Anda di halaman 1dari 5

ESSAI ANALISIS JURNAL “SOCIAL DETERMINANTS OF THE HEALTH OF

URBAN POPULATIONS: METHODOLOGIC CONSIDERATIONS”

Oleh:

Widya Chairunnisa (190612642890)

OFFERING B

KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2020
Jurnal pokok “Social Determinants of the Health of Urban Populations: Methodologic
Considerations”

1. Pembahasan jurnal
Kesehatan masyarakat perkotaan sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dan
sosialnya. Analisis mengenai determinan sosial yang berpengaruh terhadap kesehatan
populasi akan membantu mengatasi masalah yang timbul di perkotaan. Determinan sosial
adalah karakteristik sosial meliputi, pengangguran, lingkungan kerja yang tidak aman,
daerah kumuh di perkotaan, globalisasi, dan minimnya akses ke fasilitas kesehatan.
Sementara determinan sosial kesehatan secara umum mencakup tempat tinggal, ras atau
etnik, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi.
Ada beberapa determinan sosial utama yang mempengaruhi kesehatan di
perkotaan. Pertama adalah tempat tinggal dan status individu. Perkotaan merupakan
daerah industry yang memungkinkan banyak polusi di sekitar lingkungan. Tingginya
angka polusi di daerah pemukiman tentu saja akan berdampak pada kualitas kesehatan
masyarakat sekitarnya. Letak tempat tinggal juga berkaitan dengan akses ke pelayanan
kesehatan di perkotaan. Selanjutnya ada ras dan etnis, ras dan etnis tertentu berpengaruh
terhadap kesehatan karena pewarisan sifat dapat menyebabkan suatu kelompok terus
mengalami suatu masalah kesehatan. Selain itu, ras dan etnis juga berhubungan dengan
rasisme yang ada di perkotaan. Rasisme dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan layanan
kesehatan akan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Determinan yang
selanjutnya adalah jenis kelamin. Determinan ini berhubungan dengan posisi sosial di
masyarakat, kesetaraan gender dalam hasil kesehatan, akses layanan kesehatan,
pendidikan kesehatan, dan pekerjaan. Kesetaraan yang telah ada akan berguna untuk
mengatasi masalah kesehatan seperti HIV. Tidak adanya pelecehan, kekerasan,
diskriminasi, dan ketimpangan kesehatan dapat meningkatkan derajat kesehatan populasi.
Determinan yang selanjutnya adalah sosioekonomi. Sosioekonomi juga berhubungan
dengan posisi individual di lingkungan sosial. Sosioekonomi ini dapat berpengaruh dan
dapat tidak berpengaruh terhadap kesehatan tergantung pada penyakitnya. Selanjutnya
ada pendidikan. Umumnya tingkat pendidikan masyarakat perkotaan lebih tinggi
dibanding masyarakat perdesaan. Perbedaan ini juga akan berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan kesehatan. Variable-variabel determinan sosial digunakan untuk penilaian
suatu program agar program tersebut tepat guna dan efeknya dapat dirasakan oleh semua
masyarakat.
Dalam jurnal ini disebutkan ada 3 studi yang digunakan untuk mengetahui
hubungan antara determinan sosial kesehatan lingkungan perkotaan dengan kesehatan.
Tiga metode ini bukan satu-satunya metode yang dapat digunakan, hanya saja ketiganya
merupakan metode yang sering digunakan. Ketiga metode ini adalah case studies,
ecological analyses, and multilevel methods. Meskipun dengan adanya metode ini,
hubungan antara determinan sosial perkotaan dengan kesehatan dapat bervariasi dari
waktu ke waktu. Analisis mengenai hubungan ini harus dilakukan untuk memahami
karakteristik yang saling berkaitan agar dapat meningkatkan perbaikan atau sebagai
langkah intervensi untuk meningkatkan kesehatan populasi.
Determinan sosial dapat mengurangi ketimpangan kesehatan. Oleh karena itu,
pada rencana pembangunan milenium (Millenium Development Goals), WHO berfokus
pada tiga aspek yang merupakan bagian dari determinan sosial yaitu ketimpangan
ekonomi, dan pendidikan serta ketidaksetaraan gender. Kegagalan dalam
mengidentifikasi determinan sosial dapat menghambat segala upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan populasi.

2. Opini
Langkah untuk menganalisis determinan sosial sebagai upaya pemecahan masalah
menurut saya penting untuk dilakukan. Dewasa ini, factor yang mempengaruhi kesehatan
dapat datang dari berbagai aspek. Oleh karena itu penting untuk melihat determinan
sosial sebagai factor yang mempengaruhi kesehatan. Pada jurnal pokok telah dipaparkan
berbagai hubungan antara variable determinan sosial dengan kesehatan masyarakat
perkotaan. Menurut saya variable yang paling dominan mempengaruhi adalah
sosioekonomi. Variable ini yang banyak memiliki efek dan hubungan dengan kondisi
lainnya. Salah satunya variable ini berhubungan dengan ketimpangan kesehatan yang
ada. Sosioekonomi di perkotaan merupakan wujud posisi sosial di masyarakat perkotaan.
Bukan rahasia umum jika di masyarakat perkotaan terdapat tiga kelompok masyarakat.
Kelas sosial atas, menengah, dan bawah. Kelas sosial yang ada menunjukkan perbedaan
kemampuan ekonomi yang dimiliki, hal ini sesuai dengan pernyataan Husaini dalam
jurnalnya, Setiap struktur masyarakat perkotaan menunjukan perbedaan antara kelompok
social ekonomi yang belum mapan dan sudah mapan (Husaini, 2017). Pengelompokan ini
akan berpengaruh terhadap layanan kesehatan yang diterima, kualitas lingkungan tempat
tinggal, tingkat pendidikan, dan akses ke pelayanan kesehatan. Menurut saya
ketimpangan ini sering terjadi di lingkungan perkotaan karena masyarakatnya memiliki
tingkat heterogenitas yang tinggi baik dalam latar belakang maupun profesi dan
pendapatannya.
Determinan sosial kesehatan merupakan proses yang membentuk perilaku di
dalam masyarakat(M & Thaha, n.d.). Di wilayah perkotaan, perilaku yang dapat
berpengaruh terhadap kesehatan adalah pola konsumsi. Menurut saya sifat konsumtif
masyarakat perkotaan telah menjadi gaya hidup dan dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan mereka. Cenderung tersedianya berbagai makanan dan fasilitas menyebabkan
masyarakat tidak berpikir panjang dalam membeli sesuatu. Sebagai contoh adalah pola
konsumsi fastfood, makanan ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan.
Menurut Ariyanti Hartari, Makanan yang disajikan cepat dan proses pengolahannya
dalam jumlah massal seringkali kurang seimbang mutu gizinya(Konsumsi & Perkotaan,
n.d.).
Pada dasarnya, seluruh variable determinan sosial saling berkaitan dalam
mempengaruhi derajat kesehatan. Seperti letak tempat tinggal, wilayah perkotaan
merupakan lokasi padat penduduk, biasanya terdapat pemukiman kumuh yang menjadi
factor risiko timbulnya banyak penyakit. Lalu ada ketimpangan ekonomi yang akan
berdampak pada tingkat pendidikan dan pengetahuan, serta dapat mempengaruhi akses
dan kualitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, saya setuju dengan jurnal pokok yang
menyebutkan bahwa analisis mengenai keterkaitan ini harus dikaji secara mendalam
untuk menemukan penyebab dan menyusun solusi yang efektif bagi seluruh lapisan
masyarakat guna meningkatkan derajat kesehatan populasi.
Daftar Pustaka

Husaini. (2017). Buku ajar antropologi sosial kesehatan. 226.


http://eprints.ulm.ac.id/7103/1/BUKU AJAR Antropologi Sosial.pdf.
Konsumsi, P., & Perkotaan, M. (n.d.). Pola konsumsi masyarakat perkotaan dan pengaruhnya
terhadap kesehatan. 29–58.
M, K. A., & Thaha, R. M. (n.d.). KOTA MAKASSAR DETERMINANT RISK ANALYSIS OF
HEALTH SOCIAL AND BEHAVIOUR AGAINST INFANT MORTALITY INCIDENT IN
THE DISTRICT OF UJUNG TANAH MAKASSAR Bagian Promosi Kesehatan , Fakultas
Kesehatan Masyarakat , Universitas Hasanuddin , Alamat Korespondensi : Kiki Amelia M .
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Ompad, D. C., Galea, S., Caiaffa, W. T., & Vlahov, D. (2007). Social determinants of the health
of urban populations: Methodologic considerations. Journal of Urban Health, 84(SUPPL.
1), 42–53. https://doi.org/10.1007/s11524-007-9168-4

Anda mungkin juga menyukai