Anda di halaman 1dari 15

 A.

Geografis
        Kampung KB Tanjung Lebar Kecamatan Bahar Selatan, peserta KB sangat rendah. Sebagian
masyarakat pendidikan nya sangat rendah. Sebagian masyarakat berasal dari Suku Anak Dalam
(SAD)/ primitif. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara         : Tanjung Harapan

Sebelah Selatan     : Tanjung Sari

Sebelah Timur        : Tanjung Mulya 

Sebelah Barat         : Mekar Jaya 

 Iklim/ Cuaca.
          Tofografi                                       : Bergelombang Sampai Berbukit
           Bujur Timur                                    : 103 o. 29’.710”- 103 o.33’.836’’
          Lintang Selatan                              : 02o.00’.916” – 2 o.04’.689”
          Ketinggian di permukaan Laut         : 30 Meter

B. Demografi

    1. Status Penduduk

        Dilihat dari segi Demografi jumlah penduduk Kelurahan Tanjung Lebar sampai akhir tahun 2015
berjumlah 4.762 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 2.523 dan perempuan sebanyak 2.239
orang dan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.354 KK. Untuk wilayah kampung KB meliputi
29 RT dengan jumlah tahapan keluarga adalah sebagai berikut :

 - Keluarga Prasejahtera     : 100 KK


 - Keluarga Sejahtera 1       : 838 KK
 - Keluarga Sejahtera 2       : 812 KK
 - Keluarga Sejahtera 3       : 895 KK
 - Keluarga Sejahtara 3+     : 58 KK   

