Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KARYA SENI

“BARI BAJAWEK”

Karya seni diajukan untuk memenuhi


Sebagai persyaratan mencapai derajat sarjana S-I
Sarjana Seni Jurusan Seni Karawitan

Diajukan oleh :

RAHMAT RIANTO
NIM. 01042010

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
INSTITUT SENI INDONESIA (ISI)
PADANG PANJANG
2017
LEMBARAN PENGESAHAN

“BARI BAJAWEK”
Dipersiapkan dan digarap oleh :

RAHMAT RIANTO
NIM. 01042010

Karya Seni ini telah dipergelarkan dan dipertahankan


di hadapan Dewan Penguji Karya Seni
Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Pada tanggal 27 Juli 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Alfalah, S.Sn., M.Sn. (………………...)
NIP. 19640403 199601 1001
Anggota Penguji : IDN. Supenida, S.Skar.,M.Sn. (………………...)
NIP. 19651212 199003 1003
Anggota Penguji : Martis, S.Sn.,M.Sn. (………………...)
NIP.
Pembimbing Karya : Syahri Anton, S.Sn.,M.Sn. (………………...)
NIP. 19810316 200604 1003
Pembimbing Tulisan : Syafniati, S.Sen.,M.Sn. (………………...)
NIP. 19610911 198603 2001

Padangpanjang, 27 Juli 2017

Mengetahui, Mengetahui,
Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Ketua Jurusan Seni Karawitan
ISI Padangpanjang ISI Panjangpanjang

Firman, S.Sn., M.Si


NIP. 1964072 198903 1 001

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tidak ada jalan yang mulus untuk mencapai sebuah keberhasilan, melainkan usaha dan

doa dilakukan agar semua berjalan dengan lancar.

Jalan kutempuh ini adalah sebuah pilihan yang senantiasa didukung oleh keluarga.

Pengorbanan moral maupun material dari semua orang-orang yang ingin melihatku sukses tidak

bisa tergantikan harganya.

Kesedihan, kesenangan, kekecewaan, bahkan kesakitan yang dirasakan selama proses

pendewasaan ini mudah-mudahan mendatangkan sebuah hikmah yang baik nantinya

“Terima kasih, terima kasih, terima kasih”, hanya itu yang bisa ku ucapkan kepada

ayahanda (Elimainir Imam Sari Pado) dan ibunda (Nurmaini) darah seni yang kalian turunkan

telah mengantarkanku sejauh ini. Serta terima kasih juga ku ucapkan kepada istriku tercinta

Neni Elfira A.Md dan anakku tersayang Azka Aldrianto. Serta kakak ku Wahyu Lifirman,

adikku Adek Gusriandi, Hasan Basri Durin dan Kispratam Soeharto ,terima kasih banyak atas

semangat dan do’anya serta seluruh keluarga yang terus mendukungku.

iii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji serta syukur pengkarya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang dengan

izin dan ridha-Nya pengkarya diberi kekuatan tenaga dan pikiran dalam

menyelesaikan laporan karya akhir seni Karawitan dengan judul “BARI

BAJAWEK”. Selanjutnya salawat beriring salam disampaikan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah kepada

zaman yang berilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai/menyelesaikan

program sarjana S-1 Program Studi Seni Karawitan ISI Padangpanjang. Penyelesaian

laporan ini tidak terlepas dari bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu dengan kerendahan hati, pengkarya mengucapkan ribuan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Novesar Jamarun, M.S., selaku Rektor ISI Padangpanjang.

2. Dr. Erlinda, S.Sn., M. Si., selaku Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI

Padangpanjang.

3. Bapak Firman, S.Sn., M.Si., dan Syafniati, S.Sn., M.Sn selaku Ketua dan

Sekretaris Prodi Seni Karawitan ISI Padangpanjang beserta staf administrasi

yang telah memberikan bantuan dan fasilitas dalam proses penggarapan karya

seni dan pertunjukan ujian akhir.

iv
4. Bapak Syahri Anton,. S.Sn, M.Sn selaku pembimbing pengkarya yang telah

memberikan sumbangan pikiran, tenaga, pengarahan, bimbingan, masukan

serta kelancaran dalam proses ujian dan proses penggarapan.

5. Ibuk Syafniati, S.Sn., M.Sn Selaku pembimbing tulisan yang telah banyak

memberikan dan saran-saran dalam penulisan laporan karya seni ini.

6. Bapak IDN Supenida, S.Sn.,S.Kar M.Sn selaku Penasehat Akademis yang

telah memberikan dukungan selama pengkarya dalam masa perkuliahan.

7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada

pengkarya selama masa perkuliahan di ISI Padangpanjang.

8. Teristimewa kepada orang tua saya, Elimainir (ayah), Nurmaini (ibu), Neni

Elfira (istri), Azka Aldrianto (anak), kakak Wahyu Lifirman, adik Adek

Gusriandi, Hasan Basri Durin dan Kispratami Suharto yang selalu mendukung

dan memberikan motivasi serta atas do’a dan kasih sayangnya.

9. Terima kasih kepada seluruh pendukung seperti Idris, Rifala Fernando,

Rahmat, Boby, Wili, Nando, Cabiak dan Tiyanda alfarisi selaku Stage

Manager, yang telah membantu, mengorbankan waktunya, memberikan

inspirasi untuk selesainya karya BARI BAJAWEK ini.

