JAKARTA 2018
ii Pendidikan Lalu Lintas
pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTS Kelas 7
TIM PENYUSUN
Pengarah
Kepala Korps Lalu Lintas Polri
Direktur Keamanan dan Keselamatan Korps Lalu Lintas
Kasubdit Pendidikan Masyarakat Direktorat Keamanan dan Keselamatan
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI
Sekretaris Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI
Narasumber
AKBP Subono, S.Pd., S.H., M.M.
AKBP Yus Nurjaman, S.I.K., M.Si.
Penulis
Drs. Supandi, M.Pd.
Dr. Jajang Hendar Hendrawan, M.Pd.
Dr. Achmad Husen, M.Pd.
Produksi
Korps Lalu Lintas Polri
Direktorat Keamanan dan Keselamatan
Sub Direktorat Pendidikan Masyarakat
Tahun Anggaran 2018
ISBN 978-623-90961-2-0
ISBN 978-623-90961-2-0 (jil.1)
9 786239 096120
ISBN 978-623-90961-3-7 (jil.2)
9 786239
Pendidikan 096137
Lalu Lintas iii
pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTS Kelas 7
ISBN 978-623-90961-4-4 (jil.3)
9 786239 096144
iv Pendidikan Lalu Lintas
pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTS Kelas 7
KATA PENGANTAR
Kepala Korps Lalu Lintas Polri
Pendidikan Lalu lintas merupakan salah satu strategi yang mampu memfasilitasi upaya
pembentukan karakter untuk dapat memahami nilai positif dari pentingnya arti etika
dan budaya tertib lalu lintas dalam sebuah kehidupan. Peserta didik merupakan investasi
terbaik dalam mendukung pembangunan nasional . Hal ini dapat dimulai dari ketaatan,
kepatuhan, disiplin dan taat terhadap peraturan lalu lintas sebagai perwujudan kegiatan
atas amanat Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Dengan upaya tersebut diharapkan para peserta didik secara sadar dan aktif mampu
menerapkan kegiatan berlalu lintas yang aman, nyaman, selamat dan lancar. Dalam
penanaman nilai-nilai tersebut menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak dini, baik
melalui pendidikan norma, moral, disiplin, dan etika berlalu lintas di sekolah dilakukan
melalui pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas (PLL) ke dalam proses pembelajaran
khususnya mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Pendidikan lalu lintas yang diintegrasikan pada mata pelajaran PPKn dilaksanakan di
satuan tingkat pendidikan SD/MI, SMP/M.Ts., SMA/MA dan SMK/MAK secara berkelanjutan
yang menekankan pada pembentukan sikap, perilaku tanpa mengabaikan pengetahuan
dan keterampilan, serta menerapkan sikap keteladanan dalam berlalu lintas, maka
diperlukan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian serta monitoring hasil pembelajarn
yang disusun berdasarkan peraturan dan hukum yang berlaku.
Buku pengintegrasian Pendidikan Lalu Litas ini disusun sebagai bahan dan panduan bagi
Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Dinas Pendidikan serta Kepolisian dalam
menananmkan nilai-nilai, norma, moral dan etika berlalu lintas pada pembelajaran PPKn
berdasarkan Kurikulum 2013 revisi tahun 2016, sehingga Pendidikan Lalu Lintas dapat
diimplementasikan secara efektif dan efisien, serta diharapakan peserta didik mampu
mewujudkan etika dan budaya tertib berlalu lintas dan bertanggung jawab dalam
pencapaian Program Keselamatan Berlalu Lintas.
