur ini memiliki
oleh ITU.
redaman jalur hingga 9.5 dBm, hasil ini
b. Pada sisi ODF Mitsun dan HH, alokasi
bukan lah hasil sebenarnya. Hasil yang
port dan core yang baru sesuai dengan
benar adalah hasil yang diterima OLP
konfigurasi yang dibuat sehingga proses
dikurangi oleh redaman perangkat OLS.
pengerjaan tidak membutuhkan waktu
Sehingga hasilnya redaman jalur tersebut : lama.
c. Dokumentasi sangat penting untuk
9.5 – 3.0 = 6.5 dBm pembuatan jalur baru fiber optik serta
pera penting dalam penetapan langkah
Hasil sebesar 6.5 dBm tersebut troubleshoot, gunanya untuk
adalah bagus karena menurut mengetahui sejarah dan kondisi pada
International Telecomunication Union kabel yang dikerjakan.
(ITU) besar toleransi redaman untuk kabel d. Penataan kabel yang rapih membantu
FO single-Mode dengan wavelength 1550 dalam meminimalisir redaman kabel
nm adalah 0.35 dBm/Km. yang berlebih. Mengingat kabel optik
rentan terhadap kerusakan core akibat
tekukkan.
TABEL 4 NILAI TOLERANSI REDAMAN FO SINGLE
MODE
2. Saran
REFERENSI