Anda di halaman 1dari 67

Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi

Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

PENGANTAR

Bismillahirohmannirrohim,

Tesis merupakan salah satu karya tulis ilmiah formal akademik


yang harus ditulis oleh para mahasiswa calon magister atau strata S-2.
Dalam menulis tesis tentunya harus berbasis pada prinsip-prinsip berpikir
ilmiah sehingga akan menuntut penggunaan metode ilmiah yang pada
akhirnya dilakukan sebuah penelitian. Dengan demikian seorang calon
magister harus mampu menulis sebuah tesis yang bermutu sehingga
hasilnya dapat menjadi karya yang memberikan solusi bagi pemecahan
masalah maupun pengembangan dan pembangunan masyarakat secara
terukur. Makna tesis dengan prosedur ilmiah serta yang berhasil guna
inilah yang salah satunya diharapkan tertanam pada semua calon Magister
Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran
Sekolah Pascasarjana IPI ini.
Dalam pedoman ini tim perumus telah berupaya untuk memberikan
acuan dalam menempuh tahapan-tahapan penulisan tesis sebagai salah satu
bentuk kongkrit dari karya tulis ilmiah oleh seorang calon Magister.
Melalui pedoman ini diharapkan mutu tesis baik sistematikanya mulai dari
fokus riset, latar belakang, rumusan masalah, tujuan, asumsi, hipotesis,
kajian teoretis/ literatur, metodologi, hasil dan pembahasan sampai dengan
simpulan dan rekomendasi, daftar pustaka bahkan lampiran mutu lebih
baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Secara teknis pedoman penulisan tesis ini dapat dijadikan acuan
juga bagi para dosen maupun mahasiswa di lingkungan Program Studi
Teknologi Pendidikan konsentrasi Teknologi Pembelajaran (TP) untuk
saling meningkatkan mutu tulisannya di masa yang akan datang. Semoga
apa yang tertuang dalam pedoman penulisan tesis ini mampu memberikan
kontribusi positif dan maju bagi semua pihak yang terkait, khususnya di
lingkungan civitas akademika Sekolah Pascasarajana Institut Pendidikan
Indonesia (IPI).

Garut, Juni 2019

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

DAFTAR ISI

Pengantar …………………………………….…………………………1
Daftar Isi ………………………………………………………………..2

Bab I Pendahuluan………………………………………………………3
Bab II Bidang Kajian dan Penelitian Teknologi Pendidikan....………....5
Bab III Persyaratan, Bimbingan, Ujian dan Perbaikan Tesis…………. 10
Bab IV Teknik Penulisan Tesis ………………………………………. 14
Bab V Sistematika dan Isi Tesis.………………………....……….........23
Daftar Pustaka……...………………………………………………….35
Lampiran -1 Sampul Luar ……………………………………………..36
Lampiran -2 Lembaran Persetujuan……………………………………37
Lampiran -3 Halaman Pernyataan Tesis ………………………………38
Lampiran -4 Pengetikan Daftar Isi……………………………………. 39

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

BAB I

PENDAHULUAAN

A. Tesis sebagai Karya IImiah


Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi akhir studi mahasiswa dalam menyelesaikan
Program Magister (S-2). Tesis melukiskan kemampuan akademik dalam
merancang, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian pendidikan atau
mengembangkan ilmu satu bidang keilmuan tertentu. Tesis disusun dan
dipertahankan dalam sidang ujian untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
(M.Pd) pada Program Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan
Konsentrasi Teknologi Pembelajaran Institut Pendidikan Indonesia (IPI).

B. Tesis Teknologi Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran


Tesis Teknologi Pembelajaran (TP) merupakan laporan hasil penelitian yang
berisi karya tulis ilmiah yang dihasilkan dari proses desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan dan kajian evaluasi dalam bidang teknologi
pembelajaran. Penelitian TP dilakukan dilakukan di lingkungan pendidikan
formal, informal, nonformal, dan pendidikan kedinasan, serta lingkungan
industri, organisasi, dan perusahaan-perusahaan yang memiliki dan menjalankan
bidang pendidikan.

Kerja penelitian TP mengacu pada tahapan riset (research) pada umumnya yaitu
sistematis, kritis, ilmiah dan umumnya bertujuan untuk menemukan,
mengembangkan atau menguji kebenaran suatu produk pengetahuan. Kerja
penelitian TP menuntut obyektivitas, baik dalam proses maupun dalam
menyimpulkan hasil melalui tahapan yang mencakup: (a) melakukan kajian
terhadap permasalahan, (b) melakukan kajian teoretik dan permasalahan untuk
kemudian secara deduksi dirumuskan menjadi hipotesis dan masalah yang
dihadapi, (c) mengumpulkan data empirik guna pengujian hipotesis,
(d) mengadakan uji hipótesis, (e) melakukan pembahasan, dan (f) menarik
simpulan dan merumuskan rekomendasi.

C. Kelayakan Masalah Penelitian dan Tesis yang Baik


1. Kelayakan status masalah peneltian berkaitan dengan banyak faktor,
antara lain:
a. Kemanfaatan Hasil. Sejauhmana penelitian terhadap masalah tersebut
akan memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu
pengetahuan atau kepada pemecahan masalah-masalah praktis.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

b. Kriteria pengetahuan yang dipermasalahkan yaitu:


1) Mempunyai khasanah keilmuan yang dapat dipakai untuk
pengajuan hipótesis, dan 2) mempunyai kemungkinan mendapatkan
sejumlah fakta empirik yang diperlukan guna pengujian hipótesis.
c. Persyaratan dari segi si peneliti, yang pada prinsipnya sejauhmana
kemampuan si peneliti untuk melakukan penelitian. Hal ini
menyangkut minimal terdapat 5 faktor, yakni:
Biaya, waktu, alat dan bahan; bekal kemampuan, teoritis peneliti dan
penguasaan peneliti terhadap metode penelitian yang akan
digunakan.

2. Disamping itu, tesis harus menganut prinsip APIK, artinya:


a. Asli, tesis harus merupakan karya asli penyusunnya, bukan
merupakan plagiat, jiplakan atau disusun dengan niat dan prosedur
yang tidak jujur. Syarat utama karya ilmiah adalah kejujuran .
b. Perlu, permasalahan yang dikaji pada tesis itu memang perlu,
mempunyai manfaat. Bukan hal yang mengada-ada, atau
memasalahkan sesuatu yang tidak perlu lagi dipermasalahkan.
c. Ilmiah, tesis harus berbentuk, berisi dan dilakukan sesuai dengan
kaidah-kaidah kebenaran ilmiah. Tesis harus benar, baik teorinya,
faktanya maupun analisis yang digunakannya.
d. Konsisten, tesis harus disusun sesuai dengan kemampuan penyusun.
Tesis program studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Teknologi
Pembelajaran harus berada pada bidang keilmuan Teknologi
Pendidikan. Permasalahan pembelajaran dalam kaitannya dengan
upaya peningkatan mutu hasil, adalah hal yang harus mewarnai tesis
Teknologi Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran.

D. Karakteristik Tesis
Tesis memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Berfokus pada kajian satu isu sentral dalam ilmu pendidikan atau
dalam satu disiplin ilmu, sesuai dengan program studi yang ditempuh
oleh mahasiswa.
2. Merupakan pengujian empirik terhadap posisi teoritik tertentu
dalam ilmu pendidikan atau dalam disiplin ilmu yang dipelajari.
3. Menggunakan data primer (data yang dikumpulkan dari lapangan
untuk penelitian lapangan) sebagai data utama dan dapat ditunjang oleh
data sekunder. Untuk penelitian bibliografi, digunakan sumber yang
otentik.
4. Ditulis dalam bahasa Indonesia.
5. Tesis berbobot 6 sks.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

BAB II

BIDANG KAJIAN DAN PENELITIAN TEKNOLOGI


PEMBELAJARAN

A. Kajian Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran


1. Sebagai bagian dari teknologi pendidikan (educational technology),
teknologi pembelajaran (instructional technology) membatasi kajian dan
bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran (instruksional).
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai "proses dimana lingkungan
seseorang dengan sengaja dikelola agar memungkinkan orang itu dapat
belajar" (Corey, 1967). Sedangkan teknologi menurut Galbraith, ( 1967)
adalah penerapan sistematis dari berbagai teori (ilmu) kedalam tugas-
tugas praktis. Sehingga instructional technology is systems thingking
applied to instruction and learning, sebagaimana dikatakan oleh Salisbury
(1996).

2. Ely. Donald P. (dalam Miarso; 1993) mendefinisikan teknologi


pendidikan sebagai ramuan sejumlah disiplin dasar dan bidang
terapannya seperti disiplin komunikasi, psikologi, evaliasi manajemen
serta disiplin terapannya, misalnya psikologi persepsi, psikologi kognisi,
media, sistem dan penilaian kebutuhan-menjadi suatu prinsip, prosedur
serta keterampilan yang digunakan untuk memecahkan masalah belajar
yang tidak terpecahkan dengan pendekatan yang telah ada sebelumnya.

3. Definisi serupa diungkapkan Ardhana (1992, 1993) yang menyatakan


bahwa teknotogi pendidikan merupakan penggabungan antara teknologi
pembelajaran, teknologi belajar teknologi perkembangan, teknologi
pengelolaan dan teknologi- teknologi lain untuk keperluan pemecahan
masalah masalah pendidikan. Sedangkan teknologi pembelajaran
,dikatakan sebagai penerapan secara sistematik dan sistematis dan
tehnik-tehnik yang dirumuskan dari berbagai teori untuk keperluan
pemecahan masalah-masalah pembelajaran

4 Menurut AECT (Association fo Educational Communication ,and


Technology) 1979, teknologi instruksional adalah proses yang kompleks
dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur. ide, peralatan, dan
organisasi, untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan,

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-


masalah situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan
terkontrol. Ada dua kegiatan utama dalam kawasan teknologi
pembelajaran, yaitu pengelolaan instruksional yang dapat berupa riset
teori, disain, produksi, evaluasi, seleksi, pemanfaatan dan
penyebarluasan.

5. Berdasar kepada referensi di atas, penerapan teknologi


pembelajaran dalam praktik kegiatan mengajar guru ditujukan untuk dapat
mewujudkan:
a. Rancangan pembelajaran yang lebih rasional, sajian
pengajaran yang lebih menarik, efektif dan efisien, serta
pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa
yang lebih objektif, adil dan terbuka. sehingga proses
pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

b. Siswa dapat membelajarkan dirinya dengan lebih


menyenangkan, lebih mudah, lebih cepat, lebih murah sehingga
proses dan hasil belajar mereka menjadi lebih efektif, efisien dan
mampu menumbuhkan ketertarikan pada hal yang diperlajari.

B. Penelitian Teknologi Pembelajaran


Mengacu kepada sejumlah kajian dalam bidang Teknologi Pendidikan serta
kebijakan presiden AECT sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 2016, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penelitian di bidang Teknologi
Pembelajaran, diantranya:
1. Ketika akan melakukan penelitian untuk penulisan tesis, mahasiswa
Program Studi Teknologi Pendidikan harus memiliki modal utama yaitu
memahami dan menguasai focus permasalahan yang akan di teliti.

2. Untuk dapat memilih, merancang, menerapkan dan rnelaksanakan


metode- pembelajaran diperlukan berbagai teori, di antaranya teori
pembelajaran. Karena itu diperlukan pengembangan teori pembelajaran,
terlebih lagi dengan adanya perkembangan pesat i1mu pengetahuan di
bidang lain dan berbagai tuntutan baru terhadap mutu proses dan hasil
pembelajaran. Kajian dan penelitian dalam kawasan Toknologi
pembelajaran, dengan demikian menjadi kebutuhan dan tuntutan. Dalam
menetapkan focus penelitian Teknologi Pendidikan, tidak bermakna
bahwa fokusnya adalah media atau alat pembelajaran pada umumnya.
Namun Penelitian bidang Teknologi Pembelajaran diharapkan mampu
menghasilkan produk baru, kemudian produk tersebut diujicobakan,
sehingga akan nampak efek dari pemanfaatan produk teknologi
pembelajaran yang dimaksud.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

3. Penelitian Teknologi Pembelajaran (TP) ditandai adanya permasalahan


kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan Design, Development,
Ilmplementation, Utilization, Research, and Evaluation untuk melakukan
langkah-langkah inovasi dalam bidang Pendidikan dan Pembelajaran.
Ciri khas dari penelitian tentang teknologi pembelajaran adalah adanya
kajian tentang Desain, Pengembangan, Penerapan hasil rancang bangun,
Pengelolaan dan evaluasi (yang semuanya berada dalam kelompok
variabel metode) untuk tujuan, karakteristik siswa, lingkungan dan
kondisi tertentu dalam hubungannya dengan inovasi pembelajaran.

4. Kecenderungan Penelitian Teknologi Pembelajaran di Masa Datang :


Penelitian yang mengembangkan produk-produk tekpend kemudian
mengkaji pengaruh interaksi antara variabel kondisi dan metode terhadap
hasil pembelajaran yang diharapkan.

5. Fokus masalah penelitian teknologi pembelajaran yaitu berhubungan


dengan proses pembelajaran yang dapat berupa rancangan, sajian
maupun evaluasi yang dikaitkan dengan hasil belajar dan faktor
pengaruh yang lain. Dengan kata lain, penelitian TP ditandai adanya
pamasalahan kajian tentang hal-hal yang bekaitan dengan proses-
mengajar-belajar (PBM). Semuanya bisa dilakukan oleh guru, tutor,
penyuluh, instruktur, fasilitator, dosen, widyaiswara, dalam praktik dan
inovasi pembelajaran.

