Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA KONSULTAN PENGAWAS


PEMBANGUNAN ASRAMA REGULER TAHAP III
SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA (STPI)

1. LATAR BELAKANG

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia – Curug (STPI Curug) merupakan salah satu
perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah Kementerian Perhubungan Republik
Indonesia. STPI Curug memiliki tugas dan fungsi tidak hanya menghasilkan lulusan yang
ahli dan terampil di bidang penerbangan, namun juga menghasilkan lulusan yang
mempunyai kepribadian serta kedisiplinan yang baik.

Pembentukan kepribadian serta kedisiplinan tersebut tentunya memerlukan fasilitas


berupa wadah/ruang dengan sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu bentuk
fasilitas tersebut adalah asrama untuk kegiatan belajar mandiri, tempat tidur bersama
serta tempat makan taruna. Dengan adanya asrama tersebut taruna akan mendapatkan
bimbingan bagaimana menjalani kehidupan sehari hari melalui pola belajar, tidur serta
makan yang teratur. Hal ini akan membentuk jiwa kebersamaan serta membiasakan
taruna untuk disiplin bahkan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Untuk itulah pada Tahun Anggaran 2015 ini, STPI melaksanakan pekerjaan konstruksi
berupa pembangunan Asrama reguler tahap III, mengingat banyaknya taruna yang ada
pada saat ini sehingga masih memerlukan penambahan asrama baru. Dengan
dilaksanakannya pekerjaan ini diharapkan dapat terpenuhinya asrama yang layak dan
memadai, sehingga harapannya dapat mendukung proses pembentukan kepribadian serta
kedisiplinan bagi taruna STPI.

Dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan asrama tersebut tentunya harus mendapatkan


pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan
digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung operasional dan
efektif. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa
pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-
tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

Pada kegiatan Pembangunan Asrama reguler tahap III STPI ini memerlukan jasa
konsultan pengawas agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.
Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi dari segi
biaya, mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan. Kinerja pengawas lapangan sangat
ditentukan oleh kualitas dan intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat
dilakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud pengadaan jasa konsultansi adalah agar terlaksana pengawasan secara langsung
pada pembangunan gedung Asrama Reguler Taruna STPI.
b. Tujuan pengadaan jasa konsultansi adalah agar pembangunan gedung asrama regular
taruna STPI dapat dilaksanakan dengan baik sesuai KAK dan pengawasan terhadap
mutu, waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan Pengawas & pekerjaan fisiknya dapat
dipertanggung jawabkan.

3. TARGET / SASARAN

Yang menjadi Target / sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan konsultansi ini
adalah :
a. Penyelesaian pekerjaan konstruksi yang tepat waktu
b. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran kegiatan.
c. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknis.

4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG / JASA

 K/L/D/I : Kementerian Perhubungan


 SARTKER : Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia
 PPK : Wahyu Kurniawan SE

5. SUMBER DANA PERKIRAAN BIAYA

a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan jasa konsultansi berasal
dari DIPA Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Tahun Anggaran 2015.
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan sebesar Rp 720.000.000,-
6. RUANG LINGKUP PENGADAAN DAN LOKASI

a. Ruang lingkup pekerjaan/pengadaan jasa konsultansi adalah melakukan


Pengawasan/Supervisi kepada Pelaksana Kegiatan terhadap PEMBANGUNAN ASRAMA
REGULER TAHAP III SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA (STPI).
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya teknis Pembangunan Gedung Negara,
berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
Lingkup Kegiatan tersebut antara lain :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar pengawasan pekerjaan dilapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan, instalasi sistem otomatisasi bangunan
asrama reguler dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan
biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume / realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama proses pelaksanaan konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan dengan masukan hasil-hasil rapat
lapangan, laporan harian, mingguan, dan bulanan pekerjaan konstruksi yang
dibuat oleh penyedia jasa konstruksi.
6. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah terima
pertama dan serah terima kedua pekerjaan konstruksi.
7. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built
Drawing) sebelum serah terima pertama.
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.
9. Menyampaikan surat teguran kepada pelaksana kegiatan ketika terjadi
keterlambatan pekerjaan dan/atau ditemukan ketidak sesuaian antara perencanaan
dan pelaksanaan di lapangan.
b. Lokasi pekerjaan/pengadaan jasa konsultansi adalah Kampus Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia Jl Raya STPI Curug Km 8 PO BOX 509 Tangerang 15001

