EffilsffiUn
IffinsbrLuwm
,$&i
I
u
I
tr
\ \tl
I
: L
I s
I ,
I T
r
I
-
il 1
I
l,
\
a
,rt I
,* nLore
I .f (eJer
7 {'iS T ffi
STAATEGI KOIIIUNfKASI
Perubahan P er cep atan P enc e gahan S tunting
ili Kabupaten Lamongan
Iahun \
I
PerTrbalran Dalam Pencegahan Stunting
Daftar lsi
Kata Pengantar... i
A. Lalar Belakang I
B. Tujuan dan lndikator Capaian 3
c. Landasan Skategi Komunikasi Perubahan Perilaku o
Percepatan Pencegahan Stunting
F. 18
LAMPIRAN.I.AMPIRAN
Matrik 1 Masalah Perilaku dan Praktek......... 29
Matrik 2 Analisa Saluran / Kanal K0munikasi,,,,,,,..,,.,,,,,,,,,,,,, 36
Daftar lsi
@ *ll,=.1;_.*;1*egHil*i:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ijin dan karunia-
inlervensi gizi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesisfik dan gizi sensitif.
Pengalaman global menunjukkan bahwa penyelenggaraan intervensi terpadu yang
melibatkan lintas sektor dan menyasar kelompok prioritas di lokasi prioritas merupakan
kunci keberhasilan perbaikan gizi dan lumbuh kembang anak yang pada akhimya
membantu tefiadap pencegahan stuntrng.
Strategi Nasional Percepatan Sfunting terdiri dari lima pilar yaitu 1) Komitmen dan
belakang urgensi permasalahan slunting di lndonesia, tujuan umum dan tujuan khusus
yang dicapai, kelompok sasaran, kerangka teon dan peta jalan (road map) sebagai
panduan pelaksanaan program, pesan-pesan kunci, indikator program, pengaturan
pembagian peran dan tanggungiawab, pemantauan dan evaluasi, serta conloh
impelementasi kegiatan yang dapat dilakukan.
Krtr Prntantat
Perubahan Dalam Pencegahan Stunting
masing.
Kami ucapkan tenma kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
BUPATI GAN
i SH, MM
Keta Pcntrnt!r ti
@; a
Unrs lo$ete
la[uprtsn Lamonurn
7
7
I
II
7
Psndahuluan
STNATEGI KOI$UNTKAST
Perubahan \ lam P erceyt atan P encegahan Stunting
iti l(ab up at en L emo n gan
I
Iahun
Komunikasi
@P,gilff,,$i Dalam Pencegahan Stunting
BAB I
PENDAHULUAN
A. I.ATAR BEI.AKAiIG
Sfunflng atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat
kekurangan gizi kronis dan stimulasi psikososial s6rla paparan infeksi berulang
terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak
berusia dua tahun.t Anak tergolong sfuntlng apabila panjang atau tinggi badannya
Srunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPK tidak
Kerugian 6k0n0mi akibat stunfing pada angkatan keria di lndonesia saat ini
dlperklrakan mencapal 10,5 7o darl Prcduk Domestik Bruto (PDB), atau setara dengan
RP 386 lriliun s
merupakan salah satu masalah gizi terbesar pada balita di lndonesia. Hasil Riset
Masalah gizi lain torkait dengan stunling yang masih meniadi masalah kesehatan
masyarakat adalah ane-mia pada ibu hamil 48,9 70, Berat Bayi Lahir Rendah/BBLR
6,2 Yo, balita dengan status gizi buruk 17,7 7o dan anemia pada balita,
Masalah Gizi Konteks lndones;s' zpenyebab langsung masalah gizi pada anak
termasuk stunflng adalah rendahnya asupan gizi dan status kesehalan. Penurunan
sfunflng menitikberatkan pada penanganan penyebab masalah gizi, yaitu faktor yang
berhubungan dengan ketahanan pangan khususnya akses terhadap pangan bergizi
(makanan), llngkungan sosial yang terkait dengan praktik pemberian makanan bayi
sarana alr bersih dan sanitasl (lingkungan). Keempat faktor tersebut mempengaruhl
asupan gizi dan status k6s6hatan ibu dan anak, lntervensi torhadap keempat faktor
intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, Pengalaman global menunjukkan bahwa
prioritas merupakan kunci keberhasilan perbaikan gizi dan tumbuh kembang anak,
Di Kabupaten Lamongan yang terdiri dari 462 desa dan 12 kelurahan, total
dari 65.149, dan Bulan Timbang Februari 2019 sebanyak 6.567 anak atau 9,48 7o dari
tingkat pengetahuan dan faktor perilaku, dilihat dari hasil capaian kegiatan adalah
sebagai berikut : lbu balita yang menyusui secara eksklusif (Asi Eksklusif) data
tahun 2018 s€jumlah 1.939 atau 68,4 70, Keluarga yang terbiasa dengan
mengkonsumsi buah dan sayur (survey PHBS rumah tangga) 92,97 70, Keluarga
dengan kobiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun/CTPS (survey PHBS rumah tangga)
;Bappenas.(2018). Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penurunan Slunfhg. Rembuk Sun[ing: Jakarta,
sLevinson, FJ., and Y. Bala.ajan. (2O13). Addressing malnutrition rnultisectorally: what have we learned f.om .ecent
internationalexperience, UNICEF Nutrition Working Paper. UNICEf Bnd MDGAchievement Fund. NewYork.
sisanya .iamban cemplung 27,16 o/o). Desa ODF 474 Desa ('10070), kecamatan ODF
27 kecamatan, akses keluarga terhadap air bersih 90 %, air bersih yang memenuhi
o/0,
standar layak konsumsi (hasil IKL) 84 rumah sehat (hasil IKL) 89, 21 %,
terpadu agar teriadi pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing pemangku
dan mobilisasi sosial akan saling melengkapi dan meneguhkan untuk mempe*uat
proses pengambilan keputusan, koordinasi, kualitas dan akuntabilitas program yang
akan diimplementasikan.
tujusn khus'a, yaitu meningkatkan kesadaran publik dsn mengubah perilaku kunci
Tabel 1
Tujuan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan
Stunting Kabupaten Lamongan
perubahan perilaku.
konteks lokal,
Sfunting ini disusun untuk memberikan arahan dan panduan kepada para pemangku
seperli platformyang dapat dipakai untuk melakukan komunikasi antar pribadi, pilihan
kanal komunikasi yang dapat digunakan untuk setiap kelompok sasaran, usulan
kegiatan untuk mengimplementasikan komunikasi antar pribadi, kampanye, dan
advokasi kebijakan dan gambaran indikator capaian dari seluruh kegiatan tersebut.
