Anda di halaman 1dari 40



Diterbitkan oleh

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS 1


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jalan R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta 12410
Telepon : (021) 7694140, 75902679, Fax. 7696033

Pengarah

Hamid Muhammad, Ph.D


Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Penanggung Jawab

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si


Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Koordinator Pengembang Modul

Dr. Eko Warisdiono


Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA

Koordinator Pelaksana

Dra. Elia Ulfah


Kepala Seksi Pembelajaran, Subdit Kurikulum
Direktorat Pembinaan SMA

Penulis Modul

Edi Prihadi, M.Ag. (Guru SMAN 26 Bandung)


No. Telp : 081910100500, e-mail : ediprihadi@gmail.com

Dra. Ismun Darjatiningsih, M.Pd. (Pengawas SMA Kota Cilegon)


No. Telp : 081316537181, e-mail : ismun_19@yahoo.com

Budi Mulyana, M.Pd. (Guru SMAN Pringgabaya)


No. Telp : 08123763866/081808113213, e-mail : budiapon@gmail.com

Editor

Drs. Zulfikri Annas, M.Ed. (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)


Dr. Hamka (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)
Deni Hadiana, M.Si (Pusat Penilaian Pendidikan)
Mustahdi, M.Ag (Guru SMAN 1 Tangsel)

Layout

Tim Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan


Kemendikbud

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas


 

Diterbitkan oleh :
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
2 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kata Pengantar 3

Jalan R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta 12410


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan
Telepon : (021) 7694140, 75902679, Fax. 7696033
penataan implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan kebijakan tersebut
implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014/2015
Pengarah
semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.
Hamid Muhammad, Ph.D
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak
2.151 SMA yang tersebar di 34 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun
Penanggung Jawab
pelajaran 2016/2017, implementasi Kurikulum 2013 diperluas di seluruh kabupaten/kota menjadi
Drs. Purwadi Sutanto, M.Si
3.212 SMA atau sekitar 25%. Penambahan jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas
pelajaran 2016/2017 sebanyak 2.049 SMA.

Koordinator Pengembang Modul


Terhadap 2.049 SMA tersebut, pada tahun 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan
Dr. Eko Warisdiono
dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan bagi guru SMA
Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA
dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP). Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Pelatihan
Koordinator Pelaksana
Instruktur Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru
Dra. Elia Ulfah
Sasaran.
Kepala Seksi Pembelajaran, Subdit Kurikulum
Direktorat Pembinaan SMA
Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung pelatihan Kurikulum 2013
dalam bentuk modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016 SMA untuk 31 mata
Pengembang Modul
pelajaran dan panduan teknis pengelolaan pelatihan Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut
Edi Prihadi, M.Ag(Guru SMAN 26 Bandung)
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi
No. Telp : 081910100500, e-mail : ediprihadi@gmail.com
Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan
kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di
Mustahdi, M.Ag (Guru SMAN 1 Tangsel)
sekolah.
No. Telp : 081288634665, e-mail : mustahdi2010@gmail.com

Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
Editor
telah terlibat dalam penyusunan naskah modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Disadari
Drs. Zulfikri Annas, M.Pd. (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)
bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan
Dr. Hamka (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)
untuk penyempurnaan naskah pendukung pembelajaran Kurikulum 2013.
Deni Hadiana, M.Si(Pusat Penilaian Pendidikan)
Dra. Vipti R. Nugraheni, M.Ed (Guru SMAN 2 Wates)
Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru mata pelajaran
Drs. Iwan Suyawan, M.Pd (Guru SMAN 61 Jakarta)
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.

Layout
Tim PASKA - Kemendikbud
Jakarta, Maret 2016
Direktur Pembinaan SMA,

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si


NIP. 19610404 198503 1 003

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
 

Daftar Isi Materi Pelatihan Mata Pelajaran Pendidikan


4
Agama Islam dan Budi Pekerti 5

A. Pendahuluan 11 Modul 2
B. Rasional 13 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
C. Bahan Bacaan 15 A. Uraian Singkat Materi 61
D. Tujuan 15 B. Fokus Modul 67
D. Hasil Yang Diharapkan 15 C. Penugasan 67
D. Refleksi 67

Modul 1
Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian Modul 3
Fokus Materi 21 Praktik Pembelajaran Dan Penilaian
A. Uraian Singkat Materi 69
Unit 1 B. Fokus Modul 70
Analisis SKL, KI-KD, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran C. Review Video Pembelajaran 70
A. Uraian Singkat Materi 23 D. Penugasan 70
B. Penugasan 30 E. Refleksi 71
C. Refleksi 30

Unit 2 Modul 4
Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
A. Uraian Singkat Materi 31 A. Uraian Singkat 73
B. Penugasan 37 B. Fokus Modul 79
C. Refleksi 37 C. Penugasan 79
D. Refleksi 80
Unit 3
Analisis Penerapan Model Pembelajaran
A. Uraian Singkat Materi 39
B. Penugasan 49
C. Refleksi 49

Unit 4
Analisis Penilaian Hasil Belajar
A. Uraian Singkat Materi 51
B. Penugasan 58
C. Refleksi 58

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
 

ALUR PENYAJIAN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM


STRUKTUR PROGRAM ALUR PENYAJIAN MATERI
2013 SMA TAHUN 2016
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM SMA PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM SMA
6 TAHUN 2016 TAHUN 2016 7

Jam Narasumber/
No Materi Kebijakan dan
@ 45’ Instruktur Gerakan Penumbuhan Dinamika
Tes Awal Pembukaan Budi Pekerti dan Perkembangan
A. Materi Umum (16 Jam) Sekolah Aman Kurikulum

1 Pembelajaran Aktif 2 Instruktur


2 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman 3 Instruktur
3 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2 Instruktur Penguatan Literasi Peran Keluarga Kompetensi,
dalam dalam Materi, Pembelajaran Pembelajaran Aktif
4 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran 2 Instruktur Pembelajaran Pembelajaran Siswa dan Penilaian

5 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa 2 Instruktur


6 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis 2 Instruktur
Sekolah Penyelenggaraan Analisis Dokumen:
Analisis Materi Analisis Penerapan
Pelatihan dan SKL, KI-KD, Silabus
B. Materi Pokok (32 Jam) Pendampingan dan Pedoman Mapel
dalam Buku Teks Model
Pelajaran Pembelajaran
Berbasis Sekolah
1 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 3 Instruktur
2 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian
a. Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan 3 Instruktur Praktik Perancangan Analisis
Pedoman Mapel Review Hasil Pembelajaran Rencana Penilaian Hasil
Praktik dan Penilaian Pelaksanaan Belajar
b. Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran 3 Instruktur Pembelajaran (RPP)

c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 3 Instruktur


d. Analisis Penilaian Hasil Belajar 3 Instruktur
Praktek Pengolahan Penutupan:
3 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 6 Instruktur dan Pelaporan Tes Akhir Review dan
Penilaian Hasil Evaluasi Pelatihan
4 Praktik Pembelajaran dan Penilaian Belajar

a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 8 Instruktur


b. Review Hasil Praktik 2 Instruktur
5 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar 4 Instruktur
C. Materi Penunjang (4 Jam)
1 Tes Awal 1 Panitia
2 Pembukaan : Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan 1 Pejabat Struktural
3 Tes Akhir 1 Panitia
4 Penutupan : Review dan Evaluasi Pelatihan 1 Koord. Instruktur
Jumlah 52

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
 

JADWAL KEGIATAN Hari Ketiga


PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
No. Waktu Materi
8 TAHUN 2016 9
(5 HARI : 52 JAM @ 45 MENIT) 1 08.00-08.45 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel
2 08.45-09.30 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
Hari Pertama 3 09.30-10.15 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
No. Waktu Materi 10.15-10.30 ISTIRAHAT
1 08.00-08.45 4 10.30-11.15 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
2 08.45-09.30 5 11.15-12.00 Analisis Penerapan Model Pembelajaran
3 09.30-10.15
12.00-13.30 ISTIRAHAT
10.15-10.30
6 13.30-14.15 Analisis Penerapan Model Pembelajaran
4 10.30-11.15 Registrasi
7 14.15-15.00 Analisis Penerapan Model Pembelajaran
5 11.15-12.00 Registrasi
12.00-13.30 ISTIRAHAT 15.00-15.30 ISTIRAHAT

6 13.30-14.15 Tes Awal 8 15.30-16.15 Analisis Penilaian Hasil Belajar


7 14.15-15.00 Pembukaan 9 16.15-17.00 Analisis Penilaian Hasil Belajar
8 15.00-15.45 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman 17.00-17.45 Analisis Penilaian Hasil Belajar
9 15.45-16.30 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman 10 17.45-19.30 ISTIRAHAT
10 16.30-17.15 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman
11 19.30-20.15 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
17.15-19.30 ISTIRAHAT
12 20.15-21.00 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
11 19.30-20.15 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum
13 21.00-21.45 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
12 20.15-21.00 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

Hari Kedua Hari Keempat

No. Waktu Materi No. Waktu Materi

1 08.00-08.45 Pembelajaran Aktif 1 08.00-08.45 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2 08.45-09.30 Pembelajaran Aktif 2 08.45-09.30 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3 09.30-10.15 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 3 09.30-10.15 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
10.15-10.30 ISTIRAHAT 10.15-10.30 ISTIRAHAT
4 10.30-11.15 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 4 10.30-11.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
5 11.15-12.00 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 5 11.15-12.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
12.00-13.30 ISTIRAHAT 12.00-13.30 ISTIRAHAT
6 13.30-14.15 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa 6 13.30-14.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
7 14.15-15.00 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa 7 14.15-15.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
15.00-15.30 ISTIRAHAT
15.00-15.30 ISTIRAHAT
8 15.30-16.15 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran
8 15.30-16.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
9 16.15-17.00 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran
9 16.15-17.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
10 17.00-17.45 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah
17.00-17.45 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
17.45-19.30 ISTIRAHAT
10 17.45-19.30 ISTIRAHAT
11 19.30-20.15 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah
11 19.30-20.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian
12 20.15-21.00 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel
12 20.15-21.00 Review Hasil Praktik
13 21.00-21.45 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel
13 21.00-21.45 Review Hasil Praktik

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas


Hari Kelima Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

No. Waktu Materi


10 11
1 08.00-08.45 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
2 08.45-09.30 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Pendahuluan
3 09.30-10.15 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
10.15-10.30 ISTIRAHAT

Pertama, kami ucapkan selamat


4 10.30-11.15 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
5 11.15-12.00 Tes Akhir
6 12.00-12.45 Penutupan : Review dan Evaluasi Pelatihan
bertemu pada Modul Pelatihan
Guru Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti Kurikulum 2013.
Modul ini terdiri atas 4 (empat) seri
modul yang disusun sedemikian
rupa sesuai dengan kebutuhan guru
dalam melaksanakan Kurikulum
2013 sesuai dengan konsep dan
pelaksanaannya. Masing-masing
modul terdiri atas uraian singkat
materi, fokus modul, penugasan,
dan refleksi.

Modul-modul tersebut adalah;

Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian


Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Modul 3: Praktek Pembelajaran dan Penilaian
Modul 4: Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

A. Rasional
Peta modul tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

12 13

Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada
tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan
Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan
perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi
profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum
yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring
dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain
adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian
dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-
1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran;
(2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi
maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang
perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu
penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-
satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelarasan dan perbaikan teknis
buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.

Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen,
dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KI-KD,
silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.

Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan


kurikulum sebagai berikut.

1. Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Peks
Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari
aspek kompetensi dan lingkup materi.

2. Mudah Dipelajari (Learnable)


Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah
dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan
psikologis dan aspek pedagogis.

3. Mudah Diajarkan (Teachable)


Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah
diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber belajar
yang ada di lingkungan.
Gambar 1. Peta Modul
4. Terukur (Measurable)
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang
mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.