7. PRODUK YANG DIHASILKAN


Produk yang dihasilkan oleh konsultan pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
a. Buku Harian, yang memuat semua kejadian, perintah dan petunjuk penting dari
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Penyedia jasa konstruksidan Konsultan
Pengawas;
b. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
- Tenaga kerja
- Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak
- Alat-alat
- Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan
- Waktu pelaksanaan pekerjaan
c. Laporan mingguan sebagai resume laporan harian;
d. Laporan bulanan sebagai resume laporan mingguan;
e. Laporan Bulanan disampaikan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.
f. Persetujuan Berita Acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran;
g. Surat perintah perubahan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan tambah
kurang;
h. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawing) dan Time Schedule yang dibuat oleh
kontraktor pelaksana;
i. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
j. Foto Dokumentasi (0%, 50%, 100%);
k. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.
l. Setiap laporan dibuat dalam 5 (lima) rangkap.

8. WAKTU PELAKSANAAN YANG DIPERLUKAN


Jangka waktu pelaksanaan paket kegiatan ini adalah 8 (delapan) bulan atau 240 (dua ratus
empat puluh) hari kalender kerja.
9. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
Tenaga Ahli :
a. Team Leader/Ahli Teknik Sipil/Arsitektur (Tim Leader)
- Berlatar pendidikan Sarjana Teknik Sipil/Ahli Struktur/Arsitektur (S1)
dengan pengalaman 8 (delapan) tahun lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau yang disamakan, dengan jumlah orang bulan (man month) yang
dibutuhkan sebesar 8 (delapan) bulan.

- Mempunyai wawasan yang luas, mempunyai jiwa kepemimpinan serta dapat


bekerja sama dengan seluruh anggota tim. Team Leader bertanggung jawab
atas semua kegiatan dan sekaligus sebagai koordinator tim.

- Tugas utama Ketua Tim adalah membantu Pejabat Pembuat Komitmen dalam
menyelesaikan administrasi proyek, mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelaksanaan proyek dan mengendalikan seluruh kegiatan pelaksanaan proyek
sesuai syarat-syarat KAK spesifikasi teknis dan kontrak

- Ketua Tim dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada


Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Ahli Teknik Sipil


Tenaga Ahli Teknik Sipil yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan
latar belakang ahli dalam proses Teknik Sipil untuk pengawasan gedung
mempunyai pengalaman 5 (lima) tahun dengan jumlah orang bulan (man month)
yang dibutuhkan sebesar 7 (tujuh) bulan.
c. Ahli Teknik Arsitektur
Tenaga Ahli Sipil yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan latar
belakang ahli dalam proses Teknik Arsitektur untuk pengawasan gedung
mempunyai pengalaman 5 (lima) tahun dengan jumlah orang bulan (man month)
yang dibutuhkan sebesar 8 (delapan) bulan.
d. Ahli Teknik Mekanikal
Tenaga Ahli Mekanikal yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Mekanikal (S1)
dengan latar belakang ahli dalam proses Teknik Mekanikal untuk pengawasan
gedung mempunyai pengalaman 5 (lima) tahun dengan jumlah orang bulan (man
month) yang dibutuhkan sebesar 3 (tiga) bulan.
e. Ahli Elektrical
Tenaga Ahli Elektrical yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Elektrikal (S1)
dengan latar belakang ahli dalam proses Teknik Elektrikal untuk pengawasan
gedung mempunyai pengalaman 5 (lima) tahun dengan jumlah orang bulan (man
month) yang dibutuhkan sebesar 3 (tiga) bulan.
f. Quality Engineer
Quality engineer yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik (S1), dan berpengalaman
dengan latar belakang ahli dalam proses Teknik Sipil untuk pengawasan gedung
mempunyai pengalaman 5 (lima) tahun dengan jumlah orang bulan (man month)
yang dibutuhkan sebesar 2 (dua) bulan, dengan pengalaman menangani proses
quality assurance. Quality engineer adalah personil yang berpengalaman dalam
bidang ; teknik sipil secara umum, analisis disain, analisis job-mix quality, dan
telah mempunyai pengalaman dalam pengawasan pekerjaan berskala besar.

