Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT 1

Komunitas Lamun (Seagrass) di Taman Nasional Baluran,


Situbondo
Abstrak— Lamun (Seagrass) merupakan tumbuhan berbuah primer berkisar antara 900-4650 gC/m2/tahun. Pertumbuhan,
berbunga berdaun dan berakar sejati yang tumbuh pada morfologi, kelimpahan dan produktivitas primer lamun pada
substrat berlumpur, berpasir dan berbatu yang hidup terendam suatu perairan umumnya ditentukan oleh ketersediaan zat
di dalam air laut. Lamun merupakan tumbuhan yang memiliki
pembuluh secara struktur dan fungsi yang sama dengan
hara fosfat, nitrat dan ammonium [4].
tumbuhan di darat Metode yang digunakan pada praktikum ini Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan
adalah belt transek. Yaitu membuat beberapa garis transek mengidentifikasi jenis-jenis lamun, mengetahui, memahami
(jumlah transek disesuaikan dengan jumlah kelompok dan mampu melaksanakan metode standar untuk mengetahui
praktikum) pada hamparan Lamun dimana antar transek kerapatan dan penutupan lamun, serta mengetahui dan
memiliki jarak yang sama (±200 meter). Batas awal transek memahami faktor-faktor fisik-hidrodinamika yang
adalah titik garis pantai (inshore) sedangkan batas akhir mempengaruhi pertumbuhan dan sebaran lamun.
transek adalah batas terluar keberadaan lamun. Garis transek
dibuat tegak lurus pantai. Jenis lamun yang ditemukan di
pantai Bama adalah Thalasia hemprichii, Cymodocea rotundata, II.METODOLOGI
Halophila ovalis, Enhalus acoroides, Halodule uninervis,
Syringodium isoetifolium, Halophila minor, Halophila pinifolia, A. Waktu dan Tempat
dan Cymodocea serrulata. Lamun yang mendominasi pada Praktikum komunitas Lamun (Seagrass), dilakukan pada
semua transek adalah Cymodocea rotundata dan Enhalus
hari jumat sore 12 April 2013 di Pantai Bama, Taman
acoroides. Yang paling sedikit ditemukan adalah Syringidium
isoetifolium. Faktor-faktor fisik-hidrodinamika yang Nasional Baluran. Proses pengambilan sampel dilakukan
mempengaruhi pertumbuhan dan sebaran lamun adalah suhu, pada 10 titik dengan koordinat yang berbeda.
arus, salinitas, kecerahan, substrat, dan oksigen terlarut.

Kata Kunci— Lamun, Belt transek, Kerapatan, Penutupan,


Zonasi

I. PENDAHULUAN

L amun (Seagrass) merupakan tumbuhan, berbuah,


berbunga, berdaun dan berakar sejati yang tumbuh
pada substrat berlumpur, berpasir dan berbatu yang
hidup terendam di dalam air laut. Lamun merupakan
tumbuhan yang memiliki pembuluh secara struktur dan
Gambar 1: Lokasi Sampling Lamun tiap transek.
fungsi yang sama dengan tumbuhan di darat. Keberadaan B. Metode Pengambilan Sampel
lamun pada perairan laut terdapat antara batas daerah pasang Pada praktikum komunitas Lamun (Seagrass) metode
surut (intertidal dan subtidal) sampai kedalaman tertentu yang digunakan adalah belt transek yang dilakukan dengan
dimana cahaya matahari masih dapat mencapai dasar laut [1]. membuat beberapa garis transek (jumlah transek disesuaikan
Lamun (seagrass) adalah satu-satunya kelompok tumbuhan dengan jumlah kelompok praktikum) pada hamparan Lamun
berbunga yang hidup secara tetap di lingkungan perairan dimana antar transek memiliki jarak yang sama (±200 meter).