Secara umum, lalu lintas dapat diartikan sebagai sebuah gerak berpindah barang atau
orang dalam sebuah ruang jalan. Lalu lintas merupakan urat nadi kehidupan manusia da-
lam berintegrasi sosial demi meningkatkan nilai kehidupan melalui kegiatan yang pro-
duktif dan bermanfaat. Kegitan tersebut merupakan sebuah kebutuhan bagi masyarakat
pengguna jalan. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka pemanfaatan ruang jalan ha-
rus dapat dilindungi oleh Polri sebagai bentuk pelaksanaan amanat Undang-Undang Lalu
Lintas Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 memberikan tanggung jawab kepada Polri mewujud-
kan dan memelihara keamanan, keselamatan, kelancaran serta ketertiban berlalu lintas
(Kamseltibcar Lantas), meningkatkan kualitas keselamatan, menurunkan tingkat fatalitas
korban kecelakaan lalu lintas, membangun budaya tertib berlalu lintas serta meningkat-
kan pelayanan kepada publik.
Oleh karena itu, aspek keamanan dan keselamatan harus menjadi fokus perhatian dalam
upaya mewujudkan budaya tertib berlalu litas, terutama melalui sarana pendidikan di
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Fakta menunjukkan bahwa anak usia sekolah
dasar dan menengah masih menjadi korban terbesar dalam kecelakaan lalu lintas. Hal ini
dikarenakan usia sekolah belum mampu memahami dan melaksanakan kegiatan berlalu
lintas yang berkeselamatan. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka kegiatan Disem-
inasi Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dapat menjadi soulsi untuk menanamkan
karakter etika berlalu linyas sebagai sebuah nilai budaya bangsa.
Akhirnya saya ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan
buku ini sebagai tindak lanjut kerjasama Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Besar harapan saya agar buku Pendidikan Lalu
Lintas yang terintegrasi dalam mata pelajaran PPKn ini dapat disebarluaskan dan diimple-
mentasikan oleh peserta didik, sehingga dapat memberi motivasi yang baik dan berke-
lanjutan dalam membangun bangsa yang memiliki budaya berkeselamatan berlalu lintas.
DIREKTOR
AT
KEBUDA
JENDERA
PENDIDIK L
AN DASAR
DAN MENEN
GAH
EM
AA
K N
NIP. 195905121983111001
A. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1. Mengapa Pendidikan Lalu Lintas Penting?....................... 1
2. Apakah Tujuan Pendidikan Lalu Lintas?............................. 5
3. Apakah Manfaat Pendidikan Lalu Lintas? ......................... 6
E. PENUTUP................................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 87
4.1 Berperilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehiudpan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
Studi Kasus
Baca dengan baik pada tabel berikut sesuai dengan norma, indikator perilaku
dalam berlalu lintas, dan beri tanggapan manfaat yang diperoleh terhadap diri
Anda maupun orang lain.
Dalam kehidupan berlalu lintas, masih banyak kita jumpai perilaku yang
tidak sesuai dengan norma yang berlaku seperti menggunakan handphone,
menyeberang tidak di tempat penyembarangan, membelokkan kendaraan
tanpa memberi lampu isyarat, knalpot yang terlalu bising, klakson yang terlalu
keras sehingga mengagetkan orang lain, membawa barang yang berlebihan,
menyuruh anak yang belum cukup umur naik motor, dan sebagainya.
Perilaku tersebut dapat membahayakan keselamatan dan kenyamanan
orang berlalu lintas, bahkan dapat terjadi lakalantas dan berakibat fatal. Oleh
karena itu agar tercipta suasana
tertib berlalu lintas, patuhi
semua aturan berlalu lintas,
janganlah main srobat-srobot,
potong jalan sesuka hati, dan
tidak ugal-ugalan. Ada pepatah
“Sepandai-pandai tupai melom-
pat akhirnya jatuh juga “.
Contoh etika berlalu
lintas: bagi pengendara
Gambar 7 Perilaku Ugal-ugalan
sepeda motor, jalan di jalur
yang paling Kiri; bus umum tidak sembarangan menaikkan dan menurunkan
penumpang. Ingat keselamatan orang lain sesama pengguna jalan raya, juga
Pemecahan masalah
Perilaku berlalu lintas Masalah dan landasan pasal serta
sanksinya.