g. Quantity Engineer
Quantity engineer, yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik (S1), dan
berpengalaman dengan latar belakang ahli dalam proses Teknik Sipil untuk
pengawasan gedung mempunyai pengalaman 5 (lima) tahun dengan jumlah orang
bulan (man month) yang dibutuhkan sebesar 2 (dua) bulan, dengan pengalaman
menangani proses pengawasan quantity berdasarkan besaran volume terpasang,
serta berwenang memberikan rekomendasi dalam hal ; penerimaan / penolakan
kuantiti material, penerimaan / penolakan usulan shop drawing, penetapan teknik
uji kuantiti, dan proses valuasi penyesuaian disain jika diperlukan.

Tenaga Pendukung
Untuk kelancaran pelaksanaan seluruh kegiatan dan pelaksanaan tugas-tugas dari
tenaga ahli, mereka dibantu oleh tenaga pendukung yaitu Administrator dan
Operator Komputer, dengan pendidikan minimal SMU/SMK berpengalaman
dalam bidangnya guna membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan Pengawas.

10. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

- Pengawasan kontraktor

Konsultan membantu pemberi tugas, untuk mengawal kegiatan konstruksi fisik yang
dilaksanakan oleh kontraktor, agar pelaksanaan nya dapat mencapai sasaran; mutu,
waktu dan biaya. Kegiatan pengawasan yang minimal perlu dilakukan tetapi tidak
membatasi layanan konsultan, diantaranya:

Koordinasi kegiatan kontraktor

Konsultan membantu memberi tugas untuk menciptakan manajemen


pengendalian proyek melalui pengorganisasian dan prosedur komunikasi yang
baik, termasuk diantaranya :

a) Mempelajari dokumen perjanjian kontraktor dan spesifikasi secara detil,


serta membantu dan membela pemberi tugas dalam penerapan perjanjian
jika terjadi permasalahan proyek.
b) Memberikan pengertian dan mengarahkan kontraktor perihal pengamanan
kondisi lingkungan, antara lain; ketentuan penggunaan dan perawatan
fasilitas umum, pengamanan lokasi kerja untuk mengurangi gangguan,
pemasangan tanda-tanda peringatan, dan sosialisasi kegiatan bila
diperlukan.
c) Pada saat dimulainya proyek, memimpin rapat pra-konstruksi dan
merumuskan kesepakatan kegiatan kontraktor, termasuk; metoda
konstruksi, jadwal kerja, bobot dan kurva S proyek untuk menjadi tolok
ukur penilaian pekerjaan.
d) Merumuskan mekanisme komunikasi proyek, melalui ; surat menyurat,
log-book, form catatan data harian, form laporan mingguan / bulanan, dan
ketentuan persetujuan rencana kerja terperinci pada saat dimulainya
tahap-tahap pekerjaan.
e) Melakukan dokumentasi dan pendataan file proyek secara lengkap dan
tertib, untuk kepentingan pemberi tugas.
f) Memberikan instruksi dan keterangan kepada kontraktor secara jelas, baik
secara lisan, tertulis, maupun menggunakan gambar, sehingga pelaksana
menerimanya dengan pengertian yang tajam.
g) Mengadakan pertemuan periodik dengan kontraktor, untuk membahas
permasalahan lapangan dan tindakan penyelesaian yang diperlukan.
h) Mengkoordinasikan kebersihan lingkungan proyek, keselamatan kerja
dsb, sehingga gangguan proyek minimal dan diselesaikan dengan baik.
i) Membela posisi pemberi tugas terhadap kemungkinan claim kontraktor,
serta melakukan evaluas dan membuat usulan atas penyelesaian claim,
pertikaian, perpanjangan waktu, dsb.
j) Menyiapkan dokumen-dokumen proyek termasuk ; berita acara
pembahasan, usulan change order, kontrak addendum, berita acara serah
terima pertama dan akhir.

