Anda di halaman 1dari 27

SUMBER FISIS

(MFC)

ARUS DIADINAMIS

BY : IIT SELVIANI, S.FT


TUJUAN INSTRUKSIONAL

Setelah mempelajari materi ini, setiap mahasiswa/i dapat :


1. Memahami pengertian arus diadinamis
2. Memahami bentuk dan jenis arus diadinamis
3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efek arus
diadinamis
4. Memahami kaitan sensifitas, pain dan motor treshold pada
jaringan normal dan patalogis
5. Membedakan spesifikasi arus diadinamis kaitan dengan
efek terapi
6. Memahami aspek fisika dalam aplikasi arus diadinamis
7. Menyebutkan dan memahami metoda aplikasi arus
diadinamis
8. Memahami indikasi dan kontraindikasi arus diadinamis
PENDAHULUAN

 ARUS DIADINAMIS
∞ arus diadinamis adalah arus bolak-balik berfrekuensi rendah
yang searah, baik fase tunggal atau fase ganda.

∞ frekuensi arus diadinamis 50 Hz

jenis arus diadinamis ini di perkenalkan oleh Pierre D Bernard


sejak tahun 1929
Lanjutan,,,,

Sedangkan menurut Bernard sendiri Arus Diadinamis


adalah arus bolak-balik (AC) yang di searahkan, baik
fase tunggal (single-phased/MF) maupun fase
ganda/ double-phased (DF)

Dengan berfrekuensi 50 Hz maka diperoleh pulsa


sinusoidal dengan durasi tiap-tiap pulsa 10 ms.
Mf frekuensi 50 Hz, DF  frekuensi 100 Hz
FISIKA DASAR

Bentuk Arus Diadinamis menggunakan 2 buah bentuk


arus, yaitu fase tunggal (MF) dan fase ganda (DF)

∞ bentuk diadinamik current -


◊ monophase fixe (MF)
◊ diphase fixe (DF)
◊ Longues Periode (LP)
◊ Courant Periode (CP)
◊CP Isodinamic (Cpid)
LANJUTAN,,,,

Pada saat penaikan arus ini terjadi adaptasi, dimana


besarnya arus yang dapat di rasakan penderita
sangat kecil atau bahkan hilang sama sekali. Untuk
mengantisipasi hal tersebut dapat dilakukan dengan
cara ; menaikkan intensitas .
Fase ganda/ double phase (diphase fixe/df)

 Pada fase ini tiap detiknya terdapat 100 pulsa


dengan durasi pulsa 10 ms tanpa disertai dengan
durasi interval.

Jika bentuk gelombang ini dikenakan pada kondisi


sehat dalam keadaan normal dan di rasakan sedikit
gatal atau perasaan geli. Jika di berikan intensitass
tinggi akan di dapatkan kontraksi
LP ( Longues Periodes)

 Merupakan gabungan antara fase tunggal dan fase


ganda terjadi secara lambat atau bertahap.
 Pertama akan mengalirkan arus Mf selama 6 detik
kemudian pada fase interval akan diisi dengan pulsa-
pulsa yang secara bertahap intensitasnya bertambah
besar sampai terjadi fase ganda (df). Setelah
beberapa detik kemudian akan diikuti penurunan
intensitas sampai nol, sehingga akan mengalir lagi
arus mf. Durasi pergantian itu berlangsung selama 6
detik.
 Jika bentuk gelombang ini digunakan dalam kondisi
sehat dan dalam keadaan normal akan jelas terasa
adanya pergantian fase lambat antara rasa fase
tunggal dan fase gandA. Kontaksi otot akan terjadi
selama fase tunggal (mf)
Cp ( courtes periodes)

 Merupakan gabungan antara fase tunggal dan fase ganda


dimana pergantian antara fase tunggal dan fase ganda
terjadi secara cepat. Pertama akan mengalir arus fase
tunggal selama satu detik yang kemudian langsung di
ganti dengan arus fase ganda selama satu detik juga.

 Jika bentuk gelombang ini digunakan pada kondisi sehat


dan dalam keadaan normal akan jelas dirasakan adanya
pergantian rasa yang cepat antara rasa fase tunggal (mf)
dan fase ganda (df). Kontraksi terjadi selama fase
tunggal (mf).
cpid

 Bentuk gelombang ini sama dengan cp tetapi selama


periode fase ganda (df) amplitudonya naik kira-kita
15 x

 Jika bentuk gelombang di gunakan pada kondisi


sehat dan dalam keadaan normal akan timbul rasa
yang sama dengan cp tetapi selama fase ganda akan
dirasakan intensitas arus yang lebih jelas.
Rs ( rhythme syneope)

Bentuk gelombang ini sama dengan mf dan fase


interval. Pertama akan mengalir arus mf selama 1
detik kemudian di ikuti fase interval selama 1 detik.
Kemudian kembali ke mf lagi dan seterusnya.