5. Bermakna untuk Dipelajari (Worth to be learnt)


Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi
peserta didik sebagai bekal kehidupan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

B. Bahan Bacaan
Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum di atas, maka diperlukan beberapa contoh
praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat
14 yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya, 15
Untuk membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 tersebut, maka Direktorat Untuk lebih memahami modul ini, Anda sangat dianjurkan untuk membaca Peraturan Menteri
Pembinaan SMA menyusun Modul Pelatihan Guru yang berisi petunjuk atau panduan, contoh Pendidikan dan Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013, serta lampiran-lampirannya
praktis untuk setiap mata pelajaran serta uraian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta antara lain KI, KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran.
pelatihan. Modul tersebut disusun dalam 4 (empat) seri modul yang saling terkait dengan harapan
dapat membantu Anda dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembelajaran sesuai Selain itu Anda dianjurkan juga untuk memahami buku teks Pendidikan Agama Islam dan Budi
dengan tuntutan Kurikulum 2013. Pekerti dan naskah-naskah yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA, antara lain sebagai
berikut.
Sesuai dengan
Gambartujuan
2 Petapelatihan,
Kompetensimaka Anda diharapkan untuk mempelajari kompetensi-
kompetensi yang tertuang dalam modul tersebut seperti pada bagan berikut. 1. Hand Out Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
2. Panduan Penyusunan RPP
Menganalisis Kompetensi, 3. Silabus Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Menganalisis Keterkaitan SKL,
Pedoman Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Materi, Pembelajaran
KI-KD dan Silabus dan Penilaian 4.
5. Model-Model Pembelajaran
6. Panduan Muatan Lokal
Menyusun keterkaitan Mengembangkan Indikator
antara domain Sikap, Pengetahuan, Pencapaian Kompetensi Merancang RPP 7. Panduan Penilaian
dan Keterampilan (IPK)

C. Tujuan
Mempraktikkan Pembelajaran
Mengidentifikasi muatan dan Penilaian
Menganalisa Materi
lokal sbg konteks/muatan
dalam buku teks
yang dapat diintegrasikan

Modul Pelatihan ini bertujuan untuk:


Praktik Pengolahan
Menganalisis dan Pelaporan Penilaian
Materi Pembelajaran Hasil Belajar 1. Mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran
dan penilaian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.
Guru Mampu Melaksanakan 2. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat
Menganalisa Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian
Berdasarkan Tuntutan
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.
Pembelajaran
Kurikulum 2013 3. Meningkatkan praktik pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti di kelas.

D. Hasil Yang Diharapkan


Mengidentifikasi Karakteristik
Mapel

Memberikan Pengalaman
HOTS
Belajar Pada Siswa 1. Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:
2. Meningkatnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran
dan penilaian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Merancang Pembelajaran/ Merancang Pembelajaran/ berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.
Menyusun RPP Menyusun RPP 3. Meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.
4. Meningkatnya ketrampilan guru dalam melaksanakan kegiatan
Melaksanakan Melaksanakan Aktualisasi Kegiatan Melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di kelas.
Pembelajaran Pembelajaran Pend. Kepramukaan

Agar penggunaan modul ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu baca dan
ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugas-
Menganalisis Penilaian Hasil Belajar tugas. Kedua, waktu Anda untuk mengerjakan keseluruhan modul ini adalah 32 (tigapuluh dua) jam
pelajaran, @45 (enam puluh) menit. Dengan demikian gunakanlah waktu dengan sebaik mungkin.
Menyusun Instrumen
Menganalisis Penilaian Memanfaatkan Hasil Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan
Penilaian Sesuai IPK
yang dikembangkan
Hasil Belajar Analisis Penilaian teman guru atau anggota kelompok.
Hasil Belajar

Selamat mengikuti pelatihan !


Gambar 2. Peta Kompetensi

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

16 17

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

18 19

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul Pelatihan : Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

20 21

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 1 : Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian

Modul 1 : Analisis Kompetensi, Pembelajaran, Dan Penilaian


nit 1 : Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran
22 23

Fokus Modul
Fokus modul ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KD, dan Silabus yang dimulai dari
A. Uraian Singkat Materi
pengembangan indikator, pengembangan materi pembelajaran termasuk integrasi muatan lokal
dan aktualiasasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan, serta pembelajaran dan penilaian
terkait dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
1. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus

Modul ini terdiri atas 4 (empat) unit modul yang masing-masing membahas materi yang saling Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
berkaitan satu sama lain, terdiri atas: yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1. Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Bagian ini membahas tentang analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus kaitannya Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program
dengan penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan materi pokok sebagai bahan yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti mencakup: sikap
pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit 1 ini spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi
merupakan uraian awal untuk membahas unit-unit berikutnya. muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi
Lulusan.
2. Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
Membahas tentang langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran berdasarkan hasil Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
analisis dalam Unit 1, sehingga Anda dapat menganalisis merancang materi pembelajaran diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur
sesuai dengan materi pokok (dalam KD). Selain itu dalam bagian ini dibahas tentang kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi.
bagaimana Anda dapat mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal, materi
yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan, serta materi-materi yang dapat Contoh: Kompetensi Dasar (KD) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
mendorong peserta didik untuk memiliki keterampilan tingkat tinggi (Higher Order Thinking pada Kelas X:
Skills - HOTS).
a. KD 1.2 Meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina adalah dilarang
Dalam unit ini juga dibahas tentang analisis materi dalam buku teks, sehingga Anda dapat agama.
memilih atau memilah materi-materi mana yang merupakan materi esensial, materi untuk b. KD 2.2 Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina
pengayaan, atau materi yang berkaitan dengan mulok atau HOTS (jika ada). Hasil analisis sebagai pengamalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta
materi tersebut menjadi acuan dalam penyusunan bahan ajar. Bahan ajar yang telah disusun hadis terkait,
merupakan lampiran RPP. c. KD 3.2 Menganalisis Q.S. al-Isra, 17: 32,dan Q.S. an-Nur,24 : 2, serta
Hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina, dan
3. Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran d. KD 4.2.1 Membaca Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 sesuai
Membahas tentang karakteristik dan prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 serta dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu dibahas juga tentang pemilihan e. KD 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-
model yang cocok dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran disesuaikan dengan Nur/24: 2 dengan fasih dan lancar.
karakteristik atau kondisi kelas, serta contoh kegiatan pembelajarannya. f. KD 4.2.3 Menyajikan keterkaitan antara larangan berzina dengan
berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang
4. Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar buruk (saa-a sabila) sesuai pesan Q.S. al-Isra’,17: 32, dan Q.S. an-
Bagian ini membahas tentang proses penilaian mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan Nur,24.
analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan
untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran, sehingga guru dapat Standar Kompetensi Lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya. pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap
Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Anda dapat menganalisis dan mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
menerapakan hasil analisis tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran.
Untuk lebih memahami materi dalam modul ini, pada akhir setiap unit Anda dianjurkan untuk • Standar Kompetensi Lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata
mengerjakan tugas dan memberikan tanggapan atau refleksi tentang pemahaman dan pelajaran pada satuan pendidikan/ jenjang pendidikan tertentu.
pengalaman yang diperoleh dalam setiap kegiatan. • Kompetensi Inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran
pada tingkat kompetensi tertentu.
• Kompetensi Dasar (KD); merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada
suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Nit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Nit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran

Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses Karakteristik Mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 3. Adapun karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah sebagai
24 berikut: 25
a. Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi
pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta a. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran yang dikembangkan
didik. dari materi pokok Pendidikan Agama Islam (al-Qur’an dan Hadis, aqidah, akhlak, fiqh dan
b. Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi sejarah peradaban Islam).
pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan
keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta b. Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan merupakan mata pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan
cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung. dengan mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kepribadian
c. Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan peserta didik. Oleh karena itu, semua mata pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus
memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran Pendidikan Agama
sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi Islam dan Budi Pekerti.
dasar dari KI-2 dan KI-1.
d. Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, c. Diberikannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bertujuan untuk
kecuali untuk tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., berbudi pekerti
dalam RPP maupun dalam Silabus. yang luhur (berakhlak mulia), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama
sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya, sehingga dapat dijadikan bekal untuk memelajari
berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh
negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.

d. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang tidak hanya
mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti lebih menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai
kajian keislaman tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di
tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tidak
hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting adalah pada aspek
afektif dan psikomotornya

e. Secara umum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti didasarkan pada
ketentuan-ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan
Hadis Nabi Muhammad saw., juga melalui metode ijtihad (dalil aqli), para ulama dapat
mengembangkannya dengan lebih rinci dan mendetail dalam kajian fiqh dan hasil-hasil ijtihad
lainnya.

f. Tujuan akhir dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah
terbentuknya peserta didik yang memiliki budi pekerti luhur (akhlak mulia), yang merupakan
Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus misi utama diutusnya Nabi Muhammad saw. di dunia. Hal ini tidak berarti bahwa Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti tidak memerhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun
2. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pembelajaran Pekerti memerhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi lainnya.

Pengembangan indikator dan materi pembelajaran merupakan merupakan 2 kemampuan yang


harus dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran. Untuk melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK disarankan agar Anda
Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), maka pendidik yang mengampu mata memperhatikan karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tersebut di
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat merumuskan indikator pencapaian atas, serta mempelajari Pedoman Mata Pelajaran dan Silabus Pendidikan Agama Islam dan Budi
kompetensi pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif serta Pekerti terbaru.
indikator keterampilan berkaitan tidak hanya keterampilan bertindak tetapi juga keterampilan
berfikir yang juga dikatakan sebagai keterampilan abstrak dan konkret.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Nit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran Nit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran

Gambar 4 di bawah ini menggambarkan rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi untuk b. Pisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, seperti pada
menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4. Tabel 1 berikut.
26 27
Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi

Kemampuan Berfikir/
KD Materi
Kata kerja
1.2 Meyakini Pergaulan bebas dan zina adalah dilarang agama.
pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai
2.2 Menghindarkan diri pengamalan Q.S. al-Isra’,17: 32, dan Q.S. an-Nur,24:
2, serta hadis terkait
Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur,24: 2, serta hadis
3.2 Menganalisis
tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina
Membaca Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur,24: 2 sesuai
4.2.1
dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf.
4.2.2 Mendemonstrasikan Hafalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2
dengan fasih dan lancar
Keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai
Gambar 4. Rangkaian Kegiatan Analisis Kompetensi
kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai
4.2.3 Menyajikan
yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan Q.S. al-Isra’,17:
32, dan Q.S. an-Nur,24: 2.
a. Kutip pasangan Kompetensi Dasar (KD), misalnya untuk Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti X:

• KD 1.2 Meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina adalah dilarang c. Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD-KI 3 maupun KD-KD
agama., 4, ada kemungkinan kemampuan berpikir tersebut tersebut membutuhkan kemampuan berpikir
• KD 2.2 Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina awal sebagai prasyarat yang harus dikusai peserta didik sebelumnya, baik yang di SMA maupun di
sebagai pengamalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta SMP.
hadis terkait,
Contohnya:
• KD 3.2 Menganalisis Q.S. al-Isra/ 17: 32,dan Q.S. an-Nur/24 : 2, serta • Dalam KD 1.2 sebelumnya peserta didik harus memiliki kompetensi awal antara lain mematuhi
Hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina, dan larangan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 tentang larangan pergaulan bebas dan
• KD 4.2.1 Membaca Q.S. al-Isra’/,17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 sesuai zina, menolak pergaulan bebas. Kata kerja ‘mematuhi dan menolak’ menjadi penanda untuk
dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. tercapainya kata kerja yang pertama ‘meyakini’
• KD 4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an- • Dalam KD 2.2 sebelumnya peserta didik harus memiliki kompetensi awal antara lain
menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina, mengajak orang lain untuk menghindarkan
Nur/24: 2 dengan fasih dan lancar. diri dari pergaulan bebas dan zina. Kata kerja ‘menghindarkan dan mengajak’ menjadi
• KD 4.2.3 Menyajikan keterkaitan antara larangan berzina dengan penanda untuk tercapainya kata kerja yang pertama ‘menghindarkan diri’
berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang • Dalam KD 3.2 sebelumnya peserta didik harus memiliki kompetensi awal antara lain
buruk (saa-a sabila) sesuai pesan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an- mengidentifikasi hukum tajwid Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, menerjemahkan
Nur/24:2. Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, menyimpulkan kandungan Q.S. al-Isra’/17: 32,
dan Q.S. an-Nur/24: 2. Kata kerja ‘mengidentifikasi, menerjemahkan dan menyimpulkan’
menjadi penanda untuk tercapainya kata kerja yang pertama ‘menganalisis’.
• Dalam KD 4.2 sebelumnya peserta didik harus memiliki kompetensi awal antara lain
Mendemonstrasikan bacaan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, sesuai dengan
kaidah tajwid, Mendemonstrasikan bacaan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2,
sesuai kaidah makharijul huruf, Kata kerja ‘mendemonstrasikan bacaan sesuai kaidah tajwid,
dan mendemonstrasikan bacaan sesuai kaidah makharijul huruf’ menjadi penanda untuk
tercapainya kata kerja yang pertama ‘membaca’

Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan
berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking Skills (HOTS)).

Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang
dalam taksonomi tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi, dan
mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum
dalam tabel berikut.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Nit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran

Tabel 2. Jenjang HOTS d. Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa istilah atau materi dasar
(esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu yaitu membaca teks,
28 Jenjang HOTS Kemampuan Kata Kerja menyebutkan arti dan menjelaskan makna QS. Al-Isra, 17:32 dan an-Nur, 24:2. 29

Mengelompokkan dalam - mediferensiasi kelompok informasi


e. Dari kedua penjelasan di atas, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 2 berikut.
bagian-bagian penting dari - memilih informasi berdasarkan
sebuah sumber informasi/benda kelompok
Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi
yang diamati/ fenomena sosial- - menentukan fokus penting suatu
alam-budaya informasi
- mengorganisasi keterkaitan antar
Kompetensi Kata Kerja Materi
kelompok /menyusun
Analisis Menentukan keterkaitan antar - menemukan koherensi antar Mematuhi pergaulan bebas dan zina adalah
komponen kelompok 1.2 Meyakini
Menolak dilarang agama.
- membuat struktur (baru) untuk
pergaulan bebas dan perbuatan zina
kelompok informasi
Menghindarkan diri sebagai pengamalan Q.S. al-Isra’/17:
- memberi label untuk kelompok yang 2.2 Menghindarkan diri
Menemukan pikiran pokok/ Mengajak untuk menghindari 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta
dikembangkan hadis terkait
bias /nilai penulis atau
- menemukan bias penulis/pemberi
pemberi informasi • Hukum Tajwid Q.S. al-Isra’/17: 32,
informasi
dan Q.S. an-Nur/24: 2
Menentukan kesesuaian antara •Terjemah Q.S. al-Isra’/17: 32, dan
- mencek kesinambungan
masalah, uraian dan kesimpulan/ Q.S. an-Nur/24: 2
- mendeteksi unsur yang sama 1. Mengidentifikasi
proporsi suatu bentuk/proporsi • Kandungan Q.S. al-Isra’/17: 32,
- memonitoring kegiatan 2. Menerjemahkan
suatu penyajian dakwah dan Q.S. an-Nur/24: 2
- mentes/menguji 3.2 Menganalisis 3. Menyimpulkan
Evaluasi • Keterkaitan antara larangan berzina
4. Menganalisis
dengan berbagai kekejian (fahisyah)
- mengeritik kelebihan dan kelemahan
Menentukan kesesuaian metoda/ yang ditimbulkannya dan perangai
informasi atau bagiannya
prosedur/ teknik/rumus/prinsip yang buruk (saa-a sabila) sesuai
- memberikan penilaian berdasarkan
dengan masalah pesan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S.
kriteria
an-Nur/24: 2
Mengembangkan hipotesis - mengembangkan
1. Melafalkan bacaan Bacaan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan
Merencanakan penelitian/proyek/ - merencanakan 4.2.1 Membaca 2. Menguraikan hukum tajwid Q.S. an-Nur/24: 2 sesuai dengan
kegiatan/ciptaan - mendesain kaidah tajwid dan makharijul huruf
Mencipta
- menghasilkan Menyebutkan Menjelaskan
mengembangkan produk baru
- mekonstruksi Memberikan contoh Teks Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S.
- merekonstruksi menghindarkan diri an-Nur/24: 2, serta hadis terkait
Menjelaskan hikmah
Hafalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S.
Higher Order Thinking Skills (HOTS) digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan
4.2.2 Mendemonstrasikan Mendemonstrasikan an-Nur/24: 2 sesuai dengan kaidah
Standar Isi. Di SMA, kompetensi yang tercantum dianalisis dan evaluasi sebagai kemampuan
tajwid dan makharijul huruf.
minimal HOTS. Dalam RPP, guru dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD
sampai tingkat tertinggi yaitu mencipta. Keterkaitan antara larangan berzina
dengan berbagai kekejian (fahisyah)
Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu rumusan aspek kompetensi KD, guru yang ditimbulkannya dan perangai
4.2.3 Menyajikan Menyajikan
dapat menggunakan kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan kata kerja yang yang buruk (saa-a sabila) sesuai
terdapat pada kolom kanan untuk merumuskan IPK. pesan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S.
an-Nur/24: 2.
Berikut ini contoh pembelajaran yang menitikberatkan pada berpikir tingkat tinggi atau Higher
Order Thinking Skills (HOTS) antara lain, peserta didik diberikan ilustrasi tentang perilaku
pergaulan bebas yang ada di kota-kota besar, kampung, lokalisasi, dan jalanan. Peserta didik f. Dari Tabel 3 di atas dapat disusun IPK sebagai berikut.
mengidentifikasi pengaruh dari masing-masing perilaku tersebut, kemudian diminta untuk IPK untuk KD 1.2 adalah ;
menghubungkan keterkaitan ayat dan hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina 1.2.1. Mematuhi larangan Allah menjauhi pergaulan bebas dan zina.
dengan perilaku tersebut. 1.2.2 Menolak pergaulan bebas dan zina.
IPK untuk KD 2.2 adalah ;
2.2.1. Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan zina.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Nit 1 : Analisis Dokumen : Skl, Ki-kd, Silabus, Dan Pedoman Mata Pelajaran

1.2.2. Mengajak orang lain untuk menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
zina
30 IPK untuk KD 3.2 adalah ; 31
3.2.1. Mengidentifikasi Hukum Tajwid Q.S. al-Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nur,24:2
tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

A. Uraian Singkat Materi


3.2.2 Menerjemahkan Q.S. al-Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nur/24:2.
3.2.3 Menyimpulkan Kandungan Q.S. al-Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nur/24:2
tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina
3.2.4 Menganalisis keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai
kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a
1. Pengembangan Materi Pembelajaran
sabila) sesuai pesan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2

IPK untuk KD 4.2 adalah


4.2.1 Membaca dengan fasih Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 Setelah merinci aspek kemampuan
berpikir pada KD-KI 1, KD-KI 2, KD-
1. Melafalkan bacaan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 sesuai
dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf
2. Menguraikan hukum tajwid pada Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-
Nur/24: 2.
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 KI 3, dan KD-KI 4, maka Anda harus
mengembangkan materi pokok
1. Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24:
2 sesuai kaidah tajwid
2. Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24:
2 sesuai kaidah makharijul huruf.
4.2.3 Menyajikan keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai yang terurai dalam IPK yang telah
ditentukan pada Unit 1.
kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a
sabila) sesuai Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2

B. Penugasan
Contoh :
Berdasarkan IPK yang dijabarkan dari KD 1.2, 2.2, 3.2, 4.2.1, 4.2.2, 4.2.3 pada Unit 1, dapat
diidentifikasi materi pokok sebagai berikut.
Coba Anda kutip pasangan KD-KI 1, KD-KI 2, KD-KI 3, dan KD-KI 4, dan analisis dengan
menggunakan contoh seperti di atas. Kerjakan berpasangan dengan rekan Anda! a. Q.S. al-Isrā’/17:32 dan Q.S. an-Nur/24:2 tentang larangan pergaulan
bebas dan perbuatan zina.
b. Terjemah Q.S. al-Isrā’/, 17:32 dan Q.S. an-Nur/24:2.

C. Refleksi c. Kandungan Q.S. al-Isrā’/,17:32 dan Q.S. an-Nur/24:2 tentang larangan


pergaulan bebas dan perbuatan zina
d. Keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah)
yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai Q.S.
1. Peserta al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2

Pengembangan materi pembelajaran secara rinci disesuaikan dengan karakterististik kompetensi


a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam
atau kemampuan berpikir yang diharapkan dikuasai peserta didik. Oleh sebab itu, maka guru perlu
memahami dan menganalisis keterkaitan antara SKL, KI-KD, materi,
memperhatikan “bahan dasar” atau kompetensi awal sebagai tahapan berpikir yang telah dipelajari
pembelajaran, dan Silabus.
peserta didik sebelumnya, baik di SMA maupun di SMP.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
Selain itu dalam menentukan materi pembelajaran Anda harap memperhatikan konten materi mana
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan
yang berupa pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan meta kognitif.
hasil yang diperoleh dari modul dalam mengembangkan IPK dan
menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

2. Instruktur
1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan
IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

Materi terkait pengetahuan Contoh Materi 2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang
- Adanya pelajar yang memiliki kebiasaan berpacaran,
dipergunakan
32 33
meskipun sebagian besar menghindari kebiasaan
Faktual tersebut. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran dapat
- Adanya anak yang lahir di luar nikah digambarkan sebagai berikut.
- Adanya anak remaja yang bebas dalam bergaul
- Larangan pergaulan bebas dan zina sebagaimana Q.S.
Konseptual
al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2
- Upaya-upaya untuk menghindari pergaulan bebas dan
Prosedural
perbuatan zina
- Apa yang terjadi apabila pergaulan bebas dibiarkan di
Metakognitif Indonesia? Lalu, dampak positif dari adanya larangan
agama tentang pergaulan bebas dan perbuatan zina.

Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks wajib dan sumber lain, sehingga guru
dapat menjabarkan materi-materi yang merupakan materi esensial (dasar) yang harus dikuasai
peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan pengayaan untuk
menambah wawasan. Selain itu, jika memungkinkan guru dapat mengembangkan materi yang
berkaitan dengan muatan lokal baik materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau materi
transdisipliner, atau materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

• Materi kekinian atau lingkungan adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan
atau berkaitan dengan lingkungan sekitar dan relevan dengan kompetensi atau materi Gambar 5. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran

pelajaran.
Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KD-KI 4 dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran secara
• Materi interdisipliner adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan materi sebagai bahan pembelajaran yang memerlukan sumber
prinsip terkait dengan materi mata pelajaran lain. belajar, baik berupa buku teks, buku lain yang relevan, internet, atau alam. Untuk memahami
materi tersebut ada kemungkinan peserta didik memerlukan alat/media, sehingga guru harus
• Materi transdisipliner adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
memperhatikan hal ini agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya. Khusus untuk
prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn materi pembelajaran langsung
dijabarkan juga dari KD-KI 1 dan KD-KI 2. Untuk selanjutnya kompetensi pengetahuan yang
Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau berbasis TIK) akan menjadi diperoleh dari KD-KI 3 diterapkan untuk mencapai kompetensi keterampilan dalam KD-KI 4.
lampiran di RPP.
Sumber belajar dapat berupa media cetak (buku, modul, majalah, koran, dll), media elektronik
Berikut ini contoh pengembangan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang analisis (tv, radio, internet, dll), tempat, atau alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan dengan
KD nya sudah disampaikan di atas pada unit 1. Materi pembelajaran dari KD 1.2, KD 2.2, KD kompetensi dasar atau materi pembelajaran.
3.2, KD 4.2.1, KD 4.2.2, dan KD 4.2.3 adalah Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 serta
hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina. Materi tersebut bisa dikembangkan Sebagai contoh untuk KD 1.2, KD 2.2, KD 3.2, KD 4.2.1, KD 4.2.2, dan KD 4.2.3 di atas, sumber
dengan cara: belajar utamanya adalah buku teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas X yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015 ditambah dengan buku lain
a. Mencari ayat dan hadis lain yang berkaitan dengan larangan pergaulan yang relevan, misalnya Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk Kelas X penerbit Yrama
bebas dan perbuatan zina, Widya. Buku sumber ini juga disesuaikan dengan buku yang menjadi refrensi guru atau yang
b. Mengidentifikasi unusr-unsur mana yang terkait pergaulan bebas dan tersedia di perpustakaan sekolah. Peserta didik dapat dianjurkan untuk menggunakan sumber lain,
mana yan terkait perbuatan zina, misalnya tafsir al-Quran atau melalui internet.
c. Dampak negatif dari perilaku pergaulan bebas dan perbuatan zina,
d. Cara menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina, Alat belajar harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan,
e. Kondisi sosial masyarakat terhadap adanya wabah perbagualan bebas misalnya pada kegiatan pembelajaran untuk KD 1.2, KD 2.2, KD 3.2, KD 4.2.1, KD 4.2.2, dan KD
dan perbuatan zina. 4.2.3 tersebut media/alat yang dapat digunakan antara lain: video tentang pergaulan remaja, chart,
ppt, lembar kerja, atau software al-Quran lengkap dengan tajwid dan tafsirnya.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan dikembangkan dari muatan-


3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang
muatan sikap yang terdapat dalam KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta muatan-muatan pengetahuan dan
relevan) keterampilan yang terdapat dalam KD-KI 3 dan KD-KI 4 mata pelajaran.
34 35

Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan Dalam modul ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan aktualisasi muatan pembelajaran dalam
berikut. KD-KI 4 mata pelajaran yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka.

