Anda di halaman 1dari 48

Analisis Lapangan Dampak Pembangunan

Wilayah Pesisir Terhadap Biodiversitas Laut


Prof. Dr. rer.nat. Ir. Indra Junaidi Zakaria, MSi

Laboratorium Biologi Laut Jurusan Biologi Fakultas MIPA


Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat

Workshop Penyusunan Modul Pelatihan Marine Biodiversity


Universitas Hasanuddin, Makasar
26 – 27 Februari 2022
Outline
oPotensi Diversitas Wilayah Pesisir dan Laut
oPemanfaatan Wilayah Pesisir dan Laut Untuk Kebutuhan
Manusia
oPenurunan Diversitas Wilayah Pesisir dan Laut Akibat
Pembangungan
oAnalisis Lapangan Dampak Pembangunan Wilayah Pesisir
Terhadap Biodiversitas Laut
SUMBERDAYA PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL

PANTAI ESTUARI MANGROVE LAMUN

RUMPUT LAUT TERUMBU KARANG PERAIRAN PELAGIS


PANTAI

4
Keanekaragaman Hayati
Wilayah Pesisir dan Laut
 12 Jenis lamun (sea grass)
 202 Jenis mangrove
 20 spesies rumput laut
 600 jenis karang batu
 2500 jenis moluska
 1512 jenis krustasea
 850 jenis spons
 745 jenis ekinodermata
 2334 jenis ikan
 1300 jenis ikan karang
 36 jenis mammalia laut
 38 jenis reptilia laut

5
Pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Laut untuk kebutuhan manusia,
antara lain :
1. Sebagai tempat pemukiman atau perkotaan

2. Sebagai tempat
pariwisata
3 Daerah Pelabuhan dan Perhubungan

4 Daerah Industri

5. Daerah Pertambangan dan Energi

6. Daerah penangkapan ikan

7. Daerah budidaya perikanan


6
PENURUNAN DIVERSITAS MANGROVE DAMPAK PEMBANGUNAN
PENURUNAN DIVERSITAS LAMUN, RUMPUT LAUT DAN TERUMBU KARANG DAMPAK
PEMBANGUNAN
SAMPAH , SEDIMENTASI, MAKRO DAN MIKRO PLASTIK DARI
ALIRAN SUNGAI DAN PANTAI
ANALISIS LAPANGAN DAMPAK PEMBANGUNAN WILAYAH
PESISIR TERHADAP BIODIVERSITAS LAUT
o Analisis Lapangan Biodiversitas Hutan Mangrove (Transect Garis dan Hemispherical
Photography)
o Analisis Lapangan Biodiversitas Lamun (Transect Quadrat/Seagrass Watch)
o Analisis Lapangan Biodiversitas Terumbu Karang (Line Intercept Transect  Underwater
Photographic Transect)
o Analisis Lapangan Biodiversitas Ikan Karang (Fish Visual Census Indicator, Target dan
Major, Indicator dan Target)
o Analisis Lapangan Biodiversitas Mega Benthos (Benthos Belt Transect (BBT)  Belt
Transect)
o Analisis Lapangan Biodiversitas Plankton (Metode timba dan saring)
o Analisis Lapangan Fisika dan Kimia Perairan (Water cheker)
o Analisis Lapangan Makro dan Mikro plastic
o Analsis Lapangan Mega barcoding (genetic dan biomolekuler)
o Analisis Sosial budaya, ekonomi, hukum formal dan formal.
o Analisis mitigasi bencana
Analisis Lapangan
Biodiversitas Hutan
Mangrove
BAHAN DAN ALAT
o Perahu / sampan.
o Peralatan pribadi dan kamera atau alat dokumentasi.
o Termometer air raksa untuk mengukur suhu.
o Salinometer/Refraktometer untuk salinitas.
o pH meter untuk mengukur pH dan EH sedimen/tanah.
o GPS untuk menentukan arah transek garis.
o Meteran Panjang 100 m.
o Tali untuk membuat transek garis dan petak contoh
(Plot).
o Alat hitung atau Hand tally counter.
o Gunting atau pisau pemotong ranting dan cabang
tumbuh-tumbuhan.
o Kantong platik dan kertas loran untuk pembuatan koleksi
vegetasi bagi keperluan analisisi herbarium.
o Label dan alat-alat tulis (pensil, spidol ) yang tahan air
untukmpencatatan data.
o Data sheets (Tabel Form Mangrove).
o Buku-buku floristic untuk determinasi jenis tumbuhan
mangrove.
Penentuan Stasiun Pengamatan
(Pengambilan Contoh )

• Lokasi yang ditentukan untuk


pengamatan vegetasi mangrove
harus mewakili wilayah kajian dan
juga harus dapat mengindikasikan
setiap zona hutan mangrove yang
terdapat diwilayah kajian

•Pada setiap lokasi ditentukan


stasiun-stasiun pengamatan secara
konseptual berdasarkan keterwakilan
lokasi kajian
Prosedur Pengamatan (Pengambilan Contoh)
PROSEDUR ANALISIS DATA
Kondisi komunitas mangrove