O, DASARHUXUII
Berlkut adalah beberapa landasan hukum yang mendasari Pedoman
Nasional Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan Sfunting:
Pelayanan Minimal,
7. lnstruksi Presiden Nomor 'l Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas).
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 44 tahun 2018 tentang
Puskesmas,
'14. Keputusan Monteri Kesohatan Rl Nomor HK,02,02/Menkes/52/2015 tentang
19. Peraturan Meoteri Dala{n Negeri Rerublk lndoneskl Nornor 100 tahun 2018
I ,
$trategi llomunikasi7
Peru[ahan Perilaku
7
7
7
STNATEGT KOIilUNII(AST
Perubahan lam P ercep atan P encegahan Stunting
di KabupatenLamangan
Iahun
@ P, *nl,?,$J., #,r*T-*lHI;
BAB II
dl Kabupaten Lamongan mellputi: (1) analisls sltuasi; (2) kelompok sasaran; (3) struktur
dan dimensi pesan kunci; (4) pendekatan komunikasi yang diperlukan; (5) pengelolaan
saluran komunikasi dan (6) desa/kelurahan materi komunikasi.
A, ANALISIS SITUASI
l. Anallu kependudukrn/demograf, :
Jumlah penduduk Kabupaten Lamongan berdasarkan proyeksi BPS Jawa Timur
kelamin dilihat dari perkembangan rasio jenis kelamin yaitu perbandingan laki-
relatif seimbang yaitu 577.693 (30,58.%) jiwa penduduk laki-laki dan 611.220
Jumlah kematian bayi tahun 2018 sejumlah 87 anak, sedangkan kematian balita
Keladian BBLR merupakan salah satu faktor penyebab kematian perinatal dan
angka gizi buruk sejumlah 94 (0,27 o/o) balita dan BGM sebanyak 396 (6,5 0/o)
1) Umum
Dokter : 171 Oang
2l Bidan : 941 Orang
3) P€rarvat : 1,627 Orang
4) Perawat Gigi : 22 @ang
5) Kesehatan Masyarakat : 7 Orang
6) Kesehatan Lingkungan : 25 Orang
7) Nutrisionis : 61 Orang
b. Sarana Kesehatan
sakit khusus 3, RS Swasta 6, klinik 69 buah dengan 43 klinik rawat ialan dan
26 klinik rawat inap, 97 apotek, 4 toko obat dan 1 unit tranfusi darah (PMl).
c. Pembiayan Kesehatan
4. Upaya Ketehatan
Hasil cakupan pelayanan anak balita tahun 20'18 57.187 ( 91,0% ) dari
jumlah balita 62.851, pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI tahun 2018
1) Balita BGM padatahun 2018 sebanyak 396 (0,6%), dari 70.460 balita.
94 balita,
3) Pemberian Vitamin A pada tahun 20'18 sebanyak 78.826 (100 0h), dan
78.645 balita.
4) lbu hamil mendapat tablet F€ pada tahun 20'18 sebanyak 17,313 (99,67
o/ol dar117.369 ibu hamll,
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang
ASI-nya m€njadi amis, bayi baru lahir diberikan makanan nasi dongan pisang
yang dlhaluskan, bumil tidak boleh makan sayur t€rong nanti bayinya menladi
kisut, ibu nifas tidak boleh makan telur alasan gatal, ibu hamil tidak boleh makan
sayur kemangi alasan sesak, ibu hamil tidak boleh makan ikan lele dengan
alasan bayi gerakannya cepat.
6. Analisa lingkungan
Untuk memperkecil resiko tefladinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai
akibat dari lingkungan yang kurang sehat, telah dilakukan berbagai upaya untuk
kondisi lingkungan antara lain rumah sehat, air bersih dan sarana sanitasi dasar
seperti p€mbuangan air limbah, tempat sampah dan kepemilikan jamban serta
sampel alr minum sejumlah 147 sampel. Pemeriksaan yang dllakukan adalah
meliputi pemeriksaan flsik, bakteriolgis dan kimia, Dari 147 samp€l yang
0/0.
diperiksa, yang sudah memenuhi syarat beriumlah 130 sampel atau 88,44
kader pada lbu ballta yang datang ke posyandu, integrasi program dan
keterpaduan antar jejaring, rewad gada kder,
1. Kelompok Primer
Kelompok primer adalah kelompok yang tergabung dalam rumah tangga dengan
a. lbu hamil
b. lbu menyusui
e. Tenaga kesehatan
f. Kader
2, Kelompok Sekunder
Kelompok sekunder adalah kelompok yang berpotensi untuk melahirkan,
mencegah dan mengoreksi anak slunting dimasa mendalang dan kelompok
penyedia layanan kesehatan:
b. Remaja
3, Kolompok ToElor
Kelompok tersier adalah pihak-pihak yang teriibat sebagai lingkungan
pendukung bagi upaya percepatan pencegahan stunting,yang terdiri dari:
c. Dunia usaha
Struktur dan dimensi pesan yang akan menjadi panduan utama materi
komunikasi dalam implementasi percepatan penurunan stuntrng di Kabupaten
1. Advokasi Kebijakan
2. Kampanye Publik
sfunfing melalui 1000 HPK, STBM 5 Pilar, dan Germas; Pameran Germas,
Slaran Radio; Radar Bojonegoro Jawapos; Senam Germas dan Senam Stunting
(Emodemo) bagi petugas gizi, petugas promkes dan kader posyandu. Tindak
lanjut pelatihan emodemo diterapkan di posyandu bagi lbu balita yang hadrr di
Posyandu.