Langkah-langkah plaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut di atas dapat dilakukan sebagai


berikut.

a. Guru mata pelajaran memahami SKU, dapat dilakukan melalui


kerjasama dengan Pembina pramuka.
b. Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 yang
relevan dengan SKU.
c. Menentukan jenis kegiatan Kepramukaan.
Faktual
konseptual d. Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan.
prosedural e. Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan yanh
metakognitif
dapat dilaksanakan di kelas oleh guru mata pelajaran atau bersamaan
dengan kegiatan pramuka bekerjasama dengan pembina pramuka.
f. Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian KD-KI 4 tersebut.
Gambar 6. Proses Analisis Buku Teks

Contoh;
Materi yang tertuang didalam buku teks atau buku pegangan guru merupakan materi contoh
Hasil analisis materi dalam buku teks Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti hal 178 sebagai
berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan. Anda dapat membuat atau memberikan contoh
berikut:
serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu kepada tuntutan kompetensi tertentu
dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.
Materi Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 serta hadis tentang larangan pergaulan bebas
dan perbuatan zina.
Anda disarankan untuk menganalisis materi dalam buku teks terkait dengan materi reguler atau
materi esensial, materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi materi
yang memuat pemgetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah
diuraikan sebelumnya.

Selain itu Anda juga disarankan untuk mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan lokal/
lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan untuk:

a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya; dan
b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan
lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD-KI 1,
KD-KI 2, KD-KI 3, dan KD-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/
lingkungan, materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.

a. Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan atau
berkaitan dengan lingkungan sekitar dan relevan dengan kompetensi atau materi pokok sesuai
mata pelajaran dapat diajarkan.
b. Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.
c. Materi transdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

B. Penugasan
Tabel 4. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran

36 Materi yang dapat 37


Materi Remedial/ Muatan
Pengetahuan Materi Reguler diaktualisasikan dalam
Pengayaan Lokal
Kegiatan Kepramukaan 1. Untuk lebih memahami tentang pengembangan materi pembelajaran dari IPK yang
telah ditentukan di penugasan pada Unit 1, coba Anda lengkapi kolom pada tabel berikut.
Fakta : Q.S. al-Isra, 17: - Mencari ayat - -
- Adanya pelajar 32,dan Q.S. dan hadis lain
yang memiliki an-Nur,24 : 2, yang berkaitan Materi Pokok atau
KD IPK Kegiatan Pembelajaran
kebiasaan serta Hadis dengan larangan materi dalam Silabus
berpacaran, tentang larangan pergaulan bebas
1.….(KD-KI1)
meskipun pergaulan bebas dan perbuatan
sebagian besar dan perbuatan zina, 2.….(KD-KI2)
menghindari zina - Mengidentifikasi
3.….(KD-KI3)
kebiasaan unsur-unsur
tersebut. mana yang 4…..(KD-KI4)
- Adanya anak terkait pergaulan
yang lahir di bebas dan 2. Dari hasil hasil tabel di atas;
luar nikah mana yan terkait a. Jika memungkinkan kembangkan materi pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan
- Adanya anak perbuatan zina, muatan local dan dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
remaja yang - Cara b. Buat bahan ajar dalam bentuk ppt dan LKS.
bebas dalam menghindari c. Lakukan analisis terhadap materi pembelajaran dalam buku Pendidikan Agama Islam dan
bergaul pergaulan bebas Budi Pekerti kelas X halaman….., dan hasilnya isikan dalam tabel berikut.
dan perbuatan
Konsep: zina,
Materi yang dapat
Larangan - Kondisi social
Materi Materi Remedial/ Muatan diaktualisasikan
pergaulan masyarakat akan Pengetahuan
Reguler Pengayaan Lokal dalam Keg.
bebas dan zina adanya wabah
Kepramukaan
sebagaimana pergaulan bebas
Q.S. al-Isra’/17: dan perbuatan Fakta ;….
32, dan Q.S. an- zina. Konsep… …… …… ……. …..
Nur/24: 2 ……

Prosedur:
Upaya-
upaya untuk
C. Refleksi
menghindari
pergaulan bebas 1. Peserta
dan perbuatan
zina a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam
menganalisis materi pembelajaran, baik materi dalam silabus, Pedoman
Metakognitif: Mapel, maupun buku, serta integrasi muatan lokal dalam materi
Apa yang terjadi pembelajaran.
apabila pergaulan b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
bebas dibiarkan sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
di Indonesia? c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki
menentukan materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat, sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Catatan; 2. Instruktur
Seandainya hasil analisis tidak ada materi yang berkaitan dengan kolom-kolom tesebut di atas,
maka kolom tersebut diberi tanda “X” . a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan
materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat sesuai dengan KD,
Buku teks, Pedoman Mapel, dan Silabus.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 2 : Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

38 39

A. Uraian Singkat Materi


1. Karakteristik Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses


interaksi antara peserta didik
dengan pendidik, peserta didik
dengan peserta didik, peserta
didik dengan orang-orang di
lingkungannya, dan peserta didik
dengan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran
pada Kurikulum 2013 dilaksanakan
berbasis aktivitas agar memberikan
ruang yang cukup bagi peserta didik
untuk mengembangkan kreativitas,
prakarsa, dan kemandirian yang
sesuai dengan potensi, bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran berbasis aktivitas. 2. Higher Order Thinking Skills (HOTS)

40 1. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, 41
dan sistematis sesuai dengan karakteristik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, serta
a. interaktif dan inspiratif; memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills atau HOTS). Anderson
b. menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk mengkategorikan tingkat berpikir seperti dalam tabel berikut.
berpartisipasi aktif;
c. kontekstual dan kolaboratif; Tabel 5. Deskripsi Kemampuan Kognitif
d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian peserta didik; dan
KATEGORI DESKRIPSI
e. sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Mengingat Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta penting/ recognizing;
(Remember) memanggil/recalling/ retrieving)
Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:
Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat sendiri
(interpretasi/ interpreting, memberi contoh/ illustrating, mengkalsifikasi/
a. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
Memahami classifying/ categorizing, meringkas/ summarizing/ abstracting,
b. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
(Understand) menyimpulkan/ concluding/ ektrapolating/ interpolating, predicting,
c. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
membandingkan/comparing/ contrasting/ mapping/ matching,
d. pembelajaran berbasis kompetensi;
menjelaskan/constructing model e.g. cause-effect)
e. pembelajaran terpadu;
f. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki Menerapkan Melaksanakan (executing), menggunakan prosedur (implementing) untuk
kebenaran multi dimensi; (Apply) suatu situasi baru (melakukan, menerapkan)
g. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting
h. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara
(differentiating/ discriminating/ focusing/ selecting), menentukan keterkaitan
hard-skills dan soft-skills; Menganalisis
antar komponen (organizing/ finding coherence/ integrating/ outlining/
i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan (Analyze)
structuring), menemukan pikiran pokok/ bias/ nilai penulis (attributing/
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan
deconstructing) H
j.
(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta (checking/ O
karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
Mengevaluasi
coordinating/ detecting/ monitoring/ testing), menilai metode mana yang T
pembelajaran (tut wuri handayani);
(Evaluate)
paling sesuai untuk menyelesaikan masalah (critiquing/ judging) S
k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan penelitian
masyarakat; Mencipta
(planning/ designing), mengembangkan produk baru (producing/
l. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan (Create)
constructing)
efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
m. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya
Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 5 di atas, ada kemampuan berpikir
peserta didik; dan
yang lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills = HOTS) yang harus dikuasai oleh peserta didik
n. suasana belajar menyenangkan dan menantang.
yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, maka dalam
pembelajaran Anda dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya memiliki kemampuan tersebut
Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru dalam pembelajarannya dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang
disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai dikembangkan dari KD-KI 3.
contoh, agar karakteristik pembelajaran kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana, maka guru
harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan situasi dan kondisi Berikut ini contoh pembelajaran yang menitikberatkan pada berpikir tingkat tinggi (HOTS) antara
lingkungan sekitar (kontekstual), serta dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta didik lain, peserta didik diberikan ilustrasi tentang perilaku pergaulan bebas yang ada di kota-kota besar,
untuk dapat berkolaborasi antar sesamanya, misalnya kerja kelompok atau grup diskusi. kampung, lokalisasi, dan jalanan. Peserta didik mengidentifikasi pengaruh dari masing-masing
Berikut adalah contoh materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X yang perilaku tersebut, kemudian diminta untuk menghubungkan keterkaitan ayat dan hadis tentang
memiliki karakteristik kontekstual dan kolaboratif terkait KD 3.2 Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an- larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan perilaku tersebut.
Nur/24: 2 serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina yaitu tentang Lesbian, Untuk mengetahui kompetensi peserta didik apakah sudah sampai pada berpikir tingkat tinggi atau
Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). belum, berikut adalah contoh-contoh soal HOTS yang sesuai dengan KD 1.2, KD 2.2, KD 3.2,
KD 4.2.1, KD 4.2.2, dan KD 4.2.3 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas X.
Berikut adalah contoh-contoh soal HOTS yang sesuai dengan KD 1.2, 2.2, 3.2 dan 4.2 mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di atas.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Contoh soal:
Disajikan Teks ayat al-Quran surat an-Nur ayat 2 Pedoman Penskoran
42 43

No Kunci jawaban Skor


1 3 jawaban benar 3
2 2 jawaban benar 2
3 1 jawaban benar 1
4 Jawaban salah 0
1. Pesan moral apa saja yang terkandung di dalam QS. An-Nur ayat 2 di atas? Sebutkan 3 saja!
2. Mengapa pelaksanaan hukuman yang berzina harus disaksikan oleh sekumpulan orang-orang
yang beriman? Berikan 3 argumen kamu!
3. Model-model Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran kegiatan, yaitu kegiatan
Pedoman Penskoran
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan
secara berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran saat itu.
No Kunci jawaban Skor
a. Kegiatan Pendahuluan
1 3 jawaban benar 3
2 2 jawaban benar 2 Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
3 1 jawaban benar 1
1. mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
4 Jawaban salah 0 2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan;
4. Bagaimana sudut pandang kamu tentang orang-orang yang tidak bersalah dalam cerita 3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
tersebut yang menjadi korban perkosaan? Tuliskan 3 pandanganmu! kehidupan sehari-hari;
4. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
Skor Maksimal: 3 dilakukan; dan
5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Kunci Jawaban:
1. Cobaan dari Allah.
2. Derajatnya akan diangkat Allah b. Kegiatan Inti
3. Dosanya diampuni Allah
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara
Pedoman Penskoran interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan
No Kunci jawaban Skor
pembelajaran berbasis keilmuan dan berbasis aktivitas yang disesuaikan dengan karakteristik
1 3 jawaban benar 3 mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan aktivitas
yang membangun kemampuan sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam setiap kegiatan guru
2 2 jawaban benar 2
harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan
3 1 jawaban benar 1 KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,
menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus.
4 Jawaban salah 0

5. Apa pesan moral dari cerita di atas? Tuliskan 3 saja!

Skor Maksimal: 3

Kunci Jawaban:
1. Hormati wanita
2. Hargai wanita
3. Muliakan wanita

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

c. Kegiatan Penutup Langkah model pembelajaran discovery learning tersebut adalah sebagai berikut;

44 Kegiatan penutup terdiri atas: 1. Stimulation (memberi stimulus); 45

1. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/ Menyajikan berbagai permasalahan baik dalam bentuk teks/cerita untuk
simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang diamati oleh peserta didik secara berkelompok, baik melalui tayangan
sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses ppt maupun lembar kerja. Contoh; Menyajikan teks QS. An-Nur ayat 2.
dan hasil pembelajaran; dan
2. Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan 2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas Mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin muncul dari
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta disajikannya teks QS. An-Nur ayat 2 Pada kegiatan ini akan muncul
didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan pertanyaan-pertanyaan dari peserta didik, misalnya:
berikutnya.
a. Apa saja Apa pesan moral dari ayat di atas?
Selain itu, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan menggunakan b. Apa saja penyebab seseorang terjermus kepada pergaulan bebas
pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dan zina?
dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada c. Upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk menghindarkan
proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui pengalaman diri dari pergaulan bebas dan zina.
belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi dan
mengomunikasikan. 3. Data Collecting (mengumpulkan data);

Kegiatan mengamati, contohnya peserta didik mengamati teks bacaan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Contoh; Mencari dan mengumpulkan data/informasi tentang
Q.S. an-Nur/24: 2 dan hadis terkait baik melalui teks, video, ataupun audio. jawabandari pertanyaan-pertanyaan di atas.