pantai yang dangkal dan merupakan kunci dalam peranan Batas awal transek adalah titik garis pantai (inshore)
ekologis [2], Lamun tersebar di luas di perairan pantai di sedangkan batas akhir transek adalah batas terluar
seluruh dunia yang substrat serta kedalamannya cocok bagi keberadaan lamun. Garis transek dibuat tegak lurus pantai.
pertumbuhannya. Biasanya komunitas lamun tumbuh Posisi geografis masing-masing transek ditentukan dengan
berbatasan dengan komunitas bakau di tepi pantai dan menggunakan GPS. Pada setiap transek, dibuat beberapa
komunitas terumbu karang di laut [3] sampling station (stasiun sampling) yang masing-masing
Komunitas lamun mempunyai peran ganda dalam berjarak sama (10 meter). Pada transek kami menggunakan
pengontrolan atau perubahan ekosistem perairan, yaitu stasion sampling dengan jarak 20 meter. Kemudian
sebagai makanan hewan air, habitat biota epifit, produsen diidentifikasi semua jenis lamun yang dijumpai di dalam
serasah melalui dekomposisi, pendaur zat organik maupun stasiun sampling. Dihitung kerapatan masing-masing jenis
maupun anorganik dan penangkap serta stabilisator dasar lamun yang dijumpai. Kuadran 50 x 50 cm untuk lamun
perairan [3]. Fungsi utama ekosistem lamun dapat Enhalus acoroides dan kuadrat 20 x 20 cm untuk jenis lamun
memberikan nutrisi terhadap biota yang berada diperairan lainnya. Dengan kuadrat 50 x 50 cm, diperkitrakan
sekitarnya. Ekosistem lamun merupakan produsen primer persentase tutupan masing-masing spesies lamun yang
dalam rantai makanan di perairan laut dengan produktivitas dijumpai dalam kuadrat. Dilakukan scoring dalam grid 10 x
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT 2

10 cm untuk tiap spesies. Dilakukan 4 kali replikasi pada Holodule uninervis, Sryngodium isoetifolium, Halodule pini,
setiap stasiun sampling sehingga luasan pengamatan menjadi Cymodocea serrulata. Transek 5 jenis lamun yang ditemukan
1 m2 per stasiun sampling. Dengan menggunakan garis adalah Thalasia hempricii, Cymodocea rotundata, Enhalus
transek yang sama, diukur lebar (dalam meter) zonasi lamun acoroides, Halophila min, Halodule pini, Cymodocea
yang dilalui oleh garis transek. serrulata. Transek 6 jenis lamun yang ditemukan adalah
Thalasia hempricii, Cymodocea rotundata, Enhalus
C.Analisis Data acoroides, Halophila min. Transek 7 jenis lamun yang
Analisis data pada praktikum ini meliputi perhitungan didapatkan yaitu Thalasi hempricii, Cymodocea rotundata,
perhitungan nilai penutupan, kerapatan dan Zonasi komunitas Halophila ovalis, Enhalus acoroides, Sryngodium
lamun di Pantai Bama. Adapun jenis perhitungan persen isoetifolium, Cymodocea serrulata. Transek 8 jenis lamun
penutupan jenis lamun tertentu pada masing-masing petak yang didapatkan adalah Thalasia hempricii, Cymodocea
dilakukan dengan formula sebagai berikut: rotundata, Halophila ovalis, Sryngodium isoetifolium,
C = Σ(Mi x fi)/ Σf Halophila min, Halodule pini, Enhalus acoroides. Transek 9
Dimana: C = Prosentasi penutupan lamun jenis i. jenis lamun yang ditemukan yakni Thalasia hempricii,
Mi = prosentase titik tengah dari kelas kehadiran Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, Enhalus acoroides,
jenis lamun i. Sryngodium isoetifolium, Halodule pini, Cymodocea
serrulata. Transek 10 jenis lamun yang ditemukan adalah
f = Frekuensi (jumlah sektor dengan kelas
Thalasia hempricii, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis,
dominansi yang sama.
