MATA PELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA MANDARIN
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Bahasa dan Sastra
Mandarin di Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Bahasa dan Sastra 2
Mandarin di Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Bahasa dan Sastra
Mandarin Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
E. Pembelajaran dan Penilaian 2
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi
Lingkungan dan Peserta Didik 3
2
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
Di abad 21, batas ruang dan waktu telah menjadi pudar dalam
menentukan batas-batas hubungan antarnegara dan individu.
Apalagi dipicu oleh kemajuan teknologi terutama teknologi komunikasi
yang memungkinkan terjadinya komunikasi antarindividu dan
antarnegara tanpa dibatasi ruang dan waktu dalam berbagai bentuk
yakni suara dan gambar yang menyajikan informasi, data, peristiwa
dalam waktu sekejap.
6
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas X Kelas XI Kelas XII
bagian dari solusi bagian dari solusi atas dari solusi atas
atas berbagai berbagai berbagai
permasalahan dalam permasalahan dalam permasalahan dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
alam serta alam serta alam serta
menempatkan diri menempatkan diri menempatkan diri
sebagai cerminan sebagai cerminan sebagai cerminan
bangsa dalam bangsa dalam bangsa dalam
pergaulan dunia pergaulan dunia pergaulan dunia
3. Memahami, mene- 3. Memahami, mene- 3. Memahami,
rapkan, menganalisis rapkan, dan menerapkan,
pengetahuan faktual, menganalisis menganalisis dan
konseptual, pengetahuan faktual, mengeva-luasi
prosedural konseptual, pengetahuan faktual,
berdasarkan rasa prosedural, dan konseptual,
ingin tahunya tentang metakognitif berdasar- prosedural, dan
ilmu pengetahuan, kan rasa ingin metakognitif
teknologi, seni, tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa
budaya, dan pengetahuan, ingin tahunya tentang
humaniora dengan teknologi, seni, ilmu pengetahuan,
wawasan budaya, dan teknologi, seni,
kemanusiaan, humaniora dengan budaya, dan
kebangsaan, wawasan humaniora dengan
kenegaraan, dan kemanusiaan, wawasan
peradaban terkait kebangsaan, kemanusiaan,
penyebab fenomena kenegaraan, dan kebangsaan, kenega-
dan kejadian, serta peradaban terkait raan, dan peradaban
menerapkan penyebab fenomena terkait penyebab
pengetahuan dan kejadian, serta fenomena dan
prosedural pada menerapkan kejadian, serta
bidang kajian yang pengetahuan prose- menerapkan
spesifik sesuai dural pada bidang pengetahuan
dengan bakat dan kajian yang spesifik prosedural pada
minatnya untuk sesuai dengan bakat bidang kajian yang
memecahkan dan minat-nya untuk spesifik sesuai dengan
masalah memecahkan masalah bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan
ranah konkrit dan ranah konkrit dan mencipta dalam
ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait ranah konkrit dan
dengan dengan ranah abstrak terkait
pengembangan dari pengembangan dari dengan
yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di pengembangan dari
sekolah secara sekolah secara yang dipelajarinya di
mandiri, dan mampu mandiri, bertindak sekolah secara
menggunakan metode secara efektif dan mandiri serta
sesuai kaidah kreatif, serta mampu bertindak secara
keilmuan menggunakan metode efektif dan kreatif,
sesuai kaidah dan mampu
keilmuan menggunakan
metode sesuai kaidah
keilmuan
1. Pembelajaran
Pembelajaran bahasa asing sebagaimana dikemukakan Richards
& Rodgers (1986: 36-39) meliputi: (1) Tujuan; mengajarkan
komando praktis menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
(empat keterampilan berbahasa);(2) Silabus; silabus struktural dan
daftar kata; (3) Kegiatan; demontrasi, repetisi, substitusi, memberi
responsi, partisipasi aktif; (4) Peranan pembelajar; menyimak,
mengulangi, memberi responsi, berpartisipasi aktif; (5) Peranan
pengajar; menata waktu, menata praktik lisan, merevisi,
mengadakan penyesuaian, menguji, mengembangkan kegiatan
bahasa; (6) Peranan materi pengajaran; sebagai sarana pembantu
dan penunjang proses belajar-mengajar. sebagaimana terlihat pada
bagan berikut ini:
2. Penilaian
Penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran bahasa
Mandarin mencakup penilaian sikap, pengetahuan serta
keterampilan. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan cara
observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap sikap
jujur dan peduli melalui perilaku sehari-hari, interaksi antar
teman penilaian diri serta dengan penilaian jurnal. Penilaian
terhadap pengetahuan dapat dilakukan dengan tes tertulis (baik
pada tataran kosakata, tata bahasa, maupun struktur teks), juga
dapat dilakukan dengan observasi terhadap hasil diskusi, tanya
jawab dan percakapan, serta dengan memberikan penugasan.
Penilaian terhadap keterampilan berbahasa meliputi 4
keterampilan bahasa : Menyimak 听 , Berbicara 说 , Membaca 读 ,
Menulis 写 yang di dalamnya didukung oleh pengetahuan tentang
kebahasaan seperti fonetik yang tepat, penggunaan kosakata yang
benar, penggunaan struktur tata bahasa yang tepat, serta
penerapan ejaan yang benar dan pengetahuan lintas budaya
dengan memperhatikan fungsi sosial kebahasaan itu sendiri.
Penilaian ini dapat dilakukan secara lisan dan tertulis atau dengan
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperlihatkan
hasil (1) unjuk kerja/kinerja/praktik, (2) projek, (3) produk, (4)
portofolio. Hasil keterampilan yang dinilai dapat berupa karangan
tentang diri sendiri atau keluarga, dapat juga berupa rencana
kegiatan atau jadwal, hasil penerjemahan atau drama permainan
peran dan sebagainya.
11
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN.
A. Kelas X
Alokasi Waktu: 3 jam pelajaran/minggu
B. Kelas XI
Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran/minggu
24
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
36
C. Kelas XII
Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran/minggu
44