TEKS
DEWAN KESENIAN JAKARTA
2 SUKA HARDJANA
MICHAEL ASMARA
PENYUSUN
AISHA SUDIARSO PLETSCHER
PROOFREADER
HELLY MINARTI
ANA ROSDIANAHANGKA
DESAINER GRAFIS
RIOSADJA
FOTO
KOLEKSI PRIBADI
DEWAN KESENIAN JAKARTA (DKJ) ADALAH SALAH SATU LEMBAGA YANG DIBENTUK OLEH MASYARAKAT SENIMAN DAN DIKUKUHKAN OLEH
GUBERNUR DKI JAKARTA, ALI SADIKIN, PADA TANGGAL 7 JUNI 1968. TUGAS DAN FUNGSI DKJ ADALAH SEBAGAI MITRA KERJA GUBERNUR
KEPALA DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA UNTUK MERUMUSKAN KEBIJAKAN GUNA MENDUKUNG KEGIATAN DAN PENGEMBANGAN
KEHIDUPAN KESENIAN DI WILAYAH PROPINSI DKI JAKARTA. ANGGOTA DEWAN KESENIAN JAKARTA DIANGKAT OLEH AKADEMI JAKARTA
(AJ) DAN DIKUKUHKAN OLEH GUBERNUR DKI JAKARTA. PEMILIHAN ANGGOTA DKJ DILAKUKAN SECARA TERBUKA, MELALUI TIM PEMILIHAN
YANG TERDIRI DARI BEBERAPA AHLI DAN PENGAMAT SENI YANG DIBENTUK OLEH AJ. NAMA-NAMA CALON DIAJUKAN DARI BERBAGAI
KALANGAN MASYARAKAT MAUPUN KELOMPOK SENI. MASA KEPENGURUSAN DKJ ADALAH TIGA TAHUN.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KESENIAN TERCERMIN DALAM BENTUK PROGRAM TAHUNAN YANG DIAJUKAN DENGAN MENITIKBERATKAN
PADA SKALA PRIORITAS MASING-MASING KOMITE. ANGGOTA DKJ BERJUMLAH 25 ORANG, TERDIRI DARI PARA SENIMAN, BUDAYAWAN DAN
PEMIKIR SENI, YANG TERBAGI DALAM 6 KOMITE: KOMITE FILM, KOMITE MUSIK, KOMITE SASTRA, KOMITE SENI RUPA, KOMITE TARI DAN
KOMITE TEATER.
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
DAFTAR ISI
Sambutan Dewan Kesenian Jakarta 1
Acara 1
3
Tentang Dewan Kesenian Jakarta 1
SAMBUTAN
DEWAN KESENIAN JAKARTA
SAMBUTAN
KOMITE MUSIK - DEWAN KESENIAN JAKARTA
TENTANG
PEKAN KOMPONIS INDONESIA
Bla Bla
7
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
8
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
ACARA
[ ACARA ]
SETA DEWA
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
RIO EKA PUTRA
MIND SICK NO.1 (4’) INSTITUT SENI INDONESIA,
Islah Wafdi, gitar PADANGPANJANG
Arindra Kristiaji, gitar kontrabas
Penampil dengan instrumen: ………………………….
DREAMER (4’ 36”)
Islah Wafdi, gitar
Arindra Kristiaji, gitar kontrabas
Nandya Abror Nurmusabih, celo
DINAR RIZKIANTI -
SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA,
BANDUNG
EUNTEUNG
Dinar Rizkianti, kacapi akustik
Mita Siti Kulsum, kacapi akustik
Elpan Natapraya, gitar akustik
Teguh Adi Permana, tarawangsa akustik
Robbi Husna Kuswanto, biolin
Didin Ginanjar, biolin
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
[ ACARA ]
HAMRIN SAMAD
SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA,
SOLO
RAMASONA ALHAMD
INSTITUT KESENIAN JAKARTA
SIMPANG SIUR
Yan Priya Kumara Janardhana, erhu dan 11
mandolin
Putu Sandi Lazuardi, biolin
Kadek Swartana, mandolin
I Ketut Adi Mahardika, rebab Bali
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
12
PAGELARAN KARYA
SLAMET ABDUL SJUKUR
20:00 – 21:30
i. Suroboyo
---, flut
---, horn in F
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
13
14
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
PROFIL
15
[ PROFIL ]
RAHAYU SUPANGGAH
Awal tahun 1965. Tanggal dan bulannya tak ada
yang ingat. Bung Karno mengirim misi kesenian
Indonesia ke China, Korea dan Jepang. Itu adalah
rombongan misi kesenian Indonesia ke China
terakhir. Sesudah itu hubungan diplomatik
Indonesia-China beku. Di antara orang-orang
tua rombongan duta seni negara itu terselip
16 seorang anak kecil penabuh gamelan. Umurnya
baru 15 tahun. Ia biasa dipanggil, Panggah.
Panggah kecil terpilih karena bakatnya.
Nasib. Sejak saat itu, Panggah tak pernah lagi
berhenti menyeberang lautan untuk muhibah
seni. Panggah telah menjadi salah satu
bagian jaringan seni global masa kini. Rahayu
Supanggah lahir dari keluarga dalang di Boyolali,
29 Agustus 1949. Bapak ibunya dalang. Kakek,
nenek dan moyangnya dalang. Ia juga dalang, by
nature. Tapi ia mengaku, sejak kecil tak ingin dan
tak bercita-cita menjadi dalang - apalagi menjadi
seniman. Belajar gamelan di Konservatori
Karawitan Surakarta karena kesasar, katanya.
Terpaksa, karena tak ada pilihan lain. Lawatan
ke negeri tirai bambu, bunga sakura dam akar
gingseng menjadi titik balik angin sorgawi.
