Modul Biologi
Modul Biologi
131
Bab 1
Metode Ilmiah dan
Ruang Lingkup Biologi
01
C. Objek Kajian Biologi 6. Objek tingkat individu
Kumpulan dari beberapa sistem organ den-
Biologi sebagai ilmu pengetahuan, memiliki gan fungsi tertentu akan membentuk suatu
beberapa objek kajian yang meliputi manusia, individu.
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, baik
Contoh: manusia, hewan, dan tumbuhan.
yang terlihat oleh mata telanjang maupun
dengan bantuan alat (mikroskop). 7. Objek tingkat populasi
Populasi didefinisikan sebagai kumpulan in-
Tingkatan organisasi dalam kehidupan, yaitu:
dividu yang sejenis yang menempati suatu
Sel - Jaringan - Organ - Sistem organ - daerah tertentu dan dalam waktu tertentu.
Individu - Populasi - Komunitas - Contoh: sekelompok burung merpati, dan
Ekosistem - Bioma rimbunan pohon cemara.
8. Objek tingkat komunitas
Objek yang menjadi kajian ilmu biologi dibagi Komunitas adalah kumpulan beberapa popu-
menjadi beberapa tingkat, yaitu: lasi yang menempati suatu daerah tertentu.
1. Objek tingkat molekul Contoh: dalam suatu kebun terdapat pop-
Beberapa molekul yang dikaji pada ilmu ulasi lebah, populasi pohon rambutan, dan
biologi, yaitu protein, karbohidrat, lipid (le- populasi burung pipit.
mak), dan asam nukleat. 9. Objek tingkat ekosistem
2. Objek tingkat sel Ekosistem merupakan kesatuan antara
Sel adalah unit struktural dan fungsional ter- komunitas dengan lingkungan tempat
kecil dari makhluk hidup. hidupnya, serta hubungan timbal balik yang
ada di dalamnya.
3. Objek tingkat jaringan
Contoh: ekosistem hutan, ekosistem pantai,
Jaringan terbentuk dari kumpulan sel-sel
dan ekosistem danau.
yang memiliki fungsi dan bentuk yang sama.
Contoh: (jaringan pada tumbuhan) jaringan 10. Objek tingkat Bioma
parenkim, jaringan bunga karang, dan jarin- Bioma didefinisikan sebagai kumpulan berb-
gan pengangkut. agai ekosistem yang membentuk kesatuan
Contoh: (jaringan pada hewan) jaringan ekosistem dunia (global).
otot, jaringan epitel, dan lain-lain.
4. Objek tingkat organ
D. Peranan Biologi dalam
Organ terbentuk dari beberapa jaringan
Kehidupan
yang memiliki fungsi tertentu. Beberapa peranan dan pemanfaatan ilmu biologi
Contoh: jantung, hati, dan ginjal pada he- beserta cabang ilmunya dalam kehidupan, yaitu:
wan, serta akar, batang, dan daun pada tum- 1. Penggunaan mikroorganisme untuk industri
buhan. makanan (bioteknologi).
5. Objek tingkat sistem organ Contoh: pembuatan tempe dari kedelai oleh
Sistem organ tersusun atas beberapa organ bakteri Rhizopus sp., dan pembuatan tape
dari singkong atau ketan oleh Saccharomyces
yang saling bekerja dan berinteraksi secara
cereviceae.
sinergis.
Contoh: sistem pencernaan, sistem perna 2. Perkawinan silang pada tumbuhan dapat
menghasilkan produksi buah yang lebih
pasan, sistem peredaran darah, dan sistem
banyak (botani).
gerak.
02
3. Penemuan beberapa vaksin yang dipakai • Harold Urey menyatakan Teori Evolusi
untuk menambah kekebalan tubuh terhadap Kimia, yaitu bahwa kehidupan pertama kali
beberapa penyakit (imunologi). diduga terjadi di atmosfer (didukung oleh
Stanley Miller melalui percobaannya).
E. Teori As al-usul Kehidupan • Oparin mengemukakan teorinya yang
diberi nama “ Teori Biologi Evolusi”,
a. Teori Abiogenesis menyatakan bahwa kehidupan pertama
Teori abiogenesis merupakan teori yang me- kali diduga terjadi di lautan (didukung oleh
nerangkan bahwa makhluk hidup berasal Haldane dalam bukunya yang berjudul
dari benda mati yang penciptaannya terjadi “The Origin of Life”).
secara spontan.
Pencetus teori ini ialah Aristoteles. Ia men-
F. Evolusi
gatakan bahwa “Belatung berasal dari dag- a. Teori-teori Evolusi
ing yang sudah busuk". 1. Teori Lamarck (1809)
Ilmuwan yang mendukung teori ini, yaitu: Mengemukakan bahwa sifat fenotipe
1. Antonie van Leuwenhook (sifat yang dapat terlihat, seperti bentuk
2. John Needham, wajah, warna kulit, dan lain-lain) dapat
Ia mengatakan, “Bakteri berasal dari air diperoleh dari lingkungan dan diwariskan
kaldu”. secara genetik.
Contoh: jerapah mempunyai leher
b. Teori Biogenesis
yang panjang karena jerapah secara
Teori biogenesis merupakan teori yang men- terus-menerus menjulur ke atas untuk
yatakan bahwa makhluk hidup yang ada saat menggapai makanan.
ini berasal dari makhluk hidup pada masa 2. Teori Weissman
sebelumnya. Mengemukakan bahwa perubahan organ
Pencetus teori ini adalah seorang ilmuwan tubuh yang disebabkan oleh lingkungan
bernama Louis Pasteur, dengan teorinya tidak memengaruhi keturunannya.
“Omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo” Contoh: tikus yang tidak mempunyai ekor
(Kehidupan terjadi berasal dari telur, dan karena ekornya dipotong ternyata tidak
telur berasal dari makhluk hidup). diwariskan pada keturunannya.
Beberapa ilmuwan yang mendukung teori 3. Teori Charles Darwin/Teori Evolusi Darwin
ini, yaitu: (1809—1882)
1. Fransisco Redy, bereksperimen dengan M e n g e m u k a k a n b a h w a e v o l u s i
media daging. disebabkan oleh proses seleksi alam.
2. Lazzaro Spalanzani, bereksperimen dengan Teori Darwin melalui seleksi alam
menggunakan air kaldu. mencakup tiga hal, yaitu:
Teori biogenesis berhasil menumbang kan • Seleksi alam terjadi karena adanya
teori sebelumnya, yaitu abiogenesis den- keberhasilan pada reproduksi
gan dilakukannya percobaan “Air Kaldu dan organisme.
Tabung Leher Angsa” oleh Louis Pasteur. • Seleksi alam terbentuk dari interaksi
c. Teori Neoabiogenesis antara lingkungan dengan variasi
yang dimiliki oleh organisme.
• Teori ini menerangkan bahwa kehidupan
pertama kali berasal dari senyawa organik. • Produk seleksi alam merupakan
• Teori ini timbul dari dua orang ilmuwan, adaptasi organisme terhadap
yaitu Harold Urey dan Oparin. lingkungannya.
03
b. Bukti Adanya Evolusi e. Hukum Hardy-Weinberg
1. Fakta langsung adanya evolusi Menyatakan bahwa frekuensi alel dan genotipe
• Adanya variasi di antara makhluk suatu populasi selalu konstan dari generasi ke
hidup. generasi dengan kondisi tertentu, yang meliputi:
• Adanya fosil. 1. Ukuran populasi cukup besar.
2. Fakta tidak langsung adanya evolusi 2. Populasi terisolasi.
• Homolog (kesamaan) pola perkem 3. Jumlah mutasi gen dalam alel seimbang.
bangan embriologi. 4. Perkawinan acak.
• A d a n y a k a j i a n b i o g e o g r a f i 5. Kemampuan reproduksi antar-individu sama.
(penyebaran makhluk hidup) dan Persamaan Hardy-Weinberg
palaeontologi (asal-usul makhluk Karena hanya ada dua alel, kombinasi frekuensi
hidup). keseluruhan adalah:
c. Proses Terbentuknya Spesies Baru (p + q) = 1
1. Isolasi geografi: apabila batas wilayah
tidak dilewati, populasi tidak akan Kombinasi alel yang muncul secara acak, yaitu:
bertemu dengan populasi lain sehingga
P2 + 2pq + q2 = 1
perkawinan secara alamiah tidak akan
AA + 2Aa + aa = 1
terjadi.
2. Isolasi reproduksi: menyangkut ada p = frekuensi alel dominan di dalam populasi.
nya keberhasilan suatu pembuahan q = frekuensi alel resesif di dalam populasi.
dan keberhasilan organisme baru
pascapembuahan.
d. Syarat Terjadinya Evolusi
1. Adanya perubahan lingkungan.
2. Adanya relung (tempat hidup dan interaksi
suatu organisme) yang kosong.
3. Adanya keanekaragaman suatu kelompok
organisme.
04
Bab 2
Keanekaragaman Hayati
dan Klasifikasi
05
3. Untuk mengetahui hubungan kekerabatan 2. Klasifikasi sistem buatan, yaitu klasifikasi
antarmakhluk hidup. yang didasarkan pada ciri morfologi yang
4. Memberi nama makhluk hidup spesies mudah diamati dari makhluk hidup.
baru yang baru diketahui. Contoh: pada klasifikasi tumbuhan terdiri
atas herba, pohon, dan semak.
Berdasarkan tujuan tersebut maka sistem
3. Klasifikasi sistem filogenik, yaitu jenis
klasifikasi pada makhluk hidup memiliki
klasifikasi yang didasarkan pada sejarah
beberapa manfaat, yaitu:
evolusi makhluk hidup dan hubungan
1. Memudahkan kita dalam mempelajari kekerabatan antara takson satu dengan
makhluk hidup yang sangat b eraneka ya n g l a i n nya . C o nto h : h u b u n ga n
ragam. kekerabatan antara orang utan dan gorila.
2. Agar hubungan kekerabatan antarmakhluk
hidup dapat diketahui. e. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem pemberian nama pada makhluk
b. Dasar-dasar Klasifikasi
hidup yang terdiri atas dua bagian nama
Beberapa hal yang menjadi dasar pada disebut sistem tata nama ganda atau dikenal
sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu: dengan Binomial nomenclature.
1. Berdasarkan persamaan Sistem ini diperkenalkan oleh Carolus
2. Berdasarkan perbedaan Linnaeus (1707-1778). Hierarki taksonomi
3. Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus
4. Berdasarkan ciri biokimia tersusun atas takson (tingkatan) dari tingkat
5. Berdasarkan manfaat tinggi ke tingkat rendah, yaitu:
06
dengan sistem ini terdiri atas kingdom 4. Sistem Lima Kingdom (Robert Whittaker,
Plantae (tumbuhan) dan kingdom Animalia tahun 1969). Sistem lima kingdom terdiri
(hewan). atas kingdom Monera, kingdom Protista,
2. Sistem Tiga Kingdom (Ernest Haekel, tahun kingdom Fungi, kingdom Plantae, dan
1866). Sistem tiga kingdom terdiri atas kingdom Animalia.
kingdom Protista, kingdom Plantae, dan 5. Sistem Enam Kingdom (Salomon, tahun
kingdom Animalia. 1999-2002). Sistem enam kingdom terdiri
3. Sistem Empat Kingdom (E. Chatton, tahun atas kingdom Virus, kingdom Protista,
1959). Sistem empat kingdom terdiri atas kingdom Monera, kingdom Fungi, kingdom
Monera, Protista, Plantae, dan Animalia. Plantae, dan kingdom Animalia.
07
Bab 3
Virus
08
Rous Sarcoma Virus (RSV) penyebab
2. E. Perkembangbiakan Virusirus
kanker pada ayam
3. Rhabdovirus penyebab rabies pada Untuk berkembang biak, virus harus menginfeksi
anjing dan kera. sel inangnya. Proses reproduksi virus terdiri atas
dua tipe, yaitu tipe litik dan lisogenik.
b. Berdasarkan susunan asam nukleat, virus
diklasifikasikan menjadi lima, yaitu: a. Siklus Litik
Pada siklus litik, replikasi genom virus
1. Virus dengan DNA pita tunggal (ssDNA)
Contoh: Parvovirus harus melaku-kan menyebabkan kematian pada sel inang. Virus
infeksi bersama dengan Adenovirus agar yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus litik
bisa tumbuh. (lisis) disebut dengan virus virulen.
2. Virus dengan DNA pita ganda (dsDNA) Siklus litik terdiri atas dua fase, yaitu:
Contoh: Adenovirus, penyebab penyakit 1. Fase adsorbsi, diawali dengan menempelnya
pada saluran pernapasan. ujung ekor virus pada dinding sel bakteri,
kemudian enzim lisozim dikeluarkan untuk
3. Virus dengan RNA pita tunggal (ssRNA
melubangi dinding sel inang.
positif)
2. Fase injeksi (penetrasi), yaitu dimasukkannya
Pada virus ini ssRNA berperan sebagai
DNA atau RNA virus ke dalam isel inang.
mRNA (pembawa pesan kode gen RNA).
Kepala dan ekor virus tetap tertinggal di luar
Contoh: Picorna, yaitu virus yang
sel dan akan terlepas serta tidak berfungsi
menyebabkan penyakit polio.
ketika injeksi DNA telah dilakukan.
4. RNA pita tunggal (ssRNA negatif) 3. Fase sintesis, yaitu DNA virus yang
Pada virus ini ssRNA sebagai cetakan mengandung enzim liso zim akan
mRNA menghancurkan DNA bakteri, kemudian
Contoh: Rhabdovirus penyebab rabies. mereplikasikan diri, melakukan sintesis
5. RNA pita ganda (dsRNA) protein hingga membentuk bagian-bagian
Contoh: Reovirus, penyebab penyakit kapsid, seperti kepala, ekor, dan serabut ekor.
diare. 4. Fase perakitan, yaitu bagian-bagian kapsid
Keterangan: virus yang awalnya terpisah selanjutnya
ss = single stranded/rantai tunggal dirakit menjadi kapsid virus hingga terbentuk
ds = double stranded/rantai ganda. tubuh virus baru.
5. Fase lisis, yaitu hancurnya sel inang (lisis)
D. Bakteriofage dan melepaskan virus-virus baru yang akan
menginfeksi sel inang lainnya, begitu seterusnya.
• Bakteriofage merupakan kesatuan biologis
b. Siklus Lisogenik
paling sederhana yang mampu mereplikasi
dirinya (menggandakan diri menjadi lebih • Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi
banyak). genom virus tanpa meng hancurkan sel
inang sehingga virus berintegrasi ke dalam
• Tubuh bakteriofage tersusun atas kepala,
kromosom bakteri atau sel inang.
ekor, dan serabut ekor. Ekor fage berfungsi
• Fase awal yang dilalui oleh siklus lisogenik
sebagai alat penginfeksi ke sel inang. sama dengan siklus litik, yaitu melalui fase
• Proses infeksi bakteriofage pada sel bakteri adsorbsi dan fase injeksi. Selanjutnya
juga digunakan oleh virus untuk berkembang melalui fase-fase berikut ini, yaitu:
biak. Proses ini terdiri atas dua tipe, yaitu litik 1. Fase penggabungan, yaitu bergabungnya
(virulen) dan lisogenik. DNA virus dengan DNA bakteri. Dengan
demikian, bakteri yang terinfeksi akan
memiliki DNA virus.
09
2. Fase pembelahan, DNA virus yang dalam sel bakteri. Jadi, jika sel bakteri
bergabung dengan DNA bakteri menjadi bereplikasi maka sekaligus memproduksi
tidak aktif (profage). Dengan demikian, insulin.
jika DNA bakteri bereplikasi maka DNA 3. Pada pembuatan vaksin, misalnya vaksin
virus yang tidak aktif tersebut akan ikut polio, vaksin campak, dan vaksin cacar.
bereplikasi.
4. Untuk membuat zat antitoksin.
3. Fase sintesis, yaitu DNA virus yang telah
aktif akan menghancurkan DNA bakteri b. Virus yang Merugikan
dan memisahkan diri. Selanjutnya, DNA Beberapa virus yang menyebabkan
virus akan mensintesis protein sel inang timbulnya infeksi penyakit dikelompokkan
sekaligus mereplikasikan diri.
menjadi tiga, yaitu:
4. Fase perakitan, yaitu kapsid yang
terbentuk dari protein sel inang dirakit • Virus yang menyebabkan penyakit pada
menjadi kapsid virus. Selanjutnya, DNA manusia
virus baru masuk ke dalam kapsid sehingga 1. Virus Avian influenza, penyebab virus
membentuk virus baru. flu burung.
5. Fase lisis, yaitu terjadi lisis pada sel setelah 2. Poliovirus, yaitu virus penyebab
terbentuk bakteri virus baru. Virus-virus penyakit polio.
yang terbentuk kemudian akan menyerang 3. Virus Ebola, yaitu virsu yang
bakteri (sel inang) lain.
menyebabkan penyakit ebola pada
Lisis
manusia.
sel
• Monera (organisme prokariota) berasal dari Dinding sel tersusun atas hemiselulosa
bahasa Yunani. Monera artinya tunggal. dan senyawa peptidoglikan (protein dan
• Ciri-ciri monera: asam amino).
a. Uniselular (bersel satu) 3. Membran sitoplasma, tersusun atas
b. Tidak memiliki membran inti (prokariota) lapisan lipoprotein (fosfolipid dan
• Kingdom monera terdiri atas: protein) yang bersifat permeabel
a. Eubacteria (bakteri) dan berperan untuk mengatur keluar
b. Archaebacteria (archae) masuknya zat-zat di dalam sel bakteri.
b. Struktur Bagian dalam Sel
A. Ciri-ciri Bakteri (Eubacteria)
Bagian dalam sel bakteri terdiri atas DNA,
1. Bersel tunggal (uniselular). mesosom, ribosom, plasmid, dan endospora.
2. Inti selnya tidak memiliki membran inti 1. DNA, merupakan materi inti genetik
(prokariotik). sebagai pembawa sifat pada makhluk
3. Ukuran sel berkisar antara 1—5 mm (1 mm hidup, khususnya bakteri.
= 1/1000 mm). 2. Mesosom, merupakan bagian dari
4. Berkembang biak secara aseksual dengan membran sitoplasma yang mengalami
membelah diri. p e l i p a ta n . M e s o s o m b e r p e ra n
5. Hidup di berbagai lingkungan/habitat. dalam sintesis dinding sel serta pada
6. Beberapa jenis bakteri berperan penting pembelahan nukleus (inti sel).
pada proses penguraian zat-zat organik. 3. Ribosom, merupakan bagian dari
7. Bergerak dengan flagela atau pili. organel sel yang berperan utama dalam
proses sintesis protein di dalam sel.
B. Struktur Bakteri (Eubacteria) 4. Plasmid, berbentuk seperti cincin,
terdapat di dalam sitoplasma, dan
a. Struktur Bagian Luar Sel berfungsi sebagai alat pertahanan sel
Bagian luar sel bakteri terdiri atas kapsul, terhadap lingkungan yang ekstrim.
dinding sel, dan membran plasma. 5. E n d o s p o ra , m e r u p a ka n s p o ra /
1. Kapsul, merupakan bagian paling luar struktur yang berdinding tebal yang
berupa lapisan lendir. Kapsul berfungsi terbentuk saat kondisi lingkungan tidak
sebagai pelindung sel dan dapat menguntungkan bagi bakteri (panas,
digunakan sebagai cadangan makanan. dingin, dan kering). Endospora akan
kembali menjadi sel bakteri saat kondisi
2. Dinding sel, berfungsi untuk melindungi
lingkungan membaik.
dan memberi bentuk pada sel bakteri.
11
c. Flagela c. Berdasarkan Pewarnaan Gram
Flagela merupakan alat gerak bakteri Uji pewarnaan gram yang dilakukan
dengan bentuk seperti rambut dan tersusun terhadap bakteri digunakan untuk
atas senyawa protein yang bernama flagelin. mengetahui perbedaan struktur dinding
Jumlah dan letak flagela dijadikan salah sel. Terdapat dua jenis bakteri berdasarkan
satu dasar penggolongan bakteri. perbedaan pewarnaan gram, yaitu:
d. Pili (Fimbriae) 1. Bakteri gram positif
Pili memiliki bentuk seperti benang filamen • Bakteri gram positif memberikan war
dan banyak dimiliki oleh bakteri gram na ungu pada pengecatan gram karena
negatif. Ukurannya lebih kecil, pendek, dan dinding peptidoglikannya tebal.
lebih banyak dari flagela. Pili tidak berfungsi • Bakteri gram positif memiliki dinding
sebagai alat gerak melainkan sebagai sel yang lebih sederhana, namun le
gerbang masuknya bahan genetik selama bih tebal dari dinding sel bakteri gram
berlangsungnya proses konjugasi. negatif, yaitu sekitar 20—25 nm.
Contoh: Aerococcus, Leuconostoc.
C. Penggolongan Bakteri 2. Bakteri gram negatif
• Dinding sel bakteri ini lebih tipis dari
Berikut adalah penggolongan bakteri yang
bakteri gram positif, yaitu sekitar 10—
didasarkan pada:
15 nm dengan kandungan peptidoglikan
a. Berdasarkan Letak Flagela pada Sel
yang lebih sedikit, namun memiliki
Bakteri
struktur yang lebih kompleks.
1. Monotrik, yaitu bakteri yang hanya
• Bakteri gram negatif memberikan
memiliki satu flagela pada salah satu
pewarnaan merah saat diuji pengecatan
ujung selnya.
gram karena dinding peptidoglikannya
2. Lopotrik, yaitu bakteri yang memiliki
dua atau lebih flagela di salah satu ujung tipis dan selnya dilapisi oleh periplasma
selnya. dan membran luar lipoprotein.
3. Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua • Umumnya bakteri yang bersifat patogen
atau lebih flagela di kedua ujung selnya. merupakan jenis dari bakteri gram
4. Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki negatif.
flagela di seluruh permukaan selnya. • Contoh: E. coli, Salmonella typhi,
Enterobacter cloacae, dan Shigella.
b. Berdasarkan Bentuk Tubuh Bakteri
1. Kokus (bulat), yaitu streptokokus d. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
(bakteri S. thermophillus), diplokokus 1. Bakteri aerob obligat, yaitu kelompok
( b a k t e r i D. p n e u m o n i a e ) , d a n bakteri yang memerlukan gas oksigen
stafilokokus (bakteri S. aureus). dalam proses respirasinya.
2. Basil (batang), yaitu monobasil Contoh: Acitenobacter baumanii
(bakteri E. coli, Salmonella thypi) dan (penyebab infeksi saluran pernapasan).
streptobasil (bakteri Azotobacter dan 2. Bakteri anaerob fakultatif, yaitu bakteri
Bacillus antracis). yang membutuhkan gas oksigen, namun
3. Vibrio (koma), misalnya pada bakteri masih dapat hidup tanpanya.
Vibrio cholerae (penyebab penyakit kolera). Contoh: Escherichia coli (ditemukan
pada usus manusia).
4. Spirilum (spiral), misal pada bakteri
Treponema palidum.
12
3. Bakteri anaerob obligat, yaitu bakteri • Saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh
yang tidak membutuhkan gas oksigen makanan dari sisa-sisa organisme yang
karena dapat merusak selnya. telah mati, seperti bangkai hewan dan
Contoh: Clostridium tetani (bakteri sampah organik.
penyebab tetanus).
Contoh: E. coli.
4. Bakteri anaerob aerotoleran, yaitu
bakteri yang tidak menggunakan f Pembagian dalam Filum/Divisi
oksigen, namun masih dapat hidup di Bakteri dikelompokkan menjadi lima filum, yaitu:
tempat yang mengandung oksigen.
1. Proteobacteria
Contoh: Lactobacillus bulgaricus dan
Proteobacteria adalah kelompok terbesar
Streptococcus lactis digunakan dalam
bakteri. Proteobacteria sendiri dikelompokkan
industri pembuatan yoghurt dan keju. menjadi bakteri ungu yang bersifat
5. Bakteri mikroaerofilik, yaitu jenis bakteri fotoautotrof, proteobacteria kemoheterotrof,
yang menggunakan oksigen untuk dan proteobacteria kemoautotrof. Contoh:
respirasi, tapi hanya dapat hidup dengan bakteri Escherichia coli.
konsentrasi oksigen yang rendah.
2. Bakteri gram positif
Contoh: Campylobacter fetus (penyebab
aborsi spontan pada hewan ternak). Pada kelompok bakteri gram positif,
beberapa bakteri ada yang dapat melakukan
e. Berdasarkan Cara Hidupnya fotosintesis (fotoautotrof), ada yang
1. Bakteri autotrof, yaitu jenis bakteri yang bersifat kemoheterotrof, dan ada juga yang
dapat mensintesis makanannya sendiri dari membentuk endospora (struktur yang bersifat
zat anorganik menjadi zat organik. Bakteri ini tahan terhadap panas) ketika lingkungan
dibedakan menjadi dua, yaitu: terdapat sedikit makanan. Contoh: bakteri
• Bakteri fotoautotrof: sumber energi Bacillus sp. dan Clostridium sp.
untuk proses sintesis makanan berasal 3. Spirochetes
dari cahaya (fotosintesis). Kelompok spirochetes bukan merupakan
Contoh: bakteri sulfur hijau (Chloro kelompok besar, tetapi keberadaannya
bium), bakteri sulfur ungu (Chromatium), dapat memengaruhi kehidupan manusia
dan sianobakteria (Anabaena). karena beberapa jenis bakteri ini dapat
• Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Contoh: Treponema pallidium (menyebabkan
menggunakan senyawa kimia sebagai
penyakit sifilis).
sumber energi yang dipakai untuk
sintesis senyawa organik. 4. Chlamydias
Contoh: Thiobacillus, bakteri nitrifikasi Kelompok chlamydias merupakan kelompok
(Nitrosomonas dan Nitrobacter). bakteri yang memiliki ukuran paling kecil.
Chlamydias hanya dapat hidup sebagai parasit
2. Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang
bagi sel-sel makhluk hidup lainnya. Contoh:
tidak dapat mensintesis makanan sendiri
Chlamydia psittaci (penyebab infeksi mata).
melainkan memanfaatkan bahan organik dari
organisme lain. Bakteri heterotrof dibedakan 5. Cyanobacteria (ganggang hijau-biru)
menjadi dua, yaitu: Merupakan kelompok yang mengandung
beberapa macam pigmen, seperti klorofil
• Parasit, yaitu bakteri yang mengambil
(hijau), fikosianin (biru), karotenoid (jingga),
makanan dari organisme lain (inangnya) dan beberapa pigmen tambahan sehingga
sehingga dapat merugikan inangnya. menyebabkan berwarna-warni. Adanya
Contoh: Mycobacterium tuberculosis. pigmen klorofil membuat bakteri ini mampu
untuk melakukan fotosintesis Contoh:
13
• Ganggang hijau-biru bersel satu, contoh: mampu melakukan proses nitrifikasi,
Gleocapsa, Chroococcus. yaitu mengubah amonia (NH3) men
• Ganggang hijau-biru bentuk koloni, contoh: jadi nitrit (NO 2), sedangkan bakteri
Polycyshis. Nitrobacter mampu mengubah nitrit
• Ganggang hijau-biru bentuk benang (filamen), (NO2) menjadi nitrat (NO3). Reaksinya,
contoh: Nostoc, Oscillatoria, Anabaena. yaitu:
Nitrosomonas
2 HNO2 + 2 H2O + energi
D. Reproduksi Bakteri 2 NH3 + 3 O2
Nitrosococcus
14
Cytophaga 3. Dinding sel tidak mengandung peptido
2 Penyakit pada ikan glikan.
columnaris
Streptococcus Radang payudara 4. Sel belum memiliki membran inti
3
agalactia sapi (prokariotik), namun ribosomnya mirip
Bengkak rahang dengan ribosom eukariotik.
4 Actinomyces bovis
pada sapi 5. Membran plasma mengandung lipid.
3. Bakteri penyebab penyakit pada tanaman 6. Rata-rata memiliki ukuran 0,1 mm—15
mm.
No Bakteri Penyakit
Menyerang pucuk • Archaebacteria digolongkan menjadi tiga,
1 Xanthomonas oryzae
batang padi yaitu:
Xanthomonas Menyerang 1. Metanobacteria, merupakan bakteri
2
campestris tanaman kubis yang bersifat hemoautotrof yang
Pseudomonas Daun layu pada mampu menghasilkan gas metana
3
solenacearum terung-terungan (CH4) dan tidak memerlukan oksigen
Penyakit busuk (anaerob).
4 Erwinia amylovora pada buah-
C o nto h : b a kte r i S u cc i n o m o n a s
buahan
a my l o l y t i c a ( h i d u p d i s a l u ra n
Nekrosis pada
5 Xanthomonas citri pencernaannya sapi).
tanaman jeruk
2. Halobacterium, yaitu jenis halofil yang
hidup pada kondisi ekstrim dengan
F. Archaebacteria kadar garam yang tinggi, seperti di Laut
Mati dan Great Salt Lake.
• Memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 3. Thermoplasma, ditemukan di dalam
1. Bersel satu air asam yang berasal dari mata air
2. Hidup pada kondisi lingkungan yang belerang yang panas.
ekstrim.
15
Bab 5
Protista
16
• Radiolaria, memiliki habitat di laut dan 3. Ciliata (Ciliophora)
fosilnya tersusun atas silikat membentuk Ciri-ciri:
tanah radiolaria yang dimanfaatkan sebagai • Bersel satu dengan bentuk tubuh tetap.
bahan penggosok. • Mempunyai celah mulut dan dilengkapi
dengan anus sel.
• Memiliki dua buah inti sel, yaitu
makronukleus (alat reproduksi aseksual)
dan mikronukleus (alat reproduksi
seksual).
Amoeba Foraminifera Radiolaria
• Pada dinding sel terdapat rambut getar
2. Flagelata (Mastigophora) (silia) sebagai alat gerak.
Ciri-ciri: • Reproduksi secara seksual dengan
• Bersel satu (uniseluler). konjugasi dan aseksual dengan
• Bentuk sel tetap dan tidak punya membelah diri.
rangka. • Hidup di perairan tawar yang banyak
• Ukuran tubuh antara 35—60 mm. mengandung zat organik.
• Umumnya berkloroplas. Struktur tubuhnya, yaitu:
• Alat gerak berupa flagel
• Kebanyakan hidup di air tawar. Silia
Vakuola
• Bersifat autotrof dan memakan zat kontraktil
organik berupa larutan. Vakuola
Makronukleus makanan
• Reproduksi secara aseksual dengan Mikronukleus
membelah diri secara memanjang. Endoplasma
Sitostoma
Struktur tubuhnya, yaitu: Ektoplasma
Flagela
17
4. Sporozoa (Apikompleksa) • Habitat di wilayah perairan dan di
Ciri-ciri: tempat yang lembap.
• Bersel satu. • Reproduksi secara aseksual dengan
• Dapat membentuk semacam spora membelah diri (pada alga uniseluler)
dalam siklus hidupnya. atau membentuk fragmentasi (pada
• Tidak mempunyai alat gerak. alga multiseluler).
• Parasit pada hewan dan manusia.
b. Jenis-jenis Alga
• Reproduksi secara aseksual dengan
Berdasarkan warna pigmennya, ganggang
schizogoni (membelah diri dalam tubuh
diklasifikasikan menjadi lima kelompok,
inang) atau sporogoni (membentuk
yaitu:
spora dalam tubuh inang) dan secara
1. Alga hijau (Chlorophyta)
seksual dengan peleburan dua gamet
dalam tubuh nyamuk (inangnya). • Kandungan pigmen utama yang dimiliki
oleh Chlorophyta adalah klorofil (hijau)
Plasmodium merupakan contoh dari dengan pigmen tambahan berupa
sporozoa yang hidup pada sel inangnya, karoten.
yaitu nyamuk. Jenis-jenis Plasmodium, yaitu:
• Hidup di perairan (tawar maupun
• Plasmodium vivax, penyebab malaria
air laut), ada pula yang bersimbiosis
tertiana, masa sporulasi (gejala demam)
dengan jamur membentuk lichen.
setiap 2 x 24 jam.
• Reproduksi secara aseksual (membelah
• Plasmodium falcifarum, penyeb ab
diri, fragmentasi, dan spora) dan seksual
malaria tropika, masa sporulasi setiap
(isogami, anisogami, dan oogami).
1—3 x 24 jam.
• Contoh: Protococcus, Chlorella,
• Plasmodium malariae, penyebab
Chlamydomonas, Spirogyra
malaria kuartana, masa sporulasi setiap
(berfilamen), dan Ulva lactua
1—3 x 24 jam.
(berbentuk talus).
• Plasmodium ovale, penyebab malaria
ovale tertiana (limpa). 2. Alga cokelat (Phaeophyta)
• Kandungan pigmen utama yang dimiliki
B. Protista Mirip Tumbuhan (Alga) adalah fikosantin (pigmen cokelat).
• Reproduksi aseksual dengan
a. Ciri-ciri Alga
fragmentasi, zoospora. Reproduksi
• Ada yang uniseluler dan multiseluler. seksual dengan oogami, sel telur
• Dinding sel tersusun atas selulosa. dihasilkan oleh oogonia, dan sperma
• Sel sudah memiliki membran inti oleh anteridia.
(eukariotik).
• Pada dinding sel, selain selulosa terdapat
• Struktur tubuh seperti tumbuhan talus
asam alginat, pigmen fotosintesis
karena belum memiliki akar, batang,
aksesoris (tambahan) klorofil a dan c,
dan daun sejati.
xantofil, simpanan karbon karbohidrat.
• Memiliki pigmen warna, seperti klorofil,
• Contoh: Laminaria sp. (penghasil asam
xantofil (kuning), karoten (keemasan),
alginat yang dibutuhkan untuk produksi
fikoeritrin (merah), fikosianin (biru), dan
tekstil, makanan, dan kosmetik),
lain-lain.
Sargassum, Fucus, Turbinaria decurens,
• Dapat melakukan fotosintesis sehingga
dan Macrocystis.
dikatakan bersifat fotoautotrof.
18
3. Alga merah (Rhodophyta) • Pyrrophyta merupakan jenis alga
• Kandungan pigmen utama yang dimiliki yang uniseluler dan dapat melakukan
adalah fikoeritrin (pigmen merah). fotosintesis.
• Hampir semua jenis rhodophyta hidup • Reproduksi secara aseksual (membelah
di laut. diri).
• Reproduksi secara aseksual melalui • Contoh: Gymnodinium breve (penghasil
spora, seksual dengan oogami. toksin bagi saraf).
• Contoh: Eucheuma spinosum (bahan
baku agar-agar) C. Protista Mirip Jamur
4. Alga keemasan (Chrysophyta) a. Ciri-ciri
• Pigmen dominan yang dikandung • Struktur tubuh berbentuk seperti lendir
adalah xantofil (pigmen keemasan), (fase asimilatif).
tidak memiliki pirenoid, dan memiliki
• Bergerak seperti amoeba (fase
kloroplas dengan ukuran kecil.
plasmodium).
• Hidup di tempat berair (air tawar
• Digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu
maupun air laut).
Oomycotina dan Myxomycotina.
• Berkembang biak secara aseksual
dengan membelah diri atau spora dan b. Jenis-jenis Jamur Protista
dengan seksual melalui penyatuan 2 1. Oomycotina (jamur air)
gamet. • Bersel banyak (multiseluler) dan berinti
• Contoh: Mischococcus, Synura, dan banyak.
Navicula. • Dinding sel tersusun atas selulosa
dengan hifa tidak bersekat.
5. Alga api (Pyrrophyta)
• Memiliki habitat di air tawar dan darat.
• Beberapa Pyrrophyta mampu • Contoh: Phytophythora infestan (parasit
memendarkan cahaya (karena adanya pada kentang), dan Phytium (penyebab
senyawa fosfor) sehingga bersifat penyakit busuk pada kecambah
fosforesensi. Fosforesensi menye berbagai tanaman).
babkan laut tampak bercahaya pada
malam hari, oleh karenanya alga ini 2. Myxomycotina (jamur lendir)
disebut alga api. • Disebut jamur lendir karena tubuhnya
• Pyrrophyta juga dapat menyebabkan memiliki massa berlendir yang
peristiwa ride tide (air laut berwarna menyebar dalam daur hidupnya yang
merah kecokelatan). Dari peristiwa ini, disebut dengan plasmodium.
alga menghasilkan racun yang dapat • Myxomycotina merupakan predator
membunuh ikan dan hewan laut di fago-sit karena dapat memakan bakteri/
sekitarnya. hama.
• Memiliki kandungan pigmen berupa • Bersifat heterotrof dengan tahapan
xantofil, dinosantin, fikobilin, dan makan mirip amoeba (amoeboid).
klorofil. • Contoh: Dictyostelium discoideum,
Dinoflagelata.
19
Bab 6
Fungi (Jamur)
20
• Jenis jamur ascomycota ada yang uniseluler, c. Basidiomycota
yaitu Saccharomyces cereviceae atau dikenal • Ciri umum jamur ini adalah hifanya bersekat
dengan ragi (yeast). dikariotik (setiap sel memiliki inti sel yang
• Berdasarkan bentuk askokarp yang dihasilkan, berpasangan).
jamur ascomycota terbagi menjadi empat, • Bentuk tubuh makroskopis sehingga dapat
yaitu: dilihat langsung, bentuk tubuh buahnya
1. Kleistotesium, yaitu kelompok jamur (basidiokarp) yang menyerupai payung dan
ascomycota yang memiliki askokarp terdiri atas batang dan tudung.
berbentuk bulat tertutup (ciri dari kelas • Bagian bawah tudung terdapat lembaran-
Plectomyces). Contoh: jamur dari genus lembaran bilah sebagai tempat terbentuknya
Penicillium dan Aspergillus. basidium.
2. Peritesium, yaitu kelompok jamur yang • Reproduksi aseksual ditandai dengan
memiliki askokarp berbentuk botol (ciri pembentukan konidium. Sedangkan, fase
dari genus Pyrenomycetes). Contoh: reproduksi seksualnya dengan pembelahan
Neurospora, Roselinia arcuata, dan basidiospora yang terbentuk pada basidium
Xylaria tabacina. yang berbentuk ganda.
3. Apotesium, yaitu kelompok jamur • Sebagian besar jamur jenis ini dimanfaatkan
a s c o my c o ta ya n g a s ko ka r p nya sebagai makanan karena mengandung nilai
berbentuk seperti cawan atau mangkok. gizi yang tinggi.
Contoh: Peziza aurantia (hidup sebagai
• Contoh:
saprofit di sampah), Marshella esculenta
dan Tuber sp. yang dimanfaatkan 1. Jamur merang (Volvariella volvaceae),
sebagai makanan. hidup pada lingkungan dengan
kelembapan tinggi dan dimanfaatkan
4. Askus telanjang, yaitu golongan
sebagai bahan makanan.
jamur ascomycota yang tidak memiliki
askokarp (tidak membentuk badan 2. Jamur kuping (Auricularia polytricha),
buah) dan merupakan ciri dari tubuh berwarna cokelat kehitaman,
kelas Protoascomycetes. Contoh: hidup sebagai saprofit pada kayu lapuk,
Saccharomyces cereviceae, Candida dan umumnya digunakan sebagai
albicans, dan Tricoderma. campuran sup.
• Contoh jamur jenis ascomycota beserta 3. Jamur shitake, hidup pada batang kayu
peranannya, yaitu: dan banyak dibudidayakan di Jepang
dan Cina sebagai bahan makanan.
1. Aspergillus oryzae, sebagai pelunak
adonan roti. 4. Puccinia graminis, merupakan parasit
pada rumput.
2. Penicillium notatum dan Penicillium
chrysogenum sebagai penghasil 5. Ganoderma applanatum, penyebab
antibiotik penisilin. kerusakan pada kayu.
22
Bab 7
Tumbuhan (Plantae)
23
Klasifikasi tumbuhan lumut Siklus reproduksi tumbuhan paku
Menurut bentuk tubuhnya, lumut dapat Sama dengan lumut, tumbuhan paku juga
digolongkan menjadi tiga, yaitu: mengalami siklus pergiliran keturunan pada
perkembangbiakannya, yaitu:
1. Lumut hati (Hepaticeae), berbentuk
lembaran (talus), rizoidnya tidak Spora (n)
bercabang dan terdapat di bawah
tangkai atau talusnya. Umumnya hidup Protalium (n)
di tebing-tebing yang lembap. Contoh:
Marchantia polymorpha, Ricciocarpus sp.
2. Lumut daun (Bryophyta), banyak Anteridium (n) Arkegonium (n)
24
daun yang berkumpul membentuk kerucut 1. Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae)
yang disebut strobilus. Ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae
Contoh: Lycopodium clavatum, Lycopodium • Daun sempit, tegak, dan kaku.
sp. (paku tanduk rusa), dan Selaginela sp. • Umumnya berakar tunggang.
2. Paku ekor kuda (Sphenophyta), yaitu jenis • Bakal biji tidak terlindungi daging buah.
paku yang berdaun kecil seperti selaput • Bentuk tubuh tumbuhan ada yang
dan tersusun melingkar. Batangnya mirip berupa semak, perdu, atau pohon.
daun cemara, berongga, dan tumbuh tegak. • Tidak memiliki bunga yang sesungguhnya,
Umumnya jenis paku ini hidup di dataran melainkan berbentuk strobilus.
tinggi. • Pembuahan terjadi secara tunggal.
Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda). Klasifikasi Gymnospermae
3. Paku purba (Psilophyta), sebagian besar Tumbuhan biji terbuka diklasifikasikan ke
jenisnya telah punah. Tumbuhan paku ini dalam empat kelas, yaitu:
belum memiliki daun dan akar, batangnya Cycadinae, memiliki ciri khas, yaitu
•
bercabang menggarpu dengan sporangium batangnya tidak bercabang, daunnya
terdapat pada ujung cabangnya, dan telah berbentuk pita dengan tulang daun
memiliki berkas pengangkut. yang menyirip. Jenis ini memiliki
Contoh: Psilotum nodum, Rhynia major. strobilus jantan yang halus dan kecil.
4. Paku sejati (Pterophyta), merupakan jenis Sedangkan, strobilus betina lebih besar
paku yang banyak dijumpai, umumnya dan berkayu.
disebut pakis. Tumbuhan ini berdaun lebar Contoh: pakis haji (Cycas rumpii).
dan mudah menggulung. Sporangium Gnetinae, memiliki strobilus tunggal
•
terdapat pada sporofil. yang tersusun majemuk, daun
Contoh: Azolla pinnata (paku sampan), berhadapan atau melingkar.