6. Ciri khas dari penelitian tentang teknologi pembelajaran adalalah adanya


kajian tentang penerapan desain produk Teknologi Pendidikan,
rancangan produk Teknologi Pendidikan, pemanfaatan produk Teknologi
Pendidikan (produknya jika sudah ada), sajian penerapan produk
Teknologi Pendidikan dan evaluasi (yang semuanya berada dalam
kelompok variabel metode) untuk tujuan, karakteristik siswa, Iingkungan
dan kondisi tertentu dalam hubungannya dengan hasil pembelajaran.
Penelitian tentang pengaruh karakteristik siswa terhadap hasil belajar,
yang tidak ada hubungannya dengan proses pembelajaran, lebih berada
pada kawasan penelitian psikologi daripada penelitian teknologi
pembelajaran. Demikian pula penelitian tentang pengaruh manajemen
persekolahan terhadap prestasi belajar siswa, lebih tepat berada pada
kawasan manajemen pendidikaan.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

7. Seiring perkembangan zaman dan mengacu pada hasil conference AECT


(Association Education Communication and Technology) maka
penelitian tekpend dewasa ini diarahkan untuk lebih banyak kepada
rancang bangun inovasi Pendidikan dan Pembelajaran secara lebih luas
dan mendalam. Cakupan penelitian Tekpend bisa lebh luas artinya fokus
yang diteliti tidak hanya di lingkungan pendidikan formal, nonformal
dan informal, namun bisa juga pada bidang pendidikan profesi,
kedinanasan, perusahaan, industri, kelembagaan, organisasi
pemerintahan-swasta. Syarat utamanya bahwa pada lembaga-lembaga
tersebut ada proses pendidikan dan pembelajaran. Sedangkan makna
mendalam, artinya bahwa penelitian di bidang TP bisa dilakukan dengan
hanya meneliti mengenai objek, produk, prosedur, teknik, metode, bahan
ajar, sumber belajar secara mendalam, sehingga hasilnya mampu
menjadi rujukan revisi perbaikan maupun pengembangan dari produk-
produk teknologi pendidikan dan pembelajaran yang sudah ada.

8. Permasalahan Teknologi Pembelajaran (TP) dapat dikaji baik dalam


rancangan penelitian deskriptif maupun ekseperimen bahkan Penelitian
dan Pengembangan (R&D) mengacu pada Borg & Gall (2003). Adapun
yang membedakan antara penelitian TP atau Non TP, adalah masalah
yang dikaji dan bukan pada model rancangan penelitian yang digunakan.
Namun demikian rancangan penelitian "laboratorium" yang
dipergunakan dalam bidang teknologi pembelajaran (sebagaimana
permasalahan di bidang sosial yang lain) cenderung kurang sesuai dengan
realitas pengelolaan belajar yang cukup kompleks. Clark (dalam Miarso,
1993) menyatakan desain eksperimental pada penelitian pembelajaran
yang dilakukan dengan pengontrolan variabel, menuntut kehatihatian
karena tidak mungkin membatasi variabel itu sehingga tidak terjadi
kontaminasi. Kalaupun dapat dibatasi, maka perlakukan itu menjadi
kurang mempunyal arti karena terlalu amat sempit.

9. Sementara itu, menurut Miarso (1993) perkembangan arah penelitian


teknologi pembelajaran telah berlangsung melalui lima fase sesuai
dengan fokus yang dipermasalahkannya, yakni (1) apa ada hasilnya, (2)
seberapa besar hasilnya, (3) kondisi guna memperoleh hasil, (4) siapa
akan memperoleh manfaat dan (5) mempermasalahkan secara
komprehensif pembelajar dengan kondisi yang sebagaimana dapat
memperoleh manfaat maksimal dalam kondisi tertentu.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

10. Mengacu pada pendapat Schramm (dalam Miarso, 1993) yang


menyatakan terdapatnya cukup banyak-penelitian tentang media
yang_kurang, bermakna, Suhardjono (1992) menyarankan arah dan
kecenderugan masalah-masalah TP yang layak diteliti hendaknya
melangkah pada fase ke empat dan kelima. Hal tersebut dimaksudkan
agar tidak hanya melakukan kajian terhadap sesuatu masalah yang telah
"kadaluwarsa" dan kurang bermakna. Dewasa ini dan masa yang akan
datang penelitian TP yang mampu mengkaji pengaruh interaksi antara
variabel kondisi dengan variabel lainnya (variabel antara, variabel
dampak) serta lingkungan belajar, pendekatan, metode, dan proses
belajar itu sendiri terhadap mutu dan hasil pembelajaran. Hasilnya, jika
ada rekasaya produk TP maka hasilnya akan memungkinkan ditemukan
metode, pendekatan, proses, evaluasi, pengembangan dan mungkin
model terbarukan dalam upaya pemecahan masalah belajar peserta didik.
Hasil penelitian seperti ini akan mampu menjawab tantangan kompetensi
lulusan yang harus memenuhi level 2 (madya) dalam PP No.29 tentang
Standar Kompetensi Profesi Keahlian Bidang Teknologi Pendidikan,
tahun 2009, yang dikeluarkan oleh Kemenpan Republik Indonesia.

11. Dari kajian mulai no.1 sampai dengan No.11 di atas, ditegaskan bahwa
penelitian dalam bidang TP hendaknya difahami betul dan dikuasi
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan Penelitian TP.
Kondisi ini sangat penting mengingat jika tidak memahami apa dan
bagaimana penelitian TP maka sejak awal akan membingungkan yang
pada akhirnya tidak akan mencerminkan penelitian bidang TP.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

BAB III

PERSYARATAN, BIMBINGAN, UJIAN DAN


PERBAIKAN TESIS

A. Persyaratan

1. Mahasiswa S-2 yang berhak menulis tesis adalah


mereka yang memenuhi persyaratan berikut.
a. Telah menempuh dan lulus semua mata kuliah
program S-2 dengan IP minimal 2,75.
b. Telah lulus ujian komprehensif.
c. Telah mencapai skor TOEFL minimal 450.
d. Telah Lulus MCE (Microsft Certified Educator)
e. Telah menempuh seminar usulan penelitian
untuk penulisan tesis.
f. Telah mendapat persetujuan pimpinan program
studi untuk mengadakan penelitian sesuai dengan usulan penelitian yang
telah diseminarkan.
g. Telah mendapat pembimbing yang ditunjuk oleh
SK Direktur Pascasarjana.
2. Waktu untuk bimbingan tesis paling lama 18 bulan.
Perpanjangan waktu bimbingan paling lama 1 x 6 bulan atas usulan
Pembimbing I (satu) dan II (dua).
3. Tebal tesis minimal 150-200 halaman (tidak termasuk
lampiran).

B. Tahap-Tahap Pembimbingan

Penyelesaian tesis untuk S-2 melalui tahap persiapan, pengajuan


pembimbing, pelaksanaan bimbingan dan seminar usulan penelitian, dan ujian.
dengan uraian tahapan sebagai berikut

1. Tahap Persiapan
a. Mahasiswa diwajibkan menyusun usulan penelitian untuk penulisan tesis
yang memuat :
1) Judul tesis.
2) Latar belakang penelitian.
3) Rumusan Masalah.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

4) Identifikasi masalah termasuk pertanyaan penelitian.


5) Tujuan Penelitian.
6) Manfaat Penelitian.
7) Asumsi Penelitian.
8) Hipotesis Penelitian.
9) Definisi Operasional Variabel.
10) Kajian Pustaka, Kajian Teoritis dan Kerangka Penelitian.

11) Metodologi Penelitian mencakup pendekatan dan metodologi


penelitian, desain penelitian, populasi , operasionalisasi variabel
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisa data, sistematika penulisan tesis, jadwal penelitian, daftar
pustaka dan lampiran.

2. Tahap Pengajuan Pembimbing dan Seminar Proposal


Penelitian
a. Mahasiswa mendapatkan SK Penetapan Pembimbing dari Program
Studi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana IPI Garut
b. Mahasiswa mengajukan permohonan untuk menempuh seminar usulan
penelitian. Permohonan ditujukan kepada Ketua Program Pascasarjana
IPI Garut, disertai tiga eksemplar ususlan penelitian yang telah
direkomendasikan dan ditanda tangani oleh Ketua Program Studi,
Pembimbing I dan Pembimbing II, yang menyatakan bahwa ususlan
tersebut layak diseminarkan.
c. Ketua Program Studi mengusulkan kepada Direktur SPs nama-nama
dosen penguji dalam seminar usulan penelitian dengan
mempertimbangkan usulan mahasiswa, keahlian dosen, dan pemerataan
beban tugas antar-dosen.
d. Pelaksanaan seminar usulan penelitian dijadwalkan oleh Program Studi.
Untuk mencegah penumpukan seminar dan mendukung kelancaran studi
mahasiswa, seminar usulan dapat diselenggarakan sesuai dengan
kebutuhan, dengan mempertimbangkan jumlah minimal 10 mahasiswa.
Dengan kata lain, seminar usulan penelitian dapat dijadwalkan sesuai
ketentuan yang berlaku.

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian dan Bimbingan


Setelah SK pengangkatan pembimbing diterbitkan, mahasiswa dapat mulai
bekerja di bawah bimbingan pembimbing yang telah ditetapkan. Apabila
mahasiswa berkeberatan atas seorang pembimbing, mahasiswa dapat
mengajukan permohonan penggantian pembimbing kepada Ketua Program
Studi TP Pascasarjana IPI Garut.

Selama proses usulan penelitian, penelitian dan penulisan tesis, mahasiswa


berkonsultasi dengan kedua pembimbing secara teratur sesuai jadwal yang
disepakati antara mahasiswa dan pembimbing. Kemajuan penulisan tesis

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

selama proses bimbingan direkam dalam buku bimbingan Penulisan Tesis


yang diterbitkan oleh Program Pascasarjana.

4. Tahap Penyelesaian Akhir dan Ujian


Apabila laporan penelitian dinilai oleh para pembimbing telah memenuhi
persyaratan, maka mahasiswa yang bersangkutan dapat mengajukan untuk
Ujian Sidang Tesis Program Pascasarjana IPI Garut dengan disetujui oleh
Ketua Program Studi, pembimbing I dan Pembimbing II.

C. Persyaratan Pembimbing

1. Pembimbing penulisan tesis sebanyak


dua orang terdiri atas Pembimbing I dan Pembimbing II dan dalam kondisi
tertentu dapat ditambah hingga tiga orang.
2. Pembimbing I berpangkat serendah-
rendahnya Lektor Kepala atau bergelar Doktor atau berpangkat Guru Besar
yang memiliki bidang
keahlian dalam Bidang Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran
serta menguasai materi tesis.
3. Pembimbing II serendah-rendahnya
berpangkat Lektor atau bergelar Doktor atau berpangkat Guru Besar pada
bidang keahlian yang sesuai atau menunjang materi tesis.
4. Pembimbing tesis ditetapkan oleh Ketua
Program Studi Teknologi Pembelajaran IPI Garut.

D. Tugas Pembimbing

1. Pembimbing I bertugas :
a. Memberikan arahan tentang rumusan akhir usulan penelitian,
sistematika, dan materi tesis dalam kawasan Teknologi Pendidikan.
b. Menelaah dan memberikan rekomendasi tentang prosedur
penelitian yang akan digunakan.
c. Menelaah dan memberikan petunjuk tentang materi tesis.
d. Mengadakan pembahasan bersama dengan pembimbing II.
e. Mengadakan bimbingan bersama dengan pembimbing II.
f. Memberikan persetujuan naskah akhir untuk diajukan ke sidang
ujian.

2. Pembimbing II bertugas :
a. Membantu pembimbing pertama dalam menilai usulan/ naskah
tesis penelitian.
b. Memberikan pertimbangan dan saran mengenai prosedur
penelitian yang akan digunakan.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

c. Membaca usulan/naskah tesis kemudian memberikan koreksi


untuk yang keliru.
d. Memberikan arahan, tanggapan, dan saran-saran tentang materi
tesis.
e. Mengadakan pembahasan bersama dengan pembimbing I.
f. Mengadakan bimbingan bersama dengan pembimbing I.
g. Memberikan persetujuan terhadap naskah akhir untuk diajukan
ke sidang ujian.

E. Ujian Tesis

Ujian tesis dilaksanakan apabila telah disetujui oleh pembimbing dan Ketua
Program Studi. Ujian Tesis dilaksanakan Oleh 4 Orang penguji dan 2 diantaranya
adalah pembimbing dan 2 orang pembahas. Adapun dalam pelaksanaannya secara
teknis akan diatur kemudian berdasarkan hasil musyawarah/rapat pimpinan
Program Studi dan Sekolah Pascasarjana.

F. Perbaikan Tesis Dalam Rangka Lulus Bersyarat

Apabila naskah tesis dinilai masih mengandung kekurangan yang cukup


mendasar dan perlu diperbaiki, maka mahasiswa dapat dinyatakan lulus bersyarat.
Mahasiswa yang bersangkutan akan mendapat bimbingan dan pengarahan dari
anggota panitia penguji yang ditunjuk. Setelah perbaikan tesis disetujui oleh
pengarah, tesis tersebut akan ditelaah kembali oleh ketua program studi untuk
diberi komentar dan disahkan.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

BAB IV
TEKNIK PENULISAN TESIS

A. Teknik Pengetikan

Tesis ditulis dengan menggunakan kertas HVS 70-80 gram ukuran A4.
Pengetikan tesis harus mengikuti aturan-aturan berikut ini :

1. Diketik dengan menggunakan komputer, huruf jenis Times New


Roman ukuran 12, dicetak dalam quality letter.
2. Isi bab dan judul pada daftar isi diketik dalam dua spasi.
3. Batas TPi kiri, TPi atas, TPi kanan, dan TPi bawah masing-
masing adalah sekitar 4 cm, 4 cm, 3 cm, dan 3 cm. Bila menggunakan MS
Windows atau Word Perfect, digunakan margin kiri dan kanan masing-
masing 1,20, margin atas 1,2 dan margin bawah 1,0.
4. Pengetikan paragraf baru dimulai dengan awal kalimat yang
menjorok masuk ke dalam dengan lima pukulan tik dari TPi kiri atau lima
huruf (1 tab) bila dengan komputer.
5. Penulisan judul Bab dan sub-sub menggunakan huruf kapital
semua, tanpa garis bawah dan tanpa titik. Nomor bab menggunakan angka
romawi. Setiap awal dari judul sub-bab harus ditulis dengan huruf kapital ,
kecuali kata sambung. Nomor urut bagi judul paragraf menggunakan angka
Arab atau abjad.
6. Cara penomoran dapat menggunakan salah satu cara dari kedua
cara berikut ini, yaitu cara pertama: I.,A.,1.,a., 1), a), (1), (a); dan cara kedua:
I., 1., 1.1, 1.1.1, dst.
Dalam skripsi, tesis, atau disertasi cara penomoran harus digunakan secara
konsisten, tidak boleh dicampuradukkan. Kedua cara tersebut mengandung
kelemahan. Kelemahan dalam cara pertama ialah memungkinkan terjadinya
nomor yang sama dalam Bab yang sama. Sedangkan kelemahan cara kedua
adalah, akan mengambil ruang yang banyak sehingga memungkinkan
sempitnya tempat untuk menulis uraian.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

7. Perpindahan dari satu butir ke butir berikutnya tidak harus


menjorok, melainkan dapat diketik lurus/simetris agar tidak mengambil
terlalu banyak tempat dan demi keindahan format.
8. Penggunaan nomor urut sebagaimana disebutkan pada butir 6 di
atas sebaiknya dibatasi dan jangan berlebihan, karena pada prinsipnya karya
tulis ilmiah lebih banyak menggunakan uraian bukan pointers.
9. Judul tabel ditulis di sebelah atas tabel, sedangkan judul untuk
bagan, diagram, atau gambar, ditulis di sebelah bawah.

B. Sampul Luar

Sampul luar tesis berisi :


1. Judul dicetak dengan huruf kapital dan tidak boleh
menggunakan singkatan, jika ada sub-judul, maka yang ditulis dengan
huruf besar hanya huruf awal dari setiap kata;
2. Maksud penulisan tesis;
Rumusan maksud penulisan Tesis ditulis :
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pembelajaran

3. Logo IPI;
4. Nama penulis;
5. Nomor induk;
6. Nama Program/Sekolah Pascasarjana dan Sekolah Tinggi; dan
7. Tahun penulisan

C. Sampul Dalam
Isi sampul dalam TPat sama dengan yang ditulis dalam sampul luar.

D. Halaman Pernyataan

Halaman ini disediakan untuk pernyataan keaslian tesis.


Pernyataan untuk tesis adalah sebagai berikut :
“Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “....................” ini
beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada
saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini”.

Tempat, Tanggal,
Tahun

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Yang membuat
pernyataan,
ttd
(Peneliti)

E. Halaman Persetujuan

Halaman ini disediakan khusus untuk tanda tangan persetujuan dari para
pembimbing dan Ketua Program Studi sebagai tanda mengetahui atas tesis yang
bersangkutan.

Nama pembimbing ditulis lengkap dengan gelar akademiknya dengan


menggunakan huruf kecil kecuali untuk huruf pertama.

F. Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan

Aturan penulisan kutipan dan sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan
karya ilmiah di lingkungan Sekolah Pascasarjana IPI Garut adalah menggunakan
sistem APA (American psychological association) sebagai berikut :

1. Kutipan ditulis dengan menggunakan “dua tanda petik” jika


kutipan ini merupakan kutipan pertama atau dikutip dari penulisnya. Jika
kutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan
menggunakan ‘satu tanda petik’.
2. Jika kalimat yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang,
kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan
pertama) digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip dan diketik
dengan jarak dua spasi.
Contoh.
Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi
dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau
memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti “... a
relationship that nourishes us as we give, and enriches us as we spend, and
permits ego and alter ego to grow in mutual harmony” (Cole, 1993:832).
3. Jika kalimat yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih,
maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi.
Baris pertama diketik mulai pada pukulan ke enam dan baris kedua dimulai
pada ketikan ke empat.
Contoh.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Lindgren (1976:225) memandang faktor kepribadian sebagai ego strength


yang mempengaruhi keberhasilan seseorang, sebagaimana dikemukakannya
bahwa :
Ego strength is a general “omnibus” type of factor that positevely
related to success of all kinds, in the classroom, as well as elsewhere. Other
personality factors are specific in terms of the kind of school performance to
which they are related.
4. Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan,
maka penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah titik. Contoh penulisan
tampak pada butir kedua di atas.

5. Penulisan sumber kutipan ada beberapa alternatif sebagai


berikut :
a. Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara
penulisannya adalah nama penulis diikuti dengan tahun penerbitan, dan
nomor halaman yang dikutip yang keduanyan diletakkan di dalam
kurung.
Contoh.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sternberg (1984:42) bahwa “In Piaget’s
theory, children’s intellectual function is represented in terms of
symbolic logic.”
b. Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama
penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya
diletakkan di dalam kurung.
Contoh.
“The personality pattern is inwardly determined by and closely
associated with the maturation of the physical and mental characterics
which constitute the individual’s hereditary endowment” (Hurlock,
1979:19).
c. Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian
yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan
yang digunakan pengutip tetapi dengan menyebut siap yang
mengemukakan pendapat tersebut.
Contoh mengutip pendapat Chomsky dari buku yang ditulis Yelon dan
Weinstein:
Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan bahwa
“...ckildren are born with innate understanding of the structure of
language.”
d. Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama keluarga
kedua penulis tersebut harus disebutkan. Misalnya, Sharp dan Green
(1996:1). Kalau penulisnya lebih dari dua orang maka yang disebutkan
nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et al. Misalnya, Mc
Clelland et al. (1960:35). Perhatikan titik setelah al. Sebagai singkatan
dari ally dan kedua kata itu ditulis dengan hurup miring.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

e. Jika masalah dibahas oleh beberapa orang dalam


sumber yang berbeda maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah
seperti berikut.
Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar
(Dunkey, 1972; Miggs, 1976; Parameter, 1976) menunjukkan bahwa
(tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).
f. Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari
penulis yang sama pada tahun yang sama maka cara penulisannya adalah
dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan.
Contoh: (Bray, 1998a, 1998b).
g. Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisannya
adalah: (Tn. 1972:18).
h. Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang
menulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut
sumbernya.

6. Semua Proses Penulisan, Kutifan dan Penulisan Daftar Referensi dibuat


dengan menggunakan Aplikasi Mendeley.

Catatan:
(1). Model kutipan tidak mengenal adanya
catatan kaki untuk sumber dengan berbagai istilah seperti ibid., op.cit.,
loc.cit., vide dan seterusnya. Catatan kaki diperbolehkan untukmemberi
penjelasan tambahan terhadap suatu istilah yang ada pada teks tetapi
tidak mungkin ditulis pada teks karena akan menggangu alur uraian.
(2). Nama penulis dalam kutipan adalah nama
belakang atau nama keluarga dan ditulis sama dengan daftar pustaka.

G. Cara Menulis Angka

Cara menulis angka dalam suatu kalimat adalah sebagai berikut:


1. Ditulis dengan kata-kata apabila angka tersebut kurang
dari 10. Contoh: Dalam dua minggu ini ia bekerja keras untuk menyelesaikan
tugas akhirnya.
2. Ditulis dengan angka Arab apabila angka tersebut 10
atau lebih. Contoh: Dari 20 kandidat untuk jabatan Ketua organisasi tersebut
lima dinyatakan berhak mengikuti pemilihan tingkat akhir.
3. Untuk simbol kimia, matematika, statistika dan
seterusnya, penulisan dilakukan sesuai dengan kelaziman dalam bidang yang
bersangkutan.

H. Cara Menulis Singkatan

Penulisan singkatan mengikuti aturan sebagai berikut:

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

1. Untuk penulisan pertama kali suatu nama harus ditulis lengkap


dan kemudian diikuti dengan singkatan resminya dalam kurung.
Contoh :
Dalam laporan tahunan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) disebutkan
bahwa ...
2. Untuk penulisan berikutnya singkatan resmi yang ada dalam
kurung digunakan tanpa perlu menuliskan kepanjangannya.
Contoh :
Dalam laporan PBB tersebut dinyatakan pula bahwa ...
3. Singkatan yang tidak resmi tidak boleh digunakan.

I. Cara Menulis Daftar Pustaka

Semua langkah menulis daftar pustaka menggunakan aplikasi Mendeley.


Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini adalah
sebagai berikut :
1. Disusun secara alfabetis. Jika huruf awal sama maka huruf
kedua dari nama penulis itu menjadi dasar urutan demikian seterusnya.
2. Nama penulis, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama
belakang, kemudian nama depan (disingkat). Hal ini berlaku untuk semua
nama, baik nama asing maupun nama Indonesia. Cara penulisan inilah yang
berlaku secara internasional tanpa mengenal kebangsaan dan tradisi. Tata
tulis ilmiah tidak mengenal prinsip nama apakah yang lebih dikenal di
masyarakat, melainkan apakah nama belakangnya, tanpa memperhitungkan
apakah nama itu merupakan nama keluarga atau bukan.
Misalnya :
Abdul Hamid ditulis Hamid, A.
Tuti Herawati-Mulyono ditulis Herawati-Mulyono, T.
Bonar Situmorang ditulis Situmorang, B.
John Burns ditulis Burns, J.
3. Tahun penerbitan, judul sumber tertulis yang bersangkutan
dengan digarisbawahi atau dicetak miring, kota tempat penerbit berada, dan
nama penerbit.
4. Baris pertama diketik mulai pukulan pertama dan baris kedua
dan seterusnya diketik mulai pukulan kelima atau satu tab dalam komputer.
Jarak antara baris satu dengan berikutnya ada satu spasi, sedangkan jarak
antara sumber satu dengan sumber berikutnya adalah dua spasi.
Contoh :

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Boediono. (1998). Dampak Krisis Ekonomi terhadap Pendidikan. Jakarta: Pusat


Penelitian Sains dan Teknologi UI.

Kartodirdjo, S. (1987). Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah.


Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Clark, D., et al. (1998). Financing of Education in Indonesia. Manila: Asian


Development Bank.

Darling-Hammond, L. (1997). The Right to Learn. San Francisco: Jossey-Bass.

J. Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber yang


Digunakan

1. Sumbernya Jurnal
Penulisan jurnal dalam Daftar Pustaka mengikuti urutan: nama belakang penulis,
nama depan penulis (disingkat), tahun penerbitan (dalam tanda kurung), judul
artikel (ditulis di antara tanda petik), judul jurnal dengan huruf
miring/digarisbawahi dan ditulis penuh, nomor volume dengan angka Arab dan
digarisbawahi tanpa didahului dengan singkatan “vol”, nomor penerbitan (jika
ada) dengan angka Arab dan ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman dari
nomor halaman pertama sampai dengan nomor halaman terakhir tanpa didahului
singkatan “pp” atau “h”.

Contoh :
Barrett-Lennard, G.T. (1983). “The Empathy Cycle: Refinement of A Nuclear
Concept”. Journal of Counseling Psychology.28,(2),91-100.

2. Sumbernya Buku
Kalau sumbernya berupa buku, urutan-urutan penulisannya adalah: nama
belakang penulis, nama depan (dapat disingkat), tahun penerbitan, judul buku
digarisbawahi, edisi, kota asal, penerbit. Daftar Pustaka berupa buku ditulis
dengan memperhatikan keragaman berikut.

a. Jika buku ditulis oleh seorang saja:


Poole, M.E. (1976). Social Class and Language Utilization at the Tertiary Level.
Brisbane: University of Queensland.

b. Jika buku ditulis oleh dua atau tiga orang, maka semua
nama ditulis.
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York: Holt
Rinehart and Winston.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Lyon, B., Rowen, H.H. and Homerow, T.S. (1969). A History of the Western
World. Chicago: Rand McNally.

c. Jika dibuku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan


et al. (dicetak miring atau digarisbawahi):
Ghiseli, E. Et al. (1981). Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San
Francisco: W.H. Freeman and Co.

d. Jika penulis sebagai penyunting:


Philip, H.W.S. dan Simpson, G.L. (Eds) (1976). Australia in the World of
Education Today and Tomorrow. Canberra: Australian National
Commission.

e. Jika sumber merupakan karya tulis seseorang dalam


suatu kumpulan tulisan banyak orang:
Pujianto. (1984). “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia”, dalam
Dialog Manusia, Falsafah, Budaya, dan Pembangunan. Malang:
YP2LPM.

f. Jika buku itu berupa edisi:


Gabriel, J. (1970). Children Growing Up: Development of Children’s Personality
(third ed.). London: University of London Press.

3. Sumbernya di luar Jurnal dan buku

a. Berupa skripsi, tesis, atau disertasi


Soelaeman, M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis terhadap
Situasi Kehidupan dan Pendidikan Dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi
Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.

b. Berupa publikasi Departemen


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk Pelaksanaan
Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional, Jakarta: Depdikbud.

c. Berupa dokumen
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan Penilaian Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.

d. Berupa makalah
Kartadinata, S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia:
Kajian Psikologis”. Makalah pada Konvensi 7 IPBI, Denpasar.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

e. Berupa surat kabar


Sanusi, A. (1986). “Menyimak Mutu Pendidikan dengan Konsep Takwa dan
Kecerdasan, Meluruskan Konep Belajar dalam Arti Kualitatif”. Pikiran
Rakyat (8 September 1986).

4. Sumbernya dari Internet

a. Bila karya perorangan, cara penulisannya adalah:


Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), (Jenis Medium). Tersedia: alamat
di internet. (tanggal diakses)
Contoh:
Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. (online). Tersedia:
http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/1998/thompson.hotml(30
Maret 2000)

b. Bila bagian dari karya kolektif, cara penulisannya adalah:


Pengarang/penyunting. (Tahun). Dalam Sumber (edisi), (Jenis Media). Penerbit.
Tersedia: Alamat Internet. (tanggal diakses)
Contoh:
Daniel, R.T. (1995). The History of Western Music. In Britanica online:
Mcropedia (Online). Tersedia: http://www.eb.com:180/cgi-
bin/g:DocF=macro/5004/45/0.html (28 Maret 2000)

c. Bila artikel dalam jurnal, cara penulisannya adalah:


Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal (Jenis Media), volume (terbitan),
halaman. Tersedia: alamat di internet. (tanggal diakses).
Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision System in
Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis
Archives (online), vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia:
http://www.epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html (17 Maret 2000)

d. Bila artikel dalam majalah, cara penulisannya adalah:


Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah (jenis Media), volume,
Jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet (tanggal diakses)
Contoh:

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American Health (CD-
ROM), 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A (13 Juni
1995).

e. Bila artikel di surat kabar, cara penulisannya adalah:


Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar (Jenis Media),
jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet (tanggal diakses)
Contoh:
Cipto, B. (2000,27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi
Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat (Online), halaman 8. Tersedia:
http://www.pikiran-rakyat.com (19 Maret 2000)

f. Bila pesan dari E-mail, cara penulisannya adalah:


Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan. E-mail
kepada penerima (alamat e-mail penerima)
Contoh:
Musthafa, Bachrudin (Musthafa@indonet.net.id). (2000, 25 April). Bab V
Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi
(Supriadi@indonet.net.id).

BAB V
SISTEMATIKA DAN ISI TESIS

Walaupun tidak ada satu ketentuan yang dipandang terbaik tentang sistematika
tesis, pada bagian ini dikemukakan sistematika penulisan yang dapat digunakan
sebagai pedoman oleh para mahasiswa dan dosen pembimbing dilingkungan
Pascasarjana IPI Garut.

Bab-bab yang tercantum dalam sistematika di bawah ini merupakan bab atau
keterangan minimal yang harus dibahas. Dengan kata lain, suatu bab dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, misalnya bab tentang hasil-hasil
penelitian yang relevan diuraikan berdasarkan subtopik yang diteliti, sehingga
bagian tersebut menjadi lebih dari satu bab.

A. Sistematika.
1. Judul
2. Nama dan kedudukan Tim Pembimbing
3. Pernyataan tentang keaslian karya ilmiah
4. Kata Pengantar : tidak lebih dari satu halaman
5. a Abstrak : tidak lebih dari satu halaman

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

b Abstract
6. Daftar Isi
7. Daftar Tabel (kalau ada)
8. Daftar Gambar (kalau ada)
9. Daftar Lampiran (kalau ada)
10. Bab I. Pendahuluan
11. Bab II. Kajian Pustaka/Kerangka Teoritis, Kerangka Pikir dan Hipotesis
12. Bab III. Metodologi Penelitian
13. Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
14. Bab V. Simpulan dan Rekomendasi
15. Daftar Pustaka
16. Daftar Lampiran
17. Riwayat Hidup Peneliti
18. Produk Penelitian (Jika Membuat Karya Berbasis Teknologi Pendidikan
dan Pembelajaran yang dikemas dalam bentuk CD, Buku, Prosedur, Manual
Book, Modul)

Untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, sistematika


laporannya disesuaikan dengan sistematika pendekatan kualitatif.

B. Penjelasan Daftar Isi/Sistematika

1. Judul dan Pernyataan Maksud Penulisan


Judul tesis, dirumuskan dalam satu kalimat yang ringkas, komunikatif, dan
afirmatif dan bersumber dari hasil analisis pada bagian latarbelakang masalah
yang terlebih dahulu telah dirumuskan oleh peneliti (mahasiswa). Judul harus
mencerminkan dan konsisten dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian,
subjek penelitian, dan metode penelitian. Judul sudah harus dibuat sejak usulan
penelitian diajukan, namun demikian pada perkembangan selanjutnya judul
mungkin berubah sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan para
pembimbing dan didasarkan pada data yang terkumpul dan hasil pengolahan data.

2. Tim Pembimbing
Kedudukan Tim Pembimbing ditempatkan pada halaman khusus. Untuk tesis S-2
dapat digunakan istilah Tim Pembimbing dengan kedudukan sebagai
Pembimbing Pertama, Pembimbing Kedua. Nama Tim Pembimbing harus ditulis
lengkap dan benar dengan mencantumkan gelar akademik dan gelar-gelar
lainnya. Agar tidak terjadi kekeliruan dalam penulisan nama dan gelar
pembimbing, mahasiswa yang bersangkutan harus berkonsultasi secara khusus
dengan Program Studi.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

3. Pernyataan Tentang Keaslian Karya Tulis


Pernyataan tentang keaslian karya tulis menegaskan bahwa karya tulis tersebut
(tesis) adalah benar-benar karya mahasiswa yang bersangkutan, dan bukan
jiplakan yang dibubuhi dengan materai 6000.

4. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi uraian yang mengantar para pembaca skripsi, tesis, atau
disertasi kepada pemasalahan yang diteliti. Dalam kata pengantar dapat pula
dikemukakan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiahnya. Ucapan terima kasih
disampaikan secara singkat, dan sebaiknya tidak merupakan bagian terpisah.

5. Abstrak
Abstrak merupakan uraian singkat dan lengkap yang memuat judul,
permasalahan, pendekatan terhadap masalah, landasan teoretik yang digunakan,
hasil temuan dan rekomendasi. Abstrak ditulis dalam satu halaman dan diketik
dengan satu spasi.
Untuk tesis, abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
ditempatkan pada halaman yang berbeda dan sesudah halaman persetujuan dari
pembimbing.

6. Daftar Isi
Daftar isi merupakan penyajian sistematika isi secara rinci dari skripsi, tesis, atau
disertasi. Daftar isi berfungsi untuk mempermudah para pembaca mencari judul
atau sub-judul bagian yang ingin dibacanya. Oleh karena itu, judul dan sub-judul
yang ditulis dalam daftar isi harus langsung ditunjukkan nomor halamannya.

Nomor-nomor halaman awal sebelum BAB I menggunakan angka romawi kecil


(i, iii, iii, iv, v, dan seterusnya), dan dari halaman pertama BAB I sampai halaman
terakhir dari karya tulis ilmiah menggunakan angka Arab (1, 2, 3, dan
seterusnya.)

7. Daftar Tabel
Pada dasarnya, fungsi daftar tabel sama seperti fungsi daftar-daftar lainnya, yakni
menyajikan tabel secara berurutan mulai dari tabel pertama sampai dengan tabel
terakhir yang tercantum dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Nomor tabel pada
daftar tabel ditulis dengan dua angka Arab, dicantumkan secara berurutan yang
masing-masing menyatakan nomor urut tabel dan nomor urut bab di dalam
skripsi, tesis, atau disertasi.

Contoh : Tabel 1.3. artinya tabel nomor 3 pada Bab I. Untuk memudahkan
pembaca mencari tabel yang ingin dipelajarinya, pada tiap nomor urut tabel pada

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

daftar tabel dicantumkan nomor halaman yang menunjukkan halaman di mana


tabel tersebuut tercantum. Judul tabel pada daftar tabel dan pada naskah ditulis
dengan huruf besar pada tiap huruf awal kata.

8. Daftar Gambar
Pada dasarnya, fungsi daftar gambar sama seperti fungsi daftar-daftar lainnya,
yakni menyajikan gambar secara berurutan mulai dari gambar pertama sampai
dengan gambar terakhir yang tercantum dalam skripsi, tesis, atau disertasi.
Nomor gambar pada daftar gambar ditulis dengan dua angka Arab, dicantumkan
secara berurutan yang masing-masing menyatakan nomor urut gambar dan nomor
urut bab di dalam skripsi, tesis, atau disertasi.

Contoh : Gambar 1.3. artinya gambar nomor 3 pada Bab I. Untuk memudahkan
pembaca mencari gambar yang ingin dipelajarinya, pada tiap nomor urut gambar
pada daftar gambar dicantumkan nomor halamanyang menunjukkan halaman
dimana gambar tersebut tercantum. Judul gambar pada daftar gambar dan pada
naskah ditulis dengan huruf besar pada tiap huruf awal kata. Nomor gambar dan
judul gambar pada naskah dicantumkan di bawah gambar yang bersangkutan.
Jika gambar diambil dari sumber lain, maka hendaknya dicantumkan Sumber:
Nama, tahun dan halaman.

9. Daftar Lampiran
Pada dasarnya, fungsi daftar lampiran sama seperti fungsi daftar-daftar lainnya,
yakni menyajikan lampiran secara berurutan mulai dari lampiran pertama sampai
dengan lampiran terakhir yang tercantum dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Pada
daftar lampiran dicantumkan nomor urut lampiran yang ditulis dengan satu angka
Arab, diikuti dengan nama lampiran, dan nomor halaman tempat lampiran
dicantumkan di dalam naskah skripsi, tesis, atau disertasi.
Contoh : Lampiran 1. artinya lampiran nomor 1 hal berapa?

10. BAB I : PENDAHULUAN


Bab I tesis berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari
tesis,. Pendahuluan berisi : Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Asumsi, Hipotesis,
Pendekatan, Metode Penelitian secara garis besar beserta teknik pengumpulan
data dan pendekatannya, lokasi dan sampel penelitian. Berikut ini disajikan
uraian tiap bagian pendahuluan satu persatu secara ringkas.

a. Latar Belakang Penelitian


Latar belakang penelitian, berisi uraian yang jelas dan mengapa sesuatu itu
dipermasalahkan dan akan dijadikan sebagai tesis. Dengan kata lain, sub bab ini

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

mengungkapkan berbagai landasan, fakta atau berbagai alasan dari perumusan


masalah yang akan dicari jawabannya.
Beberapa butir penting yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah di
antaranya adalah :
i. Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti merasa resah, sekiranya
masalah tersebut tidak diteliti;
ii. Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar
pemikiran untuk memunculkan permasalahan;
iii. Kerugian-kerugian yang mungkin timbul seandainya masalah tersebut tidak
diteliti;
iv. Keuntungan-keuntungan yang mungkin diperoleh seandainya masalah
tersebut diteliti;
v. Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang akan
diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni oleh peneliti.
vi. Salah satunya ada rujukan berupa temuan dari hasil penelitian sebelumnya
yang sebidang dana tau mendekati.
vii. Menuangkan 1-2 teori yang melandasi focus masalah atau variabel yang
akan diteliti.
viii. Mengandung dukungan data otentik yang kuat bahwa fenomena yang ada
harus diteliti dengan mengemukakan solusi apa yang akan dilakukan.
Solusi tersebut menjadi sumber dalam memformulasikan judul tesi.

Untuk menyusun latar belakang masalah yang memuat butir-butir di atas secara
runtut, jelas, dan tajam, mahasiswa dituntut memiliki kemampuan memahami dan
memaknai gejala-gejala yang muncul dalam dunia pendidikan, serta memiliki
pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian
terdahulu yang terkait. Tuntutan kemampuan tersebut merupakan alasan rasional
mengapa penelaahan terhadap jurnal-jurnal hasil penelitian terdahulu yang terkait
perlu dilakukan sejak awal.

b. Rumusan Masalah
Merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sukar bagi sebagian peneliti
muda. Hal yang dapat menolong mahasiswa mengatasi kesulitan dalam
merumuskan judul dan masalah adalah memiliki pengetahuan yang luas dan
terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para pakar terdahulu dalam
bidang-bidang yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Dalam rumusan
dan analisis masalah sekaligus juga diidentifikasi variabel-variabel penelitian
beserta definisi operasionalnya. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam
bentuk kalimat bertanya setelah didahului uraian tentang masalah penelitian,
variabel-variabel yang diteliti, dan kaitan antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel harus
melahirkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti yang kemudian
akan dijabarkan dalam instrumen penelitian.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Untuk penelitian eksperimen, umumnya rumusan yang baik bercirikan sebagai


berikut:
1) variabel-variabel yang dipermasalahkan apakah itu berupa variabel bebas,
variabel tergantung, ataupun variabel yang lain harus dapat ternyatakan
dengan jelas rinci dan tajam, demikian pula hubungan di antara variabel
tersebut jelas terungkapkan,
2) sedapat mungkin ditulis dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan
pada pada penelitian diskriptif harus ternyatakan dengan jelas fokus
penelitian yang akan digali dan dideskripsikan.

c. Identifikasi Masalah.
Identifikasi masalah berisi sejumlah identifikasi terhadap kondisi permasalahan
atau objek dan fokus permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut. Penulisan
identifikasi dilakukan dalam bentuk pointer-pointer penting, dengan penomoran
yang berurutan. Identifikasi tidak berupa deskripsi dalam bentuk paragraph dan
tidak dalam bentuk pernyataan penelitian.

d. Tujuan Penelitian.
Tujuan Penelitian menyatakan target tertentu yang akan diperoleh dari kegiatan
penelitian yang diusulkan.
Tujuan penelitian harus dinyatakan secara spesifik, dalam pernyataan yang jelas
dan tegas sehingga tidak mengundang kesimpangsiuran arti dalam memaparkan
hasil-hasil yang diharapkan dari penelitian

Rumusan tujuan penelitian/studi menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah


penelitian selesai dilakukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus konsisten
dengan rumusan masalah dan harus mencerminkan proses penelitiannya.
Rumusan tujuan penelitian bukan merupakan rumusan maksud penulisan skripsi,
tesis, atau disertasi seperti yang ditulis pada halaman sampul luar dan halaman
sampul dalam.

Tujuan penelitian terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
menggambarkan secara singkat apa yang ingin dicapai melalui penelitian yang
dinyatakan dalam satu kalimat. Tujuan khusus merupakan rincian tujuan umum
yang lebih spesifik dan dirumuskan dalam beberapa butir pertanyaan yang secara
spesifik mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan penelitian.

e. Manfaat Penelitian
Dalam manfaat penelitian ini berisi kontribusi dari hasil penelitian yang
dipandang dari sudut pengembangan ilmu secara teori maupun praktis. Dengan
kata lain, uraiannya meliputi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari
uraian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian memang layak untuk
dilakukan dan akan mampu memberikan manfaat dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapi.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

f. Asumsi Penelitian
Suatu penelitian mungkin mempunyai asumsi atau juga tanpa asumsi. Pada
penelitian jenis pertama, asumsi adalah sebagai titik awal dimulainya penelitian,
merupakan landasan untuk perumusan hipotesis. Dengan kata lain tanpa asumsi
tersebut, penelitian tidak dapat dilaksanakan. Asumsi dapat berupa teori,
evidensi-evidensi dan dapat pula pemikiran peneliti sendiri yang merupakan
sesuatu yang dianggap benar dan tidak perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi
kebenarannya.

Asumsi dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, dan bukan kalimat tanya,
kalimat suruhan, kalimat saran, atau kalimat harapan. Dalam rumusan kalimat
Asumsi tidak ada kata sebab akibat atau hubungan kausal.

g. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau sub-masalah
yang diajukan oleh peneliti. Hipotesis dijabarkan dari landasan teori dan atau
tinjauan pustaka. Melalui penelitian ilmiah hipotesis diuji kebenarannya, dan
diperoleh hasil apakah hipotesis ditolak atau diterima.
Dalam penelitian yang bersifat analitis, hipotesis perlu dirumuskan, sedangkan
dalam penelitian yang bersifat deskriptif yang bermaksud mendeskripsikan
masalah yang diteliti, hipotesis tidak diperlukan. Hipotesis penelitian dirumuskan
dalam kalimat afirmatif, dan bukan dirumuskan dalam kalimat tanya, kalimat
suruhan, kalimat saran, atau kalimat harapan.
Jika Pendekatan yang digunakan adalah Kuantitatif, maka perumusan hipotesis
harus ada Hi (Hipotesis yang diajukan) dan Ho (Hipotesis Tandingan).

Contoh penulisan kalimat hipotesis Penelitian:


1. Ho: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
multimedia terhadap hasil belajar aspek psikomotor siswa
kelas X.
Hi : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara multimedia
terhadap hasil belajar aspek psikomotor siswa kelas X.
Jadi dalam penulisannya untuk 1 (satu) hipotesis akan memiliki sepasang
hipotesis yang disebut Ho (hipotesis tandingan) dan Hi (hipotesis alternative yang
diajukan).

h. Definisi Oprasional Penelitian


Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi kepada
kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi operasional adalah
semacam petunjuk kepada kita tentang bagimana caranya mengukur suatu
variabel. Definisi operasional merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu
peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang
sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana caranya
melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun berdasarkan konsep

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

yang sama. Dengan demikian ia dapat menentukan apakah tetap menggunakan


prosedur pengukuran yang sama atau diperlukan pengukuran yang baru.
     Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih
oleh peneliti. Logikanya, boleh jadi, antara peneliti yang satu dengan yang lain
bisa beda definisi operasional dalam 1 judul Tesis yang sama. DO (Definisi
Operasional) boleh merujuk pada kepustakaan. 

i. Kerangka Pemikiran Penelitian


Bagian ini berisi gambaran tentang alur pikir peneliti yang disusun secara
sistematis (berdasarkan kerangka teoretis) dalam menmecahkan atau menjawab
masalah penelitian. Kerangka berpikir penelitian kuantitatif berisi penjelasan
tentang masalah yang diteliti dan keterkaitan (hubungan, pengaruh atau
perbedaan) antar variabel sehingga mendasari munculnya hipotesis penelitian.
Kerangka pemikiran penelitian sebaiknya digambarkan juga dalam bentuk bagan
yang jelas.

j. Metode Penelitian
Usulan penelitian harus mampu mengungkapkan macam data dan rancangan
pencarian data tersebut. Termasuk didalamnya uraian tentang variabel-variabel
yang akan dikaji, populasi, sampling, instrumen pengukuran dan metode
pencarian data dan rancangan analisis data yang akan digunakan.

Metode penelitian yang disajikan dalam Bab Pendahuluan bersifat garis besar,
dan pembahasan yang lebih rinci dan lengkap disajikan pada Bab III. Bagian ini
menjelaskan secara singkat jenis-jenis penelitian: historis, deskriptif,
eksperimental, atau inferensial; instrumen penelitian dan teknik pengumpulan
datanya (misalnya tes tulis/lisan dan atau tes tindakan, angket, wawancara,
observasi partisipatif dan observasi non-partisipatif, dan kalau diperlukan dapat
disajikan pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini.

k. Lokasi dan Sampel Penelitian


Untuk memperoleh sejauhmana generalisasi keberlakuan kesimpulan sebuah
penelitian, dalam suatu penelitian harus dicantumkan lokasi dan subyek
populasi/sampel penelitian, dilengkapi dengan alasan rasionalnya. Penjelasan
mengenai alasan di atas akan menjadi kuat apabila dikaitkan dengan rumusan
dan latar belakang penelitian, tujuan penelitian, dan teknik analisa data. Dalam
menentukan sampel dan anggota sampel hendahnya merujuk pada teknik
sampling yang lazim.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KAJIAN TEORITIS, KERANGKA


BERFIKIR PENELITIAN DAN HIPOTESIS

a.Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan upaya untuk menganalisis berbagai konsep sebagai
variabel, fokus atau subjek dan/atau objek penelitian. Secara substansial, kajian
pustaka dapat berisi penjelasan tentang variabel, aspek-aspek dan indikator, serta
keterkaitan antarvariabel atau subjek dan/atau objek penelitian yang diteliti.
Hakikat kajian pustaka adalah mengungkapkan, menegaskan, menyanggah,
mengisi kekosongan, atau mengembangkan hasil penelitian terdahulu sehingga
menghasilkan kebaharuan penelitian. Kajian pustaka dapat dilakukan terhadap
hasil-hasil penelitian yang termuat dalam jurnal, prosiding, disertasi, tesis,
monograf. Kajian pustaka mendasarkan dirinya pada hasil-hasil penelitian terdahulu
yang relevan dengan masalah yang sedang dikaji oleh peneliti. Hasil-hasil penelitian
terdahulu dijadikan referensi untuk menentukan topik permasalahan, arah dan tujuan
penelitian. Selain itu, tinjauan pustaka juga penting untuk menentukan kedudukan hasil
penelitian terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Kedudukan penelitian ini nantinya
akan menentukan bobot penelitian, apakah hasil penelitian bersifat penyempurna,
pelengkap, pembanding, pengembangan, atau uji ulang terhadap penelitian sebelumnya,
(Moleong, 2004).

b.Kerangka Teoretis
Kerangka teoretis adalah seperangkat teori/abstraksi atas fakta, yang relevan dengan
permasalahan yang sedang diteliti sehingga dijadikan
landasan/dasar/pedoman/acuan/pisau analisis untuk membedah dan menjelaskan fakta-
fakta sosial tersebut, (Sali, A, 2006). Kerangka teoretis merupakan gambaran yang
berisi paparan tentang hubungan antarvariabel atau antarfenomena yang menjadi
objek penelitian. Kerangka teoretis dapat berisi: (1) penjelasan hubungan
antarvariabel atau antarfenomena yang disusun berdasarkan hasil identifikasi dan
kajian teori-teori, dan (2) sintesis teori sebagai kristalisasi dari berbagai teori
yang disusun secara sistematis sehingga mampu memberikan penjelasan
mengenai hubungan, pengaruh, dan/atau prediksi tentang suatu variabel atau
fenomena.

c. Kerangka Berpikir Penelitian


Bagian ini berisi gambaran tentang alur pikir peneliti yang disusun secara
sistematis (berdasarkan kerangka teoretis) dalam memecahkan atau menjawab
masalah penelitian. Kerangka berpikir penelitian kuantitatif berisi penjelasan
tentang masalah yang diteliti dan keterkaitan (hubungan, pengaruh atau
perbedaan) antarvariabel sehingga mendasari munculnya hipotesis penelitian.
Kerangka berpikir penelitian kualitatif berisi penjelasan cara memahami
fenomena dan alur pemecahan masalah secara logis sehingga dapat menghasilkan
proposisi penelitian. Kerangka berpikir penelitian pengembangan dan sains berisi
unsur-unsur: (1) permasalahan, (2) teknik penyelesaian masalah yang disusun

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

berdasarkan konsep-konsep teori dan/atau data empiris, dan (3) hasil akhir yang
diharapkan.

d. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang telah
terjadi atau akan terjadi. Berkaitan dengan hipotesis ini maka tugas peneliti
adalah mengumpulkan data untuk mendukung atau menolak hipotesis tersebut.
Hipotesis dirumuskan dengan menggunakan kalimat deklaratif, bukan kalimat
tanya atau kalimat perintah. Hipotesis perlu dirumuskan untuk jenis penelitian
analitis sedangkan untuk jenis penelitian yang bersifat deskriptif tidak diperlukan
adanya rumusan hipotesis.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Sebelum menentukan metode penelitian apa yang akan dipakai, peneliti


hendaknya memahami Pendekatan. Pendekatan yang umum digunakan
diantaranya Pendekatan Kuantitatif dan Pendekatan Kualitatif. Setelah mampu
membedakannya maka peneliti akan dapat dengan mudah menentukan
metodenya apa. Sebagai contoh, jika Pendekatannya Kuantitatif maka metode
yang bisa dipakai diantaranya eksperimen. Jika Pendekatannya Kualitatif maka
metode yang dapat digunakan diantaranya adalah Studi Kasus (Case Study).
Metode penelitian menjabarkan rancangan penelitian, penjelasan variabel dan
instrumen serta metode pengumpulan data, serta rancangan tabulasi dan analsis
data untuk pengujian hipótesis. Melalui bagian metode penelitian, harus tampak
informasi tentang dan berbagai falta empirik yang akan digunakan untuk menguji
hipótesis, bagaimana mendapatkan dan menganalisis fakta tersebut serta
mengenai mengapa fakta itu diperlukan.

Uraian dalam Bab III merupakan penjabaran lebih rinci tentang metode penelitian
yang secara garis besar telah disajikan pada Bab I. Bahasan mengenai metode
penelitian memuat beberapa komponen yaitu :
i. Desain lokasi dan subyek
populasi/sampel penelitian, serta cara pemilihan sampelnya.
ii. Definisi operasional dari
variabel yang terlibat dalam penelitian.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

iii. Instrumen penelitian misalnya


tes, lembar observasi, angket, dan/atau skala sikap/pendapat/pandangan.
iv. Proses pengembangan instrumen
antara lain : pengujian validitas, reliabilitas, daya beda, dan karakteristik
lainnya.
v. Teknik pengumpulan data dan
alasan rasionalnya. Teknik yang dipilih misalnya melalui tes tulis/lisan
dan atau tes tindakan, angket wawancara, observasi partisipatif dan
observasi non partisipatif.
vi. Pendekatan yang akan
digunakan (kalau diperlukan), misalnya pendekatan sosiologis,
pendekatan edukatif, atau pendekatan lainnya.
vii. Prosedur dan tahap-tahap
penelitian mulai dari persiapan sampai dengan penyusunan laporan akhir.
Khusus untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka dalam bab
III ini ada yang disebut Operasional Variabel. Dalam menuliskan
operasional variabel harus mengacu kepada variabel yang akan diteliti,
kemudian dipetakan dimensinya apa saja. Dari Dimensi dirinci lagi untuk
satu dimensi mungkin banyak Indikator. Dari indicator indikator inilah
para peneliti dapat merumuskan pertanyaan, pernyataan dalam instrument
penelitian. Sebagai contoh jika sebuah dimensi memiliki Indikator 10,
maka dimensi tersebut dapat diukur dengan 10 pertanyaan atau
pernyataan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

Pada dasarnya Bab IV memuat dua hal utama yaitu hasil perolehan data,
pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan atau
analisis temuan. Pengolahan data dapat dilakukan berdasarkan prosedur
penelitian kuantitatif atau penelitian kualitatif sesuai dengan disain penelitian
yang diuraikan dalam Bab III. Uji hipotesis dilakukan sebagai bagian dari analisis
data yang hasilnya dapat juga untuk bahan menjawab pertanyaan/rumusan
masalah.

Bagian pembahasan atau analisis temuan mendiskusikan temuan tersebut


dikaitkan dengan dasar teoretik yang telah dibahas dalam Bab II. Dalam bab ini
juga diuraikan alternatif-alternatif pemecahan masalah sebagai acuan untuk
rekomendasi yang akan disampaikan pada Bab V. Hal terpenting dalam Bab IV
bagian pembahasan ini diharapkan mampu dianalisis dan dikembangkan secara
komprehensif oleh para peneliti. Dalam penelitian kuantitatif hasil pengujian
hipotesis akan memperlihatkan konsekuensi temuan terhadap landasan teori yang
dirujuk. Demikian pula dalam penelitian kualitatif hasil pembahasan temuan
merupakan bahasan yang terkait dengan teori yang digunakan dalam Bab II.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Dalam membuat Pembahasan hendaknya mengacu kepada jumlah atau nomor


rumusan masalah pada bab I. Dalam merumuskan pembahasan hendaknya
dilakukan melalui kajian yang kedalaman dari rumusan masalah atau pertanyaan
penelitian yang terdapat pada bab I. Jadi dalam merumuskan pembahasan bisa
dengan cara menulis pembahasan dalam bentuk sub-sub pembahasan sesuai
urutan permasalahan yang akan ditermukan jawabannya. Dalam pembahasan ini
hendaknya para mahasiswa program studi Teknologi Pendidikan selalu
melakukan crosscheck terhadap sejumlah kajian teori dan artikel jurnal baik
Nasional maupun Internasional yang relevan dan mendukung konstruksi
pembahasan yang dikenambangkannya. Dengan demikian tidak diharapkan
dalam pembahasan ini hanya ditulis dalam 1-2 atau 3 lembar saja. Pembahasan
merupakan korelasi/keterkaitan/analisis antara teoritik yang terdapat dalam Bab II
dengan temuan hasil penelitian pada Bab IV, korelasi/keterkaitan/analisis antara
Bab II dan Bab IV/hasil penelitian akan menjadi dasar dalam dalam simpulan
pada Bab.V Dalam pembahasan ini juga bagaimana seorang peneliti mendalami
teori yang ditemukan para ahli/akademisi dan bagaimana aplikasinya. Selanjutnya
daam Bab IV bagian pembahasan ini perlu diperhatikan upaya menemukan
alternatif-alternatif pengembangan kalimat pembahasan yang merujuk pada
rumusan masalah penelitian sebagai dasar untuk menyampaikan rekomendasi
yang akan disampaikan pada Bab V.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Dalam Bab V disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis
temuan penelitian, yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian. Ada dua
alternatif cara penulisan simpulan, yaitu : 1. Dengan cara butir demi butir, atau 2.
Dengan cara uraian padat. Untuk karya tulis ilmiah seperti skripsi, terutama untuk
tesis dan disertasi makna penulisan simpulan dengan cara uraian padat lebih baik
dari pada dengan cara butir demi butir. Dalam rumusan simpulan-simpulan,
peneliti tidak perlu lagi mencantumkan angka-angka, khsususnya yang
menggunakan pendekatan kuantitatif.

Saran yang ditulis setelah simpulan dapat dirumuskan setelah peneliti


menyampaikan tentang apa yang sudah diteliti dan menghasilkan apa (secara
singkat saja). Setelah itu baru kalimatnya ditunjukkan kepada para pembuat
kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan dan kepada
peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Daftar Pustaka

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis (buku, artikel jurnal, UU, PP,
Keputusan Pemerintahan, dokumen resmi, atau sumber-sumber lain dari internet)
atau tercetak (misalnya CD, video, film, atau kaset) yang pernah dikutip dan
digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Semua sumber tertulis atau
tercetak yang tercantum dalam uraian harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh peneliti tetapi tidak pernah
digunakan dalam penelitian karya tulis ilmiah tersebut atau tidak dikutip, tidak
boleh dicantumkan dalam daftar pustaka.

Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis tanpa nomor urut. Sumber
tertulis/tercetak yang memakan tempat lebih dari satu baris, ditulis dengan jarak
antar-baris satu spasi; sedangkan jarak antara sumber-sumber tertulis yang saling
berurutan adalan dua spasi. Cara menulis Daftar Pustaka secara khusus dijelaskan
pada bagian Teknik Penulisan.

Untuk karya ilmiah Tesis, sebaiknya merujuk pada tata cara penulisan APA
(American Psychologial Associate), dimana dalam penulisannya sebagai berikut:

Nama belakang, (inisial nama depan). (tahun). Judul Buku Miring. Kota Terbit:
Penerbit.

Jika sumbernya adalah Artikel Jurnal maka penulisannya sebagai berikut:

Nama belakang, (inisial nama depan). (tahun). Judul Artikel Tegak. Nama Jurnal
Miring. Kota Terbit: Penerbit. Edisi.Vol.No.hal.

Lampiran-Lampiran

Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan


penulisan hasil-hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah. Untuk memudahkan
pembaca, setiap lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan
penggunaannya, dan diberi judul. Nomor urut lampiran dinyatakan dengan dua
angka dengan tanda penghubung diantaranya. Angka pertama menyatakan nomor
urut lampiran.

Contoh : Lampiran 1.2 artinya lampiran 2 dari Bab I.

Semua halaman lampiran diberi nomor halaman.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Riwayat Hidup

Riwayat hidup disusun dalam bentuk uraian padat dan hanya menyampaikan hal-
hal yang relevan dengan kegiatan ilmiah, dan tidak semua informasi tentang yang
bersangkutan. Riwayat hidup memuat informasi: Nama Lengkap, Tempat dan
Tanggal Lahir, Riwayat Pendidikan, Riwayat Pekerjaan dan Jabatan (untuk yang
telah bekerja), prestasi-prestasi yang pernah dicapai, dan karya ilmiah/publikasi
yang telah dihasilkan atau diterbitkan. Riwayat hidup dapat disusun secara butir
per butir atau dalam bentuk uraian padat.untuk skripsi, tesis atau disertasi,
alternatif kedua lebih tepat dari pada alternatif pertama.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Pedoman

1. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah IPI Garut


2. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas Pendidikan
Indonesia
3. Pedoman Penulisan Tesis Program Pascasarjana Teknologi
Pembelajaran IKIP Adi Buana Surabaya.
4. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Yogyakarta
5. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Brawijaya Malang

Referensi Buku
Ardhana, W. (1993). Bidang Garapan Penelitian Terkno/ogi Padidikan.
Maka/ah pada Seminar Pengembangan dan Penelitian Tekno/ogi
Pendidikan da/am Meningkatkan Sumber Daya Manusia pada PJPT /I.
Surabaya: IKIP Surabaya, 7 Agustus 1993

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Ardhana, W. (1992). Konsepsi Metode Penelitian da/am Bidang Tekno/ogi


Pembelajaraa Makafah pade Seminar Program Studi Teknofogi
Pendidikan. Malang: PPS IKIP Malang, 9 Mei 1992.
Miarso, Yusufhadi (1993). Beberapa Catatan Mengenai Penelitian Teknologi
Pendidikan. Maka/ah pada Seminar Pengembangan dan Penefitian
Teknofogi Pendidikaa da/am Meningkatkan Sumber Daya Manusia pada
PJPT /I. Surabaya: IKIP Surabaya, 7 Agustus 1993.
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Salim, Agus. 2006. Bangunan Teori Metodologi Penelitian untuk Bidang Sosial,
Psikologi, dan Pendidikan.Yogyakarta: Tiara Wacana.
Salisbury, D.F. (1996) Five Technologies for educational Change. Engfewoad.
New Jerser: Educational Tochno/ogy Publication
Suhardjono, (1992). Rancangan Penelitian di Bidang Teknofogi Pembelajaraan
Maka/ah pada Seminar Program Studi Tekno/ogi Pendidikan, PPS IKIP
Malang, 9 Mei 1992.
Sunano. (1993). Model Penelitian dm Peaganbangan Tekno/ogi Pendidikaa
Maka/ah pada Seminar Pengembangan dan Penelitian Teknologi
Pendidikan da/am Meningkatkan Sumber Daya Manusia pada PJPT /I di
IKIP Surabaya 7 Agustus 1993.
Wiryokusumo, Iskandar. (1992). Dimensi Penelitian Dida/am Teknologi
Pendidikan Maka/ah pada Seminar Program Studi Tekno/ogi
Pendidikan, PPS IKIP Malang, 9 Mei 1992.

Lampiran 1.

CONTOH-CONTOH PENULISAN

Sampul Luar

PENERAPAN MODEL ELABORASI PADA MATA PELAJARAN SAINS


BERBASIS KOMPETENSI
(Penelitian terhadap Siswa Sekolah Dasar Negeri Tarogong 06 Kabupaten
Garut)

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat


Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Teknologi Pembelajaran

Oleh

NAMA LENGKAP
NIM

(LOGO IPI Garut)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


KONSENTRASI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2019

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Lampiran 2

Lembar Persetujuan Tesis

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I Pembimbing II

(…Nama dan Gelar…) (…Nama dan Gelar…)


NIP. / NIDN NIP. / NIDN

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Studi

(…Nama dan Gelar…) (…Nama dan Gelar…)


NIP. / NIDN NIP. / NIDN

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Lampiran 3

Halaman Pernyataan Tesis :

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “.................” ini beserta
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya
siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini,
atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Tempat, tanggal, tahun


Yang membuat pernyataan,

Ttd

(Peneliti)

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Lampiran 4

Pengetikan Daftar isi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK......................................................................................................... i
ABSTRACT………………………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................. v
DAFTAR BAGAN........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
Penelitian............................................................................ 3
B. Rumusan 4
Masalah………………………………………………………. 5
C. Identifikasi Masalah 6
……………………………………………………… 8
D. Tujuan 10
Penelitian.........................................................................................
E. Manfaat
Penelitian………………………………………………………...
F. Asumsi...................................................................................................
......
G. Hipotesis................................................................................................
......

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KAJIAN TEORITIS, KERANGKA


BERPIKIR PENELITIAN DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN 11
PUSTAKA……………………………………………………… 12
B. KAJIAN 20
TEORITIS.................................................................................... 23
1. Teknologi Pembelajaran……………………………………………….. 24
2.{disesuaikan dengan fokus dan variabel penelitian masing-masing }…..
3.{disesuaikan dengan fokus dan variabel penelitian masing-masing }….. 25

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

C. KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN…………………...…………… 25


1. Uraian singkat Teori-teori yang digunakan……………………………. 30
2. Bagan kerangka berpikir………………………………………………..

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Pendekatan 31
Penelitian................................................................................. 34
B. Metode 37
Penelitian........................................................................................ 38
C. Operasionalisasi Variabel 40
Penelitian……………………………………... 42
D. Desain 43
Penelitian......................................................................................... 44
E. Variabel dan Definisi 45
Operasional............................................................... 46
F. Pengembangan Alat Pengumpul
Data.........................................................
G. Penentuan Sampel (Subjek
Studi)................................................................
H. Lokasi
Penelitian…………………………………………………………..
I. Instrumen
Penelitian………………………………………………………
J. Pengumpulan
Data.......................................................................................
K. Prosedur dan Teknik Pengolahan
Data........................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil 47
Penelitian........................................................................................... 47
1.{disesuaikan dengan rumusan masalah dan temuan penelitian masing- 73
masing}………………………………………………………………...

B. Pembahasan .......................................................................................... 74
...... 83
1. { disesuaikan dengan rumusan masalah dan temuan penelitian masing-

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

masing }………………………………………………………………..

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. Simpulan................................................................................................ 84
...... 91
B. Rekomendasi/Implikasi.........................................................................
.......

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN
A. ALAT PENGUMPUL 98
DATA..................................................................... 100
B. DATA 101
PENELITIAN.................................................................................. 105
C. PHOTO KEGIATAN
PENELITIAN……………………………………..
D. RIWAYAT HIDUP
PENELITI…………………………………………...

Catatan : Butir-butir pada setiap Bab disesuaikan dengan permasalahan yang


dibahas.

PEDOMAN PENULISAN
KARYA TULIS ILMIAH T E S I S

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


KONSENTRASI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA ( I P I )
2019
PEDOMAN PENULISAN
USULAN PENELITIAN T E S I S

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


KONSENTRASI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA ( I P I )
2019

PEDOMAN PENULISAN
USULAN PENELITIAN DAN KARYA TULIS ILMIAH
TESIS

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


KONSENTRASI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA ( I P I )
2019

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Hirobbil Alamin, kami panjatkan puji syukur ke Hadirat


Illahirobbi yang telah memberikan syukur nikmat dalam berkarya kepada kita
semua khususnya yang berkiprah dalam dunia pendidikan.
Dengan selesainya pedoman penulisan usulan penelitian dan penulisan tesis
di lingkungan Sekolah Pascasarjana Institut Pendidikan Indonesia, maka harapan
civitas akademika khususnya dari pimpinan Program Studi Magister Teknologi
Pendidikan sangat bersyukur. Pedoman ini adalah produk akademik yang sangat
panjang dan telah mengalami sejumlah perubahan-perubahan sejak pertama
diterbitkan. Perubahan-perubahan tersebut tidak lain ditujukan dalam rangka
penyesuaian kualitas tugas akhir dalam bentuk penulisan Tesis oleh mahasiswa.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Isi dari pedoman penulisan usulan penelitian dan penulisan tesis ini
diantaraya mencakup sistematika, ciri dan karakter khas penelitian dalam bidang
teknologi pendidikan dengan konsentrasi teknologi pembelajaran. Pedoman ini
juga memberikan penjelasan bagaimana rumusan penelisan setiap bab diproduk
oleh mahasiswa, seperti perumusan latarbelakang penelitian hingga menuliskan
referensi untuk bagian akhir baik untuk usulan penelitian maupun tesis.
Selain memberikan pedoman penulisan usulan penelitian dan penulisan tesis
ini, pedoman ini juga memberikan penjelasan panduan untuk para dosen
pembimbingnya, khususnya yang berhubungan dengan persyaratan pembimbing I
dan II, tugas-tugas pembimbing I dan II. Pada bagian akhir dari panduan ini
dipaparkan mengenai contoh-contoh usulan penelitian dan tesis.
Demikian, informasi mengenai latar belakang, isi dan target capaian yang
dirumuskan dalam buku pedoman ini. Selanjutnya kami dari dewan dosen
maupun dari pihak Lembaga tinggi dalam hal ini pimpinan di sekolah
pascasarjana, Semoga apa yang kami tuangkan dalam buku panduan ini dapat
dijadikan acuan utama bagi para mahasiswa yang akan datang. Adapun bagi
dosen pembimbing I dan II, buku pedoman ini diharapkan mampu digunakannya
selama mereka membimbing tesis. Sejumlah informasi yang ada dalam pedoman
ini dapat dimanfaatkan oleh para dosen untuk membedakan mana aturan yang
dikategorikan kelompok tinggi , sedang dan kurang baik.
Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga para mahasiswa dan dosen
dapat memproduksi secara luas tentang informasi layanan yang jelas dan terarah
tentang bagaimana menulis usulan penelitian sampai dengan penulisan tesis
penguruan tinggi dalam rangka memenuhi standar layanan informasi.

Garut, Juni 2019


Hormat Kami.

BAB I
PENDAHULUAN
Unsur esensial pendidikan pascasarjana adalah tiga karakteristik
utamanya, yaitu: merupakan pendidikan lanjut (advanced), terfokus, dan
kesujanaan (scholarly). Attribut “lanjut” mengandung makna bahwa pendidikan
pascasarjana dibangun pada landasan pendidikan sarjana. Bagi mahasiswa,
mempunyai makna “lanjut” dalam pendidikan yang dicapainya, dan penguasaan
subyek (subject matter) yang ditekuninya lebih mendalam. Selain itu, unsur-
unsur kontekstual pendidikan Magister, adalah bahwa mahasiswa dapat

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

memperdalam pengetahuan, memperluas wawasan dan keterampilan serta


mengembangkan kematangan intelektualnya.
Ciri penting dari Program Pascasarjana terletak pada : (1). Komposisi
Tesis, (2) Penelitian Tesis, dan (3). Pengujian Tesis.
“THESIS IS A PRODUCED FROM COMPREHENSIVE
RESEARCH”
Penelitian adalah kegiatan “taat-kaidah” dalam upaya untuk menemukan
kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian (KEPMENDIKBUD No. 212/U/1999). Tesis adalah karya
tulis akademik hasil studi dan/atau penelitian mendalam yang dilakukan secara
mandiri dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan, atau
menemukan jawaban baru bagi masalah-masalah (yang sementara) telah
diketahui jawabannya, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru terhadap
hal-hal yang dipandang telah mapan; di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian; yang dilakukan calon Magister di bawah pengawasan para
pembimbingnya (KEPMENDIKBUD No. 212/U/1999).
Usulan penelitian tesis merupakan sebagian dari persyaratan bagi
mahasiswa untuk memperoleh gelar Magister. Karya ilmiah berupa usulan
penelitian ini dapat dimulai setelah mahasiswa menyelesaikan tugas-tugas
perkuliahan dan Indeks Prestasinya memenuhi syarat yang diberlakukan. Para
mahasiswa sebelum melakukan penelitian, usulan penelitiannya harus
mendapatkan persetujuan dari pembimbing. Untuk mendapat persetujuan ini
mahasiswa harus melalui proses ujian usulan penelitian dan dinyatakan lulus.
Buku pedoman format penulisan usulan penelitian ini disusun dengan
tujuan (1) menyeragamkan pokok-pokok format penulisan usulan penelitian tesis
bidang teknologi pendidikan konsentrasi teknologi pembelajaran, (2) sebagai
pedoman bagi mahasiswa dalam menulis usulan penelitian tesis, (3) pedoman
bagi pembimbing dalam mengarahkan penulisan usulan penelitian tesis
mahasiswa.

Penelitian tesis harus memberikan kepada mahasiswa pengalaman


langsung mengenai metoda penelitian dalam disiplin ilmu Teknologi Pendidikan
Konsentrasi Teknologi Pembelajaran, dan harus menyiapkan mahasiswa untuk
memasuki macam atau jenis profesi atau karir setelah menyelesaikan studinya.
Apa yang dianggap layak (appropriate) bagi penelitian tesis sangat berbeda di
antara berbagai disiplin ilmu. Namun demikian, terdapat kesepakatan umum
bahwa penelitian untuk tesis harus orisinil, memadai, bermakna, dan dilakukan
secara mandiri (independently carried out).
Tim Pembimbing mempunyai tanggung jawab akademik terhadap usulan
penelitian tesis mahasiswa bimbingannya, dalam hal kebenaran ilmiah dan format
penulisannya. Tanggung-jawab akademik ini ditandai oleh tanda-tangan tim
pembimbing yang dibubuhkan dalam lembar persetujuan usulan penelitian. Oleh

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

karena itu, mahasiswa harus memperoleh persetujuan dari semua tim


pembimbing untuk menempuh seluruh rangkaian proses untuk ujian usulan
penelitian.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

BAB II
USULAN PENELITIAN

Sebelum memulai penulisan karya ilmiah, hal-hal yang perlu disiapkan


adalah topik tulisan yang sudah jelas, perumusan masalah (research question)
yang pasti, dan sumber-sumber informasi yang menunjang. Dengan berbekal tiga
hal tersebut, proposal penelitian dapat disusun untuk memberikan gambaran awal
dari penelitian yang akan dilakukan.
Usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian.
Usulan penelitian tesis harus dikaji dan dievaluasi oleh pembimbing dan penguji.
Untuk memperlancar evaluasi atau kajian, usulan perlu mengikuti format tertentu
dalam hal susunan isi, pengetikan, dan pengesahan (yang diminta oleh
pembimbing atau evaluator).

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-


kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan
diri-peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri
penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu,
laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan
mendalam serta menunjukkan cirri-ciri naturalistic yang penuh keotentikan.
 
2.1 Sistematika Usulan Penelitian Kualitatif
Karya ilmiah yang berupa proposal penelitian tesis lazimnya dibagi
menjadi tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian utama dan bagian akhir. Bagian
awal terdiri atas:
 Sampul
 Halaman judul
 Halaman pengesahan
 Halaman kata pengantar (1-5 halaman)
 Halaman daftar isi
 Halaman daftar tabel
 Halaman daftar gambar + grafik
 Halaman daftar lampiran (SK pembimbing, kartu bimbingan dan Surat
ijin Penelitian)

Usulan penelitian kualitatif, ditulis mulai dari Halaman Judul, kemudian


sub judul (jika diperlukan), dilajutkan dengan nama peneliti, NIM, Program
Studi, Nama Perguruan Tinggi, dan Tahun. Lembar berikutnya adalah Lembar
Pengesahan, Kata Pengantar dan Daftar Isi usulan. Untuk bagian isi usulan
kualitatif dapat dijelaskan bagian-bagiannya dengan penomoran sebagai berikut: 

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

1.   Konteks Penelitian atau Latar Belakang


Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud
apa peelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang mengarahkan penelitian.
 
2.   Fokus Penelitian atau Rumusan Masalah
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-
topik pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan
istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan
dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-
pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan
di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-
alasan mengapa hal tersebut ditampilkan.
Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat
penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat
sekali dengan gejala yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan
setelah diadakan studi pendahuluan di lapangan.
 
3.   Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam
penelitian ini, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan.

4.    Landasan Teori
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan kenyataan di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan
teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada
penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam
penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada
sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
 
5.   Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama
bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan
kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas
masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan
bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
 
6.   Metode Penelitian
Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian
secara operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti,
lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data,
pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian. 
 

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

a.   Pendekatan dan Jenis Penelitian


Peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa
pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi teoretik, yaitu
landasan berfikir untuk memahami makna suatu gejala, misalnya fenomena
pembelajaran bermedia, interaksi guru dna siswa berbasis produk teknologi
pendidikan, kebiasaan pembelajaran berteknologi, Teknologi Pendidikan dan
Pembelajaran tapat guna, atau kritik terhadap pembelajaran konvensional
(hermeneutik). Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang
digunakan apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, nteraktif, teknologis,
partisipatoris, penelitian tindakan, atau penelitian kelas.

b.  Kehadiran Peneliti


Peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen
selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai
pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran peneliti
di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti ini
harus dilukiskan secara eksplisit dalam laopran penelitian. Perlu dijelaskan
apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau
pengamat penuh. Di samping itu perlu disebutkan apakah kehadiran peneliti
diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau informan.
 
c.  Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan
alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi
hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika
perlu disertakan peta lokasi), struktur organisasi, program, dan suasana sehari-
hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan
pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan
baru. Peneliti kurang tepat jika megutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan
rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di situ, atau peneliti telah mengenal orang-
orang kunci.
 
d.  Sumber Data
Jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data harus dapat dijelaskan
secara terinci dan memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang
dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan
informan penelitian, bagaimana ciri-ciri subjek dan informan itu, dan dengan cara
bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data
dijaring dari informan yang dipilih dengan teknik bola salju (snowball sampling).
Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan
dengan penuh kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan
sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk
melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel dikenakan pada situasi,
subjek, informan, dan waktu.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

 
e. Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan harus dapat diuraikan secara
jelas, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Ada dua dimensi makna perekaman data, yaitu fidelitas dan struktur. Fidelitas
mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan dapat disajikan (rekaman
audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki
fidelitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan
observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal-hal yang menyangkut
jenis rekaman, format ringkasan rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan
pada bagian ini. Selain itu dikemukakan cara-cara untuk memastikan keabsahan
data dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data.
 
f. Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara
sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain
agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan,
pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola,
pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam
penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan
data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis
komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan
statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis
data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.
 
g. Pengecekan Keabsahan Temuan
Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh
keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka
perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan
kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi
(menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat,
analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota.
Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-tidaknya ditransfer ke latar lain
(transferr-ability), ketergantungan pada konteksnya (depend-ability), dan dapat-
tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirm-ability)
 
h. Tahap-tahap Penelitian
Bagian ini menguraikann proses pelaksanaan penelitian mulai dari
penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai
pada penulisan laporan.

i. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisi daftar buku, jurnal, tesis, dan sumber lain baik
tercetak maupun online yang ditulis dengan mengikuti Acuan APA (American
Psychological Association).

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

2.2. Sistematika Usulan Penelitian Kuantitatif (membuktikan teori)


Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif-induktif, berangkat dari
suatu kerangka teori, gagasan para ahli, atau pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan - permasalahan
penelitian beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh
pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Karya ilmiah yang berupa usulan penelitian tesis lazimnya dibagi menjadi
tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.

Bagian Awal

Bagian awal terdiri atas:


1) Sampul
2) Halaman judul
3) Halaman pengesahan
4) Halaman kata pengantar
5) Halaman daftar isi
6) Halaman daftar tabel
7) Halaman daftar gambar
8) Halaman daftar lampiran

Usulan yang penelitian kuantitatiif, ditulis mulai dari Halaman Judul,


kemudian sub judul (jika diperlukan), dilajutkan dengan nama peneliti, NIM,
Program Studi, Nama Perguruan Tinggi, dan Tahun. Lembar berikutnya adalah
Lembar Pengesahan, Kata Pengantar dan Daftar Isi Usulan. Untuk bagian isi
usulan kualitatif dapat dijelaskan bagian-bagiannya dengan penomoran sebagai
berikut:
 
1. Latar Belakang Penelitian
Kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik
ataupun kesenjangan praktis yang melatar-belakangi masalah yang diteliti.
Masalah penelitian dapat diuraikan secara ringkas meliputi dasar-dasar teori,
hasil-hasil penelitian sebelumnya, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah atau
pengalaman / pengamatan pribadi peneliti yang terkait erat dengan masalah yang
diteliti.

2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian merupakan upaya untuk menyatakan secara
tersurat pertanyaan-pertanyaan penelitian yang akan dicarikan jawabannya.
Rumusan masalah penelitian merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci
mengenai ruang lingkup masalah yang diteliti berdasarkan identifikasi dan
pembatasan masalah. Rumusan masalah penelitian dapat disusun secara singkat,
padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah
penelitian harus dapat menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu,
rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti
memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
 
3. Identifikasi Masalah
Bagian ini bersiis sejumlah identifikasi terhadap kondisi permasalahan
atau objek dan focus permasalahan yang akan diteliti lebih lanjut. Penulisa
indetifikasi dilakukan dalam bentuk pointer-pointer penting, dengan penomoran
yang berurutan. Identifikasi tidak berupa deskripsi dalam bentuk paragraph.

4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sesuatu yang ingin dicapai dalam
penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan
masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah
penelitian dapat dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan
rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keeratan hubungan antara
penggunaan multimedia pembeljaran dengan prestasi belajarnya dalam
matapelajaran Matematika.

5. Manfaat Penelitian
Dalam manfaat penelitian ini berisi kontribusi dari hasil penelitian yanh
dipandang dari sudut pengembangan ilmu secara toeri maupun praktis. Dengan
kata lain, uraianya meliputi alas an kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari
uraian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian memang layak untuk
dilakukan dan akan mampu memberikan manfaat dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapi.

6. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang
dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian.
Misalnya, diasumsikan bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan
menggunakan skala sikap. Dalam hal ini tidak perlu pembuktian kebenaran hal
yang diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil pengukuran
sikap yang diperolehnya. Asumsi dapat bersifat substantif atau metodologis.
Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan
asumsi metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian.

7. Hipotesis Penelitian
Tidak semua penelitian kuantitatif menyajikan hipotesis penelitian.
Penelitian kluantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif biasanya tidak
menyajikan hipotesis. Oleh karena itu sub-bab hipotesis penelitian tidak harus
ada dalam proposal tesis atau disertasi. Secara prosedural hipotesis penelitian
diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian
adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari
kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya. Namun secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan dalam Bab
I (Bab Pendahuluan) agar hubungan antara masalah yang diteliti dan
kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah, maka di dalam
latar belakang masalah sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang
relevan dalam bentuknya yang ringkas.
Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam
rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan
antarvariabel, melainkan telah ditunjukan sifat hubungan atau keadaan perbedaan
itu. Contoh: penggunaan multimedia pembeljaran dengan prestasi belajarnya
dalam matapelajaran Matematika.
Jika dirumuskan dalam bentuk perbedaan menjadi: siswa yang
menggunakan multimedia pembelajaran memiliki prestasi belajar lebih tinggi
dalam matapelajaran Matematika dibandingkan dengan siswa yang belajarnya
menggunakan papan tulis. Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a)
menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk
kalimat pertanyaan, (c) dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, (d) dapat
diuji secara empiris.

8. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional variabel diperlukan apabila dikhawatirkan akan timbul
tafsir-beda atau kekurang-jelasan makna. Istilah yang perlu diberi diuraikan
adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep atau variabel
penting. Kriteria konsep-penting adalah jika konsep tersebut terkait erat dengan
masalah yang diteliti atau variabel penelitian. Definisi istilah disampaikan secara
langsung, dalam arti tidak perlu diuraikan asal-usulnya. Definisi istilah lebih
dititik-beratkan pada pengertian operasional yang diberikan oleh peneliti.
Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang akan diteliti.
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang
didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu
akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada
bagaimana mengukur suatu variabel. Contoh definisi operasional dari variabel
“Kawasan Teknologi Pendidikan” adalah kompetensi dalam bidang Teknologi
Pendidikan yang meliputi kemampuan desain, Mengembangkan, Memanfaatkan,
Mengelola, dan Menilai. Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena
teramatinya konsep atau konstruk akan memudahkan pengukurannya.
Penyusunan definisi operasional juga memungkinkan peneliti lain melakukan hal
yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji
kembali oleh peneliti lain.
 
 

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

9. Kajian Pustaka, Kajian Teoritis, dan Kerangka Penelitian


Pada bagian ini diuraikan mengenai fokus permasalahan yang diteliti dan
ditelaah berdasarkan:
a) Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan upaya untuk menganalisis berbagai konsep
sebagai variabel, fokus atau subjek dan/atau objek penelitian dalam
bidang Teknologi Pendidikan, Pembelajaran dan kajian lainnya yang
terkait. Hakikat kajian pustaka adalah mengungkapkan, menegaskan,
menyanggah, mengisi kekosongan, atau mengembangkan hasil
penelitian terdahulu sehingga menghasilkan kebaharuan penelitian.
Kajian pustaka dapat dilakukan terhadap hasil-hasil penelitian yang
termuat dalam jurnal, prosiding, disertasi, tesis, monograf, dan/atau
buku teks.
b) Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis merupakan gambaran yang berisi paparan tentang
hubungan antarvariabel atau antarfenomena yang menjadi objek
penelitian dalam bidang Teknologi Pendidikan, pembelajaran, dan
kajian lainnya yang terkait. Kerangka teoritis dapat berisi: (1)
penjelasan hubungan antarvariabel atau antarfenomena yang disusun
berdasarkan hasil identifikasi dan kajian teori-teori, dan (2) sintesis
teori sebagai kristalisasi dari berbagai teori yang disusun secara
sistematis sehingga mampu memberikan penjelasan mengenai
hubungan, pengaruh, dan/atau prediksi tentang suatu variabel atau
fenomena.
c) Kerangka Berpikir
Bagian ini berisi gambaran tentang alur pikir peneliti yang disususn
secara sistematis (berdasarkan kerangka teoritis) dalam memecahkan
atau menjawab masalah penelitian. Kerangka berpikir penelitian
kuantitatif berisi penjelasan tentang masalah yang diteliti dan
keterkaitan (hubungan, pengaruh, atau perbedaan) antarvariabel
sehingga mendasari munculnya hipotesis penelitian. Kerangka berpikir
penelitian sebaiknya digambarkan juga dalam bentuk bagan yang jelas.

10. Metodologi Penelitian


Uraian dalam bab metode penelitian biasanya mencakup aspek (1)
Pendekatan dan Metode Penelitian, (2) Desain Penelitian yang berisi lokasi dan
subjek penelitian, (3) Populasi dan Sampel, (4) Overasinal Variabel, (5)
Instrumen Penelitian, (6) Teknik Pengumpulan Data, (7) Teknik Analisa Data, (8)
Jadwal Penelitian, (9) Sistematika Penulisan Tesis, (10) Daftar Pustaka, dan (11)
Lampiran.
 
a. Pendekatan dan Metode Penelitian
Bagian ini menguraikan pendekatan penelitian yang dipakai, apakah
pendekatan kualitatif atau pendekatan kuantitatif. Dilanjutkan
dengan penetapan dan uraian singkat tentang metode yang akan

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

digunakan apakah survey, eksperimen murni, eksperimen kuasi, atau


yang lainnya.

b. Desain Penelitian
Desain atau rancangan penelitian yang digunakan perlu dijelaskan
serinci mungkin, terutama dalam penelitian eksperimental.
Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar
penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan
karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian
eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling
memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain
yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat.
Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental
selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji. Pada penelitian non-
eksperimental, bahasan dalam sub-sub rancangan penelitian berisi
penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari
tujuan dan sifatnya; apakah penelitian eksploratoris, deskriptif,
eksplanatoris, survai, atau penelitian historis, korelasional, dan
komparasi kausal. Disamping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula
variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat
hubungan antara variabel-variabel tersebut.

c. Populasi
Istilah populasi dan sampel lazim digunakan jika penelitian
mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika
penelitian dilakukan pada seluruh populasi, lebih cocok digunakan
istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental.
Dalam survai, sumber data lazimnya disebut responden dan dalam
penelitian kualitatif disebut informan atau subjek, tergantung pada
cara pengambilan datanya. Penjelasan yang akurat tentang
karakteristik populasi penelitian sangat diperlukan agar besarnya
sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat.
Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar
representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan populasinya
secara tepat dan akurat. Ke-representatif-an sampel merupakan
kriteria terpenting dalam pemilihan sampel dalam hubungannya
dengan generalisasi hasil-hasil penelitian. Jika keadaan sampel
berbeda dengan kakarteristik populasinya, maka semakin besar
kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya. Hal-hal yang perlu
diuraikan tentang Populasi dan Sampel adalah (a) identifikasi dan
batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur
dan teknik pengambilan sampel, dan (c) besarnya sampel.

d. Operasionalisasi Variabel Penelitian


Overasional Variabel di rumuskan dari tiap-tiap variabel yang akan
diteliti, biasanya dibuat dalam bentuk matrik overasional variabel