Kompetensi Dasar 2
1.2 Mensyukuri keberagaman norma-norma, suku,agama, ras, dan antargolongan
dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika secara adil sebagai sesama ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa
2.2 Menghargai keberagaman suku,agama, ras,dan antargolongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
3.2 Mengkarakteristikkan keberagaman suku,agama,ras,antar golongan dalam bing-
kai Bhinneka Tunggal Ika
4.2 Melaksanakan tanggung jawab terkait keberagaman suku,agama,ras, dan antar-
golongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Studi Kasus
Petunjuk
1. Baca kasus berlalu lintas di bawah ini
2. Bentuklah kelompok @ 4 orang kemudian pecahkan permasalahan
di bawah ini melalui diskusi dan.
3, Laporkan dalam bentuk tertulis
perintah. Hal ini bisa terjadi ketika terjadi kecelakaan, bencana alam,
musibah dan sebagainya.
2) Kerjasama kontrak (contructural cooporation), yaitu kerjasama atas
aturan dan kesepakatan tertentu.
1) Saling membantu.
Ketika kita berlalu lintas, kemungkinan mengalami kesulitan seperti
ban meletus, kendaraan rusak, dan sebagainya. Dalam keadaan
seperti itu kita memberlukan bantuan orang lain. Oleh karena
kerjasama saling membantu sesama pengguna jalan diperlukan
sekali.
Apakah dalam berlalu lintas diperlukan kerjasama? Kita melihat kejadian di jalan
raya bahwa sebagai pengguna jalan, ada yang sebagai penumpang umum, atau
pribadi. Selama ini ketika terjadi kecelakaan, ada yang tidak peduli. Walau kita
makluk sosial, sikap/perilaku tersebut masih kita jumpai di masyarakat. Tapi ada
juga yang secara spontan muncul kerjasama tanpa ada komando atau perintah,
atau dengan kata lain muncul atas kesadaran hati nurani yang bersangkutan.
Kerjasama juga bisa terjadi antar lembaga atau institusi pemerintahan dalam
menangani fenomena/permasalah lalu lintas.
1. Kasus apa yang terdapat dalam bacaan di atas?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………. .……
2. Bagaimana peran diri kita ketika melihat kerjadian keelakaan di sekitar kita?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………...
3. Mengapa semua komponen seperti kepolisian, dinas pekerjaan umum,
dinas perhubungan, dinas kesehatan, masyarakat pengguna jalan, dinas
transportasi, dsb, dalam menangani permasalahan berlalu lintas diperllukan
kerjasama?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………
4. Berikan contoh minimal 5 sikap dan perilaku yang mendukung kelancaran
dan ketertiban serta keselamatan berlalu lintas.
……………………………………………………………………………
4. Mari Kita Wujudkan Daerah Tempat Tinggal Tertib dalam Berlalu Lintas.
a. Daerah Tempat Tinggal Menuju Tertib Berlalu Lintas
Dalam pasal 1 UUD Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa
Indonesia adalah negara republik berbentuk kesatuan. Ini mengandung
makna bahwa daerah menjadi bagian utuh tak terpisahkan dalam wadah
NKRI.