 . Batas dan Luas Wilayah


 Desa Tanjung Pauh Km. 39 merupakan salah satu dari 14 Desa dan 1 Kelurahan yang ada di
wilayah Kecamatan Mestong yang secara tipologi wilayahnya terbentang dan memanjang dari
selatan ke utara dengan luas wilayah ± 5.870 Ha, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
   Sebelah Utara       : Desa Baru
   Sebelah Selatan    : Dusun Nyogan
   Sebelah Timur        : Dusun Tanjung Pauh Km. 32
   Sebelah Barat        : Kabupaten Batang Hari
     Secara administratif Desa Tanjung Pauh Kn. 39 terbagi menjadi 12 RT,     yang mana masing-
masing RT dikepalai oleh pejabat RT yang disebut     dengan Ketua RT.
 B. Demografi dan Keluarga Berencana
 Berdasrkan hasil pemuktahiran data Keluarga tahun 2018 bahwa jumlah penduduk Desa Tanjung
Pauh Km. 39 tercatat sebanyak 1.801 jiwa yang terdiri dari 961 jiwa laki-laki dan 840 jiwa
perempuan. Jumlah kepala keluarga 522 KK. Dari  jumlah kepala keluarga 522 KK yang jika
dirinci berdasarkan tingkat kesejahteraannya adalah : Pra Sejahtera 91 KK, Keluarga Sejahtera I
133 KK, keluarga sejahtera II 143 KK, serta Keluarga Sejahtera III dan III Plus sebanyak 156
KK.
 Selanjutnya dalam bidang Keluarga Berencana dapat kami sampaikan bahwa jumlah peserta KB
Aktif diDesa tanjung pauh km. 39 sampai dengan Mei 2018 tercatat sebanyak 290 ( 73,79 % )
dari total PUS sebanyak 393, dengan kualitas penggunaan kontrasepsi IUD, Implant, kondom,
suntik dan pil.C. Potensi dan Sumber Daya
 Dalam rangka pelaksanaan kegiatan program pembangunan di wilayah Kampung KB khususnya,
maka terkait dengan potensi atau sumber daya baik yang menyangkut sumber daya alam maupun
sumber daya manusia tentunya sangat berpengaruh terhadap kelancaran program pembangunan.
Adapun potensi serta faktor-faktor yang kami maksud disini adalah :
 a.  Faktor Pendukung
 Untuk mendukung lancarnya pelaksanaan kegiatan program KKBPK dan pembangunan lainnya
di Kampung KB sangat ditentukan oleh adanya faktor pendukung ini, adapun faktor yang kami
maksud adalah faktor-faktor yang terkait dengan keadaan serta potensi wilayah, sumber daya
alam, ataupun manusia, sarana dan prasarana baik yang menyangkut phisik maupun non phisik
yang dapat kami rincikan sebagai berikut :
 1. Adanya PPKBD dan SUB PPKBD
 2. Adanya data Penduduk dan Keluarga berdasarkan tingkat
     kesejahteraannya
 3. Adanya PLKB/PKB
 4. Adanya Bidan Desa
 5. Adanya poktan (BKB, BKR, BKL,UPPKS)
 6. Adanya PIK- Remaja
 7. Dukungan Toga dan Toma
 8. Adanya Fasilitas Jalan
 9. Adanya Sekolah (SMP Satu Atap, SD dan TK/PAUD)
 10. Adanya Posyandu
 11. Kader, dll
  b. Faktor Penghambat
 1. Sarana Kesehatan ( Faskes KB) belum ada
 2. Kondisi jalan yang menuju Dusun Lubuk Regis masih kurang memadai
 3. Tingkat pendidikan Masyarakat yang masih rendah
 4. Operasional Kader masih rendah
 5. Keterlibatan para stake holder dalam kegiatan di kampung KB masih     rendah
 6. Tingkat Pendidikan Kader yang masih rendah
 7. Keterlibatan para tokoh dalam setiap kegiatan poktan masih kurang
 8. Income perkapita masyarakat masih rendah
 9. Penggunaan kontrasepsi sederhana masih cukup timggi
 10. Kondisi lingkungan yang belum tertata dengan baik
 11. Masih tingginya angka perkawinan dibawah umur
  c. Peluang
 1. Undang-undang No 52 Tentang Perkembangan Kependudukan Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga
 2. Agenda Prioritas Pembangunan Nasional (Nawacita) terutama Nawacita ke-3 yaitu
membangun masyarakat dari wilayah pinggiran
 3. SK Camat sebagai Desa Siaga
 4. Sikap dan sifat gotong royong yang masih tertanam kuat
 d. Tantangan
 1. Pemahaman para tokoh yang ada tentang KKBPK masih rendah sehingga seringkali menjadi
faktor penghambat dalam pelaksanaan program
 2. Masih ada sebahagian masyarakat yang beranggapan bahwa Kampung KB dianggap milik
BKKBN saja sehingga agak sulit untuk diajak lam setiap kegiatan berpartisipasi
 3. dll
  D. Visi dan Misi
 a. Visi
 Adapun visi dari kampung KB Desa tanjung pauh Km. 39 adalah Terwujudnya keluarga-keluarga
yang berkualitas dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga Adapun makna yang terkandung
dalam Visi ini adalah
 1. Keluarga , dalam arti unit terkecil dalam masyarakat
 2. Berkualitas, dalam arti bahwa dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga secara utuh dan
terencana yang meliputi aspek :
       Keagamaan
       Pendidikan
       Kesehatan
       Ekonomi
       Sosial budaya serta
       Psikologis
 b.  Misi
 Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka dirumuskan suatu     misi sebagai berikut :
 1. Membentuk kepengurusan Kampung KB yang dikukuhkan dengan             keputusan
 2. Menyiapkan sasaran pembinaan yang terdiri dari :
 Para keluarga yang mempunyai anak Balita, Remaja, dan Lansia serta PIK Remaja dan
Kelompok Kegiatan lainnya
 3. Menyiapkan Metode dan Materi Pembinaan serta Penyuluhan kepada     sasaran
 4. Melaksanakan pembinaan sesuai dengan metode dan materi yang sudah dipersiapkan, antara
lain :
          Melaksanakan penyuluhan, penerangan dan motivasi
          Melaksanakan Pertemuan- Pertemuan
          Melaksanakan Pelatihan-Pelatihan (life skill)
          Melaksanakan Pendidikan, kursus kepada keluarga sasaran dll
 5. Menyelenggarakan kegiatan administrantif dan dokume ntasi
 6. Melaksanakan kegiatan fasilitas terbhadap program kegiatan di             Kampung KB
 7. Melakukan monotoring dan evaluasi terhadap berbagai program yang telah dilaksanakan di
Kampung KB 

