1. Selesaikan problem matematik : Untuk studi kasus pada Aliran air dibawah Turap
dengan Aplikasi Finite Diffrence dan Persamaan Laplace.
δ2 φ δ 2 φ
+ =φ ( x , y )=0
δ x2 δ y2
δ2 U δ 2 U
+ =0
δ x2 δ y2
Persamaan difusi, tipe eliptik (B2 < AC)
Skema Aliran di bawah turap
φ=1
1
∂φ
=0
∂X2
1
Gambar 3. Skema Garis Aliran Air Tipe Eliptik
∆ x2 ( ) 3
θ1=θ 0 +θ ' 0 . ∆ x+θ ' ' 0 . + 0 .∆ x
2
∆ y2 ( ) 3
θ2=θ 0 +θ ' 0 . ∆ x+θ ' ' 0 . + 0 .∆ y
2
∆ x2 ( ) 3
θ3 =θ0−θ ' 0 . ∆ x +θ ' ' 0 . + 0 .∆x
2
∆ y2 ( ) 3
θ 4=θ0 +θ ' 0 . ∆ x +θ ' ' 0 . + 0 .∆ y
2
∂ u h2 ∂ 2 U
U 3=U 0 +h . + .
∂ y 2 ∂ y2
∂ u h2 ∂2 U
U 4 =U 0 −h . + .
∂ y 2 ∂ y2
2
2 ∂ U 1
U 3 +U 4=2 U 0 +h . 2 ..................
x
∂y 2
1 h2 ∂ 2 U
(U +U 4 )=U 0 + .
2 3 2 ∂ y2
∂U h2 ∂2 U
U 1=U 0−h . + .
∂ y 2 ∂ y2
1 ∂U h2 ∂2 U ∂2 U
(
2 3
U +U 4) +U 1 =2 U 0 +h . + ( .
∂ y 2 ∂ y2 ∂ y2 )
1 ∂U
−2 U 0 +U 1 + ( U 3 +U 4 )=
2 ∂x
∂U
Dimana, U x = =0
∂x
1
−2 U 0 +U 1 + ( U 3 +U 4 )=0
2
Dengan demikian didapat penomoran berdasarkan Deret Taylor
Pada titik 0 = -2
Pada titik 1 = 1
1
Pada titik 3 & 4 =
2
2 2
∂u h ∂ U 4
U 1=U 0+ h . + . +0 ( h )........ x
∂ x 2 ∂ x2
4
∂u h2 ∂ 2 U 4
U 2=U 0+ 2h . +4 . +0 ( 4 h )
∂x 2 ∂ x2
4 U 1=4 U 0 +4 h .Ux+ 2h 2 Uxx
U 2=U 0+ 2h . Ux+2 h2 Uxx
4 U 1−U 2=3U 0+ 2h . Ux
4 U 1−U 2−3U 0=2 h .Ux ............. :2
−3 1
U +2 U 1− U 2 =h .Ux
2 0 2
∂U
Dimana, U x = =0
∂x
−3 1
U +2 U 1− U 2 =0
2 0 2
Dengan demikian didapat penomoran berdasarkan Deret Taylor sebagai berikut:
−3
Pada titik 0 =
2
Pada titik 1 = 2
−1
Pada titik 2 =
2
Skema 4 titik:
1 −1
Titik e:−2 φ1,2 + φ1,3 + φ2,2=
2 2
1 1
Titik f: φ1,2 −2 φ1,3 + φ1,4 + φ2,3 =0
2 2
1 1
Titik g: φ + φ −2 φ2,4 + φ3,4 =0
2 1,4 2,3 2
1 −1
Titik h: φ2,4 + φ3,3 −2 φ3,4=
2 4
−3
Titik i:φ 3,2−2 φ4,2 =
4
Skema 3 titik:
−3 1
Titik j: φ +2 φ2,3 − φ3,2=0
2 1,4 2
φ1,2
1 0 0 −4 1 0 1 0 0 0 −1
][ ] [ ]
φ1,3
[
0 0 0 1 0 0 −4 1 0 1 −1
0 1 0 1 −4 1 0 1 0 0 φ 1,4 0
0 0 0 0 1 0 1 −4 1 0 φ 2,2 −1 /2
−2 1/2 0 1 0 0 0 0 0 0 φ 2,3
= −1 /2
1/2 −2 1/2 0 1 0 0 0 0 0 φ 2,4 0
0 0 1/2 0 1 −2 0 0 1/2 0 φ3,2 0
0 0 0 0 0 1/ 2 0 1 −2 0 φ −1/4
3,3
0 0 0 0 0 0 1 0 0 −2 φ −3/4
3,4
0 0 −3 /2 0 2 0 −1/2 0 0 0 0
φ4,2
Dapat diketahui nilai setiap titik yang terdapat pada skema menggunakan program
software Matlab. Berikut adalah nilai dari beberapa titik yang diketahui :
Detail nilai setiap titik yang telah ditentukan terlihat pada skema berikut.
