Anda di halaman 1dari 2

1.

PROFIT SHARING REVENUE SHARING


1. Pendapatan yang akan 1. Pendapatan yang akan didistribusikan
didistribusikan adalah pendapatan adalah pendapatan kotor dari penyaluran
bersih setelah pengurangan total Cost dana, tanpa harus di-kalkulasi-kan terlebih
terhadap total revenue. dahulu dengan biaya-biaya pengeluaran
operasional usaha .

2. Biaya-biaya operasional akan 2. Biaya-biaya akan ditanggung bank


dibeban ke dalam modal usaha atau Syariah sebagai Mudharib, yaitu pengelola
pendapatan usaha, artinya biaya-biaya modal.
akan ditanggung oleh shahibul maal
3. Pendistribusian pendapatan yang 3. Pendapatan yang akan didistribusikan
akan dibagikan adalah seluruh hanya pendapatan dari penyaluran dana
pendapatan, baik pendapatan dari hasil shahibul maal, sedangkan pendapatan Fee
investasi dana atau pendapatan dari fee atas jasa-jasa bank syariah merupakan
atas jasa-jasa yang diberikan bank pendapatan murni bank sendiri. Dari
setelah dikurangi seluruh biaya-biaya pendapatan Fee inilah bank Syariah dapat
operasional. menutupi biaya-biaya operasional yang
ditanggung bank syariah.

2. Kenapa BS harus sehat dan perlu diperhatikan kesehatannya

suatu perbankan juga harus tetap menjaga kesehatannya agar tetap prima dalam
melayani nasabah, bukan hanya tetap prima dalam melayani nasabah saja akan tetapi
untuk meningkatkan kepercayaan nasabah/ masyarakat terhadap perbankan. 

Bukan hanya pemilik bank dan OJK / Bank Indonesia saja yang membutuhkan
penilaian kesehatan bank akan tetapi masyarakat juga membutuhkan penilaian
kesehatan bank. Dengan kata lain bank yang sehat bank yang dapat menjaga dan
memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat
membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah
dalam melakasanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter.

3. Yang menjadi faktor dalam penilaian bank syariah ini antara lain:
1. Profil risiko (risk profile)
2. Penilaian profil risiko ini menggunakan 10 jenis risiko yaitu risiko
kredit/pembiayaan, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko oprasional, risiko hukum,
risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko reputasi, risiko imbal hasil, risiko
investasi.
3. Tata kelola perusahaan yang baik (good carporate governance)
4. Penialian tata kelola perusahan yang baik ini / GCG ini meliputi akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), keterbukaan
(transparancy), kewajaran (independency).
5. Penilaian rentabilitas (Earning)
6. Penilaian frentabilitas meliputi kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas,
sustainability rentabilitas, manajemen rentabilitas
7. Penilaian permodalan (capital)
8. Penilaian permodalan melipui kecukupan modal bank dan pengelolaan permidalan
bank.

4. Risiko yang di hadapi bank syariah


1. Risiko modal (Capital Risk)
2. Resiko Pembiayaan
3. Risiko Pembiayaan Murabahah
4. Risiko Pembiayaan Salam
5. RisikoPembiayaanIstishna’
6. Risiko Pembiayaan Mudaharabah
7. Manajemen Resiko Likuiditas
8. Manajemen Resiko Operasional
9. Manajemen Resiko Kepatuhan
10. Manajemen Resiko Hukum
11. Manajemen Resiko Reputasi
12. Manajemen Resiko Strategis

5. Pengertian HI per mill


HI-1000 (baca: Ha-i-seribu), yakni angka yang menunjukkan hasil investasi yang
diperoleh dari penyaluran setiap Rp. 1.000 dana nasabah

6. Dilihat dari segi kemaslahatan, dalam pencatatan sebaiknya digunakan sistem Accrual
Basis; akan tetapi, dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar
penerimaan yang benar-benar terjadi (Cash Basis).
7. Gcg itu sendiri berfungsi untuk lembaga keuangan agar mencapai keuntungan atau
hasil optimal sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan atau lembaga keuangan
tersebut.
8. Kegiatan utama bank syariah adalabh sistem bagi hasil dan menghimpun dana.
Himpunan dana ada 2 mudharabah dan dan wadiah
9.

Anda mungkin juga menyukai