Anda di halaman 1dari 8

PEMNTAUAN KONDISI PADANG LAMUN KABUPATEN KONAWE

SELATAN, DESA TANJUNG TIRAM


2019

Alfiqiyan Wahyu Ramadhan


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo
E-mail : afiqiyan01@gmail.com

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ekosistem padang lamun merupakan suatu ekosistem yang sangat berpengaruh


terhadap kelangsungan produktif disuatu perairan yang dimana sangat bermanfaat bagi
suatu ekosistem perairan seperti fishing ground bagi biota yang berasososiasi di padang
lamun.serta lamun juga sangat berperan sebagai memitigasi perubhan iklim seperti
peredam ombak dan sebagai pncegahan abrasi pantai.
Untuk mengetahui sebaran lamun di suatu wilayah maka dilakukan pengamatan
atau pemntauan sebaran lamun serta melakukan pemntauan Tutupan jenis total,
Kepadatan jenis lamun sehingga dapat menhsilkan persentase kondisi lamun di daerah
tersebut

Tujuan

Tujuan dilakukan pengamatan lamun ini yaitu untuk melihat kondisi dan sebaran
lamun yang berada di desa Tnajung Tiram sehingga sebagai referensi dalam
merencanakn suatu wilayah atau data dalam melakukan penelitian.

Metode Penelitian

Waktu dan Lokasi Penelitian

Pemantauan pada lamun yang beralokasi pada Kordinat Lintang 04°02'20.85


dan Bujur 122°40'18.26 Pelaksanaan pemnatauan padang lamun pada tanggal 29 Juli
2019 di Desa Tanjung Tiram, Kabupaten Konawe Selatan.
Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan menggunkan patok besi serta pelampungnya,
yang digunakan posisi awal dan akhir transek kuadrat terbat dari pipa yang didalamnya
terbagi empat kuadranmenggunkan tali rafi. pencatatan hasil pengmatan menggunkan
kertas anti air.

Cara Kerja

Pemantauan padang lamun dilakukan dengan menggunkan 3 Trasnsek Kuadran


dengan Panjang masing-masing transek 100 m setiap transek terdapat 11 Kuadrat yang
jarak intervalnya 10 m, kuadrat yabg digunakan dengan ukuran 50x50 cm, Pengolhan
data hasil pengamatan dilapangan menggunakan perngkat pengolahan data digital.

Hasil dari pemntauan padang lamun dilanjutkan ketahap analisis. Penyajian hasil
hasil analisis data pentauan padang lamun berupa rata-rata jenis lamun, rata- rata
tutupan lamun dan nilai Devisiasinya

Analisis Data

Data parameter utama dan tamabahn pemantauan padang lamun dimasukan kedalam
tabel spreasheet. Rata-rata(± standar error) parameer tutupan lamun dihitung dan
dikategorikan sesuai dengan buku acuan pemantauan padang lamun ( Tabel 1).
Selanjutnya kondisi padang lamun dinilai berdasarkan KepMenLH No 200 tahun 2004
(Tabel 2). Selain itu, kepadatan jenis E. acoroides juga dihitung dan dibandingkan
antara satsiun sebagai data pendukung tutupan lamun
Tabel 1. Kategori tutupan Lamun
No Tutupan Lamun (%) Kategori
1 0-25 Jarang
2 26-50 Sedang
3 51-75 Padat
4 76-100 Sangat Padat

Tabel 2. Status Kondisi padang lamun, KepMen LH No 200 Tahu 2004


Kondisi Pentupan (%)
Baik Kaya/ Sehat ≥ 60
Rusak Kurang kaya/kurang sehat 30 – 59,9
Miskin ≤ 29

Hasil dan Pembahasan

Deskripsi Lingkungan

Pemantauan padang lamun dilkasankan pada kondisi cuaca cerah serta kondisi
perairan yang jernih. disekitra pentauan terdapat vegetasi manggrove dan tidak ada
sungai.didaerah pemantauan terdapat aktifitas masyrakat berupa kegiatan mencari
kerang-kerang disekitar padang lamun dan tempat akses sandarnya perahu nelayan
dengan bukti adanya dermaga.

Persentase Tutupan Lamun

Bedasarkan hasil pemantauan yang dilakukan dilapangan terdapat delapan jenis


lamun yaitu Ea (Enhalus acoroides), Th (Thalassia Hemprichii), Cs (Chymodocea
serulata), Cr (Chymodecea rotundata), Ho (Halophila ovalis), Hu (Halodule uninervis)
Hp (Halodule pinifolia) Si (syngirodium isoetofolium).
Hasil Pemantauan Padang Lamun
TJTLMN01
30.00

25.00

20.00

15.00

10.00

5.00

0.00

Rata-rata tutupan lamun pada stasiun TJTLMN 01 sebesar 27,67±13.50 dengan


nilai tersebut padang lamun dapat dikategorikan sebagai Jarang berdasarkan buku
Panduan monitoring padang lamun berbeda dengan KepMen LH No.200 Tahun 2004 di
kategorikan Miskin. Lamun jenis E. acoroides 3,24±5,52 dan T. hemprichii
13,87±10,44 memiliki ketegori jarang dan miskin dengan begitu juga dengan jenis
lamun lainnya rata-rata yang didapatkan memiliki ketgori jarang dan miskin.

Dominansi Tutupan Jenis Lamun

Tutupan Perjenis Lamun %


13.87

10.44 10.10

6.97
5.52 5.78
4.66
3.98 3.55
3.24
2.67 2.53
2.07
1.39
0.52 0.90

Jenis Lamun pada Stasiun TJTLMN01 didominansi ole Th (Thalassia hemprichii)


didasarkan pada persentase tutupan lamun pada satsiun tersebut sebesar 13.87%
KESIMPULAN DAN SARAN

Bedasarkan pembahasan yang diatas dapat disimpulkan bahwa Bedasarkan hasil


pemantauan yang dilakukan dilapangan terdapat delapan jenis lamun yaitu Ea (Enhalus
acoroides), Th (Thalassia Hemprichii), Cs (Chymodocea serulata), Cr (Chymodecea
rotundata), Ho (Halophila ovalis), Hu (Halodule uninervis) Hp (Halodule pinifolia) Si
(syngirodium isoetofolium). Rata-rata tutupan lamun pada stasiun sebesar 27,67±13.50
dengan nilai tersebut padang lamun dapat dikategorikan sebagai Jarang berdasarkan
Lamun jenis E. acoroides 3,24±5,52 dan T. hemprichii 13,87±10,44 memiliki ketegori
jarang dan miskin dengan begitu juga dengan jenis lamun lainnya rata-rata yang
didapatkan memiliki ketgori jarang dan miskin.

Saran dalam pelaksaan Monitoring Padang lamun lebih di perhatikan lagi waktu
kerjanya supaya tidak kesusuahan dalam melakukan kegiatan pengambilan data
contohnya penentuan waktu surut supaya lebih akurat
DAFTAR PUSTAKA

Susi Rahmawati, Andri.I, Indarto. H.S, Muhammad Husni Azkab, 2014, Panduan
Monitoring Padang Lamun. LIPI
Lampiran 1. Peta Tematik

Anda mungkin juga menyukai