Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • G1A118091 Amerta ISBD

    Diunggah oleh

    meta ptr
    19 tayangan2 halaman
    Tugas akhir ini membahas tentang ilmu sosial budaya dasar. Dokumen ini berisi tentang penulis yang mengingat kasih sayang ayahnya dan betapa berartinya kehadiran sang ayah di kehidupannya. Penulis merindukan pelukan dan senyuman hangat ayahnya serta berharap dapat terus bersama ayahnya selamanya.

    Deskripsi Asli:

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini
    Tugas akhir ini membahas tentang ilmu sosial budaya dasar. Dokumen ini berisi tentang penulis yang mengingat kasih sayang ayahnya dan betapa berartinya kehadiran sang ayah di kehidupannya. Penulis merindukan pelukan dan senyuman hangat ayahnya serta berharap dapat terus bersama ayahnya selamanya.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    19 tayangan2 halaman

    G1A118091 Amerta ISBD

    Diunggah oleh

    meta ptr
    Tugas akhir ini membahas tentang ilmu sosial budaya dasar. Dokumen ini berisi tentang penulis yang mengingat kasih sayang ayahnya dan betapa berartinya kehadiran sang ayah di kehidupannya. Penulis merindukan pelukan dan senyuman hangat ayahnya serta berharap dapat terus bersama ayahnya selamanya.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 2

    TUGAS AKHIR

    ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

    Nama: Amerta Putri Handjojo

    NIM: G1A118091

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS JAMBI

    2020
    Ayah

    Rumah.

    Itu adalah kata yang membuatku teringat kepadamu, ayah.

    Senyum hangat mu menaungiku.

    Pelukan kasih mu memenuhiku.

    Apa jadinya hidupku tanpa keberadaanmu, ayah?

    Dewasa memaksa ku bertumbuh tanpa kasihmu lagi.

    Hari demi hari kulewati tanpa merasakan hangatmu lagi.

    Tanpa kusadari semakin banyak helai hitam telah berubah menjadi putih.

    Tak bisa kah kau menemaniku selamanya ayah?

    Setiap waktu berlalu terasa begitu cepat.

    Setiap tangga kunaiki terasa begitu berat.

    Namun bayang-bayang kasih mu selalu menghampiri

    Menyemangatiku lebih lagi.

    Akan kupersembahkan hidupku untuk membahagiakan mu.

    Akan kupersembahkan kepunyaanku untuk memanjakan mu.

    Biarkan perempuan kecilmu membalas segala ketulusanmu.

    Jadi jangan pergi terlalu cepat, ayah.

    Anda mungkin juga menyukai