4. MobilisasiSosial/Masyarakat
Stunting, sosialisasi pencegahan stunting oleh lbu Ketua TP. PKK bagi kader
1, Pertemuan hhp mukr, antara lain melalui Karang Taruna, PKK, Dharma
balita, kelas Asuhan Mandiri (Asman) Toga dan Akupresur, Poskestron, Saka
Bakti Husada ( SBH ), kelas Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).
radlo, koran, televlsi Citra TV, webslte Dlnks, banner, wayang sfunllng, media
masyarakat,
D6sain materi komunikasi yang akan digunakan adalah leaflet, lembar balik,
banner, baliho, media lsi Piringku dari Kemenkes, media promosi wayang stunting
dari Dinas Kesehalan Provinsi Jawa Timur, mug Promkes, kaos dan topi pencegahan
stunfrng.
I
I
ftenuila llomunikasi 7
k
Psru[ahm Perilaku
7
7
7
7
STRATEGI KOIilUNII(AST
Perubahan alam P ercegt atan Stunting
P encegahan
diKabupatenLamongan
tl
Iahun
\\
@ f**l:sv:,**rs*iHft
BAB III
l. Rrguhl
Regulasl yang sudah dlbuat adalah Peraturan Bupall Nomor 07 Tahun 2019
2. Kebutuhan Anggaran
3. Kegiatan
a, Advokasl kebllakan
stunting.
masing 0PD. Sebagai indikator capaian dari kegiatan ini adalah semua
b. Mobilisasi Sosial
1000 HPK (hari p€rtama kehidupan) dimulai sejak ibu hamil, ibu menyusui,
1) lbu Hamil
2) lbu menyusui
c) kelas ibu balita, melalui pertemuan kelas ibu balita sesuai dengan
kelompok usia : G< 6 bulan, 6 bulan -< 2 tahun dan 2-5 tahun
usia
per tahun
KAP (Komunikasi Antar Pribadi), media cEtak berupa KCS (Kartu Catin
tontang pola asuh yang benar, Kegiatan ini dilakukan 3 kali per tahun
di tiap desa,
7) Kader
c. Kampanye publik
aset yang di miliki dan upaya kolaborasi terkait pencegahan Stunting agar
1) lbu hamil
mengonsumsi TTD
Kampanye publik pada anak usia 0-23 bulan dilakukan dalam bentuk
kegiatan sosialisasi melalui media cetak, IGP dan lembar balik untuk
Pribadi)
Strategi komunikasi ini di susun berbasis teori dan riset, serta proses
interaksi kelompok sasaran agar terbentuk pesan kunci dan
pendekatan komunikasi yang paling cocok untuk memotivasi
pengetahuan,sikap dan perilaku individu secara konsisten dan
berikut.
a) lbu hamil
Komunikasi perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi
pada ibu hamil dilakukan melalui saluran komunikasi Cetak dan
b) lbu menyusui
Komunikasi perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi
pada ibu menyusui dilakukan dalam bentuk kegiatan :
setahun
manfaat TTD dan cara konsumsi yang benar bagi WUS dan
Rematri melalui media KAP dan media cetak dengan frekuensi 12
e) Petugas kesehatan
Komunikasi perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi
setahun
0 Kad€r kosehatan
f'
Pemantauan E tualuasi
7
v
7
STNATEGI KOIilUNIKASI
Perubahan lam P erceytatan Stunting
P encegahan
di KabupatenLamongan
Iahun
Komunikasi
@P,l:**f,'*$i, Dalam Pencegahan Stunirng
BAB IV
Kegiatan pemantauan yang harus dilakukan secara rutin oleh pihak-plhak terkait :
target kegiatan, alokasi pendanaan, dan indikator komunikasi antar pribadi dalam
program pencegahan sluntr;ng.
4. Pemantauan dilakukan setlap enam bulan sekall kepada Bupatl secara terpadu
6, Hasil monitoring akan menjadi bahan masukan dalam molakukan evaluasi upaya
komunikasi dalam pencegahan sfunllng secara keseluruhan.
Kegiatan evaluasi yang harus dilakukan secara rutin oleh pihak-pihak terkait:
pribadi yang termasuk di dalamnya adalah target kegiatan, alokasi pendanaan dan
4. Waktu evaluasi dilakukan 1 tahun sekali, melalui lapran pada rapat koordinasi forum
komunikasi lintas program pada akhir tahun,
5. Hasil evaluasi dilaporkan ke Gubernur oleh Bupati dan akan dilaporkan kepada
Menteri Kesehatan,
7
E:
!
a
7
7 Matrilr
7
STNATEGI KOIfiUNII(AST
Perubahan lam P ercEt atan P encegahan Stunting
di Kabupatenlamongan
fl
Iahun
G
f,,/
grratggi Komunihasi
Fr,",ro,rhin Pe:'tllku D;rl r PentL'grh;,n Sturrt;l4l
XATRIK I
MASAI.AH PERII.AKU DAN PRAKTEK
lbu Hanil Anemia Kur gmya kepduhan ibu dalan minm hblet Fe Edukasi tentau manfaa TTD urt* kehamilannya (ibu
(mud, bosan, td<ut bayinya besar) dan janinnya)
Kurangnya asupan makanar yaE mengardung zat Penguatan kelas ibu hamil sesud standar
besa (Fems)
Kurangnya makan kan dan deirE merdr Konseling gizi seimbaE pada ibu tlamil derEan lsl
PIRINGKU
Kurrrgnya pergelahuan ibu tenbng kebut han gizi Konseling mafaat makan ikan hagi ibu dan janinnya
selana hamil bagidiri dan iailnnya
Adarya peflydit irfrksi / peqrekit penyeria sekrB Pemberian PMT pada bumil
kehanilannya Pemanta n pemberian TTD
lbu Hamil Bumil KEK Seiak Rematri / Catin sudah KEK - Pemanfaat buku KIA sebeai media belaiar bagi ibu
hamil,
Konselin a rem
Kurangnya asupan gizi pda ibu hamil Konseling pada bunt'l dan keluarga ttg gzi s€innbang
iibu hamil
Pemberian PMT
Sosral ekonomi rcndah - Pemberian PMT baqi lbu hamil KEK
Ma makaoar selama h nil ikuti Klasmil
Saat hamil muda mual muntah bedebih - Tatalaks la ibu haml denqan hypercmesis
Adanya penyakit infd(si Penanganan penyakit infuksirrya
lbu menyusui Cakupan pemberian ASI lhr Menyusui memb€rikar MP-ASI s€belum usia 6 Konseli Maflfaat ASI erclusit
eksklusif rcndah fulan Sosialisasi IMD
Pengetahuan ibu dan keluarga yang rendah - Membentuk kelas KP-ASI
bntang manfaat ASI eskLrsif Pelatihan kons€lin ut
Peran orang tua / nerEk yang lebih dominan Klas Nenek Asuh
- tbu bekeda Klas Nenek Asuh
Klas lbu Bdita
Cara Memerah.l\/en dan iakn ASIP
Kurangnya dukungan Sarana dan prasarana yang tidak mendukung di Menetapkan kebijakar untuk peryediaan srana laktasi
lingkungan tempat kerja bmpat kerja di tempat keria dan terpat{empa umum
terhadap ibu menyusui
Anak Usia 0-23 bulan TUak mendapa0€n ASI Kurangnya pengetiluan dan ketrampl l ibu dalan Sosialis6i tentang mantaat ASI esk[6if,
eksklusil membedkan ASI eksklrEif
Pemdraman ibu tentang manfaat IMD yang renddr Melaksanakan IMD @a semua bayi lahir
Sarana prasarana yarE t'rdd( mendukum Penyediaan sarana lakhi ditempat kerla
Lahir dengan BBLR Kurangnya asupan gizi selana hamil Penguahn kelas ibu haril
lbu hamil KEK dar anemia Pemantauan kehamilan.