Marsilea crenata (semanggi), Adiantum Contoh: melinjo (Gnetum gnemon).
cuneatum (suplir), dan Asplenium nidus
• Coniferae, memiliki batang yang
(paku sarang burung).
tegak, lurus, dan bercabang, daunnya
c. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) berbentuk jarum. Strobilus berbentuk
Ciri-ciri tumbuhan berbiji kerucut, terdiri dari strobilus jantan
1. Merupakan organisme fotoautotrof. (berupa sisik) dan strobilus betina
(menghasilkan bakal biji).
2. Memiliki akar, batang, daun, dan bunga.
Contoh: pinus (Pinus merkusii), dan
3. Merupakan tumbuhan heterospora.
damar (Agathis alba).
4. Bentuk tubuh tumbuhan bervariasi,
• Ginkgoinae, berupa pohon besar
seperti pohon, perdu, semak, dan
dengan daun lebar berbentuk seperti
herba.
kipas. Tumbuhan ini meranggas
5. Berkembang biak melalui proses saat musim panas, dan umumnya
penyerbukan dan pembuahan yang digunakan sebagai bahan obat-obatan
menghasilkan biji. dan kosmetik.
Klasifikasi tumbuhan berbiji Contoh: Ginkgo biloba (ginko).
Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan berbiji
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
25
2. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) - Euphorbiaceae (jarak-jarakan).
Ciri ciri Angiospermae Contoh: Manihot utilisima (ubi
• Berdaun lebar, tunggal, dan majemuk. kayu).
• Bakal biji terlindung oleh daging buah. - Moraceae.
• Akar tunggang atau serabut. Contoh: Ficus benjamina
• Pembuahan terjadi secara ganda. (beringin).
• Memiliki bunga sebagai alat - Papilionaceae (polong-pologan).
perkembangbiakan (benang sari sebagai Contoh: Vigna cinesis (kacang
alat kelamin jantan dan putik sebagai panjang), Arachis hypogea (kacang
alat kelamin betina). tanah).
- Mimosaceae.
Klasifikasi Angiospermae
Contoh: Mimosa pudica (daun si
Berdasarkan jumlah keping bijinya,
kejut).
tumbuhan angiospermae dibedakan
- Malvaceae.
menjadi dua, yaitu:
Contoh: Gossypium sp. (kapas).
• Monokotil (berkeping satu). Beberapa
- Bombacaceae.
famili yang tergolong ke dalam
Contoh: Durio zibethinus (durian).
monokotil, antara lain:
- Rutaceae. Contoh: Citrus nobilis
- Liliaceae.
(jeruk keprok).
Contoh: Lilium duchartrei (lili).
- C a e s a l p i n i a ce a e . C o nto h :
- Amaryllidaceae.
Tamarindus indica (asam).
Contoh: Agave cantala (kantala)
- Myrtaceae. Contoh: Eugenia
dan Agave sisalana (sisal).
aromatica (cengkeh).
- Poaceae.
Contoh: Zea mays (jagung), Oryza Berikut merupakan tabel yang memuat
sativa (padi). perbedaan dari tumbuhan monokotil dan dikotil.
- Zingiberaceae.
Tabel Perbedaan Tumbuhan
Contoh: Zingiber officinale (jahe),
Curcuma domestica (kunyit), dan Monokotil dan Dikotil
Kaempferia galanga (kencur).
- Musaceae. Bagian Monokotil Dikotil
26
Bab 8
Hewan (Animalia)
27
2. Hexactinellida • Tipe medusa (seperti payung), yaitu
Jenis porifera ini memiliki spikula yang tipe yang dapat hidup bebas (dapat
terbuat dari zat kersik (silikat). Hidup di berenang).
laut bagian dalam. Contoh: Eupectella, 8. Sistem reproduksinya, yaitu:
Pheronema sp.. • Reproduksi aseksual, melalui pem
3. Demospongiae bentukan tunas/kuncup yang menempel
Demospongiae memiliki spikula yang pada hewan induknya.
terbuat dari zat kersik dan protein (spongin) • Reproduksi seksual melalui fertilisasi
atau hanya spongin saja. Tubuhnya lunak eksternal, yaitu dengan penyatuan
(tidak memiliki skeleton) dan hidup di laut sperma dengan sel telur hingga
yang dangkal. Contoh: Euspongia officinalis membentuk zigot.
(spons mandi), Spongilla, dan Haliclona.
Klasifikasi coelenterata
b. Coelenterata (Hewan Berongga) Coelenterata diklasifikasikan menjadi tiga kelas,
Tentakel yaitu:
1. Hydrozoa
Mulut
Umumnya berbentuk polip, baik
berkoloni maupun tidak. Beberapa ada
Epidermis Testis
yang berbentuk medusa. Di dalam koloni,
Ovum Knidosit
terdapat dua jenis polip, yaitu polip
bertentakel dan tanpa tentakel. Contoh:
Hydra, Obelia, dan Physalia.
Membran
2. Scypozoa
Nematokis
Nukleus Fase medusa lebih dominan dari fase polip,
Hydra tetapi ada juga yang berbentuk polip.
Contoh: Cyanea dan Chrysaora fruttecens.
Nama coelenterata berasal dari bahasa Yunani,
yaitu coelos yang berarti rongga dan enteron 3. Anthozoa
yang berarti usus. Hanya memiliki bentuk polip dengan ukuran
Ciri-ciri coelenterata yang lebih besar daripada dua jenis yang
1. Tubuh simetri radial dan diploblastik. lain. Bentuk tubuh menyerupai bunga
2. Rongga tubuh berfungsi sebagai usus. dan merupakan pembentuk ane-mon laut
3. Memiliki tentakel yang berfungsi untuk atau terumbu karang. Contoh: Tubastera,
menangkap atau melumpuhkan mangsa. Turbinaria, dan Urticina.
4. Pada tentakel dilengkapi dengan sel c. Plathyhelminthes (Cacing Pipih)
knidoblast/knidosit yang mengandung sel Mata
penyengat (nematokis).
5. Pengambilan gas O2 dan gas CO2 dilakukan
Saluran kelamin
secara difusi (sistem respirasi). Daun telinga
tipe, yaitu:
Ciri-ciri plathyhelminthes
• Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang
1. Tubuh bilateral simetris dengan bentuk,
hidupnya tak bebas atau menempel
hewan triploblastik (lapisan ektoderm,
pada substrat tertentu.
mesoderm, dan endoderm).
28
2. Tidak memiliki rongga tubuh (aselomata). d. Nemathelminthes (Cacing Gilig)
3. Tidak memiliki sistem sirkulasi.
4. Proses respirasi dilakukan secara difusi oleh Kutikula Alat kelamin
seluruh tubuh.
Pseudoselom
5. Sistem ekskresi menggunakan sel api (flame Saluran ekskresi
29
e. Annelida 3. Hirudinea
Annelida berasal dari kata annulus yang Anggota cacing ini tidak memiliki rambut,
berarti cincin. parapodia, dan septa. Termasuk cacing
penghisap darah.
Ciri-ciri annelida
Contoh: lintah (Hirudo medicinalis), pacet
1. Hewan triploblastik, selomata (sudah
(Haemadipsa javanica).
terdapat selom sejati).
2. Tubuh bersegmen (disebut metameri) f. Mollusca (Hewan Lunak)
memiliki sistem saraf, pencernaan, Kelenjar
pencernaan
reproduksi, dan sistem ekskresi. Paru-paru
Mata
3. Tiap segmen tubuhnya dibatasi oleh sekat Penis Vagina
Usus
yang disebut septa. Perut
Mulut Mantel
4. Organ-organ ekskresi terdiri atas nefridia
(saluran), nefrostom (corong), dan nefrotor
(pori tempat keluarnya kotoran). Anus Kaki
Jantung
5. Memiliki sistem peredaran darah tertutup, dan Ciri-ciri mollusca
sistem saraf tangga tali. 1. Tubuh triploblastik selomata dan simetri
6. Reproduksi secara seksual melalui fertilisasi bilateral.
dan secara aseksual melalui proses 2. Tubuh terdiri atas tiga komponen,
fragmentasi. yaitu kaki berotot untuk pergerakan,
7. Meskipun termasuk hewan hemafrodit massa viceral (bagian tubuh lunak yang
(berkelamin ganda), proses pembuahan tetap mengandung organ internal), dan mantel
harus dilakukan oleh dua individu dengan (untuk melindungi massa vicerial dan
saling memberikan sperma yang disimpan di mensekresikan bahan baku cangkang).
dalam reseptakulum seminalis. 3. Sebagian besar dilindungi oleh cangkang
yang tersusun atas zat kapur.
Klasifikasi annelida
4. Sudah memiliki alat pencernaan yang
Filum annelida diklasifikasikan menjadi tiga kelas, lengkap.
yaitu: 5. Memiliki lidah bergigi (radula) yang
1. Polychaeta berfungsi untuk melumat makanan.
Pada tubuh cacing ini dijumpai banyak 6 Sistem reproduksi, yaitu:
rambut dan tiap segmen tubuhnya • Mollusca berkembang biak dengan
dilengkapi dengan parapodia (semacam fertilisasi internal.
kaki yang terdapat pada sisi kanan dan kiri • Beberapa hewan mollusca ada yang
tubuhnya). memiliki kelamin ganda (hemaprodit),
Contoh: Nereis virens, Eunice viridis (cacing namun ada pula yang kelaminnya terpisah.
wawo), dan Lysidice oele (cacing palolo).
Klasifikasi mollusca
2. Oligochaeta
Mollusca terbagi menjadi lima kelas, yaitu:
Cacing ini memiliki rambut yang sedikit,
tidak memiliki mata dan parapodia. Hidup 1. Ambhineura
di darat atau perairan tawar dan bersifat Mollusca kelas ini memiliki cangkang seperti
hemaprodit (memiliki ovarium dan testis). susunan genting, hidupnya melekat di dasar
Contoh: cacing tanah (Pheretima, Lumbricus perairan, mulutnya dilengkapi dengan lidah
terrestris). parut (radula). Contoh: Chiton.
30
2. Bivalvia Ciri-ciri arthropoda
• Bentuk tubuh simetris radial dan 1. Tubuh beruas-ruas, dan terbagi atas kepala
dilindungi oleh cangkang yang (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen).
setangkup. 2. Rangka luar (eksoskeleton) tersusun atas
• Bernapas dengan insang yang berlapis-lapis zat kitin dan pada waktu tertentu kulit akan
(Lamelibranchiata) mengalami pergantian (ekdisis/molting).
• Dari celah cangkangnya keluar kaki 3. Memiliki organ sensoris mata, penciuman,
yang pipih seperti mata kapak sehingga dan antena untuk sentuhan dan penciuman.
disebut juga Pelecypoda. 4. Sistem peredaran darah terbuka dan darah
tidak berwarna merah.
• Cangkang kerang terdiri atas tiga
5. Alat respirasi berupa insang, trakea, dan
lapisan, yaitu periostrakum, prismatik,
paru-paru buku.
dan nakreas.
6. Alat ekskresi berupa kelenjar hijau dengan
• Contoh: kerang.
buluh malphigi.
3. Gastropoda 7. Sistem reproduksinya, yaitu:
Gastropoda menggunakan otot perut sebagai • Secara seksual dilakukan melalui proses
alat gerak, termasuk hewan hermaprodit. fertilisasi.
Contoh: Achatina fulica (bekicot), Lymnaea • Secara aseksual dengan melakukan
(siput), partenogenesis (proses reproduksi
4. Chepalopoda terjadi tanpa fertilisasi) dan paedogenesis
Hewan ini menggunakan kepala sebagai alat (reproduksi terjadi pada individu yang
gerak (chepale = kepala dan podos = kaki) muda (larva)).
dan memiliki tentakel yang berfungsi sebagai
Klasifikasi arthropoda
pengisap. Contoh: Nautilus, Loligo sp.
(cumi-cumi), Octopus sp. (gurita). Arthropoda diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
1. Crustacea (udang-udangan)
5. Scaphopoda
• Memiliki dua pasang antena.
Scaphopoda memiliki cangkang berbentuk
silinder yang kedua ujungnya terbuka. • Tubuh terdiri atas sefalotoraks (kepala
Hidupnya di laut dan terpendam di dalam menyatu dengan dada) dan abdomen.
pasir atau lumpur. Contoh: Dentalium • Bernapas pada daerah tipis pada
vulgare. kutikula, namun sebagian besar
Disebut dentalium karena cangkang bernapas dengan insang.
cangkangnya menyerupai gigi-gigi (dentis). • Jenis kelamin sudah terpisah pada
Apabila kita berjalan di pantai perlu hati- individu yang berbeda.
hati karena cangkangnya tajam dan dapat • Contoh: Penaeus (udang windu),
melukai kaki. Cambarus virilis (udang air tawar),
Portunus sexdentalus (kepiting), dan
g. Arthropoda (Hewan Kaki Beruas-ruas)
Neptunus pelagicus (rajungan).
Kepala Sayap 2. Myriapoda (hewan berkaki banyak)
Antena
Otak Dada Perut • Tubuh hanya terdiri atas kepala, toraks,
dan abdomen.
Mata
• Pada kepala terdapat sepasang mata
tunggal, sepasang alat peraba besar,
dan peraba kecil yang beruas-ruas.
31
• Tiap ruas pada tubuhnya terdapat 3. Kulit tubuh terbuat dari zat kitin sebagai
sepasang atau dua pasang kaki. rangka luar dan pada permukaan insang
• Sistem respirasinya menggunakan trakea kulit terdapat duri.
yang bermuara pada lubang kecil yang 4. Bergerak dengan kaki ambulakral atau
disebut spirakel. kaki tabung, yaitu gerakannya terjadi
• Diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dengan mengubah tekanan air yang
Chilopoda (Scolopendra subspinipes diatur oleh sistem pembuluh air yang
(lipan)) dan Diplopoda (Julus teristris berkembang dari selom.
(luwing)) 5. Sudah memiliki sistem pencernaan yang
3. Arachnoidea sempurna, kecuali bintang ular yang
• Tubuh terdiri atas dan abdomen dan tidak memiliki anus.
sefalotoraks. 6. Tidak memiliki sistem ekskresi.
• Memiliki enam pasang anggota 7. Terdapat cincin saraf yang mengelilingi
gerak, yakni kalisera, pedipalpus dan mulut sebagai sistem saraf dan
empat pasang kaki yang terdapat di memiliki lima cabang saraf radial pada
sefalotoraks. masing-masing lengannya.
• Diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu 8. Sistem respirasi menggunakan kulit
Scorpionida (kalajeng-king), Arachnida berupa tonjolan dinding selom tipis
(laba-laba), dan Acarina (caplak, dan dilindungi oleh silia.
tungau). 9. Semua jenisnya merupakan hewan laut.
4. Insecta 10. Sistem reproduksi terjadi secara seksual
• Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan dengan proses fertilisasi (pembuahan)
perut. eksternal.
• Mulut dimodifikasi menjadi penggigit, Klasifikasi echinodermata
pengisap, dan penelan. 1. Asteroidea (bintang laut)
• Memiliki tiga pasang kaki dan disebut • Bentuk tubuh menyerupai bintang,
hexapoda (berkaki enam). bagian bawah disebut permukaan oral
• Mengalami perubahan bentuk tubuh yang memiliki mulut dan bagian atas
selama pertumbuhan yang disebut disebut permukaan adoral.
metamorfosis. Metamorfosis ada • Pada permukaan tubuhnya terdapat
dua macam, yaitu metamorfosis duri pendek dan kaki tabung bertindak
sempurna (lebah dan kupu-kupu) dan sebagai penyedot.
metamorfosis tak sempurna (lalat, • Contoh: Asteria forbesi (bintang
belalang, dan jangkrik). laut), Linkia laevigata (buntang laut
h. Echinodermata (Hewan Berkulit Duri) biru), dan Pentaceros (bintang laut
bertanduk).
Ciri-ciri echinodermata
2. Ophiuroidea (bintang mengular)
1. Tubuh tersusun atas tiga lapisan dan • Tubuh memiliki lima lengan yang
memiliki rongga tubuh (triploblastik bergerak menyerupai ular.
selomata). • Ciri khas dari kelas ini adalah
2. Bentuk tubuh simetri bilateral (larva) madreporit (lubang masuknya air)
dan simetri radial (dewasa). terletak di bagian bawah dan tidak
memiliki kaki tabung.
32
• Ophiuroidea tidak memiliki anus, jadi 2. Cephalospidomorphi (lamprey), memiliki
sisa makanan dimuntahkan melalui karakteristik hidup di perairan tawar, mulut
mulut. dikelilingi pengisap, ada fase larva, setelah
• Contoh: Ophiothrix. dewasa menjadi parasit pada organisme
3. Crinoidea (lilia laut) lain.
• Hidupnya menempel pada substrat b. Gnathostomata
yang ada di laut. Ciri-ciri Gnathostomata
• Lengan berfungsi sebagai pemakan Memiliki rahang bersendi dan dapat
suspensi. digerakkan ke atas dan ke bawah.
• Contoh: Antedon sp, Holopus sp. Klasifikasi Gnathostomata
4. Echinoidea Berdasarkan keragaman cirinya, hewan
• Hewan ini tidak memiliki lengan, gnathostomata terbagi menjadi enam kelas,
namun memiliki lima baris kaki tabung. yaitu:
• Bentuk tubuh bulat dan diliputi duri 1. Chondrichtyes
yang banyak. Ciri-ciri:
• Contoh: bulu babi (Diadema) dan • Rangkanya tersusun atas tulang rawan.
landak laut (Echinus). • Mulut berahang kuat dan terletak di
5. Holothuroidea (mentimun laut) bawah tubuh.
• Bernapas dengan insang.
• Tidak memiliki duri dan memiliki lima
• Memiliki indra yang berkembang
baris kaki tabung.
dengan baik.
• Contoh: teripang (Holothuria).
• Fertilisasi terjadi secara internal dan
bersifat ovipar juga ovovivipar.
B. Vertebrata Contoh: Ikan pari, hiu, dan chimaera.
Merupakan kelompok hewan yang memiliki 2. Osteichthyes
tulang belakang yang memanjang pada bagian Ciri-ciri:
dorsal, yaitu dari kepala hingga ekor. • Rangka tersusun atas tulang keras yang
Anggota dari subfilum vertebrata terdiri atas dua mengandung matriks kalsium fosfat.
superkelas, yaitu: • Mulut terletak di bagian depan tubuh.
• Terdapat celah insang di tiap sisi kepala.
a. Agnatha
• Fertilisasi terjadi secara eksternal dan
Ciri-ciri agnatha
bersifat ovipar.
1. Tidak memiliki rahang.
• Habitat di perairan tawar.
2. Bentuk badan ramping dan panjang.
3. Habitat di perairan laut dan tawar. Klasifikasi osteichthyes, terdapat dua
subkelas, yaitu:
Klasifikasi agnatha
• Actinopterygi (ikan bersirip duri), yaitu
Superkelas agnatha terbagi menjadi dua kelas,
ikan mas, ikan gurame, ikan louhan,
yaitu:
dan ikan kakap merah.
1. Mycini (hagfish), memiliki karakteristik
• Sarcopterygi, yaitu ikan bersirip lobus
hidup di perairan laut, pemakan bangkai
(Latimeria chaulumnae) dan ikan paru-
hidup di laut, mulut dikelilingi tentakel
paru.
pendek, dan pertumbuhannya tidak melalui
fase larva.
33
3. Amfibi 5. Aves (unggas)
Ciri-ciri: Ciri-ciri:
• Berkulit licin, tidak bersisik, dan tipis. • Tubuh ditutupi oleh bulu dan berdarah
• Alat pernapasan: paru-paru dan/atau kulit. panas.
• Jantung terdiri atas tiga ruang (2 • Bernapas dengan paru-paru, tapi saat
ventrikel, 1 atrium). terbang menggunakan pundi-pundi
• Fertilisasi terjadi secara eksternal dan udara.
bersifat ovipar (bertelur). • Alat gerak berupa kaki dan sayap,
• Dapat hidup, baik di darat maupun di air. kerangka tubuh kuat namun ringan.
• Mengalami metamorfosis. • Jantung tediri atas empat ruang (2
ventrikel dan 2 atrium).
Contoh: katak sawah (Rana limnocharis),
bangkong (Bufo melanostictus), dan katak • Fertilisasi secara internal dan tergolong
pohon atau bancet (Racophorus reinwardti). ovipar.
• Memiliki 30 ordo yang bervariasi.
4. Reptilia (hewan melata)
Contoh: burung merpati, burung unta,
Ciri-ciri reptilia:
bebek, ayam, dan lain-lain.
• Tubuh ditutupi oleh sisik zat tanduk.
• Bernapas dengan paru-paru. 6. Mamalia (hewan menyusui)
• Jantung memiliki empat ruang yang Ciri-ciri mamalia:
tidak sempurna (2 ventrikel, 2 atrium). • Tubuh tertutupi oleh rambut dan
• Merupakan hewan berdarah dingin berdarah panas.
karena suhu tubuh mengikuti suhu • Bernapas dengan paru-paru.
lingkungannya. • Alat gerak berupa kaki dan berdaun
• Fertilisasi terjadi secara internal dan telinga, kecuali Monotremata,
tergolong ovipar. Cetaceae, dan Sirenia.
• Dapat hidup di darat dan di air. • Fertilisasi secara internal dan
merupakan hewan vivipar.
