1
ARUS PADA TENS
1. Russian Stimulation
merupakan arus listrik dengan frekuensi rata-rata yang mampu
mengembalikan sifat-sifat otot rangka dengan biaya perawatan yang rendah.
Penting untuk mengetahui pengaruh arus Rusia pada jaringan tulang, karena
energi elektromagnetik bisa menjadi metode yang efisien dan berbiaya rendah
untuk mengobati kelainan tulang dan peningkatan kekuatan otot
2. Mid-Frequency Current
Meningkatkan kekuatan otot
3. Diadynamic
Menormalkan keadaan sistem saraf pusat
4. Rectangular Pulses
meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot abdominal
5. Triangular Pulses
Triangular pulse, eksponensial pulse, dan eksponensial pulse dengan kenaikan
6. Tens
Mengurangi nyeri (simptomatik) dengan cara spesifik mengaktifasi syaraf
sensori yang meenstimulasi mekanisme sistem oioid
7. 2- Pole Interference
Penurunan kekuatan otot
8. 4- Pole Interference
membidik area yang dirawat secara mendalam dan menurunkan tekanan pada
kulit yang dangkal. Oleh karena itu dapat ditetapkan nilai intensitas yang lebih
tinggi daripada untuk aplikasi dua kutub.
2
9. Vector and Isoplanar Interference
secara tepat mengarahkan efek terapi yang diperlukan pada jaringan yang
dirawat, atau membiarkannya berputar secara otomatis. mendistribusikan
rangkaian arus ke seluruh ruang area yang dirawat. Ini menyiratkan bahwa
penempatan elektroda individu jauh lebih mudah - yaitu tidak perlu
membentuk persilangan sempurna lagi. Pengaruh arus ini sangat menyebar,
mendalam dan halus.
11. Spastic
12. NPHV
13. Sequence
3
arus searah terputus-putus yang merupakan modifikasi dari arus searah
menetap yang diputus-putus denganfrekuensi dan durasi tertentu. Dengan
bentuk pemutusannya berupa rektanguler,berdurasi 0,01 - 1000 ms dan
frekuensi 50 – 100 Hz, yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot
wajah, hal ini dikarenakan adanya impuls pada motor neuron yang
menyebabkan terjadinya aksi potensial yang menimbulkan kontraksi otot yang
innervasi. Dengan adanya kontraksi otot yang berulang-ulang maka kekuatan
otot wajah diharapkan akan meningkat dan sifat fisiologis otot tetap
terpelihara terutama elastisitasnya sehingga dapat mencegah komplikasi lebih
lanjut.
4
21. Pulses With Exponential Us
24. H Waves
Gelombang bipolar ini (dengan unsur positif dan negatif) menggunakan frekuensi
“rendah” (2 Hz) untuk stimulasi otot dan frekuensi “tinggi” (60 Hz) untuk
mengendalikan nyeri secara efektif. Peningkatan pada drainase darah dan limfe
mempercepat pembuangan toksin dan mengurangi edema (frekuensi “rendah”),
sedangkan aplikasi frekuensi “tinggi” untuk menangani nyeri biasanya ditolerir
dengan baik bahkan oleh pasien yang sensitif sekalipun.
5
30. Combined Pulses + Ultrasound
6
39. Neofaradic Current + Ultrasound