Pemberhn TTD
Sosial ekonomi yang renddr - Pemberian bantuan PMT pemulihan
Penyakit infeksi dan sanitasi yang tidak hyak Selama hamilminimd lx periksa ke dr, Obgyn
Pemafiauan pertunhlllar d perkembarEm selama
usia baduta
Pemicuar
Penydihan tenatang dampak lingkungan yang tidak
layak
Pemberi ASl esklrEif dlailhn dengan pemberian
MP+SI sesuai stand
Pemberian PMT penuriang/pemulihan
- Cooking cl6s
- Pelita LA (Peduli Balita Lamngan)
wts Kekurangan Energi Konis Pola makan yang salah - Mempromosikan lsl PIRINGKU
(XEK) sebetum hanil - i(das Catin
- f\orEelinq KesDro Catin
Remaja Putri Anemia dan KEK Tirak mau merukonsumsi TTD yap diberikan di - dil caa korBurNi
lofiseling bntmg manfaat TTD
sekolah kaEna berefek mual vatr benar
Pola makan yau ketat / lebih suka diet - lclas Remdri
- llempromckan / rEngkampanyrkan keaneka
raanan md(anan demar lsl PIRINGKU
- Pemberian TID pada Remdri
Pengasuh anak Pola asuh yang salah Kurangnya hr{gung iailab d pengetahual - Femberdayaan keluaroa rnelalui PKK
dalam pengGuhan alak Kdas lbu &ALITA
Kader Kualitas kader kurang Kualitas kader kuraru maksimal Refiesin kader
Pengetahuan kader kurang Usia dan tingkd perndraman Fenanbah l ah kder.
l(derisasi
Adanya tug6 rangkap kder Keterbasan SDM lnsentif kader dinaikkan
R#ard se .ll I in
- Femanbahan iumlah
Seri a
-:--Peqg ntian kepda desa - Adlokasi kepada Kades / canat
Toma T 0ga Peran serb belum maksimal Kurangnya pelibabn Toma dan Toga dalan Adarya koordinasi Tom / Toga dengan petugG
kegiatan dititilg kes€hatan kesehatan
lhlibatkan ddan SIVID / MMD
Jejaring sosial Kurang optimalnya keterlibatan Kurmgnya koordinasi dar integrGi pelaksalaar - lntegr6i prcgram dan keterpduan antar jeiaring
jejaring sosial ddam maalah Iegiatan
penanganan stunting
MATRIK 2
KABUPATEN :tAllOt{GAN
Saluran/Kanal
Jenis Yang Ada Kendala Sasaran Yang Diminati
Komunikasi
Media Cetd( Leaflet Jumlahnya kurang karena Penambahan anggaxan untuk Leaflel
anggarannya rerddr pengdaan cetak
Poster Belum terdistribGi secaB merata Penempatan dan pendistbusian Baliho
daer* lokus stunting
terutama di media sesuai kebutuhan
Lembar balik Penggunaan bu terbatas pada Perlunya materi cet* yag lebih Poster
petugas kesehatan kreatif, imvatif dan rnenarik
Buku KIA Minat baca masyarakat rendah
Baliho Desainnya yang kurang menarik
Rollbanner
Media Audb Dar Audio Urdeotron Belum ada knena kebfuatasan Pengusdan Egaran untuk Videotron
Visual anggaran pengdaan videot on
Rekaman suara iklan Jaringan intemet befum maksimal Mensosidisasikan sitran rdio lokal
layanan masyarakat dan rnembuat jadwal
Telectnference
Saluran/Kanal
Jenis Yang Ada Kendala Sasaran Yang Diminati
Komunikasi
Media Brodcast Dan Radio Belum teriadwal secara rutin radio dan Buat ilOU dengan Humas Pemkab TV
D ital TV TV lokd yang ada di Kab terkait idml siaran publik6i stunting
Media Digitial Website Dinkes Belum s€mua masyarakat mengetahui - Mensosidisasikan alamat website FB
adanya rebs e tecebut i-{!!!e!-q4rPe!-ke-!!SEu99a
[-Mengis materi u,ebsite bb dengan lnstagram
mate rirnateri terbaru
KomurfGsi Antar Pribdi Kelas ibu hamil Kehdiran yang kurang maksimal Pendekatil pda ibu hamil dan balita Reward kader
Dan Kdompok Kecil belum fiElibatkan suami & keluarga melalui TP-PKK & dasawisma
Kelas ibu balila Buka kd6 harus sesuai kesepakatan Pelatihil / refr€ss b4i petugas
Kelas remaja Belum brorganisir dengan baik Kerjasana linbs sehor guna terlak-
sananya kelas remati dan kelas Catin
Kelas Catin Ketraqilan petugas dan kader dalam Membent* KP-ASl
konsding kurang
Ke|as KP.ASI Belum semua petugas terlatih kelas Refresi{ kader tentang stunting
ibu
Komur*6i Antar Pribdi Posyandu Belum semua kecamatan ada kelas Kaderisasi
Dan Kelompok Kecil KP-ASI
Posbindu Belum semua kader mengetahui Pelatihm standar pertumbuhan bagi
te stunti kader
Dasawisma Sebeiar kader sudah tua
Kder
MATRIK 3
KABUPATEI{ : LAIVIOilGAN
Kelompok Ketorangdr
Pesan
Sasaran Kelompok Sasaran
"Primer lbu hamil "Minunlah tablet tanDdt hrah (TTD) setiq h
i seldna k&dnil , uttuk menceg resiko bayi lahh deryil ft"rat |Ed/a,
rendah dan beresiko sirthg.'
'Makanlah makanan ydv bergizi seimhng te,dili ddi nmi lauk, sayw dan tuah dengil potsi 2x lebih banyd( dari biar,anya
dewan lsl PIRINGKU"
'Ayo, rutin ikut kelas ifut hamil, biar pin,fr ja{,a kesehatan dat mqt anta, tumbuh hgnbang si kecil"
"lkuti kelas ibu hanil ninimal 4 kali selama nl6,a kehmilm wtuk n@Napat@n petwtahuan mengenai tunfuh kembilg
jffiin dan bayi, guna fll€,t@gah stunting.'
"J gan lupa selalu rddtati ayan, telw (Ht t.6/t (ATIKA) s6afa Df,ganlian setiq hai selama hamil unttrt mendukutg
pqfumbuhan otak janin'
'Mataatkan buku KA furyan memfua mbrt mendnwt i,tfom6i ddt penged rdt tentang kesehfut ibu dan W
sddna mas,a hamil, nE,tyt$uidan balih'
E = E E N
o e
E 5 E
U'
G llE € € s
c6J
ri
L
o)
E'
(6
t t
'tI tE e
a
ao
'6 (ll cIE '6 E
(E
.o
e
.E
E
E
E s E
t (B
=
:E
a
E
E
=
E
o
(B
o
.E t 6
ol
l', 5
(! o)
a
Y
E
lE
E', .E E E r
€o) E
g
E
c E a *a GI
E E E
'6 o (o
E a
.e '- €G(E (D (E
c U,
P
€ IE
E G l! .e I
(!
=
ct '6
(lJ C
(!
G
(E
o_
(r) s
G
E
(u
Ig
c(E
a
(G
(E (B C
o
-9
c o, (E E
G
l: (E E E (E
p
.-Ef.
3 = c
E
E g IE g 'N .D I
a!
E E €(! d B s3 It
E
E
E
E
(l) s
o- (E
o EP -c (E G
(r6
-G
<E G
G
G a =ca
.E $ .!? e
ot
a) "o a ! a
.E Et= o (E
E <6 E a- q, (B E (! o.
Eo *(!o
o) (B (E
E (! 'G a d c t!
c(O-t5 c sE c a (!
(u
q b
PE
(E
€ h
E
E* (E
f
.E,
(B
a
<1, (g
aIr o
E 8E 8. & h ts
i6
G
!E E E E Itc
E
EE 'a I IE (!
C',
(B
E(u U) a <l) i Gi*
q) a. (E
'rE as E
o) (E
q)f e <l)
<o E(ti G
C (! (E e
!b cll,
(B (E
E
E
xE (D
G
6l
(E
soj 8E aa! <!) q
c c:
G
e
(E 3 <rt
(E
Eo) 6 ee G CE
H
a E a
(EC o) G (B (B
tL '6. 'd s
;o dqt q
E 8.E d -E &
s -(!
6E 5E t (B
B
s .= (o = a!
.E .o! iB
E (ot
(J A'ii E j b'ii .ct(, .Qo -!
Q) ol o) UJ a'6 G a'El
IIJ s c
(tt
; rEt dE
- FE EE
E
6 EE 6 EE TL=o 3E ,sc a: sot €q)
rla + a!
ss cr. s5
e (E
a-=
(l= --s
(o
€=
o ps c, E* d Gi E
as pg 5
4r:
.rl
a-
F ;E 9E = F
a .!
h t- E$ s s F ;-
a.a =
-c
s-
!t :li- =
e
a- a;
ara i- E8
-6 _o
Z'ut (\
o=
-^u
-* 6l
E8
*E
rrE
6)E
-EE co
E
.9
I
EE
(l)*,
:a
o-
(E
P=
(EE
l.e
P=
OE
cL !!
(t& Ea!
o4t
E3
@
E P, E h
h E E
\
h Y E E
E e P, P
s E E CI'
I s h
(l)
c
=
U'
3.
G
E h €
€ E fl J
B
cr
*
o)
Gl
(B
-(b
.s
E
B
E
IF
'ri c;
E
E
I *.8
h
.E E (E (tl E
E 5 P Y
& cl
$ € 14
8. € ,E
E
E
(E
'6
q)
o E g E s (u
ot E (! x B Its ol A
c(! .Eo, E
.E
P (l, B & e
(I)
I e L(!
a/,
a
t-l E 8.
a)
s
GI
e
t- E E F o
E c= ts B
I E E
E E
E
at!
E
(! crB
q.)
E
(E
G E
(s
E .E
t
I E s |u E o q. kE c(l
G'
d € h tr € E G
o) G E o GI (! E o)
€€ {- o E =
E (! eE
E (ti (h -Y
cd E
a
Et E
(u
CO
G :<
(E
a!
E (, * o e E
aI
o ,o a E (D = E
(l)
t EE tb o
t .s
= E sg.
o.
E
s EE
o)
taE
(! <r)
t(n =col E
o, E€ E
SE
(E :
a
q.
o
a (E (! o (D
E
i o)
a.
(B (B
og
(E
'b E
P P o)'di
o)
(!
E (B
(D (l'
o ib
F
g
a t E sp
Ot
o-
EI
lEl
* E
t!