Seni gamelan sebagai jalan hidup lantas ia
tekuni dengan penuh iman dan sukses hingga
hari ini. Dari Konservatori Karawitan Panggah
melanjutkan studi ke Akademi Seni Karawitan
Indonesia Surakarta. Di kampus seni ini Panggah
dikenal sebagai trouble maker kemapanan
estetik. Ia selalu ingin mencoba jalan lain
yang tak jelas : “..... ketidakjelasan adalah satu
kemungkinan....“, katanya. Awal tahun 1970-an
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
[ PROFIL ]
Panggah merampungkan studinya di kampus dengan berbagai seniman lintas negara yang
ASKI (kini STSI/ISI) Surakarta dengan gelar otoritasnya diakui secara luas.
Sarjana Karawitan. Namun kiprahnya ternyata
jauh melampaui dinding kampus. PROFIL
Kronos adalah grup kwartet gesek Amerika
Dekade 1970-an lantas menjadi jembatan paling bergengsi saat ini. Kolaborasi Rahayu
pembuka yang menempa kemampuannya Supanggah dengan kwartet legendaris itu
sebagai pengrawit, komponis, penata musik adalah sebuah peristiwa langka. Dalam literatur
(arranger), penulis, peneliti, guru, manajer musik dunia, belum pernah ada komposisi musik
dan budayawan di masa depan. Ia mulai yang ditulis untuk kwartet gesek dengan gender,
menjadi sahabat dekat bagi semua orang yang kendang dan gong. Pada suatu ketika, Panggah
memerlukan kerjasamanya. Tahun 1972-1974 berkolaborasi dengan sutradara terkenal
ia tinggal di Australia sebagai guru karawitan. Peter Brook mementaskan epik Mahabarta. Di
Tahun 1976 Panggah berkeliling Perancis, kesempatan yang lain ia berkolaborasi dengan
Belanda, Swis dan Jerman Barat sebagai sutradara Ong Keng Sen untuk mementaskan
seniman. Dengan karya spektakular Gambuh, naskah pujangga Shakespeare, King Lear.
tahun 1979, pamornya sebagai komponis dibaiat Kedua proyek tak saling berkaitan itu terlihat
dalam forum Pekan Komponis-Dewan Kesenian sebagai sebuah peristiwa unik silang budaya
Jakarta. Pada tahun yang sama ia tampil di global antar seniman. Rahayu Supanggah juga
Royal Albert Hall bersama London Symphonieta berkolaborasi dengan sutradara kenamaan
Orchestra. Awal tahun 1980-an Panggah Robert Wilson untuk naskah terpanjang di
kesasar lagi ke Perancis. Ia melanjutkan studi dunia dalam sastra Bugis, I La Galego. Di waktu
di Universite de Paris VII sampai mendapat yang berbeda Panggah bekerjasama dengan 17
gelar Doktor untuk bidang etnomusikologi. Kini, sutradara lain yang tak kalah pamor, Garin
dalam tataran akdemik, panggilannya bukan Nugroho, untuk produksi film dan pentas
lagi Panggah - melainkan Prof. Dr. Rahayu drama musik Opera Jawa. Di periode waktu
Supanggah S.Kar. Sebagai guru besar di yang tak sama, Panggah berkolaborasi dengan
almamaternya ia mengajar berbagai mata kuliah sutradara legendaris film kolosal Sergio Leone
studio praktek dan teoritik. Prof. Dr. Rahayu - lalu dengan sutradara kenamaan Indonesia
Supanggah adalah mantan Rektor dan Direktur Teguh Karya.
Program Pascasarjana perguruan tinggi seni
Indonesia di Surakarta itu. Dalam teater tari Panggah juga berkolaborasi
dengan seniman kenamaan Sardono W Kusumo
Ratusan komposisi, dan penataan musik telah ia dan Retno Maruti. Jangkauan wilayah kerja
ciptakan dalam berbagai genre seni pertunjukan seni Rahayu Supanggah seperti tak bertepi. Di
tari, film, teater, opera, wayang, dan tentu saja dalam catatan perjalanan kariernya ada juga
musik konser. Di antaranya yang terpenting tercantum nama-nama kondang yang tak saling
adalah, Wayang Budha, Gambuh, Sesaji Raja berkaitan. Di sana ada tercatat kerjasama
Suya, Keli, Jayaningsih, Passege through the kreatif dengan Warner Kaegl, Barbara Benary,
Gongs, Sacred Rhythm, Unraveling the Maya, Phillip Corner, Jody Diamond, Toshi Tsuchori,
Realizing Rama, Garap, Paragraph, Song of Katsura Kan, Jun Saptohadi, Suka Hardjana,
Beginning, Megalithikum Quantum. Tetapi di Dwiki Dharmawan, Suprapto Suryadarmo, dan
samping Wayang Budha, Gambuh dan Passage banyak lagi yang lain. Kerjasama lintasbatas
through the Gongs – karya Panggah yang paling Rahayu Supanggah dengan ratusan seniman
spektakular adalah karya musik untuk teater dan ahli seni dari berbagai disiplin - tak hanya
dan opera Mahabarata, King Lear, I La Galigo, membentuk jalinan kerjasama budaya, tetapi
Opera Jawa dan Purnati untuk kwartet gesek juga jalinan persahabatan dengan semua orang.
dan gamelan. Karya-karya tersebut digarap Rumahnya di Karanganyar, desa Benowo, Solo
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
menjadi semacam lokus budaya - tempat para Culture, Music of Ngada and Silka, Flores, The
sahabat bertemu untuk merancang kerja kreatif, Music of Kwangkai, East Kalimantan, Music
berlatih dan bermain musik - atau hanya sekadar of Banjar Shadow Play, South Kalimantan. Di
berguyon relaksasi dengan Pak Panggah. antara buku-bukunya yang telah diterbitkan
Sesekali juga nampak hadir di rumah itu berjudul Etnomusicology, Bothekan I, Bothekan
seniman-seniman terkenal Sardono W Kusumo, II-GARAP, Mutar Muter, Gong, Pendidikan Seni
Garin Nugroho, Suka Hardjana, Idris Sardi, Nano Nusantara. Berbagai penghargaan dan awards
dan Ratna Riantiarno, Dwiki Dharmawan dan terpenting yang telah diterima pak Panggah
masih banyak yang lain. Mahasiwa program antara lain adalah, Best Composer dalam
pascasarjana ISI juga sering berkumpul di SACEM Film Festival Nantes 2006 di Perancis,
rumah itu. Pak Panggah memindahkan kuliah Best Composer dalam Film Festival Asia di
praktek dan teori seninya dari kampus ke studio Hongkong, Best Composer dalam Festival Film
pendopo di rumahnya. Dari rumah di Benowo itu Indonesia di Jakarta 2007, World Master on
pula telah dikelilingkan puluhan karya terbaru Music and Culture 2008 Seoul-Korea, Bintang
musik masa kini Indonesia ke banyak negara. Budaya Parama Darma dari Presiden R.I. 2010.
Sebulan sekali berkumpul juga di sana empu-
empu sepuh seni gamelan se-Surakarta untuk KARYA
bersama-sama memainkan gending-gending • Anne, Cinta dan Sahabat (2011)
klasik kuno. Desa Benowo tak pernah senyap • Tusuk Konde (2010)
dari suara gamelan. • Purnati, The Budha resides in Borobodhur,
Detour to Paradise (2009)
Prof.Dr. Rahayu Supanggah juga melakukan • Taklim, Garap, Iron Bed (2008)
18 berbagai penelitian musik rakyat Nusantara • Anane Ana, Trans Formation (2007)
dengan topik The Musical of Javanese Bamboo • Opera Jawa (2006)
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
Karya pertamanya di tahun 1960 adalah Point juga merupakan pendidik yang sangat aktif.
Contre, karya pesanan dari Radio dan TV Terbukti setelah kepulangannya dari Prancis,
Prancis. Atas beasiswa dari Prancis (1962-1963), terjadi banyak sekali pembaruan dalam konsep
Slamet melanjutkan pendidikan musik tingkat pendidikan musik yang diterapkannya, terutama
lanjut di Conservatoire National Supérieur de dalam hal komposisi (penciptaan). Apabila
Musique de Paris dari sejumlah tokoh seperti, sebelumnya seseorang harus mendalami
Jules Gentil (piano), Victor Gentil (musik kamar), berbagai macam ilmu musik terlebih dahulu
ilmu harmoni (Georges Dandelot), Madame untuk bisa membuat sebuah karya musik,
Simone Plé Caussade (kontrapung dan fuga), maka bagi Slamet Abdul Syukur hal tersebut
Henri Dutilleux (teori komposisi). Ketika belajar diletakkan pada urutan yang kedua ataupun
di École Normale de Musique de Paris (1962- ketiga. Prinsipnya sering disebut MINIMAX,
1967), Slamet Abdul Syukur menerima pelajaran dari sesuatu yang sederhana atau minimal,
analisa music dari Oliver Messian. Tahun 1968, menjadikannya sesuatu secara maksimal dan
Slamet juga berkesempatan belajar singkat kompleks. Selain itu juga dalam setiap karyanya,
kepada Pierre Schaeffer dan kelompoknya ia sering menggunakan sistem Kaballah
Groupe de Recherches Musicales untuk Music numerology, Ferment spiral (r2 = ao) maupun
Electro Acoustic. matematik.
Slamet tinggal di Paris sampai tahun 1976. Slamet tidaklah puas jika anak didiknya hanya
Atas desakan mantan gurunya Soemaryo L.E. tahu dari satu sumber saja, maka tahun 1981,
dan sahabatnya Suka Hardjana, maka Slamet bekerja sama dengan IKJ, DKJ, TIM, Erasmus
pulang ke Jakarta untuk mengajar di Lembaga Huis, Doneamus dan Kedubes Belanda dia
20 Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ), sekarang mengundang Ton de Leeuw komponis Belanda,
Institut Kesenian Jakarta (IKJ) hingga tahun untuk datang memberikan lokakarya, ceramah,
1987. Atas dorongan dan permintaan Dieter dan konser bersama selama satu bulan. Sebagai
Mack komponis dari Jerman membuat Slamet akibat dari semua itu, maka dunia penciptaan
memutuskan untuk mengajar di Institut Seni di LPKJ/IKJ pada tahun-tahun tersebut tumbuh
Indonesia, Surakarta, selama 6 tahun (2001 – subur. Kini banyak para bekas muridnya dari
2006) dan di Universitas Pendidikan Indonesia berbagai lembaga pendidikan yang terjun di
UPI), Bandung, dari tahun 2006-2009. bidang pendidikan sebagai komponis murni,
menerapkan konsep-konsep ataupun metode
Dalam perjalanan karirnya Slamet menerima yang pernah diajarkannya. Oleh karena itu,
banyak penghargaan antara lain: OFFICIER Slamet A. Syukur bisa disebut sebagai “Bapak
DE L’ORDRE DES ARTS ET DES LETTRES, Musik Kontemporer Indonesia”, walau sebutan
Prancis (2000), MILLENNIUM HALL OF FAME, ini tidak terlalu disukainya.
American Biographical Institute (1998), PIONIR
MUSIK ALTERNATIF, majalah GATRA (1996). Sebagai komponis, Slamet termasuk komponis
Atas usaha penyebarluasan pendidikan musik, yang bekerja sedikit lambat. Karya-karya
Slamet menerima MEDAILLE COMMEMORATIVE musiknya banyak ditulis dalam waktu yang
ZOLTAN KODALY, Hungaria (1983). Selain itu cukup lama. Minimal sebuah karya baru selesai
juga menerima PIRINGAN EMAS dari Academie dalam satu tahun, bahkan ada yang memerlukan
Charles Cros, Prancis (1975), untuk penampilan waktu tiga tahun. Sementara dalam satu hari dia
Angklung di Festival Musik Folklor di Dijon menghabisakan waktu tujuh belas jam untuk
dan PERTEMUAN MUSIK SURABAYA (1957): menuliskannya. Jadi untuk satu komposisi dia
“Kudjadikan Rakjatku Tjinta Musik”. membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 6120
jam.
