PENDAHULUAN
Di kota-kota besar di Indonesia pada umumnya lahan-lahan pekarangan
rumahnya dihias, taman yang asri dengan berbagai tanaman hias daun, bunga-
bungaan dan tajuk yang indah dan unik. Bahkan lahan-lahan pekarangan yang
sempit nun hiasanya diisi dengan berbagai tanaman hias dalam pot, baik yang
diietakkan di atas tanuh maupun yang digantung. Pemanfaatan pekarangan rumah
dengan hijauan tanaman dalam bentuk taman merupakan prinsip hidup yang telah
membudaya bagi masyarakat untuk kembali ke alam (Back to nature), sehingga
suasana rumahnya menjadi asri dan alami seakan berada di hutan atau di desa.
Sebenarnya sudah sejak lama masyarakat Indonesia mengenal berbagai taman di
pekarangan atau halaman rumahnya seperti taman bunga, taman gizi dan
karangkitri atau apotik hidup. Taman bunga umumnya banyak dijumpai di kota-
kota besar dan dibuat mengikuti kaidah-kaidah tata pertamanan. Sementara taman
gizi dan karangkitri (apotik hidup) banyak dijumpai di desa-desa dan dibuat tanpa
terikat kaidah-kaidah tata pertamanan, meskipun kadangkala pengaturannya juga
cukup baik. Perbedaan keduanya yaitu pada taman gizi elemen tanaman adalah
tanaman pangan cumber karbohidrat, protein, vitamineral dan bumbu dapur,
sedangkan pada taman apotik hidup elemen tanamannya adalah tanaman-tanaman
berkhasiat obat.
Taman karangkitri atau taman apotik hidup sebenarnya merupakan cikal
bakal dari apa yang dikenal saat ini yaitu Taman Obat Keluarga (TOGA). TOGA
yang merupakan salah satu program pemerintah di bidang kesehatan bertujuan
untuk menjaga, membudidayakan dan melestarikan tanaman obat Indonesia dari
kemungkinan kepunahannya, sekaligus memotivasi masyarakat dalam meman-
faatkan lahan pekarangannya dengan menanam tanaman obat untuk digunakan
sendiri dan untuk dijual guna menambah penghasilan. Adanya program TOGA
bisa memberikan salah.satu alternatif dalam mensiasati mahalnya harga-harga
obat modern, apalagi obat-obatan impor.
720
Ananto Guna to
721
Menata Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan Rumah
722
Ananto Gunarto
sating santai (gcr_eho), patio, pergola, patting dan lain-lain. Penentuan elemen-
elemen taman sebaiknya perlu disesuaikan dengan karakter dari fungsi utama
setiap area tersebut sehingga tercipta keserasian antara elemen taman dengan
sistem tata ruangnya.
Pada daerah umum yang lebih banyak ditujukan untuk kegiatan menerima
tamu, maka penataan tamannya seyogyanya mengikuti karakter sebagai daerah
umum dan bisa dinikmati oleh tamu, tetangga atau orang di luar rumah. Pada
daerah pribadi. tamannya harus dapat memberikan suasana tenang, sehingga
elkmen-elemen tamannya yang dipilih sebaiknya yang bisa memberikan nuansa
ketenangan, keteduhan dan dapat menjaga suasana pribadi. Sedangkan pada
daerah kehidupan, tamannya dirancang untuk bisa melayani aktivitas keluarga
atau yang dapat memberikan suasana santai/rekreasi, kesan dekat dart akrab. Pada
daerah kegiatan yang lebih banyak meliputi kegiatan rumah tangga sehari-hari,
maka penataan tamannya yang dapat menciptakan suasana yang menuniang
kegiatan rutin tersebut.
Dalam menata TOGA di pekarangan rumah maka konsep utama tata
tanamannya adalah mendisain ruang outdoor dengan menggunakan seliiruh atau
sebagian besar elemen tanarnannya dengan tanaman berkhasiat obat, mulai dari
tanaman penutup tanahnya (ground cover), tanaman pembatas (border), tanaman
Bias/bunga ternaisemaklherba/perdu, tanaman merambatlpergola, tanaman pager,
tanarnan air. tanarnan buah-buahan/sayuran/bumbu dapur, tanaman langka,
sampai pada pohon peneduhnya. Untuk lebih mempermudah dalam menata
TOGAnya. diperlukan daftar tanaman obat yang banyak tumbuh di daerah tropis,
khususnya di Indonesia. Berdasarkan informasi dari Balai Penelitian Tanaman
Obat dan Arornatik (Balittro) Bogor, sudah ada 1000 jenis tanaman yang telah
teridentifikasi berkhasiat obat, namun baru setengahnya yang dimanfaatkan oleh
industri jamu, sisanya ma:,ih merupakan tanarnan liar. Sementara Badan Litbang
Kesehatan Departemen Kesehatan RI telah menginventaris tanaman obat
Indonesia sebanyak 800 lebih jenis tanaman. Dari sekian daftar tanaman tersebut
ternyata banyak pula tanaman yang bisa dijadikan sebagai tanaman hias yang
memiliki keindahan bunga, daun, batang dan tajuknya. Dari hasil pengamatan di
lapangan terutama di Kebun Raya Bogor dan penelusuran beberapa literatur,
penulis telah mengidentifikasi tanaman hias/bunga yang berkhasiat obat sebanyak
200 lebih jenis tanaman.
B. Disain Taman Obat Keluarga
Disain (Design) atau perancangan taman merupakan pekerjaan seni yang
memadukan antara fungsi, ekspresi dan pengalaman estetis secara harmonis.
Salah satu panduan dalam penataan TOGA sehingga tetap mengacu pada kaidah-
kaidah Beni, fungsi dan estetika suatu taman adalah melalui disain. Keberrhasilan
suatu disain taman apabila mengacu pada prinsip desain, yaitu :
a. Memiliki terra (pola) sebagai unsur penyatu, pengikat atau identik coraklgaya.
Misalnya bertema taman obat keluarga dengan menata berbagai jenis
tanamannya yang berkhasiat obat.
723
Menata Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan Rumah
724
Ananto Gunarto
725
Menata Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan Rumah
Pada zona pribadi. TOGA yang dibuat harus memberikan suasana tenang,
teduh dan bersifat pribadi. Lahan taman pada zona ini hanya seluas 16 m2 (8 x 2
in) dan menyatu dengan kamar tidur utama. Sebagai pembatas antara taman
pribadi dengan zona kehidupan dipisahkan oleh tanaman bambu kuning (16).
Taman pribadi it:i dirancang beigaya taman keying, tetapi ada nuansa aimya
sebagai kontrasnya. Tanaman yang digunakan pada taman kering antara lain :
patah tulang (13) atau susudu, duri tentong (14) dan nanas karang ( 15) atau nanas-
nanasan. Sementara penutup tanahnya bisa digunakan rumput mutiara (43) yang
ditanam disela-sela Data-batu hias (c) atau kacang-kacangan. Elemen kerasnya
meliputi air pancuran (f), gentong (g), dan batu-batu hias kerikil (h).
3. Tata Tanaman pada Zona Kehidupan :
Pada zona kehidupan, TOGA dirancang untuk dapat menampung segala
aktivitas rekreasi seluruh anggota keluarga, sehingga tercipta suasana dekat dar.
akrab. Untuk itu, tanaman yang dipilih adalah tanaman obat hias/bunga langka
(hampir punah), atau tanaman yang belum banyak dibudidayakan (masih tumbuh
liar), maupun tanaman yang dianggap paling disayangi oleh pemilik rumah. Luas
lahan outdoor pada zona ini sekitar 40 m2 (8 x 5 m).
Secara fisik, tema pada zona in] yang dinyatakan dalam bentuk adalah
bentuk serba segitiga dan atau persegi , pada warna serba merah-kuning, pada
tekstur serba agak Icasar, dalam garis serba patah , dalam ukuran serba sedang.
Tema yang diambil dari komposisi tanaman yang bertemakan serba kasar, maka
dipilih jenis jenis tanaman yang berkanopi agak kasar, daunnya berbentuk segitiga
dan disusun/diatur dalam bentuk garis patah-patah bernuansa segitiga dan atau
persegi.
Tanaman yang dipakai meliputi bunga tasbih (17), paku sepat ( 18), greget
otot (19), mawar ( 20), nanas-nanasan (21), bunga altea (22), begonia (23), bayam
rnerah (24), pisang hias (25), sosor bebek (26). Sebagai penut-up tanah bisa
dipakai kacang-kacangan (42). Upaya memilih tanaman tersebut diharapkan dapat
memberi tantangan dan kesenangan tersendiri bagi seluruh anggota keluarga
dalam membudidayakan tanaman langka/liar maupun dalam menyalurkan hobi
dan kecintaannya terhadap tanaman.
726
Ananto Gunarto
Elemen kerasnya terdiri dari : lampu bias persegi (a), jalan setapak (b),
teras belakang atau patio (n), kolam ikan bias (i), air terjun water fall (j), air
dinding water Iv(/// (k). Untuk tanaman di sekitar kolam bisa digantung simbar
menjangan. paku sarang burung, atau simbar layangan. Sementara dalam kolam
bisa dilengkapi teratai, tunjung atau kiambang. Agar tembok pada latar belakang
kolam bias terlihat alami, bisa ditempel tanaman memanjat/menjalar seperti
picisan, dawn dolar. krokot cina atau sisik naga (Tidak tergambar).
4. Tata Tanaman pada Zona Kegiatan :
1'adn zona kegiatan yang banyak terfokus pada aktifitas rumah tangga
sehari-hari, terutama memasak, maka penataan TOGAnya sebaiknya yang dapat
memberikan suasana keseharian tersebut. Oleh karenanya, dipilih tanaman_ yang
selain bermanfaat sebagai obat keluarga sekaligus juga yang dapat digunakan
sebagai bumbu dapur dan somber pangan. Luas lahan outdoor pada zona ini
sekitar 94 m`'. Tema pada zona ini adalah Taman Dapur atau Taman Gizi. Oleh
karenanya, tanaman yang ditanarn pada zona ini diutamakan tanaman sayuran
semusim, seperti toniat (27), cabe merah (28), lobak (30), sawi (31) dan atau
tanaman sayuran semusim iainnya. Sebagai tanaman pagarnya bisa digunakan
tanaman yang dikonsumsi sebagai lalapan seperti katuk (29) atau jenis tanaman
lalapan lain seperti mangkokan, kedondong laut, atau beluntas. Selanjutnya untuk
Masan taman dapurnya bisa menggunakan tanaman lidah buaya (32), lengkuas
merah (33), sereh (34), daun dewa (35) atau bawang-bawangan, daun sendok (36),
kemangi (38) atau selasih, tempuh wiyang (39) dan sebagai penutup tanahnya
digunakan pegagan (37). Tanaman bumbu dapur lainnya bisa ditanam pandan
wangi (40) atau suji atau tanaman buah pepaya. Sementara pohon perdunya bisa
ditanam jeruk nipis (47) atau jeruk purut dan belimbing wuluh (4R). Untuk pohon
peneduhnya bisa ditanam kelapa hijau (49) dan saiam (50) atau pohon lainnya
seperti pinang, aren, melinjo, pete, dan kemiri. Tanaman penutupnya
menggunakan kacang-kacangan (42). Elemen kerasnya terdiri dari : jalan setapak
(b), tempat membuat pupuk kompos (1), kandang ternak atau hewan peiiharaan
seperti unggas hias (m), teras dapur (n), dan sumur (o).
Adapun daftar nama lokal, nama botani ((latin) dan khasiat obatnya dari
tanaman bias/bunga/hortikultura yang diaplikasikan sebagai TOGA pada lahan
pekarangan nimah tersebut di atas, dapat dilihat pada Tabel 1.
727
Menata Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan Rumah
Tabel 1. Dafiar Nama Tanaman dan khasiat obatnya pada Aplikasi TOGA Rumah
728
Ananto Gunarto
Tabel 1. Lanjutan
Dalam ,nerancang taman TOGA, unsur tata hijau atau tanaman merupakan
salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan, karena tanaman adalah benda
hidup yang selalu iumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh faktor alam dan
tempat tumbuhnya. Adanya sifat-sifat kehidupan tersebut maka bentuk dan ukuran
tnnan',an pun okan berubah mengikuti bertambahitya umur tanaman. Perubahan itu
akan sangat mempengaruhi desain dan segi keindahannya. Untuk memper-
tahankan desain dan keindahan taman seyogyanya perlu dirawat secara teliti,
tekun dan teratur dart xraktu ke waktu selarna desain dan tujuan yang ditetapkan
masih ingin dipertahankan keharmonisannya.
Hal penting lainnya dart tanaman yang perlu diperhatikan yaitu tentang
sifat-sifat tanaman yang akan dipakai untuk mengisi taman. Sifat-sifat yang
dimaksud yaitu : (1) segi botanis/morfologisnya seperti ukuran tanaman dewasa,
kecepatan tumbuh, umur tanaman, perbanyakan, (2) segi ekologisnya seperti
tempat hidup, agroklimat, kesesuaian lahan, ketahanan terhadap hama dan
penyakit, kctahanan terhadap gas beracun, ketahanan terhadap pemangkasan, sifat
adaptasi, pemindahan, gugur daun, (3) efek visual tanarnan seperti bentuk, tinggi,
tekstur, warna, aroma, aksen, skala, kesatuan, bayangan dan nilai estetisnya, (4)
persyaratan budidayanya. Pengenalan sifat atau karakter tanaman tersebut
diperlukan untuk mempermudah dalam memilih tanaman yang tepat sehingga
sesuai dengan desain taman yang diinginkan. Karena itu, dalam memilih jenis
tanaman untuk desain perlu apresiasi seni dan iptek.
KESIMPULAN
Taman Obat Keluarga atau TOGA dibuat pada lahan pekarangan rumah
dengan tujuan sebagai penghubung antara manusia dan alam lingkungannya yang
dikreasikan untuuk memenuhi kebutuhan rohaniah (suasana indah, aman, damai,
santai, rekreasi pasif, sebagai sarana sosial dan pendidikan) dan kebutuhan
jasmaniah (sebagai bahan obat, aneka guna, rekreasi aktif) bagi para penghuni
rumah atau pemilik TOGA.
TOGA dapat dikatakan berhasil apabila pemilik TOGA menyukainya
sejauh mana nilai fungsi dan estetikanya sesuai dengan prinsip -prinsip desain
(terra, gradasi , kontras, kontrol ) yang dinyatakan dalam elemen -elemen desain
729
Menata Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan Rumah
DAFTAR PUSTAKA
Daliniartha. Setiawan. 1999-2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid I s.d. 4.
I rtibus Agriwidya, Puspa Swara, Sehat Keluarga. Jakarta.
Eckbo, Garrett. 1995. The Art of Home Landscaping. Mc. Graw Hill Book
Company. New York. 250 halaman.
Hutapea. J.R. et al, 1993-2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid I s.d. V.
Balitbang Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Hariana, Arief. 2004-2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri I s.d. 3. Seri
Agriseitat. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hembing W., Setiawan Dalimartha, Agustinus Setiawan Wirian, 1992-1996.
Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid ke-1 s.d. ke-4. Pustaka
Kartini. Jakarta.
Laurie. Michael. 1984. An Introduction to Landscape Architecture. Department of
Landscape Architecture, University of Caiifernia, Berkeley. 230 halaman.
Rachman. Zain. 1977. Aspek Estetika dan Fungsi Dalarn Pekarangan (Mutiara di
Halanian Kita). Kumpulan Bahan Penataran/Lokakarya Intensifikasi
Pekarangan Penunjang Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Bogor, 9-20
Nopember 1977. Unicef-IPB, Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman
Pangan Departemen Pertanian, Jakarta.
Simonds, J.O. 1961. Landscape Architecture. Mc.Graw Hill Book Company. New
York. 244 Halaman.
