Anda di halaman 1dari 27

Catatan Bahasa Indonesia

BAB V
Mempersiapkan Proposal
Pasal 1
Umum
Proposal adalah tulisan yang berfungsi untuk menjelaskan rencana dan
tujuan suatu kegiatan, sehingga pembaca dapat memahami
tujuan kegiatan tersebut secara jelas dan rinci
-> merupakan sebuah program/rencana suatu kegiatan, bersifat sebagai
usulan saja
● Oleh karena itu, Proposal merupakan usulan yang tertulis
untuk melakukan suatu kegiatan yang ditujukan kepada pihak-
pihak yang berhubungan dengan kegiatan tersebut.
Tujuan Pembuatan Proposal
● Mendapat persetujuan/izin dari pihak terkait
● Mendapat bantuan berupa materi atau non materi
Jenis Proposal Berdasarkan Isinya
● Proposal kegiatan (non penelitian)
Contoh : kegiatan OSIS
● Proposal penelitian
Sistematika Proposal
● Sistematika Proposal Penelitian
○ Latar Belakang
○ Batasan Masalah
○ Rumusan Masalah
○ Tujuan Penelitian
○ Manfaat Penelitian
○ Tinjauan Pustaka
○ Metode Penelitian
○ Objek Penelitian
○ Metode Pengumpulan Data
○ Metode Analisis Data
○ Hasil yang diharapkan
○ Daftar Pustaka
● Sistematika Proposal Kegiatan
Contoh Proposal kegiatan :
http://pentingkan.blogspot.com/2014/08/contoh-proposal-
kegiatan-sekolah.html

○ Latar Belakang Kegiatan


○ Dasar Pemikiran
○ Nama Kegiatan
○ Tujuan Kegiatan
○ Tujuan Kegiatan
○ Target Kegiatan
○ Manfaat Kegiatan
○ Jenis Kegiatan
○ Waktu dan Tempat Kegiatan
○ Jadwal Kegiatan
○ Pelaksana dan Organisasi Kerja
○ Sasaran
○ Anggaran Dana Kegiatan
○ Penutup

Kaidah Kebahasaan Proposal


● Menggunakan istilah ilmiah, baik yang berkaitan dengan
kegiatan yang akan dilakukan atau yang berkaitan dengan
bidang keilmuannya.

● Menggunakan kata kerja tindakan untuk menyatakan langkah-


langkah kegiatan atau metode penelitian.

● Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisian,


seperti merupakan, yaitu, yakni, adalah.

● Menggunakan kata-kata yang mengandung makna perincian,


seperti pertama, kedua, selain itu.

● Menggunakan kata-kata yang bersifat ke-akan-an, seperti


akan, diharapkan.

● Menggunakan kata-kata denotatif atau bermakna sebenarnya.


Hal ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman
antara pihak pengaju proposal dengan pihak penerima proposal.

Pasal 2
Proposal penelitian
Proposal penelitian adalah suatu rancangan kegiatan atau kerja yang
disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar oleh seseorang
atau sekelompok peneliti, diajukan kepada pihak yang dikehendaki
dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya.
Unsur Proposal Penelitian
● Tujuan penelitian
Dalam hal ini diungkapkan sasaran atau tujuan yang akan
dicapai.
● Hipotesis
Dalam hipotesis diajukan berupa jawaban sementara masalah
penelitian agar hubungan antara masalah dan jawaban yang
lebih jelas
● Asumsi penelitian
Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar tentang suatu hal
yang dijadikan dasar dalam berpikir dan bertindak
● Manfaat Penelitian
Dalam unsur ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang
Dalam unsur ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang
diteliti
● Ruang Lingkup
● Kajian Pustaka
● Definisi Operasional

Pasal 3
Catatan Buku
Bagian-bagian penting Proposal Penelitian :
A. Judul Proposal
B. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Kontribusi Penelitian
5. Definisi Operasional
C. Tinjauan Pustaka
D. Metode Penelitian
E. Jadwal Pelaksanaan
F. Rencana Anggaran
G. Daftar Pustaka (di proposal kegiatan jarang, tapi kalau di
proposal penelitian ada)

Bagian atau Isi yang harus ada di Proposal


- Latar Belakang
Kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pentingnya
dilaksanakan suatu penelitian.
- Masalah dan Tujuan
Tujuan-tujuan yang dicantumkan harus rasional dan persuasif,
agar pembaca menjadi tertarik.
- Ruang Lingkup Kegiatan
Objek apa yang menjadi center point penelitian dan jenis-jenis
kegiatan apa saja yang dilakukan atau diselenggarakan.
- Kerangka Teoritis dan Hipotesis
Kerangka Teoritis : Perbandingan, pengontrasan, dan peletakan
teori-teori pada masalah yang diteliti yang menjadi dasar
argumentasi untuk membuat hipotesis.
Hipotesis : Usulan yang didapat dengan dasar yang logis dan
rasional yang didukung teoris sebagai dasar argumentasi.
- Metode
Metode kegiatan yang ingin dilaksanakan, termasuk teknik-
teknik pengumpulan data.
1. Metode = historis, deskriptif, dan eksperimental.
2. Pengolahan Data = teknik angket(kuesioner),
wawancara, observasi, studi pustaka, atau tes
- Pelaksana Kegiatan
Personalia/pelaksana yang dapat diandalkan untuk mengerjakan
kegiatan yang diusulkan (dilengkapi dengan pendidikan dan
keahlian mereka).
- Fasilitas
Berisi fasilitas-fasilitas yang dimiliki dan fasilitas yang
dibutuhkan.
dibutuhkan.
- Keuntungan dan Kerugian
1. Keuntungan yang diperoleh untuk pihak yang
menerima proposal (pihak yang diajak kerja
sama/menyetujui) dan pihak lainnya.
Contoh : Keuntungan yang memang langsung
diharapkan, keuntungan sampingan,
penghematan, dll.
2. Kerugian (tidak disarankan) yang mungkin terjadi
dalam pelaksanaan kegiatan = jangan lupa untuk
mencantumkan solusi untuk menyelesaikannya untuk
mengait pihak lain dan menunjukan kejujuran.
- Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Berisi waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.
- Pembiayaan
Pembiayaan harus digarap dengan transparan, jelas, dan
terstruktur.
● Perincian : upah, alat perlengkapan, belanja bareng,
biaya umum, kwarto, dan sebagainya.
- Daftar Pustaka (jika ada)
- Lampiran-lampiran (jika ada)