*E (! a sE
a 'lE E IE E U)
E € o (! c <l lb E el
q)
^o p a sE
o co
(B s
a
G E el
TI GC B E]oi E s
^a<
a G a E
(E
d <D
Q
c
o, (B
I E (E (D o E F 6.) 'll 6
8 5 r<B E
E]
e el (!
q)
o
Yi
s1 $[
E b g E d(! g t El
OJ
GI
c c B E Ei d
o a (! G (! a g 'b 8g (B G
EI ?
G E
E (tr (D
s E
c(E (E E
(! 5 (B oil
'ol
ul o) o
(D
? (! q
I d E (B
0-=
(! (b (B (E c
(B c
s o s(E
(D
6
I I
Gl= (E (E (l' (6 o .E Iti .E
T.I
r-=
Fs
Pr
=F
o,
=
= s F€ FE
=c
E= F
c
o)
E
ara --=.
!a F^
tdi
c
P (E
E6
aon
(!
Cl E
I'U C\l ca Ic, E-6
raF .E o- o s
.o
rll ^q
EB
tl,
CL :<€ Y (n
o=
--
tl 7=
*o
go
O'E 6
f
(I,
o
q)
:<
'-
=
o-
c(!
q)
(E
<,)
o
F
(E
E
b
(9 (D
L
afF -5E -o (E (g
'o en
e
-O
Hr=
.r€
ED= I EE Ec) sc at)
o, =
E
o
(!
(E
'6' E-E
6
@
Komunikasi
@*rnlf,fl;,, Dalam Pencegahan Stunting
MATRIK4
RENCANAAKSI
7
7
B.
STAATEGI KOIilUNII(AST
Perubahan alam P erceytatan P encegahan Stunting
di Kabupatenlamongan
I
Iahun
.4\-- , .
g i,Hllf,ff,
Komunikasi
Dalam Pencegahan Stunhng
fNP)X ,,\
PERI{YATAAN KOTITTE'{
PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUilI'I'G
O.b.n r.'rgl(a laohgldll hu.Lr .ur6a. dryr m.,urCt h&,r.a. trnr.rt{rn f\rbirp.f,l
lliolt- bdtqt{mai l,.rki n-(,tan u0lrt paata,.a-t pciaaSal-r rt r{rr, d *iyah
f.ridt grt ,id!lwf& b.!...F f.CnBr .dtd ba.lqr:
I ltrb(t'lata.l ptr{rrnl.n dr..rr pa.ltda,l p.oq,.hln !&rnfr,g bfia,rl d.llest
xlrrir d!.ihd Frqff &arlr, c;t!C, faDah .t-a t tt ,taf b*!f he|nyt_
? ll<*gr doi fo.ttigr.lri/Lttc0r-l p,olrstu tn k.gaan tirlg b.i(.it d€i0sr
plrctFtEr pdrc.r.hrn &r i,g dl dfr.,,l.
3. lihhrrt ! 9aa$rarf.rfn d pub*rd d.ta !,urtrg rt fograGp.o$ar pqrpah
,arrg ndah dlal|,sr tsc-a ldtrb. &r nrtE$raf, d.t ..t 9.i d.!r uttut
mallfukln pc.talan prlgr! n.
4 faa,lFra'r faqatd! f&tlrrt,r pa.ubahat !aaft*{, (h l(gfiii}-i r{.r Ftdi L'.llut
pa.raFian F.to.fdr,l dl,'n t9.
5. lhoelgl*lt pa.ro dda dal'n nEla&.ltra ko rJ!f,'rai Darlaparr pao€rda,t
*uttt gdid.t.,
thn*bn paarryraao inl d&rit uollrt .6al(rat*a,l aaa.fs barta.ttgurultitb atdr t.hrfdt un.l.l.
(hrhrt?*r-
P6nanggungiakb parcogttan
*tn!09
Dulrrog6n Kobqatsn
Po.norataaD P€rabitgunlrv
Sokrorerb Elsekulil TNP:IX
t
t.
BUPATI LAMONOAN
PROVINSI JAWA TIMUR
Mrntingat :
'1. Undant"Undan8 Nornor 12 Tahun 1950 tcntang
Fcmbentuken De.rrh-oa.reh Krbupaten di
Llngkuntrn Provinai Jtwr Timur (Bttit& Ncgara
Republik lndoneria Trhun 1950 Nomor 4l),
scbsgaimrna taleh drubrh d.ngan Undrn8-Undrng
Nomor 2 Trhun 1965 @ntang Prrubrhrn Bitai
Wilnyah Kotaprqie Surabqva d.n DseEh Tingkst tl
Surabaya dcagan mengubah Undan8-Undang Nomor
12 Tahuo l9S0 tentang Pcmbcotukrn Deerah-Decmh
Xou Bcaar dalem Ungkungan Pnovinri Jawa Timur,
Je?a Tcngah, Jawe Barat d.n Dssrrh lstimcwa
Jorysk rtr (!.murrn l{ctrrr Rcpublik lndonc.i.
'lbhun 1965 Nqmor 19, T8.mb8hrD lrErbal8rl NcBeftr
Rcpubtik lndoncda Nornor 273O); y'
MEMUTUSI(AN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
15. Alr Suru lbu yeng lchnjurnyr. di.jngkar ASI adehh calran hidup yant
mengrndung scl-aal drah pudh,' imunoglobulin, crudm aen nirinon
6rrta p@tein cFsifik, den .rr.rat giri lainrya yang dipcrlukan untuk
pcrtumbuhan dan pc rkembangan anak.
BAB II
A3Ag, TUJUAN DAN MAKSUD
Pasal 2
Pasel 3
Pasal 4
Pasel 5
Pasal 5
Ruang linSkup Peteturan Bupari ini, pcrccpatan pcDccgshan stuntin€
dilak .nskan mchhri pcncrapan I (dclep.nl .k.i intcgrs.i yang m.liputi :
a. analiric situasi proSram pcnccgahan stuntlng (Akrl ltlli
b. pcnyuaunan rcncaia kcgiatan (Akal rl2);
c. rcmbuk sturting (Ak!i a3l;
d. pcnctepan pcraturao bupeti (Aksi a);
c. pcmblnrln krdcf F.mbrogunrn manurL (Ak.t tsli
f. rbt m mAn.jemcn drta 6kri lt6)i
g. pengukuran dan publikssi shrntint (Aksi ,7);
h. review kinerja tahunen (Aksi ,8).