Kegiatan menanya, contohnya peserta didik menanyakan atau mendiskusikan bagaimana cara 4. Data Processing (mengolah data);
membaca teks Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 dan hadis terkait dengan benar (dengan Contoh: Menyelesaikan permasalahan dengan melalui diskusi
pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana). kelompok.

Kegiatan mengumpulkan informasi, contohnya peserta didik mengidentifikasi hukum bacaan tajwid 5. Verification (memverifikasi);
pada Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 dengan menggunakan make a macht atau yng Contoh;Membandingkan hasil diskusi antar kelompok .
lainnya (diseseuaikan dengan kemampuan pendidik).
6. Generalization (menyimpulkan);
Kegiatan mengasosiasi, contohnya peserta didik mencocokkan antara hukum bacan tajwid Contoh;Peserta didik menggeneralisasikan hasil kesimpulannya pada
dengan cara membacanya pada Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2. permasalahan di atas.

Kegiatan mengomunikasikan, contohnya peserta didik membaca teks bacaan Q.S. al-Isra’/17: 32,
dan Q.S. an-Nur/24: 2 dan hadis terkait sesuai dengan makharijul huruf yang benar. b. Problem Based Learning (Pembelajaran berbasis masalah)

Dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, guru dapat Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah metode pembelajaran yang
menggunakan model tertentu seperti yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun melibatkan peserta didik untuk memecahkan masalah melalui tahapan metode ilmiah, sehingga
2015 tentang Pembelajaran seperti discovery learning, problem-based learning, project-based peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah dan memiliki
learning, inquiry learning, atau model lain yang relevan. keterampilan dalam memecahkan masalah. Metode ini mempunyai karakteristik belajar dimulai
dengan suatu masalah dan pemecahannya berdasarkan pengalaman sehari-hari.
a. Discovery learning (Pembelajaran berbasis penemuan)

Menurut Bruner dalam Arends (2008), discovery learning merupakan sebuah metode pengajaran
yang menekankan pentingnya membantu siswa untuk memahami struktur atau ide-ide kunci suatu
disiplin ilmu, kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa
pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery (penemuan pribadi).
Belajar penemuan mengakibatkan keigintahuan siswa, memberi motivasi untuk bekerja terus
sampai menemukan jawaban. Lagi pula metode ini dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan
memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain, dan meminta peserta didik untuk
menganalisis dan memanipulasi, tidak hanya menerima saja.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Langkah-langkah Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut: Langkah pembelajaran project based learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti adalah sebagai berikut;
46 1. Mengorientasikan 47
1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek.
Contoh; Peserta didik mengamati permasalahan terkait materi Larangan Contoh: Pergaulan bebas apa saja yang sering terjadi di masyarakat?
pergaulan bebas dan zina. Masalah yang muncul adalah “Bagaimana Faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan seseorang melakukan
keterkaitan larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang pergaulan bebas? Upaya apa saja yang bisa ditempuh untuk
ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan menjauhkan diri dari pergaulan bebas?
Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 dalam kehidupan sehari- Lakukanlah penelitian sederhana tentang pergaulan bebas yang sering
hari?” terjadi di masyarakat.

2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. 2. Mendesain perencanaan proyek.


Contoh: menyusun pedoman penelitian, menyusun instrumen penelitian,
Contoh; Guru membantu peserta didik mengorganisasikan belajar menentukan pembagian kelompok, membuat jadwal kegiatan penelitian,
yang berhubungan dengan larangan berzina dengan berbagai melaksanakan penelitian, menyusun laporan penelitian
kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk
(saa-a sabila) sesuai pesan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 3. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek.
2 dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik dikelompokkan untuk
mengkaji larangan berzina dengan berbagai kekejian (fahisyah) yang Contoh:
ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan
Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 dalam kehidupan sehari-hari
dan mengarahkan peserta didik melakukan pengumpulan informasi. No Hari/Tanggal Jam Kegiatan Keterangan

1. Jumat, 4 09.00 · Penjelasan pedoman Dilaksanakan di sekolah


3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok.
Maret-2016 dan instrumen penelitian setelah KBM
· Pembagian kelompok
Contoh; Peserta didik mengumpulkan data/informasi dari berbagai
· Penyusunan Jadwal
literature untuk memecahkan masalah tersebut. Guru membimbing
setiap langkah kegiatan peserta didik. 2. Sabtu, 5 08.00 · Persiapan Penelitian Di Rumah siswa
Maret-2016
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
09.00- · Pelaksanaan Penelitian Dalam bimbingan guru
11.30 · Mendiskusikan hasil mata pelajaran
Contoh: Peserta didik menyiapkan laporan sementara hasil diskusi
penelitian
dan menyampaikan hasilnya dalam diskusi klasikal. Diskusi untuk
13.00- · Penyusunan Laporan
menghasilkan persepsi yang sama terhadap materi yang dikaji.
16.00 hasil penelitian
5. Menganalisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.

Contoh; Peserta didik melakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan 3. Senin, 7 Maret 07.00- · Menyampaikan hasil Dilaksanakan pada saat
hasil pembelajaran terkait materi yang dikaji. Satu kelompok diminta 2016 10.00 penelitian KBM
untuk mempresentasikan hasil diskusi klasikal sebagai kesimpulan dari · Mendiskusikan hasil
pembelajaran. penelitian
· Menyimpulkan hasil
diskusi

c. Project Based Learning (Pembelajaran berbasis proyek)


4. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran Contoh: Guru mata pelajaran memonitor kegiatan dan perkembangan
yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, penelitian yang dilaksanakan oleh peserta didik sesuai dengan jadwal
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran bimbingan yang telah disepakati.
Berbasis Proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal 5. Menguji hasil.
dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya Fakta dan data hasil penelitian dihubungkan dengan berbagai data lain
dalam beraktifitas secara nyata (Kemdikbud, 2013). dari berbagai sumber.
Contoh: data yang diperoleh melalui penelitian dibandingkan dengan
data lain dari berbagai sumber misalnya informasi dari media massa
atau sumber lain yang relevan dengan maksud untuk menguji hasil
penelitian yang telah dilakukan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

frase/kalimat yang dibatasi maksimal 10-20 kata. Peta konsep dibuat semenarik
6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. mungkin.
48 Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan e) Siswa melakukan Tanya jawab tentang proses pembuatan produk 49
perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau f) Guru melakukan penilaian proses
mata pelajaran lain.
3) Membagi tiap-tiap kelompok menjadi 2 tim.
Contoh: Peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamannya
a) Setiap kelompok dibagi menjadi dua tim, yakni tim penjual dan tim
selama melaksanakan penelitian untuk memperbaiki kineja selama
pembeli.
proses pembelajaran sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan b) Tim penjual terdiri dari 2-3 orang yang bertugas membuka stand
baru untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama untuk mempresentasikan peta konsep terhadap kelompok lain yang datang
pembelajaran. berunjung ke kelompoknya. Tim pembeli, yakni anggota yang tersisa, bertugas
berkunjung ke kelompok lain untuk berbelanja informasi yang disajikan tim
4. Pemilihan Model Pembelajaran Yang Tepat penjual.
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013, maka sebuah model pembelajaran 4) Tim pembeli berkunjung kepada kelompok penjual dari kelompok lain
yang dikembangkan harus dapat mendorong dan memotivasi peserta didik dalam a) Guru mengatur kegiatan kunjungan. Kegiatan kunjungan dilakukan sebanyak
mengembangkan ide dan kreatifitasnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif, tiga kali sehingga memungkinkan setiap kelompok berkunjung ke semua stand yang ada.
menyenangkan, dan inspiratif. Selain itu model yang digunakan juga harus dapat mendorong b) Guru membatasi waktu kunjungan. Waktu kunjungan selama 10 menit. Setelah
10 menit, tim pembeli harus berpindah ke stand berikutnya
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun dalam kegaiatan lain, dan dapat
c) Selama melakukan kunjungan, tim pembeli harus mencatat informasi yang
meningkatkan sifat percaya diri.
disajikan di stand pada lembar kerja yang disediakan. Catatan ini penting sebagai
dokumen yang akan dibawa pulang ke kelompoknya masing-masing.
Cara menentukan sebuah model pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kegiatan 5) Tim pembeli kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menyampaikan informasi
pembelajaran akan berbeda untuk setiap mata pelajaran. Hal tersebut disesuaikan dengan a) Setelah semua kembali ke kelompoknya masing-masing, tim pembeli bertugas
karakteristik materi pada masing-masing mata pelajaran. Secara umum. Hal-hal yang dapat menyampaikan materi yang diperoleh dari kelompok lain dan menyusunnya dalam lembar
dipertimbangkan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan hal-hal sebagai kerja yang telah disediakan
berikut. b) Setiap kelompok memberikan penilaian terhadap stand kelompok lain dengan
mengisikan penilaian pada lembar kerja yang telah disediakan
a. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik mata pelajaran,

B. Penugasan
sehingga ada kemungkinan mata pelajaran tertentu tidak menggunakan
model yang diuraikan di atas, tetapi menggunakan model khusus untuk
mata pelajaran tersebut.
Buatlah rancangan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai
b. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-KI 1 dan KD- dengan KD-KI 1, KD-KI 2, KD-KI 3, dan KD-KI 4 yang Anda analisis pada Unit modul sebelumnya.
KI 2 yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian
materi pembelajaran dengan tuntutan KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 untuk
memgembangkan kompetensi pengetahuan dan/atau keterampilan.
C. Refleksi
c. Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang
spesifik dalam mengembangkan potensi dan kompetensi, misalnya 1. Peserta
untuk mengembangkan interaksi sosial, atau mengolah informasi.
a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan dalam
d. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
saintifik. tertentu yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
Contoh: c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki
Dengan memperhatikan karakteristik pemilihan model di atas, serta hasil analisis terhadap KI-KD,
Pedoman Mapel, dan Silabus, maka untuk KD 3.2 dan 4.2.3 tentang Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam RPP dan
an-Nur/24: 2.serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina seperti diuraikan implementasinya dalam proses pembelajaran.
sebelumnya, serta memperhatikan indikator, maka pembelajaran akan disajikan dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
2. Instruktur
1) Pembagian kelompok
a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
b) Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat peta konsep mengenai jenis-jenis kegiatan.
pergaulan bebas dan dampak negatifnya, jenis-jenis perbuatan zina dan dampak b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis
negatifnya, cara menghindari pergaulan bebas dan manfaatnya, dan cara menghindari penerapan pembelajaran untuk meyusun rencana pembelajaran dan
perbuatan zina dan manfaatnya
implementasinya di kelas.
2) Membuat produk untuk dijual (Mind Map)
a) Guru memberikan bahan baku (pokok bahasan) sesuai Kompetensi dasar
b) Guru membagikan karton untuk pembuatan produk
c) Guru membimbing setiap kelompok dalam pembuatan produk berupa Mind Map
dan lagu atau puisi
d) Peta konsep disusun di atas kertas plano berupa gambar, simbol, dan kata/

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar


A. 1. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
50 a. Penilaian Sikap 51

Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan komprehensif oleh guru mata pelajaran, guru

Uraian Singkat Materi bimbingan konseling, dan wali kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain yang valid
dan relevan dari berbagai sumber. Informasi tersebut harus ditindaklanjuti oleh pendidik. Skema
penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.

Analisis penilaian hasil belajar


peserta didik pada bagian ini
bertujuan untuk memperbaiki
kompetensi peserta didik dalam
suatu pembelajaran sehingga guru
dapat menyusun program remedial
atau pengayaan serta perbaikan
proses pembelajaran berikutnya.
Penilaian dalam proses pembelajaran Gambar 7. Skema Penilaian Sikap

meliputi penilaian sikap, Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan PPKn pelaksanaan
penilaian sikap dilakukan sesuai dengan karakteristik KD, IPK, dan materi pembelajaran. Penilaian

pengetahuan, dan keterampilan.


sikap dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.