Enhalus acoroides, Cymodocea serrulata. Dapat diketahui
Perhitungan kerapatan dan Zonasi dilakukan untuk
bahwa pada setiap transek terdapat beberapa spesies yang
mengetahui jenis tingkatan komunitas lamun di Pantai Bama. sama. Hal ini dapat dipengaruhi oleh habitat Lamun di pantai
Bama, spesies-spesies lamun pada transek tersebut tumbuh
III. HASIL DAN PEMBAHASAN pada substrat berpasir dan patahan-patahan karang didaerah
transisi terumbu karang.
A. Penggunaan metode belt transek
Karakteristik spesies lamun yang ditemukan pada masing-
Penggunaan metode belt transek pada paraktikum ini masing transek diketahui berdasarkan biologi lamun.
karena metode ini sering digunakan untuk menggambarkan Enhalus acoroides menurut [5] merupakan kelas dari
kondisi suatu jenis karang atau biota laut lainya termasuk angiospermae yang memiliki daun-daun panjang dan pipih
Lamun (Seagrass), selain itu penggunaan metode ini karena kaku seperti kulit (leathary linear) atau seperti ikat pinggang
sejajar dengan garis pantai sehingga dapat mewakili area yang kasar (coarse strap shape), berwarna hijau dalam
yang luas. Kelebihan dari metode belt transect dibandingkan pelepah bonggol (leaf sheat). Struktur batangnya mempunyai
dengan metode yang lainnya adalah pencatatan data jumlah serabut-serabut hitam yang kaku. Enhalus acoroides
individu lebih teliti dan data yang diperoleh mempunyai termasuk dalam tumbuhan perdu bawah air yang memiliki
akurasi yang cukup tinggi serta dapat menggambarkan akar yang kuat dengan tumbuh mendatar didalam substrat
struktur populasi. yang berupa pasir atau lumpur yang halus. sedangkan
B. Analisis Data Cymodocea serrulata memiliki bentuk daun seperti gergaji,
tulang daun 13-17, ujung daun bulat tumpul, tepi daun halus,
Pada praktikum Komunitas Lamun yang dilaksanakan di leaf sheath menutupi daun secara penuh dan juga stem
Pantai Bama ditemukan berbagai macam jenis lamun mulai vertikal. Jantan dan pada individu yang berbeda. Bunga
dari transek 1 hingga transek 10. Pada masing-masing transek betina terbentuk berpasangan pada dasar daun; bunga jantan
memiliki jarak dan koordinat yang berbeda, berdasarkan terbentuk dalam leaf sheath dan memanjang melebihi leaf
parameter pengukuran fisika dan kimia perairan, didapatkan sheath pada saat matang dan siap melepaskan benang sari.
hasil pengukuran suhu berkisar antara 29-31’C. Suhu Karakteristik Sryngodium isoetifolium yaitu tumbuhan laut
perairan ini bergantung pada cuaca saat pengukuran sejati, tumbuh pada rataan terumbu bersubtsrat pasir, tumbuh
berlangsung. Spesies di padang lamun mempunyai toleransi sampai kedalaman 3 m, pada zona yang tidak terlalu lama
yang berbeda-beda terhadap salinitas perairan, berdasarkan terekspos udara pada saat surut maksimal atau pada teluk
pengukuran didapatkan nilai salinitasa berkisar antara 27- yang bersubstrat pasir terrigenous, tidak pernah menyusun
31%o. Dari masing-masing transek tersebut terdapat padang lamun monospesifik namun tumbuh bersama-sama
berbagai macam spesies yang ditemukan. Pada transek 1 dengan jenis lamun yang lain. daun silindris dengan panjang
jenis lamun yang ditemukan yaitu Thalasia hempricii, mencapai 25 cm dan lebar 2 mm [6].
Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, Enhalus acoroides, Secara umum Thalassia hemprichii memiliki panjang daun
Holodule uninervis, Sryngodium isoetifolium, Halophila min,
antara 100-300 mm dan lebarnya 4-10 mm, daunnya
Halodule pini. Transek 2 jenis lamun yang ditemukan adalah
bercabang dua (distichous), tidak terpisah, akar tidak
Thalasi hempricii, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis,
tertutupi dengan jaringan hitam, serta dengan serat-serat
Enhalus acoroides, Holodule uninervis, Sryngodium
isoetifolium, Halodule pini. Pada transek 3 jenis lamun yang kasar. Rimpang berdiameter 2-4 mm, tanpa rambut-rambut
ditemukan yakni Cymodocea serrulata, Halophila ovalis, kaku [7].
Halodule pini, Enhalus acoroides, Thalasia hempricii. H. uninervis seringkali tumbuh sebagai vegetasi spesies
Transek 4 jenis lamunnya adalah Thalasia hempricii, tunggal atau spesies pionir yang hidup pada substrat pasir
Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, Enhalus acoroides, halus sampai kasar di zona intertidal dan subtidal dan
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT 3

memiliki sebaran vertikal yang luas mulai dari zona intertidal 50% hingga 75% sehingga dapat digolongkan menurut [8]
sampai lebih dari 20 m, terutama pada sedimen yang baru sebagai penutupan lamun yang rapat.
terganggu seperti pada timbunan dari aktivitas invertebrata Ditinjau dari jumlah spesies yang paling banyak d
yang membuat liang [7]. temukan. Dominasi Cymodocea rotundata yang terdapat
H. ovalis merupakan spesies dominan di mintakat didaerah intertidal disebabkan karena jenis ini merupakan
intertidal dengan sebaran vertical sampai kedalaman 25 spesies kosmopolitan dan memiliki ketahanan tinggi untuk
meter, spesies pionir terutama pada substrat yang terganggu, mengatasi tekanan lingkungan yang ekstrem. Komunitas
cenderung mengolonisasi daerah yang telah ditumbuhi oleh lamun jenis Cymodocea rotundata dan Enhalus Acoroides
spesies Halodule sp. Halophila ovalis yang berdaun kecil- memiliki penyebaran yang bersifat mengelompok.
Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan dominasi
kecil memiliki penyebaran yang hampir sama dengan
Cymodocea rotundata dengan nilai tertinggi yaitu 37,245
Enhalus acoroides, namun keberadaannya hanya terbatas
pada transek 3 dan nilai terendah terdapat pada transek 3
pada bagian pinggir pantai yang paling dangkal, sehingga
dengan nilai o, Cymodocea serrulata dominan ditemukan
bila ada proses kekeruhan, sebagian penetrasi cahaya masih pada daerah intertidal (pasang surut) yang berbatasan dengan
dapat mencapai dasar perairan sehingga tetap memberikan hutan mangrove. Cymodocea serrulata yang juga mempunyai
kesempatan bagi lamun jenis ini untuk tumbuh dan persentase penutupan tinggi pada transek 3 dengan nilai 25,9
berfotosintesis [7]. dan transek 5 dengan nilai 18,0 dapat hidup pada berbagai
Jenis lamun Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii jenis substrat, mulai dari kisaran liat berlumpur hingga
ini mempunyai penyebaran yang cukup luas dan dapat hidup pecahan karang yang kasar [9].
pada berbagai jenis substrat, mulai dari jenis substrat halus Selain dominasi penutupan terbanyak, juga didapatkan
sampai kasar (pecahan karang yang kasar). Sedangkan dominasi terkecil yaitu pada Syringodium isoetifolium,
Cymodocea serrulata dan Cymodocea rotundata dominan Halophila minor, dan Halodule uniervis. Syringodium
ditemukan pada daerah intertidal (pasang surut). Cymodocea isoetifolium,bermorfologi daun silindris dengan panjang
rotundata terdiri atas beberapa helaian daun dalam tiap mencapai 25 cm dan lebar 2 mm. Tumbuh baik pada substrat
bonggolnya didalam leaf sheat, daunnya berwarna hijau. berlumpur, hal tersebut menyebabkan rendahnya penutupan
Ujung daun Cymodocea rotundata dengan ujung daun Syringodium isoetifolium di pantai Bama karena substranya
Cymodocea rotundata halus dan licin, tulang daun 9-15, berpasir.