AB I
PENDAHULUAN
 
A.     LATAR BELAKANG 
Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga sebagai dasar pelaksanaan Program Kependudukan dan Keluarga
Berencana menekankan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN )
tidak hanya terbatas pada masalah Pembangunan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
saja, akan tetapi juga masalah Pengendalian Penduduk. Selanjutnya dalam Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Kongkuren antara Pemerintah
Pusat, Daerah Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, dimana ditegaskan bahwa ada empat sub
urusan bidang pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana yang harus dilaksanakan oleh
masing-masing tingkatan pemerintahan yaitu :
1.      Sub Urusan Pengendalian Penduduk.
2.      Sub Urusan Keuarga Berencana.
3.      Sub Urusan Keluarga Sejahtera.
4.      Sub Urusan Standarisasi dan Sertifikasi. 
 
Terkait dengan itu, maka BKKBN diberi mandat untuk dapat turut mensukseskan Agenda
Prioritas Pembangunan Nasional ( Nawacita ) terutama Nawacita 3 (tiga ), 5 (lima), dan 8
( delapan ). Salah satu dari tiga agenda prioritas ini adalah Nawacita ketiga yaitu membangun
masyarakat dari wilayah pinggiran dengan program Pembentukan Kampung KB pada tingkatan
wilayah pemerintahan yang paling bawah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat yaitu
RW/dusun, yang  pencanagannya untuk tingkat Nasional telah dilaksanakan pada bulah Februari
tahun 2016 oleh Presiden RI ( Ir. Joko Widodo ).
Selanjutnya melalui Kampung KB ini diharapkan akan mampu memunculkan berbagai
inovasi strategis yang dapat dijadikan sebagai sebuah icon untuk dapat mengimplementasikan
berbagai program prioritasdilapangan terutama yang terkait dengan program KKBPK dan
program lintas sektoral lainnya secara utuh dan terpadu khususnya di wilayah 
Desa Gedang KecamatanSungai Penuh Kota Sungai Penuh.
 
B.     PENGERTIAN KAMPUNG KB
Sesuai dengan definisi dari Kampung KB yaitu Satuan wilayah setingkat RW Dusun
yang setara memiliki  kriteria tertentu dimana terdapat keterpanduan Program KKBPK dan
pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistimatis.
 
C.      TUJUAN
1.      Tujuan Umum      
Secara Umum tujuan dibentuknya Kampung KB di Desa Gedang adalah untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat  di tingkat kampung atau yang setara melalui program kependudukan,
keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta pembangunan sektor terkait dalam rangka
mewujudkan keluarga kecil berkualitas khususnya di Desa Gedang Kecamatan Sungai Penuh
Kota Sungai Penuh.
2. Tujuan Khusus 
1.    Meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan
swasta dalam memfasilitasi, pendampingan dan pembinaan masyarakat untuk
menyelenggarakan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan
keluarga dan  pembangunan sektor terkait.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan
kependudukan.
3.         Meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern 
4.         Meningkatkan ketahanan keluarga melalui program Bina Keluarga Balita (BKB),
Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Pusat Informasi
dan Konseling (PIK) Remaja.
5. Meningkatkan pemberdayaan keluarga melalui Kelompok UPPKS.
6.         Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
7.         Meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung.
8.    Meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan bersih.
 