1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
Pasal UU No. 22
No Jenis Peraturan Sanksi
Tahun 2017
1 Pengemudi tidak bisa menunjuk- Pasal 281 jo Pasal 77 Pidana kurungan maksimal 4
kan surat ijin mengemudi ayat (1) bulan atau denda 1 juta rupiah
18 Membelok atau berbalik arah tidak Pasal 294 jo pasal 112 Pidana kurungan maksimal 1
memberikan isyarat dengan lampu (1). bulan atau denda maksimal Rp
penunjuk arah atau isyarat tangan 250.000
saat akan membelok atau berbalik
arah
20 Melanggar Rambu atau maka Psl 287 ayat(1) jo psl Pidana kurungan maksimal 2
jalan.melanggar aturan Perintah 106(4) hrf (a) dan Psl 106 bulan atau denda maksimal Rp
atau larangan yang dinyatakan ayat(4) hrf (b) 500.000
dengan Rambu lalu lintas atau
Marka
21 Berpindah lajur atau bergerak Pasal 295 jo pasal 112 Pidana kurungan maksimal 1
ke samping. Tidak memberikan ayat (2) bulan atau denda maksimal Rp
isyarat saat akan ber[pindah lajur 250.000
atau bergerak kesamping
22 Melanggar aturan Perintah atau Psl 287 ayat (2) jo Pidana kurungan maksimal 2
larangan yang dinyatakan dgn alat psl 106(4) hrf (c) bulan atau denda maksimal Rp
pemberi isyarat Lalu Lintas. 500.000
23 Tidak mengutamakan pejalan kaki Pasal 284 jo 106 ayat (2). Pidana kurungan maksimal 2
atau pesepeda bulan atau denda maksimal Rp
500.00
24 Pengemudi kedaraan bermotor Pasal 287 ayat 2 Pidana kurungan maksimal 1
yang melanggar perintah atau bulan atau denda maksimal Rp
larangan yang dinyatakan dengan 250.000
alat pemberi lalu lintas (bleok ke
kekiri dan atau kekanan
25 Pengemudi kedaraan bermotor Pasal 296 pidana maksimal 3 bulan atau
yang melanggar perlintasan kereta denda 750 ribu rupiah
apiketika sinyal sudah berbunyi,
palang pintu sudah tertutup.
1 (satu) orang.
RAMBU-RAMBU LARANGAN
RAMBU-RAMBU PERINGATAN
Langkah 1: Langkah 2:
Mengidentifikasi Memilih Masalah
Masalah untuk Dikaji di Kelas
Langkah 3: Langkah 4:
Membuat dan
Mengumpulkan Mengembangkan
Informasi Portofolio Kelas
Langkah 5: Langkah 6:
Menyajikan Portofolio Merefleksi
Kelas Pengalaman Belajar
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
FORMAT
TEKNIS MENGAWALI WAWANCARA
FORMAT WAWANCARA
Nama Pewawancara ...............................................................................................
Tanggal ...............................................................................................
Masalah ...............................................................................................
Nama yang diwawancarai Misalnya pengusaha, pensiunan, orang tua
(Apabila yang diwawan- siswa, pakar, birokrat, anak sekolah, mahasiswa
carai tidak mau dicatat dan sebagainya.
namanya, hormatilah
keinginan itu. Kalian
dapat menulis jenis
pekerjaannya saja)
Jelaskan permasalahan yang kalian teliti, kemudian ajukan pertanyaan
berikut.
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Bp/Ibu/Anda menganggap
masalah ini penting ? Mengapa?
2. Apakah menurut Bp/Ibu/Anda
warga masyarakat yang lain juga
menganggap masalah ini adalah
masalah penting ? Mengapa ?
3. Kebijakan apakah, apabila ada, yang
harus digunakan untuk menangani
masalah ini ?
4. Apabila memang kebijakan untuk
mengatasi permasalahan itu sudah
dibuat,
• Apakah kelebihan dari kebijakan
tersebut ?
• Apakah kekurangan dari
kebijakan tersebut ?
• Adakah kemungkinan kebijakan
tersebut diperbaharui?
Bagaimana caranya?
FORMAT
SUMBER INFORMASI MEDIA CETAK
Nama Pengobservasi
Tanggal
Masalah
Nama/ Tanggal Penerbitan
Tema/ Artikel / Berita
Pertanyaan Jawaban dari Media Cetak
1. Apakah langkah-langkah yang
diambil (yang ditulis dalam
artikel) berkaitan dengan
masalah yang menjadi bahan
kajian kelas?
2. Apakah langkah-langkah pokok
yang ditulis dalam artikel itu?