bunga tunggal dengan lembaran daun bunga, akar cenderung Pada hasil kerapatan didapatkan kerapatan Enhalus adalah
serabut, tanpa cabang, dengan tonjolan kecil disetiap nodus, yang tertinggi pada transek 6. Selain itu yang juga
serta daun mempunyai 7 - 17 jari. Mempunyai rimpang yang mempunyai kerapatan tinggi adalah Cymodocea rotundata,
liat, berwarna coklat muda dan putih di tunasnya, berbuku- Cymodocea serrulata, dan Thalassia hemprichii. Jika
dibandingkan dengan hasil penutupan maka dihasilkan bahwa
buku dengan panjang antara 11 - 35,9 mm. Akar yang
kerapatan dan penutupan berkorelasi positif atau berbanding
muncul dari setiap ruas berjumlah 1 – 3 buah [7].
lurus yaitu semakin tinggi kerapatan suatu jenis maka persen
Penutupan lamun ditentukan berdasarkan luas area transek
penutupan akan semakin tinggi. Sedangkan pada jenis
yang ditutupi oleh lamun. Total penutupan lamun didapatkan
dengan penutupan yang rendah didapatkan kerapatan yang
dengan melihat penutupan semua jenis lamun tanpa
rendah pula seperti pada Syringodium isoetifolium, Halophila
membedakan jenisnya. Kepadatan lamun diamati dengan
minor, dan Halodule uniervis.
menghitung jumlah tegakan masing-masing jenis lamun di
Pengamatan zonasi lamun secara keseluruhan dari transek
dalam transek. Berdasarkan hasil perhitungan penutupan dan
kerapatan lamun didapatkan hasil bahwa Persen penutupan 1 sampai transek 10 pada meter ke 1-20 didominasi oleh
lamun menggambarkan luasan daerah tertentu yang tertutupi lamun jenis Cymodocea rotundata, Thalasia hemprichii dan
oleh tumbuhan lamun dan bermanfaat untuk mengetahui campuran lamun Cymdocea rotundata dengan Syringodium
kondisi ekosistem lamun serta kemampuan tumbuhan lamun isoetifolium. Pada meter ke 20-40 didominasi oleh lamun
dalam memanfaatkan luasan yang ada. Selain dipengaruhi jenis Cymodocea rotundata, Thalasia hemprichii dan
oleh kepadatan jenisnya, persen penutupan lamun juga campuran lamun jenis Thalasia hemprichii dengan
dipengaruhi oleh ukuran morfologi daun lamun itu sendiri.