10. Seluruh HMJ ISI Padangpanjang, Khususnya MHJ Seni Karawitan yang telah

membantu proses pertunjukan ujian akhir pengkarya.

11. Segenap Tim Produksi Ujian Akhir, M.Hario Efenur,S.Sn,. M.Sn Selaku

Pimpro, Triyanda Alfarisi Selaku Stage manager, Neni Elfira,A.Md selaku

v
bendahara, Davit Saputra dan kawan-kawan selaku devisi konsumsi, Jhori

Andela, S.Sn., M.Sn selaku soundman, Berri Prima S.Sn yang membantu

lighting.Ahmad Zaidi S.Sn selaku sound enginer,Rayhan Redafebrian S.Sn,.

M.Sn dan Irham selaku dokumentasi, rani selaku penata kostum dan HMJ

Seni Karawitan selaku Krew Panggung.

Akhir kata, dengan terwujudnya sebuah karya komposisi karawitan BARI

BAJAWEK ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam penggarapan karya

komposisi musik yang bersumber dari musik tradisi Minangkabau. Saya sebagai

pengkarya menyadari bahwasanya laporan ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini

disebabkan oleh keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang pengkarya miliki. Oleh

karena itu sangat diharapkan kritik dan sarannya dari semua pihak untuk

kesempurnaan laporan karya seni ini sehingga bermanfaat bagi pembaca dan bagi

pengkarya khususnya.

Padangpanjang, 27 Juni 2017

Pengkarya,

Rahmat Rianto
Nim 01042010

vi
SINOPSIS

Terinspirasi dari melodi vokal lagu nabi barampeh pada kesenian kasidah

rabano Jorong Kuok Tigo Kecamatan Matur, pengkarya tertarik menggarap dan

mengembangkan melodi vokal tersebut ke dalam sebuah bentuk komposisi karawitan.

Dengan memunculkan kembali kesenian kasidah rabano yang sempat hilang, dalam

bentuk garapan baru dengan penambahan beberapa media diluar tradisi kasidah

rabano untuk kekeayaan garapan, serta pembangkit semangat dalam melestarikan

kesenian kasidah rabano. ide dasar tersebut yang tidak terlepas dari struktur dan gaya

dari unsur garap tradisinya. sesuai pendekatan garap yang pengkarya pakai yaitu

pendekata tradisi.

Melodi vokal nabi barampeh mengusik pengkarya untuk menggarap sebuah

komposisi musik baru, bagaimana menjadikan lagu nabi barampeh mejadi sebuah

komposisi karawitan dengan bentuk yang tidak terikat pada kesenian tradisinya,

namun dalam karya ini pengkarya memberikan sesuatu yang unik dan berbeda dari

kesenian tradisi aslinya dengan menggunakan beberapa jenis media pengkarya

lakukan penggarapan kedalam sebuah bangunan komposisi yang berjudul “Bari

Bajawek”.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................... vi
SINOPSIS ...................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................... vi
DAFTAR NOTASI ……………………………………………….
GLOSARIUM ................................................................... vii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................... 1
B. Rumusan Penciptaan ............................................... 4
C. Tujuan dan Kontribusi Penciptaan ............................................. 4
D. Keaslian Karya ........................................................... 5
BAB II : KONSEP PENCIPTAAN
A. Gagasan/Ide Karya ........................................................... 7
B. Kajian Sumber Penciptaan ............................................... 8
C. Pendekatan Konseptual Penciptaan .................................... 9
D. Metode Penciptaan ........................................................... 12
E. Kerja Studio ………………………………………………13
BAB III : ANALISIS KARYA/DESKRIPSI SAJIAN
Deskripsi Karya……………………………………………………14
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................19
B. Saran ........................................................... 20

DAFTAR KEPUSTAKAAN …………………………………………….21

LAMPIRAN
1. DISKOGRAFI
2. DAFTAR INFORMAN
3. BIODATA
4. KONSEP PERTUNJUKAN

viii
 Panitia pelaksana
 Penataan pentas
 Durasi karya
 Susunan acara
 Jadwal pelaksanaan
5. NOTASI KARYA
6. FOTO INSTRUMEN
7. FOTO PROSES LATIHAN
8. FOTO PERTUNJUKAN
9. POSTER
10. VCD

ix
DAFTAR NOTASI

NOTASI 1 : Notasi Vocal

NOTASI 2 : Notasi Rampak

NOTASI 3 : Notasi permainan bass mengantar pada permainan dol dan rabano

NOTASI 4 : Notasi permainan rampak dol dan rabano

NOTASI 5 : Notasi permainan call and respon pada instrumen dol dan rabano

NOTASI 6 : Notasi permainan rampak pada instrumen bass, acordion, gambus

dan mandolin

NOTASI 7 : Notasi melodi vocal Nabi Barampeh

x
GLOSARIUM

Rabano : Alat musik rebana

Zakaik : Memberikan sebagian harta berdasarkan ketentuan yang ditetapkan

islam

Barampeh : Berkelahi

Musajik : Mesjid

Melismatik : Satu suku kata yang memiliki beberapa buah nada

Bari : Suatu sifat member sesuatu

Bajawek : Saling bersautan

Radad : Pembukaan pada lagu nabi barampeh

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kasidah Rabano merupakan kesenian tradisional Minangkabau yang

bernuansa islami yang tumbuh dan berkembang di Jorong Kuok Tigo Koto di

Kecamatan Matur, Kabupaten Agam. Pertunjukan kesenian ini biasanya disajikan

pada acara-acara tertentu seperti: upacara adat dan acara yang bersifat keagamaan,

yaitu acara pengankatan pangulu, israk, mikraj, Maulid Nabi, katam Al Qur’an,

mamulangan zakaik, dan l (khitan).

