Anda di halaman 1dari 18

Halaqah yang ke-11 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Tanda-Tanda Hari

Kiamat yang Sudah Terjadi dan Telah Berlalu”.

Hari kiamat adalah hari akhir dunia ini.


Allah Subhānahu wa ta’āla mengabarkan bahwa hari tersebut sudah dekat, yaitu apabila
dibandingkan dengan umur dunia ini secara keseluruhan.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

َ‫ﺿﻮﻥ‬ /ٍ َ‫ﻢ ﻓِﻲ ﻏَ ْﻔﻠ‬


ُ ‫ﺔ ُﻣ ْﻌ ِﺮ‬ ْ ‫ﻫ‬
ُ ‫ﻢ َﻭ‬
ْ ‫ﺎﺑ ُﻬ‬
ُ ‫ِﺴ‬ َ ‫ﺍ ْﻗ َﺘ َﺮ‬
َ ‫ﺏ ﻟِﻠ َّﻨﺎﺱِ ﺣ‬

“Telah dekat perhitungan bagi manusia, sedangkan mereka dalam keadaan lalai lagi berpaling.” (QS
Al Anbiya: 1)

◆ Tanda-tanda terjadinya hari kiamat sudah mulai bermunculan.

Allah Subhānahu wa ta’āla berfirman :

ْ َ‫ﺟﺎﺀَ ﺃ‬
‫ﺷ َﺮﺍﻃُ َﻬﺎ‬ ْ ‫ﺎﻋ َﺔ ﺃَﻥْ ﺗَ ْﺄﺗِﻴَ ُﻬ‬
َ ‫ﻢ ﺑَ ْﻐ َﺘ ًﺔ ۖ َﻓﻘ َْﺪ‬ َ ‫ﺍﻟﺴ‬
َّ ْ ‫ۚ َﻓ َﻬ‬
‫ﻞ ﻳَ ْﻨﻈ ُُﺮﻭﻥَ ﺇِﺎَّﻟ‬

“Maka mereka tidaklah menunggu kecuali hari kiamat yang akan datang dengan tiba-tiba maka
sungguh telah datang tanda-tandanya.” (QS Muhammad: 18)

Diantara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu adalah:

• ⑴ Diutusnya Nabi kita Muhammad Shallallāhu ‘Alayhi Wa Sallam

Beliau Shallallāhu ‘alyhi wa sallam pernah bersabda :

ِ ‫ﺎﻋ ُﺔ َﻛ َﻬﺎﺗَ ْﻴ‬


‫ﻦ‬ َّ ‫ْﺖ ﺃَﻧَﺎ َﻭ‬
َ ‫ﺍﻟﺴ‬ ُ ‫ُﺑ ِﻌﺜ‬

“Diutusnya aku dan bangkitnya hari kiamat adalah seperti 2 jari ini (yaitu jari tengah dan jari
telunjuk).” (HR Bukhari dan Muslim)

Dan diantara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan telah berlalu adalah:

• ⑵ Terbelahnya Bulan

Allah Subhānahu wa ta’āla berfirman :

َ ‫ق ا ْل َق‬
‫م ُر‬ َّ ‫ش‬
َ ‫اعة وا ْن‬
َ ‫الس‬
َّ ِ َ‫ا ْق َت َرب‬
‫ت‬

“Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan.” (QS Al Qamar: 1)

Dan telah terbelah bulan menjadi dua di zaman Rasulullah Shallallāhu ‘alyhi wa sallam ketika orang-
orang musyrikin di awal dakwah beliau meminta bukti kerasulan Beliau Shallallāhu ‘alyhi wa sallam.
Kemudian beliau Shallallāhu ‘alyhi wa sallam mengatakan kepada mereka:

‘Lihatlah…lihatlah…’.” (HR Muslim)

Dua tanda di atas sudah terjadi kurang lebih 1400 tahun yang lalu, tentunya semakin dekatnya hari
kiamat hendaklah membuat seorang Muslim segera sadar dari kelalaian dia selama ini.

Halaqah yang ke-12 dari silsilah beriman kepada hari akhir, adalah tentang Tanda-Tanda Hari
Kiamat Yang Sudah Terjadi dan Sedang Terjadi.

Diantaranya:
1. Keluarnya nabi-nabi palsu setelah Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,


“Tidak akan datang hari kiamat sampai datang para pendusta mendekati 30 orang, semuanya
mengaku sebagai utusan Allah”. (HR Bukhari dan Muslim)

Sebagian ulama mengatakan:


“Yang dimaksud dengan nabi-nabi palsu di dalam hadist ini adalah orang-orang yang mengaku
menjadi Nabi setelah Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan mereka memiliki banyak pengikut.

Seperti Musailamah Al-Kadzdzab, Al-Aswad Al-Anshi, Mukhtar Ats-Tsaqofi dan lain-lain.”

Adapun orang yang mengaku sebagai nabi dan diikuti oleh segelintir manusia maka ini banyak dan
lebih dari 30 orang.

2. Berlombanya orang-orang yang dahulunya miskin dalam membangun bangunan.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam ketika ditanya oleh malaikat Jibril tentang sebagian tanda-
tanda hari kiamat maka Beliau mengatakan:
“Engkau akan melihat orang yang dahulunya tidak beralas kaki, tidak berpakaian, orang miskin,
penggembala kambing, mereka saling berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan.” (HR Muslim)

Kemudian diantara tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan sedang terjadi yang ke 3 adalah

3. Disandarkannya pekerjaan kepada orang yang tidak berhak.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:


“Apabila amanat sudah disia-siakan maka tunggulah hari kiamat.”
Beliau ditanya ya Rasulullah,
“Bagaimana menyia-nyiakan amanat?
Maka beliau Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:
“Apabila sebuah perkara sudah disandarkan kepada orang yang tidak berhak maka tunggulah hari
kiamat.” (HR Bukhari).

Dan betapa banyak di zaman kita amanat diberikan kepada orang yang tidak berhak.
Dan yang ke 4 adalah,

4. Salam hanya untuk orang yang dikenal

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang shohih yang diriwayatkan
oleh Imam Ahmad.

‫إن من أشراط الساعة إذا كانت التحية على المعرفة‬

“Sesungguhnya diantara tanda-tanda hari kiamat apabila salam itu hanya diberikan kepada orang
yang dikenal”.

Petunjuk Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah memberikan salam kepada orang yang dikenal
maupun yang tidak dikenal.

Benar apa yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan apa yang Beliau
sampaikan, semuanya adalah wahyu dari Allah subhānahu wa ta’ālā.

Hal ini hendaknya menambah keimanan bagi seorang muslim dan hendaknya dia waspada dan
mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi hari kiamat yang sudah semakin dekat ini.

Halaqah yang ke-13 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang tanda-tanda dekatnya
hari kiamat yang belum terjadi.

Di antaranya adalah keluarnya Imam Mahdi. Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :

‫م ُه‬ُ ‫اس‬ ْ ‫ِئ‬ُ ‫ل بَ ْيتِي ُي َواط‬


ِ ‫ه‬ ْ َ‫ِن أ‬ْ ‫ِّي – أَ ْو م‬/†‫جال ً ِمِن‬
ُ ‫ه َر‬ ِ ‫ى يَ ْب َعثَ هللا فِ ْي‬َّ ‫حت‬ َ ‫م‬ َ ‫ك اليَ ْو‬
َ ِ‫هللا َذل‬
ُ ‫ل‬ َ ‫م لَطَ َّو‬
ٌ ‫ِن ال ُّد ْنيَا إِال َّ يَ ْو‬
َ ‫قم‬ ْ َ‫لَ ْو ل‬
َ ‫م يَ ْب‬
‫ج ْو ًرا‬ ً ‫َت ظُ ْل‬
َ ‫ما َو‬ َ ‫ِسطًا َو َع ْدال ً َك‬
ْ ‫ما ُملِئ‬ ْ ‫ضق‬َ ‫مألُ ْاألَ ْر‬ ْ َ‫ ي‬.‫م أَبِى‬ َ ‫اس‬
ْ ‫ه‬ ِ ‫م أَبِ ْي‬ُ ‫اس‬
ْ ‫اسمِي َو‬ ْ

“Seandainya tidak tersisa dunia ini kecuali satu hari saja niscaya Allah Subhānahu wa Ta’āla akan
memanjangkan hari tersebut sehingga Allah mengutus seseorang yang berasal dari keluargaku yang
namanya sama dengan namaku dan nama bapaknya sama dengan nama bapakku. Dia akan
memenuhi bumi dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan kezhaliman.” (Hadits hasan
shahih riwayat Abu Dawud rahimahullāh).

Dalam hadits yang lain Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam mengatakan :

‫ن‬
َ ‫سنِ ْي‬
ِ ‫ع‬
َ ‫س ْب‬
َ ‫ِك‬
ُ ‫مل‬ ً ‫ج ْو ًرا َوظُ ْل‬
ْ َ‫ما َو ي‬ َ ‫َت‬ َ ‫ِسطًا َو َع ْدال ً َك‬
ْ ‫ما ُملِئ‬ ْ ‫ضق‬ ْ َ‫ ي‬،ِ‫ة أَ ْق َنى ْاألَ ْنف‬
َ ‫مأَل ُ ْاأل َ ْر‬ ِ ‫ج ْب َه‬ ْ َ‫ أ‬،‫ِّي‬/†‫ي ِمِن‬
َ ‫جلَى ا ْل‬ َ ‫ا ْل‬
ُّ ‫م ْه ِد‬

“Al-Mahdi adalah dari keluargaku. Luas dahinya, mancung hidungnya, akan memenuhi bumi dengan
keadilan setelah bumi ini penuh dengan kezhaliman dan akan berkuasa selama tujuh tahun” (Hadits
hasan riwayat Abu Dawud rahimahullāh).

Dan hadits-hadits yang shahih tentang keluarnya Iman Mahdi mutawatir makna diriwayatkan oleh 26
sahabat Nabi Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam.
Kewajiban seorang muslim adalah beriman dengan seyakin-yakinnya dengan keluarnya Imam Mahdi
tersebut, sebagaimana disifatkan di dalam hadits-hadits yang shahih.

Dan waspadalah dengan orang-orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi atau diyakini pengikutnya
sebagai Imam Mahdi.

Imam Mahdi bukanlah yang sembunyi di gua selama lebih dari 1000 tahun.
Beliau akan muncul kelak sebelum datangnya Dajjal dan sebelum turunnya Nabi Isa ‘alayhissalām.
Beliau adalah imam yang shalih yang muncul di tengah-tengah manusia, menegakkan amar ma’ruf
dan nahi munkar.

Halaqah yang ke-14 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang ”Tanda-Tanda Besar
Dekatnya Hari Kiamat”.

Tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat adalah 10 tanda menjelang datangnya hari kiamat.

Yang apabila sudah muncul 10 tanda tersebut, maka akan terjadilah hari kiamat.

Tanda-tanda besar tersebut apabila muncul satu, maka akan segera diikuti oleh yang lain.

Suatu saat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat para Shahābat sedang saling
berbicara.
Maka Beliau bertanya,
“Apa yang sedang kalian bicarakan?”
Merekapun menjawab,
“Kami sedang mengingat hari kiamat.”
Maka, Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam bersabda:

ْ ‫ح َّتى تَ َر ْونَ ق َْبلَ َها َع‬


ٍ‫ش َر آيَات‬ َ ‫م‬ ْ َ‫إِن َّ َها ل‬
َ ‫ن تَ ُقو‬

“Sesungguhnya tidak akan bangkit hari kiamat tersebut sampai kalian melihat sebelumnya 10 tanda-
tanda.”

Kemudian Beliau Shallallāhu ‘Alayhi wa Sallam menyebutkan 10 tanda tersebut.

1. Asap
2. Dajjal
3. Daabbah (seekor hewan melata)
4. Terbitnya matahari dari barat
5. Turunnya Nabi Isa ibnu Maryam
6. Ya’juj dan Ma’juj
7. Khosf atau terbenamnya sebagian tanah di timur
8. Khosf di barat
9. Khosf di Jazirah Arab
10. Api yang keluar dari Yaman yang menggiring manusia ke padang pengumpulan.
(Hadits shahih riwayat Imam Muslim)

Apa yang tersebut di dalam hadits di atas bukanlah berurutan.

Dan insya Allah akan kita pelajari satu-persatu dari tanda-tanda tersebut pada halaqah-halaqah
selanjutnya.

Halaqah yang ke-15 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir, adalah tentang “Dajjal Bagian 1”.

Dajjal yang secara bahasa artinya adalah pendusta besar, merupakan seorang manusia keturunan
Nabi Adam ‘alayhissalām, yang di akhir zaman, Allah Subhānahu wa Ta’āla akan menjadikan dia
sebagai fitnah terbesar dalam sejarah manusia.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :

ِ‫جال‬ َ ‫ق أَ ْكبَ ُر م‬
َّ ‫ِن ال َّد‬ ٌ ‫خ ْل‬
َ ‫ة‬
ِ ‫اع‬
َ ‫الس‬
َّ ‫م إِلَى قِيَا ِم‬
َ ‫خ ْلقِ آ َد‬
َ ‫ن‬
َ ‫َما بَ ْي‬

“Tidak ada fitnah antara penciptaan Adam sampai hari kiamat yang lebih besar daripada fitnah
Dajjal.” (HR Muslim)

Sebelum keluarnya Dajjal, bumi dalam keadaan kemarau yang sangat panjang, manusia sangat
membutuhkan air dan juga makanan.

◆ Dajjal muncul dan mengaku sebagai Tuhan Rabbul ‘ālamin.

Allah Subhānahu wa Ta’āla memberikan dia kemampuan untuk bergerak cepat, menurunkan hujan
dan menumbuhkan tanaman, dia membawa sesuatu yang menyerupai surga dan neraka.

Sehingga orang-orang yang tidak mengenal Allah Subhānahu wa Ta’āla seperti orang-orang musyrik,
kafir dan munafik mereka pun mengikuti Dajjal, di antaranya adalah 70.000 orang Yahudi Ashbahan*.
(HR Muslim)

*Ashbahan adalah nama sebuah daerah.

Sampai ada seseorang yang awalnya menyangka dirinya beriman setelah melihat perkara yang luar
biasa pada diri Dajjal akhirnya dia mengikuti Dajjal tersebut. (Hadits shahih Riwayat Abu Dawud)

◆ Setiap Nabi telah mengingatkan umatnya fitnah Dajjal ini, Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam
bersabda :

ٌ ‫ لَق َْد أَ ْن َذ َر ُه ُن ْو‬،‫ي إِال َّ ق َْد أَ ْن َذ َر ُه َق ْو َم ُه‬


‫ح َق ْو َم ُه‬ ٍ ّ ‫ِن نَ ِب‬ ُ ‫إِنِّي ُأ ْنذ ُِرك‬
ْ ‫ُم ْو ُه َو َما م‬

“Sesungguhnya aku akan memperingatkan kalian tentang Dajjal dan tidaklah seorang Nabi kecuali dia
telah memperingatkan kaumnya dari Dajjal demikian pula Nuh ‘alayhissalām.” (HR Bukhari)

◆ Dajjal sekarang ada di sebuah pulau.


Tamim Ad Dari, seorang shahabat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam saat masih beragama Nashrani
dia dan beberapa orang temannya pernah terdampar di pulau tersebut.

Mereka melihat Dajjal dalam keadaan terikat kuat bahkan sempat terjadi dialog antara mereka
dengan Dajjal .

Kemudian Tamim mengabarkan pertemuan dan dialog ini kepada Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam
setelah masuk Islam dan dibenarkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam. (Hadits ini shahih
diriwayatkan oleh Imam Muslim)

Halaqah yang ke-16 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dajjal Bagian 2”.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebagai seorang Nabi yang sangat menginginkan keselamatan
bagi umatnya, telah menyebutkan di dalam hadits-hadits yang shahih tentang ciri-ciri Dajjal,
diantaranya bahwasanya Dajjal adalah:

• Orang yang gemuk badannya


• Kulitnya berwarna merah
• Rambutnya keriting
• Mata kanannya buta
• Mata kirinya seperti anggur
• Dan tertulis diantara kedua matanya tiga huruf: kaf (‫)ك‬, fa (‫)ف‬, ra (‫)ر‬. Dalam riwayat lain
disebutkan kafir (‫)كافر‬.

Semua orang yang beriman bisa membaca baik yang buta huruf maupun yang tidak buta huruf.

Ciri-ciri di atas disebutkan di dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim.

Di dalam shahih Muslim disebutkan bahwasanya Dajjal tidak memiliki anak.

◆ Orang yang mengenal Allah Subhānahu wa Ta’ālā mengetahui bahwasanya Dajjal bukanlah Rabbul
‘Alamin, mereka tahu bahwasanya:

• Allah tidak dilihat di dunia


• Dan Allah tidak buta sebelah

Adapun kehebatan yang dimiliki oleh Dajjal maka semuanya adalah dengan izin Allah Subhānahu wa
Ta’āla untuk menguji keimanan para hamba.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫مو ُتوا‬ َ ‫ك َو تَ َعالَى‬


ُ َ‫ح َّتى ت‬ َ ‫ُم تَبَا َر‬
ْ ‫ن تَ َر ْوا َربَّك‬ ْ ‫ َو إِنَّك‬، ‫س بِأَ ْع َو َر‬
ْ َ‫ُم ل‬ َ ‫ك َو تَ َعالَى لَ ْي‬ ْ ‫موا أَنَّ َربَّك‬
َ ‫ُم تَبَا َر‬ ُ َ‫َاعل‬ َ ‫ف َِإنْ ُأ ْل ِب‬
ْ ‫س َعلَ ْيك‬
ْ ‫ُم َربُّكُم ف‬

“Apabila samar bagi kalian Rabb kalian maka ketahuilah maka bahwasanya Rabb kalian Tabaraka wa
Ta’ala tidaklah buta sebelah matanya. Dan sesugguhnya kalian tidak akan melihat Rabb kalian
Tabaraka wa Ta’ala sampai kalian meninggal dunia.” (HR Ahmad dan Abu Dawud dan dishahihkan
oleh Syaikh Al Albani rahimahullāh)

◆ Dajjal akan tinggal di bumi selama 40 hari;

• 1 hari pertama seperti setahun


• 1 hari kedua seperti sebulan
• 1 hari ketiga seperti seminggu
• Dan hari-hari yang lain seperti hari-hari biasa. (HR Muslim)

Jadi kurang lebih apabila dihitung dengan hari-hari biasa, dia akan tinggal di bumi selama 1 tahun
2,5bulan.

--- 

Halaqah yang ke-17 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dajjal Bagian 3”.

Seorang Muslim hendaknya mencari jalan keselamatan dari fitnah Dajjal, diantaranya:

⑴ Berusaha mengenal Allah dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

Karena orang yang mengikuti Dajjal adalah orang-orang yang tidak mengenal Allah Subhānahu
Ta’āla.

⑵ Mentaati Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Karena Dajjal ketika dikabarkan oleh Tamim Ad-Dari radhiyallāhu ‘anhu dan juga kawan-kawannya
bahwasanya Muhammad telah muncul dan menang dan menjadi orang yang ditaati, maka Dajjal
mengatakan yang artinya:

“Ketahuilah bahwasanya mentaati dia (yaitu Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam) adalah lebih
baik bagi mereka.” (HR Muslim)

⑶ Memperbanyak membaca do’a ketetapan hati.

َ ِ‫ت َق ْلبِى َعلَى دِين‬


‫ك‬ ْ /†‫ِّب ا ْل ُقلُوبِ ثَ ِِّب‬
َ /†‫يَا ُم َقِل‬
(HR Tirmidzi & Ahmad)

⑷ Membaca do’a yang diajarkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sebelum salam.

ِ‫جال‬ َ ‫ة ا ْل‬
َّ ‫مسِيحِ ال َّد‬ ِ ‫ش ِرّ فِ ْت َن‬
َ ‫ِن‬
ْ ‫ماتِ َوم‬ َ ‫حيَا َوا ْل‬
َ ‫م‬ َ ‫ة ا ْل‬
ْ ‫م‬ ْ ‫ِن َعذَابِ ا ْلق َْب ِر َوم‬
ِ ‫ِن فِ ْت َن‬ ْ ‫م َوم‬
َ ‫ج َه َّن‬
َ ِ‫ِن َعذَاب‬ َ ِ‫م إِنِّي أَ ُعو ُذ ب‬
ْ ‫كم‬ َّ ‫الل َُّه‬
(HR Muslim no. 588)

Sebagian pendahulu kita dahulu menyuruh anaknya untuk mengulang shalat lagi apabila tidak
membaca do’a ini ketika shalat.

⑸ Berusaha menjauh dari Dajjal apabila mendengar tentang kedatangannya.


Karena Dajjal memiliki syubhat (kerancuan) yang bisa menggoyahkan iman seseorang.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:

“Barangsiapa yang mendengar tentang Dajjal maka hendaklah menjauh darinya karena demi Allah,
sesungguhnya seseorang mendatangi Dajjal dan dia menyangka bahwasanya dia adalah beriman
ternyata kemudian dia mengikuti Dajjal tersebut karena melihat syubhat yang dimiliki oleh Dajjal
tersebut.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud)

Di dalam Shahih Muslim disebutkan bahwasanya manusia akan pergi ke gunung-gunung untuk
menghindari Dajjal.

⑹ Apabila mampu maka hendaklah dia pergi ke 2 tanah haram (Mekkah dan juga Madinah) karena
keduanya tidak bisa dimasuki oleh Dajjal. (HR Bukhari dan Muslim)

⑺ Apabila terpaksa bertemu dengan Dajjal maka hendaklah dia bersabar, tetap di atas kebenaran
dan tidak mentaati Dajjal tersebut.

Dan hendaknya dia membaca 10 ayat yang pertama dari surat Al Kahfi.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:

“Barangsiapa diantara kalian yang menemui Dajjal maka hendaklah dia membaca awal dari surat Al
Kahfi.” (HR Muslim)

Dalam hadits yang lain Beliau mengatakan:

“Barangsiapa yang menghafal 10 ayat yang pertama dari surat Al Kahfi, maka dia akan terjaga dari
Dajjal.” (HR Muslim)

⑻ Apabila melihat Dajjal membawa 2 sungai (sungai dari api dan sungai dari air) maka petunjuk Nabi
shallallāhu ‘alayhi wa sallam hendaknya kita memejamkan mata, menundukkan kepala, kemudian
meminum dari sungai api karena sebenarnya itu adalah air yang dingin. (HR Muslim)

Dajjal muncul di masa Imam Mahdi sebelum turunnya Nabi Isa ‘alayhissalām dan akan dibunuh oleh
Nabi Isa.

Kewajiban seorang Muslim adalah beriman dengan munculnya Dajjal sebagaimana dikabarkan Nabi
shallallāhu ‘alayhi wa sallam di dalam hadits-hadits yang shahih.

Dajjal bukanlah khayalan atau simbol kerusakan semata.

Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla melindungi kita dan keluarga kita dari fitnah Dajjal.

--- 
Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Turunnya Nabi Isa
alayhissalam Bagian 1”.

Ketika orang-orang Yahudi berusaha membuat makar untuk membunuh Nabi Isa ‘alayhissalam, Allah
Subhānahu wa Ta’āla menyelamatkan beliau dengan mengangkat beliau ke atas kepada Allah
Subhānahu wa Ta’āla.

Turunnya beliau ‘Alayhissalam ke bumi, Allah jadikan sebagai salah satu tanda besar dekatnya Hari
Kiamat.

Allah berfirman :

‫ة‬
ِ ‫اع‬
َ ‫ِلس‬ ٌ ‫َوإِن َّ ُه لَ ِع ْل‬
َّ ‫م ل‬

“Dan sesunguhnya itu adalah tanda dekatnya hari kiamat.” (QS Az Zukhruf: 61)

Berkata Abdullah Ibnu ‘Abbas radhiyallāhu ‘anhumā:

“Maksud dari hal itu adalah turunya Nabi Isa ‘alayhissalām.” (Diriwayatkan oleh Ath Thabariy dalam
tafsirnya)

Beliau turun di saat kaum Muslimin sedang di masa genting menghadapi dahsyatnya fitnah Dajjal.

Turun di waktu Shubuh dan shalat di belakang Imam Mahdi, imam kaum Muslimin saat itu.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ُم‬
ْ ‫ُم ِم ْنك‬
ْ ‫امك‬
ُ ‫ُم َوإِ َم‬
ْ ‫م فِيك‬
َ َ‫ن َم ْري‬
ُ ‫ل ا ْب‬ ْ ‫ف أَ ْن ُت‬
َ ‫م إِذَا نَ َز‬ َ ‫َك ْي‬

“Bagaimana kalian jika turun Ibnu Maryam di tengah-tengah kalian dan imam kalian saat itu adalah
dari kalian?” (HR Bukhari dan Muslim)

Hal yang pertama kali beliau lakukan adalah membunuh Dajjal yang sedang mengepung sebagian
kaum Muslimin di Baitul Maqdis.

Beliau membunuh dengan tombak kecil beliau setelah Dajjal hampir melarut habis seperti melarutnya
garam karena melihat Nabi Isa ‘alayhissalām.

Kemudian umat Islam pun memerangi orang-orang yang bersama Dajjal, diantaranya adalah orang-
orang Yahudi, sampai batu dan juga pohon-pohonan membantu umat Islam memerangi orang-orang
Yahudi.
Setiap ada orang Yahudi yang berusaha untuk bersembunyi di belakang batu atau pohon, maka
berkatalah batu atau pohon tersebut:

“Wahai Muslim, ini Yahudi bersembunyi di belakangku maka bunuhlah dia.”


Kecuali pohon Gharqad.
(Hadits shahih riwayat Muslim)
Setelah itu keluarlah Ya’jūj dan juga Ma’jūj yang membuat kerusakan besar di permukaan bumi.

Maka Nabi Isa ‘alayhissalām dan juga kaum Muslimin berdo’a kepada Allah supaya Allah Subhānahu
wa Ta’āla membinasakan mereka.

Halaqah yang ke-19 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah “Turunnya Nabi Isa
‘alayhissalam Bagian 2.”

Setelah Ya’juj dan juga Ma’juj binasa, jadilah Nabi Isa ‘alayhissalām seorang pemimpin yang adil yang
menegakkan syari’at Islam.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :

ُ ‫َع ا ْلجِ ْزيَ َة َويَف‬


‫ِيض‬ ِ ‫ل ا ْل‬
ُ ‫خ ْن ِزي َر َويَض‬ ُ ‫ِيب َويَق ُْت‬
َ ‫صل‬َّ ‫ما َع ْداًل َفيَ ْكس ُِر ال‬ ً ‫ك‬ َ ‫ح‬
َ ‫م‬ َ َ‫ن َم ْري‬
ُ ‫ُم ا ْب‬ َ ‫َن أَنْ يَ ْن ِز‬
ْ ‫ل فِيك‬ ِ ‫َوالَّذِي نَ ْفسِي بِيَ ِد ِه لَ ُيو‬
َّ ‫شك‬
‫ِن ال ُّد ْنيَا َو َما فِي َها‬
ْ ‫خ ْي ًرا م‬
َ ‫ح َد ُة‬ ْ
ِ ‫ج َد ُة ال َوا‬ ْ ‫الس‬
َّ َ‫ح َّتى تَكُون‬ َ ‫ح ٌد‬ َ َ
َ ‫ح َّتى اَل يَ ْقبَل ُه أ‬َ ‫ال‬ ُ ‫م‬ ْ
َ ‫ال‬

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, hampir-hampir turun Isa bin Maryam diantara kalian
sebagai seorang penguasa yang adil. Maka dia akan menghancurkan salib, membunuh babi,
menggugurkan atau membatalkan hukum jizyah, harta benda melimpah ruah sehingga tidak ada
seorang pun yang menerima shadaqah, sehingga sujud sekali saat itu lebih baik daripada dunia dan
seisinya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Beliau turun beriman kepada Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam, mengikuti syariat beliau
dan bukan untuk menghapus syariat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Manusia saat itu dalam keadaan aman, tenteram dan damai.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya kehidupan saat itu adalah
kehidupan yang sangat indah.

Langit diizinkan untuk menurunkan hujan, bumi diizinkan untuk mengeluarkan tanaman.

Bahkan seandainya ada sebuah biji yang jatuh di atas batu yang keras niscaya dia akan tumbuh.

Tidak ada saling bakhil, tidak ada saling hasad, dan tidak ada saling benci.

Sampai seandainya ada seseorang yang melewati seekor singa niscaya singa tersebut tidak akan
mengganggunya.

Dan seandainya ada orang yang menginjak seekor ular niscaya ular tersebut tidak akan
mengganggunya.
(Hadits shahih, diriwayatkan oleh Ad-Dailami)

Di dalam Shahih Muslim disebutkan bahwasanya beliau ‘Alayhissalam akan melakukan haji dan
umrah.
Dan di dalam hadits yang lain disebutkan bahwasanya beliau akan tinggal di bumi selama 40 tahun,
kemudian meninggal dan dishalatkan oleh orang Islam.
(Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud).

Halaqah yang ke-20 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang: “Ya’juj dan Ma’juj
Bagian 1″.

Ya’juj dan Ma’juj adalah nama dua umat manusia keturunan Nabi Adam ‘alayhissalam.

Mereka sudah ada di zaman Dzulqarnain dan membuat kerusakan di permukaan bumi. Allah
Subhānahu wa Ta’āla dengan rahmat-Nya telah melindungi manusia dari mereka.

Dzulqarnain telah membuat dinding raksasa dari besi dan tembaga untuk mencegah mereka keluar
sampai waktu yang ditentukan oleh Allah Subhānahu wa Ta’āla.

Di dalam hadist yang shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah rahimahullāh:

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam menyebutkan bahwasanya Ya’juj dan Ma’juj menggali setiap
hari dan berusaha untuk keluar.

Ketika hampir mereka melihat sinar matahari maka sebagian mereka mengatakan:
“Kembalilah kalian, besok kita akan menggali kembali.”
Dan mereka tidak mengatakan “Insya Allah”.

Maka Allah Subhānahu wa Ta’āla mengembalikan galian mereka seperti sedia kala seakan-akan
belum mereka gali.

Demikian setiap hari sampai ketika sudah waktunya mereka keluar, sebagian mereka mengatakan
setelah selesai menggali:
“Kembalilah kalian, besok insya Allah kita akan mengali lagi.”

Maka pada esok harinya mereka mendapatkan galian mereka dan akhirnya mereka pun bisa keluar.

Suatu hari Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah mengabarkan bahwa di zaman Beliau,
dinding tersebut telah terbuka sedikit seperti lingkaran yang dibentuk ibu jari dengan jari telunjuk.
(HR. Bukhari)

Kalau sudah mendekat hari kiamat maka dinding tersebut akan hancur dan mereka pun akan keluar.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

)٩٩( ۖ ‫ض‬
ٍ ‫وج فِي بَ ْع‬
ُ ‫م‬ ْ ‫) َوتَ َر ْك َنا بَ ْعض َُه‬٩٨( ‫ح ً ّقا‬
ُ َ‫م يَ ْو َم ِئ ٍذ ي‬ َ ‫ج َعلَ ُه َدكَّا َء ۖ َو َكانَ َو ْع ُد َربِ ّي‬
َ ‫جا َء َو ْع ُد َربِ ّي‬
َ ‫ف َِإذَا‬

(Dzulqarnain berkata) : “Apabila datang janji Rabbku maka Rabbku akan menghancur leburkan
dinding tersebut.” Maka kami akan biarkan mereka pada hari itu bercampur antara satu dengan yang
lain. (QS. Al-Kahfi 98-99)

Dan mereka akan dengan cepat keluar sebagaimana firman Allah Subhānahu wa Ta’āla :

َ‫سلُون‬
ِ ‫ب يَ ْن‬
ٍ ‫ح َد‬
َ ‫ل‬
ّ ِ ‫ِن ُك‬
ْ ‫مم‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫وج َو‬
ُ ‫ج‬ُ ‫وج َو َم ْأ‬
ُ ‫ج‬ُ ‫ت يَ ْأ‬
ْ ‫ح‬
َ ِ‫ى إِذَا ُفت‬
ٰ ‫ح َّت‬
َ

“Hingga apabila dibuka Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang
tinggi”. (QS. Al-Anbiya 96)

Allah Subhānahu wa Ta’āla telah menjadikan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj sebagai salah satu tanda-
tanda besar dekatnya hari kiamat.

Halaqah yang ke-21 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Ya’juj dan Ma’juj
bagian yang ke-2.”

Ya’juj dan Ma’juj keluar setelah binasanya Dajjal.

Allah Subhānahu wa Ta’āla mewahyukan kepada Nabi Isa ‘alayhissalām:

ِ ُّ ‫عبَادِي إِلَى الط‬


‫ور‬ َ ‫ َف‬، ‫م‬
ِ ‫ح ِرّ ْز‬ َ َ ‫ان أِل‬
ْ ‫ح ٍد بِ ِق َتال ِِه‬ ُ ‫عبَا ًدا لِي اَل ُي َد‬
ِ ‫ت‬
ُ ‫ج‬ ْ َ‫إِنِّي ق َْد أ‬
ْ ‫خ َر‬

“Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hambaKu (yaitu Ya’juj dan Ma’juj) yang tidak
seorang pun bisa melawan mereka. Maka kumpulkanlah hamba-hambaKu (yaitu kaum muslimin) ke
gunung Thur.”
(HR. Muslim )

Jumlah mereka sangat banyak.

Ketika orang-orang yang ada di bagian depan melewati sebuah sungai dan meminumnya maka yang
berada di akhir tidak mendapatkan air tersebut dan mengatakan:

“Dahulu di sini ada airnya.” (HR. Muslim)

Manusia lari dari Ya’juj dan Ma’juj dan bersembunyi di benteng-benteng mereka.

Setelah banyak membuat kerusakan di bumi, maka Ya’juj dan Ma’juj berkata:

“Kita telah membunuh penduduk bumi maka marilah kita membunuh penduduk langit.”

Mereka pun mengarahkan anak panah mereka ke langit, kemudian Allah Subhānahu wa Ta’āla
mengembalikan anak panah mereka tersebut ke bumi dalam keadaan berlumuran darah.

Mereka pun mengatakan:


“Kita telah mengalahkan penduduk langit.” (Hadits shahih, riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Ya’juj dan Ma’juj mengepung Nabi Isa ‘alayhissalām salam dan para sahabatnya di gunung Thur.
Akhirnya beliau berdo’a kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla maka Allah menurunkan ulat di leher-
leher Ya’juj dan Ma’juj, meninggallah mereka dalam satu waktu.

Kemudian turunlah Nabi Isa ‘alayhissalām dan pengikutnya dan mereka tidak mendapatkan satu
jengkal tanah kecuali di situ ada bangkai Ya’juj dan Ma’juj.

Mereka pun meminta kepada Allah supaya Allah Subhānahu wa Ta’āla membersihkan. Akhirnya Allah
Subhānahu wa Ta’āla mengirimkan burung yang membawa bangkai-bangkai mereka.

Kemudian Allah Subhānahu wa Ta’āla menurunkan hujan yang membersihkan bumi. (Hadits shahih,
riwayat Muslim)

Dalam hadits shahih yang lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa
sallam bersabda:

“Kaum muslimin akan menggunakan bekas busur, anak panah, dan tameng kayu Ya’juj dan Ma’juj
sebagai kayu bakar selama tujuh tahun.”

Ini menunjukkan banyaknya jumlah Ya’juj dan juga Ma’juj.

Halaqah yang ke-22 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadaan Islam
Setelah Meninggalnya Nabi Isa ‘alayhissalām dan Munculnya Tanda-Tanda Besar Hari Kiamat yang
Lain.”

Setelah jaya di zaman Nabi Isa ‘alayhissalām, melemahlah Islam kembali sedikit demi sedikit dan
akan diangkat Al Qur’an.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:


“Islam akan hilang sedikit demi sedikit seperti hilangnya lukisan pada pakaian, sehingga tidak
diketahui apa itu puasa, shalat, menyembelih, dan juga shadaqah.

Akan pergi Al Qur’an dalam satu malam sehingga tidak tersisa satu ayat pun.
Dan akan ada beberapa kelompok manusia laki-laki tua dan wanita tua mereka mengatakan:
‘Kami mendapatkan nenek moyang kami dahulu di atas kalimat “Laa ilaaha illallaah”.’ Maka kami pun
mengatakannya.” (Hadits shahih riwayat Ibnu Majah).

“Akan datang masa dimana banyak perzinaan dilakukan secara terang-terangan di pingir jalan.” (HR.
Muslim)

“Tidak ada Haji ke Baitullah.” (HR. Bukhari)

Dan,

“Ka’bah akan dihancurkan oleh sebagian orang.” (HR. Muslim)


Manusia akan kembali ke zaman jahiliyyah, bahkan lebih parah.
Akan kembali tersebar penyembahan terhadap berhala dan merekalah orang-orang yang akan
menyaksikan dahsyatnya hari kiamat.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫هلِيَة‬ َ ‫ل ا ْل‬
ِ ‫جا‬ ْ َ‫ِن أ‬
ِ ‫ه‬ ْ ‫ش ٌّر م‬
َ ‫م‬
ْ ‫ه‬ ِ ‫خ ْل‬
ُ ‫ق‬ َ ‫ار ا ْل‬ ِ ‫اع ُة إِال َّ َعلَى‬
ِ ‫ش َر‬ َ ‫الس‬
َّ ُ ‫ال َ تَ ُق‬
‫وم‬

“Tidak akan bangkit hari kiamat kecuali atas orang-orang yang paling jelek yang mereka lebih jelek
daripada orang-orang yang hidup di zaman jahiliyyah.” (HR Muslim)

Urutan tanda-tanda besar Hari Kiamat sampai meningalnya Nabi Isa ‘alayhissalām jelas di dalam
hadits-hadits yang shahih.

Demikian pula tanda terakhir yaitu keluarnya api yang menggiring manusia ke mahsyar (tempat
pengumpulan).

Adapun 6 tanda yang lain;


⑴ Terbitnya matahari dari barat
⑵ Keluarnya hewan melata dari bumi
⑶ Keluarnya asap.

Tiga khasf, yaitu tenggelamnya sebagian tanah:


⑷ Di barat
⑸ Di timur
⑹ Dan di Jazirah Arab

Maka Allahu A’lam tentang urutan yang benar bagi 6 tanda ini, hanya Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa
sallam telah mengabarkan bahwasanya:

“Antara terbitnya matahari dari barat dan keluarnya seekor hewan melata dari bumi ini jaraknya
sangat dekat. Apabila salah satu dari keduanya muncul maka yang lain akan segera muncul.” (HR
Muslim)

Halaqah yang ke-23 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Terbitnya Matahari
dari Barat”.

Matahari setiap harinya meminta izin kepada Allah untuk terbit dari timur.
Sampai ketika sudah waktunya maka Allah Subhānahu wa Ta’āla tidak mengizinkan matahari untuk
terbit dari timur.
Dan menyuruhnya kembali dari tempat dia datang, yaitu arah barat.
Akhirnya terbitlah matahari dari barat. (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari
rahimahullah)

Terbitnya matahari dari barat adalah termasuk tanda-tanda besar dekatnya hari kiamat.
Apabila manusia melihatnya, maka mereka akan beriman semuanya dan akan yakin bahwa kiamat
memang sudah dekat.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ۡ َ ۡ‫ك يَو‬ َ ‫ك أَوۡ يَ ۡأت‬ َ ‫ك َُة أَوۡ يَ ۡأت‬/ِ‫ملَـٰ ٓ ِٕٕٮ‬ ۡ


ً ‫ك اَل يَن َف ُع نَ ۡف‬
‫سا‬ َ ّ ِ‫ت َرب‬
ِ ٰ‫ض َءايَـ‬ ُ ‫م يَأتِى بَ ۡع‬ ‌َۗ ّ ِ‫ت َرب‬
ِ ٰ‫ض َءايَـ‬ ُ ‫ِى بَ ۡع‬ َ ُّ‫ِى َرب‬ ُ ‫ه ۡل يَنظ ُُرونَ إِٓاَّل أَن تَأتِيَ ُه‬
َ ‫م ۡٱل‬ َ
َ‫ُل ٱن َتظ ُِر ٓو ْا إِنَّا ُمن َتظ ُِرون‬
ِ ‫ق‬ ۗ
‫ا‬
‌ ‫ر‬
ً ۬ ‫خ‬
ۡ‫َي‬ ‫ا‬ ‫ہ‬‫ن‬
ِ ٰ‫ـ‬ ‫م‬
َ َ ِ ٓ‫ي‬ ‫إ‬ ‫ِى‬ ‫ف‬ ‫ت‬ ۡ ‫ب‬
َ َ‫َس‬‫ك‬ ۡ‫و‬َ ‫أ‬ ‫ل‬
ُ ‫َب‬
ۡ ‫ق‬ ‫ِن‬ ‫م‬ ۡ
‫ت‬ ‫ن‬‫م‬
ََ َ ‫ا‬‫ء‬ ‫ُن‬ۡ ‫ك‬َ ‫ت‬ ‫م‬
ۡ َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ہ‬ ‫ن‬ ٰ‫ـ‬
َ ُ َ ِ‫م‬ ‫ي‬ ‫إ‬

“Tidaklah mereka menunggu kecuali kedatangan para malaikat (yaitu malaikat maut) atau
kedatangan Allah atau kedatangan sebagian tanda-tanda kebesaran Allah.
Hari ketika datang sebagian tanda-tanda kebesaran Tuhan-mu, tidak akan bermanfaat iman
seseorang yang tidak beriman sebelumnya atau belum beramal kebaikan di dalam imannya.
Katakanlah, “Tunggulah, sesungguhnya kita juga menunggu.” (QS Al An’am : 158)

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam
menafsirkan bahwa tanda kebesaran Allah di dalam ayat ini adalah terbitnya matahari dari barat.

Saat itu,
– Orang kafir bertaubat dari kekafirannya.
– Orang yang beriman yang sebelumnya menyia-nyiakan amal shalih maka dia akan bertaubat dan
beramal shalih.

Namun pintu taubat di kala itu sudah tertutup dan amal tidak akan diterima karena dilakukan di saat
terpaksa.

Kecuali orang mukmin yang sebelum munculnya matahari dari barat sudah beriman dan beramal
shalih, maka amalannya akan diterima.

Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya segera bertaubat kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla dari
segala dosa, bagaimanapun besar dosa yang dia miliki dan jangan menundanya.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

ِ ‫اب الل َُّه َعلَ ْي‬


‫ه‬ َ َ‫ِن َمغ ِْربِ َها ت‬
ْ ‫سم‬
ُ ‫م‬
ْ ‫الش‬
َّ ‫ع‬ ْ َ‫ل أَنْ ت‬
َ ُ‫طل‬ َ ‫اب ق َْب‬
َ َ‫ن ت‬
ْ ‫َم‬

“Barang siapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari barat, maka Allah Subhānahu wa
Ta’āla akan menerima taubatnya.” (HR Muslim)

Halaqah yang ke-24 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keluarnya Seekor
Hewan Melata Dari Bumi dan Keluarnya Asap”.

Termasuk tanda besar dekatnya hari kiamat adalah:

Keluarnya seekor hewan melata yang aneh dari bumi yang bisa berbicara dengan manusia.
Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ ‫م أَنَّ ال َّن‬
َ‫اس كَانُوا بِآيَاتِ َنا اَل ُيوق ُِنون‬ َ ُ‫ِن اأْل َ ْرضِ ت‬
ُ /†‫كِل‬
ْ ‫ِّم ُه‬ ْ ‫ج َنا لَ ُه‬
َ ‫م َدابَّ ًة م‬ ْ َ‫م أ‬
ْ ‫خ َر‬ ْ ‫ل َعلَ ْي ِه‬
ُ ‫ع ا ْل َق ْو‬
َ ‫َوإِذَا َو َق‬

“Dan apabila telah datang keputusan atas mereka maka Kami akan keluarkan untuk mereka seekor
hewan melata dari bumi yang akan berbicara kepada manusia bahwa manusia dahulu tidak yakin
dengan ayat-ayat Kami.” (An Naml: 82)

Hewan tersebut akan keluar di waktu dhuha sebagaimana dalam shahih Muslim.

Dan dia akan menandai orang kafir di hidungnya sebagai tanda kekafirannya.

Maka manusia masing-masing akan dengan jelas mengetahui siapa yang mukmin dan siapa yang
kafir.

Di dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah shallallāhu
‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya:

“Akan keluar seekor hewan melata dan akan menandai manusia pada hidung-hidung mereka.”

Diantara tanda besar hari kiamat adalah,


Keluarnya asap.

Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ٌ ‫َﺍﺏ ﺃَﻟ‬
‫ِﻴﻢ‬ َ ٰ ۖ ‫ﺎﺱ‬
ٌ ‫ﻫﺬَﺍ َﻋﺬ‬ َ ‫ْﺸﻰ ﺍﻟ َّﻨ‬
َ ‫ ﻳَﻐ‬.‫ﺎﻥ ُﻣﺒِﻴﻦ‬
ٍ ‫ﺧ‬َ ‫ﻤﺎﺀُ ﺑِ ُﺪ‬
َ ‫ﺍﻟﺴ‬
َّ ‫ﻡ ﺗَ ْﺄﺗِﻲ‬
َ ‫ِﺐ ﻳَ ْﻮ‬
ْ ‫َﺎﺭﺗَﻘ‬
ْ ‫ﻓ‬

“Maka tunggulah hari di mana langit akan membawa asap yang nyata yang menutupi manusia, inilah
adzab yang pedih.” (Ad Dukhan: 10-11)

Ibnu Abbas radhiyallāhu ‘anhumā berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah:

– Asap yang akan keluar di akhir zaman sebagai salah satu tanda dekatnya hari kiamat.
Dan,
– Asap ini merupakan adzab dan siksaan bagi orang-orang kafir.

Halaqah yang ke-25 dari silsilah beriman kepada hari akhir, adalah tentang “Meninggalnya Orang-
Orang yang Beriman Sebelum Hari Kiamat, Terbenamnya Tanah Secara Besar-Basaran di Tiga
Tempat dan Keluarnya Api dari Yaman”.

Sebelum terjadinya hari kiamat, Allah Subhānahu wa Ta’āla akan mengirim angin yang mencabut
nyawa semua orang yang beriman, sehingga tidak tersisa di dunia kecuali sejelek-jelek manusia.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Kemudian Allah akan mengutus angin yang dingin dari arah Syam maka tidak ada seorang pun di
bumi yang di dalam hatinya ada kebaikan atau iman meski sebesar biji sawi kecuali akan dicabut
nyawanya oleh angin tersebut.

Sampai seandainya salah seorang mereka masuk ke dalam gunung, niscaya angin tersebut akan
masuk bersamanya dan mencabut nyawanya.

Maka tersisalah sejelek-jelek manusia yang ringan berbuat kerusakan seperti ringannya burung dan
mereka ganas dalam berbuat kezhaliman satu dengan yang lain seperti ganasnya hewan buas.

Mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran.”


(Hadits riwayat Muslim).

Di dalam sebuah hadits yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwasanya Allah
Subhānahu wa Ta’āla mengutus angin tersebut dari Yaman.

Sebagian ulama mengatakan bahwasanya angin tersebut berasal dari 2 arah yaitu:
⑴ Yaman
⑵ Syam

Dan diantara tanda-tanda besar hari kiamat adalah akan terbenamnya tanah secara besar-besaran di
tiga daerah:
⑴ Timur
⑵ Barat
⑶ Jazirah Arab

Sebagaimana datang di dalam hadits,


“Dan termasuk tanda-tanda besar hari kiamat adalah munculnya api dari Yaman yang akan
menggiring manusia ke tempat pengumpulan dan tempat dikumpulkannya manusia saat itu adalah
Syam.”
Sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imam Al Baihaqi di dalam Syu’abul Iman dan hadita ini shahih.

Dan Syam adalah daerah-daerah sekitar Masjidil Aqsha.

Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya,


“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan dalam keadaan:
– Berjalan kaki
– Sebagian naik kendaraan
– Sebagian akan diseret di atas wajah-wajah mereka.”
(Hadīts shahih riwayat Tirmidzi)

Api ini akan senantiasa bersama mereka siang dan malam sehingga mereka sampai di tempat
pengumpulan, sebagaimana bisa disimpulkan di dalam hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim.

“Dan yang terakhir kali akan dikumpulkan adalah dua orang penggembala dari kabilah Muzainah.”
(Hadits Bukhari Muslim).
Pengumpulan di sini berbeda dengan pengumpulan manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya.

Pengumpulan di sini adalah di dunia untuk sebagian manusia.

Sedangkan pengumpulan setelah dibangkitkannya manusia adalah di akhirat untuk semua manusia.

Semoga Allah Subhānahu wa Ta’āla memberikan keselamatan kepada kita semua di dunia dan di
akhirat.

Anda mungkin juga menyukai