PROFIL
Slamet Abdul Syukur, selain seorang komponis Karyanya yang pertama kali di pergelarkan
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
di TIM Jakarta 1977 adalah Parentheses I+II koreografi, patung raksasa, c. kwartet vokal
(1972) atas pesanan ‘Deutsch de la Meurthe (soprano koloratura, narator bass bariton, kedua
Foundation’. sebuah karya multi dimensional suara penari), d. string kwartet. Sajak oleh
(penari, kursi menggantung, cahaya lampu dan Ronald D. Laing, karya ini merupakan pesanan
piano sumbat/prepared piano). Ini merupakan Kementerian Kebudayaan Prancis.
kali kedua karya ini dipentaskan. Pementasan
yang pertama adalah di Paris tahun 1972. Kemudian pada waktu yang bersamaan disusul
oleh Parentheses IV (1973) untuk, pelukis,
Dalam karya ini, Slamet mengajak penonton lukisan dalam proses, 2 gitar listrik, perkusi,
untuk menghargai sunyi, dan dengan synthesizer, 2 penari perempuan (kontemporer
menghargai sunyi maka bunyi menjadi sangat + tradisi Jawa), Flute, piano sumbat, biolin,
berarti, sesuatu yang sakral. Sementara di dan celo, pesanan untuk Festival Non Stop
sisi lain, hubungan antara tari, musik, kursi des Menuires untuk siaran dokumentasi Film
menggantung dan cahaya menjadi tidak hanya Gaumont, lalu ParenthesesV (1981), Parentheses
hadir untuk saling mengkait, namun masing- VI (1983), dan ParenthesesVII (1985- ), yang
masing juga mencapai dimensi yang saling sedang dalam proses hingga sekarang.
berbeda.
KARYA
Parentheses I+II, selanjutnya diikuti dengan • Game - Land III (2010)
ParenthesesIII (1973-1975) untuk 4 kwartet: • Kutang (2008)
a. flute, oboe, klarinet dan basson, b. visual: • Paha, Suwung II (2006)
2 penari perempuan (kontemporer+tradisi • Game-Land II (2005)
Jawa), konduktor yang samar-samar mengikuti • Sekarsari / Feur de Lune (2004) 21
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
SENTANA ART
yaitu S. Artono. Hanya saja, produksinya 3 buah rebab yang secara bahan dan organologi
terbatas melayani pesanan seniman-seniman sangat berbeda dengan rebab pada umumnya.
lokal Surakarta. Setelah S. Artono mulai Ia mengubah karakter sound dan visual rebab
menggerakkan kembali roda perusahaan ini, sesuai tafsirnya atas puisi-puisi Garin. Alat-
Idud kecil mulai belajar dan terlibat dalam alat ini dimainkan oleh komponis Rahayu
proses produksi. Supanggah untuk pentas “….”. Bahkan bersama
komponis Rahayu Supanggah beberapa karya
Idud memulainya dengan pekerjaan-pekerjaan musik opera yang dibuat, alat musik Sentana
kecil, seperti menyiapkan alat dan perlengkapan Art selalu dihadirkan seperti dalam Oprera
produksi, menghaluskan kayu, atau menguas I La ga Li Go. Sekadar menyebut contoh
cat dasar. Hingga di usia belasan, tepatnya di lainnya, pemain drum, Inisisri, bahkan telah
bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia berkolaborasi dengannya sejak dari mencari
telah bisa membuat gitar elektrik. Dari situ ia bahan hingga pembentukan karakter dan
mulai menekuni pembuatan alat-alat secara visual drum miliknya. Alat musik yang dibuat
lebih serius. Untuk mendukung kemampuannya di Sentana Art juga pernah terpampang di film
di bidang estetika kayu, Idut masuk kuliah di nasional seperti Laskar Pelangi dan Ketika Cinta
Jurusan D3 Kriya Teknik dan S1 Kriya Seni. Ia Bertasbih. Di luar negeri pun beberapa band
juga mulai getol membaca referensi buku- juga memakainya, seperti Los Angeles Electrik
buku organologi dan akustika. Dan ia pun mulai 8 dari Amerika Serikat
mencoba bereksperimen membuat alat-alat
musik secara inovatif. Karya pertamanya adalah Idud yang pada tahun 2000 menandai
gitar “Goud” yang merupakan kombinasi/ produknya dengan bendera “Sentana Art” mulai
percampuran unsur-unsur gitar folk dengan oud dikenal luas oleh para pemusik ternama. Selain 23
yang merupakan alat petik dari Timur Tengah. dua tokoh di atas, para pemusik/komponis
eksperimental, seperti I Wayan Sadra, Sonoseni
Momen penting sebagai pembuat alat musik Ensemble, Elizar Koto, Nedi Winusa, Irwansyah
adalah ketika Idud bertemu dan bergabung Harahap, Djaduk Feriyanto Rizaldi Siagian, Endo
dengan para pemusik Sono Seni Ensemble. Suanda adalah koletor sekaligus pengguna alat-
Dari kelompok yang memiliki kredo “Bebaskan alat musiknya. Para pemusik popular pun tak
musik dari beban kulturnya” ini, Idut semakin luput dari genggamannya. Sebutlah misalnya,
bergairah untuk mengembangkan eksplorasi Wong Aksan (drumer), Anto Hoed (basis), Ahmad
dan eksperimen alat yang lebih inovatif. Ananda (gitaris), Anwar Fatahilah (gitaris Power
Kelompok musik yang gemar menemukan Slaves), Pra Budi Dharma (drumer), Iwan Fals
bentuk musik “baru” ini seolah seperti (penyanyi), Dewa Budjana (gitaris), Sawung
“kelinci percobaan” untuk alat-alat musik Jabo (komponis), Mates (basis), juga Hendro
ciptaannya. Jadilah hubungan yang mutualistik Hardjodikoro (basis). Para pemusik/komponis
antarkeduanya. manca negara pun memesan kepadanya,
seperti: Leslei Grey (pupetter, pemain ukulele,
Idud terus bereksperimen dan eksplorasi untuk Amerika), Jen Shiu (pemain “moon guitar” dari
menemukan bentuk-bentuk baru alat musik. Korea), juga tak ketinggalan gitaris dari “Los
Malah, dengan kecakapannya di bidang seni Angeles Electric 8” Amerika. Yang tak kalah
rupa, suami dari penyanyi Peni Candra Rini ini menarik, alat-alat musik Sentana Art juga
pun membuat inovasi rupa pada alat-alat musik menjadi koleksi di kantor-kantor kedutaan
ciptaannya. Beberapa tokoh lintas disiplin Indonesia di luar negeri.
