Disusun oleh:
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
MALANG
2020
A. Determinan Sosial dan Budaya
Determinan sosial adalah faktor sosial, seperti; budaya, politik, ekonomi, pendidikan, faktor
biologi dan perilaku yang mempengaruhi status kesehatan di masyarakat. Determinan sosial
kesehatan merupakan determinan sosial yang berkontribusi terhadap kesenjangan kesehatan di
dalam kelompok masyarakat. Teori klasik yang dikembangkan oleh Blum (1974) mengatakan
bahwa ada 4 determinan utama yang mempengaruhi derajat kesehatan yaitu lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan.
Perilaku merupakan kegiatan yang dilakukan manusia baik yang dapat diamati maupun tidak
dapat diamati yang terbentuk dari pengetahuan, sikap, dan tindakan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku disebut determinan. Teori perilaku menurut WHO memiliki empat
determinan, yaitu pemikiran dan perasaan, acuan, sumber daya, dan sosiobudaya.
Determinan sosial budaya merupakan kebiasaan yang sudah turun temurun dilakukan
masyarakat setempat dan diyakini sebagai hal yang benar. Budaya masyarakat sebagai bentuk
akumulasi kepercayaan individu, norma keluarga, dan masyarakat yang tercermin dalam stigma
dan mitos pada masyarakat tersebut.
Determinan yang mempengaruhi kesehatan baik individu maupun kelompok dalam piagam
Otawa disebut prasayarat untuk kesehatan. Piagam Otawa tahun 1986 mengidentifikasi prasyarat
untuk kesehatan dalam 9 faktor yakni; perdamaian atau keamanan, tempat tinggal, pendidikan,
makanan, pendapatan, ekosistem yang stabil dan seimbang, sumber daya yang
berkesinambungan, keadilan sosial, dan pemerataan.
Faktor lain yang mempengaruhi terwujudnya kesehatan individu, kelompok atau masyarakat :
1. Faktor Makanan
Makanan merupakan faktor penting dalam kesehatan. Saat makan secara berlebihan
makanan yang tidak cocok dengan tubuh, maka tubuh akan bereaksi sebaliknya. Sakit
merupakan suatu peringatan untuk merubah suatu kebiasaan dalam diri. Perlu di ingat
bahwa tubuh hanya membutuhkan makanan yang tepat dalam jumlah yang sesuai.
2. Pendidikan
Tingkat pengetahuan akan membentuk cara berpikir seseorang untuk memahami faktor
penyakit dan menggunakan pengetahuan untuk menjaga kesehatan. Orang yang
berpendidikan memiliki resiko kecil dalam terserang penyakit dibandingkan orang awam.
3. Faktor Sosio-Ekonomi
Faktor ini seperti lingkungan sosial, tingkat pendapatan, pekerjaan merupakan faktor
yang berpengaruh besar pada penentuan derajat kesehatan seseorang.
4. Latar Belakang Budaya
Latar belakang budaya mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan individu termasuk
sistem pelayanan kesehatan dan cara pelaksanaan kesehatan pribadi.
5. Usia
Setiap rentang usia memiliki pemahaman dan respon yang berbeda-beda terhadap
perubahan kesehatan yang terjadi.
6. Faktor Emosional
Setiap pemikiran positif akan sangat berpengaruh, pikiran yang sehat dan bahagia akan
meningkatkan kesehatan tubuh.
7. Faktor Agama dan Keyakinan
Agama dan kepercayaan yang dianut oleh seorang individu secara tidak langsung
mempengaruhi perilaku seseorang dalam berperilaku sehat.
Berbagai faktor baik internal (fisik dan psikis) dan eksternal (sosial, budaya,
lingkungan fisik, politik, ekonomi, pendidikan) saling berikatan dan mempengaruhi
kesehatan.
Semua Negara di dunia menggunakan teori blum untuk memahami determinan yang
mempengaruhi kesehatan. Negara maju sudah mulai berfokus pada peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Sedangkan di Indonesia, fokusnya ada pada penanggulangan
kekurangan gizi masyarakatnya.