Sumarsono, H.R. Muhibat, Mirna Lei, dan J.R. Hutapea, 1995. Taman Obat
Keluarga (TOGA). Departemen Kesehatan RI, Direktorat Pengawasan
Obat Tradisional, Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. 65
halaman.
RIWAYAT PENULIS
ANTON GUNARTO. Lahir di Ciamis, 5 Agustus 1953. Lulus sarjana pertanian
(SI) Bidang Arsitektur Lansekap dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Tabun 1978. Lulus pendidikan program Magister Sains (S2) Bidang Teknologi
Pertanian dari Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor Tahun 1990. Bekerja di
BPP Teknologi sejak Tahun 1979 sampai Tahun 1998 pada Deputi Bidang Analisis
Sistem dan saat ini bekerja sebagai Peneliti Utama pada Pusat Pengkajian dan Penerapan
Teknologi Budidaya Pertanian, Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, BPP
Teknologi. Jakarta.
730
Ananto Gunarto
KETERANGAN GAMBAR :
I. Sutra 13umbar a. Lampe taman bulat
2. Jcnggcr avam b. Jalan setapak
3. Sikas C. Bate bias
4. Mclati d. Jalan mobil
5. Bunga I:nop c. Tempat sampah
6. Salsia f. Air pancuran
7. Lili Paris g. Gentong
S. Kalatca batik h. Batu-batu bias kcrikil
9. Soka i. Kolam ikan bias
10. i apal: data j. Air terjun water ^rrli
11. Bunga pukul cmpat k. Air dinding water wall
12. Bunga pukul delapan i. Tempat membuat pupuk kompos
13. Patch ntlang M. Kandang tcrnak/hcwan peliharaan
14. Dun tcntong n. Teras
15. Nanas karang c. Sut„t:r
16. Bambu kuning
17. Bunga tar:bih
18. Paku sepat
19 GrLgct orot
20. Mawar
21. Nanas-nanasan
22. Bunga altca
23. lac gon to
24. Ba vam Mcrah
25. Pisan, bias
26. Sosor bcbcl.
27. Tomat
28. Cabe merah
29. Katuk
30. Lobak
31. Sawi
32. LidaL buaya
33. Lengkuas mcrah
34 Scrch
35. Daun dewa
36. Daun sendok
37. Pegagan/Antanan
38. Kemangi/Lampes
39. T empuh wiyang
40. Pandan wangi
41. Cemara kipas
42. Kacang-kacangan
43. Rumput mutiara
44. Jamblang
45. Lobi-lobi
46. Buah nona
47. Jeruk nipis
48. Belimbing wuluh
49. Kelapa hijau
50. Salam
731
Menata Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan Rumah
141-9PIRAr! GAMBAR I.
ZONA PRIBADI 1 I
(PRIVATE AREA) u IA-
ZONA UMUM
(PUOLIC AREA)
JALAN UMUM
SKALA
ZONING RUMAH IDEAL
UTARA
732
Pros rduig Seminar Na5ional jail llameran Nerrtemuangan I eknologi Ianaman Obat clan Aromatik
Bogor, 6 September 2007
Lampiran
SUSUNAN PANITIA
733
Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Perkembangan Teknologi Tanaman Obat dan Aromatik
SUSUNAN ACARA
734
Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Perkembangan Teknologi Tanaman Obat dan Aromatik
No Nama Instansi
I A. Promosiana Direktur Budidaya Tanaman Sayuran
dan Biofarmaka
2 Abdul Ariz Direktorat Jenderal Perkebunan
3 Abdul Kadir UIM
4 Achmad Rachma Balit Tanah
5 Adi Cahyono Universitas Gajah Mada
6 Add Achmad Universitas Gajah Ivlada
7 Agnes Verawaty Silalahi Universitas Gajah Mada
8 Agung Adi Candra Politehnik Negeri Lampung
9 Agus Hartono Direktur Budidaya Tanaman Tahunan
10 Agus Kardinan Balittro
1I Agus Ruhnayat. Balittro
12 Agus Wahyudi Puslitbang Perkebunan
13 Ahsol Hasyim Puslitbang Tanaman Pangan
14 Amalia Balittro
15 Annisa Farida Mahasiswi Unair
16 Anton Gunarto BPPT
17 Arianto Mulyadi PT. Indesso Aroma
18 Arief A. Budiman PT. Oktama
19 Arief Arianta: BPPT Jakarta
20 Arsiah Universitas Gajah Mada
21 B. Sarwono Forum Kerjasama Agribisnis
22 Bagem B. Sembiring Balittro
23 Bambang D. Badan Pelaksana DRI
24 Bambang Prastowo Puslitbang Perkebunan
25 Bambang Sulistiyono Badan Peiaksana DRI
26 Basuno BPTP Jawa Barat
27 Bayu Krishnamurti Deputi Menko Perekonomian Bidang
Pertanian dan Kelautan
28 Bintoro Djoepri Asosiasi Masyarakat Kompos
Indonesia
29 Budi Flona
30 Budi Martono Balittro
31 Charloq FP USU Medan
32 D. Sitepu Balittro
33 Dahlia Poliwali
34 Dede Rochayati Balittro
35 Dedi Surachman Balittro
36 Deliah Seswita Balittro
37 Deny Puriyani STFI Bandung
735
Presiding Seminar Nasional dan Pameran Perkembangan Teknologi Tanaman Obat dan Aromatik