D.     SASARAN
Sasaran Kampung KB merupakan subyek dan objek dalam pelaksanaan kegiatan
operasional pada Kampung KB selain Keluarga, PUS, Lansia, dan Remaja serta keluarga yang
memiliki Balita, Keluarga yang memiliki Remaja, Keluarga yang memiliki Lansia.
Sedangkan sasaran sektoral disesuaikan dengan bidang tugas masing-masing yang
pelaksanaannya adalah Kepala Desa/Lurah, Ketua RW, Ketua RT, PKB, Petugas lapangan sektor
terkait, TP PKK, kader Institusi Masyarakat pedesaan (IMP) dalam hal ini PPKBD dan sub
PPKBD, tokoh Masyarakat, tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh Pemuda serta Kader Pembangunan
lainnya.
 
E.      VISI DAN MISI
a.       Visi 
Adapun visi dari kampung KB Desa Gedang Kecamatan Sungai PenuhKota Sungai
Penuh adalah Terwujudnya keluarga-keluarga yang berkualitas dalam
mempersiapkan kehidupan berkeluarga Adapun makna yang terkandung dalam Visi
ini adalah :
1.     Keluarga , dalam arti unit terkecil dalam masyarakat.
2.  Berkualitas, dalam arti bahwa dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga secara
utuh dan terencana yang meliputi aspek :
         Keagamaan
         Pendidikan
         Kesehatan
         Ekonomi
         Sosial budaya serta
         Psikologi
 
b.      Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka dirumuskan suatu misi sebagai
berikut : 
1.      Membentuk kepengurusan Kampung KB yang dikukuhkan dengan keputusan
2.      Menyiapkan sasaran pembinaan yang terdiri dari :  Para keluarga yang
mempunyai anak Balita, Remaja, dan Lansia serta PIK Remaja dan Kelompok
Kegiatan lainnya
3.      Menyiapkan Metode dan Materi Pembinaan serta Penyuluhan kepada sasaran
4.      Melaksanakan pembinaan sesuai dengan metode dan materi yang sudah
dipersiapkan, antara lain :
         Melaksanakan penyuluhan, penerangan dan motivasi
         Melaksanakan Pertemuan- Pertemuan
         Melaksanakan Pelatihan-Pelatihan (life skill)
         Melaksanakan Pendidikan, kursus kepada keluarga sasaran dll
5.      Menyelenggarakan kegiatan administrantif dan dokumentasi
6.      Melaksanakan kegiatan fasilitas terhadap program kegiatan di Kampung KB
7.      Melakukan monotoring dan evaluasi terhadap berbagai program yang telah
dilaksanakan di Kampung KB
 
F.      KONSEP KAMPUNG KB
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan menjadikan
program kampung KB menjadi miniatur agenda keluarga berencana dan pembangunan keluarga.
Program tersebut juga upaya untuk memastikan masyarakat Indonesia melaksanakan konsep
hidup sehat dan sejahtera.
            Selain itu, rendahnya peserta KB aktif dan rendahnya partisipasi keluarga dalam program
ketahanan keluarga serta tidak adanya pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R) menjadi
faktor lainnya.
 
G.     KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Kampung Keluarga Berencana (KB) menjadi salah satu inovasi strategis guna dapat
menginplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas program kependudukan keluarga berencana
dan pembangunan keluarga (KKBPK) secara utuh. Karena Kampung KB merupakan model
pelaksanaan program pembangunan keluarga dilaksanakan diseluruh kabupaten/kota.
 
