Makalah Menstruasi
Makalah Menstruasi
Oleh :
Kelmopok 6
Wita Alhusada (1001112) Yogi Doranda (1001116)
Wiwi Permata Sari (1001113) Yulia Darsih (1001118)
Wulan Perwita Sari (1001114) Yunea Harisa (1001119)
Yenni Agustina Veronica Yusro Jannati (1001120)
(1001115) Yuwanda (1001121)
1
DAFTAR ISI
A. Pengertian Menstruasi…………………………………………..3
B. Siklus Menstruasi…………………...…………………………..4
D. Daur Menstruasi………………………………………………..12
E. Masa Subur……………………………………………………..12
A. Kesimpulan……………………………………………………….13
B. Saran………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gejala-gejala dari gangguan menstruasi dapat berupa payudara yang melunak, puting
susu yang nyeri, bengkak, dan mudah tersinggung. Beberapa wanita mengalami gangguan
yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot halus rahim, sakit
kepala, sakit pada bagian tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis.
Dalam bentuk yang paling berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan, kondisi ini
dikenal sebagai gejala datang bulan atau pre menstrual syndrom (PMS), dan mungkin
membutuhkan penanganan medis.
Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai amenore, atau
kegagalan bermenstruasi selama masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan
oleh bermacam-macam faktor termasuk stres, hilang berat badan, olahraga berat secara
teratur, atau penyakit. Sebaliknya, beberapa wanita mengalami aliran menstruasi yang
berlebihan, kondisi yang dikenal sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi
banyak, namun dapat berlangsung lebih lama dari periode normal.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
bagaimana gambaran tentang siklus menstruasi dan hormone yang terlibat didalamnya.
C. Tujuan Penulisan
3
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang
siklus menstruasi dan hormone yang terlibat didalamnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menstruasi
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-
sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat
pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun
mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini.
Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga
40 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam
hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan
fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.
Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan
ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil.
Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama
kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba
Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim
4
(atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai
luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina.
Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau
haid), berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil,
menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan
merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil. Kehamilan
dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.
B. Siklus Menstruasi
5
sehat dan normal. Siklus haid mulai teratur jika wanita sudah berusia 25 tahun. Siklus ini
dikendalikan oleh hormone-hormon reproduksi yang dihasilkan oleh hipotalamus, hipofisis,
dan ovarium.
Siklus menstruasi pada wanita paling mudah dimengerti jika proses ini dibagi
menjadi empat fase berdasarkan perubahan fungsional dan morfologis di dalam ovarium dan
endometrium, yaitu:
Fase Folikuler
Secara kenvensional fase ini dikenal sebagai fase pertama yang merupakan suatu
fase pada siklus menstruasi sampai terjadinya ovulasi. Pada siklus menstruasi 28 hari, fase ini
meliputi 14 hari pertama.
Fase ini diimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan
terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi
pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit
menigkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing
mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
6
Fase Ovulatior
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur.
Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan
melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada
perut bagian bawah, nyeri ini biasa disebut mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa
menit sampai beberapa jam.
Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah
melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum
yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit
meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan
suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari, korpus
luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika
telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin).
Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa
menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan
kadar HCG.
Fase menstruasi
Apabila fertilisasi tidak terjadi, produksi progesterone mulai menurun pada hari ke-26.
Corpus luteum (badan kuning) berdegenerasi dan lapisan uterus bersama dinding dalam rahim luruh
(mengelupas) pada hari ke-28 sehingga terjadi pendarahan.
Hari pertama menstruasi menandai permulaan siklus berikutnya. Sekelompok folikel
yang baru telah direkrut dan akan berlanjut menjadi folikel yang matang, dan salah satunya akan
berovulasi. Fenomena yang disebut menstruasi sebagian besar merupakan peristiwa endometrial yang
dipicu oleh hilangnya dukungan progesterone terhadap korpus luteum pada siklus nonkonsepsi.
7
Perubahan struktur ang mencolok terjadi di dalam endometrium selam
menstruasi, yang dikendalikan oleh mekanisme yang kompleks dan hanya sebagian telah
dimengerti.
Biasanya haid berlangsung selama 7 hari. Setelah itu dinding uterus pulih
kembali. Selanjutnya karena tidak ada lagi progesterone yang dibentuk,maka FSH dibentuk
lagi kemudian terjadilah proses oogenesis,dan siklus haid dimulai kembali. Siklus haid akan
berhenti jika terjadi kehamilan. Namun ada yang menyebutkan bahwa pada tiap siklus,
dikenal dengan 3 masa utama,yaitu:
8
c. Masa sekresi
9
Gambar 1. Siklus Menstruasi
10
Gambar 2. Kompleks Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium
11
Gambar 3. Siklus Hormonal
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium
(selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon
ovarium berada dalam kadar paling rendah.
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah
menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari
desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada
fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi
pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi).
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon
progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk
membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim).
12
D. Daur Menstruasi
E. Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi. Pada
masa itulah, sel telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk dibuahi.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Fase Folikel
b. Fase Estrus
c. Fase Luteal
B. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, http://ibibblog.blogspot.com.
Anonim, http://diarykiranti.com.
Anonim, www.supportliving.com.
Anonim, http://dunia-ibu.co.cc.
Anonim, www.kesrepro.info.
http://arifahpratidina.blogspot.com/2011/04/gangguan-perdarahan-di-luar-dandi.html
http://intanriani.wordpress.com/siklus-menstruasi-pada-wanita/
http://www.farmasiku.com/index.php?
target=pages&page_id=Sistem_Reproduksi_Wanita
15