Klasifikasi reptilia dibedakan menjadi 4 ordo:
• Jantung terdiri atas empat ruang (2
• Chelonia (kura-kura, penyu).
ventrikel dan 2 atrium).
• Crocodilla (buaya, aligator).
• Memiliki 14 ordo yang bervariasi.
• Squamata (ular).
• Rhynchochephalia (bunglon, iguana). Contoh: kanguru, singa, kambing, sapi,
primata.
34
Bab 9
Ekologi
Istilah ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel 7. Habitat, yaitu tempat hidup suatu makhluk
(1834-1924). Secara bahasa, ekologi berasal dari hidup, termasuk di dalamnya adalah
bahasa Yunani, yaitu oikos yang artinya rumah atau lingkungan dan makhluk hidup.
tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu.
Menurut istilah, ekologi adalah cabang dari B. Komponen Ekosistem
ilmu biologi yang mempelajari hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. a. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan kondisi fisik
A. Istilah-istilah dalam Ekologi dan kimiawi yang berperan sebagai medium
dan substrat yang menyertai kehidupan
1. Individu, yaitu unit terkecil dari satuan
organisme yang terdiri atas segala sesuatu
ekosistem.
yang tak hidup.
Contoh: seekor kambing, sebatang padi.
Contoh: tanah, cahaya, udara, air, kelem
2. Populasi, yaitu kumpulan individu sejenis
bapan, suhu, mineral, dan pH.
yang menempati suatu daerah geografis
tertentu, pada waktu tertentu. b. Komponen Biotik
Contoh: sekelompok gajah, serimbunan Komponen biotik merupakan komponen
pohon jati. ekosistem yang terdiri atas makhluk
3. Komunitas, yaitu kumpulan beberapa hidup, meliputi hewan, tumbuhan,
populasi yang menempati suatu daerah mikroorganisme, dan manusia.
tertentu. Berdasarkan cara memperoleh makanan,
Contoh: dalam suatu area persawahan komponen biotik dibedakan menjadi dua
terdapat populasi padi, populasi tikus, dan jenis, yaitu:
populasi belalang. 1. Organisme autotrof
4. Ekosistem, yaitu kesatuan antara komu Merupakan organisme yang dapat membuat
nitas dengan lingkungan tempat hidupnya, makanannya sendiri dengan cara mengubah
beserta hubungan timbal balik yang ada di bahan anorganik menjadi bahan organik
dalamnya. dengan menggunakan sumber energi
5. Biosfer, yaitu kumpulan berbagai ekosistem tertentu.
yang membentuk kesatuan ekosistem global. Menurut jenis sumber energinya, organisme
6. Lingkungan, yaitu segala sesuatu yang autotrof dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
terdapat di sekitar makhluk hidup.
Contoh: hutan, gunung, laut, dan pantai.
35
•
Fotoautotrof, adalah organisme - Karnivora, yaitu organisme pemakan
autotrof yang menggunakan sumber daging.
energi berupa sinar matahari. Contoh: harimau, singa, dan ular.
Contoh: alga, tumbuhan berklorofil. - Omnivora, yaitu organisme pemakan
• Kemoautotrof, adalah organisme segala, baik tumbuhan maupun hewan
autotrof yang menggunakan sumber lain.
energi dari hasil reaksi kimia. Contoh: kera, tikus, dan ayam.
Contoh: bakeri nitrit dan nitrat. 3. Pengurai, yaitu mikroorganisme yang mampu
2. Organisme heterotrof menguraikan organisme mati menjadi bahan
Merupakan organisme yang memperoleh mineral kembali.
makanannya dari makanan yang telah Contoh: bakteri dan jamur.
dibentuk oleh organisme lain dikarenakan 4. Detritivora, yaitu organisme yang memakan
tidak dapat membuat makanannya sendiri. bahan organik, kemudian diubah menjadi
Contoh: kupu-kupu mengisap madu bunga. partikel organik yang lebih kecil lagi.
Contoh: cacing tanah dan kumbang kotoran.
Berdasarkan peranannya dalam ekosistem,
komponen biotik dibedakan atas empat, yaitu:
C. Pola Interaksi Organisme
Produsen, yaitu organisme yang berperan
1.
dalam menyediakan makanan sehingga Interaksi antarorganisme di dalam
dapat mendukung kelangsungan hidup ekosistem dapat dikelompokkan menjadi
organisme lain. empat, yaitu:
Contoh: tanaman berklorofil, dan alga. 1. Predasi, merupakan interaksi antara
2. Konsumen, yaitu semua makhluk hidup yang pemangsa (predator) dan yang dimangsa
tidak dapat membuat makanannya sendiri. (prey). Interaksi ini menguntungkan salah
• Berdasarkan tingkatannya dalam rantai satu jenis. Contoh: interaksi antara harimau
makanan, konsumen dibagi menjadi tiga, dan babi hutan.
yaitu: 2. Ko m p e t i s i , m e r u p a ka n p e rs a i n ga n
- Konsumen tingkat I (primer), yaitu antarorganisme untuk memperebutkan
organisme yang memperoleh energi makanan atau habitat yang jumlahnya
langsung dari produsen (memakan terbatas dalam satu ekosistem. Contoh:
produsen). Contoh: belalang, ulat. antara tumbuhan berbeda jenis yang tumbuh
- Konsumen tingkat II (sekunder), yaitu berdekatan memperebutkan nutrien tanah.
organisme yang memangsa konsumen
3. Antibiosis, yaitu pola interaksi dimana
primer. Contoh: katak, burung
makhluk hidup yang satu menghambat
pemakan ulat.
pertumbuhan dan perkembangan makhluk
- Konsumen tingkat III (tersier), yaitu
hidup lain. Contoh: jamur Penicillium
organisme yang memangsa konsumen
notatum mampu menghambat pertumbuhan
sekunder.
bakteri.
Contoh: elang, harimau, singa.
• Berdasarkan jenis makanannya, konsumen 4. Simbiosis, yaitu interaksi hidup bersama
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: antar a dua organisme yang berbeda.
- Herbivora, yaitu organisme pemakan Berdasarkan sifatnya, simbiosis terbagi tiga,
tumbuhan. yaitu:
Contoh: ulat, kambing, dan sapi.
36
•
Simbiosis mutualisme, yaitu interaksi c. Piramida Ekologi
dua spesies yang saling menguntungkan. Piramida ekologi merupakan gambaran
Contoh: interaksi antara jamur dan susunan antartrofik yang dapat disusun
ganggang membentuk lichen. berdasarkan kepadatan populasi dan
•
Simbiosis komensalisme, yaitu interaksi kemampuan menyimpan energi pada tiap
yang menguntungkan salah satu jenis trofik.
spesies, namun tidak merugikan jenis Piramida ekologi terdiri atas tiga jenis, yaitu:
yang lain. • Piramida jumlah, yaitu jenis piramida yang
Contoh: ikan remora dengan ikan hiu. penyusunnya didasarkan pada satuan luas
•
Simbiosis parasitisme, yaitu interaksi tertentu atau kepadatan populasi antartrofik.
yang menguntungkan satu jenis, namun • Piramida biomassa, yaitu jenis piramida
merugikan jenis yang lain. yang dibuat berdasarkan pada massa kering
Contoh: tanaman tali putri dengan suatu organisme dari tiap tingkatan trofik per
tanaman beluntas. satuan luas suatu area.
• Piramida energi, yaitu piramida yang
D. Aliran Energi didasarkan pada perhitungan jumlah energi
a. Rantai Makanan tiap satuan luas yang masuk ke tingkat trofik
dalam waktu tertentu.
Rantai makanan merupakan suatu
rangkaian peristiwa makan dan dimakan
antarorganisme dalam suatu ekosistem
E. Suksesi
sehingga membentuk tingkatan trofik. Suksesi adalah pergantian dominasi suatu
Contoh: komunitas dalam ekosistem tertentu, yaitu
dari komunitas perintis (pioneer) menuju
Rumput g Belalang g Katak g Ular g Elang
komunitas klimaks.
[Produsen] [K I] [K II] [K III] [K IV]
Berdasarkan asalnya, suksesi dibedakan
atas dua, yaitu:
Keterangan:
K I = konsumen tingkat I 1. Suksesi primer, yaitu suksesi yang terbentuk
K II = konsumen tingkat II dengan ditandai oleh hilangnya suatu
K III = konsumen tingkat III komunitas asal secara total, hanya bebatuan
K IV = konsumen tingkat IV dan tanah gersang, dan dalam waktu yang
lama muncul organisme perintis baru
b. Jaring-jaring Makanan
yang kemudian akan berkembang hingga
Jaring-jaring makanan adalah kumpulan mencapai ekosistem klimaks baru.
dari beberapa rantai makanan yang saling
Contoh: ekosistem yang terbentuk akibat
terkait.
letusan gunung berapi.
Contoh:
• Suksesi sekunder, yaitu suksesi yang
Rumput Belalang berlangsung pada ekosistem yang tidak
Ular Harimau mengalami kerusakan total sehingga tidak
Padi Ayam
mengubah komunitas asal secara total.
Elang
Contoh: terjadinya angin kencang, pem
Bakteri bakaran padang rumput dengan sengaja.
37
F. Siklus Biogeokimia e. Siklus Nitrogen
Fiksasi N Denitrifikasi
Siklus biogeokimia merupakan rangkaian 1 2 3 4
N dalam atmosfer
G. Lingkungan
b. Siklus Sulfur a. Kesetimbangan Lingkungan
r Struktur dalam Pe • Apabila komponen abiotik dan biotik
ka ro
na organisme mb
er
ap
a ak
ae yang menyusun suatu ekosistem berada
ro
ny b
Pe dalam komposisi yang setimbang maka
Sulfat
Bakteri pereduksi sulfur Gas sulfur dan dapat dikatakan lingkungan telah
sulfida
Ok
sid
mengalami kesetimbangan.
as ur
ib ulf
is
ak
ter
is kte
r • Lingkungan menjadi tidak setimbang
ulf ba
ur si
Sulfur
Ok
sid
a
karena faktor alam (bencana alam)
Siklus Sulfur dan faktor manusia (penebangan liar,
pembuangan limbah, dan lain-lain).
c. Siklus Oksigen dan Karbon
b. Pencemaran Lingkungan
• Yaitu, masuk atau dimasukkannya
Udara & air
CO2
Respirasi sel bahan pencemar ke dalam lingkungan
Fotosintesis oleh
tumbuhan dan menimbulkan gangguan pada
Respirasi seluler makhluk hidup.
pembakaran perombakan Pelapukan oleh
jamur & bakteri
• Pencemaran lingkungan dibedakan
CaCO3
Batu kapur & minyak menjadi lima jenis, yaitu:
Organisme mati
1. Pencemaran air, terjadi akibat
Kandungan organik
Dimakan oleh
(karbohidrat)
organisme heterotrof pembuangan limbah, baik pabrik,
pertanian, maupun limbah rumah
tangga tanpa pengolahan sebelumnya.
d. Siklus Fosfor
2. Pencemaran tanah, terjadi akibat
Perombak (bakteri) Endapan di danau
pembuangan sampah plastik dan
Fosfor dalam tubuh Fosfor dalam tanah, Fosfor dalam penggunaan pestisida yang berlebih.
organisme air tawar, dan air laut batuan
38
3. Pencemaran udara, terjadi akibat c. Upaya Menanggulangi Pencemaran
pembakaran tidak sempurna asap Lingkungan
kendaraan bermotor dan pembakaran Upaya yang dapat dilakukan untuk mengu
hutan yang menghasilkan gas-gas rangi dampak pencemaran lingkungan adalah
seperti CO, CO2, SO2, NO, NO2. dengan melakukan program 3R, yaitu:
4. Pencemaran suara, terjadi akibat suara 1. Reduce, yaitu mengurangi pemakaian
bising yang berlangsung terus-menerus bahan-bahan pencemar lingkungan.
di atas 50 dB yang ditimbulkan oleh
2. Reuse, yaitu pemanfaatan kembali ba
suara mesin, baik mesin industri atau
rang bekas yang masih dapat digunakan.
mesin kendaraan.
3. Recycle, yaitu mendaur ulang barang-
5. Pencemaran benda radioaktif, terjadi
barang bekas pakai yang tidak dapat
akibat adanya debu-debu radioaktif dari
hancur oleh mikroba dalam waktu singkat.
ion nuklir serta reaktor-reaktor atom.
39
Bab 10
Sel
4. Sel merupakan satuan unit struktural,
A. Teori Sel fungsional, reproduksi, dan hereditas pada
• Teori tentang sel pernah dikemukakan oleh makhluk hidup.
beberapa ahli biologi, di antaranya:
1. Robert Hooke (1665): Pertama B. Jenis Sel
kali mendeskripsikan sel melalui
Berdasarkan keberadaan membran inti, sel
eksperimennya, yaitu melihat struktur sel
makhluk hidup dibedakan atas dua jenis, yaitu:
pada sayatan gabus di bawah mikroskop.
a. Prokariotik
2. Antonie van Leeuwenhoek (1673):
Sel prokariotik merupakan jenis sel yang inti
Pertama kali melihat sel hidup
selnya belum memiliki membran inti (kari-
(mikroorganisme).
oteka). Umumnya sel jenis ini dimiliki oleh
3. Robert Brown (1831): Mendeskripskan
makhluk hidup tingkat rendah.
nukleus dengan mengamati struktur sel
Contoh: Bakteri, alga biru.
pada jaringan tanaman anggrek.
b. Eukariotik
4. Matthias Jakob Schleiden dan Theodor
Jenis sel eukariotik sudah memiliki membran
Schwann (1839): Mengemukakan
inti (karioteka) pada inti selnya. Umumnya
bahwa makhluk hidup (tumbuhan dan
dimiliki oleh makhluk hidup tingkat tinggi.
hewan) tersusun atas sel-sel.
Contoh: Sel hewan avertebrata dan verte-
5. Rudolf Virchow (1855): Mengemukakan
brata, serta sel tumbuhan berbiji, tumbu-
bahwa semua sel berasal dari sel
han paku, dan lumut.
sebelumnya (omnis cellula e cellula).
6. M a x S c h u l t z e ( 1 8 2 5 — 1 8 7 4 ) :
Menegaskan bahwa protoplasma
C. Perbedaan Sel
merupakan dasar-dasar fisik kehidupan
dan tempat terjadinya proses hidup. Mitokondria
kehidupan.
3. Seluruh sel berkembang dari sel sebelumnya.
Sel Hewan
40
Kloroplas
Mitokondria
— Tempat terjadinya reaksi kimia.
Vakuola
2. Dinding Sel
Membran inti Mikrotubulus
Nukleus Kromatin • Dinding sel hanya terdapat pada sel
Nukleolus
Retikulum Mikrofilamen
tumbuhan.
endoplasma kasar Kloroplas
Retikulum • Dinding sel tersusun atas senyawa
endoplasma halus Plasmodesma
Peroksisom Ribosom selulosa, zat pektin, hemiselulosa, dan
Dinding sel Membran
plasma
Badan golgi
Gambar. Struktur sel hewan dan sel tumbuhan
glikoprotein.
C. Fungsi Bagian-bagian Sel
• Berperan sebagai pelindung organel-
organel sel di dalamnya dan untuk
Sel Tumbuhan 67
42
a. Transpor Pasif b. Transpor Aktif
Mekanisme perpindahan zat secara trans- Transpor aktif merupakan jenis perpinda-
por pasif tidak memerlukan energi dan han zat melalui membran semipermeabel
terjadi karena adanya perbedaan konsen- yang bergerak melawan gradien konsen-
trasi antara zat dan larutan di kedua sisinya. trasi sehingga memerlukan energi dalam
Transportasi zat secara pasif melalui beber- bentuk ATP. Transpor aktif berjalan dari
apa peristiwa, yaitu: larutan dengan konsentrasi rendah ke laru-
1. Difusi, yaitu perpindahan zat dari tan berkonsentrasi tinggi sehingga tercapai
larutan yang berkonsentrasi tinggi larutan isotonis.
(hipertonis) menuju larutan yang Contoh: Proses pengangkatan ion K+, dan
berkonsentrasi rendah (hipotonis) Na+ yang terjadi antara sel darah merah dan
tanpa melalui selaput membran. cairan ekstrasel (plasma darah).
Contoh: pergerakan oksigen ke dalam Peristiwa transpor aktif ada 2 jenis, yaitu:
sel saat kita mengirup udara. 1. E n d o s i t o s i s , y a i t u p e r i s t i w a
2. Osmosis, yaitu perpindahan zat pembentukan kantung membran sel
dari larutan yang berkonsentrasi yang terjadi karena adanya transfer
rendah (hipotonis) ke larutan yang larutan atau partikel ke dalam sel.
berkonsentrasi tinggi (hipertonis) Endositois terbagi dua, yaitu pinositosis
melalui membran semipermeabel dan fagositosis.
sehingga diperoleh larutan yang 2. Eksitosis, yaitu proses keluarnya suatu
konsentrasinya seimbang (isotonis). zat ke luar sel. Contoh: sekresi mukus
Contoh: Proses penyerapan air melalui
bulu-bulu akar tanaman.
3. Difusi terfasilitasi, yaitu proses difusi
yang dibantu oleh suatu protein karier.
Contoh: Gerakan perpindahan glukosa
ke dalam sel.
43
Bab 11
Jaringan Tumbuhan
dan Hewan
A. Jaringan Tumbuhan Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibe-
dakan menjadi dua, yaitu:
Jaringan pada tumbuhan dikelompokkan menjadi 1. Meristem apikal (ujung), merupakan
dua, yaitu: jar ingan muda yang terletak di ujung
a. Jaringan Meristem akar maupun batang dan menyebabkan
Jaringan meristem merupakan jaringan pertumbuhan primer (tumbuhan meninggi).
yang terdiri atas sel-sel muda yang aktif da- 2. Meristem lateral (samping), yaitu jaringan
lam fasa pembelahan dan pertumbuhan. yang terletak di batang dikotil, sejajar dengan
Sifat dari jaringan meristem, yaitu: permukaan batang dan menyebabkan
1. Berdinding tipis. pertumbuhan sekunder (tumbuhan
2. Tidak ditemukan ruang antarsel. melebar).
3. Vakuola sel berukuran kecil.
3. Meristem interkalar, yaitu jaringan
4. Sel-selnya berukuran kecil dan berbentuk
yang terletak di sekitar ruas batang dan
bulat, lonjong, atau poligonal.
menyebabkan pemanjangan ruas-ruas
5. Masing-masing sel banyak mengandung
batang tumbuhan.
sitoplasma dan memiliki satu atau lebih
nukleus. b. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa pada tumbuhan telah mengala-
Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meri-
mi diferensiasi dan tidak aktif melakukan pem-
stem terbagi menjadi tiga, yaitu:
belahan lagi.
1. Promeristem
Merupakan jaringan meristem yang terben Sifat dari jaringan dewasa, yaitu:
tuk saat tumbuhan masih tingkat embrio. 1. Terdapat ruang antarsel.
2. Meristem primer 2. Sel-selnya tidak aktif membelah diri.
• Banyak ditemukan pada tumbuhan 3. Ukuran sel relatif besar jika dibandingkan
dewasa yang masih aktif membelah. dengan jaringan meristem.
• Jaringan ini terdapat pada ujung akar 4. Dinding sel telah mengalami penebalan.
dan batang. Menurut fungsinya, jaringan dewasa dibedakan
3. Meristem sekunder menjadi empat, yaitu:
• Terbentuk dari meristem primer dan 1. Jaringan epidermis
selanjutnya menjadi meristematis.
• Susunan selnya rapat sehingga tidak
• Selnya berbentuk pipih/prisma dan di
memungkinkan adanya ruang antarsel.
bagian tengah terdapat vakuola.
Contoh: kambium dan kambium gabus.
44
• Umumnya berbentuk pipih dan tidak peredaran zat makanan hasil fotosintesis
berklorofil. pada tanaman.
• Terletak pada permukaan luar organ • Jaringan pengangkut pada tumbuhan
tumbuhan (akar, batang, dan daun). terbagi atas dua jenis, yaitu:
• Berfungsi sebagai pelindung bagian dalam — Xilem, jaringan pengangkut yang
organ tumbuhan dan berperan dalam berfungsi sebagai alat untuk
proses penyerapan air dan mineral. mengangkut air dan mineral dari
• Epidermis mengalami modifikasi menjadi akar menuju daun.
stomata (mulut daun), trikoma (rambut — Floem, yang berfungsi untuk
daun), spina (duri), dan sel kipas. mengangkut zat hasil fotosintesis
2. Jaringan parenkim dari daun ke seluruh jaringan
• Tersusun oleh sel-sel hidup dengan bentuk hidup tumbuhan.
dan fisiologi yang beragam. c. Organ Tumbuhan
• Susunan sel tidak rapat sehingga ada 1. Akar
ruang antarsel. Epidermis
• Umumnya berklorofil dan memiliki
banyak vakuola. Korteks
Rambut akar
Floem
• Menurut fungsinya, jaringan parenkim Xilem
terbagi dua, yaitu:
— Palisade parenkim (jaringan
Tudung akar Kambium
pagar) sebagai tempat berlang
Meristem ujung
sungnya fotosintesis.