 Persentase tutupan tajuk :


 Baik ≥ 75 %
 Sedang 50 %- 75 %
 Kurang ≤ 50 %
 Kerapatan pohon (bt Ha-1) :
• Baik ≥ 1500
• Sedang 1000 – 15000
• Rusak ≤ 1000
ANALISIS LAPANGAN
BIODIVERSITAS LAMUN
PERALATAN PENELITIAN LAMUN
• Alat selam dasar (masker, snorkel
• dan fins)
• Meteran 100 m
• Frame transek kuadrat 1,0 m X 1,0 m atau
0,5 m x 0,5 m
• Skop kecil,
• Kantong sampel
• Kertas label
• GPS (Global Positioning System)
• Kamera bawah air
• Baki plastic
• Alat tulis menulis
• Kertas bawah air
• Buku identifikasi.
METODE PENGAMATAN LAMUN

• Monitoring lamun
Parameter:
- Jenis lamun
- Total persentase penutupan
- Persentase penutupan per jenis
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

1. Tutupan Lamun Dalam Kuadrat

Jumlah tutupan lamun (kuadrat)


Tutupan lamun (%) = _________________________________________ X 100%
Jumlah Kuadrat)

2. Rata-rata Tutupan Lamun Per Stasiun

Jumlah tutupan lamun seluruh transek


Rata-rata tutupan lamun (%) = ________________________________ X 100%
Jumlah kuadrat seluruh transek
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
3. Tutupan Lamun Dalam Kuadrat
Jumlah nilai dominasi setiap
jenis lamun pada seluruh kuadrat
Rata-rata nilai dominasi lamun (%) = ________________________________ X 100%
Jumlah kuadrat seluruh transek

4. Tutupan Lamun Dalam Kuadrat


Jumlah nilai rata-rata tutupan lamun seluruh
stasiun dalam satu lokasi/pulu
Rata-rata nilai dominasi lamun (%) = ______________________________________________ X 100%
Jumlah stasiun dalam satu lokasi/pulau
PENGAMATAN MORFOMETRI
Tinggi kanopi daun

Seagrass Watch

Kuadrat (50cm x50cm) :


- Enhalus acoroides
- Jenis Lamun dominan berdasarkan % cover
- 3 tegakan (acak)

Pengukuran:
- Tinggi maksimum
- Sedimen s/d ujung daun
PENGAMATAN TUTUPAN MAKROALGA
pada padang lamun

SeagrassWatch

- Persentase tutupan makroalga


Lamun
- Kuadrat 50cm x50 cm

Makroalga
PENUTUPAN EPIFIT
pada daun lamun

Epifit: organisme dan partikel yang menenmpel atau menutupi


permukaan daun lamun
Epifit: Banyak (>75%)
Estimasi: persentase daun yg ditutupi epifit

Kategori Kisaran
Epifit: Sedang (25-75%) Epifit: Sedikit (<25%)
Sedikit < 25 %
Sedang 25 – 75%
Banyak > 75 %
SURVEI IKAN
Visual Sensus

- Semua jenis ikan


- Identifikasi sampai level jenis
- Identifikasi (anakan/ dewasa)
- jumlah individu

Skema Pengambilan sampel ikan


Shubuno et al, 2008; Nakamura dan Sano, 2002
SURVEI MEGABENTOS - Identifikasi di lapangan (atau foto)

Trasek garis dan kuadrat - Tingkat famili


- Semua jenis diamati

Skema pengambilan sampel Megabentos


ANALISIS LAPANGAN BIODIVERSITAS
TERUMBU KARANG
Alat dan Bahan
1. Perahu/kapal
2. Peralatan selam SCUBA.
3. GPS.
3. Kamera digital bawah air.
4. Meteran 50 meter.
5. Frame dibuat dari besi diameter 6 mm dan dilas s
sesuai ukuran 58x44 cm
6. Transek kuadrat 0,50 x 0,50 m
7. Kertas tahan air untuk menulis di bawah air
(underwater paper) beserta papan (slate)
yang terpasang pensil untuk alas tulisnya.

(Giyanto et al.., 2010; Giyanto, 2012a; Giyanto, 2012b)


adalah
ANALISIS LAPANGAN BIODIVERSITAS
TERUMBU KARANG

• Manta Tow
• Line Intercept Transect
• Video Line Transect

34
MANTA TOW

35
LINE INTERCEPT
TRANSECT

Persentase Kategori
0 – 25% Sangat buruk
25 - 50% Buruk
50 - 75% Baik
75 - 100% Sangat Baik

36
BENTUK BEBERAPA KARANG KERAS DAN LUNAK

37
ANALISIS LAPANGAN BIODIVERSITAS
IKAN KARANG

• Manta Tow
• Line Intercept Transect
• Video Line Transect
Pengelompokan Ikan Karang Berdasarkan Peranannya

1. IKAN TARGET
Ikan yang merupakan target untuk penangkapan atau lebih dikenal juga
dengan ikan ekonomis penting atau ikan kosumsi seperti; Seranidae,
Lutjanidae, Kyphosidae, Lethrinidae, Acanthuridae, Mulidae, Siganidae
Labridae ( Chelinus, Himigymnus, choerodon) dan Haemulidae.

