PENDAHULUAN
paru-parunya?
Bagaimana pengaruh kapasitas paru-paru berdasarkan berat badan.
1.3. Tujuan
1.3.1
1.3.2
Mengetahui
apakah
berat
badan
mahasiswa
UNNES
1.4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui
kapasitas paru-paru dari responden dengan berbagai status fisiologi yang
meliputi: jenis kelamin, umur dan berat badan.
1.5. Kegunaan
Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
memberikan sumbangan/ kontribusi secara optimal bagi civitas akademika
di jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Semarang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menjadi 2 yaitu, ada gangguan dan tidak ada gangguan (normal). Skala
pengukuran nominal.
Kapasitas fungsi paru (FEV1%) digunakan untuk menentukan
terjadinya kelainan faal paru atau obstruksi paru pada manusia. Ada beberapa
faktor yang dapat menyebabkan perubahan nilai dari FEV1% seperti : umur,
jenis kelamin, kebiasaan merokok, masa kerja, penggunaan masker, riwayat
penyakit, pendidikan, serta pengetahuan terhadap bahaya yang di sebabkan
dari sumber bahayanya.
Kapasitas fungsi paru sendiri adalah jumlah dari
keseluruhan dari volume paru yaitu volume udara yang masuk dan
keluar pada pernafasan biasa (volume tidal) + volume udara yang
masih dapat dihisap (volume cadangan inspirasi) + volume udara
yang masih dapat di keluarkan dari paru sesudah ekspirasi biasa
(volume cadangan ekspirasi). (Adi Setiawan)
Penurunan kapasitas paru tidak hanya disebabkan oleh
faktor pekerjaan maupun lingkungan kerja, namun ada sejumlah
faktor non-pekerjaan yang dapat menjadi faktor yang
mempengaruhi maupun menjadi variabel penggangu. Angkaangka tersebut dapat dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin,
kelompok etnik, tinggi badan, kebiasaan merokok, suhu
lingkungan, penggunaan alat pelindung, metode pengolahan serta
jumlah jam kerja/jam giliran kerja (Harrington and Gill, 2003).
2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas paru-paru
Beberapa faktor yang mempengaruhi besar kapasitas paru-paru yang
akan kami teliti antara lain:
2.3. Spirometer
Spirometer adalah alat untuk mengukur aliran udara yang masuk dan
keluar paru-paru dan dicatat dalam grafik volum per waktu.
alveolus
ini
akan
terjadi
pertukaran
gas
oksigen
dengan
BAB III
KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka teori
Hubungan status fisiologi mahasiswa UNNES dengan kapasitas paru-paru
yang di miliki/Rombel 5
JENIS KELAMIN
(LAKI-LAKI)
VARIABEL KONTROL
BERAT BADAN
KURUS
IDEAL
OBESITAS
VARIABEL BEBAS
VARIABEL TERIKAT
KAPASITAS PARU-PARU
Bagan 3.2. Kerangka Konsep Penelitian
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1.
4.2.
Waktu
Tempat
: Laboratorium Biologi
Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian
observasional analitik kasus kontrol. Rancangan penelitian ini digunakan
untuk mencari hubungan seberapa besar pengaruh faktor terhadap besar
kapasitas paru-paru. Faktor yang mempengaruhi volume kapasitas paruparu sebagai berikut :
1. Umur
2. Berat badan
Ditelusur
i
retrospe
ktif
Jenis kelamin(laki-laki )
Umur (19-25 tahun)
LAKI - LAKI
Penelitian
dimulai dari
sini
UMUR 19-25 Th
BERAT BADAN
KURUS
IDEAL
OBESITAS
4.3.
Variabel Penelitian
4.4.1 Variabel terikat
Variabel terikat pada penelitian yaitu kapasitas paru-paru pada
responden dari mahasiswa UNNES (laki-laki) dengan rentangan umur
19-25 tahun.
4.4.2 Variabel bebas
Variabel bebas pada penelitian ini meliputi mahasiswa UNNES (lakilaki) yang berumur antara 19-25 tahun yang masuk kategori-kategori
yaitu: memiliki berat badan kurus dan memiliki berat badan obesitas.
4.5.
4.6.
Instrumen Penelitian
a.
Spirometer
b.
*Keterangan :
Probandus G
1592,33 cc + 1000 cc = 2592,33 cc
Probandus H
2206,67 cc + 1000 cc = 3206,67 cc
Probandus I
2530 cc + 1000 cc = 3530 cc
5.3.
Pembahasan
Kapasitas Paru adalah jumlah volume maksimal udara yang dapat
diekspirasi individu pada detik pertama ekspirasi dalam persen (forced
expiratory volume in one second, FEV1%). Kategori Pengukuran dibagi
menjadi 2 yaitu, ada gangguan dan tidak ada gangguan (normal). Kapasitas
paru-paru dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : jenis kelamin, umur,
aktivitas, pola hidup, dan berat badan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berat badan
terhadap kapasitas paru-paru responden. Pertama-tama probandus melakukan
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Pengukuran
kapasitas paru-paru menggunakan alat spirometer . Sebenarnya cara kerja
spirometer cukup mudah yaitu sesorang disuruh bernafas (menarik nafas dan
menghembuskan nafas) di mana hidung orang itu ditutup. Tabung yang berisi
udara akan bergerak naik turun, sementara itu drum pencatat bergerak putar
(sesuai jarum jam) sehingga pencatat akan mencatat sesuai dengan gerak
tabung yang berisi udara.
Dari analisis data dapat dilihat bahwa probandus probandus dengan
masing-masing kategori menunjukkan hasil yang bervariasi.
5.3.1. Probandus kurus
Dari kategori ini digunakan 3 probandus laki-laki dengan rentang
umur 19-20 tahun. Dari ketiganya diperoleh data kapasitas total paru-paru
masing-masing sebesar A= 5200 cc, B= 5362,67 cc, dan C= 5700 cc.
Berdasarkan literature dari Guyton (1983:6) menyatakan bahwa orang tinggi
kurus biasanya mempunyai kapasitas vital paru-paru lebih besar daripada
orang normal. Besarnya kapasitas total paru-paru sebanding dengan kapasitas
vital paru-paru, sehingga ketiga data yang diperoleh dari observasi tersebut
dapat dikatakan sesuai dengan teori yang ada.
5.3.2. Probandus ideal
Kategori ideal menggunakan 3 probandus laki-laki dengan berat
badan ideal yang berumur 19-20 tahun. Dari ketiganya diperoleh data
kapasitas total paru-paru masing-masing probandus sebesar D= 4683,33 cc,
E= 4733,33 cc, F= 4757,67 cc. Kapasitas total paru-paru yang dapat
ditampung maksimal pada laki-laki dengan berat badan ideal adalah kurang
lebih 4500 cc. (Waluyo:2010) Jadi, data yang diperoleh dari observasi dapat
dikatakan sesuai dengan teori.
5.3.3. Probandus Obesitas
Kategori obesitas menggunakan 3 probandus laki-laki yang berumur
20-23 tahun, dari ketiganya diperoleh data kapasitas total paru-paru masingmasing probandus sebesar G= 2592,33 cc, H= 3206,67 cc, dan I= 3530 cc.
Probandus dengan berat badan diatas ideal (obesitas) mempunyai kapasitas
total paru-paru yang lebih kecil daripada kurus dan ideal. Obesitas tersebut
menunjukkan akumulasi lemak tubuh sangat berlebihan, pada pria khususnya
diakumulasi lemak terdapat pada bagian sentral atau perut (Anurandha dkk.:
Hubungan status fisiologi mahasiswa UNNES dengan kapasitas paru-paru
yang di miliki/Rombel 5
2008). Jadi, jika semakin banyak akumulasi lemak pada bagian perut maka
kapasitas total paru-parunya semakin kecil karena akumulasi lemak tersebut
menyebabkan peningkatan massa abdomen dan menghambat pergerakan
dinding abdomen dan diafragma sehingga secara tidak langsung dapat
menurunkan kapasitas vital paru . Dari ketiga data yang diperoleh
menujukkan hasil yang sesuai dengan teori yang ada.
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
Hubungan status fisiologi mahasiswa UNNES dengan kapasitas paru-paru
yang di miliki/Rombel 5
7.1. Simpulan
Kapasitas Paru adalah jumlah volume maksimal udara yang dapat
diekspirasi individu pada detik pertama ekspirasi dalam persen (forced
expiratory volume in one second, FEV1%). Kapasitas paru-paru dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain : jenis kelamin, umur, aktivitas, pola hidup,
dan berat badan.
Berdasarkan data hasil pemelitian, rata-rata volume kapasita total
paru-paru pada probandus kurus, ideal dan obesitas berturut-turut adalah
5.420,89 cc, 4.724,77 cc, dan 3.109,66 cc. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa volume kapasitas paru-paru pada probandus kurus lebih
besar dari ideal, karena berdasarkan Guyton (1983:6) menyatakan bahwa
orang tinggi kurus biasanya mempunyai kapasitas vital paru-paru lebih besar
daripada orang normal. Sedangkan volume kapasitas paru-paru pada
probandus ideal lebih besar dari obesitas, hal ini karena semakin banyak
akumulasi lemak pada bagian perut maka kapasitas total paru-parunya
semakin kecil karena akumulasi lemak tersebut menyebabkan peningkatan
massa abdomen dan menghambat pergerakan dinding abdomen dan
diafragma sehingga secara tidak langsung dapat menurunkan kapasitas vital
paru .
7.2 Saran
Setelah membaca dan pempelajari laporan penelitian hubungan berat
badan dengan kapasitas total paru-paru ini diharapkan wawasan tentang
kapasitas total paru-paru bagi pembaca (khususnya civitas akademika) bisa
bertambah. Selain itu laporan ini juga semoga bisa digunakan sebagai
referensi/ rujukan untuk karya sains lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bima Uramanda.2009.Perbedaan Nilai Kapasitas Fungsi Paru Berdasarkan
Status Merokok pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
(skripsi) Semarang.
Guyton, Arthur C dan John. E. Hall.2007.Buku jar Fisiologi Kedokteran Edisi
11.Jakarta:EGC
Harrington, J.M, and F.S. Gill.2003.Buku Saku Kesehatan Kerja.EGC.Jakarta.
Jonathan, Zuriel Jeffrey.2009.Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kapasitas Vital
Paru Pada Pria Dan Wanita Dewasa Normal.Bandung: pendidikan program
Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Khasan, Nafis Ali et all.2012.Korelasi Denyut Nadi Istirahat dan Kapasitas Vital
Paru-Paru terhadap Kapasitas Aerobik.Semarang:Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES.
Pinzon, Rizaldy. 1999. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kapsitas Vital
Paru-paru Golongan Usia Muda (Skripsi). Yogyakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada
Purnomo.2008.Faktor Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asma
Bronkial Pada Anak ( Studi Kasus Di Rs Kabupaten Kudus ).Semarang:
Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Santoso, Slamet et all.2004.Perbandingan Nilai Arus Puncak Ekspirasi Antara
Perokok dan Bukan Perokok (Vol 3 no 2).Bandung:Fakultas Kedokteran
Universitas Maranatha.
Waluyo.2010.Biologi Umum. Jember: Unej
.
Hubungan status fisiologi mahasiswa UNNES dengan kapasitas paru-paru
yang di miliki/Rombel 5
LAMPIRAN
Alat dan Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi:
Nama barang
Jumlah
Harga
Jumlah (Rp)
Keterangan
Spirometer
Ember
Timbangan
Gayung
Tissue
Kapas
Alkohol 70%
barang
1
1
1
2
2 pcs
1 pcs
2 pcs
satuan (Rp)
3000
3000
4000
6000
3000
8000
Lab Biologi/BAIK
Pribadi/ Baik
Pinjem KSR/ Baik
Pribadi / Baik
Baru / baik
Baru / baik
Baru / baik
= 9 orang
= Rp3000,-
= 9 x @3000 = Rp27.000,-
Alat Spirometer
Proses pembersihan
Mulut Tabung Spirometer
Proses Pengukuran
Proses Pengukuran
Proses Pengukuran