Penampang Membujur Akar Tumbuhan
— Spons parenkim (jaringan bu nga
karang). • Tersusun atas beberapa jaringan, yaitu:
3. Jaringan penyokong (penguat) — Epidermis, merupakan lapisan
• Berfungsi untuk menyokong dan terluar akar dan tersusun atas selapis
memperkuat tumbuhan sel dengan susunan yang rapat,
berdinding tipis, dan beberapa selnya
• Jaringan penyokong dibedakan atas dua
berdiferensiasi membentuk rambut
jenis, yaitu:
akar.
— Jaringan kolenkim, tersusun atas
— Korteks, yaitu lapisan tengah yang
sel-sel hidup yang lentur dan
tersusun atas sel-sel parenkim yang
mengalami penebahan selulosa.
berdinding tipis, dan tersusun longgar.
Jaringan ini terdapat pada
Korteks berfungsi sebagai penyimpan
organ yang aktif mengadakan
cadangan makanan.
pembelahan.
— Endodermis, yaitu selapis korteks
— Jaringan sklerenkim, tersusun
paling dalam dan tersusun rapat tanpa
atas sel-sel mati yang keras dan
rongga sel. Endodermis berfungsi
mengalami penebalan pada
sebagai penga tur jalannya air dan
dinding selnya sehingga lebih
mineral dari korteks menuju silinder
kuat.
pusat.
4. Jaringan pengangkut (vasikular) — Stele (silinder pusat), terdiri atas
• Berperan dalam proses pengangkutan perisikel dan jaringan pengangkut
air dan berbagai unsur hara serta
45
(xilem dan floem) yang tersusun radial. — Tipe kolateral tertutup (floem terletak
• Fungsi akar, yaitu: di luar xilem).
— Penyokong tegaknya tumbuhan. — Tipe bikolateral (floem berada di luar
— Sebagai tempat penyimpanan dan di dalam xilem).
cadangan makanan. — Tipe ampivasi (xilem mengelilingi
— Berperan dalam proses penye rapan floem).
air, mineral, dan unsur hara di dalam — Tipe ampikribal (floem mengelilingi
tanah. xilem).
— Sebagai alat reproduksi secara 3. Daun
vegetatif.
2. Batang
• Berfungsi sebagai penghubung antara akar Epidermis atas
tumbuhan.
• Struktur batang terdiri atas epiderm is,
Jaringan
korteks, dan stele. Palisade Jaringan
spons Stomata Kutikula
Mesofil
Epidermis Epidermis
Floem
Floem
• Tersusun atas tiga jaringan, yaitu:
— Epidermis, berfungsi sebagai pelin
Kambium
dung jaringan di dalamnya. Umumnya
Korteks
Xilem
Korteks
dilapisi oleh kutikula, dan pada bagian
Xilem
46
tersusun atas mahkota bunga, kelopak, putik, Contoh: pada dinding usus, dinding
dan benang sari. lambung, dan oviduk.
• Berdasarkan kelengkapan bagiannya, bunga 6. Epitel silindris berlapis banyak,
digolongkan menjadi empat, yaitu bunga terdapat pada alat-alat tubuh dan
sempurna, bunga tidak sempurna, bunga berfungsi sebagai tempat sekresi dan
jantan, dan bunga betina. pergerakan.
7. Epitel silindris berlapis banyak semu,
B. Jaringan Hewan memiliki bulu getar pada permukaannya.
Terdapat pada organ yang berperan
Jaringan pada hewan dikelompokkan menjadi
sebagai lapisan pelindung, sekresi, dan
empat, yaitu:
pergerakan zat yang melewati permukaan.
a. Jaringan Epitel Contoh: rongga hidung, trakea.
Jaringan yang tersusun selapis atau be-be- 8. Epitel transisional, berbentuk tak tentu,
rapa lapis sel yang menutupi permukaan or- terdapat pada ureter, kandung kemih,
gan. Berperan sebagai perlindung, pe-ngel- dan uretra.
uaran getah, dan penyerapan. 9. Epitel kelenjar, dapat mensekresikan
Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan getah berupa enzim, keringat, air
epitel dikelompokkan menjadi sembilan, yaitu: ludah, maupun hormon. Berdasarkan
1. Epitel pipih selapis, yaitu jaringan yang cara mensekresikan cairannya, epitel
berfungsi untuk proses difusi, sekresi, kelenjar terbagi menjadi dua, yaitu
dan filtrasi. kelenjar eksokrin dan kelenjar
Contoh: pada dinding pembuluh darah, endokrin.
limfa, ginjal, dan selaput jantung.
2. Epitel pipih berlapis banyak, yaitu
Epitel pipih Epitel kubus
jaringan yang berfungsi sebagai Epitel transisional Epitel bersilia Epitel kelenjar
pelindung di bawahnya.
Contoh: pada rongga mulut, permukaan
kulit, esofagus, dan rongga hidung. Epitel silindris Epitel tubuler Epitel alveolus Epitel sakulus
majemuk
3. Epitel kubus selapis, terdapat pada Macam-macam Jaringan Epitel
organ-organ yang berperan dalam
proses pengeluaran kelenjar dan proses b. Jaringan Otot
penyerapan. Jaringan yang terdiri atas serabut-serabut
Contoh: pada kelenjar tiroid, ovarium, otot (myofibril) yang tersusun atas sel-sel
dan tubula ginjal. otot yang dibungkus oleh membran sar-
4. Epitel kubus berlapis banyak, dimiliki kolema. Jaringan otot berfungsi sebagai
oleh organ yang berfungsi dalam proses alat gerak aktif dan terdapat pada anggota
sekresi dan penyerapan. gerak maupun organ-organ dalam tubuh.
Contoh: pada kelenjar keringat, kelenjar Berdasarkan struktur dan cara kerjanya,
minyak, ovarium, dan buah zakar. jaringan otot dibedakan menjadi tiga jenis,
5. Epitel silindris selapis, terdapat pada yaitu:
organ yang berperan dalam proses 1. Otot polos, berbentuk gelondong,
pengeluaran zat dari dalam tubuh, berinti sel satu dan terletak di tengah.
penyerapan zat, dan melicinkan. Otot ini bekerja secara tak sadar dan
47
terdapat pada semua organ dalam 3. Jaringan darah/limfa, berfungsi
tubuh, kecuali jantung. sebagai alat transportasi, dimana darah
2. Otot lurik, yaitu otot yang melekat mengangkut sari-sari makanan, O2, CO2,
pada rangka, bekerja dengan sadar, dan dan zat sisa metabolisme tubuh.
berbentuk memanjang dengan inti sel 4. Jaringan penghubung berserat,
yang banyak. tersusun atas sel-sel lemak yang
3. Otot jantung, berbentuk silindris berbentuk poligonal dan tersusun
panjang dan bercabang, inti sel banyak longgar. Pada tiap rongganya terdapat
dan terletak di tengah. tetes lemak. Jaringan ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan lemak
untuk cadangan makanan dan untuk
melindungi organ dalam tubuh dari
Otot lurik
suhu dingin.
Otot polos Otot Jantung
d. Jaringan Saraf
Jenis Sel Otot
Sumber: Dokumen Penerbit Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf
(neuron) yang terdiri atas badan sel, akson
c. Jaringan Konektif (Penyambung)
(neurit), dendrit, dan selubung saraf.
Jaringan konektif memiliki sel-sel yang su
Berdasarkan fungsinya, sel-sel saraf dike-
sunannya tidak terlalu rapat dan dibedakan
lompokkan menjadi tiga, yaitu:
menjadi empat, yaitu:
1. Saraf sensorik (neuron aferen),
1. Jaringan pengikat, berfungsi untuk
bertugas menghantarkan rangsang
mengikat jaringan pada tubuh sehingga
dari organ reseptor menuju susunan
menyatu dan dapat menunjang fungsi
saraf pusat (otak dan sumsum tulang
organ lainnya. Dibedakan menjadi
belakang).
jaringan ikat padat dan jaringan ikat
longgar. 2. Saraf motorik (neuron eferen), bertugas
menghantarkan rangsang dari susunan
2. Jaringan penguat (penunjang),
saraf pusat menuju bagian efektor (alat
berfungsi untuk melindungi organ-
gerak), yaitu kelenjar dan otot hingga
organ tubuh yang lemah. Terdiri atas:
menjadi respons gerakan.
• Jaringan tulang rawan (kartilago).
3. Saraf konektor (asosiasi), yang bertugas
• jaringan tulang sejati (osteon).
menghubungkan antara saraf sensorik
dan motorik.
48
Bab 12
Sistem Gerak Manusia
Tulang
Terdiri atas:
Tulang belakang
pengumpil
Ruas tulang leher (7 ruas)
Tulang panggul
Tulang hasta a Ruas tulang punggung (12 ruas)
Tulang jari Tulang paha
a Ruas tulang pinggang (5 ruas)
Tulang betis Tulang
tempurung a Ruas tulang kelangkang
Tulang lutut
kering a Ruas tulang ekor
Tulang Tulang jari-jari kaki
telapak
kaki
49
• Tulang dada 1. Tulang rawan (kartilago), tersusun atas
Terdiri atas tiga bagian, yaitu: sel-sel tulang rawan (kondrosit), banyak
a Hulu (manubrium) mengandung zat kolagen, dan sedikit
Badan (korpus) mengandung zat kapur sehingga bersifat
Taju pedang lentur.
• Tulang rusuk Contoh: pada bagian persendian, daun
Terdiri atas tiga bagian, meliputi: telinga, cuping hidung, dan ruas tulang
Tulang rusuk sejati (costa vera) belakang.
Tulang rusuk palsu (costa spuria) 2. Tulang sejati (osteon), tersusun atas sel-sel
Tulang rusuk melayang osteosit yang mengandung kalsium dan fosfor
2. Rangka Apendikuler sehingga bersifat keras.
Rangka apendikuler merupakan rangka yang Berdasarkan bentuknya, tulang dikelompokkan
tersusun atas empat ruas tulang, yaitu: menjadi empat jenis, yaitu:
• Tulang bahu 1. Tulang pipa, berbentuk panjang, bulat, pada
Terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian ujungnya terdapat bonggol, dan di
Tulang belikat (skapula) dalamnya berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang selangka (klavikula) Contoh: tulang paha, tulang betis, tulang
• Tulang panggul hasta, tulang pengumpil, dan tulang ruas jari
Terdiri atas tiga tulang, yaitu: tangan/kaki.
Tulang usus (ileum) 2. Tulang pipih, berbentuk pipih atau tipis, berisi
Tulang duduk (iskhium) sumsum merah, dan tempat pembuatan sel
Tulang kemaluan darah merah dan sel darah putih.
Contoh: tulang pinggul, tulang kepala
• Tulang anggota gerak atas
(tengkorak), tulang rusuk, dan tulang belikat.
Terdiri atas:
3. Tulang pendek, berbentuk pendek dan bulat,
Tulang lengan atas (lumerus)
berisi sumsum merah, dan juga merupakan
Tulang hasta (ulna)
tempat pembuatan sel darah merah juga sel
Tulang pengumpil (radius)
darah putih.
Tulang pergelangan tangan (karpal)
Contoh: ruas tulang belakang, tulang
Tulang talapak tangan (metakarpal)
pergelangan tangan, dan tulang pergelangan
Tulang jari-jari (phalanges)
kaki.
• Tulang anggota gerak bawah
4. Tulang tak beraturan, tidak memiliki bentuk
Tersusun atas:
tertentu.
Tulang paha (femur)
Contoh: tulang rahang wajah.
Tulang tempurung lutut (patela)
Tulang betis (fibula) e. Hubungan Antartulang (Persendian)
Tulang kering (tibia) Hubungan antartulang disebut persendian.
Tulang pergelangan kaki (tarsal) Berdasarkan sifat geraknya, persendian terbagi
Tulang talapak kaki (metatarsal) menjadi tiga macam, yaitu:
Tulang jari kaki (phalanges) 1. Sinarthrosis (sendi mati), yaitu hubungan
antartulang yang tidak dapat digerakkan.
d. Tulang
Dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
Tulang berdasarkan sel penyusunnya terbagi
• Sinkondrosis (persendian dengan tulang
menjadi dua, yaitu:
rawan).
50
• Sinfibrosis (persendian dengan jaringan B. Otot
ikat (fibrosa)).
Contoh: tulang tengkorak, dan hu Otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot
bungan antara tulang dada dan rusuk. bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.
2. Amfiarthrosis, yaitu persendian yang a. Jenis-jenis Otot
memungkinkan adanya sedikit gerakan
(terbatas).
Contoh: persendian pada tulang rusuk dengan
tulang belakang dan tulang dada. Otot lurik Otot polos Otot Jantung
3. Diathrosis (sendi gerak), yaitu persen
dian yang dapat bergerak dengan leluasa. 1. Otot polos
Dikelompokkan menjadi lima, yaitu: • selnya berbentuk gelondong dan
nukleus ada satu di tengah sel.
• Gerakan ototnya lambat dan tidak cepat
lelah.
Sendi Putar Sendi Peluru • Bekerja secara tidak sadar (involunter).
• Terdapat pada bagian organ dalam tubuh.
2. Otot lurik
• Selnya berbentuk silindris dengan garis
Sendi Engsel Sendi Pelana gelap terang.
• Nukleus banyak dan terletak di tepi.
• Bekerja secara sadar (volunteer).
• Gerakannya cepat dan mudah lelah.
Sendi Luncur
• Melekat pada rangka.
• Sendi engsel, yaitu persendian yang
3. Otot jantung
dapat bergerak satu arah.
• Selnya berbentuk silindris, dengan
Contoh: ruas antarjari dan pada siku.
percabangan (sinsitium).
• Sendi peluru, yaitu persendian yang
• Nukleus satu dan terletak di tengah.
dapat bergerak ke seluruh arah.
• Bekerja secara tidak sadar (involunter).
Contoh: sendi pada pangkal lengan dan
• Tidak mudah lelah.
pangkal paha
• Terdapat pada organ jantung.
• Sendi pelana, yaitu persendian yang
dapat bergerak dua arah. b. Karakteristik Otot
Contoh: sendi pada pangkal jari dan 1. Ko n t r a k s i b i l i ta s g ke m a m p u a n
telapak tangan. memendek (berkontraksi).
• Sendi putar, yaitu persendian dimana 2. E k s t e n s i b i l i t a s g ke m a m p u a n
tulang yang satu berputar terhadap memanjang (berelaksasi).
tulang yang lain. 3. Elastisitas g kemampuan untuk kembali
Contoh: hubungan antartulang leher pada ukuran semula setelah memendek
dengan tengkorak. atau memanjang.
• Sendi luncur, yaitu persendian tempat c. Macam Gerak Otot
ujung tulang yang satu menggeser 1. Antagonis (berlawanan)
ujung tulang yang lain. • Ekstensor - fleksor : meluruskan -
Contoh: sendi pada ruas tulang membengkokkan
belakang.
51
• Abduktor - adduktor : menjauhkan dari • Skoliosis
badan - mendekatkan ke badan Kelainan dimana tulang belakang yang
• Depressor - elevator : menurunkan - melengkung ke samping.
menaikkan • Kifosis
• Supinator - pronator : menengadah Kelainan pada tulang belakang, yaitu
tangan - menelungkupkan tangan terlalu melengkung ke belakang.
2. Sinergis (bersamaan) • Lordosis
Contoh: pada otot punggung dan leher. Kelainan tulang belakang yang
melengkung ke depan.
C. Kelainan dan Gangguan pada Sistem 3. Defisiensi dan Gangguan Fisiologi
Gerak • Rakitis
a. Gangguan pada Rangka Gangguan pada tulang kaki yang
1. Persendian membengkok seperti huruf X atau O
• Dislokasi karena kekurangan vitamin D.
Dislokasi merupakan gang guan • Mikrosefalus
pergeseran sendi dari kedudukan Merupakan penyakit dimana ukuran
semula karena tulang ligamennya tengkorak kepala lebih kecil dibanding
tertarik atau sobek. dengan ukuran normal.
• Terkilir • Osteoporosis
Tertariknya ligamen sendi yang Tulang-tulang kurang keras, rapuh,
disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba. keropos, dan mudah patah.
• Ankilosis b. Gangguan pada Otot
Persendian tidak dapat digerakkan lagi 1. Atrofi, yaitu keadaan dimana otot
karena tulangnya menyatu. mengecil sehingga menghilangkan
• Artritis (infeksi sendi) kemampuannya untuk berkontraksi.
G a n g g u a n s e n d i ya n g d i ta n d a i 2. Hipertrofi, yaitu keadaan otot menjadi
terjadinya peradangan sendi yang lebih besar dan kuat karena sering
disertai timbulnya rasa sakit. dilatih secara berlebih.
2. Gangguan ruas tulang belakang 3. Tetanus (kejang otot), merupakan
gangguan otot berupa kontraksi terus-
menerus yang disebabkan oleh bakteri.
4. Miastenia gravis, yaitu melemahnya
otot secara berangsur-angsur hingga
menyebabkan kelumpuhan.
5. Distrofi otot, merupakan penyakit otot
kronis sejak anak-anak.
52
Bab 13
Sistem Peredaran
Darah
A. Darah berukuran lebih besar dibandingkan
dengan sel darah merah.
a. Fungsi Darah - Jumlah leukosit dalam tubuh lebih
1. Mengangkut sari makanan, air, dan sedikit dibanding eritrosit, yaitu
oksigen ke seluruh tubuh. 5.000—10.000 sel tiap 1 mm3 darah
2. Mengangkut CO 2 dan zat sisa hasil pada orang dewasa.
metabolisme menuju organ ekskresi. - Berperan utama dalam pertahanan
3. Mengatur keseimbangan asam dan basa tubuh (antibodi) dengan sifatnya
agar terhindar dari kerusakan jaringan. sebagai fagosit.
4. Sel darah putih berperan dalam - Sel darah putih ada dua jenis, yaitu:
mempertahankan tubuh dari infeksi Granulosit (plasma bergranular),
kuman penyakit. yaitu eosinofil, basofil, dan
5. Menjaga stabilitas suhu tubuh. netrofil.
6. Mengedarkan hormon dari kelenjar Agranulosir (plasma tidak bergra
endokrin ke bagian tubuh tertentu. nular), yaitu limfosit dan monosit.
b. Komponen Darah • Keping darah (trombosit)
1. Sel-sel darah - Memiliki bentuk yang tidak teratur,
Sel darah manusia terdiri atas tiga jenis, yaitu: tidak berinti, dan berdiameter sekitar
• Sel darah merah (eritrosit) 2—4 mm.
- Sel berbentuk bulat pipih, bikonkaf, - Trombosit hanya berumur 8 hari dan
tidak berinti, dan mengandung he- setiap 1 mm3 darah mengandung
moglobin (pigmen merah pada darah). trombosit sekitar 150.000—400.000
- Hemoglobin merupakan protein yang keping.
mengandung hemin (mengandung zat - Berperan penting dalam proses
besi) dan globin, serta memiliki daya pembekuan darah dengan menge
ikat tinggi terhadap oksigen. luarkan enzim trombokinase saat
- Sel darah merah berjumlah 4—5 juta terjadi luka.
sel/mL darah dan hanya berumur se-
2. Plasma darah
kitar 120 hari, setelah itu dirombak di
• Merupakan cairan darah berwarna
dalam hati/lever.
kekuningan yang mengandung 90% air,
• Sel darah putih (leukosit) 8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen,
- Sel tidak berwarna (bening), bentuk enzim, dan antigen.
ameboid (tidak tetap), berinti, dan
53
• Berperan dalam proses pegangkutan • Aglutinogen dibedakan menjadi dua,
sari makanan ke seluruh tubuh dan yaitu:
mengangkut zat sisa metabolisme dari 1. A g l u t i n o g e n A , m e m i l i k i
sel-sel tubuh menuju organ ekskresi. enzim glikosil transferase yang
• Memiliki protein plasma yang terdiri mengandung glutiasetil glukosamin
atas: pada rangka glikoproteinnya.
- Albumin (menjaga osmotik 2. A g l u t i n o g e n B , m e m i l i k i
darah). enzim galaktosa pada rangka
- Globulin (zat antibodi). glikoproteinnya.
- Fibrinogen (pembekuan darah).
Tabel Golongan Darah Manusia
c. Mekanisme Pembekuan Darah
Golongan
• Saat kulit terluka dan mengeluarkan No Aglutinogen Aglutinin
Darah
darah, trombosit ikut keluar bersama 1. A A b
d a ra h , ke m u d i a n p e ca h a k i b at 2. B B a
menyentuh permukaan luka yang kasar. 3. AB A dan B -
• Pecahnya trombosit menyebabkan keluar 4. O - a dan b
nya enzim trombokinase yang dapat
mengubah protrombin menjadi trombin • Berdasarkan ada tidaknya faktor
dengan bantuan ion Ca2+ dan vitamin K. Rh (sistem rhesus), golongan darah
• Trombin yang terbentuk akan merang dibedakan menjadi dua, yaitu:
sang fibrinogen untuk membuat benang- 1. Golongan darah Rh +, yaitu jika
benang fibrin. Benang fibrin inilah yang di dalam eritrosit terdapat
segera membentuk anyaman untuk aglutinogen rhesus.
menutup luka sehingga darah membeku 2. Golongan darah Rh-, yaitu jika di
(tidak keluar). Adapun skemanya, yaitu: dalam eritrosit tidak ditemukan
aglutinogen rhesus.
menghasilkan
Trombosit Trombokinase • Seseorang yang bergolongan darah
ah
engub Rh+ tidak boleh menjadi donor pada
m
Ca2+ seseorang dengan golongan darah Rh_
Protrombin Trombin
Vit. K karena akan terjadi penggumpalan
h
ba darah.
ngu
me
Fibrinogen menjadi • Golongan darah O merupakan donor
Benang fibrin
universal (dapat mentrasfusikan
d. Golongan Darah Manusia darahnya kepada semua golongan
• Penggolongan darah manusia sistem darah).