2. IKAN INDIKATOR
Sebagai ikan penentu untuk terumbu karang karena ikan ini erat
hubunganya dengan kesuburan terumbu karang yaitu ikan dari Famili
Chaetodontidae (kepe-kepe).

3. IKAN LAIN (MAYOR FAMILI)


Ikan ini umumnya dalam jumlah banyak dan banyak dijadikan ikan hias
air laut (Pomacentridae, Caesionidae, Scaridae, Pomacanthidae
Labridae, Apogonidae dll.)

39
SERRANIDAE
Kerapu

Cephalopololis miniata
cyanostigma
formosa Ephinephelus faveatus
spilotoceps

1. Soliter (Jarang ditemukan


berpasangan )
2. Biasanya bersembunyi digua-gua
atau bawah karang
3. Ukuran sampai 2 m dan berat
sampai 200 KG
4. Tergolong karnivora memakan
ikan, udang dan crustacea leopardus
oligacanthus
Plectropomus areolatus
40
LUTJANIDAE
Snappers, Seabass, Kakap, Jenahan, Jambihan

1. Ditemukan diperairan dangkal sampai laut dalam


2. Bentuk memanjang, agak pipih, badan tinggi dan mempunyai gigi taring
3. Warna ada yang merah, putih kuning, kecoklatan dan perak
4. Sebagian ada yang bergerombol
5. Merupakan Predator ikan, Crustaceans dan planton feeders
6. Bentuk berbeda antara dewasa dengan yang kecil

41
ACANTHURIDAE
DURI

Surgeons, Botana,
auranticavus
Achanturus leucosternon
dussumieri

1. Duri berbisa terdapat pada pangkal ekor yang


berjumlah 1 dan 2, sangat tajam seperti pisau operasi
2. Kulit tebal dengan sisik halus
3. Termasuk golongan herbivora
4. Hidup bergerombol didaerah karang yang dankal

42
LABRIDAE
( Khusus genus Cheilinus, Choerodon dan Hemigymnus)

Undulatus
Cheilinus fasciatus Choerodon fasciatus
schoenleni

1. Dari genus yang tiga ini dinamakan wrasses


raksasa karena mempunyai ukuran agak besar
(medium size 20-130cm)
2. Aktif pada waktu siang hari (diurnal)
3. Ikan yang sulit untuk didekati (pemalu)
4. Sering ditemukan pada air yang bersih dan
pada tubir karang pada kedalaman10 –100
meter
5. Makanan moluska, ikan, bulu babi, udang kecil
dan invertebrata Hemigymnus
Thalassoma lunare
fasciatus
43
CHAETODONTIDAE

Chaetodon vagabundus
falcula
trifasciatus
1. Umumnya berpasangan, ada sebagian yang
bergerombol
2. Ukuran kurang dari 6 inchi
3. Tubuh bulan dan pipih
4. Gerakan lamban atau lemah gemulai
5. Cara makan diatas karang seperti seperti kupu-kupu
6. Warna umumnya Cemerlang dari kuning, putih dengan
tompel hitam dan pola bergaris pada mata.
7. Makanan Polip karang, algae, cacing dan invebterata
lain
8. Aktif di siang hari (Diurnal)
44
POMACENTRIDAE
( Damselfish, Betoklaut, Dakocan)

Pomacentrus Chrysurus
amboinensis Cromis margaritifer
analis

1. Mempunyai banyak genus


2. Badan pipih dan nampak dari samping
bulat
3. Ikan kecil yang terbanyak diterumbu
karang (kelimpahan individu)
4. Makanan planton, Invetebrata, alga
5. Sebagian ada yang bersimbiosis dengan
anemon ( amphiprion )
Aphiprion akindynos
ocellaris
45
Abudefduf Dacscyllus

46
o Analisis Lapangan Biodiversitas Plankton (Metode timba dan saring)
- Parameter: keanekaragaman, kepadatan dan dominansi

o Analisis Lapangan Fisika dan Kimia Perairan (Water cheker)


- Parameter: Pasang surut, gelombang, arus, suhu, DO, COD,
phospat, nitrat, logam, salnitas.

o Analisis Lapangan Makro dan Mikro plastic


- Parameter: analisis makro dan mikro plastic di perairan, ikan,
molluska (hewan bethos)

o Analsis Lapangan Environmental DNA Metabarcoding Analysis dan


Mikrobiom (genetic dan biomolekuler)

o Analisis Lapangan Sosial budaya, ekonomi, hukum formal dan formal.

o Analisis mitigasi bencana


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai