Anda di halaman 1dari 16

Bagian II

1. Selesaikan problem matematik : Untuk studi kasus pada Aliran air dibawah Turap
dengan Aplikasi Finite Diffrence dan Persamaan Laplace.

APLIKASI PERSAMAAN LAPLACE PADA ALIRAN DIBAWAH TURAP


Hipotesa : Solusi Persamaan Difusi (garis aliran) tipe Eliptik
Persamaan differensial partial tipe Elliptik : Kasus Rembesan Dibawah Turap

δ2 φ δ 2 φ
+ =φ ( x , y )=0
δ x2 δ y2

δ2 U δ 2 U
+ =0
δ x2 δ y2
Persamaan difusi, tipe eliptik (B2 < AC)
Skema Aliran di bawah turap

Gambar 1. Aliran Bawah Turap


Aliran di bawah turap steady (steady-flow) berdasarkan persamaan Laplace

Gambar 2. Detail Skema Garis Aliran Dibawah Turap


Skema penyelesain problem matematik dengan Hukum persamaan aliran air tipe
eliptik

φ=1
1

∂φ
=0
∂X2
1
Gambar 3. Skema Garis Aliran Air Tipe Eliptik

Prinsip penerapan diskretisasi

Gambar 4. Skema Diskretisasi


Jawab:
 Penyelesaian berdasarkan prinsip Diskretisasi menggunakan Deret Taylor
- Persamaan Umum Deret Taylor
Deret Taylor merupakan dasar untuk menyelesaikan persamaan diferensial, dan
memperkirakan bentuk diferensial kontinu menjadi bentuk diskrit.
Rumus umum Deret Taylor :
2 n
( x−x o ) ( x−x o )
f ( x )=f ( x o ) + f ' ( x o ) ( x−x o ) + f '' ( x o ) (n )
+…+ f ( x o ) +…
2! n!
∞ n
(n) ( x−x o )
f ( x )=∑ f ( xo )
n =0 n!
- Berdasarkan persamaan umum Deret Taylor diatas maka dapat dilakukan penomoran
sebagai berikut:
1. Penentuan penomoran pada 6 titik dengan menggunakan Deret Taylor
Berikut ini adalah skema persamaan Deret Taylor dengan 6 titik:

Berdasarkan persamaan Deret Taylor, maka penentuan


6 titik untuk masing-masing titik adalah:
−4 U 1 +4 U 4 +U 2 +U 3 +U 5 +U 6 =0
Dengan demikian didapat penomoran berdasarkan Deret Taylor sebagai berikut:
Pada titik 1 = -4
Pada titik 2 = 1
Pada titik 3 = 1
Pada titik 4 = 4
Pada titik 5 = 1
Pada titik 6 = 1
2. Penentuan penomoran pada 5 titik dengan menggunakan Deret Taylor
Berdasarkan persamaan Deret Taylor, maka penentuan 5 titik untuk masing-masing
titik adalah:

∆ x2 ( ) 3
θ1=θ 0 +θ ' 0 . ∆ x+θ ' ' 0 . + 0 .∆ x
2
∆ y2 ( ) 3
θ2=θ 0 +θ ' 0 . ∆ x+θ ' ' 0 . + 0 .∆ y
2
∆ x2 ( ) 3
θ3 =θ0−θ ' 0 . ∆ x +θ ' ' 0 . + 0 .∆x
2
∆ y2 ( ) 3
θ 4=θ0 +θ ' 0 . ∆ x +θ ' ' 0 . + 0 .∆ y
2

θ1 +θ2 +θ3 +θ 4=4 θ0 +θ ' ' 0 (∆ x 2+ ∆ y 2)

Dengan θ ' ' 0 =0 ,


Sehingga
4 θ0=θ 1+θ 2+θ 3+ θ4
θ1 +θ2 +θ3 +θ 4=−4 θ0
Dengan demikian didapat penomoran berdasarkan Deret Taylor
Pada titik 0 = -4
Pada titik 1,2,3 = 1

3. Penentuan penomoran pada 4 titik dengan menggunakan Deret Taylor


Berdasarkan persamaan Deret Taylor, maka penentuan 4 titik untuk masing-masing
titik adalah:

∂ u h2 ∂ 2 U
U 3=U 0 +h . + .
∂ y 2 ∂ y2
∂ u h2 ∂2 U
U 4 =U 0 −h . + .
∂ y 2 ∂ y2
2
2 ∂ U 1
U 3 +U 4=2 U 0 +h . 2 ..................
x
∂y 2
1 h2 ∂ 2 U
(U +U 4 )=U 0 + .
2 3 2 ∂ y2
∂U h2 ∂2 U
U 1=U 0−h . + .
∂ y 2 ∂ y2
1 ∂U h2 ∂2 U ∂2 U
(
2 3
U +U 4) +U 1 =2 U 0 +h . + ( .
∂ y 2 ∂ y2 ∂ y2 )
1 ∂U
−2 U 0 +U 1 + ( U 3 +U 4 )=
2 ∂x
∂U
Dimana, U x = =0
∂x
1
−2 U 0 +U 1 + ( U 3 +U 4 )=0
2
Dengan demikian didapat penomoran berdasarkan Deret Taylor
Pada titik 0 = -2
Pada titik 1 = 1
1
Pada titik 3 & 4 =
2

4. Penentuan penomoran pada 3 titik dengan menggunakan Deret Taylor


Berdasarkan persamaan Deret Taylor, maka penentuan 3 titik untuk masing-masing
titik adalah:

2 2
∂u h ∂ U 4
U 1=U 0+ h . + . +0 ( h )........ x
∂ x 2 ∂ x2
4
∂u h2 ∂ 2 U 4
U 2=U 0+ 2h . +4 . +0 ( 4 h )
∂x 2 ∂ x2
4 U 1=4 U 0 +4 h .Ux+ 2h 2 Uxx
U 2=U 0+ 2h . Ux+2 h2 Uxx
4 U 1−U 2=3U 0+ 2h . Ux
4 U 1−U 2−3U 0=2 h .Ux ............. :2
−3 1
U +2 U 1− U 2 =h .Ux
2 0 2
∂U
Dimana, U x = =0
∂x
−3 1
U +2 U 1− U 2 =0
2 0 2
Dengan demikian didapat penomoran berdasarkan Deret Taylor sebagai berikut:
−3
Pada titik 0 =
2
Pada titik 1 = 2
−1
Pada titik 2 =
2

 Menentukan koefisien distribusi debit aliran dengan skema dikotomi


1. Dikotomi Global

Gambar 5. Skema Dikotomi Global


Skema Deret Taylor untuk penomoran 5 titik, 4 titik dan 3 titik. Berikut ini adalah
persamaan yang didapat:
 Skema 5 titik:

Titik a: φ 1,2−4 φ2,2 +φ 2,3+ φ3,2 =−1

Titik b:φ 2,2−4 φ3,2 +φ 3,3+ φ4,2 =−1

Titik c:φ 1,3+ φ2,2−4 φ 2,3 +φ2,4 + φ3,3 =0


−1
Titik d:φ 2,3+ φ3,2−4 φ 3,3 +φ3,4 =
2

 Skema 4 titik:
1 −1
Titik e:−2 φ1,2 + φ1,3 + φ2,2=
2 2
1 1
Titik f: φ1,2 −2 φ1,3 + φ1,4 + φ2,3 =0
2 2
1 1
Titik g: φ + φ −2 φ2,4 + φ3,4 =0
2 1,4 2,3 2
1 −1
Titik h: φ2,4 + φ3,3 −2 φ3,4=
2 4
−3
Titik i:φ 3,2−2 φ4,2 =
4

 Skema 3 titik:
−3 1
Titik j: φ +2 φ2,3 − φ3,2=0
2 1,4 2

Dari persamaan-persamaan di atas, di buat matriks untuk menghitung nilai


koefisien dari persamaan tersebut. Perhitungan matriks menggunakan software
MatLab. Berikut ini adalah matriks yang dihasilkan.