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

yang terdiri atas kolom nomor, variabel, konsep variabel, dimensi,


indikator dan skala data.
e. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang
diteliti. Uraian juda diperlukan tentang prosedur pengembangan
instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang
digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah
instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur,
paling tidak ditinjau dari segi isinya. Instrumen yang baik juga harus
memenuhi persyaratan reliabilitas. Dalam tesis dan disertasi, harus
ada bagian yang menjelaskan proses validasi instrumen. Apabila
instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap
ada kewajiban untuk melaporkan tingkat validitas dan reliabilitas
instrumen yang digunakan. Hal lain yang perlu diungkapkan dalam
instrumen penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap
masing-masing butir pertanyaan / pernyataan. Untuk alat dan bahan
harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang
digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai.
Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadangkala
dipandang kurang tepat karena belum mencakup keseluruhan hal
yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, sub-bab
instrumen penelitian lazimnya diganti dengan Alat dan Bahan.

f. Teknik Pengumpulan Data


Bagian ini menguraikan (a) langkah-langkah yang ditempuh dan
teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data sesuai dengan
instrumen yang ditetapkan misalnya melakukan tes hasil belajar
dengan menggunakan instrumen berupa soal, mengukur sikap siswa
dengan menggunakan instrument angket dan seterusnya, (b)
kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses
pengumpulan data, serta (c) jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan
data. Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana
pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya
mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas.

g. Teknik Analisis Data


Jenis dan model analisis statistik yang digunakan dapat beragam.
Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih,
yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam hal statistik
inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik nonparametrik.
Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis datanya
dengan tetap berorientasi pada tujuan penelitian atau hipotesis
penelitian. Oleh karena itu, hal pokok yang harus diperhatikan dalam
analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan
kecanggihannya. Beberapa teknik analisis statistik parametrik
memang lebih canggih dan karenanya mampu memberikan

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis


sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan statistik parametrik
secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan (asumsi),
sedangkan penerapan statistik nonparametrik tidak menuntut
persyaratan tertentu.
Di samping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang
digunakan, perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila
teknik analisis data yang dipilih sudah cukup dikenal, maka
pembahasannya tidak perlu dilakukan secara mendalam. Sebaliknya,
jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan
(kurang populer), maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan
secara lebih rinci. Apabila dalam analisis ini digunakan komputer
perlu disebutkan software-nya, misalnya SPSS for Windows.

h. Sistematika Penulisan Tesis


Bagian ini berisi pointer-pointer sebagai garis besar dalam penulisan
Karya Ilmiah Tesis.

i. Jadwal Penelitian
Berisi tentang tahapan kegiatan penulisan Tesis dan waktu
penyelesaian setiap langkah penulisan.

j. Daftar Pustaka
Daftar Pustakan berisi daftar buku, jurnal, tesis, dan sumber lain baik
tercetak maupun online yang ditulis dengan mengikuti Acuan APA
(American Psychological Association).

k. Lampiran
Bagian akhir Usulan Penelitian Tesis dalam bidang Teknologi
Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran diwajibkan
memuat lampiran-lampiran. Lampiran tersebut bisa berupa kisi-kisi
intrumen, instrumen, prototipe media, model produk Tekpen, tabel,
gambar, manual/petunjuk, rumus-rumus, foto, daftar isian, dan
lainnya.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

2.3. Penulisan Sistematika Usulan Penelitian

Dari uraian tentang sistematika Usulan diatas, mulai dari nomor 1 sampai
dengan 10, peneliti dapat merumuskan Usulan Penelitian dalam bidang Teknologi
Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran dalam bentuk Bab dan Sub Bab
sebagai berikut:

BAGIAN AWAL USULAN TESIS


Pada bagian awal Usulan Tesis urutannya sebagai berikut:
1) Sampul
2) Halaman judul
3) Halaman pengesahan
4) Halaman kata pengantar
5) Halaman daftar isi
6) Halaman daftar tabel
7) Halaman daftar gambar
8) Halaman daftar lampiran
9) Halaman daftar simbol, singkatan, dan definisi.
Dalam penulisan halamannya biasanya menggunakan angka romawi i, ii, iii, dan
seterusnya.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
B. Rumusan Masalah
C. Identifikasi Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Asumsi Penelitian
G. Hipotesis Penelitian
H. Definisi Operasional Variabel

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA


PENELITIAN
A. Kajian Teoritis/ Pustaka tentang Teknologi Pendidikan
B. Kajian Teoritis/ Pustaka tentang Variabel yang diteliti
C. Kerangka Berpikir

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Pedekatan dan Metode Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Populasi
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian (tabel)
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Pengumpulan data
G. Analisa Data
H. Sistematika Penulisan Tesis
I. Jadwal Penelitian
J. Daftar Pustaka
K. Lampiran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Kisi-kisi instrumen
2. Instrumen
3. Rancangan Pengembangan Media (sinopsis, flowchart, dan story board)
4. Prototipe media yang akan diproduksi (visual/ screenshot)
5. Model produk Tekpen
6. Tabel
7. Gambar
8. Manual
9. Rumus-rumus
10. Foto-foto
11. Daftar isian
12. Dan seterusnya.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

BAB III

PEDOMAN PENGETIKAN

3.1. Kertas
Kertas yang dipakai adalah HVS / kertas fotokopi ukuran A4 dan bobot
70-80 g. Perbanyakan karya ilmiah ini dilakukan dengan fotokopi yang bersih.
3.2. Jenis Huruf
Naskah karya ilmiah diketik dengan komputer dengan huruf jenis Times
New Roman ukuran 12, dicetak dalam quality letter. Isi bab dan judul pada daftar
isi diketik dalam dua spasi
3.3. Margin
Batas TPi kiri, TPi atas, TPi kanan, dan TPi bawah masing-masing adalah
sekitar 4 cm, 4 cm, 3 cm, dan 3 cm. Bila menggunakan MS Windows atau Word
Perfect, digunakan margin kiri dan kanan masing-masing 1,20, margin atas 1,2
dan margin bawah 1,0.
3.4. Format
Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik ke kanan masuk lima
ketukan. Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan
(sebelum titik dua tidak diberi spasi), setelah tanda titik untuk kalimat baru,
diberi jarak dua ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik
dengan huruf kapital diletakkan di tengah-tengah bagian atas halaman. Sub-bab
diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama
pada setiap kata diketik dengan kapital, pemutusan kata dalam satu baris kalimat
harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan benar.
3.5. Spasi
Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi. Jarak antar baris dalam
kalimat judul, sub judul, sub bab, judul tabel dan judul gambar serta
ringkasan/summary diketik dengan jarak satu spasi.
3.6. Nomor Halaman
Bagian awal karya ilmiah diberi nomer halaman dengan menggunakan
angka kecil romawi (i, ii, iii, dan seterusnya), ditempatkan pada sisi tengah bawah
dari halaman. Khusus bagian awal karya ilmiah, pemberian nomer halaman
dimulai dari bagian pendahuluan. Untuk bagian utama dan bagian akhir karya
ilmiah, pemberian nomer halaman berupa angka yang diletakkan pada sisi
halaman kanan atas.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

BAB IV
BAGIAN AWAL PROPOSAL PENELITIAN

4.1. Sampul

Pada sampul dicetak: Judul usulan penelitian, tulisan kata: tesis atau
disertasi (huruf kapital), tulisan kalimat: Untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Magister, nama program studi, lambang Institut Pendidikan
Indonesia, nama lengkap penulis (tanpa gelar), nomer induk mahasiswa, tulisan:
Program Pascasarjana (Fakultas xxxx), Institut Pendidikan Indonesia, dan tahun
usulan penelitian diajukan.
Sampul terdiri dari dua bagian: sampul luar dari (soft cover) warna cream
atau hijau muda atau biru muda, tulisan hitam. Contoh sampul luar usulan
penelitian tesis dan disertasi (Lampiran 1 dan 2). Sedangkan sampul dalam dari
kertas HVS putih tulisan hitam. Contoh sampul dalam usulan penelitian tesis
(Lampiran 3 dan 4).

4.2. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan dicetak pada kertas HVS putih, memuat judul usulan
penelitian nama penulis dan kata-kata pengesahan, susunan dewan penguji dan
tanda tangan dewan penguji dengan urutan ketua komisi pembimbing, anggota
komisi pembimbing dan mengetahui Ketua Program Studi. Contoh halaman
pengesahan usulan penelitian tesis (Lampiran 5 dan 6).

4.3. Halaman Identitas Tim Penguji

Halaman identitas tim penguji dicetak pada kertas HVS putih, memuat
judul proposal penelitian, identitas mahasiswa, nama komisi pembimbing dan
nama tim dosen penguji. SK penguji dari Program Pascasarjana (Fakultas xxxx)
Institut Pendidikan Indonesia disertakan. Contoh halaman identitas tim penguji
usulan penelitian tesis (Lampiran 7 dan 8).

4.4. Halaman Pernyataan Orisinalitas

Halaman pernyataan orisinalitas merupakan halaman yang memuat


ketegasan penulis bahwa naskah usulan penelitian bukan karya plagiasi dan
menjamin orisinalitasnya.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

4.5. Halaman Kata Pengantar


Kata pengantar memuat rasa syukur dan ucapan terima kasih sehingga
tulisan dapat disajikan, uraian singkat proses penulisan karya ilmiah dan penulis
mengantarkan kepada pembaca agar dapat memahami isi tulisan usulan
penelitian.

4.6. Halaman Daftar Isi


Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul daftar
isi yang diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah
atas kertas. Dalam daftar isi dimuat daftar tabel, daftar gambar, judul dari bab
dan sub bab, daftar pustaka dan lampiran. Keterangan yang mendahului daftar isi
tidak perlu dimuat dalam daftar isi. Judul bab diketik dengan huruf kapital,
sedangkan judul sub bab diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap
sub bab diketik dengan huruf besar. Baik judul bab ataupun sub bab tidak
diakhiri titik. Nomer bab menggunakan angka romawi dan sub bab
menggunakan angka arab. Jarak pengetikan antara baris judul bab yang satu
dengan bab yang lain adalah dua spasi, sedangkan jarak spasi antara anak bab
adalah satu spasi.

4.7. Halaman Daftar Tabel


Halaman daftar tabel diketik pada halaman baru. Judul daftar tabel diketik
dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas.
Daftar tabel memuat semua tabel yang disajikan dalam teks dan lampiran. Nomer
tabel ditulis dengan angka. Jarak pengetikan judul (teks) tabel yang lebih dari satu
baris diketik satu spasi dan jarak antar judul tabel dua spasi. Judul tabel dalam
halaman daftar tabel harus sama dengan judul tabel dalam teks.

4.8. Halaman Daftar Gambar


Halaman daftar gambar diketik pada halaman baru. Halaman daftar
gambar memuat daftar gambar, nomer gambar, judul gambar dan nomer halaman,
baik gambar yang ada dalam teks dan dalam Lampiran

4.9. Halaman Daftar Lampiran


Daftar lampiran diketik pada halaman baru. Judul daftar lampiran diketik
di tengah atas halaman dengan huruf kapital. Halaman daftar lampiran memuat
nomer teks judul lampiran dan halaman. Judul daftar lampiran harus sama dengan
judul lampiran. Lampiran, misalnya memuat contoh rumus perhitungan, peta,
daftar pertanyaan, foto dan lain-lain.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

4.10. Halaman Daftar Istilah, Simbol, Singkatan, dan Definisi


Halaman daftar simbol dan singkatan memuat simbol/besaran dan
singkatan istilah/satuan. Bagian Daftar simbol ini tidak perlu selalu ada. Cara
pengetikannya adalah sebagai berikut:
- Pada lajur/kolom pertama memuat singkatan.
- Pada lajur/kolom ke dua memuat keterangan singkatan yang disajikan
pada lajur pertama.
- Penulisan singkatan diurut berdasarkan abjad latin dengan huruf besar
diikuti dengan huruf kecil.
- Bila simbol ditulis dengan huruf Yunani, penulisannya juga berdasarkan
abjad Yunani.
- Keterangan pada lajur ke dua diketik dengan huruf kecil kecuali huruf
pertama diketik dengan huruf besar.

2
Pedoman Penulisan Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi
Teknologi Pembelajaran Sekolah Pascasarjana IPI

Lampiran 1. Contoh Daftar Pustaka pada Proposal Tesis

DAFTAR PUSTAKA

Aggarwal, Rajesh K. dan Tarik Yousef, 2000. Islamic Banks and investment financing,
Journal of Money, Credit, and Banking, Feb, hal 93-120.
Almossawi, Mohammed, 2001. Bank Selection Criteria Employed By Collage Students In
Bahrain: An Empirical Analysis, International Journal of Bank Marketing, 19/3,
hal. 115-125.
Almossawi, Mohammed dan Saad A. Metawa, 1998. “ Banking behavior of Islamic bank
customers : perspectives and implications“. International Journal of Bank
Marketing. Volume 16 No. 7. 299-313.
Andrade, Gregor dan, Steven N. Kaplan. 1998, How Costly is Financial Not Economic
Distress? Evidence from Highly Leveraged Transactions that Became
Distressed, Journal of Finance, 53 (5), p. 1443-1493.
Beckett, Antony; Paul Hewer; dan Barry Howcroft, 2000. An Exposition of Consumer
Behaviour in the Financial Services Industry, International Journal of Bank
Marketing, 18, 1, hal. 15-26.
Berry,L.L., Parasuraman, A dan Zeithaml, V.A 1994 “Improving service quality in
America lessons learned” Academy Management Executive, Vol.8 No.2
pp.32-52
Boyd, William L.; Myron Leonard; dan Charles White, 1994. Customer preferences for
financial services: An analysis, The International Journal of Bank Marketing,
12, 1, hal. 29-39
Chakravarty, Sugato; Richard A. Feinberg; dan Richard Widdows. 1995, “What Do
Consumers Want from Banks”, Journal of Retail Banking, 17, 2, hal. 15-19.
Hill, Hal (1998) , The Callenge of Regional Development in Indonesia, Australian
Journal of International Affair; Canberra, Apr: Vol. 52, hal 19-34
Humphreys, 1998, Exploring The Relative Effect of Salesperson Interpersonal Process
Atributes and Techneical Product Atributes on Customer Satisfaction, Journal
of Personal Selling and Sales Manageement, Vol. XVI No. 3.
Lassar, Walfried M.; Crist Manolis; dan Robert D. Winsor, 2000. Service Quality
Perspective and Satisfaction in Private Banking, International Journal of Bank
Marketing, 18, 4, hal. 181-199

Anda mungkin juga menyukai