Menurut hasil pengamatan pengkarya di Kecamatan Matur Jorong Kuok

Tigo Koto dalam segi pertunjukannya, penyajian Kasidah Rabano membawakan

beberapa repetoar lagu, antara lain kanak kanak dalam sarugo, nabi barampeh,

musajik ( masjid ) madinah, dan fatimah manangih. Pertunjukan Kasidah Rabano

ini disajikan dari pukul 20.00 malam hingga pukul 24.00 tengah malam.

Kesenian Kasidah Rabano terdiri dari vokal, teksnya dalam bentuk kisah

atau cerita yang didendangkan, sebagai instrumennya terdiri dari enam buah

rabano yaitu dua buah rabano berukuran besar yang berfungsi sebagai paningkah

dengan sebutan induak, kemudian empat buah rabano yang berukuran sedang

yang berfungsi sebagai dasar disebut dengan anak. Dalam pertunjukannya,

diawali motif pukulan rabano besar dengan memainkan pola dasar sebanyak dua

kali dan lanjutan imbauan vokal. Setelah imbauan vocal dari induak, masuk anak

dengan memainkan pola dasar yang bersifat konstan. Dari segi

1
2

pertunjukannya, setiap lagu memiliki alur cerita yang berakhir dengan sambutan

pola rabano yang sifatnya maningkah, dan kemudian dilanjutkan lagi dengan frase

cerita berikutnya. Secara garis besar kasidah rabano mempunyai persamaan dari

segi materi yang disajikan dengan salawaik dulang, namun ada satu keunikan yang

pengkarya temukan pada melodi vokal nabi barampeh yaitu melismatik yang

dijadikan sebagai sumber materi tambahan kedalam komposisi karawitan yang

berjudul “ Bari Bajawek “. Arti dari judul karya Bari Bajawek mempunyai makna,

yaitu: “ Bari “ adalah vokal imbauan yang diawali oleh dua orang induak yang

saling bersautan, sedangkan “ Bajawek ” adalah vokal lanjutan yang dimainkan

oleh anak pada lagu nabi barampeh,

Bentuk teks lagu nabi barampeh, :

Iilallah yo allah muhamad urang di


Imakah sabananyo rasul oi kulifah
Hai allah didalam nagari oi makah mah
Aai tidak lai tidak lah kuat salain allah

Bentuk notasi tersebut terletak pada irama yang dibawakan dalam bagian

materi yang disajikan, yaitu dapat kita lihat pada notasi berikut ini :
3

Ketertarikan yang pengkarya temukan dalam vokal lagu Nabi barampeh

pada kasidah rabano terletak pada alunan vokal yang mengandung unsur

“melismatik”. (dari Terminologi Musik ditinjau dari sudut strukturnya ).

Melismatik ialah satu suku kata yang memakai beberapa buah nada Hajizar 2004.”.

Bentuk pergerakan nada melismatik yang terdapat pada lagu nabi barampeh dapat

dilihat dalam bentuk notasi seperti, dan akhir dari melodi vokal

melismatik terdapat aksentuasi yang dikarenakan dinamik keras pada

melodi lanjutannya ( ). Dalam konteks pertunjukan kasidah

rabano pengkarya menggarap melodi vokal yang terdapat pada teks nabi

barampeh. Melodi vokal yang terdapat pada lagu Nabi barampeh. pengkarya

garap kedalam bentuk jalinan vokal dengan menggunakan instrument asli dari

kesenian kasidah rabano tersebut dan ditambah beberapa Instrument pendukung

lainya yang pengkarya hadirkan dalam komposisi karawitan yang yang berjudul

“Bari BajaweK”. Adapun Instrumen yang digunakan pada komposisi ini yaitu:

rabano, gambus, mandolin, gitar bass, Acordion, dol Bengkulu. Semua jenis

instrumen tersebut menurut pengkarya secara akustik mempunyai karakter bunyi

yang menyeimbangi instument kasidah rabano.

Perwujudan dari karya komposisi ini, pengkarya garap dengan pendekatan

tradisi. Dengan artian mengembangkan melodi vokal yang terdapat pada lagu Nabi

barampeh yang mempunyai unsur melismatik kedalam bentuk dan struktur yang
4

tidak lepas dari garapan tradisinya. Dari segi bentuk, kesenian kasidah rabano

mempunyai alur vokal dan pola ritme gandang yang hadir bersamaan dalam

pertunjukan, sementara struktur yang dimaksud adalah pembagian melodi vokal

kesenian ini terdapat istilah induak dan anak. Dengan demikian terdapatlah

perbedaan antara kesenian asli kasidah rabano dengan karya yang pengkarya

garap dengan pendekatan tradisi.

B. Rumusan Penciptaan

Bagaimana pelahiran komposisi karawitan baru yang berangkat dari irama

ataupun melodi vokal lagu nabi barampeh pada kesenian kasidah rabano, dengan

menggunakan pendekatan tradisi pada komposisi musik karawitan.