H.    MANFAAT
Kampung KB merupakan salah satu “Senjata pemungkas” baru Pemerintah dalam
mengatasi masalah Kependudukan , terutama diwilayah-wilayah yang jarang terlihat oleh
pandangan Pemerintah.
            Kampung KB kedepannya akan menjadi ikon program Kependudukan, KB dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK). Kehadiran kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat ditingkat kampung atau yang setara melalui Program KKBPK serta
pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
            Prinsipnya Program KKBPK mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dengan
melaksanakan 8 fungsi keluarga, penerapan fungsi keluarga ini membantu keluarga lebih bahagia
dan sejahtera, terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Kebrhasilan program
KKBPK dapat dilihat dari  beberapa aspek,
(1)  aspek pengendalian kuantitas penduduk,
(2)   aspek Peningkatan kualitas Penduduk yang dalam hal ini diukur dengan peningkatan
ketahanan dan kesejahteraan keluarganya,
peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dapat ditelusur melalui berbagai
indikator yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga. Hal
tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah no. 87 Tahun 2014
tentang perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana
dan Sistim Informasi Keluarga. Dalam Peraturan Pemerintahan disebutkan delapan
Fungsi Keluarga meliputi (1)Fungsi Keagamaan, (2) Fungsi Sosial Budaya, (3) Fungsi
Cinta Kasih, (4) Fungsi Perlindungan, (5) Fungsi Reproduksi, (6) Fungsi Sosialisasi dan
Pendidikan, (7) Fungsi ekonomi, dan (8) Fungsi Pembinaan Lingkungan.
Kampung KB  juga merupakan wujud dari pelaksanaan agenda prioritas
pembangunan Nawacita ke- 3, 5, dan 8. Nawacita ke-3 yaitu membangun Indonesia dari
Pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.
Nawacita ke-5 yaitu; meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta Nawacita ke-8 yaitu;
melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum
pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang
menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah
pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air, semangat bela negara dan
budi pekerti didalam kurikulum pendidikan Indonesia. Selain itu mamfaat Kampung KB ,
selain dapat mengentaskan kemiskinan juga mendekatkan pembangunan kepada
masyarakat , intinya program ini melibatkan semua sektor pembangunan, dengan kata
lain Kampung KB tak hanya berbicara soal membatasi ledakan penduduk, tetapi juga
memberdayakan potensi masyarakat agar berperan nyata dalam pembangunan.
Pembangunan lintas sektor dan kemitraan melibatkan peran berbagai pihak seperti
swasta, provider dan pemangku kepentingan lainnya.
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A.     LOKASI KEGIATAN KAMPUNG KB
Kecamatan Sungai Penuh Kota Sungai Penuh terdapat Dua Kelurahan Dan Tiga Desa
adapun yang ditunjukkan sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB), yakni Desa Gedang.
            Kampung KB dapat menjadi salah satu inovasi strategis untuk dapat
mengimplementasikan kegiatan–kegiatan prioritas program kependudukan ,keluarga berencana
dan pembangunan keluarga secara utuh di lini lapangan.
1.      Batas dan Luas Wilayah
Desa Gedang mempunya iluas wilayah ± 600 Ha, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
-          Sebelah Utara            : Desa Sumur Anyir
-          Sebelah Selatan         : Kelurahan Pondok Tinggi
-          SebelahTimur            : Desa Tanjung Bunga  Dan
Desa Paling Serumpun
-          Sebelah Barat            : Kelurahan Sungai Penuh dan
Desa Pasar Baru
 