Gelombang rs ini saat ini sudah sangat jarang di


gunakan.
Metode penggunaan elektrode

 Dengan 2 elektrode
 Dalam metode ini dua arus bolak-balik frekwensi menengah
berinterferensi atau ber-auperposisi di dalam alat interfensi.
 Kedalaman modulasi dalam jaringan mempunyai nilai yang
sama di seluruh arah,

 Dengan 4 elektode
 Pada metode ini di gunakan 2 arus bolak balik frekwensi
menengah yang tidak di modulasikan serta di produksi melalui
sirkait yang terpisah. Dua arus tersebut berinteraksi dan
menimbulkan interferensi di dalam jaringan tubuh.
Efek fisiologis arus diadinamis

 Terhadap saraf sensoris


 Mempengaruhi saraf sensorik rasa tusuk-tusuk lebih nyata
 Efek sekunder hiperaemi ( warna kemerahan ) lebih nyata
 Merangsang saraf sensorik bermyelin tebal, relatif lebih kecil
dibanding interfensi
 Terhadap saraf motorik
 Lebih menimbulkan kontraksi otot

 Peningkatan sirkulasi darah


 Lebih nyata akibat adanya kontraksi otot

 Kedalaman penetrasi
 Lebih dangkal
Efek terapeutik arus diadinamis

 Nyeri
 Mengurangi nyeri terhadap nyeri utama pada jaringan yang
lebih dangkal ( DF, LP)

 Kontraksi otot
 Memperkuat kontraksi otot ( MF, CP, Cpid)

 Mendidik fungsi otot baru ( MF, CP, Cpid )

 Relaksasi ( df, lp)

 Sirkulasi darah
 Meningkatkan sirkulasi darah lebih nyata
Penatalaksanaan terapi arus diadinamik

 Persiapan penderita
 Persiapan alat
 Metode ( pelaksanaan )
 Trigger point

 Nerve treatment

 Ganglion treatment

 Paravertebral treatment

 Segmental treatment

 Transregional treatment
1. Trigger point
1. Katode lebih besar ( bersifat pasif )
2. Katode lebih kecil ( bersifat aktif )

1. Nerve treatment
1. Katode di tempatkan di sebelah distal serabut saraf anode di
tempatkan di sebelah proximal

2. Ganglion treatment
1. Coplanar
2. Yang katode di tempatkan di atas ganglion sedangkan anode di
tempat lain
4. Paravertebral treatment
katode dan anode di tempatkan kanan dan kiri
vertebral
5. Segmental treatment
katode di distal ( perifer), anode di columna
vertebralis yang sesegment
6. Transregional treatment
---------------------
Indikasi dan kontraindikasi

 Indikasi
 Arus diadinamik dapat di berikan pada kondisi – kondisi yang
di sertai dengan ada nya :
 Keluhan nyeri ( misalnya : otot, tendon, ligament, capsul atau
syaraf)
 Hipertonik atau spastik
 Kelemahan otot
 Gangguan vegetatif
Kondisi-kondisi yang di sertai dengan keluhan
tersebut amat banyak, di bawah ini akan di berikan
beberapa contoh indikasi arus diadinamik
1. Neuralgia
1. Trigenimal neuralgia
2. Occipital neuralgia
3. Intercentral neuralgia
4. Herpes toster
5. Ischialgia
6. dll
2. Neuritis
. Bronchial neuritis
3. Myalgia
4. Post trauma dan post operasi seperti : kontusio,
sprain, strain, luksasi
5. artrosis, spondilosis
6. periarthritis, bursitis, tendinitis
7. Atrofi
8. dll
Kontra indikasi

1. lokal inflamasi
2. Trombosis
3. Kehamilan
4. Face maker
5. Demam
6. Tumor
7. tubercolosis
dosis

 Dosis adalah hasil dari intensitas dan lama nya


terapi
 Intensitas dari arus diadinamik dinyatakan dalam
miliampere. Tetapi pada saat praktek sangat lah sulit
menentukan nilai psti dari intensitas, besar nya
intensitas di tentukan oleh rangsangan yang dapat di
terima oleh pasien. Sebagai patokan di bawah ini
akan di berikan tingkatan intensitas:
 Submitis
Besarnya rangsang hampir tidak terasa

 Mitis
Besarnya rangsang hampir terasa
 Normalis
Besarnya rangsang jelas terasa
 fortis
besarnya rangsang sampai pada batas toleransi
atau

 Stimuli setingkat sub sensori


 Stimuli setingkat sensori
 Stimuli setingkat motorik ( kontraksi otot )
 Stimuli setingkat batas toleransi
 Stimuli setingkat batas ambang nyeri
Lama nya terapi

 Pada penerapan arus bolak balik yang di searahkan


ini, dapat memungkin kan timbulnya kerusakan
pada kulit. Kerusakan tersebut dapat di sebabkan
oleh reaksi elektrokimia di bawah katoda dan anoda
serta adanya perubahan dari nilai Ph kulit.

 Untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya


resiko di atas maka waktu yang di berikan tidak lebih
dari 10 menit tiap aplikasi.
Terima kasih
------------------------Selamat belajar----------------------

Anda mungkin juga menyukai