Bagian Ke3aru
Sasaran
Pa3rl 7
Bagian Kctige
Xegiaten
Pagal 6
{2} Kcglatan intcryenci gizi rpccilik dcn8an sasaran ibu menyurui dan enak
dibqweh usir 6 (.nsm) bulan teb.gsirnarlr dimakBud ddam pasal 7
ayat 2 huruf b, mcliputi:
a. mcndorong iniriali mcn)nrcu dini {lMD)i drn
b, mcndorong pcmb.risn Agl (Ab Sulu lbu) Eksklueif.
{31 Kcgiatan int racnsi giri cpcrifik dcngan rarsran ibu mcnyusui dan ane}
usia 7-23 (tujuh sempi dcngan dua puluh tigal bulan *bagaimana
dima.kcud dalem pesal 7 ayat 2 huruf c, meliputi:
a. mcndorong melanjutkan pcmberian Agl hingga ude 23 bulan
didamplryi olch pcrnbcrian makanan pcflderflping ASI (MP-ASI);
b. menycdiakan obat cacing;
c. mcnycdiakan suplemcntasi sinki
d. mclakukan fortihkasi rat bcri ke dalam mskanrnl
e. mcmbcrikan pcrlindungan lcrhadap ibu mcnyusui yang mcn3Alami
penyulitan scperti: diabctca mcllitus, hipertensi, post opcrasi,
h€patitis, dan lain-lainnya;
f. rncmbcrikan imunirasi lengkrp; dan
g. mclekukRn pcnccgahan dan pcngobatan diara,
(a) Kegiatan intervenai gizi sensitif dengan sasaran masyarakat umurn
scbagaimana dimaksud dalarn pasal 7 ayat 3, meliputi:
a. menyediekan dan memastikan akscs pada air bersih;
b. mcnyediakan dan mcmaatikan akscs pada eanitaei;
c, mcl,rkukan fonfikali bahan pangan;
d. mcnycdiakan ak*r kcpeda layanan kcschatan dan Keluarga
Balncane {KEl;
mcnyediakea Jerninan Kcrchaan N$ional (JKN);
t merryediakan Jaminan Persalinan Univcraal (.Jampcrsal);
c. mcmberikan pcndidikan pcngasuhan pada oreng tua;
h. mcmbcrikan pcndidikan enak usia dini univemali
i. mernberikan pcndidikan 8,izi masyarakat;
j. mcmbcrikan cdukali kcrchat n a€ksual den rcptoduksi, scrta 8i2i
pada remejal
k, menrrediakan bantqan dan .iarninan Eolial bagi kcluarga rniskini dan
L meningkatkan kctahanar pangan dan gizi.
BAB V
PENDEI(ATAN
Bagian K€stu
Kcmandirian Keluarga
Patat 9
Bagian Kcdua
Ocraken Ma.,yarak t Hidup Sehat
Paral l0
(1) Dahm uprya mempcrclpat pcnocsahAn .tunUn8 diliLuL.n g?raJGn
maryarakrt hidup schat.
(21 Gerek n mr.yrr.Lrt hldup ..h.t ebagrimane <limekgud padr ayat (t)
dihkc.raken untuk mcncinerikan tindakan upqya promotif dan
pr:vcntif mrralah ltuntlnt .crle mcnin3kettan produktivitrt
masyarakit.
(3) Orr.lln marylrakrt hidup cchat ccbagrimrna dimakrud prd. eyrt (l)
dilaklenak n rELlui:
a. plningkatrn aktivitas firik;
b. pcninSkahn pcriLaku hidup rchat;
c. pcnyodiaarr pan8en !.hat dlrr pcr€cpatan pcrbailan gizi;
d. p€nintlrtrn pcncegrhen dm dclckri dini pcnyrkiti
c.
pcninglrtan kurliur lingkungln; dan
f.
pcningLet n cduk[i hidup rchrt.
(41 Ocrrrn maryarrk t hidup rchct rcbtSiim.nr dimrkrud prdr ryrt (l)
dlkampa.nyckan ohh Dinrs Kcrhrtan dan .clutuh F r.nik t Drcrnh
tcrutao0a gunr pcnccSrhtn 3tunting.
Begian Ketiga
Gcrakan Scribu Hari Pertama Kchidupan
Pasd I I
Bagian Kcletu
Eduk&i Oizi
Pasal 12
Bagian Redua
Pelstihan Gizi
Pasal 13
Bagien KctB"
Fcnyuluhen Oiri
Pasal 14
(l| F.n! iluhan giri krpeda ma!ryamkat dal,am upa)'a pcnccgahan itunting
disclcnggarakan di dalam gcdung dan di luar gedunB.
{2} Penyuluhan gizi di ddam gedung scbagaimana dimaksud pada ayat (l}
dilatukEn mclalui koncclin8 gizi di Puskeemas dan fasiliaa pclayanan
kcschatan lainnya s.beg.i begian dari upeya kdchatan pcrorangan.
(31 Fanyuluhan gizi di luar grdun8 s.bagaimana dimaksud pada ayet (l)
dilakukan di Posyandu dan pertemuan-pcrtcmuaa kelompok
malyarel€t. lr
BAB VN
PET{EUTIAN DAI{ PENOEMBAIIOAN
Pasal 15
BAB VIII
PEUMPAHAN WEWENANG DAN ?ANGCUNG JAWAB
Pasal 16
BAA lx
PBNAJAI,IAN SA$ARAN WIAY H PENCEOAIIAN STUNTINo
hs81 17
Bagian Kesatu
Pera, Pcmcrintah De.a
Pasd 18
Badsn krdur
Peran Scrt. Malyarakat
P[rt 19
BAB XI
PENCATATAN DAN PEIIFORAN
Parel 2O
BAB XII
PENOHAROAA
Pasal 21
aAB xllr
PENDANMN
petal 22
l3
BAB XIV
KETEI\.TUAII PEI{UTUP
Paeal 23
Ditctapkan di l-a
pada bc
NGAIi,
Dlutrd.r!hn
prdr t.!a3d t$ftr?qq
ortr F lrffAtfr{
mr$
ETETO;
ral,'lrtr uxo[o^i
t^s. De * 7
'r
.**?
ii
BUPATI LAMONOAN
PROVINSI JAWA NMUR
BUPAN IAMONGAN,
MEMUTUSKAN :
Mcnetapkan,
KES}ATU Manbcntuk Tim Gcrakan Pcrccpaun p.nccgahan
StuntinS lQbupatcn lamongan Tahun 2Ol9 dcngan
susunan kcanggotaan scbagaimana tcrscbut dalam
lampiran Keputus&n ini.