ABO (Karl Landstainer 1868—1943) • Golongan darah AB disebut sebagai
didasarkan pada ada tidaknya zat resipien universal (dapat menerima
aglutinogen dan aglutinin. transfusi dari semua golongan darah).
• Aglutinogen adalah protein yang • Pada proses transfusi darah, golongan
terkandung dalam eritrosit. darah donor harus sama dengan
• Aglutinin merupakan zat antibodi yang golongan darah resipien sehingga
terkandung dalam plasma darah dan tidak terjadi penggumpalan darah yang
dapat menggumpalkan aglutinogen. menyebabkan kematian bagi resipien.
54
B. Alat Peredaran Darah 4. Bilik kiri (ventrikel sinister),
memiliki otot 3—4 kali lebih tebal
a. Jantung dari bilik kanan, berfungsi untuk
• Jantung merupakan organ yang terletak memompakan darah yang kaya O2
di dalam rongga mediastinum dari menuju seluruh bagian tubuh.
rongga dada sebelah kiri. • Sebagai pemisah ruang pada jantung,
• Jantung berfungsi sebagai alat terdapat katup yang berfungsi untuk
pemompa darah ke seluruh bagian mengatur aliran darah agar tetap searah
tubuh. dan terbagi menjadi tiga, yaitu:
• Lapisan-lapisan jantung dari luar ke 1. Valvula trikuspidalis dan valvula
dalam, yaitu: mitral yang terdapat di antara
1. Perikardium, merupakan selaput serambi kanan dan bilik kanan.
pembungkus jantung paling luar. 2. Valvula bikuspidalis, terdapat di
2. Miokardium, merupakan selaput antara serambi kiri dan bilik kiri.
paling tebal dan tersusun atas otot 3. Valvula semilunaris, yang terdapat
jantung. pada pangkal nadi besar (aorta).
3. Endokardium, merupakan selaput • Siklus Jantung merupakan periode dari
ya n g m e l a p i s i r u a n g - r u a n g satu siklus penuh kontraksi dan relaksasi.
jantung. SIklus jantung terbagi dua, yaitu:
Aorta 1. Sistole, yaitu periode kontraksi
Arteri
pulmonalis Katup semilunalis pada jantung dimana otot bilik
Vena kava Serambi kiri menguncup dan darah dipompa ke
superior Katup pembuluh nadi pulmonalis atau ke
Serambi kanan bikuspidalis
Bilik kiri aorta secara bersamaan.
Katup trikuspidalis
2. Diastole, yaitu fase relaksasi pada
Bilik kanan Septum
jantung dimana serambi jantung
Vena kava Selaput perikardium
inferior menguncup dan darah masuk ke
Penampang Jantung Manusia jantung.
Sumber: Dokumen penerbit
• Dalam keadaan normal, tekanan sistole/
• Jantung manusia terdiri atas empat diastole jantung adalah sebesar 120/90
ruang, yaitu: mmHg.
1. Serambi kanan (atrium dextrum),
yaitu tempat masuknya darah yang b. Pembuluh Darah
mengandung gas CO2 dari seluruh Menurut fungsinya, terdapat tiga jenis pembu-
tubuh. luh darah dalam tubuh, yaitu:
2. Serambi kiri (atrium sinistrum), • Pembuluh nadi (arteri)
yaitu ruang sebagai tempat masuk Berfungsi untuk mengalirkan darah keluar dari
nya darah dari paru-paru yang kaya jantung. Terdiri atas dua jenis, yaitu:
akan gas O2. 1. Aorta (nadi besar), yaitu pembuluh
3. Bilik kanan (ventrikel dexter), arteri yang berfungsi untuk mengalirkan
yaitu tempat masuknya darah darah yang kaya akan O2 dari jantung
yang kaya akan gas CO2 dari atrium menuju seluruh bagian tubuh.
kanan, selanjutnya akan diedarkan 2. Arteri pulmonalis, yaitu pembuluh
menuju paru-paru melalui arteri yang berperan dalam mengalirkan
pembuluh arteri pulmonalis.
55
darah yang mengandung CO2 dari bilik • Berdasarkan jalurnya, peredaran darah
kanan menuju paru-paru. manusia dibagi menjadi dua, yaitu:
• Pembuluh balik (vena) 1. Peredaran darah kecil (pendek)
Berfungsi untuk mengalirkan darah menuju
jantung. Pembuluh vena ada dua, yaitu: Bilik kanan jantung g arteri pulmonalis
1. Vena pulmonalis, yaitu pembuluh vena g paru-paru g vena pulmonalis
yang berfungsi untuk mengalirkan g jantung serambi kiri g jantung bilik kiri
Aliran Meninggalkan
D. Sistem Peredaran Getah Bening
Menuju jantung
darah jantung
• Getah bening (limfa) merupakan cairan
Banyak di sepanjang berwarna kekuningan yang mengisi rongga
Letak Tersembunyi
pembuluh
antarsel tubuh dan mengandung sel darah
Hanya satu, Beberapa katup
putih, trombosit, serta fibrinogen.
Katup pada pangkal di sepanjang
aorta pembuluh • Fungsi dari pembuluh limfa, yaitu:
1. Sebagai penghasil zat antibodi.
Denyut Terasa Tidak terasa
2. Membunuh kuman penyakit.
Darah
Jika terluka
memancar
Darah menetes 3. Pengangkut cairan dan protein dari
Penyebab jaringan tubuh ke dalam darah.
Kontraksi otot Kontraksi otot
gerakan 4. Pengangkut emulsi lemak dari usus ke
jantung rangka
darah dalam darah.
• Pembuluh limfa terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Pembuluh limfa kanan, terletak pada
C. Sistem Peredaran Darah Manusia pembuluh vena di bawah tulang
• Sistem pereradan darah manusia merupa- selangka kanan dan berfungsi sebagai
kan peredaran darah tertutup dan ganda, penerima cairan dari kepala, leher,
dimana darah mengalir ke seluruh tubuh dada, jantung, paru-paru, dan lengan
melalui pembuluh darah. atas.
56
2. Pembuluh limfa kiri, terletak pada 9. Jantung Koroner
pembuluh vena di bagian bawah tulang Penyakit yang sifatnya mematikan dan
selangka kiri dan berperan dalam disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh
menerima cairan dari bagian tubuh darah arteri oleh kolesterol sehingga aliran
selain yang masuk ke pembuluh limfa darah dari dan menuju jantung tidak lancar.
kanan.
F. Sistem Peredaran Darah Hewan
E. Gangguan pada Sistem Peredaran
Sistem peredaran darah hewan terbagi menjadi
Darah Manusia dua jenis, yaitu:
1. Hemofilia 1. Sistem peredaran darah terbuka, yaitu
Penyakit darah sukar membeku saat luka dan peredaran darah dan cairan tubuh lainnya
termasuk penyakit keturunan. Umumnya, tidak selalu melalui pembuluh darah se-
diderita oleh laki-laki, namun gen ini dibawa hingga antara darah dengan cairan yang
oleh perempuan. mengisi ruang antarsel tidak dapat dibeda-
2. Anemia kan.
Penyakit kekurangan sel darah merah yang Contoh: belalang dan serangga lainnya.
menyebabkan kemampuan darah dalam 2. Sistem peredaran darah tertutup, yaitu da-
mengangkut O2 rendah. rah mengalir ke seluruh tubuh melalui pem-
3. Leukimia (Kanker Darah) buluh-pembuluh darah.
Penyakit yang disebabkan oleh pembelahan Contoh: umumnya pada hewan vertebrata,
leukosit yang tidak terkendali sehingga seperti ikan, reptilia, amfibia, dan mamalia.
dapat memakan eritrosit, trombosit, bahkan
a. Sistem Peredaran Darah Hewan
sesama leukosit.
Invertebrata
4. Talasemia
Penyakit keturunan yang ditandai dengan 1. Annelida
adanya sel darah merah abnormal yang tidak • Peredaran darah pada cacing termasuk
bisa mensintesis zat pembentuk hemoglobin. peredarah darah tertutup.
5. Hipertensi • Pompa penggerak berupa lima pasang
Penyakit tekanan darah tinggi yang lengkung aorta yang berfungsi sebagai
disebabkan karena berkurangnya suplai jantung.
darah ke otot jantung. • Aliran darahnya, yaitu:
6. Hipotensi 5 pasang Pembuluh darah
Penyakit gejala tekanan darah rendah dan lengkung aorta dorsal
aorta Tubuh
arteri pulmonalis arteri kutanea
terjadi
3. Molusca pengambilan
Paru-paru O2 Kulit
• Pada kelas gastropoda dan pelecypoda
O2 O2
memiliki sistem peredaran darah Serambi kiri
Vertebrata
3. Reptilia
1. Pisces (ikan) • Sistem peredarah darah tertutup dan
• Ikan memiliki sistem peredaran darah ganda.
tertutup dan tunggal (darah melewati • Jantung terdiri atas empat, yaitu bilik
jantung satu kali dalam peredarannya). kanan, bilik kiri, serambi kanan, dan
• Jantung pada ikan terdapat dua ruang, serambi kiri.
yaitu satu serambi dan satu bilik. • Sekat antara bilik kiri dan kanan
• Aliran darah pada tubuh ikan, yaitu: belum sempurna sehingga terdapat
CO2
lubang (Foramen panizzae) sebagai
Jantung
aorta ventral pendistribusi O2 ke alat pencernaan
O2 + CO2 CO2 serta penjaga keseimbangan tekanan
Vena cairan dalam jantung saat menyelam.
Insang
58
Bab 14
Sistem Pencernaan
Makanan
A. Sistem Pencernaan Manusia
Rongga mulut
S i ste m p e n c e r n a a n m e r u p a ka n p ro s e s
pengubahan makanan menjadi zat-zat sederhana kerongkongan
62
2. Menjaga tekanan osmotik di dalam sel. 4. Abomasum (perut masam), di
3. Mengangkut makanan ke seluruh jaringan dalamnya terdapat getah lambung
tubuh. untuk mencerna makanan secara
4. Mengangkut sisa metabolisme dari selu kimiawi, kemudian menuju usus.
ruh tubuh menuju organ pembuangan. • Usus hewan ruminansia lebih panjang
dari pada hewan lain karena fermentasi
C. Sistem Pencernaan Hewan selulosa yang dilakukan bakteri dan
protozoa di dalam usus agak lama.
a. Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
• Perjalanan makanan pada sistem
• Sistem pencernaan pada hewan
pencernaan hewan ruminansia, yaitu:
ruminansia agak berbeda karena faktor
makanan berupa tumbuhan yang
Rumput g mulut g esofagus g rumen
mengandung selulosa (sulit dicerna).
g retikulum g omasum g abomasum g
• Lambung pada hewan ruminansia usus halus g usus besar g rektum g anus
dibedakan menjadi empat macam,
yaitu: b. Sistem Pencernaan Burung Pemakan Biji
1. Rumen (perut besar), di dalamnya Sistem pencernaan burung pemakan biji
t e r j a d i p r o s e s fe r m e n t a s i terdiri atas mulut, kerongkongan (esofagus),
mikroorganisme selulotik. lambung, usus, dan kloaka.
2. Retikulum (perut jala), yaitu Lambung pada burung pemakan biji dibe-
lambung sebagai tempat dakan menjadi dua, yaitu:
dibentuknya makanan menjadi 1. Proventrikulus (lambung kelenjar).
gumpalan kasar (bolus). 2. Empedal (untuk mencerna biji-bijian).
3. Omasum (perut kitab), dalam
bagian ini terjadi pengadukan
makanan secara mekanik.
63
Bab 15
Sistem Pernapasan
C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + energi (28 kal) • Berdasarkan tempatnya, respirasi terbagi
dua, yaitu:
• Dalam respirasi, terjadi tiga tahap, yaitu: 1. Respirasi eksternal, yaitu proses
1. Glikolisis, yaitu proses pengubahan pertukaran gas (O2 dan CO2) dari udara
glukosa menjadi asam piruvat yang luar masuk ke aliran darah melalui
terjadi di dalam sitoplasma dan bersifat alveolus.
anaerob. Asam piruvat kemudian 2. Respirasi internal, yaitu proses
diubah menjadi asetil KoA di dalam pertukaran gas yang terjadi antara
mitokondria. Reaksinya, yaitu: aliran darah dan sel-sel tubuh.
64
a. Alat Pernapasan Manusia Laring tersusun atas beberapa tulang
rawan, yaitu tulang rawan epiglotis,
tulang rawan tiroid, tulang rawan
Faring Lubang hidung krikoid, tulang rawan aritenoid, tulang
Bronkiolus Laring rawan kuneiformis, dan tulang rawan
Trakea
kornoculatum.
Alveolus
Bronkus
Rongga Pada laring terdapat katup epiglotis
perut Paru-paru
yang otomatis tertutup saat menelan
Diafragma
makanan sehingga tidak masuk ke
Struktur Alat Pernapasan pada Manusia saluran pernapasan.
Laringitis (infeksi laring) terjadi bila
1. Rongga hidung udara kotor masuk. Gejala yang lebih
Bagian atas dari rongga hidung terdapat parah menyebabkan pembengkakan
daerah olfaktorius yang mengandung pita suara hingga suara menjadi serak.
sel-sel pembau dan berhubungan
4. Trakea (tenggorokan)
langsung dengan saraf otak pertama
(nervus olfaktorius). Trakea terletak di depan kerongkongan
dan tersusun atas tulang rawan
Pada rongga hidung terdapat kelenjar
berbentuk cincin sepanjang 10 cm.
mukus dan rambut hidung yang
berfungsi untuk menyaring udara yang Dinding trakea terdiri atas jaringan ikat
masuk ke rongga hidung. dan memiliki otot polos.
Kelenjar mukus menghasilkan lapisan Dinding bagian dalam trakea dilapisi oleh
lendir yang berfungsi menangkap jaringan epitel berambut (bersilia), yang
kotoran halus agar udara yang masuk berfungsi menahan dan mengeluarkan
ke tenggorokan menjadi lebih bersih. kotoran yang masuk dan dikeluarkan
melalui bersin.
Fungsi rongga hidung, yaitu:
- Untuk menghangatkan dan 5. Bronkus
melembapkan udara pernapasan. Tersusun atas percabangan kanan dan
- Penyaring udara melalui rambut kiri dengan letak bronkus kanan lebih
halus dan lendir di dalam hidung. vertikal. Hal ini memungkinkan bronkus
- Sebagai indra penciuman. kanan lebih mudah terserang penyakit
bronkitis.
2. Faring
Percabangan bronkus sebanyak 20—25
Faring merupakan persimpangan antara
cabang membentuk bronkiolus.
saluran pernapasan (tenggorokan) dan
saluran pencernaan (kerongkongan). 6. Paru-paru (pulmo)
Faring berfungsi meneruskan udara yang Organ paru-paru terletak di dalam
masuk menuju pangkal tenggorokan. rongga dada dan tersusun atas dua
bagian, yaitu bagian kiri dan kanan
3. Laring
Paru-paru kanan lebih besar (berat
Laring merupakan daerah pangkal
sekitar 620 gram) dibandingkan dengan
tenggorokan, berfungsi sebagai tempat
paru-paru kiri (berat sekitar 560 gram)
melekatnya selaput atau pita suara.
karena memiliki tiga bronkiolus.
65
Bronkiolus pada paru-paru memiliki Proses ekspirasi:
gelembung udara bernama alveolus Otot difragma berelaksasi → diafragma
yang menjadi tempat pertukaran gas melengkung ke atas → rongga dada
O2 dan CO2 secara difusi. dan paru-paru mengecil → udara
Paru-paru dibungkus oleh selaput keluar dari paru-paru.
pleura dan di antara keduanya terdapat
c. Volume Udara dan Kapasitas Udara
cairan limfa.
Pernapasan
b. Mekanisme Pernapasan Manusia • Besarnya volume udara pernapasan
berbeda-beda, tergantung pada ukuran
paru-paru, kemampuan bernapas, dan
kondisi kesehatan seseorang.
Tulang rusuk • Volume udara pada paru-paru terdiri atas:
Paru-paru
Sekat
1. Volume tidal (TV = Tidal Volume),
rongga
badan
merupakan volume udara pernapasan
pada saat melakukan pernapasan biasa
Inspirasi Ekspirasi
Pernapasan Dada
(sekitar 0,5 liter).
2. Volume pernapasan simpanan (IRV
= Inspiratory Reserve Volume), mer-
upakan volume maksimum udara per-
napasan yang dapat diambil pada saat
menarik napas. IRV disebut juga sebagai
udara komplementer (sekitar 1,5 liter).
3. Volume udara keluar simpanan
Inspirasi Ekspirasi (ERV = Expiratory Reserve Volume),
Pernapasan Perut merupakan volume maksimum udara
yang dapat dikeluarkan atau disebut
1. Pernapasan dada
juga sebagai udara suplementer (sekitar
Proses inspirasi:
1,5 liter).
Otot antartulang rusuk berkontraksi →
4. Volume residu (RV = Residual
tulang rusuk dan tulang dada terangkat
Volume), merupakan volume udara
→ rongga dada mengembang →
tetap yang ada di dalam paru-paru
udara masuk ke paru-paru.
setelah dilakukan pengeluaran napas
Proses ekspirasi:
maksimum (sekitar 1 liter).
Otot antartulang rusuk berelaksasi →
tulang rusuk dan tulang dada menurun • Kapasitas udara pernapasan terbagi 2, yaitu:
→ rongga dada mengecil → udara 1. Kapasitas Paru-paru Total (TLC = Total
keluar dari paru-paru. Lung Capacity), yaitu kapasitas paru-
2. Pernapasan perut (diafragma) paru secara total (volume udara di
Proses inspirasi: dalam paru-paru setelah tarikan napas
maksimum).
Otot diafragma berkontraksi → diafragma
mendatar → rongga dada dan paru-paru
mengembang → udara masuk ke paru-
paru.
66
2. Kapasitas Sisa Pernapasan (FRC = 8. Laringitis, yaitu radang pada daerah
Functional Residual Capacity), yaitu laring.
jumlah udara yang masih terdapat 9. Asfiksi, yaitu gangguan pengangkutan
di dalam paru-paru setelah udara oksigen ke jaringan-jaringan tubuh.
pernapasan normal diembuskan keluar.
67
Bab 16
Sistem Ekskresi
68
rapan kembali zat-zat yang terkandung pembentuk sel-sel baru yang terus aktif
di dalam urine primer yang masih melakukan pembelahan sel.
berguna bagi tubuh di tubulus Dermis(kulit jangat)
kontortus proksimal. Hasil reabsorpsi Lapisan dermis dibentuk oleh serabut lentur
berupa urine sekunder yang mengan yang mengandung senyawa kolagen. Lapisan
dung garam, asam amino, dan glukosa. ini terdiri atas:
Augmentasi (pengumpulan) - Akar rambut, terdapat otot polos
Pengaturan kadar air pada urine penegak rambut (Musculus arektor pili)
sekunder terjadi pada tahap ini di dan ujung saraf perasa nyeri.
tubulus kontortus distal dengan - Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
bantuan hormon antidiuretik (ADH)
- Kelenjar minyak (glandula sebasea),
hingga membentuk urine sejati.
berfungsi untuk menjaga agar rambut
Selanjutnya, urine sejati ini menuju ke
tidak kering.
kantong urinaria melewati ureter dan
- Pembuluh darah
lewat melalui uretra.
- Serabut saraf, terdiri atas saraf perasa
• Komposisi urine dalam kondisi normal,
panas, dingin, tekanan, dan sentuhan.
yaitu:
Air (kira-kira 95%). • Fungsi kulit selain sebagai alat ekskresi,
yaitu:
Urea, asam urea, amonia, dan garam.
Melindungi tubuh terhadap segala
Zat warna empedu (bilirubin dan
rangsangan.
biliverdin yang menyebabkan warna
Mengatur suhu tubuh.
kuning pada urine).
Menyimpan kelebihan lemak.
Beberapa zat yang sifatnya racun. Tempat pembentukan vitamin D.
2. Kulit 3. Hati
• Struktur kulit terdiri atas tiga lapisan, yaitu: • Organ hati terletak di dalam rongga
Epidermis (kutikula) perut dan terdiri atas dua lobus (kiri
Lapisan epidermis merupakan lapisan dan kanan) dengan lobus kanan
terluar pada kulit yang tersusun atas empat berukuran lebih besar.
lapisan, yaitu: • Hati terlindungi oleh selaput tipis
- Stratum korneum (lapisan zat tanduk), yang disebut Kapsula hepatis dan
yaitu lapisan sel mati yang selalu merupakan kelenjar terbesar dalam
mengelupas. tubuh.
- Stratum lusidum, yaitu lapisan yang • Fungsi hati, yaitu:
memberi warna pada kulit. Semakin Penghasil cairan empedu.
banyak melanin (pigmen warna hitam) Tempat penyimpanan gula dalam
yang dihasilkan dari sel ini maka kulit bentuk glikogen.
akan menjadi semakin gelap.