C. Tujuan Dan Konstribusi Penciptaan

1. Tujuan

a. Menjadikan karya komposisi yang berjudul ”Bari Bajawek” ini sebagai

pengenalan kesenian yang berasal dari daerah Kuok Tigo Koto.

b. Menjadikan inspirasi bagi kalangan remaja untuk tidak lagi memandang

rendahalat tradisi, dan berfikir untuk mencoba memadukan setiap alat musik

barat denagan instrument tradisi yang mungkin selama ini mereka lupakan.

c. Agar Kasidah rabano lebih dikenal, terutama bagi kita yang berada di

Minangkabau itu sendiri, biasa jadi bagi orang-orang yang berada luar daerah

Minangkabau yang ingin ke Kecamatan Matur Nagari Matua Mudiak Jorong


5

Kuok Tigo Koto untuk melihat langsung Instrumen dan menyaksikan seperti

apa pertunjukan kesenian kasidah rabano tersebut.

2. Konstribusi Penciptaan

a. Semoga karya ini dapat menjadi perbandingan bagi seniman maupun para

mahasiswa lain, dalam hal penciptaan atau penggarapan komposisi musik

maupun penulisan ilmiah terutama bagi mahasiswa yang mengambil jalur

skripsi, baik dari segi peransang ide yang bersumber dari kasidah rabano.

b. Semoga bagi kalangan muda mampu memunculkan ide baru untuk terus

mengembangkan kesenian tradisi khususnya kasidah rabano.

c. Semoga karya ini dapat menjadi motivasi bagi seniman tradisi, untuk

melestarikan dan mengembangkan kesenian kasidah rabano yang ada di

ranah Minangkabau khususnya Jorong Kuok Tigo Koto.

D. Keaslian Karya

Dalam penggarapan karya komposisi perlu dipaparkan orisinalitas karya

yang akan digarap, agar tidak tarjadi penciplakan terhadap karya seni orang lain.

Dalam komposisi “Bari Bajawek“ tingkat orisinilnya dapat dilihat dari acuan yang

digunakan baik secara teori maupun secara audio visual, diantaranya karya:

1. Komposisi musik karawitan “ Maadau “ karya Suci Ayu Rawisyma ( 2006 ),

berangkat dari dendang adau adau. Konsep yang digunakan yaitu pendekatan

interpretasi tradisi. Walaupun sama sama berangkat dari unsur vokal dan

gandang, pengkarya lebih memfokuskan garapan terhadap perjalanan melodi


6

vokal pada kesenian kasidah rabano yang sekaligus berbeda asal usul

kesenisnnya.

2. Laporan karya seni Hengki Armes Hidayat, tahun 2011 yang berjudul “ Alunan

Kasang “ ,yang berangkat dari kesenian Dendang pada music tari benten yang

dasar pijakannya terdapat pada dendang kasang, yang mana dalam karya ini

lebih memfokuskan garapan pada elemen-elemen musikseperti nada, ritme dan

melodi serta teks vocal dendang. Sedangkan pada karya ini pengkarya fokus

menggarap melodi vokal kasidah rabano yang mengandung unsur melismatik

3. Laporan karya Rahma Dina Sri Mutia, tahun 2012 yang berjudul “ imbauan

pelayaran “ sebagai dasar pijakan dalam penggarapannya, Rahma Dina berpijak

pada perjalanan melodi yang terdapat pada imbauan pelayaran. Sedangkan

karya Bari Bajawek memfokuskan pada perjalanan melodi vokal dalam

kesenian kasidah rabano.


7

BAB II
KONSEP PENCIPTAAN

A. Gagasan / Ide Karya

Dari semua repertoar lagu pada kesenian kasidah rabano yang ada di Jorong

Kuok Tigo Koto Kec. Matur, terdapat satu repertoar lagu yang pengkarya garap ke

dalam sebuah komposisi karawitan yaitu lagu Nabi barampeh. Dari segi

pertunjukannya terdapat beberapa struktur yaitu ada dengan sebutan induak dan

anak, istilah induak dalam repetoar lagu nabi barampeh yaitu vokal radat yang di

ucapkan oleh dua orang, sedangkan anak berjumlah empat orang yang berfungsi

melanjutkan vokal yang telah diawali oleh imbauan induak tersebut. Dalam lagu

Nabi barampeh terdapat alunan atau irama vokal yang mengandung melismatik,

yang terdapat di setiap pengulangan vokal lanjutan pada lagu nabi barampeh.

Melodi tersebut terus diulang setiap masuk ke frase atau teks berikutnya.

Dalam konteks inilah timbul ide pengkarya untuk menggarap sebuah

komposisi karawitan yang berjudul Bari Bajawek. selain menggunakan instrumen

kesenian tradisi aslinya pengkarya juga menggunakan instrument tambahan seperti

Gambus, Mandolin, Bass, dan Dol.

Dalam proses pelahiran komposisi karawitan ini, pengkarya menggarap dan

mengembangkan kembali ide dasar dalam komposisi ini. Dalam karya ini

pengkarya tidak menggarap seperti struktur dan gaya garap tradisinya tetapi sudah

spengembangan dan perubahan pendekatan yang pengkarya pakai yaitu

Pendekatan tradisi. Pendekatan tradisi yaitu mengembangkan tradisi itu sendiri

dalam bentuk komposisi yang tidak jauh lepas dari tradisinya.