No Nama Instansi
38 Desi Mulyawati Universitas Gajah Mada
39 Devi Rusmin Balittro
40 Didick 1 ladjar Goenadi LRPI
41 Diky Radar Bogor
42 Djajeng Sumangat BB Pascapanen Pertanian
43 Dow Wahyuno Balittro
44 Dorio Nl. All, Peramu
45 D-,vi Raiwyu BPEN - Dep. Perdagangan
46 Dyah lswantini Institut Pertanian Bogor
47 Dyah Manohara Balittro
48 E. Rini Pribadi Balittro
49 Ebi Rulianti Universitas Gajah Mada
50 Edy Mulyono BB Pasca Panen Pertanian
51 Eko I-lamidi Balittro
52 Eli Tresnacati Direktur Kirnia Farma
53 Elisa Julianti FP USU Medan
54 Elna Karmawati Puslitbang Perkebunan
55 Embing Bunyamin Balittro
56 Emmyzar Balittro
57 Endang Hadipoentyanti Balittro
58 Endang Suherman Balittro
59 Endy Pranoto Universitas Gajah Mada
60 Ermi Sukasih BB Pasca Panen Pertanian
61 Ermiati Balittro
62 Erni Sadaralarn Institut Pertanian Bogoi
63 Etty Herawati Puslitbang Perkebunan
64 Femmi Wizati Balittro
65 Feri Manoi Balittro
66 Gusmaini Balittro
67 Hafiza Direktorat Jenderal Perkebunan
68 Hapsoh Fak. Pertanian Univ. Sumatera Utara
69 Hera Nurhayati Balittro
70 Herman Supriadi PSE - KP.
71 Hernani BB Pascapanen Pertanian
72 Husodo. S. Ditjen Perkebunan
73 I. Agustinisari BB Pasca Panen Pertanian
74 Ida Yunia S. Direktur Budidaya Tanaman Semusim
75 Ika Mariska BB Biogen
76 Ika Mustika Balittro
77 Indra M. Roesli Wakil Walikota Bogor
78 Indra Suari Direktur Perbenihan dan Sarana
79 Ireng Danvati Balittro
736
Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Perkembangan Teknologi Tanaman Obat dan Aromatik
No Nama Instansi
80 Ismail Kassam CorporatebModel Sdn Bhd. 26, 1st
Floor, Malaysia
81 Jayaperi Dinas Per. Kehutanan Kab. Bogor
82 Joko I'itono Balittro
83 JT. Yuhono Balittro
84 Jusniarti Puslitbang Perkebunan
85 Kemas Akhmad Farid Zakki Pusat Perlindungan Varietas Tanarnan
86 K"1.Dc'vandari Ji. Tentara Pelajar No. 12 Bogor
87 Kurnia Agustini Pusat Teknologi Fam asi dan Medina,
BPPT, Jakarta
88 Latifah Kadarusman Ketua Pusat Stud] Biofarmaka - IPB
89 Lestari Sri Wardhani Ditjen Perkebunan. Dir. Budidaya
Tanaman Rempah dan Penyegar
90 Lill Diana Setiawati Direktorat Jenderal Perkebunan
91 Linus Sisman Siswoyo Direktur PT. Silva Tropika Cultura
92 Lucky Lukmana Sukriya Universitas Gajah Mada
93 Luthfi Aziz Mahmud Siregar Fak. Pertanian - Univ. Sumatera Utara
94 M. Djazuli Balittro
95 M. Januwati Balittro
96 M. Syakir Balittro
97 Ma'mun Balittro
98 Mamat I-IS. BBSDLP
99 Madam Allah Poliwali
100 Masriani Direktorat Jenderal Perkebunan
101 Maya Novariyanthy Universitas Gajah Mada