seni juga terlibat secara kolaboratif dalam hal
ide kreatif. Misalnya, Garin Nugroho pernah Di antara sesi pembuatan alat berdasar
mengajak Idutd untuk menerjemahkan karya pesanan—terutama dari kampus atau sekolah-
puisinya ke dalam alat musik. Hasilnya berupa sekolah seni, juga kelompok atau komunitas
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
24
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
ANUSIRWAN
Anusirwan, yang lahir di Harau Kabupaten
50 Kota adalah pengajar di Institut Kesenian
Jakarta jurusan Etnomusikologi. Profesi lain
yang digeluti adalah seniman di bidang musik.
Kelompok musik Altajaru adalah salah satu
kelompok atau komunitas yang dibangun sejak
tahun 2000 dan telah melahirkan beberapa
orang komponis, di antaranya Imam Firmansyah, 25
26
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
AKSAN SJUMAN
Sri Aksan Sjuman atau lebih dikenal dengan
nama Wong Aksan adalah seorang musikus
Indonesia. Anak dari sutradara legendaris
Indonesia, Sjuman Djaja, dari perkawinannya
dengan Farida Oetoyo. Aksan masuk menjadi
drummer grup musik Dewa 19 setelah
album Terbaik Terbaik (1995) selesai. Aksan
mendirikan Sekolah Musik Aksan Sjuman dan 27
Bersama Potret:
• From Dawn to Beyond (2001)
• Positive+POSITIVE (2003)
• I Just Wanna Say I L U (2008)
2010
• “Minggu Pagi di Victoria Park” (2010)
• “Tanah Air Beta” (2010) nominasi FFB 2011
• “Rindu Purnama” (2011)
• “Serdadu Kumbang” (2011)
• “Sokola Rimba” (2013)
28
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
29
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
30
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
KOMPONIS MUDA
31
SETA DEWA
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
SINOPSIS KARYA
33
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
DINAR RIZKIANTI -
SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA
BANDUNG
SINOPSIS KARYA
EUNTEUNG
Eunteung dalam Bahasa Indonesia berarti
cermin. Dalam karya ini komponis mencoba
mengungkapkan gambaran hidup manusia
melalui sifat dan filosofis cermin dalam konsep
musikal. Ide garap dalam karya ini direfleksikan
menjadi sebuah bentuk karya yang konkret.
Sama halnya dengan konsep cermin, suatu objek
nyata direfleksikan ke dalam bentuk yang maya.
Melalui sifat cermin datar, cembung dan cekung,
maya atau semu dan duplikatif, komponis
menggarap karya ini dengan implikasi dari
sifat-sifat cermin tersebut dalam garap musikal
yaitu repetitif, duplikatif, interlocking, unisono,
kresendo, dekresendo dan free mat. Secara
filosofis cermin merupakan refleksi dari segala
sesuatu yang nyata menjadi sesuatu yang semu
namun nyaris sama. Cermin merupakan bukti
nyata kejujuran. Dengan cermin kita berkaca
tentang hidup, dengan cermin sudahkah kita
kenali diri?
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
35
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
HAMRIN SAMAD
SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA SOLO
SINOPSIS KARYA
38
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
RAMASONA ALHAMD
INSTITUT KESENIAN JAKARTA
SINOPSIS KARYA 39
CULO
Culo merupakan salah satu teknik dalam
bermain tehyan, culo juga adalah salah satu
istilah untuk menyetem/mengatur nada pada
tehyan. Karya ini merupakan pengembangan
dari dasar teknik culo.
KLOTOK
Terinspirasi dari aktivitas para nelayan di
pesisir utara Jakarta yang sedang mencari
ikan di tengah laut menggunakan perahu motor.
Klotok sendiri merupakan suara yang dihasilkan
perahu motor.
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
SINOPSIS KARYA
SIMPANG SIUR
Simpang siur adalah salah satu persimpangan
jalan di Bali di mana orang-orang bertemu,
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
berasal dari segala arah dengan tujuan yang rapat, dan banyak seluk-beluknya (liku-likunya
berbeda-beda pula. Tidak sedikit orang yang dsb)’. Berangkat dari sinilah, penggarap ingin
kebingungan jika melewati persimpangan jalan mentransformasikan persimpangan jalan ini
ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ke dalam ide-ide musikal yang diberi judul
Simpang siur memiliki definisi ‘silang- “Simpang Siur”.
menyilang, lilit-melilit tidak karuan, sangat
41
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
42
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
PEMAIN
PEKAN KOMPONIS
43
47
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
48
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
ACARA
PENAMPIL PADA PELUNCURAN BUKU
ANTOLOGI MUSIK KLASIK INDONESIA SERI I
DAN II
49
JOSEPH KRISTANTO
PANTIOSO
Memulai pendidikan Musik pada sekolah musik
Yayasan Pendidikan Musik jurusan piano
dibawah bimbingan ibu Noni Budhiwidjaya, Ibu
Maria Fenty dan Ibu Asha R. Kaboel. Tahun 1991
menamatkan tingkat PK3 dibawah bimbingan
Alm. Bapak Soetarno Soetikno. Pada tahun yang
50 sama memulai pendidikan vokal pada sekolah
musik YPM dibawah bimbingan Ibu Catharina
W. Leimena, Ibu Binu Sukaman dan Ibu Aning
Katamsi.
para pianist dan dirigen dalam berbagai konser Tahun 2007 mendirikan lembaga pendidikan
dan resital a.l ; Tommy Prabowo, Iswargia musik “MUSICASA” di Jakarta bersama Tommy
Sudarno, Ananda Sukarlan, Indra Listyanto dll Prabowo.
51
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
ANING KATAMSI
Aning Katamsi adalah salah satu soprano
Indonesia yang konsisten meniti karier di bidang
musik klasik. Dengan bimbingan ibundanya,
Alm. Pranawengrum Katamsi, Aning mendapat
pelajaran vokal pertamanya, dan kemudian
dilanjutkan dengan pendidikan vokal di Sekolah
Musik Yayasan Pendidikan Musik (SMYPM) dari
Catharina W. Leimena. Ia juga pernah mendapat
54
bimbingan dari Lee Alison Sibley dan master
class dari Ruth Drucker, Andrea Ehrenreich,
Adib Fazah and Rudolf Jansen. Selain vokal,
Aning juga menekuni bidang piano di SMYPM di
bawah asuhan Susiana A. Wibowo dan Iravati M.
Sudiarso. Saat ini masih menjadi staf pengajar
bidang vokal dan piano di SMYPM.
Madrigal Singers dengan konduktor Avip Priatna Pada tahun yang sama juga diundang menyanyi
bekerjasama dengan Orchestra Ensemble di Praha, Republik Ceko dalam rangkaian konser
Kanazawa. The Ambassador Concert Series.
Tahun 2008 menyanyikan peran Micaëla dari Tahun 2011 menjadi dirigen PSM Universitas
opera Carmen bersama Nusantara Symphony Brawijaya pada The 48th International Choir
Orchestra dengan konduktor Hikotaro Yasaki. Competition di Spittal, Austria dan berhasil
meraih juara 2 untuk kategori Folklore.
Tahun 2009 memperdanakan Opera “Ibu-Yang
Anaknya Diculik Itu”, sebuah monolog opera Saat ini sering dipercaya menjadi juri dalam
karya Ananda Sukarlan. beberapa kompetisi Paduan Suara dan penyanyi
solo.
Prestasi yang pernah diraih adalah Juara I
Seriosa Lomba Bintang Radio dan Televisi (1987) Tahun 2008 lalu meluncurkan buku kumpulan
dan Juara I Seriosa Festival Seni Mahasiswa lagu-lagu klasik Indonesia karya Binsar
(1991). Selain itu Aning juga aktif dalam Paduan Sitompul, F.X Sutopo dan Mochtar Embut.
Suara dengan menjadi dirigen Paduan Suara
Mahasiswa Paragita UI sejak tahun 1990 sampai Oktober 2010 menggelar konser Benang Merah
tahun 2000. Bersama Paragita, ia telah berhasil Cinta sebagai rasa syukur telah 25 tahun
mendapat berbagai penghargaan dalam berbagai berkarya.
kompetisi Paduan Suara baik nasional maupun
internasional. Tahun 2007 kembali aktif dalam Bulan Juli 2012 yang baru lalu membawa Paduan
PSM UI Paragita hingga sekarang. Juli 2009, Suara Mahasiswa Paragita UI mengikuti The 55
sebagai dirigen, berhasil membawa Paragita 25th Béla Bartók International Choir Competition
meraih prestasi juara I kategori Art Songs di Debrecen, Hungaria dan meraih Special Prize
dan juara III kategori Folklore dalam The 46th for Outstanding Interpretation of AGNUS Dei by
International Choir Competition di Spittal, Austria. Tóth Péter.
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
AISHA SUDIARSO
Aisha Sudiarso Pletscher lahir di Bandung,
1971. Mulai belajar musik pada usia 3 tahun dari
neneknya, Hestia Mangunkusumo, lalu pada
usia 4 tahun ia diterima belajar di Sekolah Musik
YPM di bawah bimbingan Jeanne Juwono, Etty
Iskandar dan Rudy Laban.
Afinitas Aisha pada musik kamar telah bangkan diri dan telah melahirkan pementasan
mengarahkannya pada pagelaran bersama seperti: Peter and the Wolf karya Sergei
dengan Jak-Art, Chamber Music Series, Prokofiev bersama Balet Sumber Cipta dengan
Aning Katamsi, Catharina W. Leimena, dan Farida Oetoyo sebagai koreografer, didukung
Sukaharjana. pula oleh Jajang C Noer dan Ratna Riantiarno
yang kemudian juga tampil bersama Sudiarso
Sebagai solis, ia telah tampil dengan berbagai Duo dalam The Carnival of the Animals karya
orkestra seperti The Jakarta Symphony di Saint-Saëns. Pointe of No Return bersama
bawah baton Carlo Zappa, Jakarta Chamber Namarina Youth Dance Company pimpinan
Orchestra di bawah baton Avip Priatna, Jakarta Maya Tamara sebagai Direktur Artistik turut
Symphony Orchestra di bawah baton Yudianto, mewarnai perjalanan musik duo ini. Pada Tahun
Orkes ISI Yogyakarta dengan Pipin Garibaldi 2012 Sudiarso Duo tampil di Mahidol University
sebagai conductor, Orkes Remaja Jakarta – Bangkok, Thailand sebagai duta kebudayaan
dengan Rudy Laban sebagai conductor, Orkes Indonesia. Penampilan ini dilanjutkan dengan
Mahawaditra dengan Praharyawan Prabowo Pagelaran dalam rangka 25 tahun Schouwburg
sebagai conductor, Nusantara Chamber Festival di Gedung Kesenian Jakarta bekerja
Orchestra di bawah baton DR. Yazeed Djamin, sama dengan Jajang C Noer dan Sardono W.