φ1,2
1 0 0 −4 1 0 1 0 0 0 −1

][ ] [ ]
φ1,3

[
0 0 0 1 0 0 −4 1 0 1 −1
0 1 0 1 −4 1 0 1 0 0 φ 1,4 0
0 0 0 0 1 0 1 −4 1 0 φ 2,2 −1 /2
−2 1/2 0 1 0 0 0 0 0 0 φ 2,3
= −1 /2
1/2 −2 1/2 0 1 0 0 0 0 0 φ 2,4 0
0 0 1/2 0 1 −2 0 0 1/2 0 φ3,2 0
0 0 0 0 0 1/ 2 0 1 −2 0 φ −1/4
3,3
0 0 0 0 0 0 1 0 0 −2 φ −3/4
3,4
0 0 −3 /2 0 2 0 −1/2 0 0 0 0
φ4,2

Dapat diketahui nilai setiap titik yang terdapat pada skema menggunakan program
software Matlab. Berikut adalah nilai dari beberapa titik yang diketahui :

Tabel 1. Nilai Titik Menggunakan Matlab

TITIK YANG HASIL PERHITUNGAN DENGAN


DITENTUKA SOFTWARE MATLAB
N
φ 1,2 0,8895
φ 1,3 0,8021
φ 1,4 0,7592
φ 2,2 0,8780
φ 2,3 0,7800
φ 2,4 0,7444
φ 3,2 0,8423
φ 3,3 0,6953
φ 3,4 0,6587
φ 4,2 0,7962

Detail nilai setiap titik yang telah ditentukan terlihat pada skema berikut.

Gambar 6. Nilai yang Telah Ditentukan Pada Skema Dikotomi Global

Setelah nilai pada setiap titik diketahui, maka koefisien debit dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:

n−1
q=
1
4 [ ∑ {(
j= p+1
φ N−2 , j−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j ) + ( φ2−N ,J +1−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j+1 ) } ]
1
q= ( φ −4 φ 3,4 +3 φ 4,4 ) + ( φ2,3−4 φ3,3 + 3 φ4,3 ) ]
4 [ 2,4

Maka diperoleh nilai koefisien debit (q):


1
q= [ ( 0,7444−4(0,6587)+3(0,5))+ ( 0,7800−4(0,6953)+3 (0,5)) ]
4
q=0,2229

2. Dikotomi Lokal I
Dikotomi lokal dilakukan dengan membagi jarak antara titik yang diamati menjadi dua
bagian. Berikut ini adalah skema dikotomi lokal ke-1 serta hasil potongannya. Nilai titik-titik
pada skema dikotomi lokal 1 dicari dengan menggunakan persamaan pada deret taylor. Deret
taylor yang digunakan adalah skema deret taylor untuk 5 titik, 6 titik dan 4 titik.

Gambar 7. Skema Diskretisasi Dikotomi Lokal Pertama


Berikut ini adalah persamaan yang dihasilkan
 Skema 5 titik:
Titik a : −4 φ2,2 + φ3,2 +φ2,3 + φ1,2 +φ2,1 =0
Titik b : −4 φ2,3 + φ3,3 +φ2,4 +φ1,3 + φ2,2=0
−4 φ2,3 + φ2,2 +φ2,4 =−1,1953
Titik c : −4 φ2,4 + φ3,4 + φ2,5 +φ1,4 +φ2,3 =0
−4 φ2,4 + φ2,3 +φ 1,4 +φ 2,5=−0,5
 Skema 6 titik:
Titik d : 4 φ2,1 −4 φ2,2 +φ1,3 + φ3,3−φ1,1−φ3,1=0
4 φ2,1 −4 φ2,2=−0,5−0,6953+0,8423+ 0,7962
4 φ2,1 −4 φ2,2=0,4432
Titik e : 4 φ1,2 −4 φ2,2 +φ3,3 + φ3,1−φ 1,1−φ 3,1=0
4 φ1,2 −4 φ2,2=−0,5−0,7962+0,8423+0,6953
4 φ1,2 −4 φ2,2=0,2414
Titik d : 4 φ1,4 −4 φ2,4 + φ3,5 +φ3,3 −φ1,5 −φ1,3 =0
4 φ1,4 −4 φ2,4 =−0,5−0,5+0,6587+ 0,6953
4 φ1,4 −4 φ2,4 =0,354
 Skema 4 titik:
1 1
Titik h : −2 φ3,2 +φ 2,2+ φ + φ3,3 =0
2 3,1 2
−2 φ3,2 +φ 2,2=−0,6481
1 1
Titik g : −2 φ2,5 + φ2,4 + φ + φ3,5=0
2 1,5 2
−2 φ2,5 + φ2,4 =−0,5794

Setelah diketahui persamaan di setiap titik yang dicari, maka di dapatkan 8 persamaan
matriks untuk menghitung nilai koefisien dari persamaan tersebut.

1 0 1 −4 1 0 0 1 φ 12 0

[ ][ ] [ ]
0 0 0 1 −4 1 0 0 φ14 −1,1953
0 1 0 0 1 −4 1 0 φ 21 −0,5
0 0 4 −4 0 0 0 0 φ 22 0,4432
=
4 0 0 −4 0 0 0 0 φ 23 0,2414
0 4 0 0 0 −4 0 0 φ24 0,354
0 0 0 1 0 0 0 −2 φ −0,6481
25
0 0 0 0 0 1 −2 0 −0,5794
φ 32

Dapat diketahui nilai setiap titik yang terdapat pada skema baik dengan 5 titik, 6 titik dan
4 titik dengan menggunakan program software Matlab. Berikut adalah nilai dari beberapa
titik yang diketahui:

Tabel 2. Nilai Titik Menggunakan Matlab


TITIK YANG HASIL PERHITUNGAN DENGAN
DITENTUKAN SOFTWARE MATLAB
φ 1,2 0,8170
φ 1,4 0,6957
φ 2,1 0,8675
φ 2,2 0,7567
φ 2,3 0,6398
φ 2,4 0,6072
φ 2,5 0,5933
φ 3,2 0,7024

Detail nilai setiap titik yang telah ditentukan terlihat pada skema berikut.

Gambar 8. Detail Nilai yang Telah Ditentukan Pada Skema Dikotomi Lokal I
Setelah nilai pada setiap titik diketahui, maka koefisien debit dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
n−1
q=
1
4 [ ∑ {(
j= p+1
φ N−2 , j−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j ) + ( φ2−N ,J +1−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j+1 ) } ]
1
q= ( φ −4 φ2,5 + 3 φ3,5 ) + ( φ1,4−4 φ 2,4 +3 φ3,4 ) + ( φ1,3 −4 φ2,3 +3 φ 3,3 ) ]
4 [ 1,5

Maka diperoleh nilai koefisien debit (q):


1
q= [ ( 0,6587−4 (0,5933)+3(0,5) ) + ( 0,6957−4(0,6072)+3(0,5) ) +(0,6953−4 ( 0,6398 ) +3 ( 0,5 ) ) ]
4
q=0,2029

3. Dikotomi Lokal II
Berikut ini adalah skema dikotomi lokal ke-2 serta hasil potongannya. Deret taylor yang
digunakan adalah skema deret taylor untuk 5 titik, 6 titik dan 4 titik

Gambar 9. Skema Diskretisasi Dikotomi Lokal II

Berikut ini adalah persamaan yang dihasilkan

 Skema 5 titik:
Titik a : −4 φ2,2 + φ3,2 +φ2,3 + φ1,2 +φ2,1 =0
Titik b : −4 φ2,3 + φ3,3 +φ2,4 +φ1,3 + φ2,2=0
−4 φ2,3 + φ2,2 +φ2,4 =−1,1398
Titik c : −4 φ2,4 + φ3,4 + φ2,5 +φ1,4 +φ2,3 =0
−4 φ2,4 + φ2,3 +φ 1,4 +φ 2,5=−0,5
Titik d : −4 φ2,5 + φ3,5 +φ2,6 + φ1,5 +φ 2,4=0
−4 φ2,5 + φ2,6 +φ 2,4=−1,1072
Titik e : −4 φ2,6 + φ3,6 +φ 2,7 +φ1,6 + φ2,5=0
−4 φ2,6 + φ2,7 +φ 1,6 +φ2,5 =−0,5
 Skema 6 titik:
Titik k : 4 φ2,1 −4 φ2,2 +φ1,3 + φ3,3−φ1,1−φ3,1=0
4 φ2,1 −4 φ2,2=−0,6398−0,5+0,7567 +0,7024
4 φ2,1 −4 φ2,2=0,3193
Titik f : 4 φ1,2 −4 φ2,2 +φ3,3 + φ3,1−φ 1,1−φ 3,1=0
4 φ1,2 −4 φ2,2=−0,5−0,7024+ 0,7567+0,6398
4 φ1,2 −4 φ2,2=0,1941
Titik g : 4 φ1,4 −4 φ2,4 + φ3,5 +φ3,3 −φ1,5 −φ1,3 =0
4 φ1,4 −4 φ2,4 =−0,5−0,5+0,6072+0,6398
4 φ1,4 −4 φ2,4 =0,247
Titik h : 4 φ1,6 −4 φ2,6 +φ 3,7 +φ3,5 −φ1,5 −φ1,7 =0
4 φ1,6 −4 φ2,6=−0,5−0,5+ 0,6072+0,5933
4 φ1,6 −4 φ2,6=0,2005
 Skema 4 titik:
1 1
Titik j : −2 φ3,2 +φ 2,2+ φ + φ3,3 =0
2 3,1 2
−2 φ3,2 +φ 2,2=−0,6012
1 1
Titik i : −2 φ2,7 + φ2,6 + φ + φ3,7=0
2 1,7 2
−2 φ2,7 + φ2,6=−0,5466