8

B. Kajian Sumber Penciptaan

Untuk memperkuat referensi pengkarya melakukan tinjauan ke perpustakaan

dan membaca beberapa laporan tentang kasidah rabano dan diantaranya:

1. Studi lapangan dengan melihat pertunjukan kesenian kasidah rabano di

Jorong Kuok Tigo Koto Kecamatan Matua Mudiak dan menjadikan sebagai

dokumentasi pribadi pada tahun 2013.

2. Wawancara langsung dengan beberapa pelaku kesenian kasidah rabano,

Bapak: Rabama Marah Sutan. Mengatakan bahwa kesenian kasidah rabano

ini biasanya dimainkan dan dipertunjukan pada acara-acara tertentu saja

seperti: memperingati hari besar islam, mamulangan zakaik, israd mikraj.

dalam garapan komposisi ini, pengkarya mengangkat unsur- unsur islami

yang terkandung dalam kasidah rabano tersebut seperti melodi vokal pada

lagu nabi barampeh.

3. “Corat Coret Musik Kontemporer Dulu Dan Kini”, (Suka Hardjana : 2003).

Dalam buku ini dikatakan bahwa kata komposisi berasal dari bahasa asing

yang berarti menyusun, mengatur, atau merangkai dan dipergunakan secara

khusus terutama untuk menandai sebuah karya musik. Dalam kutipan Suka

Hardjana ini pengkarya menafsirkan kembali bahwasanya pernyataan Suka

Hardjana ini sangat menunjang dalam penggarapan komposisi ini, dimana

pengkarya menyusun dari berbagai vokabuler atau materi musik dan melalui

pendekatan tradisi, dengan melakukan eksperimental pada media yang

digunakan..
9

4. “Terminologi Musik Ditinjau darisudut strukturnya”, buku teks oleh Hajizar.

STSI Padangpanjang., 2004. Tulisan tersebut menjelaskan tentang lima

unsur struktur musik. Dalam buku ini pengkarya mendapatkan sebuah

pengetahuan tentang strutur-struktur yang ada dalam sebuah musik .

Penjelasan yang dipaparkan oleh penulis tersebut tentunya sangat pengkarya

butuhkan dalam menggarap komposisi karawitan ini. Pengetahuan dalam

buku ini bersifa umum dan juga untuk kebutuhan komposisi musik klasik (

barat ), sehinga untuk pelahiran komposisi karawitan yang berjudul Bari

Bajawek pengkarya garap dengan melakukan eksperimen di luar ketentuan

konvinsional music klasik terhadap aspek material ( bunyi, suara, nada,

ritme, harmoni dan seterusnya ) dan aspek non material (dinamik, sifat,

watak, warna, rasa dan sebagainya ).

C. Pendekatan Konseptual Penciptaan

Komposisi musik “ Bari Bajawek “ ini terinspirasi dari kasidah rabano

dengan lagu nabi barampeh. Menurut pengkarya, kasidah rabano mempunyai

irama melodi vokal yang berbeda pada melodi vokal pada kesenian lain, yaitu

dengan karakteristik vokal yang mengadung unsur melismatik pada bagian materi

lagunya.

Dalam pengarapannya, pendekatan yang pengkarya gunakan adalah

pendekatan tradisi, sehingga penggunaan instrument pun sangat mendukung dalam

penggarapannya dengan menggunakan instrument yang tidak lepas dari konsep

asli tradisi aslinya yaitu: Rabano, Adapun instrument tambahan yang pengkarya
10

gunakan antara lain: Gambus, mandolin, gitar bas, Acordion, dol Bengkulu. Tree

engel, Tamburin.

Keseluruhan instrument memiliki peranan tersendiri dalam permainannya,

gambus memiliki karakter bunyi yang dapat menghadirkan nuansa islami sesuai

dengan karakter dari kasidah rabano itu sendiri yang bernuansa islami. Mandolin

dengan karakter suara yang lebih tinggi dari gambus yang dapat melahirkan

melodi dengan menggunakan nada nada yang lebih tinggi.

Kemudian Bass elektrik mempunyai warna bunyi yang low, sehingga

terdapat keseimbangan bunyi dalam permainan melodi. Accordion bertujuan

sebagai melodi yang menjelaskan unsur melismatik yang terdapat pada irama

melodi vokal kasidah rabano. Dol mempunyai bunyi yang low juga berfungsi

untuk menyeimbangi suara haig yang dihasilkan oleh instrument lain seperti :

rabano, Gambus, Mandolin, Tamburin, Acordion.

D. Metode Penciptaan

Proses penggarapan merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting untuk

keberhasilan sebuah karya yang digarap, karena proses sangat menentukan hasil

dari apa yang ingin dicapai, mulai dari memilih instrument dan pendukung karya,

ruang latihan dan jadwal latihan sampai penuangan materi kepada pendukung.