Tasmanian Symphony Orchestra di bawah Kusumo.
baton Dobbs Franks, Australian Youth Orchestra
dan Long Island Youth Orchestra. Aisha juga berkesempatan untuk turut terpilih
mengikuti master classes dari pakar musik
Bersama ibunya, Iravati M. Sudiarso, Aisha dunia seperti Alexander Schneider, Isador
mendirikan “Sudiarso Duo” pada tahun 1993. Cohen, Barry Snyder, Joseph Seiger, dan Roman 57
Setelah tampil baik di Indonesia maupun Rudnitzky.
di Amerika Serikat, Sudiarso Duo terus
mengembangkan diri dan telah melahirkan Setelah memperoleh gelar Master of Music dari
pementasan seperti: “Pertiwi Menangis”; Manhattan School of Music , New York, di bawah
“Pagelaran dua Zaman”; Jakarta International bimbingan Solomon Mikowsky dan Donn-
Performance Art, Schouwburg Festival di Alexander Feder, saat ini ia adalah Direktur
Gedung Kesenian Jakarta, juga sebagai solis Bidang Akademis di Sekolah Musik Yayasan
bersama The Jakarta Symphony Orchestra. Pendidikan Musik dan anggota Dewan Kesenian
Jakarta, Komite musik dari tahun 2009 sampai
Pada saat ini, Sudiarso Duo terus mengem sekarang.
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
PADUAN SUARA
UNIVERSITAS MERCU
BUANA
Paduan Suara Mahasiswa Universitas Mercu
Buana (PSM UMB) adalah paduan suara yang
mewadahi mahasiswa/i dan alumni Universitas
Mercu Buana yang terbentuk pada tanggal 23
58 Oktober 1988. PSM UMB lebih mengembangkan
musik-musik tradisi dan musik nasional dalam
upaya mengangkat kembali budaya Indonesia.
kuat PSM UMB dapat menampilkan bentuk • Juara I, The 5th FEUI National Folklore
paduan suara yang dinamis yang memiliki Festival 2011
wawasan luas terhadap beragam corak lagu • Juara V, Lomba Paduan Suara Lagu
yang ada. Hal itulah yang dibawakan dan terus Perjuangan ke-4 Universitas Tarumanegara
dikembangkan PSM UMB dari awal berdirinya 2011
sampai sekarang. • Juara I Kategori folklore, Lomba 7th LPS
USM 2012
PRESTASI PSM UMB • Juara I KategoriPerti/Umum, Lomba 7th LPS
• Juara III, The 2nd FEUI National Folklore USM 2012
Festival 2007 • Juara I Kategori Mix & Folklore, Guangzhou
• Juara III + The Best Performance, The 3rd International Open Competition 2013
FEUI National Folklore Festival 2008 • Juara I Kategori Mix & Folklore, 1stXinghai
• Juara II, The 4th FEUI National Folklore Prize International Choir Championship 2013
Festival 2010 • Gold Medalist, Bali International Choir
• The Best Performance, Telkomsel Choir Festival 2013, Folklore Category
Competition 2010 • Silver Medalist, Bali International Choir
• Semi Finalist, Festival Paduan Suara ITB Festival 2013, Female Choir Category
XXII 2010
59
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
AGUS YUWONO
Berawal dari berpaduan suara dan masuk
menjadi anggota Paduan Suara Mahasiswa
Universitas Indonesia “Paragita”, menimba
ilmu vokal untuk pertama kalinya di Yayasan
pendidikan Musik (YPM) Jakarta dibawah
bimbingan Binu D. Sukaman dan Aning katamsi.
Dilanjutkan kemudian belajar Vokal dan Choir
Conducting di Musicasa Studio Jakarta dibawah
60
bimbingan Joseph Kristanto Pantioso dan Budi
Utomo Prabowo.
61
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
62
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
LUKISAN
INSPIRASI
63
64
RONTOK
S.SOEDJOJONO
“Rontok” dilukiskan oleh Sudjojono pada mengingatkan pada sosok Hanoman. Di bawah
1978 pada bidang kanvas berukuran 60 x 85 monyet itu, seorang laki-laki yang dapat kita
cm. Dalam lukisan yang menggunakan cat identifikasi sebagai raja lewat penggambaran
minyak ini, Sudjojono menampilkan suasana mahkota kecil di belakang kepalanya, juga
yang rumit dan mencekam. Pada bagian latar turut melompat dan jatuh. Di wajahnya terlihat
belakang, ia menyapukan gradasi warna dari ekspresi yang ketakutan, matanya digambarkan
ungu tua menuju merah.Warna-warna itu tidak melotot, mulutnya menganga, sedang gesture
disapukan dengan halus dan tenang, malah tangan, badan, dan kakinya terlihat seperti 65
Sudjojono meninggalkan jejak-jejak sapuan mencari-cari pijakan. Di bawah raja itu, dua
kuasnya, hingga dalam peralihan warna itu sosok ayam jantan dan seekor sapi berwarna
tercipta intensitas warna yang berbeda-beda. putih, juga berlarian menyelamatkan diri.
