Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KALIUM PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS

TANAMAN UBI JALAR (Ipomea batatas (L.) Lamb)

THE EFFECT OF POTASSIUM FERTILIZATION ON GROWTH and YIELD OF


TWO SWEET POTATO VARIETIES (Ipomea batatas (L.) Lamb)
Iin Nur Apriliani*), Suwasono Heddy dan Nur Edy Suminarti

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya


Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia
*)
E-mail: april.iin17@gmail.com

ABSTRAK du sebesar 0,76 dan varietas Ayamurasaki


sebesar 0,88.
Ubi jalar merupakan bahan pangan yang
Kata kunci : Ubi Jalar, Orange madu,
memiliki sumber karbohidrat, salah satu
Ayamurasaki, Kalium
upaya peningkatan produktivitas ubi jalar
dengan penambahan pupuk kalium (Wan-
ABSTRACT
dana et al., 2012). Pemanfaatan unsur K
merupakan salah satu langkah yang di-
Sweet potato ( Ipomoea Batatas ( L.) Lamb)
lakukan untuk meningkatkan produksi
is a crop that contain carbohydrate which
secara nyata. Penelitian yang bertujuan:
necessary for the source of world food,
untuk mempelajari pengaruh pemupukan
which including into group of tuber plant
kalium pada pertumbuhan dan hasil dua
having important potency as source of
varietas tanaman ubi jalar, serta untuk
substitution food materials. One of the
menentukan dosis pemupukan kalium yang
effort to improve the productivity is
tepat untuk kedua varietas ubi jalar agar
pottasium fertilization (Wandana et al.,
dapat dicapai pertumbuhan dan hasil umbi
2012). The use of potassium is one way
yang tinggi. Penelitian telah dilaksanakan
undertaken to increase production
pada bulan April 2014 hingga bulan Agustus
significantly. The research is to study the
2014 di Dusun Bulakunci, Desa Nogosari,
influence of K fertilization toward growth and
Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
productivity of sweet potato and determining
Bahan yang digunakan meliputi stek pucuk
dose fertilization of K to both sweet potato
tanaman ubi jalar varietas Orange madu
varietas that can reach high corm result and
dan varietas Ayamurasaki yang telah
growth. The research was conducted from
berumur 2 bulan, pupuk N (Urea), pupuk P
April 2014 to August 2014 in Bulakkunci,
(SP-36) dan pupuk K (KCl). Penelitian
Nogosari Village, Pacet district, Mojokerto.
menggunakan rancangan petak terbagi
Tools which is used hoes, sickles, scissors,
dengan perlakuan macam varietas sebagai
scales, ruler, paper labels, stationery, oven,
petak utama, terdiri dari 2 macam yaitu:
LAM (Leaf Area Meter) and Digital camera.
varietas Orange madu (V1) dan varietas
The materials are Orange madu varieties
Ayamurasaki (V2). Macam dosis pupuk
and Ayamurasaki varieties, N fertilizer
Kalium sebagai anak petak terdiri dari 5
(Urea: 46% N), P fertilizer (SP-36: 36%
level yaitu: Kontrol (tanpa pemupukan
P2O5) dan K fertilizer (KCl: 60% K2O). The
kalium) (K0) , 70 kg K2O ha-1 setara 117,00
research use Split Plot Design repeated 3
kg KCl ha-1 (K1), 140 kg K2O ha-1 setara
times, variety as main plot and dose of K
234,00 kg KCl ha-1 (K2), 211 kg K2O ha-1
fertilizer was placed as a subplot: Control
setara 351,00 kg KCl ha-1 (K3) dan 281 kg
(K0), 70 kg K2O ha-1 (K1), 140 kg K2O ha-1
K2O ha-1 setara 468,00 kg KCl ha-1 (K4).
(K2), 211 kg K2O ha-1 (K3), 281 kg K2O ha-1
Berdasarkan hasil analisis usaha tani,
(K4). Sweet potato to analysis result,
penggunaan pupuk kalium dosis 211 kg
application of 211 kg K2O ha-1 kalium
K2O ha-1 adalah lebih efisien, dengan nilai
fertilizer is efficient, with highest B/C value
B/C ratio tertinggi yaitu varietas Orange ma-
265

Apriliani, dkk, Pengaruh Kalium Pada...

for varietas Orange madu is 0,76 and Ayamurasaki (Abadi, 2013). Oleh karena
Ayamurasaki is 0,88. itu, dalam upaya untuk meningkatkan hasil
tanaman ubi jalar, maka penggunaan
Keywords: Sweet Potato, Orange madu, varietas yang berdaya hasil tinggi perlu
Ayamurasaki, Potassium dilakukan. Disisi lain, tanaman ubi jalar
diketahui sangat respon terhadap pe-
PENDAHULUAN mupukan, terutama pupuk K. Hal ini sangat
terkait karena unsur K berperan dalam
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) memacu proses membuka dan menutupnya
termasuk ke dalam kelompok umbi-umbian stomata melalui peningkatan aktivitas turgor
yang mempunyai potensi cukup penting sel. Unsur K juga berfungsi untuk memacu
sebagai sumber bahan pangan substitusi. translokasi asimilat dari source ke sink,
Hal ini dikarenakan umbi ubi jalar terkan- serta dapat menjaga tetap tegaknya batang
dung sejumlah mineral dan nutrisi yang yang memungkinkan terjadinya aliran unsur
tidak kalah pentingnya dengan kandungan hara dan air dari dalam tanah ke dalam
nutrisi pada beras, jagung maupun kelom- tubuh tanaman. Mengingat pentingnya
pok umbi-umbian yang lain. Sehubungan unsur tersebut, serta didasarkan pada
dengan hal tersebut, maka permintaan ma- minimnya informasi tentang pemupukan K
syarakat terhadap umbi ubi jalar terus me- pada tanaman ubi jalar, maka penelitian ini
ningkat. Namun demikian, peningkatan per- perlu dilakukan. Namun demikian, besar
mintaan tersebut belum diimbangi dengan kecilnya dampak aplikasi pupuk K tersebut
meningkatnya kualitas umbi yang dihasil- terhadap proses pertumbuhan dan per-
kan. kembangan tanaman, akan sangat dipe-
Indonesia merupakan negara peng- ngaruhi oleh banyak sedikitnya unsur hara
hasil ubi jalar nomor empat di dunia sejak yang tersedia, baik yang ada di dalam tanah
tahun 1968, 89% produksi ubi jalar di- maupun yang diberikan melalui pemupukan,
gunakan sebagai bahan pangan dengan serta berbagai dosis yang diaplikasikan
tingkat konsumsi 7,9 kg/kapita/tahun, se- tersebut. Diharapkan melalui penelitian ini
dangkan sisanya dimanfaatkan untuk bahan akan diperoleh informasi tentang pemberian
baku industri, terutama saus, dan pakan pupuk K yang tepat serta dalam upaya
ternak. Setelah tahun 2000, pemanfaatan untuk meningkatkan hasil ubi jalar varietas
ubi jalar sebagai bahan pangan dan non Ayamurasaki dan hasil ubi jalar varietas
pangan mulai bervariasi. Beberapa tahun Orange madu.
terakhir ini, tanaman ubi jalar menunjukkan Sitompul dan Guritno (1995)
perkembangannya secara pesat (Wandana menyatakan bahwa, tanaman dan ling-
et al., 2012). Pesatnya perkembangan kungannya merupakan satu kesatuan yang
tersebut tidak hanya ditunjukkan dengan tidak terpisahkan, artinya bahwa keber-
lahirnya berbagai produk makanan yang hasilan pertumbuhan suatu tanaman sangat
bersumber dari umbi ubi jalar, akan tetapi ditentukan oleh kondisi lingkungan dimana
juga diperlihatkan dengan lahirnya berbagai tanaman tersebut tumbuh. Selanjutnya
macam varietas ubi jalar baru yang tidak dikatakan pula bahwa hanya lingkungan
hanya unggul dalam kandungan gizi dan yang optimum, tanaman akan dapat me-
vitaminnya, akan tetapi juga unggul dalam nyelesaikan siklus hidupnya secara lengkap
penampilan bentuk maupun warna kulit dan serta dapat mengekspresikan program
daging umbinya. genetiknya secara utuh. Oleh karena itu,
Di sisi lain, untuk mempertahankan yang perlu diketahui adalah mengetahui
kualitas umbi Orange seperti varietas tingkat kebutuhan nutrisi tanaman, terutama
Orange madu perlu pula mendapat unsur K. Hal ini karena unsur K merupakan
perhatian agar mempunyai daya saing unsur hara esensial yang diperlukan untuk
tinggi terhadap varietas introduksi ataupun pertumbuhan setiap tanaman.
lokal lainnya. Diketahui bahwa varietas Peran unsur K adalah untuk memacu
Orange madu mempunyai penampilan yang translokasi asimilat dari sumber (daun) ke
tidak kalah menariknya dengan varietas bagian organ penyimpanan (sink), selain
266

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 4, April 2016, hlm. 264 - 270

terlibat dalam proses membuka dan pupuk N (berupa Urea: 46% N), pupuk P
menutupnya stomata. Stomata akan mem- (berupa SP-36: 36% P2O5), dan pupuk K
buka karena sel penjaga menyerap air, dan (berupa KCL: 60% K2O). Penelitian
penyerapan air ini terjadi sebagai akibat menggunakan Rancangan Petak Terbagi
adanya ion K+ (Singh et al., 2014). dengan 3 kali ulangan, menempatkan
Hasil penelitian Paulus dan Sumayku macam varietas pada petak utama dan
(2006), menunjukkan bahwa pupuk K dapat terdiri dari 2 macam, yaitu: varietas Orange
meningkatkan kandungan karbohidrat dan madu (V1) dan varietas Ayamurasaki (V2).
pati umbi ubi jalar. Sama halnya dengan Sedangkan macam dosis pupuk kalium
hasil penelitian Lu Jian-wei et al. (2001), sebagai anak petak terdiri dari 5 level yaitu:
bahwa tanaman ubi jalar yang ditambahkan Kontrol (tanpa pemupukan kalium) Kontrol
pupuk K dapat meningkatkan hasil panen (tanpa pemupukan kalium) (K0), 70 kg K2O
dari 1,6 ± 21,5 ton ha -1. Dengan respon K ha-1 setara 117,00 kg KCl ha-1 (K1), 140 kg
dalam tanaman 5,1 ± 50,7 % dengan rata- K2O ha-1 setara 234,00 kg KCl ha-1 (K2), 211
rata 28,7 %. Serta hasil penelitian Zuraida kg K2O ha-1 setara 351,00 kg KCl ha-1 (K3)
et al. (1992), didapatkan bahwa tanaman dan 281 kg K2O ha-1 setara 468,00 kg KCl
ubi jalar menyerap kalium dalam jumlah ha-1 (K4). Pengamatan dilakukan secara
yang berbeda untuk masing-masing destruktif dengan cara mengambil 2
komponen. tanaman contoh untuk setiap perlakuan
Paulus (2011) yang mengamati yang dilakukan pada saat tanaman berumur
tentang klon ubi jalar, jarak tanam, dan 35 hst, 55 hst, 75 hst, 95 hst dan pada saat
dosis pupuk K Hasil percobaan panen (120 hst) yang meliputi: jumlah daun,
menunjukkan bahwa Laju Tumbuh Tana- luas daun, bobot kering total tanaman dan
man (LTT) dan Laju Asimilasi Bersih (LAB) diameter umbi. Data penunjang yang
tertinggi dicapai oleh varietas Cangkuang didapatkan pada penelitian berupa sifat
yang diberi pupuk K pada semua jarak kimia tanah yang mencakup pengukuran
tanam jagung. Hasil umbi tertinggi dicapai kandungan N, P, dan K tanah yang
oleh varietas Sukuh pada jarak tanam dilakukan pada awal (sebelum penanaman),
100cm x 100cm, yaitu 16,83 ton ha -1 setelah aplikasi seluruh pupuk K, dan
dengan dosis optimum pupuk K sebesar setelah panen. Data hasil pengamatan
108,43 kg ha-1 K. dianalisis dengan menggunakan uji F pada
Mengingat pembentukan dinding sel WDUDI . XQWXN PHQJHWDKXL WHUGDSDW
ini tidak hanya terjadi pada bagian batang tidaknya interaksi atau pengaruh nyata dari
tanaman saja, tetapi juga terjadi pada perlakuan. Apabila terdapat interaksi atau
bagian umbi, maka melalui aplikasi pupuk K pengaruh nyata dari perlakuan, maka
ini diharapkan akan dapat memberikan dilanjutkan dengan uji antar perlakuan
informasi tentang dosis K yang tepat dalam dengan menggunakan BNT pada taraf p =
upaya untuk meningkatkan hasil ubi jalar 0,05.
varietas Ayamurasaki dan hasil ubi jalar
varietas Orange madu. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Hasil suatu tanaman merupakan


fungsi dari pertumbuhan, sedang
Penelitian telah dilaksanakan dari pertumbuhan tanaman sangat dikendalikan
bulan April 2014 sampai dengan bulan oleh 3 faktor, yaitu : faktor lingkungan, (2)
Agustus 2014 di Dusun Bulakunci, Desa faktor genetik dan (3) faktor manajemen.
Nogosari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Apabila diketahui jika faktor lingkungan
Mojokerto. Alat yang digunakan berupa bukan menjadi kendala dalam per-
cangkul, sabit, tugal, gunting, kamera, kembangan tanaman, maka pertumbuhan
timbangan, meteran, LAM (Leaf Area tanaman sangat dikendalikan oleh faktor
Meter), oven dan lain sebagainya. Bahan genetik dan management. Penggunaan ber-
yang digunakan ialah bibit tanaman ubi jalar bagai macam varietas merupakan imple-
(varietas Orange madu dan Ayamurasaki), mentasi dari faktor genetik, karena potensi
267

Apriliani, dkk, Pengaruh Kalium Pada...

hasil dari suatu varietas akan sangat pada akhirnya berdampak pada rendahnya
berhubungan dengan genetisnya. Sedang jumlah cabang, luas daun, maupun bobot
faktor mangement tanaman dapat berupa segar total tanaman yang dihasilkan. Pada
pengaturan jumlah dan waktu pemberian perlakuan varietas memperlihatkan bahwa
pupuk. jumlah daun tertinggi didapatkan pada
Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Ayamurasaki (Tabel 1). Tingginya
secara umum pemupukan kalium jumlah daun tersebut diduga sebagai akibat
berpengaruh nyata pada komponen faktor genetik yang dimiliki oleh varietas
pertumbuhan yang mencakup pengukuran tersebut, berdasarkan hasil pengamatan
jumlah cabang, panjang sulur tanaman, yang telah dilakukan secara visual
panjang akar, jumlah daun, luas daun, dilapangan memperlihatkan bahwa varietas
bobot segar total tanaman dan bobot kering Ayamurasaki memang mempunyai jumlah
total tanaman; komponen hasil yang daun banyak dengan ukuran daun sempit.
mencakup perhitungan jumlah umbi per Suatu tanaman yang mempunyai jumlah
tanaman, diameter umbi per tanaman, jum- daun tinggi tetapi berukuran sempit, tidak
lah umbi ekonomis per tanaman dan berpengaruh pada penerimaan energi
analisis pertumbuhan tanaman yang men- radiasi matahari untuk daun yang tumbuh di
cakup perhitungan LPR. Sedang perlakuan bawahnya, karena efek penaungannya
macam varietas berpengaruh pada seluruh rendah. Sehubungan dengan sifat tersebut,
komponen pertumbuhan. maka terlihat terjadinya kecenderungan
Rendahnya jumlah daun maupun hasil yang lebih tinggi pada berbagai
lebih sempitnya luas daun yang dihasilkan komponen pertumbuhan maupun hasil pada
tersebut memberi indikasi terbatasnya varietas Ayamurasaki.
kemampuan tanaman dalam menghasilkan Pengukuran terhadap asimilat dapat
asimilat (Suminarti, 2011). Sedangkan digambarkan melalui pengukuran bobot
asimilat merupakan energi yang digunakan kering total tanaman dan berdasarkan hasil
untuk pertumbuhan, walaupun sebagian yang telah dilakukan, bobot kering total
dari energi tersebut juga akan disimpan tanaman paling rendah didapatkan pada
sebagai cadangan makanan yang akan perlakuan kontrol (tanpa pemupukan
disimpan dalam organ penyimpanan (umbi) kalium). Diketahui bahwa asimilat
(Susanto et al., 2014). Oleh karena itu merupakan energi, baik energi untuk
apabila energi yang dihasilkan rendah, pertumbuhan, maupun energi yang
maka kemampuan tanaman untuk disimpan sebagai cadangan makanan dan
melakukan diferensiasi juga rendah dan yang disimpan dalam bentuk ekonomis.

Tabel 1 Rerata Jumlah Daun Pada Dua Macam Varietas dan Lima Dosis Pupuk K Pada Semua
Umur Pengamatan
Jumlah Daun (Helai) / Umur Pengamatan (hst)
Perlakuan
35 55 75 95
Macam Varietas
Varietas Orange madu 35,17 a 116,50 a 197,17 a 324,67 a
Varietas Ayamurasaki 51,67 b 168,33 b 562,17 b 630,67 b
BNT 5% 10,92 7,23 3,47 41,38
Dosis Pupuk K
Kontrol 18,50 a 63,50 a 188,00 a 233,25 a
-1
70 kg K2O ha 22,00 b 77,50 b 208,75 b 268,25 b
-1
140 kg K2O ha 24,25 c 88,00 c 248,75 d 305,25 d
-1
211 kg K2O ha 35,00 e 104,75 e 259,75 e 326,75 e
-1
281 kg K2O ha 30,50 d 93,50 d 233,75 c 299,50 c
BNT 5% 0,81 1,55 1,71 3,17
Keterangan: Bilangan yang didampingi oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
berdasarkan uji BNT pada taraf p = 5 %. hst = hari setelah tanam.
268

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 4, April 2016, hlm. 264 - 270

Tabel 2 Rerata Luas Daun Pada Dua Macam Varietas dan Lima Dosis Pupuk K Pada Semua
Umur Pengamatan
Luas Daun (cm2 ) / Umur Pengamatan (hst)
Perlakuan
35 55 75 95
Macam Varietas
Varietas Orange madu 830,94 3089,63 8056,88 1 1504,80 a
Varietas Ayamurasaki 1746,46 4274,07 17028,30 16698,50 b
BNT 5% tn tn tn 216,01
Dosis Pupuk K
Kontrol 237,60 a 883,49 a 4131,97 a 5512,26 a
-1
70 kg K2O ha 342,46 a 1692,72 b 5455,07 b 6172,19 a
-1
140 kg K2O ha 658,73 b 2033,97 b 7110,76 d 10533,77 c
-1
211 kg K2O ha 1833,09 d 3816,69 d 7777,34 e 11915,60 d
-1
281 kg K2O ha 794,23 c 2618,69 c 6177,42 c 8171,09 b
BNT 5% 133,74 500,11 525,10 719,64
Keterangan: Bilangan yang didampingi oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
berdasarkan uji BNT pada taraf p = 5 %. tn = tidak berbeda nyata, hst = hari setelah tanam.

Apabila suatu tanaman, asimilat yang Tabel 3 memperlihatkan bahwa bobot


dihasilkan rendah, maka energi yang kering total tanaman yang dihasilkan oleh
dipergunakan untuk pertumbuhan juga varietas Ayamurasaki adalah nyata lebih
rendah. Pertumbuhan tanaman merupakan tinggi (fase pertumbuhan) dibandingkan
suatu proses pertambahan volume, ukuran, dengan varietas Orange madu. Diketahui
maupun bobot suatu tanaman yang diawali bahwa asimilat merupakan energi, dan
dengan proses pembelahan, perluasan energi tersebut akan digunakan untuk tiga
maupun perpanjangan sel yang pada kegiatan, yaitu: (1) sebagian energi akan
akhirnya akan berdampak pada dipergunakan sebagai energi pertumbuhan,
pertambahan maupun perluasan organ (2) sebagian lagi akan disimpan sebagai
tanaman seperti jumlah daun, luas daun cadangan makanan dan (3) sebagian energi
maupun bobot kering total tanaman. akan disimpan sebagai sink yang
Mengingat untuk tanaman yang tidak merupakan bentuk hasil ekonomis tanaman.
dipupuk K, bobot kering total tanaman yang Mengingat asimilat juga digunakan
dihasilkan rendah, maka energi untuk sebagai energi pertumbuhan, maka baik
pertumbuhanpun juga rendah. Rendahnya tidaknya pertumbuhan dan perkembangan
energi pertumbuhan tersebut dibuktikan suatu tanaman akan sangat ditentukan oleh
melalui pengukuran jumlah daun maupun banyak sedikitnya asimilat yang dapat
luas daun dan panjang akar yang dihasilkan. Pertumbuhan suatu tanaman
dihasilkan. melibatkan proses pertambahan ukuran
Daun merupakan suatu organ maupun volume dari tanaman sebagai
tanaman dimana proses fotosintesis akibat terjadinya proses pembelahan,
berlangsung dan dengan lebih sedikitnya perluasan, maupun perpanjangan sel
jumlah daun maupun luas daun yang (Sitompul dan Guritno, 1995). Berdasarkan
dihasilkan oleh tanaman yang tidak dipupuk hasil analisis yang telah dilakukan
K, maka kapasitas tanaman dalam meng- memperlihatkan bahwa untuk perlakuan
hasilkan fotosintat juga rendah (Tabel 2). kontrol, indeks pembagian yang dihasilkan
Demikian dengan unsur hara, terutama N, P oleh tanaman yang tidak dipupuk K, cukup
dan K. Hal ini dapat dibuktikan melalui tinggi.
pengukuran laju pertumbuhan tanaman Akan tetapi, mengingat asimilat yang
yang memperlihatkan hasil yang paling dihasikan adalah rendah, walau indeks
rendah. Rendahnya asimilat maupun pembagian yang dihasilkan tinggi, maka
rendahnya laju pertumbuhan tanaman, akan asimilat yang dialokasikan ke bagian umbi
berdampak pada rendahnya komponen akan tetap rendah dan hal ini dapat
hasil yang diperoleh.
269

Apriliani, dkk, Pengaruh Kalium Pada...

Tabel 3 Rerata Bobot Kering Total Tanaman Pada Dua Macam Varietas dan Lima Dosis Pupuk
K Pada Semua Umur Pengamatan
Bobot Kering Total Tanaman (g) / Umur Pengamatan
Perlakuan (hst)
35 55 75 95
Macam Varietas
Varietas Orange madu 10,45 a 52,51 a 158,54 a 662,06 a
Varietas Ayamurasaki 22,01 b 64,26 b 259,72 b 826,27 b
BNT 5% 2,24 4,29 12,35 13,83
Dosis Pupuk K
Kontrol 4,95 a 20,92 a 77,97 a 201,54 a
-1
70 kg K2O ha 7,48 b 28,66 b 99,94 b 344,97 b
-1
140 kg K2O ha 11,28 c 39,81 c 140,53 c 489,22 c
-1
211 kg K2O ha 13,21 e 44,98 d 165,53 e 631,69 e
-1
281 kg K2O ha 11,77 d 40,78 e 143,43 d 565,08 d
BNT 5% 0,17 0,70 1,10 5,52
Keterangan: Bilangan yang didampingi oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
berdasarkan uji BNT pada taraf p = 5 %. hst = hari setelah tanam.

Tabel 4 Rerata Diameter Umbi Pada Dua Macam Varietas dan Lima Dosis Pupuk K
Perlakuan Diameter Umbi per tanaman (cm)
Macam Varietas
Varietas Orange madu 64,15
Varietas Ayamurasaki 55,22
BNT 5% tn
Dosis Pupuk K
Kontrol 54,10 a
-1
70 kg K2O ha 56,61 a
-1
140 kg K2O ha 60,86 a
-1
211 kg K2O ha 67,73 b
-1
281 kg K2O ha 59,13 a
BNT 5% 10,35
Keterangan: Bilangan yang didampingi oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata
berdasarkan uji BNT pada taraf p = 5 %. tn = tidak berbeda nyata.

dibuktikan dengan hasil pengamatan dari artinya bahwa tanaman akan dapat
jumlah umbi dan diameter umbi. Lebih menampilkan potensi hasilnya secara baik
rendahnya jumlah umbi maupun diameter dan hal ini didapatkan pada tanaman yang
umbi tersebut akan berdampak pada dipupuk K dosis 211 kg K2O ha-1 pada
rendahnya hasil akhir tanaman, walau dari parameter jumlah cabang, panjang sulur
hasil analisis tidak memperlihatkan tanaman, panjang akar, jumlah daun, luas
perbedaan secara nyata (Tabel 4). daun, bobot segar total tanaman, bobot
Sedang tingginya hasil yang kering total tanaman, jumlah umbi, diameter
diperoleh pada tanaman yang dipupuk umbi dan jumlah umbi ekonomis.
kalium dosis 211 kg K2O ha-1 atau setara Selanjutnya, apabila dilihat berdasarkan
dengan 382,50 kg KCl ha-1 pada sebagian kandungan K tanah awal, tengah, akhir dan
besar parameter yang diamati sebagai estimasi ketersediaannya, rendahnya
cukupnya tingkat ketersediaan K bagi kandungan K total tanah tersebut juga akan
tanaman. Menurut Sitompul dan Guritno berdampak terhadap rendahnya tingkat
(1995), bahwa apabila suatu tanaman ketersediaan K tanaman dan hal ini dapat
tercukupi kebutuhan lingkungannya, maka dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan
tanaman akan dapat terekspresikan faktor dari pengurangan hasil analisis kandungan
genetiknya secara lengkap serta dapat K total tanah tengah dan akhir, yaitu
menyelesaikan siklus hidupnya secara utuh, sebesar 80,39 %.
270

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 4, April 2016, hlm. 264 - 270