1. Perencanaan penilaian sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal
kecuali untuk Pendidikan Agama yang dilakukan guru. Observasi dalam penilaian sikap peserta
didik merupakan teknik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.
Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat hanya
perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator
sikap spiritual dan sikap sosial. Catatan hal-hal positif dan menonjol digunakan untuk menguatkan
perilaku positif, sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan. Untuk menentukan
penilaian sikap, terlebih dahulu dirumuskan sikap sikap yang akan dikembangkan sekolah. Sikap
yang dikembangkan sekolah harus mengacu pada visi sekolah.
Langkah yang harus dilakukan, yaitu :

a. Merumuskan nilai sikap yang dikembangkan sekolah dari Visi sekolah . Misalnya “Menciptakan
insan berprestasi, berbudaya dan bertaqwa.” Sekolah mengembangkan sikap jujur,
bertanggung jawab, kompetitif, disiplin, religius.
b. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan PPKn instrumen
penilaian sikap dapat lebih bervariasi sesuai dengan karakteristik kompetensi yng dituntut
dalam KD, IPK, maupun materi pembelajaran.
c. Membuat format jurnal yang akan dilakukan pendidik untuk melakukan penilaian sikap. Format
jurnal sebaiknya disepakati oleh seluruh guru mapel. Contoh format jurnal dapat dilihat pada

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

panduan penilaian hasil belajar untuk SMA yang diterbitkan Direktorat Pembinaan SMA tahun
Tes Tertulis Pilihan Ganda, Uraian
2015.
52 53
2. Pelaksanaan Penilaian Sikap
Tes Lisan Kuis dan Tanya Jawab
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu semester.
PENILAIAN
Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta peserta didik. Penilaian PENGETAHUAN
sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Selama proses pembelajaran Tugas yang dilakukan secara
guru mengamati dan mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam Penugasan
individu maupun kelompok
jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
Perilaku yang diamati bisa berupa kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, kepedulian, responsif
dan pro-aktif. Misalnya, saat diskusi kelompok mau pun diskusi kelas guru mengamati beberapa
peserta didik terlihat sangat menonjol dalam keaktifan bertanya dan atau memberi tanggapan Teknik lainnya
misalkan Portfolio,
maka guru dapat mencatat dalam jurnal tentang sikap responsif dan pro-aktif mereka. Demikian
observasi
juga sebaliknya, seorang peserta didik dalam kelompok tidak aktif malah mengerjakan yang lain,
guru juga mencatat perilaku peserta didik tersebut dalam jurnal . Khusus untuk mata pelajaran Gambar 8. Skema Penilaian Pengetahuan

Pendidikan Agama dan Budi pekerti dan PPKn dilakukan dengan menggunakan tehnik penilaian
sikap. Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-
masing KD. Teknik yang digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
Contoh format penilaian sikap

Materi : Diskusi ayat-ayat tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta hadis terkait. 1. Perencanaan Penilaian Pengetahuan
Penilaian kompetensi pengetahuan sudah direncanakan dalam RPP. Karena penilaian kompetensi
Aspek yang diamati pengetahuan harus dilaksanakan untuk setiap IPK. IPK tersebut dijabarkan dalam indikator soal
No Nama Siswa Nilai Predikat
1 2 3 4 5 yang menggambarkan kemampuan berfikir tingkat rendah (LOTS) dan kemampuan berfikir tingkat
tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Contoh penilaian untuk KD 3.2 menganalisis Q.S. al-
1 Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan
2 zina

3
Langkah yang harus dilakukan:
Aspek yang dinilai: Skor penilaian :

1. Keaktifan dalam diskusi Perolehan Nilai a. Menyusun kisi kisi soal dapat menggunakan

2. Kerjasama Nilai = x 100 b. Mengembangkan soal sesuai kisi kisi

3. Aktifitas berpendapat Skor Maksimal c. Membuat pedoman penskoran dan kuci jawaban
d. Menganalisis soal secara kualitatif
4. Keberanian berpendapat
5. Disiplin Kriteria Nilai 2. Pelaksanaan Penilaian Pengetahuan
A = 80 – 100 : Baik Sekali Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian
B = 70 – 79 : Baik proses dilakukan dalam bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan.
C = 60 – 69 : Cukup Cakupan penilaian harian meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih
D = <60 : Kurang sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar.

3. Pemanfaatan hasil penilaian sikap


Pengamatan sikap dilakukan guru secara berkala, kemudian dibuat rekapitulasi untuk
dideskripsikan dan dilaporkan kepada wali kelas.
Pendidik melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik selama 1 semester. Laporan
guru ditindak lanjuti oleh wali kelas dan menjadi catatan wali kelas untuk memberikan deskripsi
penilaian sikap di rapor.

b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan kognitif dan kecakapan berpikir tingkat rendah
sampai tinggi peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui pencapaian
ketuntasan belajar, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemberian umpan balik kepada peserta didik oleh guru
sangat penting sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran.
Selanjutnya skema penilaian pengetahuan dapat ditunjukkan pada gambar berikut.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

Contoh format penilaian pengetahuan Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar.

54 Materi : Isi kandungan ayat-ayat tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta 55
hadits terkait.
No Soal Nilai Ket.

1 Jelaskan isi kandungan Q.S. al-Isra’/17: 32!

2 Jelaskan isi kandungan Q.S. an-Nur/24: 2!


Apa yang anda ketahui tentang pergaulan bebas dan
3
perbuatan zina?
Mengapa pergaulan bebas dan perbuatan zina harus
4
dihindari?
Bagaimana cara menghindari pergaulan bebas dan
5
perbuaan zina?

3. Pemanfaatan hasil penilaian pengetahuan


Hasil penilaian selanjutnya dianalisis dan hasilnya digunakan sebagai acuan dalam menyusun
program remedial dan/atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

a. Remedial
Pembelajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui pembelajaran ulang,
pemberian bimbingan khusus, pemberian tugas, atau pemanfaatan tutor
sebaya.

Contoh penentuan program remedial.


Jika peserta didik dalam satu kelas yang mencapai ketuntasan kurang
dari 50% maka bentuk pembelajaran remedialnya adalah pembelajaran
ulang. Gambar 9. Skema Penilaian Keterampilan

b. Pengayaan 1. Perencanaan penilaian keterampilan


Pengayaan pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai kompetensi Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi karateristik kompetensi dasar aspek
dasar ataupun untuk pengembangan dari kompetensi dasar yang sudah keterampilan untuk menentukan teknik penilaian yang sesuai. Tidak semua kompetensi dasar
ditentukan. dapat diukur dengan penilaian kinerja, penilaian proyek, atau portofolio. Penentuan teknik penilaian
didasarkan pada karakteristik kompetensi keterampilan yang hendak diukur. Penilaian keterampilan
c. Penilaian Keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dapat digunakan untuk
Penilaian ketrampilan tidak terlepas dari penilaian pengetahuan dan sikap. Dalam penilaian mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (dunia nyata). Penilaian
keterampilan harus mencakup keterampilan berfikir (abstrak) dan keterampilan kongkrit untuk mata keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0 sampai dengan 100. Teknik penilaian
pelajaran tertentu. yang digunakan sebagai berikut.

Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai tehnik antara lain penilaian praktek/ Contoh Format penilaian Keterampilan
kinerja, proyek, dan porto folio.
Materi : 1. Membaca ayat-ayat tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta hadits
terkait.
1 2 3
No Nama Siswa Nilai Predikat
a b a b a b
1
2

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

3
Aspek yang dinilai: Skor penilaian :
56 Aspek yang dinilai: Skor penilaian : 1. Menghafal Q.S. al-Isra’/17: 32 57
1. Membaca Q.S. al-Isra’/17: 32 2. Menghafal Q.S. an-Nur/24: 2 Perolehan Nilai
2. Membaca Q.S. an-Nur/24: 2 Perolehan Nilai Nilai = x 100
a. Lancar
a. Lancar Nilai = x 100 Skor Maksimal
b. Tidak Lancar
b. Tidak Lancar Skor Maksimal
Kriteria Nilai
Kriteria Nilai A = 80 – 100 : Baik Sekali
A = 80 – 100 : Baik Sekali B = 70 – 79 : Baik
B = 70 – 79 : Baik C = 60 – 69 : Cukup
C = 60 – 69 : Cukup D = < 60 : Kurang
D = < 60 : Kurang

2. Pelaksanaan Penilaian Keterampilan


Materi : 2. Menulis ayat-ayat tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta hadits Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta
terkait. didik. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik/ kinerja selama proses pembelajaran.
1 2 3 Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian
No Nama Siswa Nilai Predikat portofolio yang diberikan setelah pembelajaran.
a b a b a b
1 3. Pemanfaatan hasil penilaian keterampilan
Setelah penilaian dilaksanakan, guru memberikan umpan balik berupa komentar pada kinerja
2 peserta didik. Hasil penilaian kinerja tersebut selanjutnya dianalisis untuk mengetahui ketercapaian
3 kompetensi sehingga dapat menentukan rencana remedial atau pengayaan.

B. Penugasan
Aspek yang dinilai: Skor penilaian :
1. Menulis Q.S. al-Isra’/17: 32 1. Buat kisi-kisi lengkap dilanjutkan dengan penyusunan instrument.
2. Menulis Q.S. an-Nur/24: 2 Perolehan Nilai 2. Lakukan analisis hasil belajar sesuai dengan data yang Anda bawa.
a. Lancar Nilai = x 100 3. Buat program remedial dan atau pengayaan berdasarkan hasil analisis pada nomor 2.
b. Tidak Lancar Skor Maksimal

Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali C. Refleksi
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup 1. Peserta
D = < 60 : Kurang
a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan dalam
analisis penilaian hasil belajar dan memamfaatkan hasil analisis sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013.
Materi : 3. Menghafal ayat-ayat tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta hadits b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
terkait. sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam menganalisis
hasil belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam
1 2 3
No Nama Siswa Nilai Predikat pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.
a b a b a b
1
2. Instruktur
2 a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
3 kegiatan.
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis hasil
… … belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam pelaksanaan
remedial dan/atau pengayaan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

58 59

A. Uraian Singkat Materi


Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada penugasan di modul 1 dapat digambarkan dengan
gambar berikut.

Gambar 10. Rangkaian kegiatan penyusunan RPP

Dengan memperhatikan bagan di atas, maka rangkaian kegiatan dari analisis SKL sampai dengan
penilaian,serta analisis terhadap Silabus dan Pedoman Mata Pelajaran dijadikan sebagai bahan
dan acuan dalam menyusun RPP.

Berdasarkan pembahasan pada modul 1 untuk menyusun RPP perlu memperhatikan sistematika
RPP berikut.

1. Sistimatika RPP
a. Identitas
Sekolah : .................................................................
Mata pelajaran : .................................................................
Kelas/Semester : .................................................................
Tahun pelajaran : .................................................................
Alokasi Waktu : .................................................................

Penentuan alokasi waktu sebaiknya melalui analisis dari waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian
tiap IPK.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp) Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp)

Contoh dari penentuan alokasi waktu pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Silahkan tentukan alokasi waktu berdasarkan indikator yang dibuat dan berdasarkan karakteristik
Pekerti peserta didik dari sekolah bapak ibu, tanpa mengubah alokasi waktu yang sudah ditentukan pada
60 silabus. 61

b. Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Waktu
Kompetensi inti dituliskan dengan cara mengcopy dari Permendikbud No103 tahun 2014 ( KI
1.2 Meyakini bahwa pergaulan Mematuhi larangan Allah menjauhi pergaulan 1,KI 2, KI 3, KI 4 )
bebas dan zina adalah dilarang bebas dan zina.
agama Menolak pergaulan bebas dan zina. c. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
2.2 Menghindarkan diri dari
Menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan
pergaulan bebas dan perbuatan Kompetensi Dasar dari KI 3 Kompetensi Dasar dari KI 4
zina.
zina sebagai pengamalan Q.S. al-
Mengajak orang lain untuk menghindarkan diri Lihat dalam silabus Lihat dalam silabus
Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2,
dari pergaulan bebas dan zina Contoh 3.1……… Contoh 4.1 ……
serta hadis terkait
Dst Dst
Menyebutkan arti Q.S. al-Isra’/17: 32, dan
Indikator Pencapaian kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
Q.S. an-Nur/24: 2.
Merupakan penjabaran dari KD dengan Merupakan penjabaran dari KD dengan
Menjelaskan asbabun nuzul Q.S. al-Isra’/17:
memperhatikan hirarkhi KKO. Cara memperhatikan hirarkhi KKO. Cara
32, dan Q.S. an-Nur/24: 2
menjabarkan IPK dari KD lihat di modul 1 menjabarkan IPK dari KD lihat di modul 1
Menjelaskan isi kandungan Q.S. al-Isra’/17:
Contoh Contoh
3.2 Menganalisis Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.
135 3.1.1…. 4.1.1….
32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta Menyebutkan arti hadits tentang larangan
menit (3 3.1.2… 4.1.2 ….
hadis tentang larangan pergaulan pergaulan bebas dan perbuatan zina.
JP) Dst Dst
bebas dan perbuatan zina Menjelaskan isi kandungan hadits tentang
larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.
Memberikan contoh cara menghindari
Berikut ini adalah penjabaran KD dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti
pergaulan bebas dan perbuatan zina.
menjadi indikator pencapaian kompetensi. (lihat Modul 1 unit 1)
Menjelaskan hikmah dari menghindari
pergaulan bebas dan perbuatan zina.
d. Materi
Melafalkan bacaan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Cara menentukan materi pokok dan materi pembelajaran lihat di modul 1 unit 1
Q.S. an-Nur/24: 2 sesuai dengan kaidah
4.2.1 Membaca Q.S. al-Isra’/17:
tajwid dan makhrajul huruf. 270 e. Kegiatan Pembelajaran
32, dan Q.S. an-Nur/24: 2
Menguraikan hukum tajwid pada Q.S. al- menit (6 Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter
sesuai dengan kaidah tajwid dan
Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2. JP) setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di
makharijul huruf.
Menulis Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an- sekolah, keluarga dan masyarakat. Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan,
Nur/24: 2 dengan khat sederhana. dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan
Menghafal Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-
terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Nur/24: 2.
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan 135
Menghafal hadits tentang larangan pergaulan
Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an- menit (3 Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan yang dipetakan dalam pertemuan. Setiap
bebas dan perbuatan zina.
Nur/24: 2 dengan fasih dan lancar JP) pertemuan memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Menyempurnakan tulisan Q.S. al-Isra’/17: 32,
dan Q.S. an-Nur/24: 2 yang belum lengkap.
Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan:
4.2.3 Menyajikan keterkaitan 1. Membuka pelajaran dengan menyampaikan salam dan meminta salah satu peserta didik
Menyajikan hubungan keterkaitan antara
antara larangan berzina dengan untuk memimpin doa.
perilaku keimanan dengan larangan pergaulan
berbagai kekejian (fahisyah) yang 135 2. Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan (mengabsen dan mengelola kelas);
bebas.
ditimbulkannya dan perangai yang Menit (3 3. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-
Menyajikan hubungan keterkaitan antara
buruk (saa-a sabila) sesuai pesan JP) hari dan menjelaskan tahapan pembelajarannya (membuat kelompok);
perilaku keimanan dengan larangan perbuatan
Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an- 4. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
zina.
Nur/24: 2 5. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan (appersepsi).

Dengan demikian waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran KD 1.2, 2.2, 3.2, 4.2.1, 4.2.2,
danKD 4.2.3 membutuhkan waktu selama 675 menit. Untuk jumlah jam pelajaran yang dibutuhkan
(675 : 45 ) X 1 jp = 15 jp (diisikan dalam identitas).

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp) Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp)

Alat pembelajaran adalah setiap


Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan inti:
1) Pembagian kelompok
a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

peralatan yang dapat menunjang


62 b) Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat peta konsep mengenai jenis-jenis pergaulan 63
bebas dan dampak negatifnya, jenis-jenis perbuatan zina dan dampak negatifnya, cara
menghindari pergaulan bebas dan manfaatnya, dan cara menghindari perbuatan zina

efektifitas dan efisiensi pembelajaran


dan manfaatnya
2) Membuat produk untuk dijual (Mind Map)
a) Guru memberikan bahan baku (pokok bahasan) sesuai Kompetensi dasar
b) Guru membagikan karton untuk pembuatan produk
c) Guru membimbing setiap kelompok dalam pembuatan produk berupa Mind Map
dan lagu atau puisi
d) Peta konsep disusun di atas kertas plano berupa gambar, simbol, dan kata/frase/
dan dapat mempengaruhi tingkah
kalimat yang dibatasi maksimal 10-20 kata. Peta konsep dibuat semenarik mungkin.
e) Siswa melakukan Tanya jawab tentang proses pembuatan produk
f) Guru melakukan penilaian proses
laku peserta didik. Misalnya untuk
3) Membagi tiap-tiap kelompok menjadi 2 tim.
a) Setiap kelompok dibagi menjadi dua tim, yakni tim penjual dan tim pembeli.
b) Tim penjual terdiri dari 2-3 orang yang bertugas membuka stand untuk mempresentasikan
pembelajaran Pendidikan Agama
peta konsep terhadap kelompok lain yang datang berunjung ke kelompoknya. Tim
pembeli, yakni anggota yang tersisa, bertugas berkunjung ke kelompok lain untuk
berbelanja informasi yang disajikan tim penjual.
Islam dan Budi Pekerti KD 3.2 yaitu
menganalisis Q.S. al-Isra’/17: 32,
4) Tim pembeli berkunjung kepada kelompok penjual dari kelompok lain
a) Guru mengatur kegiatan kunjungan. Kegiatan kunjungan dilakukan sebanyak tiga kali
sehingga memungkinkan setiap kelompok berkunjung ke semua stand yang ada.

dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis


b) Guru membatasi waktu kunjungan. Waktu kunjungan selama 10 menit. Setelah 10
menit, tim pembeli harus berpindah ke stand berikutnya
c) Selama melakukan kunjungan, tim pembeli harus mencatat informasi yang disajikan

tentang larangan pergaulan bebas


di stand pada lembar kerja yang disediakan. Catatan ini penting sebagai dokumen yang
akan dibawa pulang ke kelompoknya masing-masing.
5) Tim pembeli kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menyampaikan informasi

dan perbuatan zina dibutukan alat


a) Setelah semua kembali ke kelompoknya masing-masing, tim pembeli bertugas
menyampaikan materi yang diperoleh dari kelompok lain dan menyusunnya dalam
lembar kerja yang telah disediakan

seperti: spidol, kertas karton plano.


b) Setiap kelompok memberikan penilaian terhadap stand kelompok lain dengan
mengisikan penilaian pada lembar kerja yang telah disediakan

Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan penutup:


1. Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan dari pembelajaran yang dilakukan

Sumber belajar adalah semua


dengan mereviu indikator yang hendak dicapai pada hari itu.
2. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator. Instrumen
penilaian menjadi lampiran RPP
3. Guru memberikan tugas kepada peserta didik. Materi tugas yang diberikan menjadi
lampiran RPP sumber yang dapat digunakan
f. Penilaian oleh peserta didik dalam belajar,
baik secara terpisah maupun
Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi. Penilaian
untuk mengukur ketercapaian indikator dapat dilakukan dengan beberapa macam tehnik
penilaian.Untuk lebih mudah dalam melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator
pencapaian kompetensi dijabarkan kedalam indikator soal. Berikut ini contohnya pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. secara terkombinasi sehingga
Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP.
mempermudah peserta didik untuk
mencapai kompetensi tertentu.
g. Media/alat dan Sumber belajar
Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran
untuk mencapai kompetensi yang menjadi tuntutan dalam pembelajaran. Media pembelajaran
sebagai alat bantu bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Media pembelajaran
akan mempengaruhi iklim , kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan dikelola oleh guru. Sumber belajar dapat berupa buku,
Dalam memilih media pembelajaran harus mempertimbangkan prinsip psikologi peserta
didik, antara lain motivasi, perbedaan individu. Emosi, partisipasi umpan balik,, penguatan data, orang, lingkungan, alam dan
sebagainya. Penulisan sumber
dan penerapan. Penggunaan media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang dan waktu. Misalnya dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Guru
meminta anak untuk mengamati video tentang larangan pergaulan bebas dan zina. Maka
video dapat menjadi media pembelajaran, sekaligus sebagai sumber belajar.
belajar di RPP harus jelas dan pasti.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp) Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp)

Berikut adalah contoh format RPP. Catatan :


Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dituliskan mulai dari KI 1
64
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sampai KI 4 , begitu juga dengan KD dan IPKnya. 65

Sekolah : 2. Telaah RPP


Mata pelajaran : Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Telaah RPP merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keterbacaan dan
Kelas/Semester : tingkat keseuaian RPP yang disusun guru dengan Standar yang ditetapkan. Dalam hal ini adalah
Alokasi Waktu : kesesuain RPP yang disusun dengan Standar Proses ( Permendikbud No 65 Tahun 2013 ) dan
Permendikbud No 103 tahun 2014 tentang pembelajaran di Pendidikan Dasar dan Pendidikan
A. Kompetensi Inti (KI) Menengah.
[disajikan Deskripsi Rumusan KI-1,KI-2, KI-3, dan KI-4 seperti yang dinyatakan dalam silabus]

B. Fokus Modul
KI-1:
KI-2:
KI3:
KI4:
Modul ini difokuskan pada teknis penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari mata
B. Kompetensi Dasar dan Indikator pelajaran Sosiologi yang akan digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
Kompetensi Dasar Indikator Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun mengacu pada ketentuan ketentuan yang
berlaku pada implementasi kurikulum 2013.
KD pada KI 1
KD pada KI 2
KD pada KI 3 … C. Penugasan
KD pada KI 4 …
Peserta pelatihan diminta menyusun RPP untuk sepasang KD (KD-KI 1, KD-KI 2, KD-KI 3, dan
KD-KI 4) dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
C. Materi Pembelajaran 
Peserta pelatihan diminta melakukan telaah RPP, Telaah dilakukan antarteman dalam kelompok.
[disajikan materi pokok saja, rincian materi setiap pertemuan dinyatakan dalam Lampiran]
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
Indikator: … D. Refleksi
[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan pertama]
a. Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta
b. Kegiatan Inti 1. Keberhasilan peserta pelatihan dalam memahami substansi dari setiap komponen yang
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara lengkap, materi rinci ada dalam RPP
pembelajaran dimuat pada Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1] 2. Meningkatkan kesadaran peserta pelatihan, bahwa RPP merupakan hal yang mutlak dan
c. Kegiatan Penutup wajib disusun guru sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas
2. Pertemuan Kedua: (...JP) 3. Menyampaikan kelemahan yang ada pada guru dalam menyusun RPP
Indikator: … 4. Menyampaikan tindak lanjut yang harus dilakukan peserta pelatihan dalam perancangan
[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan kedua] RPP
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti 2. Instruktur
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara lengkap, materi rinci pembelajaran 1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
dimuat pada Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 2] 2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menyusun dan menelaah RPP
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
E. Teknik Penilaian
[disajikan nama Teknik Penilaian, instrumen lengkap Penilaian setiap pertemuan dimuat dalam
Lampiran Instrumen Penilaian Pertemuan 1, Lampiran Instrumen Penilaian Pertemuan 2, dan
seterusnya tergantung pada banyak pertemuan]
F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar

Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1
2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1
3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2
4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2 dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 2 : Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (rpp)

Modul 3 : Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

66 67

A. Uraian Singkat Materi


Pada modul 3 ini akan dibahas
praktik pelaksanaan pembelajaran
sesuai hasil Modul 1 dan Modul 2.

1. Praktik Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang diorganisasikan menjadi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup seperti yang
dijelaskan pada modul 1 unit 3. Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan
pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
melalui kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, kontekstual,
dan kolaboratif . Praktik Pembelajaran dilakukan dengan Micro Teaching atau Peer Teaching
dengan langkah sebagai berikut.

1. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan Micro Teaching.


a. Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 orang
b. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi pada
Modul 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu penyajian.
c. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik sedangkan yang lain
mengamati jalannya pembelajaran dengan menggunakan instrumen pengamatan
proses pembelajaran (lampiran ....)
d. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk Micro Teaching
e. Menyiapkan peserta didik
f. Melaksanakan Micro Teaching dengan durasi waktu maksimal 20 menit.

2. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan Peer Teaching


a. Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4 orang
b. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah divalidasi pada
Modul 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan waktu penyajian
c. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik pembelajaran
sedangkan anggota kelompok yang lain mengamati jalannya peer teaching dengan
menggunakan instrumen pengamatan proses (Lampiran ...)
d. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk Micro Teaching
e. Mengkondisikan peserta pelatihan yang bukan anggota kelompok penyaji sebagai
peserta didik
f. Melaksanakan Peer Teaching dengan durasi waktu maksimal 20 menit

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 3 : Praktik Pembelajaran Dan Penilaian Modul 3 : Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

2. Praktik Pelaksanaan Penilaian


Sebagaimana dibahas pada modul 1 unit 4, pelaksanaan penilaian diawali dengan E. Refleksi
68 perencanaan berupa instrumen penilaian untuk ketiga aspek kompetensi yang akan 69
dilaksanakan berikut. 1. Peserta
a. Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set dalam
Untuk melaksanakan praktik penilaian sikap, Anda harus menyiapkan pembelajaran dan penilaian yang diperoleh selama aktivitas pada modul
instrumen penilaian sesuai dengan yang sudah dirancang di modul. Perlu ini.
diingat bahwa penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan sehingga b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini
umpan balik kepada peserta didik diberikan sesegera mungkin. sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk meningkatkan
b. Penilaian Pengetahuan praktik pembelajaran dan penilaian.
Praktik pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan sesuai dengan yang
dirancang pada RPP di Modul 2. 2. Instruktur
c. Penilaian Keterampilan a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
Sebagaimana praktik penilaian sikap dan pengetahuan, praktik pelaksanaan proses praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.
penilaian keterampilan juga dilakukan sesuai dengan yang dirancang pada b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik
RPP di Modul 2. pembelajaran.