Cymodocea rotundata. Pada meter ke 40-60 didominasi jenis
Jenis lamun yang ditemukan di ekosistem padang lamun
Pantai Bama yaitu jenis Halodule pinifolia, Halophila lamun Thalasia hemprichii, Cymodocea rotundata, campuran
Ovalis, Cymodocea rotundata, Enhalus accorades, lamun jenis Thalasia hemprichii dengan Cymodocea
Syringodium isoetifolium, Cymodocea serullata, Halophila rotundata dan Cymodocea rotundata dengan Halophila
minor, dan Halodule uniervis. Hasil pengamatan lamun di minor. Pada meter ke 60 -80 didominasi jenis lamun
hampir semua transek menunjukkan bahwa struktur Thalasia hemprichii, Cymodocea rotundata, Enhalus
spasialnya didominasi oleh satu jenis yaitu Cymodocea acoroides dan campuran lamun jenis Thalasia hemprichii,
rotundata. Jenis ini mempunyai morfologi daun yang datar
Enhalus acoroides dengan Halophila minor. Pada meter ke
dan seperti tali selebar 2-4 mm, ujung daun bulat dan halus,
mempunyai rhizoma yang halus dan ditemukan di perairan 80-100 didominasi jenis lamun Thalasia hemprichii, Enhalus
yang dangkal dekat terumbu karang. Jenis ini ditemukan di acoroides dan campuran lamun jenis Cymodocea rotundata
masing-masing transek dengan prosentase penutupan sekitar dengan Enhalus acoroides. Pada meter ke 100-120
didominasi jenis lamun Thalasia hemprichii, Cymodocea
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT 4

rotundata, dan campuran jenis lamun Enhalus acoroides, adalah Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulatta,
Thalasia hemprichii dengan Syringodium isoetifolium. Pada Thalassodendron ciliatum, dan Syringodium isoettifolium.
meter ke 120-140 didominasi oleh jenis lamun Enhalus  Jenis lamun yang tumbuh di tempat yang dalam dan
acoroides dan campuran jenis lamun Enhalus acoroides, selalu tergenang air. Jenis lamun yang dapat tumbuh adalah
Thalasia hemprichii dengan Syringodium isoetifolium. Pada Halophila decipiens, Halophila spinulosa, dan
meter ke 140-160 didominasi oleh jenis lamun Halodulle Thalassodendron ciliatum.
uninervis, Thalasia hemprichii, dan campuran jenis lamun 2. Kecerahan
Enhalus acoroides, Thalasia hemprichii dengan Syringodium Dibedakan menjadi lamun yang tumbuh di air yang jernih
isoetifolium. Secara keseluruhan untuk 60 meter awal ditiap dan air yang keruh. Lamun di daerah Flores tumbuh di
transek hanya ditemukan 1 atau 2 jenis lamun saja yaitu perairan jernih, lmun di Teluk Jakarta dan Selat Sunda
didominasi lamn jenis Cymodocea rotundata, Thalasia tumbuh pada perairan yang keruh, dan lamun di Teluk
hemprichii, Syringodium isoetifolium dan Halophila minor. Banten tumbuh pada perairan yang sangat keruh.
Sedangkan pada meter selanjutnya sampai meter ke 180 3. Komposisi Jenis
ditiap transek ditemukan tidak hanya 1 atau 2 jenis lamun Dibedakan menjadi vegaetasi tunggal dan campuran. Contoh
saja. Melainkan campuran beberapa jenis lamun yaitu komunitas lamun tunggal adalah Enhalus accoroides,
Thalasia hemprichii, Enhalus acoroides dengan Halophila Halodule unineruis, Halophila ovalis, dan Thalassia
minor dan Enhalus acoroides, Thalasia hemprichii dengan hemprichii.
Syringodium isoetifoliu. 4. Tipe Substrat
Padang lamun sering terdapat di perairan laut di antara Berdasarkan tipe substratnya, lamun di perairan Indonesia
hutan rawa mangrove dan terumbu karang [10]. Lamun dapat dapat tumbuh pada substrat dengan kategori lumpur, lumpur
tumbuh di daerah intertidal sampai kedalaman 50m hingga berpasir, pasir berlumpur, puing karang dan batu karang.Luas
60 m, namun mereka melimpah di daerah sublitoral. Jumlah padang lamun yang ada di Indonesia mencapai 30.000 Km2,
spesiesnya sendiri banyak ditemukan di daerah tropis sebaran padang lamun yang cukup luas hampir dapat
dibandingkan dengan daerah subtropis [11]. [2] menyatakan ditemukan di tiap provinsi. Padang lamun sering berasosiasi
bahwa tumbuhan ini mampu dapat tumbuh di laut karena dengan ekosistem terumbu karang dan hutan mangrove dan
mampu tumbuh di daerah asin, mampu berfungsi normal ketiga ekosistem ini berada pada perairan dangkal. Ketiga
dalam keadaan terbenam, memiliki sistem perakaran yang ekosistem tersebut membentang hampir di sepanjang pantai
berkembang baik, mampu melaksanakan daur generatif pulau-pulau Indonesia, kecuali pada daerah yang arus dan
dalam keadaan terbenam, dan mampu bertahan dalam ombaknya sangat kuat serta pantai yang curam seperti Pantai
kondisi lingkungan yang kurang stabil.Penyebaran ekosistem Selatan Pulau Jawa.