Objek utama dalam lukisan ini jika mengikuti
pola komposisinya, adalah sebentuk bangunan Sudjojono tidak menggunakan warna yang
rumah yang berdiri di atas sebuah dataran kuat pada objek-objek yang berlompatan itu.
tinggi, tebing atau bukit. Pagarnya berwarna Ia hanya menyapukan warna-warna muda dan
coklat tembaga. Rumah itu terlihat akan — lembut seperti hijau muda, ungu muda, serta
mengikuti judul lukisan— ‘rontok’ akibat putih. Bagian yang paling kuat dalam lukisan ini
terbakar. Api digambarkan membesar dan adalah latar belakang lukisan serta bangunan
membakar habis bangunan itu; di bagian atas, yang hampir ‘rontok’ itu. Tidak ada garis nyata
satu bagian bangunan terlihat miring dan akan dalam lukisan ini, semua objek terbentuk lewat
jatuh. Bangunan itu sendiri, kira-kira seperti garis imajiner dari perbedaan warna-warna. Di
sebuah rumah setinggi empat lantai .Warna bagian pojok kiri atas, Sudjojono mencoretkan
bangunan rumah itu kehitaman akibat asap tulisan “Rontok” dengan menggunakan
dari kebakaran tersebut. Di bagian bawah warna kuning ocre dan pada sisi kiri lukisan
rumah tersebut, kobaran api juga menyeruak Sudjojono menuliskan kalimat yang berbunyi:
dari jendela rumah. Di bagian kiri dan kanan “Sekejam tirani, serta musuh, tak gentar aku
rumah tersebut, Sudjojono menggambarkan menghadapinya, aku anak dewa, aku anak
sosok-sosok yang berjatuhan. Ada dua sosok di kebenaran” kemudian di bawahnya terdapat
sebelah kiri rumah, yang satu berpakaian warna tanda-tangan Sudjojono.
ungu, sedang yang satu, agak jauh di belakang,
mengenakan setelan warna putih. Sedang pada Lukisan ini pernah ditampilkan dalam pameran
sisi kanan, di bagian paling atas lukisan, seekor “MANIFESTO#3. [ORDE & KONFLIK]” serta
monyet juga melompat sambil mengibaskan pameran “Pameran Koleksi Dewan Kesenian
ekornya yang terbakar api. Sekilas monyet ini Jakarta, Big Village/DusunBesar, tahun 2012”.
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
66
PERAHU-PERAHU
RUSLI
PANITIA
PENANGGUNG JAWAB
DEWAN KESENIAN JAKARTA
PENASEHAT
KOMITE MUSIK - DEWAN KESENIAN JAKARTA
AKSAN SJUMAN
BUDI UTOMO PRABOWO
AISHA SUDIARSO PLETSCHER
ANUSIRWAN
PEMBICARA LOKAKARYA
SLAMET ABDUL SJUKUR
RAHAYU SUPANGGAH
KOMPONIS
SLAMET ABDUL SJUKUR
SETA DEWA (ISI YOGYAKARTA)
DINAR RIZKIANTI (STSI BANDUNG)
RAMASSONA ALHAMD (IKJ)
RIO EKA PUTRA (ISI PADANGPANJANG)
HAMRIN SAMAD (ISI SURAKARTA)
YAN PRIYA KUMARA JANARDHANA (ISI DENPASAR)
PAMERAN ORGANOLOGI
SENTANA ART
68
PROGRAM MANAGER
ANA ROSDIANAHANGKA
TASK FORCE
ANITA DEWI PUSPITA
PROGRAM OFFICER
NINA AKHYAR
PROJECT OFFICER
YASMINA ZULKARNAIN
DESAIN GRAFIS
RIOSADJA
HUMAS
DITA KURNIA
DOKUMENTASI
JOEL TAHER, EVA TOBING
KEUANGAN
TRI SUCI, INDRA
PENERIMA TAMU/USHER
RINI, LUBIS
KONSUMSI
BILLY
KEBERSIHAN
IAN, JAELANI
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
TERIMA KASIH
KOMITE MUSIK - DEWAN KESENIAN JAKARTA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH SETULUSNYA KEPADA:
HAFIZ RANÇAJALE
NIKOLAUS EDWIN
SUKA HARDJANA
SANGGAR & STUDIO MUSICASA
GREEN RADIO
BUTIK MUSIK
69
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
JADWAL KEGIATAN
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013
15:00 – 16:00
70 Press Conference
RABU / 4 DES 2013
16:30 – 18:30
14:00 – 21:00
LOKAKARYA
ORGANOLOGI V
Slamet Abdul Sjukur “Debussy, Gamelan dan
“Instrumen Musik Dawai - Tradisi dan
Salah Kaprah”
Inovasi”
20:00
18:30 – 19:30
KONSER KOMPONIS MUDA INDONESIA
PELUNCURAN BUKU
• Institut Seni Indonesia Yogyakarta - Seta
ANTOLOGI MUSIK KLASIK INDONESIA
Dewa
• Seri I – Vokal dan Piano “Seriosa”
• Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung –
• Seri II – Musik Kor
Dinar Rizkianti
• Institut Seni Indonesia Padangpanjang – Rio
20:00
Eka Putra
PAGELARAN KARYA SLAMET ABDUL SJUKUR
• Suroboyo
• Game Land V
SELASA / 3 DES 2013 Pembukaan oleh Peni Candra Rini dan Sentana Art
Ensemble Pimpinan Dwi Cahyo
14:00 – 21:00
ORGANOLOGI V
“Instrumen Musik Dawai - Tradisi dan
Inovasi”
KAMIS / 5 DES 2013
20:00
GALA KONSER KOMPONIS MUDA INDONESIA
PEKAN KOMPONIS INDONESIA 2013 // MUSIK DAWAI INDONESIA
MERY KASIMAN
• Fireflies (from Glimpses)
• November 8th (from Glimpses)
• Simplified (Glimpses)
• Time 71
• Viewing Dali (Persistance of Memory)
• When It Rains
MICHAEL ASMARA
• Quartet
• Duo
• Dream After Dreaming
• Short Pieces for Piano
• String Quartet No.7
• Fantasia
CHOZIN MUKTI
• Rungon-Rungon
• RACETHA
• Halusinasi
• Cunang – cuning
72