Manajemen Pemasaran Resume
Manajemen Pemasaran Resume
1. Kemajuan teknologi baru dan kekuatan pasar baru menciptakan perekonomian baru.
Perusahaan dan pemasar perlu menambah alat dan praktik baru jika mereka
mengharapkan keberhasilan.
2. Empat pendorong khusus perekonomian baru adalah digitalisasi dan konektivitas,
disintermediasi dan reintermediasi, kustomisasi dan kustomerisasi, dan konvergensi
industri. Digitalisasi secara khusus memperkenalkan kapabiliatas baru yang
menggembirakan bagi konsumen dan dunia bisnis.
3. Perekonomian baru menggeser beberapa praktik bisnis perekonomian lama menuju ke
pengorganisasian berdasarkan segmen pelanggan (bukannya hanya berdasarkan produk).
Berfokus pada nilai masa hidup pelanggan (bukan pada transakai). Berfokus pada para
pemercaya (dan bukan hanya pada pemegang saham), membuat semua orang melakukan
pamasaran, membangun merek melalui perilaku (bukannya iklan), berfokus pada
mempertahankan pelanggan (sebanyak memperoleh pelanggan), mengukur kepuasan
pelanggan, dan menyedikitkan janji tetapi memberikan lebih banyak.
4. Perusahaan mengadapi banyak pertanyaan dalam mengadopsi e-marketing (pemasar
elektronik). Tiga dari antaranya adalah mengetahui cara merancang situs web yang
menarik, mengetahui cara beriklan pada web, dan mengetahui cara menyusun model
pendapatan dan laba yang sehat bagi bisnis dot com mereka.
5. Perusahan juga menjadi terampil dalam Manajemen Relasioal Pelanggan(CRM:
Customer Relationship Management), yang berfokus pada memenuhi kebutuhan
individual para pelanggan yang penting. Keterampilan menuntut pembentukan basis data
pelanggan dan melakukan penggalian data untuk melacak tren, segmen dan kebutuhan
individual.
Rangkuman Manajemen Pemasaran Philip Kotler Bab 3
1. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh empat faktor: budaya (budaya, sub-budaya, dan kelas
sosial), sosial (kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status); pribadi (usia, tahap siklus
hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep diri), dan
psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan, dan sikap). Riset terhadap semua
faktor-faktor itu dapat memberikan isyarat seperti bagaimana cara membuat orang menjadi
konsumen dan melayani konsumen tersebut dengan lebih efektif
2. Untuk memahami cara konsumen membuat keputusan pembelian yang sebenarnya, para
pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat dan memberikan input keputusan
pembelian: orang dapat menjadi pencetus, pemberi pengaruh, pengambil keputusan,
pembeli, atau pemakai, dan kampanye pemasaran yang berbeda dapat diarahkan ke
masing-masing jenis orang itu. Para pemasar juga harus menelaah tingkat keterlibatan
pembeli dan jumlah merek yang tersedia untuk menentukan apakah konsumen terlibat
dalam perilaku pembelian yang rumit, perilaku pembelian pengurang
disonansi/ketidaknyamanan, perilaku pembelian karena kebiasaaan, dan perilaku pembelian
yang mencari variasi.
3. Proses pembelian yang lazim terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca
pembelian. Tugas para pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap.
Sikap orang lain, faktor situasi yang tidak terantisipasi, serta risiko yang dipikirkan dapat
mempengaruhi keputusan pembelian, demikian pula level kepuasan konsumen pasca
pembelian dan tindakan perusahaan pasca pembelian.
4. Model proses keputusan pembelian lain mencakup model kesehatan dan model siklus
aktivitas pelanggan.
1. Pemasaran sasaran mencakup tiga aktivitas: segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran,
dan penetapan posisi pasar.
2. Pasar dapat dibidik pada empat level: segmen, relung (niche), wilayang lokal, dan
individual. Segmen pasar adalah kelompok besar yang dapat diidentifikasi di dalam pasar
tertentu. Relung (niche) adalah kelompok yang didefinisikan secara lebih sempit. Para
pemasar melokalisasi kampanye pemasaran khusus berdasarkan wilayah perdagangan,
lingkungan tempat tinggal, dan toko tertentu. Akhirnya, semakin banyak perusahaan
sekarang yang mempraktekkan pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individu
tertentu secara masal. Di masa depan konsumen-konsumen perorangan lebih banyak
berinisiatif dalam merancang produk dan merk mereka.
3. Ada dua dasar untuk melakukan segmentasi pasar konsumen: karakteristik konsumen dan
tanggapan konsumen. Variabel segmentasi utama bagi pasar konsumen adalah geografis,
demografis, psikografis, dan prilaku. Variabel-variabel itu dapat digunakan secara
tunggal ataupun kombinasi. Pemasar bisnis juga menggunakan semua variabel ini,
bersama variabel operasi, pendekatan pembelian, dan faktor situasi. Agar dapat berguna.
segmen pasar harus dapat diukur, besar ukurannya, dapat diakses , dapat dibedakan, dan
dapat dilaksanakan.
4. Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, ia harus mengevaluasi
beragam segmen dan memututuskan berapa banyak dan segmen yang mana yang akan
dijaidkan saaran. Dalam mengevaluasi semen-segme, ia harus memperhatikan indikator
daya tarik segmen serta tujuan dan sumber daya perusahaan. Dalam memilih segmen
mana yang dijadikan sasaran, perusahaan dapat memilih untuk memusatkan perhatian
pada satu segmen, beberpa segmen, produk yang spesifik, pasar yang spesifik, atau
seluruh pasar. Jika ia memutuskan untuk melayani seluruh pasar, ia harus memilih antara
pemasaran yang terdiferensiasi dan yang tidak terdiferensiasi.
5. Pemasar harus memilih pasar sasaran dengan disertai tanggung jawab sosial. Pemasar
juga harus memantau hubungan antar segmen, mencari lingkup segmen yang ekonomis
dan potensi bisa atau tidak dilakukan pemasaran segmen super. Pemasar harus menyusun
rencana serangan segmen-demi-segmen. Akhirnya, manajer segmen pasar harus bersiap
untuk bekerja sama demi kepentingan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
1. Banyak pemasar yang memilih untuk hanya mempromosikan satu manfaat produk,
sehingga menciptakan proposisi penjualan unik ketika menetapkan posisi produk mereka.
Orang-orang cenderung untuk mengingat “nomor satu.” Tetapi penetapan posisi dengan
manfaat ganda dan tiga manfaat juga bisa berhasil, asalkan digunakan secara hati-hati.
2. Kunci bagi keunggulan bersaing adalah diferensiasi produk. Tawaran pasar dapat
dideferensiasikan menurut lima dimensi: produk (bentuk, fitur, mutu kerja, mutu
kesesuaian terhadap standar atau spesifikasi, daya tahan, keandalan, kemudahan
perbaikan, gaya, rancangan), pelayanan (kemudahan pemesanan, pengiriman,
pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan,
pelayanan lain-lain), personalia, saluran pemasaran atau citra (lambang, media, suasana,
dan event). Perbedaan patut diadakan asalkan perbedaaan itu penting, khas, unggul,
komunikatif, terhindari dari peniruan, terjangkau harganya, dan menguntungkan.
3. Karena kondisi perekonomian berubah dan kegiatan persaingan berubah-ubah,
perusahaan-perusahaan umumnya merasa perlu memformulasikan kembali strategi
pemasaran mereka beberapa kali selama siklus hidup produk. Teknologi, bentuk produk,
dan merek juga menunjukkan siklus hidup pada tahap yang khas. Urutan umum tahap-
tahap tiap siklus hidup adalah perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan, dan penurunan.
Mayoritas produk saat ini berada pada tahap kedewasaan.
4. Walaupun banyak produk yang menunjukkan siklus hidup produk berbentuk bel. terdapat
banyak pola lain, yang mencakup pola pertumbuhan-kemerosotan-kedewasaaan, pola
siklus dan siklus-berulang, dan pola berlekuk, Siklus hidup produk untuk gaya, fashion,
dan fads bisa sangat tak terduga; kunci keberhasilan di bidang itu adalah menciptakan
produk yang senantiasa kuat.
5. Tiap tahap suklus hidup produk memerlukan strategi pemasaran yang berbeda. Tahap
perkenalan ditandai oleh pertumbuhan lambat dan laba yang minimum, Jika berhasil,
produk itu memasuki tahap pertumbhan yang dtandai dengan cepatnya pertumbuhan
penjualan dan peningkatan laba. Perusahaan berusaha memperbaiki produk itu,
memasuki segmen pasar dan saluran distribusi baru, serta sedikit mengurangi harga.
Selanjutnya adalah tahap kedewasaan yaitu saat pertumbuhan penjualan melambat dan
laba stabil. Perusahaaan mencari strategi inovatif untuk memperbarui pertumbuhan
penjualan, yang mencakup modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Akhirnya,
produk itu memasuki tahap penurunan yaitu saat hanya sedikit yang dapat dilakukan
untuk menghentikan kemereosotan penjualan dan laba. Tugas perusahaan adalah
mengidentifikasi produk yang benar-benar lemah; menyusun strategi untuk kelanjutan
masing-masing produk, memfokuskan, atau memerah; dan akhirnya melepas produk
lemah itu dengan cara yang meminimumkan kesulitan terhadap laba perusahaan,
karyawan, dan pelanggan.
6. Seperti hanyal produk, pasar ber-evolusi melaui empat tahap: kemunculan, pertumbuhan,
kedewasaan, dan penurunan.