lamun di Indonesia mencakup perairan Jawa, Sumatera, Bali, Setelah mengetahui zonasi-zonasi lamun, maka hal penting
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Irian yang patut dicermati dalam menentukan zonasi lamun adalah
Jaya (Dahuri et al, 1996). Padang lamun di Indonesia terdiri faktor-faktor lingkungn yang mempengaruhi ekosistem
dari 7 marga lamun. Dari 7 marga lamun tersebut, tiga marga lamun, yaitu:
termasuk suku Hydrocaritaceae yaitu Enhalus, Thallasia, dan a. Suhu
Halophila. Dan empat marga termasuk suku Pomatogenaceae Suhu merupakan faktor yang paling penting bagi kehidupan
yaitu Halodule, Cymodoceae, Syringodium, dan organisme di lautan karena mempengaruhi aktivitas
Thalassodendron [12]. Zonasi sebaran lamun mulai dari metabolisme ataupun perkembangbiakan organisme tertentu
pantai ke arah tubir umumnya berkesinambungan, perbedaan (Hutabarat dan Evans, 1986). Kisaran suhu optimal bagi
yang terdapat biasanya hanya pada komposisi jenisnya. spesies lamun untuk perkembangan adalah 28° – 30° C,
Zonasi sebaran dan karakteristik habitat lamun di perairan sedangkan untuk fotosintesis lamun membutuhkan suhu
pesisir Indonesia dapat dikelompokkan menurut [10]. optimum antara 25° – 35° C dan pada saat cahaya penuh.
1. Genangan Air dan Kedalaman Pengaruh suhu bagi lamun sangat besar, suhu mempengaruhi
Pengelompokkan lamun menurut genangan air dan proses fisiologi seperti fotosintesis, laju respirasi,
kedalamannya dapat dibagi menjadi 3 yaitu: pertumbuhan dan reproduksi [11].
 Jenis lamun yang tumbuh didaerah dangkal dan selalu b. Arus
terbuka saat air surut. Jenis lamun yang tumbuh adalah Kecepatan arus pada perairan sangat berpengeruh pada
Halophila minor, Halophila ovalis, Thalassia hempichii, dan produktivitas padang lamun. Lamun dapat berproduktivitas
Enhalus accoroides. optimal pada kecepatan arus 0,5 m/s. Arus tidak
 Jenis lamun yang tumbuh di daerah kedalaman sedang mempengaruhi penetrasi cahaya kecuali jika mengangkat
atau di daerah pasang surut. Jenis lamun yang dapat dijumpai sedimen hingga mengurangi penetrasi cahaya. Aksi
menguntungkan arus terhadap organisme terlatak pada
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT 5

transport bahan makanan tambahan bagi organisme dan [2] Hartog, Den C. 1970. “The Seagrass of The Word”. Nort Holland
Publishing Company: Amsterdam.
dalam hal pengangkutan bahan buangan [10]. [3] Kepel, Rene Ch dan Sandra Baulu. 2011. “Komunitas Lamun di Pesisir
c. Salinitas Pulau Yamdena, Kabupaten MalukuTenggara Barat”. Vol VII-1.
[4] Green, P. E dan Short, F. T. 2003. “World Atlas of Seagrasses”.