B. Fokus Modul
Fokus modul ini adalah mempraktikkan pembelajaran dan penilaian mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti oleh guru sesuai dengan karakteristik prinsip pembelajaran dan
panduan pelaksanaan penilaian Kurikulum 2013. Praktik pembelajaran dan penilaian dilaksanakan
melalui micro teaching.

C. Review Video Pembelajaran


Sebelum melaksanakan praktik pembelajaran dan penilaian, lakukan review terhadap video mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk mengidentifikasi:

1. Kesesuaian dengan karakteristik dan prinsip pembelajaran


2. Model Pembelajaran
3. Panduan pelaksanaan Penilaian

Kemudian membahasnya dalam kelompok.

D. Penugasan
1. Review RPP yang sudah dibuat pada kegiatan sebelumnya. Kemudian,
lakukan penyesuaian untuk pelaksanaan micro teaching
2. Laksanakan praktik pembelajaran dan penilaian secara Micro Teaching
3. Secara berkelompok review hasil praktik pembelajaran

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 3 : Praktik Pembelajaran Dan Penilaian

Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

70 71

A. Uraian Singkat Materi


1. Pengolahan Hasil Penilaian
Kegiatan akhir setelah melakukan penilaian adalah melakukan pengolahan penilaian dan
melakukan pelaporan hasil belajar. Tujuan pengolahan penilaian hasil belajar baik sikap,
pengetahuan maupun keterampilan yang dilakukan dengan berbagai teknik penilaian sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran adalah untuk mengetahui kompetensi akhir hasil belajar pada
setiap mata pelajaran dalam kurun waktu satu semester.

Berikut penjelasan cara mengolah data nilai hasil belajar baik sikap, pengetahuan dan
keterampilan.

1. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial


Berikut disajikan langkah-langkah untuk melakukan rekapitulasi dan membuat deskripsi
pencapaian sikap selama satu semester .

a. Guru mengelompokkan atau menandai catatan-catatan sikap peserta didik yang


memperlihatkan perilaku sangat baik (SB) dan atau perilaku perlu bimbingan (PB) yang
dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual maupun sikap sosial.

b. Guru membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester.

c. Guru membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan
catatan-catatan jurnal untuk setiap peserta didik.

d. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru mata pelajaran dan guru
BK. Kemudian, dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial,
wali kelas menyimpulkan rumusan deskripsi pencapaian sikap spiritual dan sosial
setiap peserta didik.

e. Kesimpulan sikap spiritual dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti menjadi
acuan utama dan didukung oleh kesimpulan sikap spiritual dari guru mata pelajaran
lain dan guru BK dengan deskripsi menggunakan kalimat mencerminkan perilaku
sikap spiritual yang menonjol positif dan sikap yang perlu bimbingan. Selanjutnya,
kesimpulan sikap sosial dari guru PPKn menjadi acuan utama dan didukung oleh
kesimpulan sikap sosial dari guru mata pelajaran lain, guru BK dengan deskripsi
menggunakan kalimat mencerminkan perilaku sikap sosial yang menonjol positif dan
sikap yang perlu bimbingan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas


Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

Berikut merupakan gambar alur pelaksanaan penilaian sikap


Ketaatan Berperilaku Toleransi
Berdoa Deskripsi dalam
No Nama Beribadah Syukur Beragama
72 Rapor 73
SB PB SB PB SB PB SB PB
2 Ade √ √ √ √ Dengan bimbingan
dan pendampingan
yang lebih, Ade
akan mampu
meningkatkan sikap
dalam ketaatan
beribadah,
berperilaku syukur,
berdoa, dan
toleransi bergama
3 Yenny Yeni memperlihat-
kan sikap yang baik
dalam ketaatan
beribadah,
berperilaku
syukur, berdoa,
dan toleransi
beragama1)
4 Vipti √ √ Diana sangat baik
dalam ketaatan
beridah dan
dengan bimbingan
dan pendampingan
yang lebih, Vipti
akan mampu
meningkatkan
sikap toleransi
beragama
Gambar 11. Alur Pelaksanaan Penilaian Sikap
Karena tidak ada catatan dalam jurnal guru mata pelajaran lain maka yang menjadi nilai sikap untuk
Berikut disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi sikap spiritual dan deskripsi dalam Yenny diambil hanya dari guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
rapor.
Tabel 10. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Sosial
Tabel 9. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual

Tanggung
Ketaatan Berperilaku Toleransi Kerjasama Peduli Pro-aktif Deskripsi dalam
Berdoa No Nama jawab
Beribadah Syukur Beragama Deskripsi dalam Rapor
No Nama
Rapor SB PB SB PB SB PB SB PB
SB PB SB PB SB PB SB PB
1 Agus √ √ √ √
1 Deni √ √ √ √ Deni sangat baik
dalam ketaatan 2 Enung √ √ √ √
beribadah, 3 Ismun
berperilaku syukur,
4 Ninik √ √
berdoa, dan
toleransi bergama

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

2. Penilaian Pengetahuan KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek
Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester untuk KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau praktik
74 mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Hasil penilaian pengetahuan dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir 75
yang dilakukan oleh guru dengan berbagai teknik penilaian dalam satu semester direkap dan keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu
didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada
dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai skala 0 – 100 dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat capaian kompetensi.
akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut diperoleh dengan cara merata-ratakan
hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Nilai akhir pengetahuan selama satu Contoh :
semester pada rapor mempertimbangkan penilaian hasil belajar oleh guru dalam bentuk penilaian Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
harian dan penilaian oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir. Nilai akhir tersebut ditulis Pekerti kelas X yang dilakukan melalui praktik pada KD 4.2.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2.2
dalam bentuk angka pada skala 0 – 100 dan predikat (D- A) serta dilengkapi dengan deskripsi sebanyak 2 kali. KD 4.2.3 dinilai melalui 1 produk dan 1 proyek.
singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.
Tabel 12. Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan
Berikut tabel contoh rancangan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Nilai Akhir
Islam dan Budi Pekerti kelas X semester I. KD Praktik Produk Proyek Portofolio
(Pembulatan)

Tabel 11. Contoh Pengolahan Nilai Pengetahuan 4.2.1 80 80

Hasil Penilaian Harian Penilaian 4.2.2 70 80 80


Rerata
No. Nama KD Akhir 4.2.3 70 90 80
1 2 3 4 ... (Pembulatan)
Semester
Rerata 80
1 Ani 3.1 75 68 70 71
3.2 60 66 70 65 Keterangan:
a. Pada KD 4.2.1 dan 4.2.2 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, sedangkan untuk
3.3 86 80 90 80 84 4.2.3 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan proyek dan produk.
3.4 80 95 88
b. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai akhir pada setiap KD.
3.5 88 80 84
c. Nilai Rapor = 80 + 80 + 80 = 80 ≈ 80
Nilai Rapor 78 3
d. Memiliki keterampilan dalam menyajikan keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai
Keterangan:
kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan
Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2
a. Penilaian harian dilakukan oleh guru dengan cakupan meliputi seluruh indikator dari satu
kompetensi dasar

b. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
2. Pelaporan Hasil Belajar
Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi peserta didik pada sikap spiritual,
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan penilaian
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah karena karakternya
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut
berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang menggambarkan sikap yang
menonjol dalam satu semester.
c. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali yang terdiri atas PH dua kali dan PAS satu
75 + 68 + 70
kali, maka nilai pengetahuan pada KD 3.1 = = 71 Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas.
3
Agus:
d. Nilai akhir rapor = = 78
Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki toleran pada agama
yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang
e. Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik dan/atau kompetensi
yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai peserta didik adalah KD 3.4 dan
Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas.
yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2.
Contoh deskripsinya: memiliki kemampuan Menganalisis makna al-Asma al-Husna: al-Karim, Agus:
al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir, namun perlu peningkatan pada Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam pergaulan; sikap
kemampuan Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2. kepedulian mulai meningkat.

3. Penilaian Keterampilan Selanjutnya, hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, bilangan bulat (skala 0 – 100) dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat yang
portofolio, dan bentuk lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada setiap menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol dalam satu semester.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

Predikat pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan angka bulat dengan skala Form Rapor Form Pengolahan
0-100, ditentukan berdasarkan interval predikat yang disusun dan ditetapkan oleh satuan
Semester 1 Semester 2 Rerata
76 pendidikan. No. Mata Pelajaran KKM Ket. 77
Penget. Keteram. Penget. Keteram. Penget. Keteram.
Konsekuensi dari sistem Paket adalah kenaikan kelas. Berkaitan hal tersebut diatas, maka setiap Kelompok A
sekolah wajib memilki kriteria kenaikan kelas yang mengacu kepada Panduan Penilaian yang
Pendidikan Agama
diterbitkan Ditjen Mandikdasen dan disesuaikan dengan karakteristik sekolah. Salah satu syatat 1 60 65 70 70 70
dan Budi Pekerti
kenaikan kelas adalah bahwa siswa tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-
masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran Pendidikan
yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap, nilai 2 Pancasila dan 60 65 65 70 70
akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun Kewarganegaraan Jumlah
pelajaran tersebut. 3 Bahasa Indonesia 60 55 60 60 70 58 Tidak
Tuntas =
4 Matematika 60 60 70 56 63 58
Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan ketuntasan belajar untuk 3 MP
pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar untuk keterampilan 60. 5 Sejarah Indonesia 60 60 70 72 75 Maka
siswa
6 Bahasa Inggris 60 65 68 70 70
Form Rapor Form Pengolahan tsb.
Kelompok B TIDAK
Semester 1 Semester 2 Rerata
No. Mata Pelajaran KKM Ket. 1 Seni Budaya 60 75 75 75 75 NAIK
Penget. Keteram. Penget. Keteram. Penget. Keteram. KELAS
Pendidikan
Kelompok A
Jasmani,
Pendidikan Agama 2 60 60 60 60 58 59
1 60 75 76 77 80 Olahraga, dan
dan Budi Pekerti
Kesehatan
Pendidikan Prakarya dan
2 Pancasila dan 60 70 70 80 70 3 60 75 75 75 75
Kewarganegaraan Kewirausahaan

3
4
Bahasa Indonesia
Matematika
60
60
57
58
58
60
57
60
65
60
57
59
62 Jumlah
Tidak
Tuntas =
B. Fokus Modul
2 MP
5 Sejarah Indonesia 60 65 65 65 65 Maka Fokus modul ini adalah mempraktikkan pengolahan dan pelaporan hasil belajar mata pelajaran
6 Bahasa Inggris 60 70 70 70 70 siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh guru sesuai dengan panduan penilaian SMA
tsb. NAIK
KELAS Kurikulum 2013. Praktik pengolahan dan pelaporan dilaksanakan melalui kerja kelompok.
Kelompok B
1 Seni Budaya 60 65 67 65 70

2
Pendidikan
Jasmani, 60 58 60 62 60 60
C. Penugasan
Olahraga, dan
Kesehatan
1. Lakukan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar dengan menggunakan data yang
3 Prakarya dan 60 70 65 70 70 diberikan (Data nilai satu semester/KD/Mapel)
Kewirausahaan
2. Secara Berkelompok review hasil praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Modul 4: Praktik Pengolahan Dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

D. Refleksi
1. Peserta

a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set yang dalam pengolahan dan
pelaporan hasil belajar yang diperoleh selama aktivitas pada modul ini.
b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih
ada yang belum dipahami atau membingungkan.
c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk meningkatkan praktik pengolahan
dan pelaporan hasil belajar

2. Instruktur

a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama proses praktik


pengolahan dan pelaporan hasil belajar
b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik pengolahan dan pelaporan
hasil belajar

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Anda mungkin juga menyukai