1. Observasi

Pada komposisi ini pengkarya tidak langsung ke tahap penggarapan

namun melakukan beberapa tahap yaitu :


11

a. Persiapan

Melakukan pengamatan dengan mengumpulkan data dan informasi

tentang kasidah rabano. Data yang dikumpulkan mesti akurat, kematangan

materi harus di persiapkan, persiapan disini tidak hanya dengan materi,

mental juga harus mendukung, sebab dengan adanya rasa mental yang kuat

akan muncul ide-ide yang variatif.

b. Elaborasi

Menganalisa ulang tentang ide perbandingan denagn irama lagu yang

akan digarap menjadi komposisi. Jika ada kesamaan maka dengan cepat

mengambil tindakan untuk mengubah garapa tersebut, ini harus sangat

diperhatikan dalam proses pembuatan karya.

c. Sintesis

Merenung, mengeksplorasi, mencoba dan menuangkan ide tersebut

dengan melakukan pencarian bahan untuk garapan, baik dilakukan sendiri

maupun dengan pendukung karya. Proses ini butuh ketenangan dan

keseriusan, melakukan sebuah sintesis harus dengan pemikiran yang jernih

agar tercapai suatu garap yang diinginkan. Langkah berikut menyeleksi

pendukung yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Fungsi

penyeleksian agar nantinya pengkarya tidak begitu sulit untuk memberikan

bahan pada pendukung tersebut.

2. Diskusi

Pada bagian ini pengkarya melakukan diskusi dengan pendukung karya

yaitu menerangkan tentang de kompossi yang akan pegkarya garap sesuai


12

dengan rancangan konsep yang pengkarya inginkan. Selan itu pengkarya juga

menerangkan tentang materi dan konsep garapan ke pada pendukung karya.

Memberikan saran dan masukan demi kelancaran proses penuangan ide

kedalam garapan karya. Begitu juga dengan pembahasan jadwal untuk latihan,

karena setiap pendukung pasti tidak sama memiliki waktu luang, setiap mereka

juga memliki kesibukan yang berbeda, setelah selesai membahas jadwal.

3. Kerja studio

a. Realisasi

Proses penggarapan yang dilakukan pada ruang latihan, pada awalnya

dilakukan pada ruang studio guna untuk menganalisis materi yang digunakan

dalam garapan komposisi ini. Proses dilakukan dengan cara latihan bagian

perbagian yang terdiri dari bagian satu dan dua , agar mudah diingat oleh

pemain.

b. Penyelesaian

Tahap ini merupakan proses yang paling penting dimana materi

disempurnakan dari awal sampai akhir, sehingga karya tersebut dapat

tersusun dengan rapi sesuai dengan konsep yang telah dirancang.

Selanjutnya sebelum karya ditampilkan dikakun tahap penghalusan secara

berulang terhadap bagian-bagian materi. Pada tahap penghalusan ini bisa

saja dapat perubahan, pemadatan, penambahan, atau pemotongan bagian.

Proses ini dimaksud agar karya ini layak ditampilkan dalam sebuah

pertunjukan yang dapat dipertanggung jawabkan.


13

BAB III

ANALISIS KARYA/DESKRIPSI SAJIAN

DESKRIPSI KARYA

Komposisi ini pengkarya bagi kedalam dua bagian, alasan pertama adalah

dalam repetoar lagu nabi barampeh terdapat melodi vocal imbauan yang mana di

awali oleh imbauan induak yang saling bersautan, kemudian diikuti oleh vocal anak.

Alasan kedua yaitu, adanya pola gandang yang memiliki aksen-aksen pada perjalanan

melodi vokal Nabi barampeh.

Bagian pertama pengkarya menggarap vokal yang terdapat pada lagu Nabi

barampeh dalam bentuk imbauan free vokal (melodi) dengan bunyian yang

dihasilkan oleh tree engel. Bentuk imbaun ini dimulai oleh satu orang yang berada

dalam panggung, kemudian dijawab oleh seorang pemain yang berada di luar

panggung sambil menuju panggung sampai di tempat pemain yang pertama. vokal ini

dilakukan beberapa kali sampai adanya kode dalam bentuk suara tinggi dengan kata-

kata dimakah. Kemudian semua pemain masuk ke dalam panggung sambil bervokal

dengan kata-kata “ yo Muhammad urang di makah sabana rosul khulifah Allah”

karena dalam kesenian kasidah rabano pada lagu nabi barampeh ada yang di sebut

struktur himbauan dalam bentuknya free vokal.

Vokal:

Dengan membaca “ Allah hu Allah” secara berulang ulang


14

Setelah habis vokal langsung berbunyi kode tree engel. Selanjutnya para

pemain berjalan menuju tempat masing-masing yang telah disediakan menurut

urutan instrumennya.

Pada bagian kedua dimainkan rabano secara berulang-ulang yang

menggunakan teknik call and respon dan unisono. Kemudian dilanjutkan dengan

vokal bentuk garapan lagu nabi barampeh dengan berirama dan melodi 3 orang

pemain secara call and respon. Disini pengkarya menggarap irama vokal yang

mengandung unsur melismatik yaitu satu kata yang memiliki beberapa buah nada.

dengan teknik penyajian canon antara satu instrument dengan instrument lainnya,

sehingga menghasilkan karakter melodi baru yang tidak lepas dari karakter melodi

aslinnya pada kesenian kasidah rabano.

Selanjutnya pengkarya memainkan pola Unisono yang di mainkan oleh bass,

dol, gambus, rabano, mandolin dan acordion.

Rabano
Dol

Gitar Bass
Gambus

Mandolin

Acordion
15

Melodi di atas menghasilkan karakter melodi baru yang tidak lepas dari

karakter melodi aslinya pada kesenian kasidah rabano.

Setelah berjalannya beberapa kali pengulangan unisono tersebut, ada

perbagian atau pecahan melodi dan ritme yang dipisahkan sehingga dapat

menghasilkan tekanan deskriminasi yang sangat jelas. dimana ritme tersebut

diawali dengan teknik interloking yang dimainkan oleh dol dan rabano. Setelah

berjalannya beberapa kali permainan antara dol dengan rabano sebagai hantaran

masuknya melodi bass yang merubah ilustrasi sehingga menambah ketegasan

pada perkusi dan melodi bass tersebut.

