Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fazril Tamam

Offering : PKO A 2019


NIM : 190631642083
Mata Kuliah : Kajian Jurnal

ARTIKEL
Hubungan Perilaku Merokok/vape Dengan VO2Max Pada Pemain Futsal

Abstrak Latar Belakang:


VO2Max merupakan jumlah oksigen maksimal yang dapat digunakan pada tingkat selular
pada seluruh tubuh yang berhubungan dengan daya tahan respirasi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kadar VO2Max pada pemain futsal terdiri dari berat badan, tinggi badan, usia,
indeks massa tubuh, aktivitas olahraga dan merokok.Kadar CO yang terhisap akan
mempengaruhi nilai VO2Max yang akan berpengaruh terhadap daya tahan pemain futsal.
Tujuan: Mengetahui hubungan perilaku merokok dengan VO2Max pada pemain futsal.
Metode Penelitian: Observasional dengan pendekatan cross sectional. Responden adalah
pemain futsal berjumlah 66 responden. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik
consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengukuran nilai
VO2Max menggunakan cooper test. Analisis statistik menggunakan uji rank spearman. Hasil:
Sebagian besar termasuk dalam kategori perokok sedang jumlah 23 (46,9%) responden,
tingkat VO2Max masuk dalam kategori kurang sekali berjumlah 25 (51,)%) Uji analisis
statistik didapatkan hubungan perilaku merokok dengan VO2Max dengan signifikan (p=
0,000 < 0,05) artinya ada hubungan signifikan antara perilaku merokok dengan VO2Max.
Kesimpulan: Ada hubungan signifikan antara perilaku merokok dengan VO2Max pada
pemain futsal. Semakin tinggi kebiasaan merokok maka semakin rendah nilai VO2Max.
Saran: Penelitian selanjutnya dapat mengontrol variabel pengganggu yang mempengaruhi
nilai VO2Max pada pemain futsal.
Pendahuluan
VO2max adalah jumlah oksigen maksimal yang dapat digunakan tubuh manusia
permenit dalam melakukan aktivitas fisik, VO2Maks menunjukkan daya tahan atau
kebugaran dari kardiorespirasi setiap individu. Studi Literatur yang didapatkan di beberapa
negara menunjukkan status tingkat VO2Max orang Indonesia yang terendah. Survei
kebugaran yang dilakukan oleh, pada remaja Equador Amerika Selatan ditemukan rata-rata
VO2Max sebanyak 59% dengan kategori rendah. Sementara di Indonesia nilai rata-rata
VO2Max laki-laki usia 20-27 tahun dengan kategori rendah sebesar 51,9% dan perempuan
sebesar 36,26% . Sebuah survei di Iran ditemukan rata-rata VO2Max pada pemain futsal Usia
13-18 sebanyak 41,1 % dan berada dalam kategori cukup. Sementara di Indonesia, Menurut
analisis kondisi fisik pemain tim futsal UPGRIS Semarang untuk mengukur VO2Max pada
pemain tim futsal didapatkan nilai rata-rata VO2Max 39,7% dan berada pada kategori
sedang.
VO2Max sangat berperan dalam tingkat kelelahan seorang atlet apabila atlet
memiliki kemampuan VO2Max yang rendah maka akan berpengaruh pada kondisi fisik,
mengalami penurunan stamina kekuatan dan konsentrasi, dan apabila memiliki kemampuan
VO2Max yang baik dapat dipastikaan bahwa atlet akan bisa lebih berkembang dan tidak
mudah lelah, sehingga sangat penting tingkat VO2Max dari seseorang atlet dalam proses
penigkatan kondisi fisik yang akan mendukung segala aspek yang dibutuhkan oleh atlet untuk
meraih prestasi yang baik. Upaya pemerintah terhadap kesehatan dan olahraga dituangkan
dalam Undang-Undang (UU). Salah satunya adalah UU NO.36 Tahun 2009 bab VI pasal 80
dan 81. Pada pasal 80 disebutkan “bahwa upaya kesehatan olahraga meningkatkan kesehatan
dan masyarakat dan peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat
sebagaimana dimaksud pada pasal ayat (1) merupakan upaya dasar dalam meningkatkan
prestasi belajar, kerja, dan olahraga. Upaya kesehatan olahraga sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 dilaksanakan melalui aktifitas fisik, latihan fisik, dan olahraga”. Pada pasal 81
disebutkan “bahwa upaya kesehatan olahraga lebih mengutamakan pendekatan preventif dan
promotif, tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif. Serta penyelanggaran
upaya kesehatan olahraga diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat.
Konsep “beraktifitas fisik agar sehat dan bugar” yang disebut oleh kementerian
kesehatan Republik Indonesia oleh direktorat bina kesehatan kerja dan olahraga. Diharapkan
masyarakat ikut berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan dampak negatif
yang ditimbulkan akibat kurang berolahraga . Faktor-faktor yang mempengaruhi VO2max
diantaranya adalah umur, merokok, latihan, ketinggian suatu tempat (kadar O2). Faktor
psikologis seperti Kemampuan jaringan otot untuk menggunakan oksigen dalam proses
produksi energi tubuh, Kemampuan system syaraf jantung dan paru-paru (cardiovascular)
untuk mengangkut oksigen kedalam jaringan otot. Kebiasaan merokok juga akan
mempengaruhi terhadap daya tahan kardiovaskuler karena kandungan nikotin yang terdapat
pada rokok dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Efek rokok terhadap VO2Max
pemain futsal kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2Max, yang berpengaruh
terhadap daya tahan, selain itu menurut penelitian Perkins dan Sexton, nicotin yang ada dapat
memperbesar pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa ada hubungan antara
perilaku merokok dengan VO2 Max. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p=0,00 atau p<0,005
dan nilai kolerasi koefesien -0,571 sehingga dapat ditarik kesimpulan ada hubungan perilaku
merokok dengan VO2 Max pada pemain futsal dengaan keeratan hubungan sedang. Adapun
tanda minus (-) pada nilai koefisien korelasi menunjukkan adanya hubungan yang berbanding
terbalik antara kebiasaan merokok terhadap kadar VO2 Max. Seseorang yang merokok kadar
volume oksigen maksimalnya lebih rendah dari seseorang yang tidak merokok, hal ini terjadi
karena suplai oksigen yang masuk dalam tubuh akan berkurang karena hemoglobin akan
lebih berkaitkan dengan karbon monoksida dari pada oksigen sehingga seorang perokok yang
sedang melakukan olahraga biasanya akan cepat terengah-engah untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang diperlukan tubuh. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang sebelumnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Windiar berjudul “ Kontribusi Perokok Aktif Terhadap Daya
Tahan Aerobik” dan penelitian memiliki kesimpulan serupa yaitu komsumsi rokok memiliki
pengaruh negatif yang signifikan terhadap kapasitas VO2 Max.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian, yang menemukan adanya hubungan
yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan tingkat kesegaran jasmani pada atlet bola
basket. Perokok memiliki daya tahan kardiorespirasi 7,2% lebih kecil dibandingkan dengan
bukan perokok. Pada perokok, terjadi penurunan kinerja sistem kardiovaskuler. Perokok
memiliki denyut nadi istirahat yang lebih tinggi dan denyut nadi maksimal yang lebih rendah.
Semakin tinggi denyut nadi istirahat berarti sistem kardiovaskuler perokok bekerja lebih
keras untuk memompa darah sehingga kelelahan datang lebih cepat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas maka kesimpulan yang dapat diaambil
adalah sebagai berikut : 1. Perilaku merokok pada pemain futsal termasuk dalam kategori perokok 2.
Tingkat VO2max Pada pemain futsal dalam kategori kurang sekali 3. Perilaku merokok berhubungan
signifikan dengan VO2Max pada pemain futsal. Semakin tinggi perilaku merokok maka semakin
rendah kadar VO2Max dan sebaliknya semakin rendah perilaku merokok maka semakin tinggi kadar
VO2Max