Setelah nilai pada setiap titik diketahui, maka koefisien debit dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
n−1
q=
1
4 [ ∑ {(
j= p+1
φ N−2 , j−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j ) + ( φ2−N ,J +1−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j+1 ) } ]
1
q= ( φ −4 φ 3,4 +3 φ 4,4 ) + ( φ2,3−4 φ3,3 + 3 φ4,3 ) ]
4 [ 2,4
2. Dikotomi Lokal I
Dikotomi lokal dilakukan dengan membagi jarak antara titik yang diamati menjadi dua
bagian. Berikut ini adalah skema dikotomi lokal ke-1 serta hasil potongannya. Nilai titik-titik
pada skema dikotomi lokal 1 dicari dengan menggunakan persamaan pada deret taylor. Deret
taylor yang digunakan adalah skema deret taylor untuk 5 titik, 6 titik dan 4 titik.
Setelah diketahui persamaan di setiap titik yang dicari, maka di dapatkan 8 persamaan
matriks untuk menghitung nilai koefisien dari persamaan tersebut.
1 0 1 −4 1 0 0 1 φ 12 0
[ ][ ] [ ]
0 0 0 1 −4 1 0 0 φ14 −1,1953
0 1 0 0 1 −4 1 0 φ 21 −0,5
0 0 4 −4 0 0 0 0 φ 22 0,4432
=
4 0 0 −4 0 0 0 0 φ 23 0,2414
0 4 0 0 0 −4 0 0 φ24 0,354
0 0 0 1 0 0 0 −2 φ −0,6481
25
0 0 0 0 0 1 −2 0 −0,5794
φ 32
Dapat diketahui nilai setiap titik yang terdapat pada skema baik dengan 5 titik, 6 titik dan
4 titik dengan menggunakan program software Matlab. Berikut adalah nilai dari beberapa
titik yang diketahui:
Detail nilai setiap titik yang telah ditentukan terlihat pada skema berikut.
Gambar 8. Detail Nilai yang Telah Ditentukan Pada Skema Dikotomi Lokal I
Setelah nilai pada setiap titik diketahui, maka koefisien debit dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
n−1
q=
1
4 [ ∑ {(
j= p+1
φ N−2 , j−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j ) + ( φ2−N ,J +1−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j+1 ) } ]
1
q= ( φ −4 φ2,5 + 3 φ3,5 ) + ( φ1,4−4 φ 2,4 +3 φ3,4 ) + ( φ1,3 −4 φ2,3 +3 φ 3,3 ) ]
4 [ 1,5
3. Dikotomi Lokal II
Berikut ini adalah skema dikotomi lokal ke-2 serta hasil potongannya. Deret taylor yang
digunakan adalah skema deret taylor untuk 5 titik, 6 titik dan 4 titik
Skema 5 titik:
Titik a : −4 φ2,2 + φ3,2 +φ2,3 + φ1,2 +φ2,1 =0
Titik b : −4 φ2,3 + φ3,3 +φ2,4 +φ1,3 + φ2,2=0
−4 φ2,3 + φ2,2 +φ2,4 =−1,1398
Titik c : −4 φ2,4 + φ3,4 + φ2,5 +φ1,4 +φ2,3 =0
−4 φ2,4 + φ2,3 +φ 1,4 +φ 2,5=−0,5
Titik d : −4 φ2,5 + φ3,5 +φ2,6 + φ1,5 +φ 2,4=0
−4 φ2,5 + φ2,6 +φ 2,4=−1,1072
Titik e : −4 φ2,6 + φ3,6 +φ 2,7 +φ1,6 + φ2,5=0
−4 φ2,6 + φ2,7 +φ 1,6 +φ2,5 =−0,5
Skema 6 titik:
Titik k : 4 φ2,1 −4 φ2,2 +φ1,3 + φ3,3−φ1,1−φ3,1=0
4 φ2,1 −4 φ2,2=−0,6398−0,5+0,7567 +0,7024