3. Menurut artikel itu, dari kebijakan
yang sudah ada, kebijakan
manakah yang harus digunakan
dalam menangani masalah
tersebut ? Apabila memang
kebijakan untuk mengatasi
permasalahan itu sudah dibuat,
carilah jawaban dari pertanyaan
berikut.
FORMAT
SUMBER INFORMASI RADIO/TELEVISI
Nama Pengobservasi
Tanggal
Masalah
Nama Radio/Televisi
Tema/ Artikel / Berita
Petunjuk:
1. Tuliskan nama-nama sumber informasi. (Informasi dapat diperoleh dari
program berita radio/ televisi, rekaman berbagai kejadian, dokumentasi,
talk-show, dialog interaktif, atau program lainnya yang berkaitan dengan
masalah yang dikaji)
2. Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk membantumu
mengumpulkan informasi dari radio/ televisi !
Pertanyaan Jawaban dari Media
Radio/Televisi
PERNYATAAN SINGKAT
Tulislah pernyataan singkat yang mendukung keyakinan kalian bahwa
kebijakan yang diusulkan tidak bertentangan dengan UUD 1945. Berikan
penjelasannya !
Nilai Kelompok *)
No. Kriteria dan Uraian
1 2 3 4 Total
1. Hanya Untuk Kelompok Satu (1)
KELENGKAPAN
Deskripsi tentang:
• Keluasan/penyebaran masalah dalam
masyarakat, bangsa, dan negara.
• Pihak yang bertanggung jawab untuk
menangani masalah
• Kememadaian kebijakan publik yang
ada saat ini untuk mengatasi masalah
• Ketidaksepakatan dalam masyarakat
yang ditemukan (jika ada), tentang
masalah tersebut
• Individu atau kelompok mayoritas
yang berpihak pada masalah tersebut
dan analisis langkah-langkah yang
mereka ambil
Hanya Untuk Kelompok Dua (2)
Deskripsi tentang:
• Kebijakan dari Pemerintah beserta
keuntungan dan kerugiannya
• Kebijakan dari masyarakat beserta
keuntungan dan kerugiannya
• Kebijakan dari kelompok beserta
keuntungan dan kerugiannya
• Pendukung
• Oposisi
.........................,..............................2018
Juri,
Catatan :
*) Penilaian diberikan terhadap masing-masing dari keenam kriteria dalam
bentuk angka (1 - 5), sehingga jumlah nilai maksimal adalah 30 (5x 6).
Nilai Kelompok *)
No. Kriteria dan Uraian
1 2 3 4 Total
1. KELENGKAPAN
• Catatan lapangan
• Copy sumber asli
• Data dari lapangan
2 KEJELASAN
• Terorganisasi dengan baik
• Tertulis dengan baik
• Mudah dipahami
3. INFORMASI
• Akurat
• Cukup
• Penting
4. HAL-HAL YANG MENDUKUNG
• Contoh-contoh yang berkaitan
dengan hal-hal utama
• Cukup beralasan
5. GRAFIS
• Berkaitan dengan isi bagian
• Pemberian judul yang tepat
• Memberikan informasi
• Meningkatkan pemahaman
.........................,..............................2018
Juri,
Nilai Kelompok *)
No. Kriteria dan Uraian
1 2 3 4 Total
Untuk Kelompok I sd IV
1. SIGNIFIKANSI :
Seberapa besarkah tingkat
kebermaknaan informasi yang dipilih
oleh peserta didik berkaitan dengan
bagian portofolio yang disajikan ?
2 PEMAHAMAN :
Seberapa besarkah tingkat pemahaman
peserta didik terhadap hakekat dan
ruang lingkup masalah ?
3. ARGUMENTASI :
• Seberapa tepatkah alasan yang diaju-
kan peserta didik dalam menyakinkan
• Signifikansi masalah yang dipilih ?
• Seberapa baiklah cara mereka mem-
pertahankan langkah-langkah yang
mereka pilih ?
4. RESPONSIF :
Seberapa besar tingkat kesesuaian
jawaban peserta didik dengan
pertanyaan yang diajukan ?