102 Mel Rochjat Pusat Perpustakaan dan Penycbaran
Teknologi Pertanian
103 Melati Balittro
104 MHD Yusuf Pulungan Institut Pertanian Bogor
105 Miftakhurohmah Balittro
106 Mirna Badan Pengawas Obat dan Makanan
107 Mohd Fuad Ujang Corporateb Model Sdn Bhd. 26, 1st
Floor, Malaysia
108 Molide Rizal Balittro
109 Mono Rahardjo Balittro
110 Was Djunaedi Bogor
111 Muchamad Yusron Balittro
112 Muchidin Rachmat Direktur Tanaman Sayuran dan
Hortikultura, Dep. Pertanian
113 Muchtar Balittro
114 Muhamad Yusuf Swasta (0852 42 064 084)
115 Muhammad Kahfi Ditjen Perkebunan
737
Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Perkembangan Teknologi Tanaman Obat dan Aromatik
No Nama lnstansi
117 Mujil, Institut Pertanian Bogor
118 Mukhlis Sinar Tani
119 Mula Patera Universitas Gajah Mada
120 Musdaliiah Ass. Deputi II, Menko Perekonomian
Bidang Pertanian dan Kelautan
121 Nana Laksana Direktur Perbenihan
121 Nasrun KP. Laing - Solok
122 Natal ml Nova Kristina Balittro
123 Noes SudiofO Kadin Indonesia
124 Nur Ajijah Balittro
125 Nur Vlaslahah Balittro
126 Nur'aini Susilowati Direktorat Jenderal Perkebunan
127 Nuri Karyani Balittro
128 Nurlelasari BB Biogen
129 Nurliani Bermawie Balittro
130 Nursalam Balittro
131 Octivia Trisilawati Balittro
132 Otih Rostiana Balittro
i33 Pasril Wahid Puslitbang Perkebunan
134 Patar Hotma Rotua Universitas Gajah Mada
135 Peni Soeprijasto Himpunan Kerukunan Tani Indonesia
136 Pertamawati Pusat Teknologi Farmasi dan Medika -
BPPT
137 Prasetyo Djati Direktorat Jenderal Perkebunan
138 R. Rudi Taryadi PT. Martina Berto
139 Ragapadmi Purnamaningsih BB Biogen
140 Rahmi Setyorini Direktur Standarisasi Obat Tradisional,
Kosmetik dais Produk Komponen -
BPOM
141 Ratna Rubandiah Direktorat-Jenderal Perkebunan
142 Retno Agustarini Institut Pertanian Bogor
143 Rio Menko
144 Rita Harni Balittro
145 Rita Megia Fak. MIPA - IPB
146 Rita Ningsih Institut Pertanian Bogor
147 Rita Noveriza Balittro
148 Riza Zainudin Ahmad Balai Besar Penelitian Veteriner
149 Rodiah Balfas Balittro
150 Romauli Siagian Universitas Gajah Mada
151 Ronald E Zibler. T Universitas Gajah Mada
152 Rosihan Rosman Balittro
153 Rosita SMD. Balittro
738
No Nama Instansi
154 Rossa Yunita BB Biogen
155 Rr. Noorwitri Utami BPPT Jakarta
156 Rushendi Balittro
157 S. .1011i Munarso BPTP Jawa Tengah
158 S. Retno 1)jiwanti Balittro
159 Sa'roni Balai Besar Penelitian Tanaman Obat,
Puslitbang Farmasi, Dep . Kesehatan
160 Saharman 1)amanik Puslitbang Perkebunan