Gitar Bass

Setelah itu masuk pola dol dengan rabano, dimana pola masing-masing

instrument tersebut bermain secara call and respon.

Rabano

Disaat permainan perkusi rabano ini dimainkan beberapa kali pengulangan,

kemudian masuk dol yang membuat permainan call and respon itu tersendiri

muncul.
16

dol

rabano

rabano

dol

Dari penggabungan pola tersebut munculah sebuah ikatan yang membuat tekanan

pada pola ritme yang bertujuan untuk mengantarkan masuknya melodi acordion,

mandolin dan gambus. masing-masing instrument itu memiliki perbedaan dalam

teknik permainannya.

Bass

Acordion

Gambus

Mandolin

Setelah itu masuk vokal “Nabi Barampeh” yang di mainkan oleh dua orang dengan

vokal salawaik secara bergantian atau paralell. Pada bagian ini pengkarya mulai
17

memainkan melodi yang memakai tempo agak cepat. Disaat berjalannya alunan

melodi munculnya pola ritme yang menambah ketegasan pada aksentuasi perkusi

tersebut menjadi lebih sulit untuk mempersatukan melodi dan ritme.

Sebagai ending dari karya komposisi ini diulang sebahagian materi pada bagian

kedua tetapi pada bagian akhir dari kalimat lagu saja yaitu memainkan pola Unisono

oleh bass ,dol, gambus, rabano, mandolin dan acordion.


18

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pencarian bentuk baru dari garapan sebuah komposisi karawitan sangat

membutuhkan kejelian dalam pencarian ide, merumuskan konsep, pemilihan

instrumen dan pendukung karya. Komposisi karawitan “Bari Bajawek” ini berangkat

dari melodi vokal nabi barampeh pada kesenian kasidah rabano .

Bentuk komposisi yang tidak lepas dari garap tradisi dari lagu nabi barampeh

adalah perwujudan dari konsep interpretasi tradisi yang pengkarya gunakan struktur

karya dan bagian serta media yang pengkarya gunakan mempunyai yang

berhubungan dengan konsep-konsep kasidah rabano, akan tetapi pengkarya

menafsirkan kembali dalam garapan komposisi dengan pendekatan garap yang

pengkarya gunakan.

Keinginan pengkarya untuk menyajikan bentuk baru kepada apresiator seni di

ISI Padangpanjang terhadap penciptaan komposisi karawitan, dikarenakan dalam

beberapa tahun kebelakang komposisi karawitan cenderung “mainstream” baik dari

segi pemilihan instrumen pola lantai dan bentuk garapan. Maka pengkarya berharap

komposisi karawitan “Bari Bajawek” dapat menjadi apresiasi yang berbeda bagi

seluruh civitas akademika ISI Padangpanjang terutama untuk Program Studi Seni

Karawitan dan Seni Musik.


19

B. Saran

Setelah adanya karya seni ini, pengkarya berharap adanya rangsangan bagi

mahasiswa jurusan seni karawitan untuk bisa lebih kreatif dalam menggarap

komposisi karawitan, dengan keluar dari kesan “mainstream” yang beberapa tahun

belakangan terjadi dalam garapan komposisi karawitan. Untuk mahasiswa yang

mendapat kesempatan dalam membantu karya akhir, diharapkan dapat membantu

dengan maksimal, serius dan on time karena pengkarya masih menemui adanya

mahasiswa pendukung karya yang masih kurang serius dan sering terlambat ketika

proses latihan.

Untuk lembaga ISI Padangpanjang melalui UPT Ajang Gelar, dari beberapa

kendala yang pengkarya temui maka pengkarya mengharapkan mudah-mudahan

kedepannya bisa lebih maksimal dalam mempersiapkan dan melayani kebutuhan

proses latihan dan pertunjukan ujian akhir mahasiswa, memfasilitasi perlengkapan

mengatur pemakaian ruangan serta mengatur jadwal pelaksanaan ujian dengan

memperhatikan rentangan ujian antar program se-fakultas Seni Pertunjukan.


20

DAFTAR PUSTAKA

Hardjana, Suka 2003. “Corat Coret Musik Kontemporer Dulu Dan Kini”. Jakarta:
Fod Foundation Dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, Hal. 78

Hajizar, “Terminologi Musik Ditinjau Dari Sudut Strukturnya ”. Buku Teks Oleh
Hajizar. STSI Padangpanjang., 2004.

Hengky Armez Hidayat, 2011”Alunan Kasang”. Laporan Karya Seni, ISI


Padangpanjang

Rahma Dina Sri Mutia ,2012”Imbauan Palayaran”. Laporan Karya Seni, ISI
Padangpanjang.