2.      Demografi dan Keluarga Berencana
Berdasarkan hasil pemutakhiran data Keluarga tahun 2017 dapat dilihat bahwa jumlah
Penduduk Desa Gedang tercatat sebanyak 4.600 jiwa yang terdiri dari 2.230 jiwa laki-laki
dan 2.300 jiwa perempuan. Denganjumlah kepala keluarga 1.078 KK. Disisi lain jumlah
kepala keluarga dirinci berdasarkan tingkat kesejahteraannya adalah : Pra sejahtera 0 KK,
Keluarga Sejatera 649 KK, Keluarga Sejahtera II 429 KK.
Selanjutnya dalam bidang Keluarga Berencana dapat kami sampaikan bahwa jumlah
peserta KB Aktif di Desa Gedang sampai dengan Desember 2017 tercatat sebanyak 641
( 86,86 % ) dari total PUS sebanyak 738, dengan kualitas penggunaan kontrasepsi masih
didominasi oleh penggunaan kontrasepsi sederhana, penggunaan kontrasepsi jangka panjang
hanya 33,07 % dari total peserta KB aktif 641
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
B.     SASARAN
Sasaran kegiatan yang merupakan subyek dan obyek dalam pelaksanaan  kegiatan
operasional pada Kampung KB selain keluarga. PUS, lansia, dan remaja juga keluarga yang 
memiliki balita, keluarga yang memiliki remaja dan keluarga yang memiliki lansia. Sedangkan
sasaran sektoral disesuaikan dengan bidang tugas masing-masing yang pelaksananya adalah
Kepala Desa/Lurah, Ketua RW, Ketua RT, PKB, Petugas lapangan sektor terkait, TP PKK, kader
Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam hal ini PPKBD dan Sub PPKBD, tokoh masyarakat,
tokoh adat, tokohagamat, tokoh pemuda serta kader pembangunan lainnya.
 
C.      TAHAPAN PENCANANGAN
Pencanangan kampung KB  dilaksanakan pada tanggal 9Agustus 2017 di Desa Gedang
Kec. Sungai Penuh Kota Sungai Penuh.
Pencanangan kampung KB di Desa Gedang Kecamatan Sungai Penuh, di canangkan
oleh Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat di tandai dengan pembukaan selubung
kampung KB, dilanjutkan dengan penandatanganan piagam peresmian kampung KB
oleh Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat dan di lanjutkan dengan penandatanganan
maklumat oleh Ketua Pemuda, Cendikiawan, Alim Ulam, Unsur Adat, Ketua BPD serta Kepala
Desa sebagai tanda bahwa mereka mendukung sepenuhnya Program KKBPK Dan Program
Lainnya Di Kampung KB. Pencanangan ini dihadiri oleh Kepala DPP & KB Kota Sungai Penuh
dan Camat Sungai Penuh Berserta Staff, Kepala UPT yang ada di Kecamatan Sungai Penuh ,
Masyarakat, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat Kota Sungai Penuh dalam sambutannya
mengatakan, Diperlukan pendekatan yang intensif dan berkelanjutan terhadap masyarakat selaku
user program KB, melalui kampung KB, Program yang mendekat kemasyarakat dan hadir di
tengah – tengah masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat lebih mudah mendapatkan akses
dalam ber KB. Di perlukan komitmen Bersama seluruh instansi, para mitra, stakeholder dan
seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan kampung KB. Untuk itu perlu perhatian dan aksi
yang nyata sehingga pertumbuhan penduduk di Kota Sungai Penuh terkendali.
Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat Kota Sungai Penuh dalam sambutannya
mengharapkan kepada masyarakat, agar mampu melaksanakan dan mensosialisasikan arti
pentingnya Keluarga Berencana, Sehingga dapat mambantu pemerintah dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk Ber KB melalui penyediaan pelayanan KB sehingga upaya
mencapai cita- cita sesuai visi dan misi keluarga berencana secara Nasional dapat terwujud.
 