Pengawasan Mutu

Konsultan membantu pengawasan mutu dan bertindak sebagai wakil pemberi


tugas yang mengikuti pekerjaan kontraktor setiap harinya dilokasi proyek,
termasuk diantaranya :

a) Mengawasi, menolak, atau memberikan persetujuan atas spesifikasi


material yang ditempatkan dilapangan agar memenuhi persyaratan dan test
material telah dilaksanakan dengan benar.
b) Memeriksa dan memberikan persetujuan atas shop drawing atau gambar
pelaksanaan yangg diusulkan kontraktor.
c) Memeriksa, menolak atau menyetujui metoda pelaksanaan atau job-mix
disain yang diajukan kontraktor untuk setiap jenis atau tahap-tahap baru
pekerjaan.
d) Jika diperlukan mengadakan sampling dan uji mutu produk pekerjaan
pekerjaan kontraktor, melalui ; uji laboratorium maupun uji kekuatan di-
lapangan.
e) Melakukan evaluasi teknis, jika ditemui permasalahan lapangan, dan
mengusulkan alternatif penyelesaian termasuk analisis kekuatan dan
penyesuaian biaya, untuk menjadi pertimbangan pemberi tugas.
f) Memeriksa daftar kekurangan / defect list, pada saat serah terima pertama
untuk menjadi tugas penyempurnaan kontraktor pada masa pemeliharaan
pekerjaan.
g) Memeriksa dan memberikan persetujuan atas dokumen as- built drawing
yang dilaksanakan oleh kontraktor.
2.

Pengawasan Waktu Pelaksanaan

Konsultan dalam hal ini bertugas mengusahakan penyelesaian pekerjaan


sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam kontrak. Berbagai kegiatan yang
dipelukan, diantaranya ;

a) Melakukan evaluasi terhadap jadwal proyek dan mengenali lintasan


kritis yang memberi pengaruh dominan terhadap pelaksanaan
keseluruhan proyek.
b) Melakukan analisis terhadap kebutuhan kapasitas peralatan, tenaga kerja
yang diperlukan, maupun jadwal penyediaan material bagi kegiatan
kritis.
c) Mendorong dan mengingatkan kontraktor untuk bekerja tepat waktu,
melalui rapat lapangan dan surat-menyurat.
d) Mengusahakan percepatan pada lintasan kritis apabila terjadi
keterlambatan, namun jika tetap melebihi batas toleransi yang
ditetapkan, maka persoalan ini dilaporkan secara khusus kepada pemberi
tugas.
e) Memberikan laporan tertulis secara lengkap serta saran-saran
pemecahannya terhadap hal-hal teknis maupun non teknis yang
menyebabkan keterlambatan pekerjaan.
f) Jika diperlukan pemberi tugas, memberikan rekomendasi metoda
konstruksi yang optimal serta usulan tambahan waktu kontrak untuk
penyelesaiannya.
3.

Membantu Pengendalian Biaya

Konsultan membantu pemberi tugas dalam hal pengendalian biaya proyek


melalui berbagai kegiatan antara lain :