Sistematika Penulisan Proposal Penelitian


1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Landasan Teori
6. Metode Penelitian
7. Kerangka Penulisan Laporan
Sistematika proposal bersifat fleksibel, tergantung jenis kegiatan yang
akan dilaksanakan, serta tergantung lembaga yang dituju.

Kebahasaan Proposal
1. Pernyataan argumentatif
Argumentasi akan lebih meyakinkan jika disertai dengan alasan.
Untuk meyakinkan kan pembaca, yang biasanya didukung oleh
data.
- Alasan menggunakan konjungsi penyebaban, seperti :
sebab, karena, oleh karena itu.
2. Pernyataan persuasif
Sebuah kalimat yang berisi himbauan atau ajakan secara
halus agar si pembaca mau atau bersedia mengikuti kemauan
yang disampaikan oleh penulis kalimat tersebut.
- Bersifat mengajak
- Tanda seru
- Bahasa iklan/slogan
- Kata kata MARI/AYO
- Meyakinkan seseorang
Didukung kalimat penjelas yang dapat menggugah hati dan
mengajak
Bertujuan untuk menggugah penerima proposal untuk menerima
ajuan/usulan.
- Contoh :
“Untuk Itu sebuah upaya pembekalan terhadap para
“Untuk Itu sebuah upaya pembekalan terhadap para
pengajar tentang pengembangan kurikulum dan materi
pengajaran membaca dan menulis sangat mendesak
untuk dilakukan.”
3. Kata-kata teknis -> berkaitan dengan istilah ilmiah atau
istilah keilmuan.

Istilah Kegiatan (Penelitian) Istilah Keilmuan


(Pendidikan)
Abstrak Afektif
Analisis data Buku pelajaran
Hipotesis Kompetensi
Instrumen Kurikulum
Latar belakang Materi pengajaran
Metode penelitian Media belajar
Pengolahan data Minat baca
Penelitian lapangan Pembelajaran
Pengumpulan data Peserta didik
Populasi Psikologis
Sampel Sekolah
Teknik penelitian Novel
Data Fonem
Fokus Penelitian Gamelan
Kualitatif Bakteri
Populasi Keterbacaan
Random Permintaan pasar
Sampel Gravitasi
Statistik Huruf
Sanitasi
Gurindam

4. Kata kerja tindakan


Menyatakan proses, perbuatan, atau keadaan yang di
kerjakan oleh subjek dan dapat dilihat/diamati.
Verba :
- predikat
- Menggunakan imbuhan (biasanya me-/ber-)
Ciri-ciri :
1. Menyatakan subjek sedang melakukan suatu
pekerjaan
2. Pekerjaan yang dilakukan subjek bisa terlihat atau
diamati
Kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan
(metode penelitian)
Contoh : Berlatih, membaca, mengisi, mencampurkan,
mendokumentasikan, mengamati, melakukan.
5. Kata pendefinisian
Memberikan penjelasan umum -> biasanya di latar
belakang
Ditandai : merupakan, adalah, yaitu, yakni.
6. Kata perincian
Uraian yang berisi bagian-bagian kecil
Seperti : selain itu, pertama, kedua, ketiga.
7. Kata “ke-akan-an”
Menjelaskan waktu atau usulan yang akan datang (biasanya
belakangnya kan)
belakangnya kan)
Seperti : akan, diharapkan, direncanakan.
Sesuai dengan sifat proposal -> yaitu bersifat, suatu usulan,
rencana, atau rancangan proker.
8. Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif) ->
bersifat objektif
-> terdapat pada kamus
Untuk menghindari kesalahpahaman.
9. Keefektifan kalimat
10. Ketepatan pemilihan kata
11. Kebakuan ejaan
12. Tanda baca

Pasal 4
Kisi-Kisi

KISI-KISI PHT I BAHASA INDONESIA KELAS XI MIPA DAN


XI IPS
PENGAJAR : EDI PRAMONO DAN SRI SETYOWATI
1. Pernyataan yang tidak tepat tentang proposal
26. Memahami penggalan proposal
31. Memahami penggalan proposal
32. Memahami penggalan proposal
Pengertian proposal menurut KBBI adalah rencana yang
dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan secara
sistematis, matang dan teliti yang dibuah oleh peneliti sebelum
melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field
research) maupun penelitian di perpustakaan (library research).

-> baca proposal dengan teliti dan cari informasi yang tidak
sesuai.

2. Unsur proposal
● Nama Kegiatan (Judul)
Adalah nama dari kegiatan atau judul yang akan dilaksanakan
atau dilakukan yang menjadi gambaran secara umum proposal
tersebut.
● Latar Belakang
Dalam pembuatan proposal harus tercantum latar belakang yang
isinya pokok-pokok ataupun alasan mengapa perlu diadakan
atau disetujui kegiatan tersebut.
● Tujuan Kegiatan
Dapat berisi tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan, tujuan
harus dijelaskan dengan rinci agar manfaat bisa terlihat oleh
pembaca.
● Tema
Tema adalah yang mendasari suatu kegiatan yang tertera pada
proposal
● Sasaran atau Peserta
● Sasaran atau Peserta
Pada setiap proposal yang dibuat harus menetapkan secara jelas
siapa yang menjadi sasaran dalam kegiatan tersebut
● Tempat dan Waktu
Berisikan secara detail waktu dan tempat diadakan kegiatan
tersebut
● Kepanitiaan
Pada proposal harus dituliskan secara lengkap susunan panitia
yang mengadakan kegiatan tersebut
● Rencana Anggaran Biaya
Berisikan rencana anggaran biaya secara detail dan jelas yang
akan digunakan dalam kegiatan tersebut agar dapat
dipertanggungjawabkan.