Saran
Ada beberapa saran yang ingin disampaikan oleh peneliti sebagai berikut : 1. Bagi Atlet Atlet
untuk menghindari atau menghentikan mengkonsumsi rokok karena perilaku merokok dapat
menurunkan nilai VO2Max kemungkinan untuk berprestasi pada olahraga yang ditekuni berkurang .

Daftar Pustaka
1. Sadly B. Faktor-Faktor VO2Max. 2018.
2. Dhara, S. Chatterjje K. A Study of VO2 max in Relation with Body Mass Index ( BMI) of
Physical Education Students. J Phys Educ. 2020;3(2330–9011).
3. Andrade S. Phsyical Fitness Among Urban and Rural Ecuadorion Adolescent and Its
Assosiaction With Blood Lipids. BMC Pediatr. 2019;14(106–116).
4. Chotimah C. Pengaruh konsumsi rokok terhadap hasil VO2Max pada pemain futsal Hatrick
Solo. 2018.
5. Royana FI. Analisis Kondisi Fisik Pemain Tim Futsal UPGRIS. Semarang. Universitas PGRI
Semarang.; 2019.
6. Balbasi, F. Shabani, R. Nazari M. Effect Of High-Intensity Training On Body Composition And
Bioenergetic Indices In Boys-Futsal Players. Phsyical Educ Student. 2019;5(42– 48).
7. Yach DJ. The State of Smoking 2018 Global Survey Findings and Insights [Internet]. 2018.
Available from: https://www.smokefreeworld.org/,diakses
8. Rahtawu, A. (2019). Identifikasi Minat dan Bakat Olahraga Di Kabupaten Sragen (Studi
Perbandingan Minat dan Bakat Dalam Cabang Olahraga Pada Anak Usia 11-12 Tahun
Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Tipe Pola Asuh Orang Tua) (Doctoral dissertation, UNS
(Sebelas Maret University)).
9. Mustaqimah, H., & Hamdan, S. R. (2019). Health Belief pada Pengguna Rokok Elektrik.
10. Wiranata, R. (2020). Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Rokok Di Indonesia Sehubungan
Dengan Standar Tanggung Jawab Negara Dalam The United Nations Guiding Principles On
Business And Human Rights (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Anda mungkin juga menyukai