a) Memeriksa dan melakukan pengukuran atau penghitungan terhadap bahan


material on site yang diadakan kontraktor.
b) Memeriksa dan melakukan pengukuran terhadap volume pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor.
c) Melakukan evaluasi dan perhitungan prestasi pekerjaan yang telah benar
memenuhi spesifikasi sesuai kontrak.
d) Memberikan pengesahan atau sertifikasi terhadap prestasi kerja kontraktor,
untuk keperluan pembayaran.
e) Melakukan evaluasi perkiraan perubahan biaya tambah atau kurang
terhadap segala permasalahan proyek, serta melaporkannya kepada
pemberi tugas sebagai bahan pembuatan keputusan.
f) Menyiapkan perkiraan biaya sehubungan dengan perintah change order
serta dokumen pendukung addendum yang diperlukan.
Proses Pekerjaan Pengawasan
Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan
setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, secara
garis besarnya yaitu :
Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan
b. Memeriksa Time schedule, Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning
yang diajukan oleh penyedia jasa konstruksi untuk selanjutnya diteruskan
kepada pengelola kegiatan untuk mendapatkan persetujuan.
c. Dalam melaksanakan tugasnya pelaksana konsultan pengawas dilengkapi
dengan tanda pengenal (id-card) yang dikeluarkan oleh SEKOLAH
TINGGI PENERBANGAN INDONESIA (STPI).

Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan


a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
instalasi, koordinasi dan inpeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara
terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahterimakan.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan, dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan di lapangan atau ditempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil tindakan yang
tepat dan cepat agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan
persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari
kontrak, dapat langsung disampaikan kepada penyedia jasa konstruksi,
dengan pemberitahuan tertulis kepada pengelola kegiatan.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada penyedia jasa konstruksi dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.

Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk
membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa
pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), Penyedia jasa konstruksi serta unsur wilayah (jika
diperlukan) dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan
yang timbul dalam pelaksanaan baik secara teknis maupun sosial untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak
yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 (satu) hari kerja
kemudian.

Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis
kepada Pejabat Pembuat Komitmen mengenai volume prosentasi dan nilai
bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh penyedia jasa
konstruksi.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan
alat yang digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh penyedia jasa
konstruksi terutama yang mengakibatkan tambah dan berkurangnya
pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh
penyedia jasa konstruksi (Shop drawing).

Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan Berita
Acara kemajuan pekerjaan penyerahan pertama serta formulir-formulir
lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.
Informasi
a. Untuk melaksanan tugasnya konsultan pengawas harus mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK)
ini
b. Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksnaaan tugasnya, baik yang berasal dari kegiatan maupun yang
dicari sendiri. Kesalahan pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari
kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari konsultan
pengawas.
c. Informasi pengawasan antara lain :
1). Dokumen pelaksanaan yaitu :
- gambar-gambar pelaksanaan
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat
- Berita acara aanwijzing sampai dengan penunjukan penyedia jasa
konstruksi
- Dokumen kontrak pelaksanaan/penyedia jasa konstruksi.
2). Bar Chart dan S-Curve serta Net work Planning dari pekerjaan yang
dibuat oleh penyedia jasa konstruksi (setelah disetujui)
3). Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan
4). Peraturan-peraturan, standard dan pedoman yang berlaku untuk
pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis
pengawasan mutu pekerjaan dll.
5). Informasi lainnya.

11. SPESIFIKASI TEKNIS

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas seperti dimaksud pada
KAK harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
a. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik
oleh pejabat pembuat komitmen.
b. Persyaratan Objektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif untuk
kelancaran pelaksanaan baik yang menyangkut macam, kualitas dan kuantitas dari
setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
c. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme
yang tinggi sebagai konsultan pengawas yang secara fungsional dapat mendorong
peningkatan kinerja kegiatan.
d. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
e. Persyaratan Teknis Lainnya
Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-
ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan yang berlaku antara lain:
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan
yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta kelengkapannya, dan
ketentuan-ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.
2. Yang termuat dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
3. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat yang berkaitan dengan
lokasi dan ruang lingkup pekerjaan yang bersangkutan.

12. LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN

Laporan yang harus dipenuhi dalam pengadaan jasa konsultansi meliputi :


a. Laporan mingguan (minggu pertama merupakan laporan pendahuluan dan minggu ke
16 (enam belas) merupakan laporan pertengahan.
b. Laporan bulanan
c. Laporan Teknis
d. Laporan akhir
13. PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan pejabat pembuat komitmen.

Anda mungkin juga menyukai