4 φ2,1 −4 φ2,2=0,3193
Titik f : 4 φ1,2 −4 φ2,2 +φ3,3 + φ3,1−φ 1,1−φ 3,1=0
4 φ1,2 −4 φ2,2=−0,5−0,7024+ 0,7567+0,6398
4 φ1,2 −4 φ2,2=0,1941
Titik g : 4 φ1,4 −4 φ2,4 + φ3,5 +φ3,3 −φ1,5 −φ1,3 =0
4 φ1,4 −4 φ2,4 =−0,5−0,5+0,6072+0,6398
4 φ1,4 −4 φ2,4 =0,247
Titik h : 4 φ1,6 −4 φ2,6 +φ 3,7 +φ3,5 −φ1,5 −φ1,7 =0
4 φ1,6 −4 φ2,6=−0,5−0,5+ 0,6072+0,5933
4 φ1,6 −4 φ2,6=0,2005
Skema 4 titik:
1 1
Titik j : −2 φ3,2 +φ 2,2+ φ + φ3,3 =0
2 3,1 2
−2 φ3,2 +φ 2,2=−0,6012
1 1
Titik i : −2 φ2,7 + φ2,6 + φ + φ3,7=0
2 1,7 2
−2 φ2,7 + φ2,6=−0,5466
][ ] [ ]
φ14
[
0 0 0 0 1 −4 1 0 0 0 0 −1,1398
0 1 0 0 0 1 −4 1 0 0 0 φ16 −0,5
0 0 0 0 0 0 1 −4 1 0 0 φ21 −1,1072
0 0 1 0 0 0 0 1 −4 1 0 φ22 −0,5
0 0 0 4 −4 0 0 0 0 0 0 φ23 = 0,3193
4 0 0 0 −4 0 0 0 0 0 0 φ24 0,1941
0 4 0 0 0 0 −4 0 0 0 0 φ 0,247
25
0 0 4 0 0 0 0 0 −4 0 0 φ 0,2005
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 −2 26 −0,6012
φ27
0 0 0 0 0 0 0 0 1 −2 0 −0,5466
φ32
Dapat diketahui nilai setiap titik yang terdapat pada skema baik dengan 5 titik, 4
titik dan 3 titik dengan menggunakan program software Matlab . Berikut adalah nilai
dari beberapa titik yang diketahui:
Tabel 3. Nilai Titik Menggunakan Matlab
TITIK YANG HASIL PERHITUNGAN DENGAN
DITENTUKAN SOFTWARE MATLAB
φ 1,2 0,7343
φ 1,4 0,6350
φ 1,6 0,6028
φ 2,1 0,7656
φ 2,2 0,6858
φ 2,3 0,5997
φ 2,4 0,5732
φ 2,5 0,5583
φ 2,6 0,5527
φ 2,7 0,5496
φ 3,2 0,6435
Detail nilai setiap titik yang telah ditentukan terlihat pada skema berikut.
Gambar 10. Detail Nilai Pada Skema Dikotomi Lokal II
Setelah nilai pada setiap titik diketahui, maka koefisien debit dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
n−1
q=
1
4 [ ∑ {(
j= p+1
φ N−2 , j−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j ) + ( φ2−N ,J +1−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j+1 ) } ]
1
q= ( φ −4 φ 2,7+ 3 φ3,7 ) + ( φ1,6 −4 φ2,6 +3 φ3,6 ) + ( φ1,5 −4 φ2,5 +3 φ3,5 )+ ( φ1,4 −4 φ2,4 + 3 φ3,4 ) + ( φ1,3−4 φ 2,3 +3 φ3,3 ) ]
4 [ 1,7
Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis untuk mencari koefisien debit aliran dibawah turap
dengan tahapan cara diatas menggunakan persamaan laplace, maka
didapatkan:
Koefisien debit aliran (pada tahap dikotomi global) q1 = 0,2229
Koefisien debit aliran (pada tahap dikotomi ke-1) q2 = 0,2029
Koefisien debit aliran (pada tahap dikotomi ke-2) q3 = 0,1889
Dari ketiganilai debit aliran yang telah didapatkan maka nilai debit aliran
yang diambil adalah yang terkecil yaitu q3 = 0,1889
Maka koefisien debit aliran dibawah turap adalah 0,1889