TENTANG
“ KONSEP DASAR INSTALASI GAWAT DARURAT(IGD) ”
OLEH :
JULIA FITRI
(1714201154)
Dosen Pembimbing :
Ns. Lisa Mustika Sari, M. Kep
A. Pengertian IGD
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah unit pelayanan di Rumah Sakit yang memberi
penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cidera, yang membutuhkan
perawatan gawat darurat (Queensland Helth ED, 2012).
IGD atau Instalasi Gawat Darurat adalah layanan yang disediakan untuk kebutuhan
pasien yang dalam kondisi gawat darurat dan harus segera dibawa ke rumah sakit untuk
mendapatkan penanganan darurat yang cepat. Sistem pelayanan yang diberikan
menggunakan sistem triage, dimana pelayanan diutamakan bagi pasien dalam keadaan
darurat (emergency) bukan berdasarkan antrian.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu unit di rumah sakit yang harus dapat
memberikan pelayanan darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan
mengalami kecelakaan, sesuai dengan standar (DepKes RI, 1992).
B. Tujuan IGD
Tujuan dari pelayanan gawat darurat adalah untuk memberikan pertolongan pertama
bagi pasien yang datang dan menghindari berbagai resiko seperti kematian,
menanggulangi korban kecelakaan, atau bencana lainnya yang langsung membutuhkan
tindakan.
Beberapa tujuan dari pelayanan gawat darurat Menurut Azrul (1997:37) :
Mencegah kecacatan dan kematian pada penderita gawat darurat
Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien
Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana yang terjadi
dalam maupun diluar rumah sakit
Suatu layanan UGD harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi
pada masyrakat dengan problem medis akut
IGD memiliki tujuan utama diantaranya adalah menerima, melakukan triage,
menstabilisasi, dan memberikan pelayanan kesehatan akut untuk pasien, termasuk pasien
yang membutuhkan resusitasi dan pasien dengan tingkat kegawatan tertentu (Australasian
Collage for Emergency Medicine, 2014).
Tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal pada pasien secara cepat dan tepat
serta terpadu dalam penanganan tingkat kegawatdaruratan sehingga mampu mencegah
resiko kecacatan dan kematian. (To save life and limb).
C. Kriteria IGD
1. IGD harus buka 24 jam
2. IGD juga harus memiliki penderita penderita false emergency (korban yang
memerlukan tindakan medis tetapi tidak segera), tetapi tidak boleh mengganggu
atau mengurangi mutu pelayanan penderita penderita gawat darurat
3. IGD sebaiknya hanya melakukan primary care sedangkan definitive care
dilakukan ditempat lain dengan cara kerja sama yang baik
4. IGD harus meningkatkan mutu personalia maupun masyarakat sekitarnya dalam
penanggulangan penderita gawat darurat ( PPGD)
5. IGD harus melakukan riset guna meningkatkan mutu atau kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat sekitarnya.
F. Kegiatan IGD
Instalasi Gawat Darurat yang merupakan suatu bentuk penanganan kegawatdaruratan
memiliki berbagai macam kegiatan. Menurut Flynn (1962) dalam Azrul (1997)
kegiatan IGD secara umum dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat
Kegiatan utama yang menjadi tanggung jawab IGD adalah menyelenggarakan
pelayanan gawat darurat. Sayangnya jenis pelayanan kedokteran yang bersifat khas
seing disalah gunakan. Pelayanan gawat darurat yang sebenarnya bertujuan untuk
menyelamatkan kehidupan penderita (live saving), sering dimanfaatkan hanya
untuk memperoleh pelayanan pertolongan pertama (first aid) dan bahkan
pelayanan rawat jalan (ambulatory care)
2. Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan
pelayanan rawat inap intensif
Kegiatan kedua yang menjadi tanggung jawab UGD adalah menyelenggarakan
pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan intensif.
Pada dasarnya pelayanan ini merupakan lanjutan dari pelayanan gawat darurat,
yakni dengan merujuk kasus-kasus gawat darurat yang dinilai berat untuk
memperoleh pelayanan rawat inap intensif.
3. Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat.
Kegiatan ketiga yang menjadi tanggung jawab UGD adalah
menyelenggarakan informasi medis darurat dalam bentuk menampung serta
menjawab semua pertanyaan anggota masyarakat yang ada hubungannya dengan
keadaan medis darurat (emergency medical questions).
G. Pelayanan di IGD
Ambulance 24 jam.
Bedah minor.
Laboratorium, Radiologi (rontgen).
Ruang Triage.
Ruang Tindakan.
Ruang Observasi.
Tim Penanggulangan Bencana
Dalam hal kegawatdaruratan pasien yang datang ke IRD akan dilayani sesuai
urutan prioritas yang ditunjukan dengan labelisasi warna ,yaitu :
1. Biru
f) Luka bakar derajat II >25 % tidak mengenai dada dan muka
3. Kuning
4. Hijau
I. Klasifikasi IGD
Klasifikasi Pelayanan Instalasi Gawat Darurat terdiri dari :
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level I sebagai standar minimal untuk Rumah
Sakit Kelas D.
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar minimal untuk Rumah
Sakit Kelas C.
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level III sebagai standar minimal untuk Rumah
Sakit Kelas B.
Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level IV sebagai standar minimal untuk Rumah
Sakit Kelas A.
Jenis Pelayanan
Idealnya IGD harus mampu memberikan pelayanan sebagai berikut (sesuai kelas
rumah sakitnya):