Berdasarkan pada hasil analisis Potassium. China. Better Crops


tanah maupun estimasi serapan yang Internasional 15(1) : 17-20.
diperoleh, memberi informasi bahwa tingkat Marschner, P. 2012. Mineral Nutrition of
ketersedian maupun serapan K yang tinggi Higher Plants Third Edition. Elsevier
sangat diperlukan. Kalium dapat berperan Ltd. Oxford.
dalam memacu penyerapan air sebagai Singh, R., S. Chaurasia., A. D. Gupta., A.
akibat hadirnya ion K+, sehinggga akan Mishra and P. Soni. 2014.
dapat memacu meningkatnya tekanan Comparative Study of Transpiration
turgor sel yang mengakibatkan proses Rate in Mangifera indica and Psidium
membuka dan menutupnya stomata guajawa Affect by Lantana camara
(Marschner, 2012). Membukanya stomata Aqueous Extract. Journal of
tersebut, akan memacu berlangsungnya Environmental Science, Computer
proses asimilasi tanaman yang pada Science and Engineering &
akhirnya akan berdampak pada banyaknya Technology. 3 (3) : 1228 ± 1234.
asimilat yang dihasilkan. Sitompul, S.M dan B. Guritno. 1995.
Analisis Pertumbuhan Tanaman.
KESIMPULAN Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian yang Suminarti, N. E. 2011. Pengaruh
telah dilakukan, maka dapat diangkat suatu pemupukan N dan K pada
kesimpulan bahwa: Perlakuan varietas dan pertumbuhan dan hasil tanaman talas
pemupukan kalium tidak menghasilkan (Colocasia esculenta (L.) yang
interaksi nyata pada seluruh parameter ditanam di Lahan Kering. Jurnal Akta
yang diamati. Namun demikian untuk Agrosia. 13(1) : 1 ± 7.
perlakuan pemupukan K memberikan Susanto, E., N. Herlina dan N. E.
pengaruh nyata pada sebagian besar Suminarti. 2014. Respon
parameter yang diamati, kecuali pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi
komponen panen dan indeks pembagian. jalar (Ipomoea batatas L.) pada
Aplikasi pemupukan kalium dosis 211 kg beberapa macam dan waktu aplikasi
K2O ha-1 menghasilkan pertumbuhan yang bahan organik. Jurnal Produksi
paling baik pada tanaman ubi jalar. Akan Tanaman. 2(5) : 412 ± 418.
tetapi pada komponen panen aplikasi Wandana, S., C. Hanum., dan R.
kalium pada berbagai dosis memperlihatkan Sipayung. 2012. Pertumbuhan dan
hasil yang sama. Berdasarkan hasil analisis hasil ubi jalar dengan pemberian
usaha tani, penggunaan pupuk kalium dosis pupuk kalium dan Triakontanol.
211 kg K2O ha-1 adalah lebih efisien, Jurnal Online Agroekoteknologi. 1(1) :
dengan nilai B/C ratio tertinggi yaitu varietas 199-211.
Orange madu sebesar 0,76 dan varietas Paulus, J. M., dan B.R.A. Sumayku. 2006.
Ayamurasaki sebesar 0,88. Peranan kalium terhadap kualitas
umbi beberapa varietas ubijalar
DAFTAR PUSTAKA (Ipomoea batatas (L.) Lam.). Eugenia
12(2): 76-85.
Abadi, I. J., H. T. Sebayang dan E. Zuraida, N. dan A. Dimyati. 1992. Hasil
Widaryanto. 2013. Pengaruh jarak klon harapan ubi jalar pada dua
tanam dan teknik pengendalian takaran pupuk. Dalam Hardjosumadi,
gulma pada pertumbuhan dan hasil S., M. Machmud, S. Tjokrowinoto, D.
tanaman ubi jalar (Ipomea batatas Pasaribu, Sutrisno, A. Kunia, dan N.
L.). Jurnal Produksi Tanaman. 1(2) : Mulyono (Eds.). Hasil Penelitian
2-14. Tanaman Pangan. Prosiding Seminar
Lu Jian-wei, Chan Fang, Xu You-sheng, Balittan Bogor 29 Februari dan 2
Wan Yun-fan, and Liu Dog-bi. 2001. Maret 1992 1(1) :13-17.
Sweet Potato Response to

Anda mungkin juga menyukai