Te m p at p e m b e nt u ka n d a n
- Stratum granulosum, yaitu lapisan perombakan protein.
penghasil pigmen warna pada kulit, Tempat pembentukan dan perom-
terletak pada bagian paling bawah bakan sel darah merah yang sudah
epidermis. mati.
- Stratum germinativum, yaitu lapisan Tempat pembentukan protrombin
69
dan fibrinogen. Penyakit yang ditandai dengan
Tempat penetralan racun. seringnya penderita buang air karena
4. Paru-paru kurangnya hormon ADH.
• Organ paru-paru terletak di dalam 7. Kudis (skabies)
rongga dada, berjumlah sepasang, dan Gangguan pada kulit yang dapat
dilindungi oleh tulang rusuk. menular akibat parasit insekta
• Paru-paru berfungsi sebagai alat Sarcoptes scabies yang dapat
pembuangan sisa metabolisme mengganggu sistem ekskresi.
pernapasan berupa uap air dan gas
CO2. B. Sistem Ekskresi Hewan
b. Gangguan Sistem Ekskresi Manusia a. Protozoa
Ekskresi pada protozoa dilakukan dengan
1. Albuminuria
vakuola kontraktil (vakuola berdenyut)
Penyakit yang ditandai dengan adanya
untuk membuang kelebihan air di dalam sel.
albumin dan protein lain pada urine
akibat kerusakan alat filtrasi pada b. Pisces
ginjal. Ekskresi pada hewan ini dilakukan
dengan sepasang ginjal opistonefros yang
2. Poliuria
mengeluarkan urine mengandung amonia.
Gangguan pada ginjal yang ditandai
dengan produksi urine yang sangat c. Amfibi
banyak dan encer akibat gagalnya Ekskresi pada amfibi dilakukan dengan
reabsorpsi oleh nefron. sepasang ginjal opistonefros yang
mengeluarkan urine mengandung asam
3. Oligouria
urat.
Penyakit yang ditandai dengan produksi
urine sangat sedikit karena beratnya d. Reptilia
kerusakan ginjal. Alat ekskresi pada reptilia berupa sepasang
ginjal metanefros yang membuang urine
4. Batu ginjal
yang mengandung asam urat.
Penyakit akibat mengendapnya kristal
kalsium fosfat menjadi batu ginjal yang e. Aves
dapat menghambat pengeluaran urine. Alat ekskresi pada aves berupa sepasang
ginjal metanefros yang membuang urine
5. Diabetes melitus
berupa asam urat yang dicampur dengan
Gangguan ginjal yang disebabkan
feses.
kurangnya hormon insulin, ditandai
dengan adanya glukosa pada urine.
6. Diabetes insipidus
70
Bab 17
Sistem Koordinasi
dan Alat Indra
71
b. Jenis Sistem Saraf Manusia 2. Sistem saraf tepi
Sistem saraf manusia terbagi menjadi 2, yaitu: Sistem saraf tepi menghubungkan semua
1. Sistem saraf pusat bagian tubuh dengan pusat saraf.
• Otak Berdasarkan cara kerjanya, sistem saraf tepi
Lobus
dibagi dua, yaitu:
parientalis
• Saraf somatik, yaitu saraf yang bekerja
Lobus Frontalis
menurut kesadaran (diatur oleh otak).
Lobus Lobus • Saraf otonom, yaitu saraf yang cara
oksipitalis temporalis
kerjanya tidak sadar. Saraf ini terbagi
Otak kecil
atas:
Saraf simpatik, tersusun atas 25
Sumsum
tulang belakang pasang simpul saraf yang terdapat
Bagian-bagian Otak di sumsum tulang belakang.
Saraf parasimpatik, tersusun atas
Bagian-bagian otak, yaitu:
serabut preganglion dan fungsi
Otak besar (serebrum), berfungsi sebagai kerjanya berlawanan dengan saraf
pusat saraf sadar dan terdiri atas empat simpatik.
bagian, yaitu:
Saraf Simpatik Saraf Parasimpatik
- Lobus oksipitalis (pusat penglihatan). Mempercepat denyut Memperlambat denyut
jantung jantung
- Lobus frontalis (pusat pengendali
Memperlebar pembuluh Mempersempit pembuluh
pikiran). darah darah
- Lobus parientalis (pusat pengendalian Menghambat sekresi Meningkatkan sekresi
kerja kulit). empedu empedu
Membesarkan pupil Mengecilkan pupil
- Lobus temporalis (pusat pendengaran
Meningkatkan sekresi Menurunkan sekresi
dan bicara). hormon adrenalin hormon adrenalin
Otak kecil (serebelum), berperan dalam Menurunkan sekresi ludah Meningkatkan sekresi ludah
keseimbangan tubuh dan koordinasi gerak Memperlambat proses Mempercepat proses
pencernaan pencernaan
otot.
Otak tengah (mesencephalon), terletak Berdasarkan letaknya, saraf tepi dibedakan
di depan otak kecil dan jembatan varol, menjadi dua, yaitu:
berfungsi sebagai pusat pengaturan gerak 1. Saraf kranial (12 pasang) berpangkal
mata. dari otak.
Sumsum lanjutan (medula oblon gata), 2. Saraf spinal (31 pasang) berpangkal
berfungsi menghubungkan otak kecil dari sumsum tulang belakang.
dengan sumsum tulang belakang dan c. Mekanisme Penghantar Impuls
sebagai pusat saraf tak sadar.
Mekanisme penghantaran impuls saraf di
• Sumsum tulang belakang (Medula spinalis) dalam tubuh melewati jalur berikut:
Medula spinalis terdapat di dalam rongga
Rangsangan Reseptor Neuron
(impuls) sensorik
tulang belakang. Fungsinya, yaitu: (indra)
Neuron Tanggapan
- Penghubung sistem saraf tepi ke otak. Pusat saraf
motorik Efektor
(gerak)
73
• Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon 6. Kelenjar kelamin (gonad)
parathormon yang berfungsi mengatur • Kelenjar kelamin pria (testis), menghasil
kadar kalsium (Ca) dan fosfor (P) dalam kan hormon testosteron yang berfungsi
darah dengan melepaskannya dari tulang. merangsang pertumbuhan ciri kelamin
• Kekurangan hormon parathormon sekunder dan spermatogenesis.
mengakibatkan kejang otot dan jika • Kelenjar kelamin wanita (ovarium),
kelebihan maka dapat menaikkan mensekresikan dua hormon, yaitu:
kadar Ca dan P dalam darah sehingga
- Estrogen dihasilkan oleh sel gra-
mengendap di ginjal.
nulosa folikel de Graaf dan korpus
4. Kelenjar suprarenalis (anak ginjal/ adrenal) luteum.
Kelenjar suprarenalis terletak di atas ginjal - Progesteron dihasilkan oleh kor-
dan terdiri atas dua bagian, yaitu: pus luteum, yaitu bekas folikel
Korteks adrenal, mensekreksikan yang telah ditinggalkan sel telur.
beberapa hormon, yaitu:
- Mineralokortikoid, merangsang C. Alat Indra
reabsorpsi ion Na+ dan Cl- dalam
Alat indra berperan sebagai reseptor impuls.
tubulus ginjal.
Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima, alat
- Glukokortikoid, mengontrol meta indra dibedakan menjadi:
bolisme glukosa dalam tubuh. 1. Kemoreseptor, penerima rangsangan berupa
- Hormon androgen, berfungsi me senyawa kimia. Contoh: lidah dan hidung.
nentukan sifat kelamin sekunder 2. Fotoreseptor, penerima rangsangan berupa
pria. cahaya. Contoh: retina mata.
Medula adrenal, mensekresikan 3. Mekanoreseptor, penerima rangsangan
hormon, yaitu: berupa tekanan atau suhu. Contoh: kulit.
- Adrenalin (epineprin), berfungsi 4. Audioreseptor, penerima rangsangan berupa
meningkatkan tekanan darah, getaran bunyi. Contoh: koklea pada telinga.
mempercepat denyut jantung,
a. Mata
meningkatkan kadar glukosa
darah, dan laju metabolisme. Sklera Koroid
- Noradrenalin, berfungsi juga Kornea
Retina
74
2. Iris (selaput pelangi), bagian mata yang memiliki 1. Hidung tersusun atas sel epitel dan saraf
pigmen warna dan berfungsi untuk mengatur pembau.
banyaknya cahaya yang masuk ke mata. 2. Hidung berfungsi sebagai indra pembau
3. Pupil, celah yang dibentuk iris (di tengah) kare n a memiliki reseptor pembau
sebagai lubang masuknya cahaya. (kemoreseptor) pada bagian langit-langit
4. Lensa mata, sebagai pengatur fokus rongga hidung, yang disebut sel olfaktori.
bayangan yang dibentuk agar jatuh tepat di 3. Pada ujung sel reseptor terdapat rambut-
bintik kuning (pada retina). rambut halus (silia) dan selaput lendir yang
5. Retina (selaput jala), berfungsi sebagai berfungsi sebagai pelembap.
penangkap bayangan dan terdiri atas 4. Proses jalannya rangsang berupa bau dapat
dua bagian, yaitu bintik kuning (pusat dijelaskan pada skema berikut:
terkumpulnya fotoreseptor) dan bintik buta
Bau Masuk Larut dalam Diterima
(bagian yang tidak peka cahaya). di udara rongga Selaput saraf pembau
hidung lendir (olfaktori)
Beberapa kelainan berkaitan dengan mata: Menuju otak Dianggap
sebagai bau
1. Rabun jauh (miopi), yaitu kemampuan mata
yang tidak dapat melihat jarak jauh karena c. Lidah
bayangan jatuh di depan retina. Kelainan
Lidah berfungsi sebagai indra pengecap
ini dapat dibantu dengan kacamata lensa
karena memiliki kemoreseptor pada papilla
cekung (minus).
(tonjolan-tonjolan kecil) di permukaannya.
2. Rabun dekat (hipermetropi), kelainan
dimana bayangan jatuh di belakang retina Papila
sirkumvalata
sehingga mata tidak dapat melihat jarak
Rasa pahit
dekat. Kelainan ini dapat dibantu dengan Papila
kacamata lensa cembung (positif). Rasa asam filiformis
Papila Rasa asin
3. Rabun tua (presbiopi), yaitu kombinasi fungiformis
Rasa manis
rabun jauh dan dekat karena melemahnya
Lidah Sebagai Indra Pengecap
otot lensa mata. Kelainan ini dapat dibantu
dengan kacamata lensa rangkap (bifokus). Papila pengecap pada lidah dibedakan
4. Astigmatisma, cacat pada mata yang tidak menjadi tiga jenis, yaitu:
dapat membedakan garis vertikal dan
1. Papila filiformis, berbentuk benang dan
horizontal secara bersamaan. Kelainan ini
tersebar di seluruh permukaan lidah.
dikarenakan kornea mata tidak rata.
2. Papila sirkumvalata, berbentuk seperti
b. Hidung huruf v dan terdapat pada daerah dekat
pangkal lidah.
Saraf pembau
3. Papila fungiformis, berbentuk palu dan
(saraf olfaktori)
Tulang
terdapat pada tepi lidah.
Serabut saraf
hidung menuju otak
d. Telinga
Telinga berfungsi sebagai indra pendengar
Silia
(rambut
karena memiliki audioreseptor di dalam
Lendir hidung) saluran koklea.
Penampang Hidung
75
tiga saluran e. Kulit
setengah
lingkaran Ujung saraf
Daun
telinga Koklea tanpa selaput
Otak
76
Bab 18
Sistem Reproduksi
77
b. Alat-alat Reproduksi Wanita (fimbriae) untuk menangkap sel telur
yang dilepas pada saat ovulasi.
Oviduk
(Tuba falopii) Uterus
• Uterus (rahim), berfungsi sebagai
tempat perkembangan janin.
• Va g i n a , b e r u p a s a l u ra n ya n g
Serviks
berhubungan dengan rahim. Bagian
Ovarium
dalam vagina berlipat-lipat pada
Vagina
ujungnya terdapat selaput dara (himen).
Oosit
Polosit II
2. Organ reproduksi bagian dalam Sekunder
Oogonium Oosit Polosit II
• Ovarium, terdiri atas sepasang dan Primer
Polosit
berfungsi menghasilkan sel telur Polosit II
Meiosis I Meiosis II
(ovum), hormon estrogen, dan
Tahapan Oogenesis
progesteron.
• Oviduk (tuba falopi), berupa sepasang C. Fertilisasi
saluran untuk menyalurkan ovum
dari ovarium menuju uterus (rahim). • Fertilisasi merupakan proses peleburan
Pada ujungnya terdapat infundibulum antara ovum (sel telur) dengan spermatozoa
yang berbentuk corong dan berumbai (sel sperma) sehingga membentuk zigot.
78
• Zigot yang terbentuk akan mengalami b. Sifilis (Raja Singa)
pembelahan terus-menerus hingga Infeksi luka pada penis atau vagina yang
membentuk embrio yang akan tumbuh di disebabkan oleh bakteri Treponema
dalam uterus dan dihubungkan dengan pallidum. Penyakit ini dapat membahayakan
dinding rahim induk melalui saluran jantung dan otak, serta dapat ditularkan ibu
plasenta. (penderita) kepada bayinya.
• Tahapan terjadinya fertilisasi dapat dilihat c. Herpes
pada skema berikut: Luka pada alat kelamin yang ditandai dengan
Ovarium menghasilkan sel telur (ovum)
timbulnya bercak-bercak kemerahan di
sekitar alat kelamin, bahkan dapat meluas
Ovum dilepaskan dari ovarium menuju oviduk ke tubuh penderita.
d. Kandidiasis Vagina (Keputihan)
Terjadi kopulasi dan fertilisasi (ovum + sperma)
Infeksi pada dinding vagina yang disebabkan
Ovum (sel telur) yang dibuahi oleh jamur Candida albicans yang ditandai
berkembang menjadi embrio
timbulnya rasa gatal yang sangat hingga
Embrio bergerak menuju uterus mengeluarkan cairan putih kental dan berbau.
e. Kanker Serviks
Embrio berkembang di dalam uterus
hingga 40 minggu Timbulnya sel-sel abnormal di seluruh
Skema Tahapan Fertilisasi lapisan epitel mulut rahim (serviks).
f. AIDS (Acquired Immune Deficiency
• Apabila proses fertilisasi tidak terjadi maka
Syndrome)
sel telur (ovum) tidak menempel pada
Penyakit yang disebabkan oleh virus HIV
dinding uterus dan akan meluruh (rusak)
(Human Immunodeficiency Virus) yang
bersama dengan penebalan dinding uterus
menyerang sel darah putih sehingga
sehingga terjadi pendarahan yang disebut
merusak sistem kekebalan tubuh (imunitas).
menstruasi.
79
Bab 19
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan - Epikotil, ruas batang di atas daun
ukuran tubuh organisme karena terjadi lembaga yang tumbuh menjadi
pembelahan pada sel-sel tubuhnya yang bersifat batang dan daun.
irreversibel dan kuantitatif. - Hipokotil, ruas batang di bawah
Perkembangan adalah proses menuju daun lembaga yang tumbuh
kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat menjadi akar.
kualitatif. Radikula, merupakan akar lembaga
(calon akar) yang dapat tumbuh dan
berkembang menjadi akar tumbuhan.
A. Pertumbuhan dan
Kotiledon (keping biji), merupakan
Perkembangan pada Tumbuhan cadangan makanan untuk pertumbuhan
a. Proses Pertumbuhan dan Perkembangan embrio hingga terbentuknya daun
Tumbuhan sehingga dapat melakukan fotosintesis.
Radikula
Kotiledon • Proses perkecambahan menurut letaknya,
terbagi menjadi dua, yaitu:
• Perkecambahan merupakan proses Epigeal, yaitu tipe perkecambahan
permulaan dari awal pertumbuhan embrio yang ditandai dengan hipokotil yang
di dalam biji. muncul ke permukaan tanah.
• Embrio tersusun atas tiga bagian Contoh: Tanaman kacang hijau.
dan berperan penting pada proses Hipogeal, adalah tipe perkecambahan
perkecambahan, yaitu: yang ditandai dengan munculnya ba-
Kaulikalus, merupakan batang lembaga tang epokotil ke permukaan tanah, se-
(calon batang dan daun) yang dapat dangkan kotiledon tetap di dalam tanah.
tumbuh dan berkembang menjadi bunga Contoh: kacang kapri.
dan buah. Kaulikalus dibagi dua, yaitu:
80
2. Pertumbuhan primer perkembangan, dan respons tehadap stimulus
dari lingkungan. Hormon yang terdapat pada
• Yaitu, pertumbuhan yang terjadi akibat
tumbuhan, yaitu:
aktivitas jaringan meristem apikal (meristem
primer) yang terus tumbuh dan aktif Hormon Pengaruh
Tempat
produksi
membelah.
Merangsang
• Jaringan meristem apikal terdapat pada peman
bagian ujung akar dan ujung batang. jangan batang, Diproduksi pada
pertumbuhan jaringan meristem
Auksin
• Pertumbuhan primer meliputi tiga proses, akar, dominansi batang dan pucuk
apikal, gerak daun tumbuhan
yaitu: fototropisme, dan
Pembelahan sel, terjadi pada daerah geotropisme
meristem. Merangsang
pembelahan dan
Pemanjangan sel, terjadi pada daerah pertumbuhan
sel (sitokinesis),
di belakang meristem. mengatur pertum Disintesis pada
Sitokinin
buhan daun, akar
Diferensiasi sel, terjadi pada daerah bunga, dan buah
diferensiasi yang terletak di bagian serta merangsang
pertumbuhan akar
akhir akar. dan batang
Membantu
3. Pertumbuhan sekunder pembentukan Disintesis dalam
tunas, meristem batang,
• Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada Giberelin menghambat meristem akar,
tumbuhan jenis dikotil dan gymnospermae perkecambahan pucuk daun, dan
dan tunas (embrio)
(tumbuhan berbiji terbuka). pembentukan biji
• Pertumbuhan sekunder terjadi di jaringan Mengurangi
kecepatan
meristem sekunder atau kambium, yaitu: Asam pertumbuhan dan
Disintesis pada
daun, batang,
Kambium gabus, berfungsi sebagai absisat pemanjangan sel
buah, dan biji
pada daerah titik
pelindung pertumbuhan sekunder tumbuh
pada tumbuhan. Mendorong
Disintesis pada
jaringan buah
Ka m b i u m va s i s ( j a r i n ga n i kat pemasakan buah
yang telah
Gas etilen dan menyebabkan
pembuluh), yaitu kambium masak, di ruas
batang tumbuh
batang, dan di
menjadi tebal
intravaskuler yang dapat tumbuh daun tua
keluar menjadi xilem dan ke dalam Memacu
pertumbuhan
membentuk floem. Kalin
organ
Kambium intervaskuler. pada tumbuhan
Berperan saat
Asam
b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbu- terjadi kerusakan
traumalin
jaringan pada
(hormon
han dan Perkembangan Tumbuhan luka)
tumbuhan dengan
membentuk kalus
1. Faktor internal
• Gen, merupakan urutan DNA yang 2. Faktor eksternal
mengatur seluruh aktivitas organisme dan
• Tanah, baik tekstur tanah, pH, dan kadar
pola pertumbuhannya melalui sifat yang
garam dalam tanah memengaruhi dalam
diturunkan serta sintesis yang dikendalikan
proses pengambilan nutrisi oleh tumbuhan.
olehnya.
• Intensitas cahaya, berpengaruh pada proses
• Hormon, merupakan regulator yang berperan
fotosintesis sebagai sumber energi.
membantu koordinasi pertumbuhan,
81
• Kelembapan udara, kadar air di udara Endoderm, yaitu lapisan yang membentuk
berperan dalam transportasi air di dalam sistem pencernaan dan pernapasan.
tubuh tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan hewan pada
• Suhu, memengaruhi aktivitas enzim dalam fase pascaembrionik terdiri atas dua proses,
metabolisme tumbuhan, pada proses yaitu:
transpirasi, dan fotosintesis.
1. Regenerasi, yaitu pembentukan jaringan
baru ketika terdapat bagian tubuh yang
B. Pertumbuhan dan mengalami luka atau kerusakan.
Perkembangan pada Hewan 2. Metamorfosis, yaitu perubahan ukuran,
bentuk, dan bagian-bagian pada tubuh
Pertumbuhan dan perkembangan awal pada
hewan dari suatu stadium menuju stadium
hewan dimulai dari zigot sampai pada tahap
berikutnya. Proses metamorfosis terjadi
pembentukan organ (organogenesis) pada fase
umumnya pada serangga (insecta) dan katak
embrionik. Tahapannya, yaitu:
(amfibi).
1. Zigot, merupakan sel hasil peleburan
Contoh:
spermatozoa dan ovum.
Metamorfosis katak, yaitu:
2. Morula, adalah tahap dimana terjadi
pembelahan berulang dari zigot.
Telur g berudu (kecebong) g katak
3. Blastula, merupakan fase perkembangan kecil g katak dewasa
dari morula yang ditandai dengan adanya
rongga pada bagian tengah.
Metamorfosis sempurna kupu-kupu, yaitu:
4. Gastrula, merupakan fase pembentukan
lapisan embrional untuk memulai proses
embriogenesis. Telur g larva (ulat) g pupa
(kepompong) g imago (dewasa)
5. Organogenesis, yaitu proses pembentukan
organ dari lapisan gastrula. Perkembangan
Metamorfosis tidak sempurna kumbang,
lapisan organ yang terjadi, yaitu:
yaitu:
Ektoderm, yaitu lapisan yang membentuk
kulit dan sistem saraf.