Sri Mutia, Suci Ayu Rawisyma. 2006 .Maadau. Laporan Karya Seni. DUE-Like STSI
Padangpanjang
21

LAMPIRAN

DISKOGRAFI

VCD, Vol 1 Karya Akhir S1

DAFTAR IMFORMAN

Nama : Rabama Marah Sutan

Umur : 73 Tahun

Pekerjaan : Tani

Alamat : Jorong Kuok Tigo Koto

Nama : Katik

Umur : 56 Tahun

Pekerjaan : Tani

Alamat : Jorong Kuok Tigo Koto

Nama : Leman

Umur : 47 Tahun

Pekerjaan : Tani

Alamat : Jorong Kuok Tigo Koto


22

BIODATA

Nama : Rahmat Rianto


Tempat/Tgl Lahir : Padang Galanggang /12 Desember
1990
Nim : 01042010
Alamat : Jorong Padang Galanggang nagari
matua mudiak kecamatan matur
Handphone : 082387402298

RIWAYAT PENDIDIKAN

 SDN 07 Padang Gelanggang, Kab. Agam Kec. Matur


 SMPN 2 Padang Gelanggang,Kab. Agam Kec. Matur
 SMK Muhamadyah Kota Bukittinggi

AKTIVITAS BERKESENIAN

 Tiga buah komposisi karawitan yang diajukan untuk ujian semester mata

kuliah komposisi.

Efent yang pernah diikuti :

 Pemusik Saluang Concerto ( Manjalin Raso ) di Tamrin Jakarta tahun 2013

 Ekpo Padangpanjang tahun 2012

 Sebebagai pemusik pekan budaya di betusangka Kab. Tanah Datar. Tahun


2011

 Pemusik pada acara Porprov di Payakumbuh 2012

 Pemusik SEA MAF 2012

 Pemusik pada acara festifal DJI SAM SOE 2012

 Ikut serta dalam pelatihan PERS di Institut Seni Padang panjang 2012
23

KONSEP PERTUNJUKAN

A. Panitia Pelaksana

1. Tim Produksi

a. Pimpinan produksi : M. Hario Efenur, S.Sn,. M. Sn

b. Stage Manager : Triyanda Alfarisi

c. Bendahara : Neni Elfira A.Md

d. Soundman : Jhori Andela, S.Sn.,M. Sn

e. Sound enginer : Ahmad Zaidi S,Sn

f. Penata Cahaya : Berry Prima, S.Sn

g. Konsumsi : Davit Saputra

h. Dokumentasi : Rayhan Redha Febrian,.S.Sn,,M.Sn

i. Krew Panggung : HMJ Seni Karawitan

j. Penata Kostum : Rani

2. Tim Artistik

a. Komposer : Rahmat Rianto (rabano dan vokal)

b. Pendukung Karya :

- Rifala Fernando Fitcor (gambus dan vokal)

- Muhammad Hadi Habib (rabano dan vokal)

- Willy Andika (dol dan vokal)

- Boby Fernandes Eka Putra (bass dan vokal)

- Vernando Hafiwendri (mandolin dan vokal)


24

- Rahmat Afandi (acordion dan vocal)

- Idris syaldi ( Rabano dan vocal)

B. Penataan Pentas

Komposisi karawitan ini ditampilkan diatas panggung proscenium gedung

Hoerijah Adam, dengan menggunakan beberapa trap atau papan tambahan untuk tiap-

tiap instrument, yang berfungsi untuk penonjolan instrument sehingga secara fisual

pertunjukan komposisi ini dapat dinikmati dengan baik.

DOL

RABANO

BASS GAMBUS

ACORDION MANDOLIN
25

C. Durasi Karya

Komposisi karawitan Bari Bajawek ditampilkan dalam durasi ± 20

menit.Komposisi ini ditampilkan digedung pertunjukan Horeah Adam ISI

Padangpanjang.

D. Susunan Acara

1. Pembukaan oleh MC ( Master Ceremonial ).

2. Pertunjukan komposisi Bari Bajawek dengan composer Rahmat Rianto

3. Penutup oleh MC

E. Jadwal Pelaksanaan

Pertunjukan karya Bari Bajawek ditampilkan pada tanggal 27 Juli 2017,

dengan susunan acara seperti di atas yang dimulai dari pukul 22.00 WIB, di Gedung

Pertunjukan Hoerah Adam ISI Padangpanjang.


26

FULLSCORE
27

FOTO INSTRUMEN

Gambar 1 : Instrument dol


Foto : Rayhan Redha Febrian
Di Ruangan J Jurusan Karawitan. 12 Juli 2017

Gambar 2 : Instrument Acordion


Foto : Rayhan Redha Febrian
Di Ruangan J Jurusan Karawitan. 12 Juli 2017

Gambar 3 : Instrument Guitar Bass


Foto : Rayhan Redha Febrian
Di Ruangan J Jurusan Karawitan. 12 Juli 2017
28

Gambar 4 : Instrument Gambus


Foto : Rayhan Redha Febrian
Di Ruangan J Jurusan Karawitan. 12 Juli 2017

Gambar 5 : Instrument Rabano


Foto : Rayhan Redha Febrian
Di Ruangan J Jurusan Karawitan. 12 Juli 2017
29

Gambar 6 : Instrument Mandolin


Foto : Rayhan Redha Febrian
Di Ruangan J Jurusan Karawitan. 12 Juli 2017

Gambar 7 : Instrument Treenggel


Foto : Rayhan Redha Febrian
Di Ruangan J Jurusan Karawitan. 12 Juli 2017
30

FOTO PROSES LATIHAN

Gambar 8 : Proses Latin penggabungan bagian satu dan bagian dua karya
Foto : Rayhan Redha Febrian
Di Ruangan J Jurusan Karawitan. 19 Juli 2017
31

FOTO PERTUNJUKAN
32

POSTER

Anda mungkin juga menyukai