D.     PERENCANAAN PROGRAM KAMPUNG KB.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, berbagai program utama yang tertuang
dalam visi dan misi Pemerintahan Baru saat ini diantaranya adalah “meningkatkan
kualitas hidup manusia indonesia”. Untuk mewujudkan agenda tersebut, maka program
kepedudukan dan keluarga berencana Bersama dengan Indonesia Sehat, Indonesia
Pitardan Indonesia Kerja harus dapat dilaksanakan dengan berhasil. Kemudian pada
dimensi pembangunan, BKKBN memiliki tugas untuk meningkatkan peran keluarga
dalam mewujudkan Revolusi Mental.
Dijelaskan bahwa program KKBPK merupakan Program strategis dalam kontek
pembangunan Nasional, terutama dalam pencapaian sasaran dimensi pembangunan
manusia bidang Kesehatan dan Revolusi mental.
Sesuai dengan arah kebijakan pembangunan pemerintahan periode tahun 2015 s/d
2019 yang tertera dalam angenda prioritas pembangunan nasional, kata dia, BKKBN
merupakan salah satu lembaga yang diberitangggungjawab untuk mewujudkan, terutama
untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka Negara kesatuan.
Selain itu, meningkatkan kwalitas hidup manusia Indonesia dan untuk
melakukakan revolusi karakter bangsa dengan bertambahnya anggaran untuk program
KKBPK, akan memperkuat kegiatan-kegiatan prioritas di lini lapangan.
“Caranya dengan menghidupkan kembali berbagai kegiatan di tiap desa dan
kampung, “ Program KKBPK yang harus dikembangkan dilini lapangan tersebut salah
satunya adalah penggarapan KB dan Kesehatan reproduksi diseluruh tingkat wilayah,
terutama untuk penggerakan pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang.
Sedangkan sasaran program KKBPK adalah :
1. Melembaganya pembangunan berwawasan       kependudukan
2.      Meningkatnya kesertaan ber-KB, Promosi dan Konsling Kesehatan Reproduksi
3.      Meningkatnya ketahanan dan kesejahteraan keluarga
4. Meningkatnya komitmen stecholders/mitrakerja dan meningkatnya sikap masyarakat
terhadap program KKBPK
5. Meningkatnyakualitas SDM aparaturpenyelenggara program
kerjasamaInternasionalsertapenelitiandanpengembangan KKBPK
6.     Terwujudnya akutabilatas pengelolaan program KKBPK di lingkungan BKKBN
7. Terwujudnya dukungan manajemen dalam penyelenggaraan program KKBPK
Dalam rangka mewujudkan sasaran program, maka arah kebijakan program KKBPK
adalah :
1.  Penguatan dan pemanduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang
merata dan berkualitas
2. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi
yang memadai di setiap fasilitas kesehatan KB dan jejaring pelayanan, serta
pendayagunaan fasiltas kesehatan untuk pelayan KB
3  Peningkatan pelayanan KB dengan mengggunakan MKJP untuk mengurangi resiko
Drop-out maupun penggunaan Non MKJP dengan memberikan informasi secara
berkesinambungan untuk keberlangsungan kesertaaan ber-KB serta pemberian
pelayanan KB lanjutan dengan mempertimbangkan prisiprasional, efektip dan efesien
( REE)
4.  Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan KB dan tenaga
kesehatan pelayanan KB, serta penguatan lembaga di tingkat masyarakat untuk
mendukung penggerakan dan penyuluhan KB.
5.   Advokasi program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga
kepada para pembuat kebijakan, serta promosi dan penggerakan kepada masyarakat
dalam pengunaan alat dan obat kontarasepsi Kb.
6.      Peningkatan pengetahuan dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja melalui
pendidikan, sosialisasi mengenai pentingnya Wajib Belajar 12 Tahun dalam rangka
pendewasaan usia perkawinan, dan peningkatan intensitas layanan KB bagi pasangan
usia muda guna mencegah kelahiran di usia remaja.
7. Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina
keluarga dalam rangka melestarikan kesertaan ber-KB dan memberikan pengaruh
kepada keluarga calon ekseptor untuk ber-KB.
8.  Penguatan tata kelola pembangunan kependudukan dan KB melalui penguatan
landasan hukum, kelembagaan, serta data dan informasi kependudukan KB.
 
E.      KEPENGURUSAN KAMPUNG KB
Kepengurusan Kampung KB di Desa Gedang Kecamatan Sungai Penuh belum terbentu
kkarena  kampung KB di Kota Sungai Penuh Baru Dicanangkan dan belum ada kegiatan yang
begitu menonjol di Desa Tersebut.  Di rencanakan Tahun 2018 ini akan di lakukan pertemuan Di
Desa Kampung KB untuk membentuk Kelompok Kerja dan susunan pengurus.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai