Anda di halaman 1dari 68

MODUL TKP

Aspek Integritas Diri


Tes Karakteristik Pribadi (TKP) pada aspek integritasdiri bertujuan untukmengukur tingkat
kebaikan atau ketulusan hati seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Tes bagian ini dapat
dijadikan acuan kesesuaian antara tingkah laku peserta terhadap perkataan dan perbuatan
yang dilakukan. Biasanya kualitas kepribadian seseorang sebanding dengan integritas dirinya.
lndikasinya adalah

• seseorang yang baik atau tulus maka memiliki keberanian dalam mengatakan
kebenaran,
• dapat membedakan dengan pasti hal yang benar dan salah,
• berani memperjuangkan kebaikan dan kebenaran,
• tidak takut terhadap risiko apa pun yang menimpa atas tindakan membela atau
mempertahankan kebenaran, meskipun risiko yang ditanggung bisa saja dapat
mengancam kelangsungan kariernya.

Pada era yang kompleks seperti saat ini, sangat jarang didapati orang yang memiliki integritas
tinggi. Jadi, tidak mengherankan apabila orang tersebut layak menjadi pemimpin dengan
tanggung jawab besar seperti mengatur urusan-urusan penting yang menyangkut kepentingan
rakyat banyak.

TIPS:

• Jadilah pribadi yang berintegritas (jujur, tegas, dan disiplin).


• Pahamilah bahwa semakin tinggi integritas yang Anda miliki maka semua pihak akan
segan dan hormat kepada Anda. Begitu pun sebaliknya.

Contoh

1. Saya mengetahui bahwa atasan Saya di kantor melakukan rekayasa laporan keuangan
untuk kepentingan pribadi. Sikap Saya sebaiknya ...
A. Hanya dalam hati saja Saya tidak menyetujui hal tersebut.
B. Wajar karena hal tersebut sering terjadi di kantor mana pun.
C. Tidak ingin terlibat dalam proses rekayasa tersebut dan sebisa mungkin
mengingatkan bahwa hal itu tidak baik.
D. Melaporkan atasan tersebut kepada pihakyang berwenang.
E. Hal semacam itu memang sudah menjadi tradisi yang tidak baik di lingkungan
kerja mana pun.

Jawaban : C
Pembahasan:
Saya mengetahui bahwa atasan Saya di kantor melakukan rekayasa laporan keuangan untuk
kepentingan pribadi. Sikap Saya sebaiknya ...

1. Hanya dalam hati saja Saya tidak menyetujui hal tersebut.


Skor 3:
Diam adalah tindakan dalam tingkatan paling rendah.
2. Wajar karena hal tersebut sering terjadi di kantor mana pun.
Skor 1:
Menganggap ha/ yang tidak baik menjadi suatu hal yang sudah wajar, semakin lama
akan membuat Anda juga akan terdorong melakukannya.
3. Tidak ingin terlibat dalam proses rekayasa tersebut dan sebisa mungkin mengingatkan
bahwa hal itu tidak baik.
Skor 5:
Menunjukkan pribadi yang memiliki prinsip.
4. Melaporkan atasan tersebut kepada pihak yang berwenang.
Skor 4:
Masih ado ha/ yang perlu dilengkapi sebelum melaporkan, yaitu adanya bukti, karena
jika tidak memiliki bukti maka termasuk fitnah. Risiko yang ditanggung ado/ah
terkena pasal pencemaran nama baik.
5. Hal semacam itu memang sudah menjadi tradisi yang tidak baik di lingkungan kerja
mana pun.
Skor 2:
Mengetahui hal yang tidak baik apalagi terjadi di banyak tempat merupakan tindakan
permisif.

2. Dalam suatu pengurusan administrasi atau surat izin di kantor tempat Saya bekerja,
ternyata banyak pegawai yang merupakan rekan kerja Saya meminta uang tanda
terima kasih atas pengurusan tersebut. Hal ini bertolak belakang dengan peraturan
kantor bahwa setiap pegawai dilarang memungut upah atas kepengurusan surat.
Tindakan Saya adalah ...
A. Ikut melakukannya karena ternyata banyak rekan kerja yang melakukannya.
B. Tidak terlintas di benak sedikit pun, sehingga tidak ingin melakukannya sama
sekali.
C. Melakukannya hanya jika terpaksa membutuhkan uang tambahan untuk keperluan
keluarga, sebab gaji kantor memang kecil.
D. Terkadang saja melakukan hal tersebut, sebagai rasa solidaritas antarrekan kerja.
E. Berusaha semampunya untuk tidak melakukannya, namun jika ada kesempatan
tidak apa apa.

Jawaban : B
Pembahasan:

Dalam suatu pengurusan administrasi atau surat izin di kantor tern pat Saya bekerja, ternyata
banyak pegawai yang merupakan rekan kerja Saya meminta uang tanda terima kasih atas
pengurusan tersebut. Hal ini bertolak belakang dengan peraturan kantor bahwa setiap
pegawai dilarang memungut upah atas kepengurusan surat. Tindakan Saya adalah ...

1. lkut melakukannya karena ternyata banyak rekan kerja yang melakukannya.


Skor 1:
lkut melakukan tindakan tersebut menandakan Anda bukan pribadi yang baik.
2. Tidak terlintas di benak sedikit pun, sehingga tidak ingin melakukannya sama sekali.
Skor 5:
Menunjukkan pribadi yang memiliki prinsip.
3. Melakukannya hanya jika terpaksa membutuhkan uang tambahan untuk keperluan
keluarga, sebab gaji kantor memang kecil.
Skor 2:
Alasan gaji kecil tidak dapat dibenarkan. Uong tambahan yang Anda dapatkan
berasal dari sumber yang tidak baik.
4. Terkadang saja melakukan hal tersebut, sebagai rasa solidaritas antarrekan kerja.
Skor 4:
Terkadang berawal dari solidaritas, Anda bisa menyelami atas dasar apa rekan-
rekan kerja melakukan ha/ itu. Boru/ah ambil cara agar bisa menyadarkan rekan-
rekan agar meninggalkan ha/ yang tidak baik itu. Namun bukan berarti tindakan ini
tanpa risiko jika Anda tidak mampu mengendalikan diri, karena Anda bisa
terjerumus.
5. Berusaha semampunya untuk tidak melakukannya, namun jika ada kesempatan tidak
apa apa.
Skor 3:
Usaha agar tidak melakukan ha/ tersebut sudah baik, namun kuatkan hati agar tidak
tergoda.

Aspek Kejujuran
Pada tes TKP CPNS, aspek kejujuran digunakan untuk mengukur tingkat kejujuran sesuai
norma agama yang dianut. Hal ini terindikasi dari:

• ketulusan hati Anda dalam perbuatan,


• selalu berkata yang benar,
• tidak melakukan kecurangan, baik itu yang besar maupun yang kecil.
Contoh kecurangan-kecurangan kecil seperti mencurangi waktu kerja dan mencurangi
penggunaan fasilitas kantor. Sementara contoh kecurangan-kecurangan besar seperti
korupsi, suap-menyuap, rekayasa kasus, menjual aset negara, mark-up nilai proyek,
pemufakatan jahatan, dan lain-lain.

TIPS:

• lkuti gerakan pemerintah: Berani jujur itu hebat!


• Biasakan berbuat jujur, karena hidup Anda akan lebih tenang.
• Pahamilah jika Anda mulai tergoda melakukan kecurangan-kecurangan kecil, sering
kali karena terbiasa maka muncul dorongan melakukan kecurangan-kecurangan besar.
• Kejujuran sangatlah penting, karena setiap tindakan pasti akan diminta
pertanggungjawabannya baik selagi masih di dunia atau nanti jika sudah di akhirat.

Contoh

1. Hampir setiap hari, sebagian besar rekan kerja di kantor pulang lebih awal darijam
kerjayang seharusnya. Melihat hal tersebut, tindakan Saya adalah ...
A. Saya melakukannya demi masih dianggap pertemanannya.
B. Sudah menjadi hal yang biasa karena terjadi hampir setiap hari dan banyak yang
melakukannya, sehingga mestinya bisa dimaklumi.
C. Banyak yang melakukannya sehingga tidak apa-apa jika Saya juga melakukannya.
D. Saya akan tetap mengikuti aturan yang berlaku sehingga pulang sesuai jam kerja.
E. Saya tidak akan melakukannya agar dinilai sebagai pegawai yang paling rajin oleh
atasan.
Jawaban : D
Pembahasan:
Hampir setiap hari, sebagian besar rekan kerja di kantor pulang lebih awal darijam kerja yang
seharusnya. Melihat hal tersebut, tindakan Saya adalah ...

• Saya melakukannya demi masih dianggap pertemanannya.


Skor 3:
Terkadang berawal dari solidaritas pertemanan, Anda bisa menyelami atas dasar
apa rekan-rekan kerja melakukan hal itu. Barulah ambil cara agar bisa menyadarkan
rekan-rekan agar meninggalkan hal yang tidak baik itu. Namun, bukan berarti
tindakan ini tanpa risiko jika Anda tidak mampu mengendalikan diri, karena Anda
bisa terjerumus.
• Sudah menjadi hal yang biasa karena terjadi hampir setiap hari dan banyak yang
melakukannya sehingga mestinya bisa dimaklumi.
Skor 1:
Menganggap hal yang tidak baik menjadi suatu hal yang sudah wajar, semakin lama
akan membuat Anda juga akan terdorong melakukannya.
• Banyak yang melakukannya sehingga tidak apa-apa jika Saya juga melakukannya.
Skor 2:
Banyak yang melakukan terkadang bukan menjadi alasan yang baik kita mengikuti
tindakan mayoritas tersebut. Mestinya setiap tindakan tetap dipertimbangkan baik
dan buruknya, bukan dari banyak atau sedikit pelakunya.
• Saya akan tetap mengikuti aturan yang berlaku sehingga pulang sesuai jam kerja.
Skor 5:
Pegawai yang baik akan selalu menjalankan aturan yang berlaku di tempatnya
bekerja.
• Saya tidak akan melakukannya agar dinilai sebagai pegawai yang paling rajin oleh
atasan.
Skor 4:
Menjadi pegawai yang baik memang suatu keharusan, namun hindari mengharapkan
pamrih.

2. Suatu hari pada saat penerimaan CPNS, Saya dihubungi oleh seorang oknum yang
mengaku salah satu panitia seleksi penerimaan CPNS. Dalam pembicaraan,
tampaknya orang tersebut menawarkan bantuan agar bisa diterima menjadi PNS
dengan cara memberikan sejumlah dana yang ditetapkan. Sikap Saya adalah ...
A. Tanpa ragu, Saya menolaknya karena ingin diterima sebagai PNS dengan cara
yang sah, dan resmi.
B. Dihubungi oleh panitia seleksi penerimaan CPNS adalah momentum yang langka,
maka Saya akan menerima tawaran tersebut. Apalagi persaingan tes CPNS terkenal
sangat ketat.
C. Mempertimbangkan terlebih dahulu, jika ada waktu akan Saya komunikasikan
dengan keluarga siapa tahu ada keluarga yang mau membantu mengenai dana
tersebut.
D. Pada tes CPNS yang Saya ikuti ini sebisa mungkin Saya lakukan dengan cara
resmi terlebih dahulu.
E. Segera meminta pertimbangan keluarga atau orang yang berpengalaman dalam hal
tes CPNS.
Jawaban : A
Pembahasan:

Suatu hari pada saat penerimaan CPNS, Saya dihubungi oleh seorang oknum yang mengaku
salah satu panitia seleksi penerimaan CPNS. Dalam pembicaraan, tampaknya orang terse but
menawarkan bantuan agar bisa diterima menjadi PNS dengan cara memberikan sejumlah
dana yang ditetapkan. Sikap Saya adalah ...

1. Tanpa ragu, Saya menolaknya karena ingin diterima sebagai PNS dengan cara yang
sah, dan resmi.
Skor 5:
Menunjukkan Anda adalah pribadi yang memiliki prinsip.
2. Dihubungi oleh panitia seleksi penerimaan CPNS adalah momentum yang langka,
maka Saya akan menerima tawaran tersebut. Apalagi persaingan tes CPNS terkenal
sangat ketat.
Skor 1:
Panitia seleksi yang baik tentunya harus mengikuti aturan yang ada, yaitu tidak ada
hubungan dengan peserta tes. Hubungan yang terjadi selama proses seleksi apalagi
mengarah pada tindakan yang tidak baik maka bisa dipastikan itu hanya penipuan.
Anda semestinya bisa berpikir karena pola ini sudah banyak terjadi dan
mengantisipasi hal-hal yang demikian meskipun tidak harus mengalami sendiri.
3. Mempertimbangkan terlebih dahulu, jika ada waktu akan Saya komunikasikan dengan
keluarga siapa tahu ada keluarga yang mau membantu mengenai dana tersebut.
Skor 2:
Berpikir sebelum bertindak sangat dianjurkan dalam hal ini. Pikirkan juga risiko dari
tindakan yang akan Anda ambil, misalnya ada unsur penipuan dari orang yang
menghubungi Anda, lilitan hutang karena bantuan dana, atau hidup menjadi tidak
tenang.
4. Pada tes CPNS yang Saya ikuti ini sebisa mungkin Saya lakukan dengan cara resmi
terlebih dahulu.
Skor 4:
Jika hal ini adalah tindakan yang baru bisa Anda lakukan saat ini, tidak masalah. Ke
depannya pikirkan lagi, jangan sampai niat yang tidak baik mengotori usaha Anda.
5. Segera meminta pertimbangan keluarga atau orang yang berpengalaman dalam hal tes
CPNS.
Skor 3:
Apabila tidak bisa memikirkan penyelesaian suatu masalah secara sendiri maka ado
baiknya meminta pertimbangan dari orang lain yang dipercaya, tentunya memiliki
keahlian di bidang yang Anda tanyakan.

Aspek Kemampuan Bekerja Mandiri


Kemampuan bekerja mandiri sampai tuntas merupakan bentuk tanggung jawab. Oleh karena
itu, di tes TKP CPNS juga diuji aspek tanggung jawabnya dengan tujuan mengukur tingkat
kedewasaan seseorang dalam mempertanggungjawabkan dari apa yang telah dilakukannya.
lndikasi hal tersebut adalah mampu menanggung risiko dari tindakan yang telah diperbuat,
baik selaku tindakan pribadi atau tindakan yang dilakukan oleh anggota tim yang berada di
bawah wewenangnya.
Tanggung jawab ini merupakan karakter yang harus dimiliki oleh setiap pegawai, terutama
pegawai yang bekerja di lingkungan publik, karena setiap tindakannya memiliki dampak bagi
orang banyak, misalnya bagi karyawan lainnya, bagi perusahaan/instansi tempat bekerja, atau
bagi orang yang membutuhkan jasa/pelayanan Anda.

TIPS:

• Berusaha sebaik-baiknya, teliti dan hati-hati dalam setiap tindakan.


• Selalu berpikir positif.
• Tidak pernah takut gagal.
• Mempertimbangkan dengan matang tindakan yang akan diambil.
• Usaha keras, kerja cerdas dan yakin akan hasil yang baik meski Tuhan yang
menentukan.
• Pahamilah bahwa setiap tindakan pasti dimintai pertanggungjawabannya.

Contoh

1. Dalam suatu proyek kerja lapangan, saya diberi kepercayaan untuk memimpin sebuah
tim. Pada akhir laporan kerja yang diberikan ternyata hasilnya mengecewakan.
Setelah ditelusuri, salah satu anggota tim telah melakukan kesalahan maka ...
A. Saya tidak dapat dipersalahkan dengan alasan apa pun.
B. Saya turut bertanggung jawab karena bagaimanapun juga saya adalah pimpinan
proyek terse but.
C. Seharusnya hal tersebut tidak termasuk dalam tanggung jawab Saya.
D. Saya akan menelusuri lebih lanjut, dan memaksa orang tersebut bertanggung jawab
atas semuanya.
E. Hal itu mutlak menjadi kekeliruan anak buah yang terbukti bersalah.

Jawaban : B
Pembahasan:
Dalam suatu proyek kerja lapangan, saya diberi kepercayaan untuk memimpin sebuah tim.
Pada akhir laporan kerja yang diberikan ternyata hasilnya mengecewakan. Setelah ditelusuri,
salah satu anggota tim telah melakukan kesalahan maka ...

• Saya tidak dapat dipersalahkan dengan alasan apa pun.


Skor 2:
Sifat otoriter dalam kepemimpinan tidak akan bisa membuat kepemimpinan Anda
berlangsung lama.
• Saya turut bertanggung jawab karena bagaimanapun juga saya adalah pimpinan
proyek tersebut.
Skor 5:
Sebagai pimpinan proyek, sebaiknya selalu memantau dan mengamati perkembangan
pekerjaan sehingga hal-hal yang sekiranya bisa mengganggu hasil pekerjaan maka
sudah dapat tertangani sebelum terlanjur terjadi.
• Seharusnya hal tersebut tidak termasuk dalam tanggung jawab Saya.
Skor 1:
Mengabaikan hal yang semestinya menjadi tugas seorang pemimpin adalah tindakan
permisif.
• Saya akan menelusuri lebih lanjut, dan memaksa orang tersebut bertanggung jawab
atas semuanya.
Skor 4:
lntrospeksi ke dalam memang harus dilakukan, namun Anda selaku pimpinan tetap
yang paling bertanggung jawab dan harus mampu memberikan pertanggungjawaban
ke publik.
• Hal itu mutlak menjadi kekeliruan anak buah yang terbukti bersalah.
Skor 3:
Setelah melakukan penelusuran dan menemukan anak buah yang melakukan
kesalahan, bukan berarti melimpahkan seluruh pertanggungjawaban ke orang
tersebut. Bagaimanapun semua juga turut andil atas kesalahan yang terjadi.

2. Biasanya, ketika muncul suatu masalah dalam pekerjaan yang ada kaitannya dengan
kewajiban Saya, tindakan yang sering Saya lakukan adalah ...
A. Langsung mencari kambing hitam penyebab masalah, agar beban Saya lebih
ringan.
B. Mencari tahu apakah ada orang/pihak lain yang juga ikut bersalah dalam masalah
tersebut, agar beban Saya lebih ringan.
C. Membiarkan masalah terus berlangsung, nanti juga akan selesai dengan sendirinya.
D. Seharusnya ada orang lain yang membantu menyelesaikan hal ini sebagai sikap
empati.
E. Tetap bertanggung jawab dengan hasil apa pun, dan mencari solusi dari masalah
tersebut.

Jawaban : E
Pembahasan:
Biasanya, ketika muncul suatu masalah dalam pekerjaan yang ada kaitannya dengan
kewajiban Saya, tindakan yang sering Saya lakukan adalah ...

1. Langsung mencari kambing hitam penyebab masalah, agar beban Saya lebih ringan.
Skor 2:
Mengalihkan masalah ke orang lain bukanlah hal yang baik karena bisa menjadi
fitnah.
2. Mencari tahu apakah ada orang/pihak lain yang juga ikut bersalah dalam masalah
tersebut, agar beban Saya lebih ringan.
Skor 4:
lntrospeksi diri perlu dilakukan, namun perlu diingat bahwa yang paling harus
bertanggung jawab adalah diri Anda karena menjadi yang utama dalam hal tersebut.
3. Membiarkan masalah terus berlangsung, nanti juga akan selesai dengan sendirinya.
Skor 1:
Merupakan tindakan yang mengabaikan. Apabila hal ini terus Anda lakukan maka
tidak akan terjadi perubahan dalam diri Anda maupun lingkungan.
4. Seharusnya ada orang lain yang membantu menyelesaikan hal ini sebagai sikap
empati.
Skor 3:
Anda tidak bisa mengharapkan orang lain selalu berempati dengan Anda. Masing-
masing orang pastinya memiliki kesibukan sendiri sehingga mesti melihat situasi dan
kondisi sebelumnya, karena apabila tidak mengetahui situasi dan kondisi bisa saja
menjadi fitnah.
5. Tetap bertanggung jawab dengan hasil apa pun, dan mencari solusi dari masalah terse
but.
Skor 5:
Menunjukkan bahwa Anda paham betul aturan mainnya.

Aspek Kemampuan Beradaptasi


Aspek kemampuan beradaptasi juga diuji dalam tes TKP CPNS karena memiliki tujuan untuk
mengukur tingkat kedewasaan Anda dalam menyesuaikan diri. lndikasinya adalah

• mampu beradaptasi dengan segala bentuk penyesuaian diri, seperti beradaptasi dengan
lingkungan yang baru, suasana baru, rekan kerja baru, atasan baru, peraturan baru,
dan hal lainnya yang berbeda dari yang biasa dialami;
• menyukai perubahan sehingga tidak takut lagi dengan perubahan;
• menjadi pribadi yang selalu berpikiran maju;
• mau belajar hal-hal yang baru.

Kemampuan beradaptasi seseorang sangatlah beragam. Oleh karena itu, beberapa tips berikut
bisa dicoba dalam rangka melatih kemampuan beradaptasi Anda.

TIPS:

• Pahamilah bahwa segala sesuatu cepat atau lambat pasti akan mengalami perubahan.
• Berkompromilah dengan perubahan yang ada dalam hal kebaikan.
• Biasakanlah untuk selalu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
• Berlatihlah untuk senantiasa memperbaiki diri agar selalu lebih baik.
• Amatilah perubahan-perubahan di sekitar lingkungan Anda untuk mengoptimalkan
prestasi.

Contoh

1. Apabila tiba-tiba saya ditempatkan di lingkungan kerja baru, maka Saya akan ...
A. Perlu waktu untuk mengenal rekan-rekan kerja yang baru.
B. Menunggu rekan kerja yang ingin berkenalan.
C. Berkenalan dengan rekan kerja hanya jika sudah membutuhkan bantuan mereka.
D. Langsung mampu akrab dengan rekan kerja baru saya.
E. Senang sekali jika ada rekan kerja yang ingin berkenalan dengan saya.

Jawaban : D
Pembahasan:
Apabila tiba-tiba saya ditempatkan di lingkungan kerja baru, maka Saya akan ...

• Perlu waktu untuk mengenal rekan-rekan kerja yang baru.


Skor 3:
Perlu waktu boleh saja, tapi jika terlalu lama maka menunjukkan kemampuan
adaptasi Anda lambat.
• Menunggu rekan kerja yang ingin berkenalan.
Skor 2:
Menunjukkan Anda pasif.
• Berkenalan dengan rekan kerja hanya jika sudah membutuhkan bantuan mereka.
Skor 1:
Menunjukkan sikap dan tindakan Anda sebenarnya egois, dan tidak peduli dengan
lingkungan.
• Langsung mampu akrab dengan rekan kerja baru saya.
Skor 5:
Menunjukkan bahwa Anda memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
• Senang sekali jika ada rekan kerja yang ingin berkenalan dengan saya.
Skor 4:
Menunjukkan Anda tidak skeptis.

2. Berita di stasiun-stasiun televisi nasional sedang hangat membicarakan kondisi


perekonomian Indonesia saat ini. Sampai-sampai di setiap tayangan talk show selalu
menghadirkan pengamat ekonomi dengan prediksi-prediksinya bahwa bulan depan
akan terjadi inflasi besardi Indonesia. Hal ini membuat saya menjadi ...
A. Tidak mempercayai prediksi tersebut karena prediksi yang buruk seperti itu tidak
perlu dipercayai.
B. Susah tidur setiap malam memikirkan keadaan ke depan yang berat.
C. Depresi karena inflasi erat kaitannya dengan kenaikan harga barang.
D. Berhati-hati dan berhemat dalam membelanjakan uang.
E. Pasrah dengan keadaan karena yang akan terjadi biarlah terjadi.

Jawaban : D
Pembahasan:
Berita di stasiun-stasiun televisi nasional sedang hangat membicarakan kondisi perekonomian
Indonesia saat ini. Sampai-sampai di setiap tayangan talk show selalu menghadirkan
pengamat ekonomi dengan prediksi-prediksinya bahwa bulan depan akan terjadi inflasi besar
di Indonesia. Hal ini membuat saya menjadi ...

1. Tidak mempercayai prediksi tersebut karena prediksi yang buruk seperti itu tidak
perlu dipercayai.
Skor 3:
Tidak mempercayai prediksi boleh saja, namun perlu dipertimbangkan atau buatlah
perencanaan seandainya hal itu terjadi.
2. Susah tidur setiap malam memikirkan keadaan ke depan yang berat.
Skor 4:
Masa depan memang perlu direncanakan, namun harus sesuai dengan porsinya dan
tidak berlebihan.
3. Depresi karena inflasi erat kaitannya dengan kenaikan harga barang.
Skor 1:
Menunjukkan hidup tanpa perencanaan, tidak dapat beradaptasi dengan baik.
4. Berhati-hati dan berhemat dalam membelanjakan uang.
Skor 5:
Merupakan hal yang bijak.
5. Pasrah dengan keadaan karena yang akan terjadi biarlah terjadi.
Skor 2:
Menunjukkan hidup tanpa perencanaan, cara beradaptasi paling bawah.

Aspek Kemampuan Pengendalian Diri


Ketika seseorang menghadapi situasi tertentu, apalagi situasi yang tidak disukai maka
cenderung emosinya akan muncul. Pada kondisi itu, orang tersebut sedang diuji aspek
pengendalian diri. Oleh karena itu pada tes TKP CPNS, aspek pengendalian diri juga diujikan
dengan tujuan untuk mengukur tingkat kedewasaan seseorang dalam mengontrol emosinya
ketika menghadapi situasi tertentu yang tidak disukainya. Sikap seseorang yang memiliki
kemampuan pengendalian diri terindikasi dari:

• berpikiran terbuka;
• kedewasaan dalam bersikap;
• senang berinteraksi, dan memiliki interaksi sosial yang baik;
• mampu berkomunikasi dengan baik;
• memiliki second opinion atau pilihan cadangan agar terhindar dari sikap emosi yang
merusak.

Setiap orang pastinya akan bertambah tua, namun tidak setiap orang mampu bertambah
dewasa. Tidak bisa dimungkiri, aspek pengendalian diri merupakan salah satu inti
kedewasaan seseorang.

TIPS:

• Apabila Anda ingin meluapkan emosi, maka pilihlah kegiatan positif yang mampu
menyalurkan emosi Anda contohnya olahraga.
• Beberapa metode pengendalian diri yang dapat dilakukan adalah puasa, yoga, atau
meditasi.
• Anjuran berpuasa dapat diikuti oleh semua agama, karena dapat diambil manfaatnya
dari segi kesehatan seperti menstabilkan gula darah.
• Dari sigi psikis, puasa dikenal mampu mendidik agar jadi lebih sabar, lebih tahan
banting terhadap masalah, dan lebih kuat mengendalikan amarah serta hawa nafsu
yang merusak.
• Yoga atau meditasi dikenal mampu melatih ketenangan batin, dan berpikir jernih.
• Pahamilah bahwa saat Anda menghadapi cobaan, maka kesabaran adalah kunci
suksesnya.

Contoh

1. Bila ada rekan kerja yang salah menuliskan gelar Saya di dalam surat, maka Saya ...
A. Tersinggung karena gelar tersebut Saya peroleh dengan susah payah dan
merupakan kehormatan Saya.
B. Biasa saja, tidak tersinggung sama sekali.
C. Saya mengingatkan kekeliruannya dengan baik-baik.
D. Saya mengingatkannya dengan tegas agar dia jera.
E. Keliru menulis gelar bukanlah masalah yang besar bagi saya.

Jawaban : C
Pembahasan:
Bila ada rekan kerja yang salah menuliskan gelar Saya di dalam surat, maka Saya ...

• Tersinggung karena gelar tersebut Saya peroleh dengan susah payah dan merupakan
kehormatan Saya.
Skor 2:
Gelar memang diperoleh dengan cara yang tidak mudah, kehormatan juga perlu
dijaga, don tersinggung adalah hal yang wajar.
• Biasa saja, tidak tersinggung sama sekali.
Skor 3:
Namun perlu diwaspadai karena bisa mengarah ke sifat permisif.
• Saya mengingatkan kekeliruannya dengan baik-baik.
Skor 5:
Menunjukkan sikap yang bijaksana dan mampu mengendalikan diri dengan baik.
• Saya mengingatkannya dengan tegas agar dia jera.
Skor 1:
Mengingatkan kekeliruan orang lain memang diperlukan. Namun, pribadi yang
mempunyai pengendalian diri yang baik tidak akan menunjukkan secara terang-
terangan di depan umum. Dirinya akan memilih cara mengungkapkan yang lebih
halus.
• Keliru menulis gelar bukanlah masalah yang besar bagi saya.
Skor 4:
Kekeliruan tersebut masih bisa diperbaiki dengan cara-cara yang baik sehingga tidak
perlu dianggap sebagai masalah besar karena masih tergolong mudah ditangani.

2. Rumah impian yang Saya idam-idamkan telah selesai pembangunannya. Rencananya


minggu depan Saya ingin mengadakan acara syukuran atas selesainya pembangunan
tersebut dengan acara makan-makan. Namun, ada hal kecil yang merusak rencana
tersebut, maka Saya akan ...
A. Sangat sedih dan marah sekali, karena hal kecil mampu merusak rencana besar
yang telah Saya atur.
B. Melakukan evaluasi menyeluruh.
C. Tidak bisa dimungkiri, tentu saja saya marah.
D. Menarik diri dari rencana karena butuh waktu menenangkan diri.
E. Memarahi semua pihak yang juga ikut bertanggung jawab akan hal ini sampai rasa
panas di hati reda.

Jawaban : B
Pembahasan:
Rumah impian yang Saya idamidamkan telah selesai pembangunannya. Rencananya minggu
depan Saya ingin mengadakan acara syukuran atas selesainya pembangunan tersebut dengan
acara makan-makan. Namun ada hal kecil yang merusak rencana tersebut, maka Saya akan ...

1. Sangat sedih dan marah sekali, karena hal kecil mampu merusak rencana besar yang
telah Saya atur.
Skor 2:
Termasuk sikap yang tidak dapat mengendalikan diri dengan baik.
2. Melakukan evaluasi menyeluruh.
Skor 5:
Menunjukkan sikap yang bijaksana, mampu mengendalikan diri dan berpikir jernih.
3. Tidak bisa dimungkiri, tentu saja saya marah.
Skor 4:
Marah adalah hal yang wajar. Pada saat orang marah maka terkumpullah energi.
Energi ini perlu disalurkan. Orang dengan pengendalian diri yang baik tentunya
akan menyalurkan energi ini ke hal-hal yang positif seperti olahraga.
4. Menarik diri dari rencana karena butuh waktu menenangkan diri.
Skor 3:
Mengambil sedikit waktu untuk menenangkan diri atau berpikir ada baiknya, namun
jangan terlalu lama, tanpa permisi sehingga terkesan lari dari masalah.
5. Memarahi semua pihak yang juga ikut bertanggung jawab akan hal ini sampai rasa
panas di hati reda.
Skor 1:
Menunjukkan sikap yang tidak dapat mengendalikan diri dengan baik.

Aspek Semangat Berprestasi


Tidak setiap pegawai memiliki semangat untuk terus berprestasi. Sebagian besar hanya
berkeinginan bekerja sesuai standar. Menjadi seorang CPNS diperlukan sifat yang haus akan
prestasi sehingga dalam tes TKP CPNS terdapat soal yang mengujikan tentang aspek
semangat berprestasi. Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat motivasi serta kekuatan tekad
seseorang dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan meraih target-target tertentu.

Pencapaian target yang diharapkan tentunya hasil yang signifikan kenaikannya dan penting.
CPNS yang memiliki karakter demikian, biasanya terindikasi:

• akan meraih kesuksesan karier yang gemilang;


• hampir selalu mendapatkan promosi kenaikan jabatan dari atasan atas kinerjanya;
• mendapatkan kenaikan jabatan dengan cepat karena prestasinya;
• gemar belajar hal-hal yang baru;
• pikirannya terbuka.

TIPS:

• Selalu berpikir positif.


• Berusahalah untuk menjadi yang terbaik. Minimal apabila tidak tercapai, Anda sudah
memiliki niat menjadi baik. Setelah itu, tetap menjaga kualitas kerja.
• Jauhkan pikiran dari keinginan untuk memperoleh promosi dengan cara-cara yang
tidak baik karena hal itu akan mematikan daya inovasi, pikiran, dan semangat
berprestasi Anda.
• Masuk dalam kumpulan orang-orang baik karena akan terbiasa dengan kultur yang
baik pula.
• Bergaul dengan orang yang selalu punya semangat untuk mendapatkan prestasi tinggi
agar Anda ikut tertular olehnya.

Contoh

1. Saya harus menyelesaikan tugas dengan cepat karena tugas tersebut telah dibatasi
waktu pengerjaannya oleh atasan di kantor. Beliau memberikan batas waktu, yaitu
hari Jumat dalam minggu ini. Saya akan ...
A. Meminta perpanjangan waktu sekitar satu atau dua hari apabila ada tugas lain dari
kantor yang menumpuk yang dikerjakan dalam waktu bersamaan.
B. Menyelesaikan tepat waktu pada hari Jumat, maksimal di akhir jam kerja kantor.
C. Mencoba menyelesaikannya di hari Ka mis jika memungkinkan.
D. Menegosiasikan batas waktu yang ditetapkan oleh atasan dengan baik-baik agar
tidak terlalu memberatkan dan buru-buru
E. Meminta tolong rekan lain agar tidak terlambat mengumpulkan tugasnya

Jawaban : C
Pembahasan:
Saya harus menyelesaikan tugas dengan cepat karena tugas tersebut telah dibatasi waktu
pengerjaannya oleh atasan di kantor. Beliau memberikan batas waktu, yaitu hari Jumat dalam
minggu ini. Saya akan ...

• Meminta perpanjangan waktu sekitar satu atau dua hari apabila ada tugas lain dari
kantor yang menumpuk yang dikerjakan dalam waktu bersamaan.
Skor 1:
Batas waktu sudah sangat jelas artinya pekerjaan yang memiliki batas waktu terdekat
masuk dalam skala prioritas yang harus dikerjakan terlebih dahulu.
• Menyelesaikan tepat waktu pada hari Jumat, maksimal diakhir jam kerja kantor.
Skor 4:
Menunjukkan sikap tanggung jawab.
• Mencoba menyelesaikannya di hari Kamis jika memungkinkan.
Skor 5:
Menunjukkan semangat berprestasi.
• Menegosiasikan batas waktu yang ditetapkan oleh atasan dengan baikbaik agar tidak
terlalu memberatkan dan buru-buru.
Skor 2:
Batas waktu sudah sangat jelas, sehingga yang harus ditaati ado/ah mengerjakan
semaksimal mungkin sebelum batas waktu yang ditentukan.
• Meminta tolong rekan lain agar tidak terlambat mengumpulkan tugasnya.
Skor 3:
Perlu memastikan bahwa teman yang dimintai tolong sedang dalam kondisi luang
sehingga tidak merepotkan.

2. Suatu ketika Saya gagal mencapai sesuatu yang telah saya idamidamkan. Oleh karena
itu, Saya akan
A. Meminta bantuan kepada lebih banyak orang, terutama yang bisa memenuhi
ambisi Saya.
B. Melakukan instrospeksi diri, menganalisis dan memperbaiki upaya yang telah Saya
lakukan.
C. Mencari tahu siapa yang bertanggung jawab terhadap kegagalan Saya.
D. Mengambil waktu untuk menenangkan diri, tidak ingin bertemu dengan orang lain
dulu karena Saya malu apalagi banyak orang yang menceritakan di belakang Saya
mengenai kegagalan tersebut.
E. Bersedih hati, menangisi kenapa keadaan seperti ini.

Jawaban : B
Pembahasan:
Suatu ketika Saya gagal mencapai sesuatu yang telah saya idam-idamkan. Oleh karena itu,
Saya akan ...

1. Meminta bantuan kepada lebih banyak orang, terutama yang bisa memenuhi ambisi
Saya.
Skor 4:
Terkadang kita meminta bantuan dari pihak lain di saat usaha yang dilakukan sendiri
be/um membuahkan hasil. Namun, yang perlu dilakukan adalah meminta bantuan
pada orang yang ahli di bidang yang kita perlu bantuannya. Bantuan yang diberikan
tentunya tanpa pamrih.
2. Melakukan introspeksi diri, menganalisis dan memperbaiki upaya yang telah Saya
lakukan.
Skor 5:
Sikap terbaik yang harus dilakukan.
3. Mencari tahu siapa yang bertanggung jawab terhadap kegagalan Saya.
Skor 2:
Hanya sebatas mencari tahu siapa penyebabnya namun tidak memiliki langkah atau
solusi yang konkret juga tidak akan mengubah keadaan.
4. Mengambil waktu untuk menenangkan diri, tidak ingin bertemu dengan orang lain
dulu karena Saya malu apalagi banyak orang yang menceritakan di belakang Saya
mengenai kegagalan tersebut.
Skor 3:
Perlu waktu untuk menenangkan diri adalah hal yang wajar, dan menyikapi
kegagalan sebagai kesuksesan yang tertunda. Daripada berprasangka buruk
terhadap orang lain, atau menarik diri dari pergaulan maka akan lebih baik jika
waktu yang dihabiskan untuk menenangkan diri digunakan untuk instropeksi diri.
5. Bersedih hati, menangisi kenapa keadaan seperti ini.
Skor 1:
Bersedih hati adalah wajar, namun jika berlarut-larut maka akan menjauhkan kita
dari keinginan untuk maju.

Aspek Inisiatif
Perubahan terjadi atas tindakan. Tindakan diperoleh dari inisiatif diri. lnisiatif ini erat
kaitannya dengan kreativitas kerja, namun keduanya memiliki perbedaan. lnisiatif adalah
tentang idenya, sedangkan kreativitas adalah tentang pelaksanaan atau penerapan dari ide
tersebut.

Daya inisiatif diperlukan untuk membuat situasi menjadi lebih baik. Oleh karena itu, setiap
CPNS memerlukan aspek inisiatif. Aspek inisiatif juga diujikan pada tes TKP CPNS dengan
tujuan untuk mengukur tingkat kedewasaan dalam mencetuskan suatu ide tertentu yang
berguna bagi khalayak, seperti masyarakat, organisasi, atau instansi baik milik pemerintah
atau swasta.

TIPS:

• Buka pikiran Anda.


• Perbanyak wawasan.
• Berlatihlah berpikir cepat, detail, logis, dan terstruktur.
• Jadilah pendengar yang baik.
• Jadilah yang pertama memberikan ide-ide segar dalam pekerjaan.
• Jadilah pribadi yang aktif, jangan hanya diam atau hanya menunggu perintah atasan
saja.

Contoh
1. Pimpinan kantor menggelar rapat kerja membahas penyusunan rencana kerja untuk
tahun anggaran depan. Setiap pegawai diharapkan mempersiapkan usulan untuk
kegiatan tahun depan. Respons saya ...
A. Berminat mengajukan suatu ide kegiatan yang akan dilaksanakan meskipun
nantinya ide tersebut belum tentu diterima.
B. Mengurungkan diri mengajukan suatu ide kegiatan, karena biasanya orang yang
mengajukan ide akan dipilih sebagai penanggung jawab kegiatan sehingga pekerjaan
saya akan bertambah banyak.
C. Akan mengajukan suatu ide kegiatan jika diminta oleh pimpinan.
D. Mungkin berminat untuk mengajukan suatu ide kegiatan yang akan dilaksanakan.
Namun, tergantung situasi dan kondisi.
E. Ragu-ragu untuk mengajukan suatu ide kegiatan karena akan kecewa jika tidak
diterima.

Jawaban : A
Pembahasan:
Pimpinan kantor menggelar rapat kerja membahas penyusunan rencana kerja untuk tahun
anggaran depan. Setiap pegawai diharapkan mempersiapkan usulan untuk ke giatan tahun
depan. Respons saya ...

• Berminat mengajukan suatu ide kegiatan yang akan dilaksanakan meskipun nantinya
ide tersebut belum tentu diterima.
Skor 5:
Menunjukkan tingkat inisiatif tinggi.
• Mengurungkan diri mengajukan suatu ide kegiatan, karena biasanya orang yang
mengajukan ide akan dipilih sebagai penanggung jawab kegiatan sehingga pekerjaan
saya akan bertambah banyak.
Skor 1:
Menunjukkan sikap pasif tanpa inisiatif.
• Akan mengajukan suatu ide kegiatan jika diminta oleh pimpinan.
Skor 4:
Menunjukkan sifat inisiatif kurang karena perlu paksaan dari pimpinan.
• Mungkin berminat untuk mengajukan suatu ide kegiatan yang akan dilaksanakan.
Namun, tergantung situasi dan kondisi.
Skor 3:
Mengajukan ide pada dasarnya tidak pernah salah sehingga tidak perlu terlalu
banyak pertimbangan. Jika terlalu banyak pertimbangan maka pada akhirnya tidak
ada ide yang dilontarkan.
• Ragu-ragu untuk mengajukan suatu ide kegiatan karena akan kecewa jika tidak
diterima.
Skor 2:
Mengajukan ide pada dasarnya tidak pernah salah sehingga tidak perlu ragu
meskipun nantinya ide tersebut be/um tentu diterima.

2. Pada akhir tahun kerja berjalan akan ditutup dengan acara bebas berupa outbond.
Oleh karena itu, dibentuklah tim outbond untuk mengurusi segala keperluan yang
perlu disiapkan dengan saya sebagai salah satu anggota dari tim tersebut. Agenda
pertama yang kami lakukan adalah menentukan lokasi outbond. Setelah menempuh
perjalanan survei ke beberapa lokasi outbond, Saya mengajukan suatu usulan lokasi
kepada atasan. Namun, usulan tersebut menurut atasan kurang tepat. Sikap saya
adalah ...
A. Merasa sangat kecewa, setelah semua usaha yang telah dikeluarkan.
B. Mencari alternatif usu Ian lokasi lain yang lebih tepat.
C. Kecewa, namun berusaha melupakan hal tersebut. lkuti saja kemauan atasan.
D. Saya bersikeras mencari upaya pembenaran terhadap usulan tersebut agar atasan
mau menerimanya, sebagai balasan yang setimpal dari usaha yang
dikeluarkan.E. Ditolak bukanlah sesuatu yang baru bagi saya karena kendali penuh
ada di atasan.

Jawaban : B
Pembahasan:
Pada akhir tahun kerja berjalan akan ditutup dengan acara bebas berupa outbond. Oleh karena
itu, dibentuklah tim outbond untuk mengurusi segala keperluan yang perlu disiapkan dengan
saya sebagai salah satu anggota dari tim tersebut. Agenda pertama yang kami lakukan adalah
menentukan lokasi outbond. Setelah menempuh perjalanan survei ke beberapa lokasi
outbond, Saya mengajukan suatu usulan lokasi kepada atasan. Namun, usulan tersebut
menurut atasan kurang tepat. Sikap saya adalah ...

1. Merasa sangat kecewa, setelah semua usaha yang telah dikeluarkan.


Skor 1:
Kecewa adalah hal yang wajar, namun jangan sampai rasa kecewa yang berlebihan
menjadikan pribadi yang suka mengeluh dan tidak memiliki inisiatif.
2. Mencari alternatif usulan lokasi lain yang lebih tepat.
Skor 5:
Menunjukkan sikap yang paling tepat, memiliki inisiatif tinggi.
3. Kecewa, namun berusaha melupakan hal tersebut. lkuti saja kemauan atasan.
Skor 4:
Kecewa adalah hal yang wajar. Masukan dari atasan sebagai orang yang lebih
banyak pengalamannya perlu didengarkan. Namun, apabila hanya mengikuti tanpa
ada inovasi maka menunjukkan kurangnya inisiatif.
4. Saya bersikeras mencari upaya pembenaran terhadap usulan tersebut agar atasan mau
menerimanya, sebagai balasan yang setimpal dari usaha yang dikeluarkan.
Skor 2:
Upaya pembenaran perlu didasari atas dasar yang jelas, namun apabila ada upaya
paksaan agar alasan dapat dibenarkan atau dapat diterima maka ha/ tersebut
menjadi upaya yang kurang tepat.
5. Ditolak bukanlah sesuatu yang baru bagi saya, karena kendali penuh ada di atasan.
Skor 3:
Ditolak adalah ha/ yang wajar, apalagi ditolak oleh atasan yang profesional tentunya
ada alasan yang mendasar. Perlu dipahami penolakan tersebut sebagai upaya agar
Anda ada usaha untuk memperbaiki.

Aspek Kreatifitas Kerja Dan Inovatif


Aspek kreativitas kerja dan inovasi bertujuan untuk mengukur apakah Anda memiliki
kreativitas atau daya cipta untuk membuat sesuatu yang baru/inovasi. lnovasi dapat berupa
benda secara fisik, cara melakukan, sistem yang akan digunakan, ataupun hal lainnya.
Seseorang yang membuat inovasi akan terindikasi bahwa inovasi yang ditemukan memiliki:
• Sifat keterbaruan
Keterbaruan yang dimaksud adalah tidak bersifat sama dengan inovasi yang sudah
ada (tidak plagiat).
• Sifat optimal
Misalnya: hasil yang dicapai lebih cepat pencapaiannya, lebih hemat sumber daya,
dan sebagainya.
• Kelebihan tertentu jika dibandingkan dengan yang lama
Misalnya: sistem yang ditemukan lebih baik daripada sistem yang sedang digunakan
saat ini, ataupun kelebihan lain yang signifikan.

Kreativitas kerja dan inovasi dalam jangka panjang dan kontinu mampu membawa perubahan
yang mengarah ke keadaan yang lebih baik.

TIPS:

• Berani mencoba mengerjakan suatu rutinitas dengan cara yang berbeda dari biasanya.
Misalnya: pergi ke kantor dengan rute atau kendaraan yang berbeda.
• Melatih diri memikirkan suatu ide yang belum pernah terlintas dalam benak (thinking
out of the box).
• Menyelesaikan masalah dengan cara yang optimal.
• Selalu menyiapkan rencana cadangan.
• Perbanyak referensi dengan membaca.
• Latihlah untuk bertukar ide dan gagasan dengan orang lain yang lebih ahli.
• Mau menerima masukan.

Contoh

1. Pada rapat kerja yang diselenggarakan secara terbatas, Saya mengajukan suatu usulan
di forum rapat tersebut. Namun, usulan itu dikritisi oleh atasan saya dengan alasan
usulan Saya kurang tepat. Sikap saya adalah ...
A. Merasa sangat kecewa, Saya mengira kedekatan dengan atasan mampu membuat
usulan Saya diterima.
B. Kecewa dan segera berusaha melupakan hal tersebut karena menurut Saya itu hal
yang memalukan.
C. Saya bersikeras mencari upaya pembenaran terhadap usulan tersebut agar dia mau
menerimanya.
D. Mencari alternatif usulan lain yang lebih tepat.
E. Usulan yang ditolak seperti itu sudah sering kali terjadi bagi saya.

Jawaban : D
Pembahasan:
Pada rapat kerja yang diselenggarakan secara terbatas, Saya mengajukan suatu usulan di
forum rapat tersebut. Namun, usulan itu dikritisi oleh atasan saya dengan alasan usulan Saya
kurang tepat. Sikap saya adalah ...

• Merasa sangat kecewa, Saya mengira kedekatan dengan atasan mampu membuat
usulan Saya diterima.
Skor 1:
Kecewa adalah hal yang wajar dan memanfaatkan kedekatan dengan atasan untuk
alasan apa pun tidak bisa dibenarkan.
• Kecewa dan segera berusaha melupakan hal tersebut karena menurut Saya itu hal
yang memalukan.
Skor 2:
Kecewa adalah hal yang wajar sehingga sikapi penolakan tersebut sewajarnya, tidak
perlu berlebihan sampai menganggap hal tersebut adalah kejadian yang memalukan.
Anda perlu membebaskan diri dari perasaan-perasaan seperti itu agar muncul
kreativitas dan inovasi dalam diri Anda.
• Saya bersikeras mencari upaya pembenaran terhadap usulan tersebut agar dia mau
menerimanya.
Skor 3:
Usulan yang disampaikan tidak harus diterima oleh forum. Adanya penolakan adalah
wajar. Mengemukakan alasan atau pembenaran atas usulan juga hal yang wajar,
namun bersikeras agar tetap diterima adalah hal yang keliru. Sikapi penolakan
tersebut dengan meningkatkan kreativitas kerja pribadi sehingga dapat menemukan
suatu usulan yang inovatif, memiliki pembeda dan alasan yang mendasar dari usulan
sebelumnya serta kemanfaatan yang lebih baik lagi.
• Mencari alternatif usulan lain yang lebih tepat.
Skor 5:
Dengan mencari alternatif usulan yang lain maka melatih diri untuk lebih kreatif
dalam memunculkan inovasi.
• Usulan yang ditolak seperti itu sudah sering kali terjadi bagi saya.
Skor 4:
Perlu disikapi bahwa penolakan adalah ujian agar Anda lebih kreatif lagi dalam
memberikan usulan yang inovatif.

2. Ketika sedang melakukan acara outbond, sebelum dimulai acara biasanya pelatih
memberikan arahan. Saat pemberian arahan tersebut, tampak dengan jelas tali sepatu
pelatih lepas dari ikatannya. Hal ini sangat mengganggu jalannya pengarahan.
Namun, setelah ditunggu beberapa saat tampaknya tak ada yang berani memberi tahu
pelatih mengenai hal tersebut. Sikap Saya sebaiknya adalah...
A. Menuliskan pesan ke secarik kertas dan memberikannya ke pelatih mengenai hal
tersebut.
B. Terpaksa mengingatkan karena peserta yang lainnya tidak ada yang bertindak.
C. Meskipun hal itu mengganggu konsentrasi Saya saat mendengarkan arahan pelatih,
Saya tidak mau mengambil risiko dengan memberitahunya karena bisa jadi yang
terganggu hanya Saya saja sedangkan peserta outbond lainnya tidak terganggu sambil
berharap ada peserta lain yang mengingatkannya Saya.
D. Tidak memberi tahu dengan alasan bisa saja pelatih tersinggung jika diingatkan
halhal yang kecil.
E. Mengawasi pelatih, jika mulai terlihat terganggu saat jalan baru saya beri tahu
bahwa tadi tali sepatunya longgar sambil mengingatkan beliau agar lebih hati-hati
lagi.

Jawaban : A
Pembahasan:
Ketika sedang melakukan acara outbond, sebelum dimulai acara biasanya pelatih
memberikan arahan. Saat pemberian arahan tersebut, tampak dengan jelas tali sepatu pelatih
lepas dari ikatannya. Hal ini sangat mengganggu jalannya pengarahan. Namun, setelah
ditunggu beberapa saat, tampaknya tak ada yang berani memberi tahu pelatih mengenai hal
tersebut. Sikap Saya sebaiknya adalah ...
1. Menuliskan pesan ke secarik kertas dan memberikannya ke pelatih mengenai hal
tersebut.
Skor 5:
Menunjukkan cara mengingatkan yang kreatif, yaitu meminimalisir yang diingatkan
menjadi tersinggung, malu, atau dipermalukan di depan umum.
2. Terpaksa mengingatkan karena peserta yang lainnya tidak ada yang bertindak.
Skor 4:
Semestinya mengingatkan tidak perlu ada rasa keterpaksaan.
3. Meskipun hal itu mengganggu konsentrasi Saya saat mendengarkan arahan pelatih,
Saya tidak mau mengambil risiko dengan memberitahunya karena bisa jadi yang
terganggu hanya Saya saja, sedangkan peserta outbond lainnya tidak terganggu sambil
berharap ada peserta lain yang mengingatkannya sebelum Saya.
Skor 2:
Merupakan tindakan yang kurang berani dan tidak kreatif karena menunggu ada
orang lain yang memulai terlebih dahulu.
4. Tidak memberi tahu dengan alasan bisa saja pelatih tersinggung jika diingatkan halhal
yang kecil.
Skor 1:
Merupakan tindakan pembiaran.
5. Mengawasi pelatih, jika mulai terlihat terganggu saat jalan baru saya beri tahu bahwa
tadi tali sepatunya longgar sambil mengingatkan beliau agar lebih hati-hati lagi.
Skor 3:
Cara yang kreatif, namun kurang tepat karena mesti menunggu dulu baru ada
tindakan.

Aspek Ketekunan
Rutinitas pekerjaan PNS dalam melayani publik sangatlah banyak. Tentunya diperlukan sifat
tekun dalam diri PNS sehingga tidak mengherankan apabila tes CPNS terutama dalam tes
TKP terdapat soal yang menguji aspek ketekunan. Hal ini bertujuan untuk mengukurtingkat
ketekunan seseorang. lndikasinya adalah ...

• mempunyai performa kerja yang kontinu (terus-menerus) dan berkesinambungan;


• mampu mengerjakan tugas-tugas rutinnya dengan baik tanpa bosan;
• tetap menjaga kualitas pekerjaan;
• tidak terlalu sering ganti-ganti pekerjaan dalam waktu yang relatif dekat, apalagi saat
ganti pekerjaan ternyata hasil dari pekerjaan sebelumnya tidak terlalu bagus
kualitasnya.

Memiliki karakter tekun ini sangatlah penting bagi Anda karena tugas rutin Anda harus
dikerjakan dengan baik untuk mendukung tercapainya tujuan dari instansi tempat Anda
bekerja.

TIPS:

• Pahamilah bahwa bekerja adalah ibadah.


• lkhlas menerima pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawabnya, tanpa pam rih.
• Mau membantu pekerjaan rekan kerja yang lain.
• Cobalah untuk melaksanakan pekerjaan dengan suasana hati yang riang. Sesekali bisa
diselingi dengan mendengarkan musik yang bisa membangkitkan semangat kerja,
asalkan tetap fokus pada pekerjaannya.
• Cobalah untuk berusaha mengerjakan suatu pekerjaan dengan rajin.

Contoh

1. Setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh atasan di kantor,


biasanya saya akan ...
A. Melakukan pekerjaan selanjutnya, apalagi melihat rekanrekan saya belum selesai
mengerjakan pekerjaannya, pasti saya akan menawarkan bantuan ke mereka.
B. lstirahat dulu, hal itu biasa dilakukan agar tetap bugar dalam bekerja.
C. Meneliti pekerjaan tersebut masih ada kekeliruan atau tidak, lalu melakukan
aktivitas lain.
D. Mengakses situs jejaring sosial semacam facebook untuk mengetahui kabar terbaru
dari kerabat dan kawan saya.
E. Membaca koran terbitan hari ini agar update.

Jawaban : C
Pembahasan:
Setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh atasan di kantor, biasanya saya
akan ...

• Melakukan pekerjaan selanjutnya, apalagi melihat rekanrekan saya belum selesai


melakukan pekerjaannya, pasti saya akan menawarkan bantuan ke mereka.
Skor 4:
Menunjukkan pribadi yang tekun.
• lstirahat dulu, hal itu biasa dilakukan agar tetap bugar dalam bekerja.
Skor 3:
lstirahat diperlukan di sela-sela jam kerja, namun ada waktu istirahat yang sudah
ditentukan oleh kantor.
• Meneliti pekerjaan tersebut masih ada kekeliruan atau tidak, lalu melakukan aktivitas
lain.
Skor 5:
Menunjukkan pribadi yang tekun bekerja, teliti dan bertanggung jawab. Lebih baik
melakukan evaluasi setelah selesai mengerjakan suatu pekerjaan, doripada harus
mengerjakan berulang-ulang kali karena ada kesalahan.
• Mengakses situs jejaring sosial semacam facebook untuk mengetahui kabar terbaru
dari kerabat dan kawan saya.
Skor 1:
Urusan pribadi sebaiknya dikerjakan di luar jam kerja, tentunya dengan tidak
menggunakan fasilitas kantor.
• Membaca koran terbitan hari ini agar update.
Skor 2:
Update berita adalah hal yang wajar, namun sebaiknya tidak dilakukan pada saat
jam kerja.

2. Sering kali saya dinilai sebagai orang yang ... oleh rekan-rekan kerja di kantor.
A. memiliki ketekunan dalam melakukan pekerjaan rutin
B. kurang tekun dalam apa pun
C. tekun menyelesaikan tugas walaupun perlu lebih banyak waktu
D. mudah bosan dan jengkel dengan pekerjaan yang di luar kebiasaan
E. sering marah terhadap pekerjaan yang tidak beres

Jawaban : A
Pembahasan:
Sering kali saya dinilai sebagai orang yang ... oleh rekan-rekan kerja di kantor.

1. memiliki ketekunan dalam mengerjakan pekerjaan rutin


Skor 5:
Jika rekan-rekan menilai Anda memiliki ketekunan dalam melakukan pekerjaan rutin
maka jangan sombong, setelah itu tetap mempertahankan kinerja atau lebih baik lagi.
2. kurang tekun dalam apa pun
Skor 1:
Mendapat penilaian kurang tekun dalam bentuk apa pun oleh rekan-rekan kerja
merupakan peringatan awal bahwa Anda harus memperbaiki diri.
3. tekun menyelesaikan tugas walaupun perlu lebih banyak waktu
Skor 4:
Mendapat penilaian tekun oleh rekan-rekan kerja artinya sudah baik, setelah itu
tingkatkan kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan rutin.
4. mudah bosan dan jengkel dengan pekerjaan yang di luar kebiasaan
Skor 3:
Bosan dan jengkel dengan pekerjaan yang di luar kebiasaan akan berangsur pudar
jika Anda mengerjakannya secara rutin dan tekun.
5. sering marah terhadap pekerjaan yang tidak beres
Skor 2:
Sikap sering marah kurang tepat apalagi saat pekerjaan tidak beres, sebaiknya
lakukan evaluasi menyeluruh daripada mesti marah-marah.

Aspek Orientasi Pada Pelayanan


PNS sudah tentu harus siap dengan pekerjaan yang bersifat pelayanan. Hal itu merupakan
suatu bentuk pengabdian bagi negara karena melayani masyarakat. Aspek orientasi pada
pelayanan yang diujikan di tes TKP CPNS, bertujuan untuk mengukur kesiapan dan
kesigapan pada tugas pelayanan yang diberikan. Seseorang yang berorientasi pada pelayanan
akan terindikasi dari:

• selalu mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi;


• senang melayani terutama untuk kepentingan orang banyak.

TIPS:

• Biasakan untuk tidak menunda-nunda pekerjaan.


• Melatih diri untuk disiplin.
• Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan skala prioritas.
• Mempergunakan waktu secara optimal, terutama saat jam kerja.
• Manfaatkan waktu luang dengan hal-hal yang positif dan produktif.

Contoh
1. Saat bertugas di bagian pelayanan, Saya ditempatkan di loket pengaduan konsumen
yang terletak di lantai satu. Suatu hari datang konsumen yang merupakan difabel,
meminta tolong untuk dibantu dalam proses kepengurusan administrasi tempat letak
loket kepengurusan tersebut berada di lantai dua. Sikap Saya adalah ...
A. Mengarahkan konsumen ke loket lainnya, dengan melihat bahwa penjaga loket
yang merupakan rekan Saya waktunya lebih luang.
B. Mengarahkan konsumen ke satpam karena satpam lebih mudah dimintai bantuan.
C. Mengarahkan konsumen ke loket yang seharusnya, yaitu loket administrasi yang
berada di lantai dua. Semua itu sudah sesuai dengan aturan yang diberlakukan.
D. Memberi saran ke konsumen bahwa sebaiknya dia membawa rekan atau saudara
yang bisa membantu keperluannya karena perlu diingat bahwa dia difabel.
E. Mencari rekan pengganti untuk loket yang saya jaga, kemudian membantu
konsumen untuk kepengurusan administrasi menuju lantai dua.

Jawaban : E
Pembahasan:
Saat bertugas di bagian pelayanan, Saya ditempatkan di loket pengaduan konsumen yang
terletak di lantai satu. Suatu hari datang konsumen yang merupakan difabel, meminta tolong
untuk dibantu dalam proses kepengurusan administrasi tempat letak loket kepengurusan
tersebut berada di lantai dua. Sikap Saya adalah ...

• Mengarahkan konsumen ke loket lainnya, dengan melihat bahwa penjaga loket yang
merupakan rekan Saya waktunya lebih luang.
Skor 4:
Mengarahkan ke pegawai lain yang lebih fleksibel boleh-boleh saja, namun apabila
Anda mampu menyelesaikan sendiri tentunya lebih baik.
• Mengarahkan konsumen ke satpam karena satpam lebih mudah dimintai bantuan.
Skor 3:
Mengarahkan ke pegawai lain yang lebih fleksibel tetap harus memperhatikan bahwa
pegawai tersebut tidak menjadi terganggu tugas utamanya.
• Mengarahkan konsumen ke loket yang seharusnya, yaitu loket administrasi yang
berada di lantai dua. Semua itu sudah sesuai dengan aturan yang diberlakukan.
Skor 2:
Mengarahkan sesuai aturan memang baik; namun tidak ada salahnya jika
mengusahakan pelayanan yang terbaik dengan memberikan kemudahan akses bagi
konsumen.
• Memberi saran ke konsumen bahwa sebaiknya dia membawa rekan atau saudara yang
bisa membantu keperluannya karena perlu diingat bahwa dia difabel.
Skor 1:
Tindakan yang kurang tepat karena berpotensi menyinggung perasaan orang lain don
menunjukkan sikap yang tidak berorientasi pada pelayanan.
• Mencari rekan pengganti untuk loket yang saya jaga, kemudian membantu konsumen
untuk kepengurusan administrasi menuju lantai dua.
Skor 5:
Tindakan paling tepat karena berorientasi pada pelayanan dengan tidak
membedakan golongan konsumen.

2. Dalam suatu pelatihan kepegawaian yang Saya ikuti, ada gerakan 3S, yaitu Senyum,
Sapa, dan Salam yang harus diterapkan di seluruh bagian instansi. Saat ini, Saya
ditempatkan di bagian front office yang merupakan bagian terdepan di instansi tempat
Saya bekerja. Sikap saya setelah pelatihan kepegawaian tersebut adalah ...
A. Melakukan seperti yang saya lakukan setiap hari karena khawatir gerakan 3S akan
tampak seperti suatu hal yang aneh bagi orang lain.
B. Saya akan mulai gerakan 3S hanya jika Saya sudah siap.
C. Cukup dengan memasang poster yang bertuliskan gerakan 3S dan artinya, itu
sudah membuat semua orang memahami bahwa Saya sudah melakukan anjuran
pelatihan tersebut.
D. Menerapkan gerakan 3S seperti yang diajarkan di pelatihan.
E. Menerapkan gerakan 3S seperti yang diajarkan di pelatihan hanya pada saat awal
bekerja saja biar seragam dengan bagian lainnya.

Jawaban : D
Pembahasan:
Dalam suatu pelatihan kepegawaian yang Saya ikuti, ada gerakan 3S, yaitu Senyum, Sapa,
dan Salam yang harus diterapkan di seluruh bagian instansi. Saat ini, Saya ditempatkan di
bagian front office yang merupakan bagian terdepan di instansi tempat Saya bekerja. Sikap
saya setelah pelatihan kepegawaian tersebut adalah ....

1. Melakukan seperti yang saya lakukan setiap hari karena khawatir gerakan 3S akan
tampak seperti suatu hal yang aneh bagi orang lain.
Skor 1:
Perlu keberanian, percaya diri dan cepat beradaptasi untuk menerapkan gerakan 3S.
2. Saya akan mulai gerakan 3S hanya jika Saya sudah siap.
Skor 2:
Perlu kesiapan diri dalam waktu yang cepat untuk menerapkan 3S segera mungkin.
3. Cukup dengan memasang poster yang bertuliskan gerakan 3S dan artinya, itu sudah
membuat semua orang memahami bahwa Saya sudah melakukan anjuran pelatihan
tersebut.
Skor 3:
Gerakan 3S akan lebih baik jika diterapkan bukan sekadar slogan.
4. Menerapkan gerakan 3S seperti yang diajarkan di pelatihan.
Skor 5:
Tindakan yang paling tepat, gerakan 3S diterapkan untuk mengoptimalkan
pelayanan.
5. Menerapkan gerakan 3S seperti yang diajarkan di pelatihan hanya pada saat awal
bekerja saja biar seragam dengan bagian lainnya.
Skor 4:
Menerapkan gerakan 3S pada saat awal bekerja sudah baik, namun akan lebih baik
jika berlanjut di setiap pekerjaan don di seluruh bagian.

Aspek Menghargai Orang Lain


Aspek menghargai orang lain pada tes TKP CPNS bertujuan untuk mengukur tingkat
kedewasaan Anda dalam menghargai orang lain. lndikasinya adalah menerapkan beberapa
penghargaan, yaitu menghargai baik itu berupa pendapat, eksistensi, maupun kapasitas,
sebagai entitas yang ada di luar diri Anda.

Menghargai orang lain sangatlah penting dalam karier dan kehidupan, sebab pada dasarnya,
setiap orang ingin dihormati dan dihargai sebagaimana mestinya,siapa pundia,apa
puntugasnya, dan bagaimanapun pendapatnya dalam memandang sesuatu.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yaitu hidup di dunia dan butuh pertolongan
dari orang lain. Oleh karena itu, manusia diciptakan untuk saling menolong. Meskipun
manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna, setiap orang pasti mempunyai
kelemahan dan kekurangan. Tujuan saling menolong untuk menciptakan keharmonisan satu
sama lain.

TIPS:

• Pahamilah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.


• Hargailah orang lain dengan tulus tanpa pamrih.
• Tidak ada manusia yang sempurna, jadi sadarilah bahwa Anda pun memiliki banyak
kekurangan.
• Terhadap kekurangan orang lain, janganlah selalu dicari kesalahannya. Pikirkanlah
bahwa orang tersebut pasti juaga punya kelebihan.
• Menghargai dan menghormati orang lain bukannlah hal yang merendahkan diri
sendiri, melainkan justru membuat Anda menjadi orang terhormat.
• Berikanlah penghargaan atau pujian secara proporsional kepada orang lain yang
berprestasi.

Contoh

1. Pada saat Saya ditugaskan sebagai pemimpin rapat dalam suatu kegiatan, terjadi
perbedaan pendapat antara Saya dan rekan kerja Saya selaku anggota rapat. Sikap
Saya adalah ...
A. Mempertimbangkan pendapat tersebut, bisa sebagai alternatif cara.
B. Mempertahankan pendapat saya, perlu diingatkan ke rekan kerja bahwa Sayalah
pimpinan rapatnya.
C. Wajar karena perbedaan pendapat bukan masalah besar.
D. Mengingatkan ke rekan tersebut bahwa anggota semestinya lebih patuh.
E. Menanyakan alasannya kenapa berani berbeda pendapat dengan Saya.

Jawaban : A
Pembahasan:
Pada saat Saya ditugaskan sebagai pemimpin rapat dalam suatu kegiatan, terjadi perbedaan
pendapat antara Saya dan rekan kerja Saya selaku anggota rapat. Sikap Saya adalah ...

• Mempertimbangkan pendapat tersebut, bisa sebagai alternatif cara.


Skor 5
Tindakan yang paling tepat sebagai pimpinan rapat, yaitu menghargai pendapat
orang lain.
• Mempertahankan pendapat saya, perlu diingatkan ke rekan kerja bahwa Sayalah
pimpinan rapatnya.
Skor 1:
Apabila pendapat yang dikemukakan adalah pendapat yang bagus, tepat, efektif dan
efisien dengan alasan yang mendasar maka perlu dipertahankan, namun tidak perlu
sampai memanfaatkan posisi selaku pimpinan rapat.
• Wajar karena perbedaan pendapat bukan masalah besar.
Skor 4:
Perbedaan pendapat perlu disikapi dengan wajar.
• Mengingatkan ke rekan tersebut bahwa anggota semestinya lebih patuh.
Skor 2:
Mengingatkan anggota adalah hal yang wajar dalam hal jika ada sesuatu yang
dilanggar, bukan dalam hal karena berbeda pendapat.
• Menanyakan alasannya kenapa berani berbeda pendapat dengan Saya.
Skor 3:
Perlu dipahami bahwa menanyakan alasan mengapa berbeda pendapat sangat
diperlukan dalam hal menggali informasi yang bisa saja Anda lewatkan, namun hal
ini semestinya disampaikan dengan cara baikbaik.

2. Dalam kegiatan kantor yang sedang saya koordinir, ternyata ada rekan kerja yang
saya tunjuk telah melakukan tugas yang saya berikan kepadanya dengan sangat baik.
Sikap Saya adalah ...
A. Puas, namun tidak perlu memuji karena hal itu akan membuatnya sombong.
B. Tak akan memuji, nanti jika dipuji akan membuat saya tampak lebih rendah.
C. Memuji secara proporsional.
D. Mengumumkan ke semua orang bahwa dia lah yang terbaik yang pernah ada.
E. Biasa saja dan berpura-pura tidak tahu akan keberhasilannya melakukan tugas.

Jawaban : C
Pembahasan:
Dalam kegiatan kantor yang sedang saya koordinir, ternyata ada rekan kerja yang saya tunjuk
telah melakukan tugas yang saya berikan kepadanya dengan sangat baik. Sikap Saya adalah
...

1. Puas, namun tidak perlu memuji karena hal itu akan membuatnya sombong.
Skor 3:
Perlu dipahami bahwa pujian adalah bentuk dari menghargai orang lain, dan
disampaikan dengan cara yang proporsional sehingga rekan kerja tidak menjadi
sombong.
2. Tak akan memuji, nanti jika dipuji akan membuat saya tampak lebih rendah.
Skor 2:
Perlu dipahami bahwa memuji atau menghargai orang lain tidak akan menjadikan
Anda lebih rendah dibandingkan orang tersebut.
3. Memuji secara proporsional.
Skor 5:
Menunjukkan tindakan menghargai orang lain.
4. Mengumumkan ke semua orang bahwa dia lah yang terbaik yang pernah ada.
Skor 4:
Menunjukkan tindakan menghargai orang lain, namun caranya terlalu berlebihan.
5. Biasa saja dan berpura-pura tidak tahu akan keberhasilannya melakukan tugas.
Skor 1:
Menunjukkan tindakan tidak menghargai orang lain.

Aspek Ketegasan
Aspek ketegasan bertujuan untuk mengukur seberapa kuatkah pendirian Anda dalam
membuat keputusan-keputusan yang sangat sulit dan dilematis. Karakter ketegasan ini sangat
penting dimiliki oleh semua pegawai, terutama untuk yang menduduki posisi pengambil
keputusan. lndikasi bahwa seseorang memiliki ketegasan adalah:
• tidak ragu dalam membuat keputusan;
• berani mengambil keputusan yang benar meskipun hal itu menimbulkan efek-efek
tertentu bagi orang di sekitarnya.

Orang yang tidak memiliki ketegasan, cenderung ragu-ragu dalam mengambil keputusan
karena biasanya takut akan sesuatu bisa berupa tekanan atau karena jabatan seseorang lebih
tinggi.

TIPS:

• Pahamilah bahwa aturan ditegakkan demi ketertiban dan keteraturan. Dalam


penegakan aturan dibutuhkan adanya ketegasan dan kedisiplinan .
• Bedakan dengan jelas antara ketegasan dan galak.
• Ketegasan membuat orang lain akan hormat dan segan kepada Anda.
• Ketidaktegasan membuat orang lain akan menyepelekan Anda.

Contoh

1. Saya ditugaskan untuk memimpin tim dengan waktu kerja yang sangat terbatas. Saat
Saya mensosialisasikan mengenai hal ini ke anggota tim kerja yang terbentuk, mereka
menunjukkan sikap tidak peduli dengan tugas yang diberikan. Sikap saya adalah ...
A. Bekerja sendiri asalkan tugas selesai.
B. Memberi ancaman yang efektif seperti akan dikeluarkan dari tim, bagi anggota tim
yang tidak serius kerjanya.
C. Mudah sekali, tinggal melaporkan ke atasan Saya agar orang tersebut diberi sanksi
yang pantas.
D. Membagi tugas secara adil sesuai porsinya, mengarahkan, mendampingi dan
memotivasi selalu anggota tim untuk menyelesaikannya, serta jika ada kekeliruan
akan memberi teguran.
E. Menasihatinya agar anggota tim segera sadar akan penyelesaian tugas yang
diberikan.

Jawaban : D
Pembahasan:
Saya ditugaskan untuk memimpin tim dengan waktu kerja yang sangat terbatas. Saat Saya
mensosialisasikan mengenai hal ini ke anggota tim kerja yang terbentuk, mereka
menunjukkan sikap tidak peduli dengan tugas yang diberikan. Sikap saya adalah ...

• Bekerja sendiri asalkan tugas selesai.


Skor 1:
Tindakan bekerja sendiri adalah akibat dari sifat pemimpin yang kurang tegas.
• Memberi ancaman yang efektif seperti akan dikeluarkan dari tim, bagi anggota tim
yang tidak serius kerjanya.
Skor 2:
Perlu ada pemahaman bahwa ketegasan dan tindakan mengancam adalah ha/yang
berbeda.
• Mudah sekali, tinggal melaporkan ke atasan Saya agar orang tersebut diberi sanksi
yang pantas.
Skor 3:
Perlu dipahami bahwa permasalahan yang ada di tim, sebaiknya diselesaikan
terlebih dahulu di tingkat tim. Apabila penyelesaian di tingkat tim tidak menjumpai
perubahan yang berarti, barulah dilanjutkan ke tingkat berikutnya.
• Membagi tugas secara adil sesuai porsinya, mengarahkan, mendampingi dan
memotivasi selalu anggota tim untuk menyelesaikannya, serta jika ada kekeliruan
akan memberi teguran.
Skor 5:
Tindakan ketegasan yang paling tepat.
• Menasihatinya agar anggota tim segera sadar akan penye lesaian tugas yang
diberikan.
Skor 4:
Tindakan ketegasan berupa menasihati dirasa kurang cukup, masih perlu ada
pendampingan agar tugas terlaksana dengan benar.

2. Suatu hari atasan di kantor meminta bantuan saya untuk melakukan hal yang
cenderung melanggar aturan, maka tindakan saya ...
A. Menolak keras, Saya tidak mau dianggap bodoh.
B. Membantunya, namun itu untuk pertama dan terakhir kalinya.
C. Karena dia atasan Saya, Saya harus membantunya demi kelangsungan karier.
D. Jika risikonya masih bisa saya tanggung, saya mau membantunya karena
pertimbangan karier.
E. Menolak dan menjelaskan alasannya.

Jawaban : E
Pembahasan:
Suatu hari atasan di kantor meminta bantuan saya untuk melakukan hal yang cenderung
melanggar aturan, maka tindakan saya ...

1. Menolak keras, Saya tidak mau dianggap bodoh.


Skor 4:
Penolakan perlu disampaikan dengan cara baik-baik.
2. Membantunya, namun itu untuk pertama dan terakhir kalinya.
Skor 3:
Menunjukkan sikap tidak memiliki ketegasan.
3. Karena dia atasan Saya, Saya harus membantunya demi kelangsungan karier.
Skor 1:
Menunjukkan sikap tidak memiliki ketegasan, alasan karena yang memberi perintah
adalah atasan tidak dapat dibenarkan.
4. Jika risikonya masih bisa saya tanggung, saya mau membantunya karena
pertimbangan karier.
Skor 2:
Menunjukkan sikap tidak memiliki ketegasan, alasan karier tidak dapat dibenarkan.
5. Menolak dan menjelaskan alasannya.
Skor 5:
Menunjukkan sikap ketegasan dan memiliki prinsip.

Aspek Kepercayaan Diri


Setiap hari, kita dihadapkan pada berbagai pilihan. Setiap hari pula kita membuat keputusan,
baik keputusan kecil maupun keputusan besar. Rasa percaya diri yang proporsional (tidak
berlebihan) akan membantu kita dalam memilih satu pilihan terbaik setelah melalui
pertimbangan matang, di antara berbagai pilihan yang ada. Oleh karena itu, tes TKP CPNS
menguji aspek kepercayaan diri dengan tujuan untuk mengukur tingkat rasa percaya terhadap
diri sendiri terutama saat mengambil keputusan, maupun pada saat menghadapi hal penting
lainnya.

TIPS:

• Pahamilah manusia harus berusaha sebaik-baiknya, namun hasil akhir ditentukan oleh
Tuhan.
• Setelah berusaha sebaik mungkin, yakinlah bahwa Tuhan akan memberikan hasil
yang terbaik.
• Tidak perlu takut dengan hal yang belum terjadi, yang sudah terjadi, maupun yang
sedang terjadi.
• Hasil yang tidak sesuai dengan harapan bukanlah akhir segalanya, Anda tetap harus
bangkit dan memperbaiki diri.

Contoh

1. Saya telah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin sebelum melakukan presentasi
laporan pertanggungjawaban di kantor esok hari. Oleh karena itu, Saya ...
A. Yakin dengan pasti bahwa besok presentasi saya berjalan dengan baik.
B. Cemas, memikirkan andai saja esok presentasi saya kurang lancar.
C. Tidak mungkin presentasi saya tidak lancar apabila sudah sempurna persiapannya.
D. Pasrah saja apabila ada kendala yang membuat presentasi saya nanti menjadi tidak
lancar.
E. Mencari orang yang bertanggungjawab jika presentasi Saya tidak lancar, pasti ada
orang yang iri atas keberhasilan Saya.

Jawaban : A
Pembahasan:
Saya telah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin sebelum melakukan presentasi
laporan pertanggungjawaban di kantor esok hari. Oleh karena itu, Saya ...

• Yakin dengan pasti bahwa besok presentasi saya berjalan dengan baik.
Skor 5:
Menunjukkan sikap percaya diri.
• Cemas, memikirkan andai saja esok presentasi saya kurang lancar.
Skor 2:
Perlu dipahami bahwa kecemasan disikapi secara wajar.
• Tidak mungkin presentasi saya tidak lancar apabila sudah sempurna persiapannya.
Skor 4:
Menunjukkan sikap percaya diri yang berlebihan sehingga bisa mengarah ke sikap
sombong.
• Pasrah saja apabila ada kendala yang membuat presentasi saya nanti menjadi tidak
lancar.
Skor 3:
Menunjukkan sikap kurang percaya diri dan kurang persiapan/rencana yang baik
apabila dihadapkan dengan suatu kendala.
• Mencari orang yang bertanggungjawab jika presentasi Saya tidak lancar, pasti ada
orang yang iri atas keberhasilan Saya.
Skor 1:
Menunjukkan sikap tidak percaya diri.

2. Biasanya apabila Saya mematangkan rencana kerja maka ...


A. Saya masih terus khawatir apakah rencana tersebut bisa berhasil.
B. Berhasil tidaknya tak lepas dari pihak lain juga.
C. Manusia berusaha sebaik-baiknya, Tuhan yang menentukan.
D. Bagaimanapun caranya rencana kerja Saya harus berhasil dengan gemilang.
E. Saya minta pendapat orang lain terlebih dulu mengenai rencana ini sebab pendapat
banyak orang lebih baik daripada pendapat satu orang.

Jawaban : C
Pembahasan:
Biasanya apabila Saya mematangkan rencana kerja maka ...

1. Saya masih terus khawatir apakah rencana tersebut bisa berhasil.


Skor 1:
Menunjukkan sikap tidak percaya diri.
2. Berhasil tidaknya tak lepas dari pihak lain juga.
Skor 2:
Perlu diwaspadai karena apabila rencana kerja tidak berjalan sebagaimana mestinya
maka akan cenderung mencari kambing hitam sebagai pe nyebabnya.
3. Manusia berusaha sebaik-baiknya, Tuhan yang menentukan.
Skor 5:
Menunjukkan sikap percaya diri.
4. Bagaimanapun caranya rencana kerja Saya harus berhasil dengan gemilang.
Skor 4:
Menunjukkan sikap percaya diri, namun berlebihan.
5. Saya minta pendapat orang lain terlebih dulu mengenai rencana ini sebab pendapat
banyak orang lebih baik daripada pendapat satu orang.
Skor 3:
Menunjukkan sikap percaya diri dengan mempertimbangkan orang lain, namun perlu
dipahami bahwa banyak pendapat yang dikemukakan disikapi sebagai alternatif
cara/rencana.

Aspek Toleransi
Aspek toleransi pada tes TKP CPNS bertujuan untuk mengukur tingkat kedewasaan Anda
dalam bertoleransi. Toleransi adalah sikap menerima dan membantu orang lain yang sedang
mengalami kesulitan tertentu sehingga, meskipun hal tersebut membuat Anda kehilangan
sumber daya (seperti: materi, waktu, dan perhatian), maka Anda tetap melakukannya dengan
tulus.

Contohnya sikap toleransi dalam dunia pekerjaan diperlukan untuk saling membantu sesama
rekan kerja dan sekaligus menjaga kekompakan tim, baik dalam maupun luar kantor.

TIPS:
• Tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri di dunia ini. Pahamilah bahwa manusia
adalah makhluk sosial yaitu hidup saling menolong.
• Tidak ada manusia yang sempurna, semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan.

Contoh

1. Saya termasuk orang yang ... di mata rekan-rekan kerja.


A. memiliki sikap toleransi yang biasa saja
B. memiliki sikap toleransi tinggi
C. terkadang toleran terhadap kesulitan kawan
D. memiliki sikap toleransi rendah
E. sama sekali tidak punya rasa toleransi

Jawaban : B
Pembahasan:
Saya termasuk orang yang ... di mata rekan-rekan kerja.

• memiliki sikap toleransi yang biasa saja


Skor 3:
Perlu introspeksi diri, perbaiki kekurangan yang ada, dan segeralah berubah untuk
lebih baik lagi.
• memiliki sikap toleransi tinggi
Skor 5:
Apabila rekan-rekan kerja menilai Anda memiliki sikap toleransi tinggi, maka
memang seperti adanya. Namun, perlu diwaspadai dari sikap sombong. Tetaplah
rendah hati dan selalu menjaga sikap toleransi yang Anda miliki.
• Terkadang toleran terhadap kesulitan kawan
Skor 4:
Perlu dibedakan antara sikap toleransi dan bantu-membantu. Sikap toleransi tidak
hanya dalam ha/ teman sedang dalam kesulitan.
• memiliki sikap toleransi rendah
Skor 2:
Perlu introspeksi diri dan segeralah berubah untuk lebih baik lagi.
• sama sekali tidak punya rasa toleransi
Skor 1:
Segeralah berubah untuk lebih baik Jagi.

2. Kabar yang Saya terima, ayah dari rekan kerja di kantor sedang sakit keras dan rekan
kerja tersebut tak punya biaya untuk membawanya ke rumah sakit. Semestinya yang
Saya lakukan adalah ...
A. memberinya bantuan semampu saya
B. menasihatinya untuk lain kali mencari fasilitas kesehatan yang dianjurkan oleh
pemerintah
C. menganjurkannya untuk mengikuti asuransi kesehatan
D. mengoordinir rekan-rekan lain untuk turut membantu
E. melaporkan kepada atasan tentang hal ini

Jawaban : A
Pembahasan:
Kabar yang Saya terima, ayah dari rekan kerja di kantor sedang sakit keras dan rekan kerja
tersebut tak punya biaya untuk membawanya ke rumah sakit. Semestinya yang Saya lakukan
adalah ...

1. memberinya bantuan semampu saya


Skor 5:
Menunjukkan sikap yang paling tepat.
2. menasihatinya untuk lain kali mencari fasilitas kesehatan yang dianjurkan oleh
pemerintah
Skor 2:
Perlu dipahami bahwa menasihati orang yang sedang dalam kesulitan dapat
mengakibatkan perasaan tersinggung karena yang lebih dibutuhkan adalah solusi.
Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan dan bantuan. Bantuan yang diberikan
tidak harus berupa keringanan biaya, namun bisa berupa tenaga atau pikiran,
misalnya membantu mencarikan informasi fasilitas kesehatan yang dianjurkan
pemerintah, atau membantu dalam proses bagaimana memperoleh fasilitas kesehatan
tersebut, dan sebagainya.
3. menganjurkannya untuk mengikuti asuransi kesehatan
Skor 3:
Hal ini sebaiknya dilakukan setelah ada proses kesembuhan, sehingga tidak akan
menyinggung perasaan teman dan sebagai langkah antisipasi untuk kejadian di masa
yang akan datang.
4. mengoordinir rekan-rekan lain untuk turut membantu
Skor 4:
Sikap ini dapat meringankan beban rekan karena semakin banyak yang membantu,
namun perlu dipahami bahwa membantu yang paling utama adalah dari diri Anda
sendiri terlebih dahulu.
5. melaporkan kepada atasan tentang hal ini
Skor 1:
Menunjukkan tindakan yang kurang tepat.

Aspek Kepedulian Lingkungan


Aspek kepedulian lingkungan yang diujikan dalam tes TKP CPNS bertujuan untuk mengukur
tingkat kematangan atau kedewasaan sikap Anda dalam mengambil tindakan yang diperlukan
ketika mendapati lingkungan memerlukan peran serta Anda. Seseorang yang memiliki
kepedulian lingkungan akan terlihat dari sikapnya yang memperhatikan dan berkomitmen
menjaga lingkungan dengan baik.

Kematangan sikap peduli lingkungan diyakini sangat membantu tugas seorang PNS terutama
bagi PNS yang menduduki posisi sebagai pengambil keputusan.

TIPS:

• Tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri di dunia ini. Pahamilah bahwa manusia
adalah makhluk sosial yaitu hidup saling tolong menolong.
• Tidak ada manusia yang sempurna, semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan.

Contoh
1. Telah terjadi kebakaran di tempat ibadah yang ada di lingkungan tempat tinggal Saya.
Namun, tempat ibadah tersebut beda dengan keyakinan yang Saya anut. Semestinya
Saya ...
A. percaya bahwa solidaritas umat mereka tinggi sehingga pasti ada yang sudah
mengaturnya
B. menyumbangkan seluruh gaji yang baru Saya terima untuk pembangunan tempat
ibadah itu kembali, tidak peduli bahwa keyakinan Saya berbeda
C. hanya akan menyumbangkan sebagian gaji yang Saya terima karena masih ada
kebutuhan hidup lainnya, dan lagi karena berbeda keyakinan sehingga Saya rasa hal
itu sudah sangat baik untuk dilakukan
D. mengajak warga di lingkungan tempat tinggal, rekan-rekan kerja di kantor,
kerabat, atau siapa pun untuk menyumbang sesuai dengan kemampuannya untuk
membantu pembangunan kembali tern pat ibadah tersebut
E. laporkan kepada pengurus tempat ibadah yang sesuai keyakinannya agar
menyalurkan sumbangan

Jawaban : D
Pembahasan:
Telah terjadi kebakaran di tempat ibadah yang ada di lingkungan tempat tinggal Saya.
Namun, tempat ibadah tersebut beda dengan keyakinan yang Saya anut. Semestinya Saya ...

• percaya bahwa solidaritas umat mereka tinggi sehingga pasti ada yang sudah
mengaturnya
Skor 1:
Menunjukkan sikap tidak peduli pada lingkungan
• menyumbangkan seluruh gaji yang baru Saya terima untuk pembangunan tempat
ibadah itu kembali, tidak peduli bahwa keyakinan Saya berbeda
Skor 4:
Menunjukkan sikap peduli pada lingkungan, namun sedikit berlebihan.
• hanya akan menyumbangkan sebagian gaji yang Saya terima karena masih ada
kebutuhan hidup lainnya, dan lagi karena berbeda keyakinan sehingga Saya rasa hal
itu sudah sangat baik untuk dilakukan
Skor 3:
Menunjukkan sikap peduli pada lingkungan.
• mengajak warga di lingkungan tempat tinggal, rekan-rekan kerja di kantor, kerabat,
atau siapa pun untuk menyumbang sesuai dengan kemampuannya untuk membantu
pembangunan kembali tempat ibadah tersebut
Skor 5:
Menunjukkan sikap terbaik.
• laporkan kepada pengurus tempat ibadah yang sesuai keyakinannya agar menyalurkan
sumbangan
Skor 2:
Menunjukkan sikap peduli pada lingkungan, namun semestinya yang utama adalah
dari Anda sendiri terlebih dahulu.

2. Saat menggunakan inventaris kantor ternyata Saya menjumpai ada beberapa yang
sudah tidak layak pakai. Tindakan Saya adalah ...
A. Diam saja karena jika saya melaporkan hal ini ke bagian perlengkapan, maka akan
dikira yang telah merusaknya.
B. Memberi tahu hanya pada rekan kerja terdekat di kantor.
C. Mencari tahu siapa yang telah merusaknya, jelas bahwa dia yang paling
bertanggung jawab.
D. Tetap melanjutkan tugas-tugas Saya yang masih banyak, karena sudah ada bagian
tersendiri yang kompeten mengurusinya.
E. Melaporkan kepada bagian perlengkapan agar diambil tindakan seperlunya.

Jawaban : E
Pembahasan:
Saat menggunakan inventaris kantor ternyata Saya menjumpai ada beberapa yang sudah tidak
layak pakai. Tindakan Saya adalah ...

1. Diam saja karena jika saya melaporkan hal ini ke bagian perlengkapan, maka akan
dikira yang telah merusaknya.
Skor 1:
Menunjukkan sikap permisif.
2. Memberi tahu hanya pada rekan kerja terdekat di kantor.
Skor 3:
Perlu diketahui bahwa memberi tahu semestinya pada ahlinya, bukan hanya kepada
rekan terdekat.
3. Mencari tahu siapa yang telah merusaknya, jelas bahwa dia yang paling bertanggung
jawab.
Skor 4:
Perlu dipahami bahwa mencari tahu siapa yang telah merusaknya agar bertanggung
jawab akan memerlukan banyak waktu sehingga perlu sambil melaporkan ke teknisi/
bagian perlengkapan agar ada tindakan pembenahan seperlunya.
4. Tetap melanjutkan tugas-tugas Saya yang masih banyak karena sudah ada bagian
tersendiri yang kompeten mengurusinya.
Skor 2:
Menunjukkan sikap tidak peduli, apabila terus berlanjut maka tidak akan ada
perubahan keadaan meski tugas-tugas Anda telah selesai.
5. Melaporkan kepada bagian perlengkapan agar diambil tindakan seperlunya.
Skor 5:
Menunjukkan tindakan yang paling tepat, yaitu peduli terhadap lingkungan.

Aspek Efisiensi Kerja


Di era yang serba cepat seperti saat ini, efisiensi merupakan hal yang diperhatikan.
Contohnya:

• Telah diciptakan transportasi yang mampu menempuh jarak jauh dengan waktu yang
lebih cepat sehingga efisiensi waktu yang dihasilkan dapat dialihkan ke hal-hal yang
lebih produktif.
• Telah ditemukan bahan bakar alternatif sehingga pembangunan lebih merata dan
efisien.

Kini efisiensi juga sudah merambah di dunia kerja, baik untuk pegawai negeri maupun
pegawai swasta. Pada tes TKP CPNS terlihat memuat aspek efisiensi kerja yang diujikan. Hal
ini bertujuan untuk mengukur seberapa baikkah Anda dalam menuntaskan suatu pekerjaan
secara benar, namun dengan waktu yang lebih cepat dan pemakaian sumber daya yang lebih
hemat. Efisiensi kerja termasuk dalam karakter penting yang harus dimiliki oleh setiap
pegawai karena tujuan organisasi dapat dicapai dengan lebih cepat dan lebih hemat.

TIPS:

• Pahamilah bahwa Sumber Daya (SOM, SDA, Waktu, dan lain-lain) di dunia ini
terbatas sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar optimal yang dihasilkan.
• Hemat sumber daya jika tidak diperlukan.
• Cobalah melakukan pekerjaan dengan urutan prioritas agar efektif dan efisien.

Contoh

1. Hampir setiap hari, saya terdaftar sebagai pegawai dengan presensi paling awal
datangnya jika dibandingkan dengan rekan kerja lainnya. Setiba di kantor, Saya
melakukan kegiatan ...
A. membaca koran dulu agar update
B. membuat daftar rencana kerja yang akan dilakukan dan dise lesaikan hari ini
C. santai di luar kantor menikmati udara pagi
D. mengobrol dengan rekan sejawat, menanyakan kabar harian mereka
E. menyelesaikan pekerjaan yang tertunda kemarin

Jawaban : B
Pembahasan:
Hampir setiap hari, saya terdaftar sebagai pegawai dengan presensi paling awal datangnya
jika dibandingkan dengan rekan kerja lainnya. Setiba di kantor, Saya melakukan kegiatan ...

• membaca koran dulu agar update


Skor 3:
Perlu dipahami bahwa mengetahui informasi agar update memang diperlukan.
Apabila koran digunakan sebagai sumber informasi maka ada teknik membaca cepat
yang bisa diterapkan sehingga tidak akan memakan banyak waktu kerja
• membuat daftar rencana kerja yang akan dilakukan dan diselesaikan hari ini
Skor 5:
Menunjukkan sikap efisiensi kerja.
• santai di luar kantor menikmati udara pagi
Skor 1:
Menunjukkan sikap tidak efiensi dalam kerjanya.
• mengobrol dengan rekan sejawat, menanyakan kabar harian mereka
Skor 2:
Perlu dipahami bahwa mengobrol dengan rekan sejawat dengan menanyakan kabar
harian mereka memang diperlukan dalam hal keakraban dan kekeluargaan, namun
jangan sampai terlena dan memakan banyak waktu kerja apalagi belum tahu arah
pembicaraannya.
• menyelesaikan pekerjaan yang tertunda kemarin
Skor 4:
Menunjukkan sikap yang kurang efisien dalam bekerja karena ada pekerjaan yang
tertunda sehingga mesti diselesaikan keesokan harinya.

2. Semua rencana kerja yang Saya buat tadi pagi telah selesai Saya kerjakan, namun jam
kerja hari ini masih ada sisa waktu. Sebaiknya Saya ...
A. Membaca buku-buku pengembangan dan motivasi diri di sisa waktu kerja.
B. Melakukan aktivitas mengakses berita dan situs jejaring sosial facebook.
C. Mengobrol dengan rekanrekan kerja lain untuk sekadar mengisi waktu setelah lelah
bekerja hari ini, jadi saya rasa tak ada salahnya.
D. Mereviu hasil pekerjaan hari ini.
E. Percakapan online dengan kawan lama dari sosial media yang dapat diakses dari
telepon genggam.

Jawaban : D
Pembahasan:
Semua rencana kerja yang Saya buat tadi pagi telah selesai Saya kerjakan, namun jam kerja
hari ini masih ada sisa waktu. Sebaiknya Saya ...

1. Membaca buku-buku pengembangan dan motivasi diri di sisa waktu kerja.


Skor 4:
Menunjukkan sikap yang tepat, selain efisien kerja karena pekerjaan telah selesai
juga bisa digunakan sebagai cara pengembangan diri.
2. Melakukan aktivitas mengakses berita dan situs jejaring sosial facebook.
Skor 2:
Aktivitas mengakses berita boleh saja, namun membuka situs jejaring sosial facebook
akan membuat kecanduan dan menurunkan efisiensi kerja.
3. Mengobrol dengan rekanrekan kerja lain untuk sekadar mengisi waktu setelah lelah
bekerja hari ini, jadi saya rasa tak ada salahnya.
Skor 3:
Mengambil waktu istirahat dilakukan secukupnya dan sebaiknya pada saat jam
istirahat yang telah ditentukan.
4. Mereviu hasil pekerjaan hari ini.
Skor 5:
Menunjukkan sikap yang paling tepat karena apabila ditemukan kekeliruan maka bisa
segera dibenahi.
5. Percakapan online dengan kawan lama dari sosial media yang dapat diakses dari
telepon genggam.
Skor 1:
Menunjukkan tindakan yang tidak tepat karena semestinya dilakukan di luar jam
kerja.

Aspek Kemauan Dan Kemampuan Belajar Berkelanjutan


Saat ini zaman telah berubah dengan cepat. Banyak ditemukan teknologi baru yang
membantu dalam pekerjaan, contohnya menghitung tidak lagi hanya mengandalkan dari alat
bantu hitung seperti kalkulator namun bisa dilakukan dengan memanfaatkan beberapa
program yang bisa dijalankan di komputer. Program-program ini menyertakan tidak hanya
sekadar angka tetapi juga hasil analisis data yang dibutuhkan. Penggunaan program secara
optimal tidak lepas dari orang selaku operatornya. Oleh karena itu, seseorang harus terus
belajar agar tidak tertinggal.

Aspek kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan yang diujikan di tes TKP CPNS
bertujuan untuk mengukur keinginan dan tindakan yang Anda lakukan untuk terus maju
dengan belajar terus-menerus. lndikasinya adalah
• gemar membaca, mengikuti pelatihan pengembangan diri;
• tidak protes jika ditugaskan mengikuti seminar atau pelatihan;
• berpikir maju;
• tertantang untuk maju.

TIPS:

• Belajarlah menghargai orang lain, tanpa mencari kesalahan dan kelemahannya.


• Kita manusia pasti mempunyai kekurangan, namun dengan sabar belajar secara
kontinu akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

Contoh

1. Saya ditugaskan untuk menghadiri seminar menggantikan atasan. Pada saat yang
bersamaan, Saya sedang mengerjakan laporan yang tidak terlalu mendesak. Sikap
Saya akan ...
A. Menyelesaikan laporan terlebih dahulu karena bisa saja diminta oleh atasan
sewaktuwaktu.
B. Laporan tersebut akan menjadi merepotkan kalau tertunda.
C. Menghadiri seminar tersebut agar dapat menghindar dari tugas laporan.
D. Menghadiri seminar tersebut.
E. Menghadiri seminar dan mengerjakan laporannya nanti saja karena laporan belum
harus segera diserahkan kepada atasan.

Jawaban : D
Pembahasan:
Saya ditugaskan untuk menghadiri seminar menggantikan atasan. Pada saat yang bersamaan,
Saya sedang mengerjakan laporan yang tidak terlalu mendesak. Sikap Saya akan ...

• Menyelesaikan laporan terlebih dahulu karena bisa saja diminta oleh atasan sewaktu-
waktu.
Skor 2:
Menunjukkan sikap hanya fokus pada pekerjaan rutin.
• Laporan tersebut akan menjadi merepotkan kalau tertunda.
Skor 1:
Menunjukkan sikap hanya fokus pada pekerjaan rutin dan kurang memiliki kemauan
belajar berkelanjutan
• Menghadiri seminar tersebut agar dapat menghindar dari tugas laporan.
Skor 3:
Menunjukkan sikap kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan, namun alasan
tidak dapat dibenarkan karena untuk menghindar dari tugas laporan yang menjadi
kewajibannya.
• Menghadiri seminar tersebut.
Skor 5:
Menunjukkan sikap kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan.
• Menghadiri seminar dan mengerjakan laporannya nanti saja karena laporan belum
harus segera diserahkan kepada atasan.
Skor 4:
Menunjukkan sikap kemauan dan kemampuan be/ajar berkelanjutan, namun
sebaiknya laporan juga harus tetap diselesaikan sebelum waktunya.
2. Saya ditugaskan untuk mengikuti acara seminar di luar kota. Saat yang bersamaan,
keluarga Saya mengadakan acara besar di rumah. Tindakan Saya adalah ...
A. Tetap berangkat seminar, dan memberikan pengertian ke keluarga bahwa hal itu
merupakan tugas dari kantor yang harus dijalankan.
B. Meminta salah seorang rekan kerja yang waktunya luang untuk menggantikan
tugas Saya berangkat seminar.
C. Meminta cuti agar acara di rumah dapat berlangsung dengan baik.
D. Berangkat seminar setengah hari dan segera pulang secepatnya.
E. Berangkat seminar dan setelah presensi kehadiran maka segera pu lang secepatnya.

Jawaban : A
Pembahasan:
Saya ditugaskan untuk mengikuti acara seminar di luar kota. Saat yang bersamaan, keluarga
Saya mengadakan acara besar di rumah. Tindakan Saya adalah ...

1. Tetap berangkat seminar, dan memberikan pengertian ke keluarga bahwa hal itu
merupakan tugas dari kantor yang harus dijalankan.
Skor 5:
Menunjukkan sikap paling tepat, memiliki kemauan untuk belajar berkelanjutan.
Namun perlu dipastikan terlebih dahulu bahwa acara besar di rumah dapat berjalan
sebagaimana mestinya dan tidak mengganggu tugas yang sedang dijalankan.
2. Meminta salah seorang rekan kerja yang waktunya luang untuk menggantikan tugas
Saya berangkat seminar.
Skor 4:
Tindakan yang tepat dilakukan jika memang mendesak tidak dapat menghadiri
seminar yang ditugaskan, namun perlu dipastikan ada transfer ilmu dari rekan yang
menghadiri seminar dan menggantikan Anda agar Anda memperoleh ilmu yang
sama.
3. Meminta cuti agar acara di rumah dapat berlangsung dengan baik.
Skor 2:
Tindakan yang tepat dilakukan jika memang mendesak tidak dapat menghadiri
seminar yang ditugaskan, sehingga dapat fokus pada acara besar di rumah. Na mun,
perlu dipastikan ada rekan yang menggantikan tugas Anda untuk menghadiri
seminar.
4. Berangkat seminar setengah hari dan segera pulang secepatnya.
Skor 3:
Perlu dipastikan bahwa izin menghadiri seminar setengah hari diketahui dan
diizinkan oleh penyelenggara dan pemberi tugas.
5. Berangkat seminar dan setelah presensi kehadiran maka segera pulang secepatnya.
Skor 1:
Tindakan yang kurang tepat karena berbohong.

Aspek Bekerja Sama Dalam Kelompok


Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, selalu membutuhkan bantuan dari
orang lain. Di sini diperlukan interaksi sosial yang baik. Apabila seseorang dimasukkan pada
suatu kelompok, tentulah orang tersebut harus bisa bekerja sama dengan baik dalam
kelompoknya agar tujuan kelompok dapat tercapai.
Bekerja sebagai PNS adalah bentuk pengabdian kepada negara. Pekerjaan tersebut banyak
dilakukan secara bersama-sama, diambil keputusan bersama, dan dibuat kebijakan untuk
semua. Kemampuan seorang CPNS bekerja sama dalam kelompok diuji tahap awal pada tes
TKP CPNS dalam aspek bekerja sama dalam kelompok.

TIPS:

• Setiap tindakan pasti akan dimintai pertanggungjawabnya, begitu pula ketika bekerja
dalam kelompok.
• Berusahalah Anda menjadi bagian yang berguna di dalam kelompok itu.
• Apabila Anda ditugaskan sebagai pemimpin maka bagilah tugas-tugas ke anak buah
secara adil dan proporsional agar tim solid dan mampu bekerja sama dengan baik.

Contoh

1. Saya ditugaskan untuk memimpin tim dengan waktu kerja yang sangat terbatas. Saat
Saya mensosialisasikan mengenai hal ini ke anggota tim kerja yang terbentuk, mereka
menunjukkan sikap tidak peduli dengan tugas yang diberikan. Sikap saya adalah ...
A. Bekerja sendiri asalkan tugas selesai.
B. Memberi ancaman yang efektif seperti akan dikeluarkan dari tim, bagi anggota tim
yang tidak serius kerjanya.
C. Mudah sekali, tinggal melaporkan ke atasan Saya agar orang tersebut diberi sanksi
yang pantas.
D. Membagi tugas secara adil sesuai porsinya, mengarahkan, mendampingi dan
memotivasi selalu anggota tim untuk menyelesaikannya, serta jika ada kekeliruan
akan memberi teguran.
E. Menasihatinya agar anggota tim segera sadar akan penyelesaian tugas yang
diberikan.

Jawaban : D
Pembahasan:
Saya ditugaskan untuk memimpin tim dengan waktu kerja yang sangat terbatas. Saat Saya
mensosialisasikan mengenai hal ini ke anggota tim kerja yang terbentuk, mereka
menunjukkan sikap tidak peduli dengan tugas yang diberikan. Sikap saya adalah ...

• Bekerja sendiri asalkan tugas selesai.


Skor 1:
Menunjukkan sikap tidak dapat bekerja sama dalam kelompok.
• Memberi ancaman yang efektif seperti akan dikeluarkan dari tim, bagi anggota tim
yang tidak serius kerjanya.
Skor 2:
Perlu dipahami bahwa ancaman adalah tindakan yang kurang efektif dalam
membangun sikap bekerja sama, karena kerja sama yang terjadi atas dasar
keterpaksaan.
• Mudah sekali, tinggal melaporkan ke atasan Saya agar orang tersebut diberi sanksi
yang pantas.
Skor 3:
Perlu dipahami harus ada tindakan preventif terlebih dahu/u, seperti ajakan untuk
segera sadar dan berubah sebelum menjatuhkan sanksi dan pelaporan ke atasan.
• Membagi tugas secara adil sesuai porsinya, mengarahkan, mendampingi dan
memotivasi selalu anggota tim untuk menyelesaikannya, serta jika ada kekeliruan
akan memberi teguran.
Skor 5:
Menunjukkan sikap yang paling tepat.
• Menasihatinya agar anggota tim segera sadar akan penyelesaian tugas yang diberikan.
Skor 4:
Menunjukkan sikap yang tepat.

2. Pada sebuah diskusi dengan tim kerja yang terdiri dari rekan-rekan kerja Anda di
kantor biasanya Saya adalah ...
A. Pendengar dan pengamat yang baik dalam diskusi.
B. Lebih banyak mendengar dan berbicara sekadarnya.
C. Jika perlu bicara maka saya utarakan, jika tidak maka saya cukup mendengar.
D. Mengamati sejenak lalu aktif berpendapat.
E. Selalu aktif berpendapat dan mengarahkan teman-teman untuk berpendapat juga.

Jawaban : D
Pembahasan:
Pada sebuah diskusi dengan tim kerja yang terdiri dari rekan-rekan kerja Anda di kantor
biasanya Saya adalah ...

1. Pendengar dan pengamat yang baik dalam diskusi.


Skor 1:
Perlu lebih aktif lagi.
2. Lebih banyak mendengar dan berbicara sekedarnya.
Skor 2:
Menunjukkan sikap mau bekerja sama dengan kelompok, namun perlu lebih aktif lagi.
3. Jika perlu bicara maka saya utarakan, jika tidak maka saya cukup mendengar.
Skor 3:
Menunjukkan sikap mau bekerja sama dengan kelompok.
4. Mengamati sejenak lalu aktif berpendapat.
Skor 5:
Menunjukkan sikap yang paling tepat.
5. Selalu aktif berpendapat dan mengarahkan teman-teman untuk berpendapat juga.
Skor 4:
Menunjukkan sikap yang tepat, dan berusaha untuk bekerja sama dengan baik.

Aspek Teknik Pemecahan Masalah


Masalah akan selalu ada di mana pun kita berada dan bisa terjadi kapan saja. Masalah bukan
untuk dihindari namun dihadapi dengan cara yang tepat. Oleh karena itu dibutuhkan teknik
pemecahan masalah.

Aspek teknik pemecahan masalah diujikan untuk mengukur kemampuan Anda dalam
memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi seharihari, serta menunjukkan respons
terbaik yang Anda tampilkan saat menghadapi masalah tersebut. Respons terburuk dari
menghadapi masalah adalah menghindari atau emosi.
Kemampuan memecahkan masalah tidak didapat dengan cara instan, namun merupakan
proses belajar yang panjang. Semakin banyak pengalaman hidup seseorang maka semakin
matang pula pemikirannya untuk memecahkan masalah.

TIPS:

• Perbanyak berinteraksi dengan orang lain tanpa membedakan golongan.


• Perbanyak membaca dari berbagai sumber referensi.
• Kenali beberapa teknik memecahkan masalah dari beberapa rekan kerja yang ahli di
bidangnya.

Contoh

1. Bagaimana Anda menilai sebuah permasalahan?


A. Mempertimbangkan terlebih dahulu dengan memikirkannya.
B. Meminta pendapat untuk mencari solusi.
C. Menambah informasi, mempertimbangkan, kemudian eksekusi.
D. Melakukan sebisa mungkin sambil berpikir cara terbaik.
E. Just do it! Lakukan saja untuk menyelesaikannya.

Jawaban : C
Pembahasan:
Bagaimana Anda menilai sebuah permasalahan?

• Mempertimbangkan terlebih dahulu dengan memikirkannya.


Skor 4:
Menunjukkan sikap yang tepat dalam pemecahan masalah, namun perlu ditambah
dengan keberanian dalam mengambil tindakan.
• Meminta pendapat untuk mencari solusi.
Skor 3:
Meminta pendapat orang lain untuk mencari solusi adalah salah satu teknik
pemecahan masalah apabila Anda perlu pertimbangan dalam memecahkan masalah
yang dihadapi.
• Menambah informasi, mempertimbangkan, kemudian eksekusi.
Skor 5:
Menunjukkan sikap yang paling tepat dalam pemecahan masalah.
• Melakukan sebisa mungkin sambil berpikir cara terbaik.
Skor 2:
Perlu ada pemahaman dalam ska/a prioritas yang dikerjakan sambil memikirkan
cara terbaik barulah diambil tindakan yang diperlukan.
• Just do it! Lakukan saja untuk menyelesaikannya.
Skor 1:
Perlu dipahami bahwa daripada melakukan tindakan yang keliru maka lebih baik nol
tindakan, dan memikirkan serta mencari solusi yang terbaik dalam waktu secepatnya
baru bertindak sesuai yang diperlukan.

2. Permasalahan ekonomi di Indonesia saat ini sedang sulit. Hal ini berimbas di tempat
saya bekerja juga sedang mengalami permasalahan keuangan sehingga ada isu
pengefektifan pekerja. Pendapat saya terhadap kondisi ini adalah ...
A. Saya akan bekerja seefektif mungkin dan berkontribusi dengan menawarkan solusi
yang efektif dalam bekerja.
B. Seharusnya pimpinan puncak dapat bertindak tegas dalam masalah ini.
C. Tidak mempersoalkan masalah tersebut karena bukan bagian tugas saya.
D. Pastikan bahwa kepala keuangan bertanggung jawab penuh terhadap masalah ini.
E. Perlu menjelaskan permasalahan kondisi keuangan perusahaan kepada seluruh
jajaran organisasi agar dapat mengevaluasi kembali rencana keuangan.

Jawaban : A
Pembahasan:
Permasalahan ekonomi di Indonesia saat ini sedang sulit. Hal ini berimbas di tempat saya
bekerja juga sedang mengalami permasalahan keuangan sehingga ada isu pengefektifan
pekerja. Pendapat saya terhadap kondisi ini adalah ...

1. Saya akan bekerja seefektif mungkin dan berkontribusi dengan menawarkan solusi
yang efektif dalam bekerja.
Skor 5:
Menunjukkan sikap yang paling tepat.
2. Seharusnya pimpinan puncak dapat bertindak tegas dalam masalah ini.
Skor 2:
Perlu dipahami bahwa ini adalah permasalahan bersama dan diperlukan
penyelesaian masalah yang melibatkan kontribusi semua pihak, tidak hanya bertumpu
pada pimpinan puncak.
3. Tidak mempersoalkan masalah tersebut karena bukan bagian tugas saya.
Skor 1:
Menunjukkan sikap permisif.
4. Pastikan bahwa kepala keuangan bertanggung jawab penuh terhadap masalah ini.
Skor 3:
Tanggung jawab kepala keuangan adalah pada pengelolaan dan laporan keuangan,
namun tidak dapat dipungkiri bahwa permasalahan keuangan di tempat kerja
menjadi tanggung jawab bersama juga.
5. Perlu menjelaskan permasalahan kondisi keuangan perusahaan kepada seluruh jajaran
organisasi agar dapat mengevaluasi kembali rencana keuangan.
Skor 4:
Permasalahan yang dihadapi bersama semestinya dicari solusinya secara bersama-
sama.

Aspek Kepemimpinan
Jika menjadi pemimpin yang tegas, jujur, dan disiplin, bawahan Anda akan segan, patuh dan
hormat kepada Anda. Ketertiban bisa ditegakkan dengan kedisiplinan dan ketegasan.

TIPS:

• Belajarlah memahami orang lain.


• Belajarlah tugas-tugas dan sifat-sifat pemimpin yang baik.
• Belajarlah memanajemen konflik.

Contoh
1. Apabila Anda sebagai seorang pemimpin, tindakan yang dilakukan dalam hal
mendelegasikan tugas pada staf Anda adalah ....
A. Saya mendelegasikan semua tugas kepada semua staf dan saya sebagai pengontrol
dan pengawas.
B. Saya mendelegasikan sebagian besar tugas kepada staf dan sebagian kepada saya.
C. Saya mendelegasikan tugas biasa kepada staf dan tugas penting untuk saya.
D. Saya mendelegasikan sebagian kecil tugas kepada staf.
E. Saya jarang mendelegasikan tugas kepada staf.

Jawaban : C
Pembahasan:
Apabila Anda sebagai seorang pemimpin, tindakan yang dilakukan dalam hal
mendelegasikan tugas pada staf Anda adalah ...

• Saya mendelegasikan semua tugas kepada semua staf dan saya sebagai pengontrol
dan pengawas.
Skor 3:
Menunjukkan kemampuan dalam memimpin, menggerakkan dan mengkoordinir
orang lain yang berlebihan.
• Saya mendelegasikan sebagian besar tugas kepada staf dan sebagian kepada saya.
Skor 4:
Yang tampak adalah porsi pembagian tugasnya, namun tidak terlihat proporsi
pembagian tugasnya sehingga menunjukkan memanfaatkan kepemimpinan dalam hal
menggerakkan dan mengkoordinir orang lain.
• Saya mendelegasikan tugas biasa kepada staf dan tugas penting untuk saya.
Skor 5:
Menunjukkan kemampuan dalam memimpin, menggerakkan dan mengkoordinir
orang lain.
• Saya mendelegasikan sebagian kecil tugas kepada staf.
Skor 2:
Menunjukkan kurang mampu dalam memimpinan, menggerakkan dan mengoordinir
orang lain sehingga sebagian besar tugas dikerjakan sendiri.
• Saya jarang mendelegasikan tugas kepada staf.
Skor 1:
Menunjukkan tidak mampu dalam memimpin, menggerakkan dan mengoordinir orang
lain sehingga seluruh tugas dikerjakan sendiri.

2. Hal terpenting sebagai seorang pemimpin menurut Anda adalah ...


A. Lead by example.
B. Merasakan bersama kinerja tim.
C. Peka terhadap kebutuhan orang lain.
D. Menarik minat orang lain untuk bergabung dalam tim.
E. Kinerja dan progress.

Jawaban : A
Pembahasan:
Hal terpenting sebagai seorang pemimpin menu rut Anda adalah ...

1. Lead by example.
Skor 5:
Lead by example atau memimpin dengan memberikan contoh adalah hal terpenting
sebagai seorang pemimpin karena menunjukkan pribadi yang mampu sebagai
pemimpin. Seseorang yang mampu sebagai seorang pemimpin tentunya akan mampu
menggerakkan dan mengkoordinir orang lain.
2. Merasakan bersama kinerja tim.
Skor 4:
Dengan merasakan bersama kinerja tim menjadikan Anda merupakan bagian dari
tim, bukan sebagai pemimpin yang tidak dapat disentuh atau tidak memiliki
kedekatan dengan tim.
3. Peka terhadap kebutuhan orang lain.
Skor 2:
4. Menarik minat orang lain untuk bergabung dalam tim.
Skor 1:
5. Kinerja dan progress.
Skor 3:

TKP - Pelayanan Publik


PELAYANAN PUBLIK

PNS sudah tentu harus siap dengan pekerjaan yang bersifat pelayanan. Hal itu merupakan
suatu bentuk pengabdian bagi negara Aspek orientasi pada pelayanan yang diujikan di tes
TKP CPNS, bertujuan untuk mengukur kesiapan dan kesigapan pada tugas pelayanan yang
diberikan.

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan publik
adalah kegiatan atau kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Secara Umum pelayanan publik adalah merupakan suatu kegiatan pelayanan yang dilakukan
oleh pemberi pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang harus digerakkan dan
disosialisasikan secara terbuka.
Menurut Kepmen PAN Nomor 25 Tahun 2004 pelayanan publik adalah segala kegiatan
pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan penentuan
peraturan perundang-undangan.

Seseorang yang berorientasi pada pelayanan akan tecermin dengan:

• Selalu mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi;


• Senang melayani terutama untuk kepentingan orang banyak.

Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik


1. Kepastian hukum dimaksudkan adanya peraturan perundangundangan yang menjamin
terselenggaranya pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan rasa keadilan
masyarakat.
2. Keterbukaan dimaksudkan bahwa setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah
mengakses dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan.
3. Partisipatif dimaksudkan untuk mendorong peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan memerhatikan aspirasi, kebutuhan dan
harapan masyarakat.
4. Akuntabilitas dimaksudkan bahwa proses penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan perauran perundang-
undangan.
5. Kepentingan umum dimaksudkan bahwa dalam pemberian pelayanan publik tidak
boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau golongan.
6. Profesionalisme dimaksudkan bahwa aparat penyelenggaraan pelayanan harus
memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugasnya.
7. Kesamaan hak dimaksudkan bahwa dalam pemberian pelayanan publik tidak
diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan
status ekonomi.
8. Keseimbangan hak dan kewajiban dimaksudkan bahwa dalam pemenuhan hak harus
sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan baik oleh pemberi maupun
penerima pelayanan.

TIPS :

• Biasakan untuk tidak menunda-nunda pekerjaan.


• Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan skala prioritas.
• Manfaatkan waktu luang dengan hal-hal yang positif dan produktif.
• Melatih diri untuk disiplin.
• Mempergunakan waktu secara optimal, terutama saat jam kerja.

CONTOH SOAL

Saat bertugas di bagian pelayanan, Saya ditempatkan di loket pengaduan konsumen yang
terletak di lantai satu. Suatu hari datang konsumen yang merupakan difabel, meminta tolong
untuk dibantu dalam proses kepengurusan administrasi tempat letak loket kepengurusan
tersebut berada di lantai dua. Sikap Saya adalah ...

A. Mengarahkan konsumen ke loket lainnya, dengan melihat bahwa penjaga loket yang
merupakan rekan Saya waktunya lebih luang.
B. Mengarahkan konsumen ke satpam karena satpam lebih mudah dimintai bantuan.
C. Mengarahkan konsumen ke loket yang seharusnya, yaitu loket administrasi yang
berada di lantai dua. Semua itu sudah sesuai dengan aturan yang diberlakukan.
D. Memberi saran ke konsumen bahwa sebaiknya dia membawa rekan atau saudara yang
bisa membantu keperluannya karena perlu diingat bahwa dia difabel.
E. Mencari rekan pengganti untuk loket yang saya jaga, kemudian membantu konsumen
untuk kepengurusan administrasi menuju lantai dua.
Jawab : E
Mencari rekan pengganti untuk loket yang saya jaga, kemudian membantu konsumen untuk
kepengurusan administrasi menuju lantai dua.

Pembahasan:
Saat bertugas di bagian pelayanan, Saya ditempatkan di loket pengaduan konsumen yang
terletak di lantai satu. Suatu hari datang konsumen yang merupakan difabel, meminta tolong
untuk dibantu dalam proses kepengurusan administrasi tempat letak loket kepengurusan
tersebut berada di lantai dua. Sikap Saya adalah ...

a. Mengarahkan konsumen ke loket lainnya, dengan melihat bahwa penjaga loket yang
merupakan rekan Saya waktunya lebih luang.
Skor 4:
Mengarahkan ke pegawai lain yang lebih fleksibel boleh-boleh saja, namun apabila Anda
mampu menyelesaikan sendiri tentunya
lebih baik.

b. Mengarahkan konsumen ke satpam karena satpam lebih mudah dimintai bantuan.


Skor 3:
Mengarahkan ke pegawai lain yang lebih fleksibel tetap harus memperhatikan bahwa
pegawai tersebut tidak menjadi terganggu tugas utamanya.

c. Mengarahkan konsumen ke loket yang seharusnya, yaitu loket administrasi yang berada di
lantai dua. Semua itu sudah sesuai
dengan aturan yang diberlakukan.
Skor 2:
Mengarahkan sesuai aturan memang baik; namun tidak ada salahnya jika mengusahakan
pelayanan yang terbaik dengan
memberikan kemudahan akses bagi konsumen.

d. Memberi saran ke konsumen bahwa sebaiknya dia membawa rekan atau saudara yang bisa
membantu keperluannya karena perlu diingat bahwa dia difabel.
Skor 1:
Tindakan yang kurang t epat karena berpot ensi menyinggung perasaan orang lain dan
menunjukkan sikap yang tidak berorientasi pada pelayanan.

e. Mencari rekan pengganti untuk loket yang saya jaga, kemudian membantu konsumen
untuk kepengurusan administrasi menuju lantai dua.
Skor 5:
Tindakan paling tepat karena berorientasi pada pelayanan dengan tidak membedakan
golongan konsumen.
TKP - Jejaring Kerja
Pengertian Jejaring Kerja

Menurut Wayne E. Baker ( 1994 ) jejaring kerja adalah proses aktif membangun dan
mengelola hubungan-hubungan yang
produktif baik personal maupun organisasi. Pendapat lainnya menyatakan bahwa jejaring
kerja merupakan suatu sistem informasi
yang terdiri dari manusia, datra, perangkat lunak ( soft ware ), perangkat keras ( hardware )
dan jaringan itu sendiri ( O’Brien,
1999 ).

Sedangkan Nazir Harjanto ( 2002 ) menyatakan jejaring kerja sebagai wadah baik formal
maupun informal yang memfasilitasi
pertemuan kelompok atau komunikasi diantara pihak-pihak yang berkepentingan untuk
menemukan pemecahan masalah dan
kebutuhan informasi untuk kepentingan semua pihak.
Jejaring kerja (kemitraan) atau sering disebut partnership, secara etimologis berasal dari akar
kata partner. Partner dapat diartikan pasangan, jodoh, sekutu atau kompanyon. Sedangkan
partnership diterjemahkan persekutuan atau perkongsian. Dengan demikian, kemitraan dapat
dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentuk satu
ikatan kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu sehingga dapat
memperoleh hasil yang lebih baik.

Pendapat senada disampaikan Agung Sudjatmoko dalam bukunya yang berjudul Cara Cerdas
Menjadi Pengusaha Hebat bahwa ”kemitraan bisnis merupakan kerjasama terpadu antara dua
belah pihak atau lebih, secara serasi, sinergis terpadu, sitematis dan memiliki tujuan untuk
menyatukan potensi bisnis dalam
mengahasilkan keuntungan yang optimal”.

Konsep Jejaring Kerja


Membangun jejaring kerja (kemitraan) pada hakekatnya adalah sebuah proses membangun
komunikasi atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling percaya
(trust) dan saling menguntungkan diantara pihak-pihak yang bermitra yang dituangkan dalam
bentuk nota kesepahaman atau kesepakatan guna mencapai kesuksesan bersama yang lebih
besar.

Dari definisidi atas dapat dijelaskan bahwa membangun Jejaring Kerja (kemitraan) dapat
dilakukan jika pihak-pihak yang bermitra memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Ada dua pihak atau lebih organisasi/lembaga
2. Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan organisasi/lembaga.
3. Ada kesepakatan/kesepahaman
4. Saling percaya dan membutuhkan
5. Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Tujuan Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan)
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dalam membangun Jejaring
Kerja (kemitraan ) yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat; Salah satu tujuan membangun Jejaring Kerja
(kemitraan) adalah membangun kesadaran masyarakat terhadap eksistensi organiasi tersebut,
menumbuhkan minat dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan
oranisasi. Masyarakat disini memiliki arti luas tidak hanya pelanggan tetapi termasuk juga
pengguna,
dinas atau departemen terkait, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga
pendidikan, dunia usaha dan industry (dudi), tokoh masyarakat dan stake holder lainnya.
2. Peningkatan mutu dan relevansi; dinamika perubahan/perkembangan masyarakat sangat
tinggi. Lembaga kursus jika ingin tetap eksis harus mampu bersaing dengan kompetitor lain.
Untuk itu, organisasi dituntut untuk terus melakukan inovasi, peningkatan mutu dan relevansi
program yang dibuatnya sesuai kebutuhan pasar. Untuk itu, membangun Jejaring Kerja
(kemitraan) diperlukan guna merancang program yang inovatif, meningkatkan mutu layanan
dan relevansi program dengan kebutuhan pasar

Prinsip dalam Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan)


1. Kesamaan visi-misi;
Kemitraan hendaknya dibangun atas dasar kesamaan visi dan misi dan tujuan organisasi.
Kesamaan dalam visi dan misi menjadi motivasi dan perekat pola kemitraan. Dua atau lebih
lembaga dapat bersinergi untuk mencapai tujuan yang sama.

2. Kepercayaan (trust);
Setelah ada kesamaan visi dan misi maka prinsip berikutnya yang tidak kalah penting
adalahadanya rasa saling percaya
antar pihak yang bermitra. Oleh karena itu kepercayaan adalah modal dasar membangun
jejaring dan kemitraan. Untuk dapat dipercaya maka komunikasi yang dibangun harus
dilandasi itikad (niat) yang baik dan menjunjung tinggi kejujuran

3. Saling menguntungkan;
Asas saling menguntungkan merupakan fondasi yang kuat dalam membangun kemitraan. Jika
dalam bermitra ada salah satu pihak yang merasa dirugikan, merasa tidak mendapat manfaat
lebih, maka akan menggangu keharmonisan dalam bekerja sama. Antara pihak yang bermitra
harus saling memberi kontribusi sesuai peran masing-masing dan merasa diuntungkan.

4. Efisiensi dan efektivitas;


Dengan mensinergikan beberapa sumber untuk mencapai tujuan yang sama diharapkan
mampu meningkatkan efisiensi waktu, biaya dan tanaga. Efisiensi tersebut tentu saja tidak
mengurangi kualitas proses dan hasil. Justru sebaliknya dapat meningkatkan kualitas proses
dan produk yang dicapai. Tingkat efektifitas pencapaian tujuan menjadi lebih tinggi jika
proses kerja kita melibatkan mitra kerja. Dengan kemitraan dapat dicapai kesepakatan-
kesepakatan dari pihak yang bermitra tentang siapa melakukan apa sehingga pencapaian
tujuan menjadi lebih efektif.
5. Komunikasi timbal balik;
Komunikasi timbal balik atas dasar saling menghargai satu sama lain merupakan fondamen
dalam membangun kerjasama. Tanpa komunikasi timbal balik maka akan terjadi dominasi
satu terhadap yang lainnya yang dapat merusak hubungan yang sudah dibangun.
6. Komitmen yang kuat;
Jejaring Kerja sama akan terbangun dengan kuat dan permanen jika ada komitmen satu sama
lain terhadap kesepakatan-kesepakatan yang dibuat bersama.

Strategi membangun jejaring kerja personal :


1. Menjadi pendengar yang baik
Pada umumnya, orang-orang lebih senang membicarakan tentang diri mereka sendiri. Mereka
akan selalu berpikir, “Apa yang bisa saya peroleh?” atau “Apa keuntungan percakapan ini
untuk diri saya sendiri?” Bila kita mampu menunjukkan ketertarikan terhadap apa yang
mereka pikirkan ataupun katakan secara tulus, tidak dibuat buat maka kita akan
amendapatkan banyak keuntungan.

Keuntungan menjadi pendengar yang baik adalah:

Pertama:
kita akan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dalam kesempatan pertemuan singkat
tersebut, misalnya informasi tentang anak-anak, usaha/pekerjaan mereka dan hobi yang
sedang mereka jalankan saat ini. Informasi lebih banyak tentang diri pribadi mereka sangat
penting guna memberikan perlakuan yang paling tepat, di sisi lain mereka juga pasti terkesan
pada diri kita Kedua: ciptakan tujuan.
Dengan menjadi pendengar yang baik kita akan mampu memvisualisasikan siapa saja yang
harus kita dekati. Sehingga tak perlu membuang waktu dengan mengikuti perkumpulan yang
tidak berhubungan dengan target yang ingin kita capai.. Karena kekuatan networking terletak
pada kualitas dibandingkan kuantitas atau jumlahnya.

2. Mengupayakan dalam 72 jam kita harus berusaha menjalin komunikasi dengan calon
partner kita agar mereka tidak melupakan kita begitu saja. Langkah yang bisa kita lakukan
adalah mengirimkan kartu pos, mengirimkan e-mail, surat, menelpon seraya mengungkapkan
kebahagiaan kita mendapatkan kesempatan bertemu mereka atau menanyakan kabar tentang
anak-anak, usaha, maupun hobi yang sedang mereka kerjakan. Cara lain adalah mengirimkan
sesuatu dan menyampaikan kesan mendalam
sekaligus keinginan untuk bertemu mereka suatu saa tnanti, dan lain sebagainya. Ciptakan
berbagai langkah menciptakan jalinan komunikasi, karena hal itu akan membuat mereka lebih
mengingat kita. Sehingga apabila suatu ketika kita menghubungi atau bertemu lagi, mereka
akan dengan mudah mengingat dan menjalin keakraban dengan kita.

3. Bersikap sabar tetapi aktif dan proaktif dalam memberi. Memberi bisa dilakukan dalam
berbagai cara entah dalam bentuk pelayanan atau kontribusi kepada perorangan maupun
group. Milikilah nilai tersendiri bagi orang lain, dengan menciptakan kerjasama yang
memberikan kemudahan dan berbagai nilai yang menguntungkan mereka.

4. Bersikap lebih cerdas dan selalu menyampaikan informasi yang akurat dan apa adanya.
Caranya adalah dengan terus
belajar banyak hal setiap ada kesempatan (banyak membaca, mengikuti seminar, worksop,
kompetisi, expo, dsb) sehingga kita akan lebih dikenal dibandingkan orang lain karena
kelebihan ilmu pengetahuan yang kita miliki.

5. Kesinambungan komunikasi
Kita harus selalu meluangkan waktu untuk melakukan komunikasi guna mengembangkan dan
mempertahankan hubungan yang sudah terbangun. Salah satu alasannya karena tak ada jalan
pintas dalam mengembangkan dan mempertahankan networking kecuali kesinambungan
komunikasi.. Joe Girald dalam bukunya The Greatest Salesman In The World, menyatakan
bahwa
kesinambungan komunikasi sudah dapat memperluas networking. Ia berpendapat orang
biasapun memiliki sekurang-kurangnya 250 orang yang cukup dekat dalam kehidupannya.
Berdasarkan sebuah penelitian, sebagian besar orang tidak akan pernah menyadari sedang
memerlukan orang lain sebelum berkomunikasi dengan orang yang bersangkutan selama 8-10
kali.Jangan pula berkeinginan untuk menunda menjalin komunikasi dengan orang lain,
karena selain tak mendapatkan hubungan baru
kita juga akan kehilangan semangat baru.

TKP - Profesionalisme
PROFESIONALISME
Profesional adalah seseorang yang memiliki pekerjaan atau profesi, kemudian ia hidup
dengan mengandalkan keahlian tinggi yang dimilikinya. Profesional juga bisa diartikan
dengan seseorang yang dalam kehidupannya mempraktikkan keahlian khusus dan
menjalankannya tidak untuk sekedar hobi atau bersenang-senang semata.

Orang disebut profesional jika memiliki tolak ukur perilaku di atas rata-rata manusia pada
umumnya. Umumnya, seorang profesional mempunyai tantangan serta tuntutan yang cukup
berat. Akan tetapi, ia memiliki citra atau pola perilaku yang baik karena apa yang dilakukan
adalah dalam rangka kepentingan masyarakat itu sendiri.

Profesional diharapkan di dalam semua bidang. Karena perumpamaannya adalah jika di


dalam kehidupan ini setiap orang melakukan tugas dengan standar profesional tinggi, maka
itu akan dapat memperbaiki kualitas masyarakat itu sendiri. Sehingga, profesional dari setiap
orang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang karyawan profesional merupakan karyawan yang dibayar dan menjalankan tugas
sesuai dengan arahan yang ada. Profesional sesungguhnya tidak hanya berhubungan dengan
keahlian, namun juga berkorelasi dengan pendapatan.

Orang yang profesional cenderung memiliki keahlian tertentu dan juga semangat untuk
melakukan kegiatan kerja. Di dalam melakukan pekerjaan yang digeluti, orang yang
profesional harus bisa bertindak secara objektif dan bebas dari berbagai sikap buruk, seperti
sentimen, malu, benci, ataupun malas dalam mengambil suatu keputusan.
Syarat Umum Profesional
Setidaknya terdapat tiga syarat profesional yang harus dimiliki oleh seseorang profesional.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai ketiga hal pokok tersebut:

1. Skill
Hal pertama yang dibutuhkan untuk menjadi profesional adalah skill. Seseorang disebut
sebagai profesional apabila ia terbukti sebagai orang yang ahli di bidangnya. Tidak
memandang bidang apapun. Mulai dari bidang yang paling sederhana hingga yang paling elit.
Kemampuan seorang profesional bisa dilihat dari keahliannya yang di atas rata-rata dari
orang lain. Selain itu kemauan bekerja keras dan pantang menyerah dalam memecahkan
masalah serta selelu berinovasi merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki oleh seorang
profesional.

2. Pengetahuan
Hal pokok selanjutnya yang harus ada pada seorang profesional adalah pengetahuan atau
knowledge. Artinya, seseorang harus benar-benar menguasai atau setidaknya memiliki
wawasan atas ilmu yang berhubungan dengan bidangnya. Biasanya seorang yang profesional
akan selalu menambah ilmu yang mana tidak mudah puas dengan pengetahuan yang
dimilikinya saat ini.

3. Attitude
Sisi lain yang tidak kalah penting untuk seorang profesional adalah attitude. Artinya,
seseorang tersebut tidak sebatas pintar, namun juga mempunyai etika baik untuk diterapkan
di bidang masing-masing. Mampu bekerja baik mandiri maupun bekerja secara kelompok,
yang berarti dapat mengimbangi rekan kerja yang lainnya. Melakukan sesuatu yang tidak
semata hanya dilakukan karena uang, tetapi lebih mengutamakan manfaat untuk bersama.

Ciri Ciri Profesional


Seseorang yang profesional memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan yang lain.
Sehingga, seseorang tidak akan disebut profesional
apabila tidak masuk ke dalam kriteria atau ciri-ciri yang akan disebutkan berikut.

1. Mempunyai keterampilan yang sangat tinggi di bidang tertentu.

Atau seseorang yang memiliki kepandaian di dalam mengoperasikan alat tertentu. keahlian
dan keterampilan tersebut dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan bidang
masing-masing.

2. Mempunyai ilmu serta pengalaman yang luas.

Di samping itu, juga memiliki kecerdasan khusus untuk menganalisis permasalahan dan peka
terhadap situasi. Selanjutnya, mereka juga orang yang mampu membaca situasi dengan cepat
dan tepat serta cermat terhadap pengambilan keputusan yang terbaik untuk semua pihak.

3. Seseorang yang profesional akan berorientasi kepada masa depan.

Sehingga ia memiliki keahlian dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan yang ada di


depannya. Ini akan memunculkan sikap kedewasaan tersendiri kepada seseorang.
4. Memiliki sikap yang cenderung mandiri.

Seseorang yang profesional juga yakin terhadap kemampuan pribadi dan terbuka untuk
menghargai pendapat dari orang lain. Akan tetapi, orang profesional memiliki kecermatan
dalam menentukan mana yang terbaik untuk dirinya dan untuk perkembangan pribadinya.

5. Pemikiran Terbuka

yang mana senantiasa mempertimbangkan dan menerima opini dari orang lain tanpa
mengedepankan ego diri sendiri demi kebaikan bersama.

6. Memiliki integritas yaitu mengutamakan prinsip dasar dengan mengedepankan nilai


kebenaran, keadilan dan kejujuran.

Hal ini ditujukan karena untuk meningkatkan kualitas diri sendiri dan juga membangun
komunitas yang baik.

7. Komitmen yang tinggi untuk terus menjaga kualitasnya merupakan hal cukup penting yang
dimiliki oleh seorang profesional.

Komitmen ini dapat dilihat dengan tidak mudahnya seseorang mengubah sikap dan kualitas
baik yang dimiliki hanya karena situasi yang
terkadang berubah ubah ntah baik ataupun buruk.

8. Mampu Memotivasi baik diri sendiri maupun orang disekitarnya merupakan satu ciri yang
dimiliki seorang profesional.

Terkadang ada saatnya situasi sulit yang terjadi membuat seorang kehilangan harapan dan
menjadi putus asa. Seorang profesional dapat
memotivasi orang lain dan diri sendiri dengan menjadikan situasi yang sulit sebagi tantangan
yang akan membangun kualitas diri untuk kedepannya dengan memecahkan masalah
menggunakan pikiran yang tanang.

9. Loyalitas dimiliki oleh seorang profesional dengan mengerjakan sesuatu secara sunggug
sungguh dan totalitas.

Hal yang dikerjakan tidak dianggap sebagai beban yang merugikan kehidupannya, tetapi
menjadikannya sebagai panggilan hidup.

Contoh Profesional
Terdapat berbagai contoh profesional yang ada di masyarakat sekitar. Mulai dari yang yang
paling kecil, profesionalitas harus diakui. Berikut adalah contoh
profesional sebagai bahan untuk diteladani dalam kehidupan sehari-hari.

1. Karyawan yang profesional adalah mereka yang bekerja menerima upah kemudian
menjalankan kewajiban sebagai karyawan dengan baik. Beragam pekerjaan yang dibebankan
kepadanya diselesaikan dengan baik dan tepat waktu tanpa mengeluh. Di samping itu, juga
senantiasa memperbaiki kesalahan agar menjadi lebih baik.
2. Seorang guru yang mengajar anak didiknya dengan sangat baik. Tidak hanya bekerja untuk
mendapatkan bayaran, namun sebagai pengabdian kepada bangsa untuk mencerdaskan anak
bangsa. Guru yang tidak pernah lelah berbagi kepada banyak orang kapanpun dan di
manapun berada. Senantiasa meningkatkan kompetensi sebagai seorang guru.

3. Seorang dokter yang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya mengobati pasien dengan
baik. Juga senantiasa mengutamakan kesehatan dan keselamatan pasien kapanpun di
Memiliki sikap hatihati dalam mendiagnosa penyakit pasien dan proses pengobatannya.
Mengutamakan orang lain dan tidak hanya mementingkan diri sendiri.

4. Pejabat pemerintah yang menjalankan tanggung jawab mengurus Negara dengan bersih
dan baik. Mementingkan kemaslahatan rakyat dari pada kepentingan diri sendiri. Bertindak
adil dan menghargai hak setiap orang. Semua yang dilakukan tidak lain adalah untuk
kepentingan bangsa dan Negara.

5. Seorang hakim yang tegas dan patuh kepada Undang Undang yang berlaku.
Mengutamakan sikap adil dan tidak memihak kepada siapapun. Berupaya menegakkan
hukum di Negara ini dengan maksimal dengan mengutamakan kebenaran dan tidak menerima
berbagai suap.

6. Seorang polisi yang benar-benar maksimal dalam meningkatkan keamanan. Bersiap siaga
setiap saat unt uk menjaga keamanan dan mencegah berbagai tindak kejahatan.
Berupaya mengungkap kasus dengan maksimal dan tegas. Tidak lambat dalam mencari
tersangka kejahatan dan sebagainya.

7. Seorang pedagang yang jujur dan melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Tidak
melakukan berbagai tindakan penipuan dan memberikan produk yang terbaik kepada orang
lain. Senantiasa meneguhkan diri bahwa apa yang ia lakukan adalah untuk kebaikan orang
lain sehingga menghindarkan diri dari proses
berjualan yang tidak baik.

8. Peternak yang merawat hewan ternaknya dengan baik dan maksimal. Memberi makan
yang terbaik untuk kesehatan ternaknya. Dan tidak pernah menyakiti hewan ataupun telat
memberikan makanan kepada hewan ternaknya. Selain itu, senantiasa mengutamakan
kualitas dan kejujuran saat menjajakan hewan ternak tersebut.

Selain beberapa contoh yang disebutkan di atas, masih banyak lagi contoh profesional jika
dihubungkan dengan profesi tiap orang. Pada dasarnya profesional adalah bertindak dengan
sebaik mungkin untuk mewujudkan kebaikan bersama. Jika tindakan profesional ini
diterapkan dalam berbagai sisi kehidupan, maka akan mampu menciptakan iklim negara yang
sejahtera. Memiliki sikap profesional dalam berbagai hal sangat penting bagi setiap orang.
Sekalipun menerapkan profesionalisme bukanlah hal yang mudah. Namun, akan dapat
terwujud jika dimulai dari hal kecil dan dari diri sendiri. Dengan memulai dari diri sendiri,
diharapkan sikap dan tindak profesional tersebut akan diikuti oleh orang lain.
TKP - Sosial Budaya
Pengertian sosial budaya
Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial berarti segala sesuatu yang
berhubungan dengan masyarakat sekitar. Sedangkan budaya berasal dari kata bodhya yang
artinya pikiran dan akal budi. Budaya juga diartikan sebagai segala hal yang dibuat manusia
berdasarkan pikiran dan akal budinya yang mengandung cinta dan rasa. Jadi kesimpulannya
adalah sosial budaya merupakan segala hal yang di ciptakan manusia dengan pikiran dan
budinya dalam kehidupan bermasyarakat.

Pengertian sosial budaya menurut para ahli

• Andreas Eppink: sosial budaya atau kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai
yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri khas dari masyarakat
tersebut.
• Burnett : kebudayaan adalah keseluruhan berupa kesenian, adat istiadat, moral,
hukum, pengetahuan, kepercayaan dan kemampuan olah pikir dalam bentuk lain yang
didapatkan seseorang sebagai anggota masyarakat dan keseluruhan bersifat kompleks.

Sosial budaya dapat memberikan dampak- dampak tersendiri bagi bagi masyarakat sekitar.
Dampak ini dapat berupa positif dan negatif. Dampak positifnya bisa berupa:

1. Sebagai pedoman dalam hubungan antara manusia dengan komunitas atau


kelompoknya.
2. Sebagai simbol pembeda antara manusia dengan binatang.
3. Sebagai petunjuk atau tata cara tentang bagaimana manusia harus berperilaku
dalam kehidupan sosialnya.
4. Sebagai modal dan dasar dalam pembangunan kehidupan manusia.
5. Sebagai suatu ciri khas setiap kelompok manusia.

Sementara dampak negatifnya adalah:

1. Menimbulkan kerusakan lingkungan dan kelangsungan ekosistem alam.


2. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang kemudian menjadi penyebab
munculnya penyakit-penyakit sosial, termasuknya tingginya tingkat kriminalitas.
3. Mengurangi bahkan dapat menghilangkan ikatan batin dan moral yang biasanya dekat
dalam hubungan sosial antar masyarakat.

Jadi, terciptanya sebuah kebudayaan atau sosial budaya di masyarakat dikarenakan oleh
interaksi antar manusia dengan alam sekitarnya. Sehingga kita seharusnya menjaga dan
melestarikan kebudayaan yang sudah lama kita pertahankan.

Unsur-unsur Sistem Sosial Budaya

1. Perasaan (sentiment)
2. Keyakinan (pengetahuan)
3. Norma Tujuan
4. Tujuan
5. Tingkatan atau pangkat (rank) Status dan peranan
6. Status dan peranan
7. Sanksi
8. Kekuasaan atau pengaruh (power) Sanksi
9. Tekanan ketegangaan (stress strain)
10. Sarana atau fasilitas

Struktur Dan Proses Sistem Sosial Budaya Indonesia

Konsep struktur sisoal adalah alat analisis yang diwujudkan untuk dapat membantu
pemahaman terhadap tingkah laku manusia dalam kehidupan bersosial. Dasar yang juga
penting adalah setruktur sosial yakni relasi-relasi sosial yang pasti penting untuk menentukan
tingkah laku manusia, yang jika relasi sosial tersebut tidak dilakukan, maka masyarakat itu
tak terwujud lagi. Struktur sosial juga bisa dilihat dari segi, peranan, status, norma, nilai-nilai
serta institusi sosial dalam relasi.

Nilai merupakan pembentukan mentalitas yang telah dirumuskan dari tingkah laku manusia
sehingga bisa menajdi sejumlah anggapan yang hakiki, baik, serta perlu juga dihargai. Sistem
nilai yang harus bisa diwujudkan atau diselenggarakan dalam kehidupan bermasyarakat,
benegara dan berbangsa ditemukan pada proses pertumbuhan pancasila sebagai dasar negara
ideologi atau falsafah Negara.

Jadi, struktur sistem sosial budaya Indonesia bisa mengarah terhadap nilai-nilai yang ada
dalam pancasila yang teridiri :

• Tata nilai

Tata nilai ini meliputi:

• Nilai agama; * Nilai kebenaran; * Nilai moral; * Nilai vital; * Nilai material.
• Tata sosial

NKRI merupakan Negara hukum, seluruh orang ialah sama dimata hukum.Tata hukum di
Indonesia merupakan sebuah sistem pengayoman yang mewujudkan keadilan serta
kesejahteraan sosial untuk semua rakyat Indonesia.

• Tata laku

Untuk mewujudkan keadilan sosial untuk semua rakyat, maka tata laku harus berpedoman
pada norma-norma yang berlaku, yakni, norma agama, norma kesopanan/kesusilaan, norma
adat istiadat, horma hukum negara dan norma hukum setempat.

Proses Sistem Sosial Budaya Indonesia


Masyarakat memiliki bentuk-bentuk struktual, yang dinamakan struktur sosial. Struktur sosial
ini memiliki sifat yang statis serta bentuk dinamika masyarakat disebut proses sosial dan
perubahan sosial. Masyarakat yang memiliki bentuk-bentuk strukturalnya tentu mengalami
pola-pola prilaku yang berbeda-beda. masyarakat juga tergantung dengan situasi yang
dihadapi masyarakat tersebut.

Perkembangan dan perubahan pada masyarakat yang mengarah pada suatu dinamika sosial
berawal dari masyarakat tersebut melakukan sebuah komunikasi dengan masyarakat lainnya,
mereka membina hubungan baik itu secara kelompok ataupun perorangan.

Namun sebelum hubungan bisa terjadi perlu ada proses berkaitan dengan nilai-nilai sosial dan
budaya dalam masyarakat. Dengan masyarakat yang melihat nilai sisoal yang berkaitan
dengan nilai sosial dan budaya masyarakat lain hubungan nisa terbentuk. Maka bisa diartikan
bahwa proses sosial merupakan sebagai pengaruh rimbal balik antara semua segi kehidupan
bersama.

Proses sistem sosial budaya Indonesia bagian yang tidak bisa terpisahkan dari proses
pembangunan nasional

Pengalaman Pancasila, yang ada hakekat pembangunan semua rakyat Indonesia. pada
dasarnya proses sistem sosial budaya Indonesia selalu memiliki keterkaitan dengan
pembangunan nasional dimana berlangsung dan beriringan dengan pembangunan
nasional,bahkan terkadang dapat mendahului pembangunan nasional agar masyarakat bisa
memerima pembangunan, lalu menyiapkan agar manusia dan masyarakat bisa mempunyai
peran serta dalam proses pembangunan nasional tersebut dengan mempunyai kulitas sebagai
berikut:

• Beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


• Berbudi pekerti luhur
• Berkepribadian
• Bekerja keras
• Berdisiplin
• Tangguh
• Bertanggung jawab
• Mandiri
• Cerdas dan terampil
• Sehat jasmani dan rohani
• Cinta tanah air
• Memiliki sifat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial
• Percaya pada diri sendiri dan memiliki (harga diri)
• Inovatif dan kreatif
• Produktif dan berorientasi ke masa depan

Karena pembangunan nasional yang selalu bersamaan dengan proses sistem sosial bidaya
Indonesia maka bila manusia atau masyarakat ikut dalam pembangunan nasional mereka juga
ikut berperan dalam proses sistem sisoal budaya Indonesia sehingga komunikasi akan terjadi
pada mereka yang kemudian hunungan bisa terjalin dengan baik. Hal tersbut bisa
mengakibatkan dinamika sosial yang akan menuju pada perubahan dan perkembangan di
masyarakat tersebut yang ke arah lebih baik.

Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Ada berbagai macam bentuk perubahan sosial. Bentuk-bentuk itu dibedakan berdasarkan sifat
perubahan yang terjadi. Bentuk-bentuk perubahan sosial dapat dilihat dari tiga sudut
pandang. Pertama, dari sudut pandang waktu berlangsungnya, perubahan yang terjadi di
masyarakat ada yang bersifat lambat (evolusi) dan ada pula yang cepat (revolusi). Kedua, dari
sudut pandang ruang lingkup unsur-unsur yang berubah, ada yang perubahan kecil dan ada
perubahan besar. Ketiga, dari sudut pandang kehendak agen perubahan (agent of change), ada
perubahan yang dikehendaki atau direncanakan, dan ada pula perubahan yang tidak
dikeehendaki atau tidak direncanakan. Berikut penjelasan satu persatu bentuk-bentuk
perubahan tersebut.

Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi

1. Perubahan Evolusi

Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses


lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang
bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan
masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-
usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan
perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat
berburu menuju ke masyarakat meramu. Menurut Soerjono Soekanto (1987), terdapat tiga
teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu:

1) Unilinier Theories of Evolution

Teori ini menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan


sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada
tahap yang sempurna.

2) Universal Theory of Evolution

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-
tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis
evolusi yang tertentu.

3) Multilined Theories of Evolution

Teori ini menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam
evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari
sistem berburu ke pertanian.

Perubahan Revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak
ada kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan
sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembagalembaga
kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi
dengan direncanakan atau tidak direncanakan. Revolusi sering kali diawali adanya
ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan. Revolusi tidak dapat
terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi
harus memenuhi beberapa syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut antara lain:

• Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat


harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk
mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
• Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin
masyarakat tersebut.
• Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian
merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan
program dan arah bagi geraknya masyarakat.
• Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya
adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat.
Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu
ideologi tersebut.
• Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan
faktor adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum
(pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal

Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang
intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang
lambat, sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam
dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika
terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh
adat atau kebiasaan.

Wujud Kebudayaan

• GagasanGagasan,ide, nilai, atau norma merupakan bentuk ideal dari kebudayaan

• AktivitasBentuk kebudayaan aktivitas adalah sistem sosial berupa tindakan berpola


manusia dalam masyarakat.
• ArtefakArtefak merupakan wujud kebudayaan fisik yang bisa di lihat, diraba,
ataupun didokumentasikan hasil karya atau perbuatan manusia.

Proses Perubahan Sosial Budaya

Menurut Alvin L. Bertrand, proses awal perubahan sosial adalah adanya komunikasi.
Melalui kontak dan komunikasi, unsur-unsur kebudayaan baru dapat menyebar baik berupa
ide-ide, gagasan, keyakinan, maupun kebendaan. Proses penyebaran unsur kebudayaan dari
satu masyarakat kepada masyarakat lainnya disebut proses difusi. Proses berlangsungnya
difusi akan mendorong terjadinya akulturasi, asimilasi, dan akomodasi. Berikut penjelasan
dari kesemua proses tersebut.
1. Difusi

Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang


perorangan kepada orang perorangan yang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain.
Misalnya, terdapat penemuan baru dalam suatu masyarakat, maka penemuan itu dapat
diteruskan dan disebarkan kepada masyarakat yang lain dengan cara difusi sehingga mereka
pun dapat menikmati manfaat dari penemuan baru itu. Oleh karena itu, difusi dapat menjadi
pendorong bagi tumbuhnya suatu kebudayaan dan menambah kebudayaan-kebudayaan
manusia yang telah ada.

Masuknya unsur-unsur kebudayaan baru secara difusi dapat terjadi dengan cara-cara sebagai
berikut.

Hubungan Simbiotik

Hubungan simbiotik adalah suatu hubungan di mana bentuk dari masing masing
kebudayaan hampir tidak berubah. Contoh: pertukaran pelajar antarnegara.

Secara Damai (Penetration Pacifique)

Dengan cara ini, unsur-unsur kebudayaan baru masuk ke suatu kebudayaan secara
damai. Contohnya yaitu perubahan model baju. Banyak tren-tren baju saat ini yang
dipengaruhi oleh budaya luar. Unsur-unsur asing ini diterima dengan tidak sengaja dan tanpa
paksaan.

Peperangan (Kekerasan)

Unsur kebudayaan baru yang dapat dimasukkan secara paksa ke dalam kebudayaan
penerimanya. Cara seperti ini dapat dilakukan dengan peperangan.

2. Akulturasi

Akulturasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru dari luar


secara lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan sendiri.
Contoh, budaya selamatan merupakan bentuk akulturasi antara budaya lokal dalam budaya
Jawa dengan budaya Islam.

3. Asimilasi

Asimilasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dari luar yang


bercampur dengan unsur-unsur kebudayaan lokal menjadi unsur-unsur kebudayaan baru yang
berbeda. Contoh, membaurnya etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi. Proses asimilasi
akan berlangsung lancar dan cepat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong, yaitu:

1. Adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda.


2. Adanya kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
3. Adanya sikap menghargai terhadap hadirnya orang asing dan kebudayaan yang
4. Adanya sikap terbuka dari golongan berkuasa.
5. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang sama.
6. Terjadinya perkawinan campuran.
7. Adanya musuh bersama dari luar.

Selain faktor-faktor pendorong terdapat juga faktor-faktor yang dapat menghambat


proses asimilasi antara lain:

1. Letak geografis yang terisolasi.


2. Rendahnya pengetahuan tentang kebudayaan lain.
3. Adanya ketakutan terhadap budaya lain.
4. Adanya sikap superior yang menilai tinggi kebudayaannya sendiri.
5. Perasaan in-group yang kuat.
6. Adanya perbedaan kepentingan.

4. Akomodasi

Akomodasi adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan lokal. Contoh,


penerimaan ide demokrasi dan ide tentang HAM dari kebudayaan Barat. Proses penerimaan
ini tentunya membawa perubahan pada masyarakat yang bersangkutan. Karenanya melalui
proses akomodasi perubahan sosial dapat terjadi. Namun, dalam hal-hal tertentu proses
akomodasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan luar dalam rangka
menghindari konflik.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial

• Kontak dengan Budaya Lain

Berhubungan dengan budaya lain dapat pula mendorong munculnya perubahan sosial.
Karena bila dua kebudayaan saling bertemu maka kedua kebudayaan tersebut akan saling
memengaruhi yang akhirnya membawa perubahan. Hubungan atau kontak dengan
kebudayaan lain dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu difusi, akulturasi, asimilasi, dan
akomodasi.

• Sistem Pendidikan Formal yang Maju

Pendidikan formal dalam hal ini berarti pendidikan yang ditempuh melalui jenjang-
jenjang pendidikan seperti SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Dengan pendidikan, kita
dapat membuka pikiran serta menerima hal-hal baru. Selain itu, kita dapat membandingkan
kebudayaan mana yang mampu memenuhi kebutuhan kita serta kebudayaan mana yang tidak
sesuai. Melalui pengetahuan itu, mendorong individu mengadakan perubahan untuk
mencapai tujuan hidupnya.

• Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan-Keinginan untuk Maju

Sikap tersebut merupakan salah satu sikap yang mendorong munculnya penemuan-
penemuan sosial yang membawa perubahan sosial. Hal ini dikarenakan jika hasil karya
seseorang dihargai, maka seseorang akan terpacu untuk menemukan sesuatu yang baru.

• Sistem Terbuka dalam Lapisan-Lapisan Masyarakat

Sistem terbuka ini memungkinkan adanya gerak sosial vertikal sehingga memberi
kesempatan seseorang untuk maju. Adanya kesempatan untuk menaiki stratifikasi tinggi yang
disediakan oleh sistem ini mendorong seseorang melakukan perubahan menuju ke arah yang
lebih baik.

• Penduduk yang Heterogen

Masyarakat yang heterogen akan lebih mudah melakukan perubahan. Contoh,


masyarakat Indonesia yang memiliki kebudayaan dan ras yang berbeda-beda. Masyarakat
tersebut akan sangat mudah mengalami pertentangan. Pertentangan- pertentangan yang
terjadi tentunya dapat menimbulkan keguncangan yang pada akhirnya mendorong terjadinya
perubahan dalam masyarakat.

• Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang Kehidupan Tertentu

Adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu bidang tertentu, mendorong


masyarakat melakukan perubahan. Hal ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang
terjadi di Indonesia. Perubahan-perubahan ini timbul karena adanya ketidakpuasan
masyarakat terhadap cara kerja pemerintah.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial

• Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain

Kehidupan terasing menyebabkan sebuah masyarakat tidak mengetahui


perkembangan-perkembangan yang terjadi di masyarakat lain. Mereka terkungkung dalam
tradisinya sendiri dan tidak mengalami perubahan. Padahal kebudayaan lain dapat
memperkaya kebudayaannya sendiri. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
komunikasi merupakan kunci terjadinya perubahan sosial budaya.

• Sikap Masyarakat yang Sangat Tradisional

Masyarakat tradisional biasanya bersikap mengagung-agungkan tradisi dan masa


lampau. Mereka beranggapan bahwa tradisi tersebut secara mutlak tidak dapat diubah.
Anggapan inilah yang menghambat adanya proses perubahan sosial. Keadaan tersebut akan
menjadi lebih buruk apabila yang berkuasa dalam masyarakat yang bersangkutan adalah
golongan konservatif.

• Rasa Takut akan Terjadinya Kegoyahan pada Integrasi Kebudayaan

Pada dasarnya semua unsur kebudayaan tidak mungkin berintegrasi dengan sempurna.
Namun demikian, terdapat beberapa unsur tertentu memiliki derajat integrasi yang tinggi.
Keadaan inilah yang membuat suatu masyarakat merasa khawatir dengan datangnya unsur-
unsur dari luar. Hal ini dikarenakan unsur-unsur tersebut mampu menggoyahkan integrasi
dan menyebabkan perubahanperubahan pada aspek-aspek tertentu di masyarakat.

• Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat

Terlambatnya perkembangan ilmu pengetahuan suatu masyarakat dimungkinkan


karena kehidupan masyarakat yang terasing dan tertutup. Namun, dapat pula dikarenakan
sebagai akibat dijajah oleh masyarakat lain. Biasanya masyarakat yang dijajah dengan
sengaja dibiarkan terbelakang oleh masyarakat yang menjajah. Hal ini dimaksudkan menjaga
kemurnian masyarakat guna mencegah terjadinya pemberontakan atau revolusi.

• Adat atau Kebiasaan

Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya. Adat dan kebiasaan ini dapat berupa
kepercayaan, sistem mata pencaharian, pembuatan rumah, dan cara berpakaian tertentu. Adat
dan kebiasaan tersebut sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat sehingga sukar untuk
diubah.

• Prasangka terhadap Hal-Hal yang Baru atau Sikap yang Tertutup

Sikap demikian dapat dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah. Mereka selalu
mencurigai sesuatu yang berasal dari negara-negara Barat. Secara kebetulan unsur-unsur baru
kebanyakan berasal dari negara-negara Barat. Sehingga segala sesuatu yang berasal dari
negara-negara Barat mendapat prasangka buruk oleh masyarakat setempat.

Fungsi Sistem Sosial Budaya

Fungsi sistem budaya adalah untuk menata dan juga menetapkan tidakan serta tingkah laku
masyarakat(manusia). Proses pembelajaran sistem ini dilakukan dengan pembudayaan atau
pelembagaan yang bertujuan untuk dapat menyesuaikan diri(pikiran dan sikap) denngan
norma adat, dan peraturan yang hidup di lingkungan kebudayaannya.

Proses pembelajaran dilakukan mulai dari kecil dari lingkungan keluarga, lingkungan diluar
rumah, dan lingkungan selanjutnya. Dimulai dari meniru apapun(sesuatu yang baik) yang ada
di lingkungan tersebut kemudian tindakan tersebut akan menimbulkan dorongan untuk
dimasukkan kedalam kepribadian sehingga menjadi pola dan norma yang mengatur tindakan
yang dibudayakan. Tidak semua orang mampu untuk beradaptasi dengan sistem budaya di
lingkungan sosial atau disebut juga deviants.

TKP - TIK
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Pengertian Teknologi Informasi Dan Komunikasi


Teknologi informasi dan komunikasi mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi, mencakup segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan,
teknologi komunikasi mencakup segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Maka, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah suatu kesatuan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan transfer/pemindahan informasi antar media

Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Information Technology,


Glasgow,UK,1991 “Informat ion Technology (IT) t he handling of informat ion by elect ric
and elect ronic (and microelect ronic) means.”Here handling includes t ransfer. Processing, st
orage and access, IT special concern being t he use of hardware and soft ware for t hese t asks
for t he benefit of individual people and societ y as a whole”

Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa teknologi informasi adalah kebutuhan manusia
didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks
sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.

Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup
dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
• Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan
sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
• Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas
tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media

• Menurut Susanto ( 2002 ) informasi merupakan hasil dari pengolahan data namun tidak
semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.

Jadi pengertian TIK adalah sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk transfer data
baik itu untuk memperoleh suatu data / informasi maupun memberikan informasi kepada
orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan payung besar triminologi yang mencakup
semua keperluan teknis untuk memperoses dan menyampaikan sebuah informasi, TIK
memiliki dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi menliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, pemakian sebagai
alat bantu, pengelolaan informasi, serta manipulasi informasi. Teknologi komunikasi
merupakan semua hal yang berkaitan dengan pemakaian alat bantu untuk memperoses serta
mentransfer dara dari perangkat satu ke perangkat lainnya.

Oleh sebab itu, teknologi informasi dan komunikasi merupakan dua buah konsep yang
terpisahkan, maka Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi memiliki perngertian
luas, yaitu segala jenis kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, pengelolaan, manipulasi,
serta pemindahan informasi antar media.
Istilah TIK ada setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (perangkat keras
ataupun lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan
teknologi tersebut berkembang sangat pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Sampai
awal abad ke-21, TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik
jenuhnya.

Dampak positif dan negatif pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi antara lain:
A. Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi antara lain :

1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk
kepentingan pendidikan
2. Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan
dengan mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
3. Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
4. Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
5. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning
yang semakin memudahkan proses pendidikan.
6. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virt
ualatau kelas yang berbasis t eleconference yang tidak mengharuskan sang
pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
7. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar
karena penerapan sistem TIK.

B. Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi berkembang sangat cepat seiring dengan perkembangan zaman.


Kehidupan manusia tidak luput dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Dampak perkembangan teknologi sangat signifikan, masyarakat sudah tergantung dengan


teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini menyebabkan mobilitas informasi sangat cepat,
kejadian dari berbagai belahan dunia bisa kita nikmati secara langsung.

Tapi di sisi lain perkembangan teknologi membawa dampak yang negative bagi masyarakat,
utamanya bagi perkembangan generasi muda. Dengan teknologi seperti layanan internet
sangat banyak konten-konten yang tidak sepantasnya dilihat dan diakses oleh anak-anak di
bawah umur. Hal ini mengakibatkan perkembangan mental dan psikologi anak-anak kita
menjadi terganggu dan tidak sedikit anak-anak kita yang rusak karena teknologi. Teknologi
bagi beberapa kelompok merupakan sebuah lahan pasar yang sangat ideal untuk meraup
keuntungan yang banyak.

Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi :

1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak
digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya
dari seluruh dunia dari anakanak hingga manula.

2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide
web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar
informasi dengan cepat dan murah.
3. Media untuk mencari informasi, perkembangan internet yang pesat.

4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja
yang terjadi.

5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-
lain.

7. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu
pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.

8. Dengan internet, kita dapat memperbaharui informasi yang setiap detiknya dapat di update.
dampak teknologi informasi, dampak negatif teknologi informasi, dampak positif teknologi
informasi, dampak teknologi informasi dan komunikasi, pengaruh teknologi informasi

Dampak Negatif Teknologi Informasi da Komunikasi

Melalui media komputer. Begitu dahsyatnya kelebihan, kemudahan, dan kesenangan yang
ditawarkan oleh sarana-sarana dalam komputer dan internet, ternyata dapat menimbulkan
berbagai dampak negatif dalam penggunaan komputer. Berikut adalah uraiannya:

• ketergantungan

Media komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang
diberikan oleh penggunanya. Terlalu atraktifnya, membuat penggunanya seakan-akan
menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak mau
melepaskannya. kita bisa menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan bermain
gamesyang ada.

• Pornografi

Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah.
Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun
merajalela. Begitu banyak situs-situs pornografi yang ada di internet, meresahkan banyak
pihak terutama kalangan orang tua yang khawatir anak-anaknya akan mengonsumsi hal-hal
yang bersifat porno. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa mengakibatkan
dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal. Ironisnya, ada situs-situs yang memang
menjadikan anak-anak sebagai target khalayaknya. Mereka berusaha untuk membuat situs
yang kemungkinan besar memiliki keterkaitan dengan anak-anak dan sering mereka jelajahi.

• Antisocial Behavior.

Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah antisocial
behavior. Dimana pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya
dan cenderung mengutamakan komputer. Selain itu, pengguna komputer tersebut tidak peduli
lagi apa yang terjadi disekitarnya, satu-satunya yang dapat menarik perhatiannya hanyalah
komputer saja.
Orang akan menjadi lebih jarang berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga
kemampuan interpersonal dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal. Lama
kelamaan, seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang-
orang disekitarnya. Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan menumbulkan dampak
yang sangat buruk, yang dimana manusia lama kelamaan akan sangat individualis dan tidak
akan ada lagi interaksi ataupun sosialisasi.

Teknologi Informasi

Teknologi Informasi Merupakan teknologi yang di dalamnya berkaitan dengan proses,


penggunaan alat bantu, memanipulasi, serta dalam pengelolaan informasi. Teknologi
komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan yang
berhubungan dengan komputer, seperti printer, pembaca sidik jari, danh bahkan CR-ROM.
Komputer adalah mesin serba guna yang dapat dikontrol dan diprogram, digunakan untuk
mengolah data menjad iinformasi.

Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer hingga
komputer dapat melakukan tugasnya sesuai yang dikehendaki oleh pembuat program. Data
adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat berupa angka atau huruf atau
simbol, sedangkan informasi adalah bentuk data yanag telah diolah sehingga dapat menjadi
bahan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi atau biasa juga disebut teknologi komunikasi adalah teknologi yang
berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk dalam kategori teknologi ini adalah
telepon, radio dan televisi. Teknologi Komunikasi Merupakan teknologi yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu dalam mengirimkan dan memproses data yang berasal dari
perangkat satu ke perangkat lain.

Cara Penyampaian Informasi dapat di sampaikan dengan 3 cara yang diantaranya

• Natural Penyampaian dengan natural atau Manusia merupakan penyampaian informasi


de;gnan menggunakan tangan Manusia.

Seperti contohnya pada zaman dahulu yang menggunakan gambargambar atau goresan yang
ada di dinding dan bebatuan goa.

• Mekanis Penyampaian dengan mekanis merupakan penyampaian informasi yang di lakukan


de;gan memakai peralatan dengan bentuk mekanik yang di gerakan Manusia.

• Elektronik Penyampaian dengan elektonik merupakan penyampaian informasi dengan


menggunakan peralatan elektronik.

Pengelompokan Teknologi Informasi

Telah diketahui bahwa teknologi informasi mencakup teknologi komputer dan teknologi
komunikasi. Lebih rinci, teknologi infromasi dapat dikelompokan menjadi 6 teknologi, yakni
teknologi komunikasi, teknologi masukan, teknologi perangkat lunak, teknologi
penyimpanan, dan teknologi mesin pemroses.

• Teknologi Masukan

Teknologi masukan (input technology) adalah teknologi yang berhubungan dengan peralatan
untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer. Piranti masukan yang lazim dijumpai
dalam sistem komputer berupa keyboard dan mouse.

• Teknologi Mesin Pemroses

Mesin Pemroses (processing machine) lebih dikenal dengan sebutan CPU (Central Processing
Unit), mikroprosesor, atau prosesor.

• Teknologi Penyimpanan

Teknologi penyimpanan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu memori internal dan
penyimpanan eksternal. Memori internal (biasa juga disebut main memory atau memori
utama) berfungsi sebagai pengikat sementara baik bagi data, program, maupun informasi
ketika proses pengolahannya dilaksanakan oleh CPU. Dua contoh memori internal yaitu
ROM dan RAM. ROM (Read Only Memory) adalah memori yang hanya bisa dibaca,
sedangkan RAM (Read Access Memory) adalah memori yang isinya bisa diperbaharui.

Penyimpanan eksternal (external storage) dikenal juga dengan sebutan penyimpanan


sekunder. Penyimpanan external adalah segala piranti yang berfungsi untuk menyimpan data
secara permanen. Pengertian permanen disini berarti bahwa data yang terdapat pada
penyimpanan akan tetap terpelihara dengan baik sekalipun komputer sudah dalam keadaan
mati (tidak mendapat aliran listrik). Harddisk dan disket juga flashdisk adalah contoh
penyimpanan eksternal.

• Teknologi Keluaran

Teknologi keluaran (output technology) adalah teknologi yang berhubungan dengan segala
piranti yang berfungsi untuk menyajikan informasi hasil pengolahan sistem. Layar dan
monitor dan printer merupakan piranti yang biasa digunakan sebagai piranti keluaran.

• Teknologi Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) atau dikenal juga dengan sebutan program. Tentu saja untuk
mengerjakan tugas komputer, diperlukan perangkat lunak sendiri. Sebagai contoh Microsoft
Word merupakancontoh perangkat lunak pengolah kata yang berguna untuk membuat
dokumen, sedangkan Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang berguna untuk
mengolah gambar.

Komponen Sistem Teknologi Informasi

Yang dimaksud dengan sistem teknologi informasi adalah sistem yang terbentuk sehubungan
dengan penggunaan teknologi informasi. Suatu sistem teknologi informasi pada dasarnya
tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat fisik, seperti komputer dan printer, tetapi juga
mencakup hal-hal yang tidak terlihat secara fisik, yaitu piranti lunak dan yang lebih penting
lagi adalah orang. Dengan kata lain, komponen utama sistem teknologi informasi adalah
berupa :

• perangkat keras (hardware)

• perangkat lunak (software)

• orang (brainware)

Klasifikasi Sistem Teknologi Informasi

Sistem teknologi informasi dapat dibedakan dengan berbagai cara pengklasifikasian.


Misalnya, menurut fungsi sistem (embedded IT System, dedicated IT system, dan general
purpose IT syst em), menurut departemen Atau perusahaan bisnis (sistem informasi
akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi, dll), menurut dukungan
terhadap level manajemen dalam perusahana (sistem pemrosesan transaksi, sistem pendukung
keputusan, san sistem informasi eksekutif), menurut ukuran dan menurut cara melayani
permintaan (klien-server).

Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan Indonesia

Indonesia pernah memakai istilah telematika sebagai arti yang hampir sama dangan TIK yang
bisa kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendefinisikan telematika sebagai telekomunikasi
+ informatika (telecommunication + informatics) meski sebelumnya kata tersebut memiliki
makna science of data transmission.

Pengolahan informasi melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang sebagai


pemanfaatan di berbagai bidang kehidupan manusia, dan salah sarunya bidang pendidikan.
Ide dipakai sebagai mesin-belajar, animasi proses-proses yang rumit didefinisikan dengan
sangat menarik untuk praktisi pembelajaran, serta simulasi proses yang rumit.

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah mempunyai sejarah yang sangat
panjang. Inisiatif menyelengarakan siaran radio pendidikan dan juga televisi dendidikan
merupakan usaha untuk melakukan pemerataan informasi ke satuan-satuan pendidikan yang
besar di seluruh Nusantara.

Hal ini merupakan satu perwujudan dari sebuah kesadaran untuk memaksinalkan
pendayagunakan dalam membuat proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan yang paling
utama siaran radio atapun televisi pendidikan merupakan tidak adanya feedback yang
seketika. Sebuah siaran memiliki manfaat yang utama dari narasamber atau fasilitator kepada
pembelajaran.

Buku elektronik

e-book atau Buku elektronik merupakan salah sat u teknologi yang memiliki manfaat seperti
komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang dinamis dan ringkas.
Suatu e-book dapat bisa diintegrasikan tayangan berupa suara, gambar, grafik, annimasi
ataupun movie sehingga apa yang disajikan dapat lebih kaya daripada dengan buku
konvensional.
E-learning

Berbagai pengertian bisa kita temukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misal, menyatakan
bahwa e-learning seperti pembelajaran pada semua tingkatan, formal ataupun nonformal,
yang memakai sebuah jaringan kompute (internet ataupun ekstranet) untuk menghantarkan
bahan ajar, fasilitas ataupun interaksi.

Pembelajaran yang sebagian kegiatannya berlangsung dengan bantuan jaringan internet


sering disebut juga sebagai online learinng. Pengertian yang lebih luas di nyatakan pada
working paper SEAMOLEC, yaitu e-learning merupakan pembelajaran melalui jasa
elektronik. Walaupun banyak pengertian tetapi pada dasarnya disetujui bahwa e-
learning merupakan sebuah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai
sarana penyajian dan distribusi informasi.

Internet-based learning ataupun web-based learning dalam bentuk yang paling mudah
merupakan website yang dimanfaatkan sebagai sajian materi pembelajaran. Cara ini
memungkinkan pembelajar dapat mengakses sumber belajar yang disediakan oleh fasilitator
ataupun narasumber kapanpun akan dikehendaki. Jika diperlukan dapat pula disediakan
mailing list khusus sebagai situs pembelajaran yang memiliki fungsi untuk form diskusi.

Fasilitas e-learning disediakan oleh perangkat lunak yang secara khusus disebut perangkat
lunak pengelola pembelajaran. atau LMS (learning menagement system).

Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan perserta atau siswa didik, proses
pembelajaran, materi pembelajaran, dan juga evaluasi pembelajaran serta komunikasi
pembelajaran dengan fasilitatornya.

Fasilitas ini dapat mengungkinkan suatu kegiatan dikelola tanpa adanya tatap muka langung
diantara pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar).
„Kehadiran‟ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui
video conference.

Anda mungkin juga menyukai