Maka persamaan matriks yang didapat adalah


φ12
1 0 0 1 −4 1 0 0 0 0 1 0

][ ] [ ]
φ14

[
0 0 0 0 1 −4 1 0 0 0 0 −1,1398
0 1 0 0 0 1 −4 1 0 0 0 φ16 −0,5
0 0 0 0 0 0 1 −4 1 0 0 φ21 −1,1072
0 0 1 0 0 0 0 1 −4 1 0 φ22 −0,5
0 0 0 4 −4 0 0 0 0 0 0 φ23 = 0,3193
4 0 0 0 −4 0 0 0 0 0 0 φ24 0,1941
0 4 0 0 0 0 −4 0 0 0 0 φ 0,247
25
0 0 4 0 0 0 0 0 −4 0 0 φ 0,2005
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 −2 26 −0,6012
φ27
0 0 0 0 0 0 0 0 1 −2 0 −0,5466
φ32

Dapat diketahui nilai setiap titik yang terdapat pada skema baik dengan 5 titik, 4
titik dan 3 titik dengan menggunakan program software Matlab . Berikut adalah nilai
dari beberapa titik yang diketahui:
Tabel 3. Nilai Titik Menggunakan Matlab
TITIK YANG HASIL PERHITUNGAN DENGAN
DITENTUKAN SOFTWARE MATLAB
φ 1,2 0,7343
φ 1,4 0,6350
φ 1,6 0,6028
φ 2,1 0,7656
φ 2,2 0,6858
φ 2,3 0,5997
φ 2,4 0,5732
φ 2,5 0,5583
φ 2,6 0,5527
φ 2,7 0,5496
φ 3,2 0,6435

Detail nilai setiap titik yang telah ditentukan terlihat pada skema berikut.
Gambar 10. Detail Nilai Pada Skema Dikotomi Lokal II

Setelah nilai pada setiap titik diketahui, maka koefisien debit dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
n−1
q=
1
4 [ ∑ {(
j= p+1
φ N−2 , j−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j ) + ( φ2−N ,J +1−4 φ N−1 , J+1 +3 ϕ N , j+1 ) } ]
1
q= ( φ −4 φ 2,7+ 3 φ3,7 ) + ( φ1,6 −4 φ2,6 +3 φ3,6 ) + ( φ1,5 −4 φ2,5 +3 φ3,5 )+ ( φ1,4 −4 φ2,4 + 3 φ3,4 ) + ( φ1,3−4 φ 2,3 +3 φ3,3 ) ]
4 [ 1,7

Maka diperoleh nilai koefisien debit (q):


1
q= [ ( 0,5933−4 (0,5496)+3(0,5)) + ( 0,6028−4 (0,5527)+3( 0,5)) + ( 0,6072−4 ( 0,5583 ) +3 ( 0,5 ) ) + ( 0,6350−
4
q=0,189

 Kesimpulan
 Setelah dilakukan analisis untuk mencari koefisien debit aliran dibawah turap
dengan tahapan cara diatas menggunakan persamaan laplace, maka
didapatkan:
 Koefisien debit aliran (pada tahap dikotomi global)  q1 = 0,2229
 Koefisien debit aliran (pada tahap dikotomi ke-1)  q2 = 0,2029
 Koefisien debit aliran (pada tahap dikotomi ke-2)  q3 = 0,1889
 Dari ketiganilai debit aliran yang telah didapatkan maka nilai debit aliran
yang diambil adalah yang terkecil yaitu q3 = 0,1889
 Maka koefisien debit aliran dibawah turap adalah 0,1889

Anda mungkin juga menyukai