Sebaran salinitas di laut dipengaruhi beberapa faktor seperti Prepared by the UIMEP World Conservation Monitoring Centre.
pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan, dan aliran sungai University of California Press: Berkeley, USA.
(Nontji, 1993). Spesies padang lamun memiliki toleransi [5] Romimohtarto,K. dan S. Juwana. 1999. Biologi Laut Ilmu Pengetahuan
Biota Laut. 337-342. Penerbit LIPI. Jakarta. xii+456h
yang berbeda-beda, namun sebagian besar memilki kisaran [6] Larkum, A.W.D., McComb, A.J. and Shepard, S.A. 1989, Biology of
yang lebar yaitu 10 0/00 – 40 0/00. nilai optimum toleransi Seagrasses: A Treatise on the Biology of Seagrasses with Special
Reference to the Australian Region, Amsterdam, Elsevier.
lamun terhadap salinitas air laut berkisar pada 35 0/00 [10]. [7] Endarwati, H. 2010. Modul 2, Botani Laut .
d. Kecerahan [8] Brower, J.E. and J.H. Zar., 1977. Field and Laboratory Methods for
General Ecology. WM. J. Brown Company Publ. Dubuque. Iowa. 94 p.
Pada perairan alami kecerahan sangat penting karena erat [9] Tomascik, T., Mah, A.J. 1997. The Ecology of Indonesia Seas Part 1.
kaitannya dengan proses fotosintesis. Kebutuhan cahaya yang Periplus Press. Singapore
[10] Dahuri, R., J. Rais., S.P. Ginting., M. J. Sitepu. 1996. Pengelolaan
tinggi bagi lamun untuk fotosintesis terlihat dari sebarannya Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Jakarta : Penerbit Pradnya Paramita.
yang terbatas pada daerah yang masih menerima cahaya [11] Nybakken, j. 1988. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. PT.
Gramedia Jakarta.
matahati. Nilai kecerahan perairan sangat dipengaruhi oleh [12] Nontji, A. 1984. Laut Nusantara. Jembatan. Jakarta.
kandungan lumpur, plankton, dan zat terlarut lainnya [11]. [13] Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya
dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 258 p.
e. Substrat
Distribusi organisme di laut bergantung pada tipe substrat
yang berbeda-beda. Tipe substrat bergantung pada
karakteristik dasar dasar suatu perairan. mengemukakan
bahwa karakteristik dasar perairan mempengaruhi kehidupan
di lingkungan perairan. Tipe substrat juga mempengaruhi
distribusi horizontal. Sedangkan distribusi vertikal
dipengaruhi oleh keadaan dan ukuran granula, luasan daerah
dari jenis substrat tertentu, jenis dan bentuk bahan organik
yang berasosiasi dengan substrat dan faktor-faktor
lingkungan. [11].
f. Oksigen Terlarut
Kelarutan oksigen penting artinya karena sangat
mempengaruhi keseimbangan komunitas dan kehidupan
organisme di perairan. Selain itu juga mempengaruhi
keanekaragaman organisme dalam ekosistem perairan
tertentu [13].

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, dapat
disimpulkan bahwa di pantai Bama ditemukan lamun jenis
Thalasia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halophila
ovalis, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, Syringodium
isoetifolium, Halophila minor, Halophila pinifolia, dan
Cymodocea serrulata. Metode yang digunakan adalah
metode belt transect. Lamun yang mendominasi pada semua
transek adalah Cymodocea rotundata dan Enhalus
acoroides. Yang paling sedikit ditemukan adalah
Syringidium isoetifolium. Faktor-faktor fisik-hidrodinamika
yang mempengaruhi pertumbuhan dan sebaran lamun adalah
suhu, arus, salinitas, kecerahan, substrat, dan oksigen terlarut.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Mann, K. H. 2011. “Ecology of Coastal Water: With Implication for
Management”. Blackwell Science, Inc.: Massachuster.
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT 6

Anda mungkin juga menyukai