3. Kutipan tentang proposal


4. Latar belakang proposal
20. Latar belakang proposal
Informasi Penting : informasi penting selalu memiliki
maksud dan tujuan (mengapa informasi itu diberikan dan
untuk apa)
Proposal 1 Proposal 2
Bahasa tulis ilmiah Membaca dan menulis
merupakan suatu laras merupakan dua jenis
(register) dari ragam bahasa keterampilan yang harus
resmi baku yang harus dikuasai para siswa dalam
digunakan dalam tulisan bahasa dan sastra Indonesia.
ilmiah, dalam hal ini mading Realitas kemampuan
ilmiah, dan harus memiliki membaca dan menulis para
syarat tertentu agar mampu siswa tidak menggembirakan.
mengkomunikasikan pikiran, Bukti yang menguatkan
gagasan, dan pengertian adalah hasil penelitian
secara lengkap, ringkas, dan International Association for
tepat makna. the Evaluation of Educational
Achievement (IAEA),
melaporkan bahwa
kemampuan membaca siswa
SD Indonesia berada pada
urutan ke-38 dari 39 negara
peserta studi. Hasil penelitian
menunjukkan Indonesia
hanya mampu menguasai
30% materi bacaan.

Isi Pokok Informasi : isi atau ide pokok teks tersebut


Proposal 1 Proposal 2
Pada sub bab “Latar Belakang Dalam bab ini dijelaskan
Masalah” dijelaskan bahwa bahwa kemampuan
tulisan ilmiah memiliki membaca dan menulis
tulisan ilmiah memiliki membaca dan menulis
karakteristik dan ragam ilmiah siswa di Indonesia belum
yang disebut ragam tulis maksimal. Para siswa
ilmiah.Ragam tulis ilmiah lebih menemukan kesulitan
sering menggunakan kalimat dengan soal-soal
pasif ketimbang aktif membaca yang
dikarenakan penonjolan memerlukan penalaran.
peristiwanya. Ragam tulis ilmiah Hal ini disebabkan karena
disini harus dapat bersifat formal proses pembelajaran tidak
sehingga mendukung kemampuan
mengkomunikasikannya kepada penalaran dan praktik
pembaca dapat berkesan logis serta terlalu terbiasa
dan sistematis serta menghafal. Oleh karena
kebenarannya dapat itu,
dipertanggungjawabkan.
Untuk membuat
penelitian ilmiah tentu saja
dibutuhkan pola pemikiran
ilmiah. Ada tiga aspek yang
diperlukan untuk dalam pola
pikir ilmiah. pertama, diperlukan
penjelasan ilmiah yang dapat
dipahami secara objektif. kedua,
operasional artinya diperlukan
pengertian yang dapat
menyatukan persepsi. ketiga,
diperlukan pemikiran yang
kuantitatif agar bisa mendukung
objektivitas pemikiran yang akan
dikemukakan
Pada sub bab
“Perumusan Masalah” dijelaskan
bahwa para siswa dari SMAN 3
Tasikmalaya sedang membuat
karya tulisan ilmiah yang akan
dipublikasikan pada majalah
dinding sekolah. Terkait
pembuatan karya tulisan ilmiah
tersebut, unsur penilaiannya
mencakup unsur kebahasaan dan
nonkebahasaan. Setelah itu
terdapat beberapa permasalahan
yang difokuskan untuk karya
tulis ilmiah ini.
Pada sub bab “Tujuan
Penelitian” dijelaskan bahwa
tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kadar keilmiahan
tulisan siswa SMAN 3
Tasikmalaya dalam mading
sekolahnya.
Pada sub bab “Kontribusi
Penelitian” dijelaskan bahwa
kontribusi karya tulis ilmiah
dapat bermanfaat untuk para
siswa SMAN 3 Tasikmalaya
terutama dalam hal keterampilan
karya ilmiah. Baik dari segi
karya ilmiah. Baik dari segi
tulisan, kostan, dan
pengembangan bahasa dalam
membuat karya tulis ilmiah
tersebut. Selain itu memberi
pedoman kepada guru tentang
pembelajaran menulis ilmiah.
Pada sub bab “Definisi
Operasional” dijelaskan bahwa
tulisan berkadar ilmiah adalah
tulisan yang disusun
menggunakan metode ilmiah dan
menggunakan aspek bahasa tulis
ilmiah.

5. Isi proposal
Isi proposal berasal dari informasi yang kita baca, sehingga
terdapat pemerolehan pengetahuan, pemahaman, dan sikap-
sikap yang diambil dalam pengusulan.
Contoh :
- Proposal tentang “pelatihan membaca dan menulis”
-> kita menjadi mengetahui manfaat membaca dan menulis dan
prosedur pelatihannya.

6. Isi paragraf
21. Pemahaman paragraf
Bahasan atau gagasan Pokok yang berada dalam tiap paragraf.
-> Kalimat utama adalah kalimat yang berisi pokok pikiran
utama atau ide pokok utama dan menjadi dasar untuk
mengembangkan paragraf. Kalimat utama biasanya bersifat
umum dan memuat keseluruhan isi dalam suatu paragraf.

7. Ejaan
12. Ejaan
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default
/files/PUEBI.pdf

8. Makna kata
10. Kata teknis
16. Makna kata
17. Makna kata
33. Istilah
39. Kata tidak baku
Istilah Kegiatan (Penelitian) Istilah Keilmuan
(Pendidikan)
Abstrak Afektif
Analisis data Buku pelajaran
Hipotesis Kompetensi
Instrumen Kurikulum
Latar belakang Materi pengajaran
Metode penelitian Media belajar
Pengolahan data Minat baca
Penelitian lapangan Pembelajaran
Pengumpulan data Peserta didik
Populasi Psikologis
Populasi Psikologis
Sampel Sekolah
Teknik penelitian Novel
Data Fonem
Fokus Penelitian Gamelan
Kualitatif Bakteri
Populasi Keterbacaan
Random Permintaan pasar
Sampel Gravitasi
Statistik Huruf
Sanitasi
Gurindam

9. Pernyataan persuasive
Sebuah kalimat yang berisi himbauan atau ajakan secara
halus agar si pembaca mau atau bersedia mengikuti kemauan
yang disampaikan oleh penulis kalimat tersebut.
semoga dapat bermanfaat.
Bertujuan untuk menggugah penerima proposal untuk menerima
ajuan/usulan.
- Contoh :
“Untuk Itu sebuah upaya pembekalan terhadap para
pengajar tentang pengembangan kurikulum dan materi
pengajaran membaca dan menulis sangat mendesak
untuk dilakukan.”

11. Informasi penting


Informasi penting dalam proposal terdapat pada :
1. Latar Belakang
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan
4. Kontribusi penelitian
5. Definisi operasional
6. Tinjauan Pustaka
7. Metode penelitian
8. Jadwal Pelaksanaan
9. Rencana anggaran
10. Daftar Pustaka
ISI Informasi penting ISI Informasi penting

Bagian Bagian
proposal proposal

Bab I a. Latar Bab I Membaca dan menulis


Belakang merupakan dua jenis
Pendahuluan Latar keterampilan yang harus
Bahasa tulis ilmiah Belakang dikuasai para siswa dalam
merupakan suatu bahasa dan sastra Indonesia.
laras (register) dari Realitas kemampuan membaca
ragam bahasa dan menulis para siswa tidak
resmi baku yang menggembirakan. Bukti yang
harus digunakan menguatkan adalah hasil
dalam tulisan penelitian International
ilmiah, dalam hal Association for the Evaluation
ini mading ilmiah, of Educational
ini mading ilmiah, of Educational
dan harus memiliki Achievement (IAEA),
syarat tertentu agar melaporkan bahwa kemampuan
mampu membaca siswa SD Indonesia
mengomunikasikan berada pada urutan ke-38 dari
pikiran, gagasan, 39 negara peserta studi. Hasil
dan pengertian penelitian menunjukkan
secara lengkap, Indonesia hanya mampu
ringkas, dan tepat menguasai 30% materi bacaan.
makna.

b.
Perumusan
Masalah

1.
Bagaimana kadar
keilmiahan isi
tulisan para siswa
SMAN 3
Tasikmalaya dalam
mading
sekolahnya?

2.
Bagaimanakah
kadar keilmiahan
tulisan para siswa
SMAN 3
Tasikmalaya?

3.
Bagaimanakah
kadar keilmiahan
kosakata dan
istilah yang
digunakan dalam
tulisan para siswa
SMAN 3
Tasikmalaya?

4.
Bagaimanakah
kadar keilmiahan
pengembangan
bahasa yang
digunakan dalam
tulisan para siswa
SMAN 3
Tasikmalaya?

5.
Bagaimanakah
kadar keilmiahan
aspek mekanik
yang digunakan
yang digunakan
dalam tulisan para
siswa SMAN 3
Tasikmalaya yang
disajikan dalam
mading
sekolahnya?

c.
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui
kadar keilmiahan
isi, kosakata atau
istilah,
pengembangan
bahasa, dan aspek
mekanik tulisan
para siswa SMAN
3 Tasikmalaya
dalam mading
sekolahnya.

d.
Kontribusi
Penelitian

Hasil penelitian
diharapkan dapat
memberikan
kontribusi bagi
para siswa SMAN
3 Tasikmalaya
dalam menambah
pengetahuan dan
keterampilan yang
berhubungan
dengan tulisan
yang berkadar
ilmiah.

e.
Definisi
Operasional

Tulisan berkadar
ilmiah adalah
karangan tertulis
yang menyajikan
fakta umum
dengan
menggunakan
metode ilmiah
yang disajikan
secara singkat,
ringkas, jelas, dan
ringkas, jelas, dan
sistematis.

Bab II Kegiatan ilmiah Bab II 1. Tujuan Umum pelatihan


adalah kegiatan ini adalah meningkatkan
Tinjauan pengembangan Tujuan pengetahuan, penguasaan,
Pustaka ipteks, baik yang Pelatihan dan keterampilan para
dilakukan melalui pengajar terhadap substansi
penelitian maupun materi membaca dan
publikasi ilmiah menulis, serta
yang berupa meningkatkan
kegiatan universal profesionalisme para
yang melibatkan pengajar dalam
seluruh ilmuwan di mengajarkannya sesuai
dunia. dengan kompetensi para
siswa.
Alat komunikasi
yang digunakan 2. Tujuan Khusus pelatihan
ilmuwan disebut ini adalah meningkatkan
ragam bahasa daya baca para pengajar,
ilmiah oleh pengetahuan dan
bahasawan Praha. keterampilan para pengajar
dalam mengembangkan
Unsur kebahasaan perencanaan dan
dan nonkebahasaan implementasi pengajaran
harus diperhatikan. membaca, daya tulis para
Pertama, kosakata pengajar dalam beragam
dan istilah keterampilan menulis, serta
hendaknya pengetahuan dan
memerhatikan keterampilan guru dalam
pemanfaatan mengembangkan
potensi kata perencanaan dan
canggih dan harus implementasi pengajaran
tepat makna. menulis di sekolah.
Kedua,
pengembangan
bahasa dalam
tulisan berkadar
ilmiah berkaitan
dengan sintaksis
yang digunakan
penulis. Ketiga,
aspek mekanik
yang digunakan
dala tulisan
berkadar ilmiah
berkaitan dengan
aturan penulisan
yang berupa ejaan
dan tanda baca.
Sedangkan, unsur
nonkebahasaan
dapat berupa isi
tulisan dan
organisasi dalam
organisasi dalam
tulisan harus
berkaitan dengan
gagasan.

Bab III Penelitan Bab III Materi pokok pelatihan ini


menggunakan adalah keterampilan membaca
Metode metode deskriptif Materi beserta pembelajarannya dan
Penelitian dengan tujuan Pelatihan keterampilan menulis beserta
mendeskripsikan pembelajarannya. Kedua hal
kadar keilmiahan tersebut dirinci berdasarkan
isi tulisan para kompetensi dasar sebagaimana
siswa SMAN 3 yang ada dalam materi
Tasikmalaya. Data pelatihan, yaitu membaca
diambil dari kurun cepat, nyaring, dalam hati,
waktu 2013-2016 memindai, karya sastra dan
dengan terdapat 48 pembelajarannya, menulis
artikel yang paragraf deskripsi dan
dipublikasikan. pembelajarannya, menyunting
Teknik dan pembelajarannya, serta
pengumpulan data menulis laporan, surat, iklan,
dilakukan dengan rangkuman/ringkasan, ulasan,
pengulangan teks pidato dan
membaca dan pembelajarannya.
format isian.
Analisis data
digunakan
terhadap kadar
tulisan ilmiah.
Analisis kadar
keilmiahan tulisan
didasarkan pada
ciri-ciri dan sifat-
sifat tulisan yang
berkadar ilmiah
tersebut dengan
menggunakan
skala interval. Dari
hasil analisi ini
diharapkan akan
diperoleh keluaran
atau hasil yang
jelas dan
komprehensif.

Bab IV 1. Persiapan: Bab IV Peserta pelatihan ini adalah


penyusunan para pengajar Mata Pelajaran
Jadwal proposal, Peserta Bahasa Indonesia di SMP/MTs
Pelaksanaan penyusunan se-Kabupaten Pati.
instrumen, dan
studi dokumentasi
: Maret–April
2. Seminar
proposal/desain
penelitian : Mei
3. Pelaksanaan
3. Pelaksanaan
penelitian : Juni–
Agustus
4. Analisis data :
September–
Oktober
5. Penyusunan
laporan :
November
6. Seminar hasil
penelitian,
penyerahan
laporan : Desember

Bab V Jumlah kebutuhan Bab V a. Pendekatan


anggaran : Rp
Rencana 3.000.000,00 Pendekatan, Pelatihan ini menggunakan
Anggaran Metode, pendekatan partisipatori
dan andragogi atau pelatihan
Skenario partisipatif bagi orang dewasa,
Pelatihan dengan ciri-ciri:

1) Selalu
menghargai,memperhatikan
pengetahuan, dan
pengalaman yang telah
dimiliki peserta.

2) Memusatkan perhatian
pada penemuan dan
pemecahan masalah dan
bukannya pada penguasaan
materi.

3) Mengutamakan
kesikutsertaan peserta
secara aktif dan merata
dalam seluruh proses
pelatihan.

4) Pelatih tidak bertindak


sebagai guru, tetapi sebagai
fasilitator yang
memfasilitasi dan turut
melibatkan diri dalam
proses pembelajaran.

5) Persiapan, pelaksanaan,
dan penilaian pelatihan
dikerjakan bersama-sama
antara pelatih, panitia,
dengan peserta.

6) Proses pembelajaran
lebih mengutamakan
peningkatan pemahaman,
penghayatan, pemecahan
penghayatan, pemecahan
masalah, dan pengalaman
dari pengalihan
pengetahuan.

b. Metode Pelatihan

Pendekatan yang partisipatif,


menuntut metode
pembelajaranyang partisipatif
pula. Metode-metode yang
dimaksudkan berupa dengar
pendapat, ceramah dan tanya
jawab, silang baca dan diskusi
kelompok, peragaan, kerja
perorangan, kerja kelompok,
dan praktikum.

c. Skenario Pelatihan

Pelatihan ini dilakukan secara


partisipatif. Dalam
pelaksanaannya,
diselenggarakan melalui
pemberian kesempatan yang
seluas-luasnya untuk
berpartisipasi dalam setiap
proses pembelajaran. Kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan
peserta adalah menganalisis
materi membaca dan menulis
dalam kurikulum, berlatih
membaca dan menulis serta
merancang rencana
pembelajaran membaca dan
menulis, melakukan praktik
pembelajaran membaca dan
menulis, dan
mempresentasikan pengalaman
hasil pelatihan peningkatan
kemampuan membaca dan
menulis.

Bab VI Badudu, J.S. 1992. Bab VI Sarana-sarana yang digunakan


Cakrawala Bahasa dalam pelatihan adalah bahan
Daftar Indonesia II. Sarana dan bacaan, seperti kurikulum,
Pustaka Jakarta: Gramedia. Media buku sastra, karya ilmiah,
Davis, P.W. 1973. Pelatihan
Introducing koran/majalah, buku teks, dan
Applied bahan-bahan bacaan lainnya
Linguistics. yang relevan, instrumen-
Harmondsworth: instrumen, seperti format-
Penguin format penilaian, lembar isian
Penguin format penilaian, lembar isian
Education. biodata peserta, dan jadwal
Harjasujana, A.S. pelatihan, ATK peserta,
1993. “Sistem
Pengajaran Bahasa fasilitator, dan kesekretariatan,
Indonesia Ragam LCD, lembar transparansi,
Ipteks di white board/papan tulis, kertas
Perguruan Tinggi”, dinding, dan spidol/kapur tulis
Makalah Seminar
Peningkatan Mutu
Pengajaran
Bahasa Indonesia
Ragam Ipteks di
Perguruan Tinggi.
Bandung: ITB.
Johannes, H. 1993.
“Gaya Bahasa
Keilmuan”, Kertas
Kerja Kongres
Bahasa
Indonesia III.
Jakarta: Pusat
Pembinaan dan
Pengembangan
Bahasa.
Moeliono, A.
1993. “Bahasa
yang Efektif dan
Efisien”, Makalah
Seminar
Peningkatan
Mutu Pengajaran
Bahasa Indonesia
Ragam Ipteks di
Perguruan Tinggi.
Bandung: ITB.
Nurgiyantoro, B.
1995. Penilaian
dalam Pengajaran
Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta:
BPFE.
Nuryanto, F. 1996.
“Penggunaan
Bahasa Indonesia
Ilmiah oleh Guru
IKIP
Yogyakarta”,
Mading
Kependidikan,
Nomor 1, Tahun
XXVI, 1996.
Yogyakarta:
Lembaga
Penelitian IKIP.
Bab VII 1. Waktu Pelatihan

Waktu dan Pelatihan ini dilaksanakan


Tempat selama enam hari efektif.
Pelatihan Setiap hari terdiri atas 10 jam
pertemuan dengan perincian 6
pertemuan dengan perincian 6
jam pelatihan di dalam kelas
(tatap muka) dan 4 jam
pertemuan studi mandiri
terstruktur.

2. Tempat Pelatihan

Pelatihan dilaksanakan di
Dinas Pendidikan Kabupaten
Pati.

13. Kata kerja tindakan


Kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan
(metode penelitian)
Contoh : Berlatih, membaca, mengisi, mencampurkan,
mendokumentasikan, mengamati, melakukan.

14. Ciri kebahasaan


15. Ciri kebahasaan
Kebahasaan Proposal
● Pernyataan argumentatif
○ Argumentasi akan lebih meyakinkan jika disertai
dengan alasan.
Alasan menggunakan konjungsi penyebaban, seperti :
sebab, karena, oleh karena itu.
● Pernyataan persuasif
○ Sebuah kalimat yang berisi himbauan atau
ajakan secara halus agar si pembaca mau atau bersedia
mengikuti kemauan yang disampaikan oleh penulis
kalimat tersebut.
semoga dapat bermanfaat.
○ Bertujuan untuk menggugah penerima proposal untuk
menerima ajuan/usulan.
Contoh :
■ “Untuk Itu sebuah upaya pembekalan
terhadap para pengajar tentang pengembangan
kurikulum dan materi pengajaran membaca dan
menulis sangat mendesak untuk dilakukan.”
● Kata-kata teknis -> berkaitan dengan istilah ilmiah atau
istilah keilmuan.

Istilah Kegiatan (Penelitian) Istilah Keilmuan


(Pendidikan)
Abstrak Afektif
Analisis data Buku pelajaran
Hipotesis Kompetensi
Instrumen Kurikulum
Latar belakang Materi pengajaran
Metode penelitian Media belajar
Pengolahan data Minat baca
Penelitian lapangan Pembelajaran
Pengumpulan data Peserta didik
Pengumpulan data Peserta didik
Populasi Psikologis
Sampel Sekolah
Teknik penelitian Novel
Data Fonem
Fokus Penelitian Gamelan
Kualitatif Bakteri
Populasi Keterbacaan
Random Permintaan pasar
Sampel Gravitasi
Statistik Huruf
Sanitasi
Gurindam

● Kata kerja tindakan


○ Kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-
langkah kegiatan (metode penelitian)
Contoh : Berlatih, membaca, mengisi, mencampurkan,
mendokumentasikan, mengamati, melakukan.
● Kata pendefinisian
○ Ditandai : merupakan, adalah, yaitu, yakni.
● Kata perincian
○ Seperti : selain itu, pertama, kedua, ketiga.
● Kata “keakanan”
○ Seperti : akan, diharapkan, direncanakan.
Sesuai dengan sifat proposal -> yaitu bersifat, suatu
usulan, rencana, atau rancangan proker.
● Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif)
○ Untuk menghindari kesalahpahaman.
● Keefektifan kalimat
● Ketepatan pemilihan kata
● Kebakuan ejaan
● Tanda baca

18. Bagian proposal


19. Bagian proposal
30. Bagian proposal
36. Bagian proposal
37. Bagian proposal

1. Latar belakang

2. Maksud dan tujuan

a. Masalah

b. Tujuan

3. Ruang lingkup kegiatan

a. Objek
b. Jenis-jenis Kegiatan

4. Kerangka teoretis dan hipotesis

a. Kerangka teoretis

b. Hipotesis

5. Metode

6. Pelaksana kegiatan

a. Penanggung jawab

b. Susunan personalis

7. Fasilitas yang tersedia

a. Sarana

b. Peralatan

8. Keuntungan dan kerugian

a. Keuntungan keuntungan

b. Kemungkinan kerugian

9. Lama waktu dan tempat pelaksanaan

a. Waktu

b. Tempat

10. Pembiayaan

11. Daftar Pustaka

12. Lampiran-lampiran
12. Lampiran-lampiran

22. Dasar pemikiran dalam proposal -> latar belakang (why?)


Isi dari dasar pemikiran dalam sebuah proposal berisi pokok-
pokok pemikiran mengapa perlu diadakan kegiatan tersebut.

24. Sistematika proposal


Sistematika Penulisan Proposal Penelitian
1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Landasan Teori
6. Metode Penelitian
7. Kerangka Penulisan Laporan
Sistematika proposal bersifat fleksibel, tergantung jenis kegiatan yang
akan dilaksanakan, serta tergantung lembaga yang dituju.
Bagian atau Isi yang harus ada di Proposal
- Latar Belakang
Kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pentingnya
dilaksanakan suatu penelitian.
- Masalah dan Tujuan
Tujuan-tujuan yang dicantumkan harus rasional dan persuasif,
agar pembaca menjadi tertarik.
- Ruang Lingkup Kegiatan
Objek apa yang menjadi center point penelitian dan jenis-jenis
kegiatan apa saja yang dilakukan atau diselenggarakan.
- Kerangka Teoretis dan Hipotesis
Kerangaka Teoritis : Perbandingan, pengontrasan, dan peletakan
teori-teori pada masalah yang diteliti yang menjadi dasar
argumentasi untuk membuat hipotesis.
Hipotesis : Usulan yang didapat dengan dasar yang logis dan
rasional yang didukung teoris sebagai dasar argumentasi.
- Metode
Metode kegiatan yang ingin dilaksanakan, termasuk teknik-
teknik pengumpulan data.
3. Metode = historis, deskriptif, dan eksperimental.
4. Pengolahan Data = teknik angket(kuesioner),
wawancara, observasi, studi pustaka, atau tes
- Pelaksana Kegiatan
Personalia/pelaksana yang dapat diandalkan untuk mengerjakan
kegiatan yang diusulkan (dilengkapi dengan pendidikan dan
keahlian mereka).
- Fasilitas
Berisi fasilitas-fasilitas yang dimiliki dan fasilitas yang
dibutuhkan.
- Keuntungan dan Kerugian
● Keuntungan yang diperoleh untuk pihak yang
menerima proposal (pihak yang diajak kerja
sama/menyetujui) dan pihak lainnya.
■ Contoh : Keuntungan yang memang
■ Contoh : Keuntungan yang memang
langsung diharapkan, keuntungan
sampingan, penghematan, dll.
● Kerugian (tidak disarankan) yang mungkin terjadi
dalam pelaksanaan kegiatan = jangan lupa untuk
mencantumkan solusi untuk menyelesaikannya untuk
mengait pihak lain dan menunjukan kejujuran.
- Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Berisi waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.
- Pembiayaan
Pembiayaan harus digarap dengan transparan, jelas, dan
terstruktur.
● Perincian : upah, alat perlengkapan, belanja bareng,
biaya umum, kwarto, dan sebagainya.
- Daftar Pustaka (jika ada)
- Lampiran-lampiran (jika ada)

25. Kerangka proposal


HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Review Literatur
2. Batasan Konseptual
3. Kerangka Teori/Hipotesis
BAB III METODOLOGI
1. Metode Penelitian
2. Teknik Pengumpulan Data
3. Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

23. Tujuan proposal


27. Tujuan proposal
Proposal 1 Proposal 2
Untuk mengetahui kadar 1. Tujuan Umum pelatihan ini
keilmiahan isi, kosakata atau adalah meningkatkan
istilah, pengembangan bahasa, pengetahuan, penguasaan, dan
dan aspek mekanik tulisan para keterampilan para pengajar
siswa SMAN 3 Tasikmalaya terhadap substansi materi
dalam mading sekolahnya. membaca dan menulis, serta
meningkatkan profesionalisme
para pengajar dalam
mengajarkannya sesuai dengan
kompetensi para siswa.

2. Tujuan Khusus pelatihan ini


adalah meningkatkan daya
baca para pengajar,
pengetahuan dan keterampilan
pengetahuan dan keterampilan
para pengajar dalam
mengembangkan perencanaan
dan implementasi pengajaran
membaca, daya tulis para
pengajar dalam beragam
keterampilan menulis, serta
pengetahuan dan keterampilan
guru dalam mengembangkan
perencanaan dan implementasi
pengajaran menulis di sekolah.

28. Kalimat efektif


Pengertian : kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan
informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan
bicara/pembaca secara tepat.
Ciri-ciri kalimat efektif :
● keutuhan
keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur
bahasa yang dipakai.
ciri-ciri :
● mempunyai kejelasan subjek dan predikat (
menghindari di, dalam, bagi, untuk, dan
sebagainya di depan subjek)
● tidak terdapat subjek yang ganda
● kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai
pada kalimat tunggal (ada di awal kalimat)
● “predikat” kalimat tidak didahului oleh kata
“yang”
● kesejajaran(pararel)
penggunaan bentuk kata atau frasa berimbuhan yang
memiliki kesamaan (kesejajaran) baik dalam fungsi
maupun bentuknya, jika bagian kalimat itu
menggunakan verba berimbuhan di-, bagian kalimat
yang lainnya pun harus menggunakan di- lagi dan begitu
juga dengan verba lainnya.
● ketegasan
suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat :
- meletakan kata yang ditonjolkan itu di depan
kalimat
- membuat urutan kata yang bertahap
- melakukan pengulangan kata (repetisi)
- melakukan pertentangan terhadap ide yang
ditonjolkan
- mempergunakan partikel penekanan
(penegasan)
● kehematan
tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu,
setiap kata haruslah memiliki fungsi yang jelas dan tidak
boleh menggunakan kata yang berlebihan, pleunastis ->
pengulangan kalimat yang berulang-ulang, tetapi
memiliki makna yang sama.
● kelogisan
ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

29. Membandingkan 2 teks proposal


29. Membandingkan 2 teks proposal
I. ISI
Bagian Perbedaan

Proposal 1 Proposal 2

Jenis Kegiatan Kegiatan pelatihan


Kegiatan penelitian

Sumber data Melalui beberapa Dapat melalui


data ilmiah seperti observasi pribadi
jurnal atau artikel tanpa sumber jurnal
ilmiah. atau artikel ilmiah.

Orang yang Biasanya hanya Banyak orang yang


terlibat peneliti yang akan mengikuti
terlibat dengan kegiatan pelatihan.
beberapa sampel.

Metodologi Menjelaskan Menjelaskan


metode metode pelaksanaan
pengambilan data pelatihan.
beserta cara
analisisnya.

Tujuan Mengambil sebuah Untuk


kesimpulan ilmiah merencanakan
seperti hubungan , sebuah kegiatan
gambaran, dan yang sifatnya umum
pengaruh. dan tidak
Kesimpulan membutuhkan data
tersebut harus dengan kriteria
didasari oleh data seketat data ilmiah.
yang kemudian
harus dianalisis.

Bagian Kesamaan

Metode Walaupun jenis metode yang dicantumkan


Kegiatan berbeda namun keduanya tetap
menjelaskan metode engan rinci seperti
materi dan media apa yang akan
digunakan.

II. Sistematika

Bagian Perbedaan

Proposal 1 Proposal 2

Bab 1 Berupa pendahuluan Hanya berupa latar


yang terdiri dari latar belakang.
belakang, perumusan
belakang, perumusan
masalah, kontribusi
penelitian, dan
definisi operasional.

Bab II Berupa tinjauan Berupa tujuan


pustaka yang kegiatan penelitian.
memiliki sumber
faktual seperti jurnal.
Berisi penjelasan
istilah-istilah yang
akan digunakan

Bab III Berupa metodologi Berisi materi yang


penelitian yang akan diberikan saat
menjelaskan teknik pelatihan.
pengambilan data
dan analisis data.

Bab IV Berupa jadwal Berupa keterangan


pelaksanaan dari peserta yang
penelitian. akan melakukan
kegiatan.

Bab V Berupa rencana Berupa pendekatan,


anggaran yang metode, dan
diperlukan dalam skenario pelatihan
penelitian.

Bab VI Berisi daftar pustaka Berupa sarana dan


atau sumber dari data media pelatihan
penelitian

Bab VII Tidak ada bab VII Berupa waktu dan


tempat pelatihan.

Bagian Kesamaan

Latar Kedua proposal menyertakan latar


belakang belakang yang menjelaskan alasan
mengapa melakukan penelitian atau
pelatihan tersebut.

Waktu Kedua proposal menyertakan waktu


pelaksanaan pelaksanaan penelitian atau pelatihan
yang akan dilakukan.

Tujuan Kedua proposal memiliki rincian tujuan


kegiatan penelitian atau pelatihan. Namun,
penempatan dari tujuan penelitian
adalah pada bab satu dan tujuan
pelatihan memiliki bab tersendiri.
III. Unsur Kebahasaan

34. Ciri proposal


35. Ciri proposal
1. Berisi tentang ringkasan kegiatan yang akan dilakukan.
Proposal itu merupakan sebuah kerangka dari adanya rencana
kegiatan. Namun tidak semua kegiatan akan ditulis disitu namun
ringkasannya saja agar pembaca tidak terlalu pusing dengan
isinya.

2. Isinya singkat. Penggunaan kalimat tidak bertele-tele. Yang


penting lugas dan langsung kepada topik dan tujuannya saja.

3. SIfatnya sebuah pengumuman terhadap kegiatan yang


akan dilakukan. Hal ini penting untuk pembaca karena
nantinya bisa memberikan masukan atau partisipasi dalam
kegiatan yang akan dilakukan tersebut.

4. Berisi tentang tujuan dan latar belakang. Hal ini penting


dituliskan karena agar jelas maksud dan siapa yang membuat
acara tersebut berasal. Nantinya bisa dipertanggung jawabkan
kegiatannya.

5. Biasanya ditujukan kepada donatur jika digunakan


untuk sebuah kegiatan agar berjalan lancar dengan dana
yang cukup sesuai dengan rencana budged yang telah
dibuat.

6. Terdapat panitia atau pihak yang mengajukan. Sebelum


membuat proposal sudah pasti bahwa harus dibentuk dulu
sebuah kepanitiaan. Kecuali jika merupakan sebuah proposal
penelitian.

38. Kalimat penjelas


Kalimat penjelas adalah kalimat-kalimat yang isinya merupakan
penjelasan, uraian, atau berupa rincian-rincian detail tentang
kalimat utama suatu paragraf. Kalimat penjelas adalah kalimat-
kalimat yang bersifat khusus dan berfungsi untuk
mengembangkan gagasan utama pada sebuah paragraf.

40. Rumusan masalah


Dalam rumusan masalah, terdapat dua bagian yaitu :
a. Masalah
Masalah adalah alasan mengapa usulan ini diajukan (why?)
-> Diawali dengan uraian permasalahan, penjabaran asal-usul
masalah.
->biasanya masalah dijelaskan dalam bentuk pertanyaan
->biasanya masalah dijelaskan dalam bentuk pertanyaan
sebagai fokus permasalahan/Penelitian YANG INGIN
DICARI JAWABANNYA
b. Tujuan
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai/ingin didapat setelah
penelitian/kegiatan dilaksanakan.
Tujuan dari pembuatan proposal adalah sebagai berikut:

● Agar mendapatan bantuan dana,


● Agar mendapatkan perizinan suatu acara
● Agar mendapatkan dukungan
● Agar mendapatkan sponsor
-> Tujuan umum adalah tujuan penelitian secara keseluruhan
dari yang ingin dicapai/mengapa melakukan penelitian itu
sendiri.
-> Tujuan khusus adalah tujuan yang lebih spesifik. Umumnya
tujuan khusus menggunakan kata-kata operasional sehingga
lebih jelas untuk dicapai, baik itu mengenai variabel independen
maupun variabel dependen dan gabungan dari kedua variabel
tersebut.

Catatan by Hugo Rheino Razanria/XI MIPA F/18

Anda mungkin juga menyukai