161 Sadjim I.cndri Balittro
162 Sangkan Universitas Gajah Mada
163 Sari Intan K. A. Tentara Pelajar No . 12 Bogor
164 Sari Intan Kailaku BB Pascapanen Pertanian
165 Setiadi FKA
166 Setiaw an Balittro
167 Sintha Suhirman Balittro
16S Sin Aisyah Balittro
169 Sit] Bibah Incirajati Direktorat Jenderal Perkebunan
170 Sit) Nuraini Badan Pelaksana DRI
171 Sjafril Kemala Puslitbang Perkebunan
172 Slamet Riyanto Agrina (Pers)
173 Sofyan Rusli Balittro
174 Sri Hutami BB Biogen
175 Sri Indrawaty Direktur OAI - BPOM
176 Sri Utami Dinas Pertanian Kab. Kebumen
177 Sri Very Hastuti Balittro
178 Sri Yuliani BB Pasca Panen Pertanian
179 Sri Yuni Hartati BB Pasca Panen Pertanian
180 Sriningsih BB Pasca Panen Pertanian
181 Suhirman M. Badan Pelaksana DRI
182 Sukarman Balittro
183 Sukamto Balittro
184 Sultoni A. Gapkindo
185 Sunarmani Jl. Tentara Pelajar No . 12 Bogor
186 Suparwati Direktorat Jenderal Perkebunan
187 Supriadi Balittro
188 Supriyanto Balittro
189 Suryadarma Institut Pertanian Bogor
190 Suryaningsih PT. Martina Berto
191 Sutrasman Balittro
192 Sutrisno BB Biogen
193 Suyanti Balittro
194 Svafruddin Bulhasan Balittro
195 Syarifuddi S. Sekertaris Badan Litbang
739
Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Perkembangan Teknologi Tanaman Obat dan Aromatik
No Nama Instansi
196 Tahlim Sudaryanto PSE - KP
197 fam/ill.inrung Anggota Komisi IV DPR - RI
198 Tait-1 Sig'`-i Saptani Direktorat Jenderal Perkebunan
199 Tarvono Balittro
200 Tatang I Iidayat BB Pasca Panen Pertanian
201 Tatang Sutaijo Balittro
202 Tolibitj lskandar Balai Besar Pene'.itian Veteriiier
203 Tri Lko \Vahyuno Balittro
204 Tri L.estari M. B al ittro
205 I rl Martini BPTP Yogyakarta
206 Tri Sunar Prasetyanti Direktorat Jenderal Perkebunan
207 Ujang Kohar Balittro
208 Unii I-Ij Ilumar FNZ Marketing dan Supply
209 W. Doa na Tarigan Direktur Budidaya Tanaman Rempah
dan Penyegar - Dirjen Perkebunan
210 W. Haryudin Balittro
211 Wahyu Gumelar Balittro
212 Waluyo Balittro
213 Wars] R. Atmadja Balittro
214 Warta Doana Tarigan Ditjenbun-Ditremgar Deptan
215 Wawan Lukman Balittro
216 Winiati Kepala Pusat Riset dan Makanan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
217 Winitasari Balittro
218 Yang Nuryani Balittro
219 Yaya Hasmah FP USU Medan
220 Yusdar Halman Puslitbang Hortikultura
221 Yufniati,ZA. BPTP NAD
222 Fenty Ferayanti BPTP NAD
223 Idawani BPTP NAD
224 Zulhisnain Balittro
225 Ermi Sukasih BB Pasca Panen Pertanian
226 Iceu Agustinisari BB Pasca Panen Pertanian
740