Mesoderm, yaitu lapisan yang membentuk Telur g larva/nimva g semi-imago
g imago (dewasa)
sistem gerak, reproduksi, ekskresi, dan
sirkulasi.
82
Bab 20
Metabolisme
Metabolisme merupakan keseluruhan proses Glukosa
reaksi biokimia yang terjadi dalam sel tubuh. ATP ADP
Glukosa-6 Fosfat
Menurut prosesnya, metabolisme dibagi 2, yaitu: Tahap 1
83
• Siklus asam sitrat atau disebut juga siklus 2. Fermentasi asam cuka, yang dilakukan oleh
krebs terjadi di matriks mitokondria. Acetobacter aceti dan berlangsung dalam
•
Energi yang dihasilkan berupa 2 ATP, 6 kondisi aerob, reaksinya yaitu:
NADH, dan 2 FADH2.
C6H12O6 (glukosa) g 2 C2H5OH (etanol)
Asetil Ko.A 2 C2H5OH (etanol) g 2 CH3COOH + 2 H2O + 116 kal
Oksaloasetat Asam sitrat
NAD+ NADH
Asam malat
H2 O H2O 3. Fermentasi alkohol, yang berlangsung
H 2O Asam isositrat melalui proses glikolisis dan terjadi secara
Siklus Krebs NADH
Asam fumarat NAD+ anaerob, reaksinya, yaitu:
FADH2 +CO2
FAD
Asam suksinat Asam a-ketoglutarat
NAD+ NADH
ADP ATP
Suksinil Ko.A +CO2 C6H12O6 (glukosa) g 2 asam piruvat
Asam piruvat g asetaldehid + 2 CO2
4. Transfer elektron piruvat dekarboksilase
• Serangkaian reaksi redoks berantai Asetaldehid + 2 NADH2 g 2 C2H5OH
yang melibatkan zat perantara untuk (alkohol) + 1 NAD
menghasilkan ATP dan H2O. alkohol dehidrogenase
• Zat perantara dalam reaksi redoks, yaitu
flavoprotein, koenzim A dan Q, serta
sitokrom (a, a3, b, c, dan c1) berperan
sebagai pembawa elektron.
B. Anabolisme
• Transfer elektron terjadi di membran a. Fotosintesis
mitokondria dan menghasilkan energi • Fotosintesis merupakan proses pembentukan
sejumlah 32 ATP. senyawa organik (C6H12O6) dari senyawa
anorganik (CO2 dan H2O) oleh klorofil dengan
b. Fermentasi
bantuan cahaya.
Jika konsentrasi oksigen rendah atau bahkan
• Persamaan reaksi fotosintesis secara umum,
tidak ada maka proses respirasi dapat terjadi
yaitu:
secara anaerob melalui proses fermentasi.
Energi yang dihasilkan pada proses fermentasi
cahaya
jauh lebih sedikit dibandingkan dengan respirasi 6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
klorofil
aerob.
Berdasarkan hasil akhirnya, proses • Tahapan dalam fotosintesis merupakan
fermentasi dibedakan menjadi tiga, antara rangkaian dari suatu proses penangkapan
lain: energi cahaya (fotosistem), aliran elektron,
1. Fermentasi asam laktat, proses reaksi dan penggunaannya.
fermentasinya, yaitu: • Fotosistem merupakan unit yang terdiri atas
klorofil a, kompleks antene, dan akseptor
C6H12O6 g 2 C2H3OCOOH (asam piruvat)
elektron yang mampu menangkap energi
2C2H3OCOOH + 2 NADH2 g 2C2H5OCOOH + 2 NAD cahaya matahari (foton).
(asam laktat)
• Pada klorofil a terdapat dua jenis fotosistem,
yaitu:
84
1. Fotosistem I atau disebut P700 karena fosfat dari ATP (6 CO2 membentuk
mampu menyerap cahaya dengan baik 12 molekul APGL).
pada panjang gelombang 700 nm. - Fase regenerasi, yaitu 10 APGL
2. Fotosistem II atau disebut P680 karena direduksi kembali menjadi RuBP
sensitif terhadap energi cahaya pada dan sisanya (2 APGL) diubah
panjang gelombang 680 nm. menjadi glukosa.
• Berdasarkan sifatnya, aliran elektron dalam
b. Kemosintesis
fotosistem terdiri atas dua rute, yaitu:
1. Aliran elektron siklik, terjadi di Kemosintesis merupakan penyusunan
fotosistem I. bahan organik menggunakan sumber energi
2. Aliran elektron nonsiklik, terjadi di melalui pemecahan senyawa kimia.
fotosistem II. Proses kemosintesis umumnya dilakukan
• Proses fotosintesis terjadi di kloroplas dan oleh beberapa mikroorganisme, yaitu:
berlangsung melalui dua tahap reaksi, yaitu: 1. Bakteri belerang, yaitu Thiobacillus yang
1. Reaksi terang memperoleh energi dari hasil oksidasi H2S
Tahap reaksi yang memerlukan cahaya. dan selanjutnya digunakan untuk fiksasi CO2
Prosesnya terjadi di grana (membran menjadi gula. Reaksinya, yaitu:
tilakoid) dalam kloroplas.
cahaya
Terdapat tiga proses, yaitu: 2 H2S + O2 2 H2O + 2 S + energi
klorofil
- Penyerapan cahaya oleh pigmen
cahaya
fotosintesis serta pelepasan CO2 + 2 H2S CH2O + 2S + H2O
klorofil
elektron (selanjutnya masuk ke
sistem transpor elektron). 2. Bakteri nitrit, misalnya Nitrosomonas dan
- Pemecahan molekul H2O menjadi Nitrosococcus yang mendapatkan energi
gas O2 dari reaksi fotolisis hingga dengan mengoksidasi NH3 menjadi asam
terbentuk ATP dan NADPH. nitrit. Reaksinya, yaitu:
- Penerimaan kembali elektron oleh
pigmen fotosintesis.
Nitrosomonas
(NH4)2 + CO3 + 3O2 2 HNO2+ CO2 + 3H2O + E
Hasil akhir dari tahap reaksi terang Nitrosococcus
adalah ATP, NADPH, dan gas O2.
2. Reaksi gelap 3. Bakteri nitrat, misalnya Nitrobacter yang
Tahap reaksi fotosintesis yang tidak memperoleh energi dari hasil oksidasi
memerlukan cahaya. senyawa nitrit menjadi nitrat. Reaksinya, yaitu:
Prosesnya terjadi di stroma dalam kloroplas.
Terdapat tiga fase, yaitu: Ca(NO2)2 + O2 Nitrobacter
Ca(NO3)2 + energi
- Fase karboksilasi, yaitu CO2 diikat
oleh RuBP (Ribulosa bifosfat)
hingga membentuk senyawa APG 4. Bakteri besi, misalnya Lipotrik yang
(asam fosfogliserat). memperoleh energi dari hasil oksidasi ferro
- Fa s e r e d u k s i , y a i t u A P G menjadi ferri. reaksinya, yaitu:
tereduksi menjadi APGL (asam
fosfogliseraldehida) oleh H2 dari Oksigen
Fe2+ Fe3+ + energi
NADPH 2 dan menerima gugus
85
C. Enzim d. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja
Enzim
Enzim merupakan senyawa protein yang 1. Temperatur
berperan sebagai biokatalisator, yaitu dapat Pada temperatur tinggi enzim akan
mengatur kecepatan reaksi kimia yang mengalami denaturasi protein, sedangkan
berlangsung dalam sel tubuh. pada temperatur rendah dapat
a. Komponen Enzim menghambat laju reaksi. Temperatur
Kesatuan enzim (holoenzim) tersusun atas optimum enzim, yaitu sekitar 300—400C.
komponen-komponen berikut, yaitu: 2. Perubahan pH
1. Apoenzim, yaitu bagian enzim yang Perubahan pH dapat memengaruhi
berupa protein dan umumnya bersifat perubahan asam amino pada sisi aktif enzim
termolabil (tidak tahan panas). sehingga menghalangi sisi aktif bergabung
2. Gugus prostetik, yaitu bagian yang dengan substrat.
bukan protein pada enzim, apabila 3. Konsentrasi enzim dan substrat
Agar reaksi berjalan optimum maka
berasal dari senyawa anorganik (ion
perbandingan jumlah enzim dengan substrat
logam) disebut kofaktor dan jika
harus sesuai.
berasal dari senyawa organik kompleks
4. Inhibitor
(misalnya, NADH, FADH, dan vitamin B)
Inhibitor merupakan zat yang dapat
maka disebut koenzim.
menghambat kinerja enzim. Terdapat dua jenis
b. Sifat-sifat Enzim inhibitor berdasarkan cara kerjanya, yaitu:
1. Berperan sebagai biokatalisator. • Inhibitor kompetitif, yaitu jenis
2. Bekerja secara spesifik, artinya hanya inhibitor yang memiliki struktur mirip
bekerja pada substrat tertentu. dengan substrat sehingga baik substrat
3. Kerja dipengaruhi oleh suhu dan pH. maupun inhibitor berkompetisi untuk
Suhu optimum enzim sekitar 40 0C bergabung dengan sisi aktif enzim.
dengan nilai pH yang berbeda untuk • Inhibitor nonkompetitif, yaitu jenis
setiap enzim. inhibitor yang berikatan bukan di sisi
4. Dapat bekerja secara reversible atau aktif enzim, tetapi mengubah bentuk
bolak-balik. sisi aktif enzim sehingga kompleks
c. Mekanisme Kerja Enzim enzim-substrat tidak terbentuk.
Terdapat dua macam teori mekanisme kerja e. Klasifikasi Enzim
enzim, yaitu: Berdasarkan jenis reaksi yang dialami, enzim
1. Teori lock and key (kunci gembok) diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu:
Enzim berperan sebagai gembok 1. Enzim golongan hidrolase, yaitu enzim
dan memiliki bagian kecil yang dapat yang dapat mengubah substrat dalam
mengikat substrat sebagai kunci dan kondisi berair (terdapat penambahan air).
bagian itu disebut sisi aktif enzim. Contoh: enzim karboksilase, protease, dan
2. Teori Induced fit (induksi pas) lipase.
Pada model ini, sisi aktif enzim dapat 2. Enzim golongan desmolase, yaitu
berubah bentuk sesuai dengan bentuk golongan enzim yang dapat memecah
substrat. ikatan C-C atau C-N.
Contoh: enzim peroksidase,
dehidrogenase, katalase, karboksilase,
dan transaminase.
86
Bab 21
Pola-Pola Hereditas
U UU Uu
u Uu uu
Hukum pewarisan sifat ditemukan oleh Gregor
Rasio genotipe F2 = 3 (ungu) : 1 (putih)
Mendel.
Jadi, hasil persilangan adalah 75 % tanaman
a. Hukum I Mendel (Hukum Segregasi)
warna ungu dan 25 % tanaman warna putih.
• “Pada waktu berlangsung
Keterangan: Induk = parental ; Anakan = filial
pembentukan gamet, tiap pasang gen
Induk pada generasi pertama = parental 1 (P1)
akan disegregasi ke dalam masing-
Anakan pada generasi pertama = filial 1 (F1)
masing gamet yang terbentuk.”
b. Hukum II Mendel
• Hukum ini disimpulkan dalam
perkawinan monohibrid, yaitu • Penggabungan secara bebas menyertai
perkawinan antara dua spesies yang terbentuknya gamet pada perkawinan
sama dengan satu sifat yang berbeda. dihibrid.
Contoh: • Perkawinan dihibrid adalah perkawinan
Generasi 1, P1 (persilangan 1) dengan dua sifat beda.
Fenotipe: tanaman x tanaman Contoh: persilangan antara tanaman
bunga ungu berbunga putih berbiji bulat dan berwarna hijau
Genotipe: UU x uu dengan tanaman berbiji keriput
Gamet: U x u berwarna kuning.
F1: 100% Uu tanaman anakan berwarna Generasi 1, P1 (persilangan 1)
ungu (Uu disebut tanaman berwarna ungu Fenotipe: biji bulat, x biji keriput,
karena U lebih dominan). warna hijau warna kuning
Generasi 2, P2 (persilangan 2) Genotipe: BBHH x bbhh
Fenotipe: tanaman x tanaman Gamet: BH x bh
berbunga ungu berbunga ungu
F1: 100 % BbHh (biji bulat berwarna hijau)
Genotipe: Uu x Uu
Generasi 2, P2 (persilangan 2)
Gamet: U, u x U, u
Fenotipe: biji bulat, x biji bulat,
F2: 1 UU (tanaman berwarna ungu) : 2 Uu warna hijau warna hijau
(tanaman berwarna ungu) : 1 uu (tanaman Genotipe: BbHh x BbHh
berwarna putih. Gamet: BH, Bh, x BH, Bh,
bH, bh bH, bh
87
F 2: Generasi 1, persilangan 1
BH Bh bH bh
Fenotipe: berwarna merah x berwarna putih
BH BBHH BBHh BbHH BbHh
Genotipe: MMpp x mmPP
Bh BBHh BBhh BbHh Bbhh
b. Epistasis – Hipostasis
B. Penyimpangan Semu Hukum
G e n ya n g s i fa t nya m e m e n ga r u h i
Mendel (menghalangi) gen lain yang bukan
pasangan alelnya disebut gen epistasis,
a. Kriptomeri
sedangkan gen yang dipengaruhi (dihalangi)
Yaitu, sifat suatu gen dominan yang apabila
disebut gen hipostasis.
berdiri sendiri maka sifat gen tersebut
Contoh: (epistasi dominan)
akan tersembunyi, tetapi jika gen tersebut
Labu putih (PPKK) disilangkan dengan labu
bertemu gen dominan lainnya, sifat gen
hijau (ppkk), akan menghasilkan F1 putih
akan muncul.
heterozigot.
Contoh: persilangan tumbuhan bunga
Linaria maroccana warna merah dengan
putih.
88
Generasi 1, persilangan 1 Generasi 2, persilangan 2
Fenotipe: labu putih x labu hijau Fenotipe: tikus abu-abu x tikus abu-abu
Genotipe: PPKK x ppkk Genotipe: HhAa x HhAa
Gamet: PK x pk Gamet: HA, Ha, hA, ha x HA, Ha, hA, ha
89
Generasi 2, persilangan 2 Genotip: M1m1M2m2 x M1m1M2m2
Fenotipe: tikus abu-abu x tikus abu-abu Gamet: M1M2, M1m2 x M1M2, M1m2
Genotipe: AaBb x AaBb m1M2, m1m2 m1M2, m1m2
Gamet: AB, Ab, aB, ab x AB, Ab, aB, ab F 2:
F 2: M1M2 M1m2 m1M2 m1m2
90
Generasi 2, persilangan 2 • Hasil yang diharapkan adalah 1 warna
Fenotipe: walnut x walnut abu-abu sayap normal, 1 hitam
Genotipe: RrPp x RrPp vestigial, 1 abu-abu vestigial, 1 hitam
normal.
Gamet: RP, Rp, x RP, Rp,
• Teta p i p a d a h a s i l p e rco b a a n ,
rP, rp rP, rp
didapatkan hasil yang tidak
F2: proporsional antara lalat buah tipe
RP rP Rp rp
normal dengan mutan ganda. Fenotipe
RP RRPP RrPP RRPp RrPp
hasil persilangan ternyata tidak jauh
rP RrPP rrPP RrPp rrPp
berbeda dengan fenotipe induknya.
Rp RRPp RrPp RRpp Rrpp
91
• Jika gamet yang gagal berpisah berhasil G. Penentuan Jenis Kelamin
berfertilisasi maka kemungkinan yang
terjadi adalah tidak dapat menjadi individu Terdapat 4 cara penentuan jenis kelamin, yaitu:
baru atau dapat menjadi individu baru, • Tipe XY (terdapat pada manusia)
tetapi dengan kelainan/sindrom. Laki-laki mengandung gamet XX dan
perempuan XY.
• Tipe XO (terdapat pada serangga terutama
F. Alel Letal belalang)
Jantan mengandung gamet XO dan betina
Yaitu, alel yang dapat menyebabkan kematian
XX.
bagi individu yang dimilikinya.
• Tipe ZW (terdapat pada burung)
Macamnya:
Jantan mengandung gamet ZZ dan betina
1. Letal resesif: apabila dalam keadaan
ZW.
homozigot resesif menyebabkan kematian,
• Penentuan jenis kelamin lebah madu
misal tumbuhan berdaun albino yang
Lebah madu tidak berdasarkan kromosom
mempunyai gen resesif homozigot (gg).
seks karena tidak memiliki kromosom seks.
2. Letal dominan: apabila dalam keadaan
Lebah jantan memiliki jumlah kromosom
homozigot dominan menyebabkan
haploid dan lebah betina diploid.
kematian, misal ayam berjambul (CrCr),
tetapi ketika ayam berjambul bergenotip
heterozigot (Crcr) maka ayam berjambul
dapat bertahan hidup.
92
Bab 22
Reproduksi Sel, Substansi
Genetik dan Mutasi
A. Reproduksi Sel sebelum pembelahan sel yang ditandai
dengan replikasi DNA.
(Pembelahan Sel) • Fase pembelahan inti sel (kariokinesis),
a. Pengertian terdiri atas:
93
2. Pembelahan sel secara meiosis • Megasporogenesis (pada tumbuhan
Pe m b e l a h a n s e ca ra m e i o s i s ata u betina): menghasilkan delapan
pembelahan reduktif terjadi melalui dua megaspora yang haploid.
tahap, yaitu meiosis I dan meiosis II.
B. Substansi Genetika
Satelit
a. Kromosom
DNA
Profase I Metafase I
Anafase I Telofase I
• Yaitu, struktur padat yang Sentromer
Sitokinesis I
terdiri atas protein dan DNA/
• Meiosis I, terdiri atas: interfase I, profase I, RNA yang terletak di dalam
metafase I, anafase I, telofase I, sitokinesis nukleus.
I, dan interkinesis (tahap di antara meiosis I
• Berdasarkan jenisnya, 2 kromatid
dan meiosis II).
kromosom dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Meiosis II, terdiri atas: profase II, metafase
1. Autosom: kromosom tubuh
II, anafase II, telofase II, sitokinesis II.
2. Gonosom: kromosom kelamin
• Berdasarkan letak sentromernya,
kromosom dibedakan menjadi empat
yaitu:
Profase II Metafase II 1. Te l o s e n t r i k ,
Anafase II
Telofase II
Sitokinesis II
letak sentromer
di ujung suatu Metasentrik Submetasentrik
c. Gametogenesis
kromatid.
Yaitu, proses terbentuknya gamet (sel
2. Metasentrik,
kelamin). Gametogenesis terjadi secara
letak sentromer Akrosentrik Telosentrik
meiosis.
di tengah-tengah lengan kromatid.
1. Pada hewan
3. Submetasentrik, letak sentromer tidak
• Spermatogenesis (pada hewan jantan): berada di tengah-tengah kromatid
menghasilkan empat sperma haploid. sehingga lengan kromatid terbagi tidak
sama panjang.
4. Akrosentrik, letak sentromer antara
ujung dan tengah lengan kromatid.
b. Gen
Sperma
• Yaitu, unit instruksi
• Oogenesis (pada hewan betina): untuk menghasilkan
menghasilkan satu sel telur haploid. atau memengaruhi suatu
sifat herediter (turunan)
tertentu. Gen terdiri atas
Pasangan
Terdegenerasi Ovum unit informasi genetika basa nitrogen
(mati)
(DNA) yang diselubungi
Dua pita yang
2. Pada tumbuhan dan diikat oleh protein. menunjukkan
rantai dua gula
• Mikrosporogenesis (pada tumbuhan • Alel merupakan versi fosfat
94
• Susunan pada gen: protein.
1. DNA (Asam Deoksiribonukleat) - Sebagai enzim yang dapat mengkatalis
Merupakan tempat penyimp anan formasi RNA-nya sendiri maupun RNA
informasi genetika. lain.
96
Contoh: organisme triploid (3n), • Sindrom wanita super: 44 A + xxx g sulit
tetraploid (4n). untuk dibedakan dengan wanita normal,
- Aneuploidi: variasi jumlah kromosom sering terjadi kematian ketika masih anak-
yang diakibatkan adanya pengu anak.
rangan atau penambahan satu atau
c. Mutasi Berdasarkan Tempat Terjadinya
sejumlah kecil kromosom, tetapi tidak
1. Mutasi gametik: mutasi yang terjadi
berlangsung pada seluruh genom.
pada sel gamet.
Contoh: • Monosomi (2n – 1)
2. Mutasi somatik: mutasi yang terjadi
• Trisomi (2n + 1)
pada sel-sel soma (sel tubuh).
Mutasi kromosom pada manusia:
• Sindrom Turner: 44 A + x g menyebabkan d. Mutagen pada Mutasi
kekerdilan, terjadi satu kali setiap 5.000 1. Bahan kimia: pestisida, formaldehid,
kelahiran. hidoksil amino.
• Sindrom Klinefelter: 44 A + xxy g terjadi 2. Bahan fisika : unsur radioaktif (uranium,
pada laki-laki, yang menyebabkan testisnya sinar-X).
berukuran kecil. 3. Bahan biologi: virus dan bakteri.
• Sindrom Cri du chat (tangisan kucing): 45 A
+ xy/xx g menyebabkan keterbelakangan
mental.
97