PENGELOLAAN EMOSI
• Seberapa besar penguasaan emosi
anggota kelompok dalam penyajian ?
Total Nilai
.........................,..............................2018
Juri,
Lembar ini dipergunakan untuk merekapitulasi hasil penjurian tiga (3) orang
juri (J1, J2, J3) dalam melakukan pengolahan dan pembobotan, melalui
tahapan berikut :
1. Pindahkan nilai total hasil penjurian untuk masing-masing peserta, yang
terdiri dari penilaian tayangan, dokumen, dan presentasi.
2. Kalikan masing-masing bagian dengan bobot 25 % untuk tayangan, 15
% untuk dokumen, dan 60 % untuk presentasi.
3. Jumlahkan hasil vertikal (tayangan, dokumen, dan presentasi) untuk
memperoleh hasil akhir.
Jumlah
..............................,..........................................2018
Koordinator Juri,
Catatan :
1. Dilaksanakan setelah ketiga juri menyelesaikan kegiatan penilaian
2. Format ini diisi oleh koordinator juri.
1.
2.
3.
4.
Dst
..............................,..........................................2018
A. Buku
Dinas Pendidikan Prov. DKI Jakarta - Dit Lantas Polda Metro Jaya, 2010,
Pendidikan Keselamatan Dan Ketertiban Berlalu Lintas Tingkat SMP/MTs,
Jakarta: Pt. Media Pres
Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, 2015, Modul Pembelajaran Lalu
Lintas Tingkat SMP/MTs, Semarang: Ditlantas Jateng
Djoko Susilo, 2007. Polmas Fungsi Lalu Lintas, Ditlantas Polri, Jakarta.
Fajar, Arnie, 2009, Pembelajaran IPS Berbasis Portofolio, Bandung: Remaja
Rosda Karya
Farouk Muhammad, 1998. Penegakan Hukum Bidang Lalu Lintas, PTIK
Press, Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan SD/SMPSMA/MA/SMK/, Jakarta.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016. Model Pengintegrasian
Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) SMP/MTs Kelas VIII Berdasarkan Kurikulum 2013,
Jakarta: Kemendikbud.
Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2010, Bahan Pengajaran Pendidikan,
Etika dan Budaya Berlalu Lintas, Jakarta.
Lickona, Thomas, 1991, Educating for Character How Our Schools Can
Teach Respect and Responsibility, New York: Bantam Books.
Subono, 2009. Etika dan Budaya Berlalu Lintas, Ditlantas Polri, Jakarta
Supandi,, 2016, Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMP Kelas VII Berdasarkan
Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
B. Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945 setelah di
amandemen.
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
C. Media Massa
http://www.infosimabc-korlantaspolri.net/2016/08/pertanyaan-yang-
sering-diajukan-ujian.html
Foto: Instagram/@kemenhub151
https://kumparan.com/indra-subagja/9-aturan-berlalu-lintas-yang-perlu-
kamu-ketahui#lrwmW5I0ousQir3G.99
http://ntmc-korlantaspolri.blogspot.co.id/2014/09/jenis-rambu-rambu-
lalu-lintas.html
http://www.pasbana.com/2017/10/jadilah-pelopor-keselamatan-berlalu.
html.
hrome-extension://mallpejgeafdahhflmliiahjdpgbegpk/product.html
Sumatera
BA Sumatera Barat BB Suamtera Utara bagian
selatan
BD Bengkulu BE Lampung
BG Sumatera Selatan BH Jambi
BL Nanggroe Aceh Darussalam BK Suamtera Utara bagian
utara
BM Riau BN Bangka-Belitung
Sulawesi
DB SUlawesi Utara DC Sulawesi Barat
DD Sulawesi Selatan dan DL Sangihe dan pualu-
Sulawesi Barat pulaunya
DM Gorontalo DN Sulawesi Tengah
Bali dan Nusa Tenggara
DH Timor (Barat) DK Bali
EA Sumbawa EB Flores