LI
No
K.dudukrn d.hJn Kct.rangan
Kcaoggotean
1 3
a. Pembina I ri
b. Pcmbina li Wakii B
II a- Pengarah I Sekreraris Daerah Kabupetcn
a, Kctua
Pembangunan Daerah Kabuparcn
IV a. SckrctariB
Kabu
Sckrctads Badan Pcrcncan aan
---l r
a. PerencBnaan
l. Ketus Kepala Bidang Sosial
fumerinhhan Badan
lPercncanaan Pcmban$rnan
IDacnh Kabup.tcn
2. Anggota: Tr- Kepala Bidang Ketero(diaan
dan Kerawan.n Pangan pade
Dince Ketahanan Pangan
Ka ten
2. I(cpala Bidang Ptrlindungao
Perempuan den Anak Dinas
Fembe rdayaan Percmpuan dan
b. Fokja
Fsni
L Kctua
Fembinaan
lan ---l I
I
2. Arggota : I Cabant
a. Krpah
pade Badan Pe$ncr.naan
Dscrah
5.
Anak Usia Dini dan Pendilikan
Masyarakat pada Dinas
Pcndidiken l(sbupatcn
Lamun gtn
"-._-
16. Kcpala Bidang Fcrindurkian .
I 2 I I
2. Antgota ; l.
ten
3. Xepsla BiderE Fbik
BaBpcde KahrF.tsr
4. K.psla Bidang Produksi pada
Dinae Taneman Pangan,
Holtikultura dan Perkcbunan
Xabugat€n lamonlln
I 5, Kep.la Bidane Fidk peda
I Dlnar Perumrhan Rolryat dan
r Kawagan Pcmukiman
FJ(ep"la Scksi-xFetratii
Keluarga dan Gizi Masyarakat
pada Bidang Kcschatan
Masyarakat pada Dinas
Kcrchatan ?{rbupaten
La
9. Kepala Sck3i Suneilflncc dan
i
lmunisesi Dinas Kesehatan I
2) AngSota I
Eealuasi pada Eaden
Pcrcncanetn Pembangunan
Daerah
2. Kepala Pcnguatan
Daya Saing Produk Perikanan
pada Dinas Pcrikanan
tcn !4-o!gqE
--
3. Kepala Bidang Agribis
-
pada
-
Dina3 Peternakan Kabupat-cn
Lamo
,t. Kcpala
Sosial pada Dinar Sorial
/
I 2 3
5. IGFIe Selci Prorpoi Keschatan
d8n Rimbcrdsyaal Masyad<ar
ua POKrA lV Pt(K
r Kqbqpaten Lamonran
lz. Kctua Fateyet, Muelimat
Aieiyah dan Ne6iyarul Aisiyah
l.3mon
e
l. Koordinator
Macyarakat Kcseharar r
Badan Percncanaan
Pembangunan Dacrah
L Xa tcn Lamon n I
GAN,
ETTAN LAMo|{OAN
oabrn ta{Ia pencasah bBet ,Edonal psurumn pIBr6hrd 6t tfrg yrtg bLh
dfrBrar defl Sffid ila*nd EwEl frncegahar Sunlhg i0l&ztA,(E' sBbarai bagi,l
dri wara peo€9abn pelbdl€0 0izj s6DryImflE dbehfl(f,l daBlt RE rcaE Psnban$mn JaEla
Hfist$ il*oal (RFJfr0 A1+2O,19, dHilf('l dekn P€rrbtsn ltt.tri! l$, r2nfl3 &t{a[
G6r*m I'ldo(c ktoBn Pboe{('t @,&rbuuen dalfihsfiubl Rrd&fr Rrf,lilr lndomsb
No, 1 Tsilxfl 2017 tsnbrl0 G€r**t [@rJ€t ]mtp S8ltel (GER TAs), setE Ferat afl tkfttl
Kfsdrstso tlo. 3 Tal{,l a)16 Entsog PentcEflgg8raan Hro$a.n ln&tEsla Sf'at dsttgal
mftabolcba{ga.
$auMutt diErl lc F.soM sdrruh O!8r8ail PeralSst Daer8h dal sd{,n$ masyastd
l(d. Lallqpar4r :
1. t4enla*an pqtefrr psrurun$ dulhe $brgd pflqlac p6firbil$0rr kcrohrm dee{$.
2. ileodourS toririudrya kmy€.gdlBl klE ttogram dan tnht setu uo[,k iE lc€gdr slunlhg
6acra bssatia-srflil
3. fhBsauka sregi kom,nkai p.n behm pGrila (u m6yaak€{ untuk p€r(spaBr
p uanfi dultu {h0 m€r{hbgr8*8l psrdor€lsn lomunl€si inb.personal (tfiunika,
Eeod) le ddamya m€{grli s6der, p€sgl. sahr& kqfinksi dar rnonitqiB
'll'
.v*lli.
1, lhnra*a l.gis8l kdmnhsi pcrubdur pcllrlu mrsyrr*st y,tg t!.t0ft d€ngon
pdrirgkd"r gizi ssb{:i sCah sd, inBYtnsi gqnas uot/k paacc0atrr p€rxirurlal dw{rrg
dd{r dotungl RdlceE Pemba['.nm JrEka Mqld{8lr tMr/ R€ncala Xcria
PqrEhE Dardt FP,UOm(PD).
5. t ohgfrfirr p€.ndrrn t d8o klrn'lsrar para Enaga pobyila F6gf dddn upsya
pdrapatm gdrunmal st dr,g.
6. u€Ibsrn Bd!rui una,I masfa.d,sl ddam m€.ryi?tan d{r tr6ns4t komualfii
p6aub&'l p.rfdo pdrapaLn parxl,u|an slurthg mCalrrl tomunteBi inblp€rtonsl,
kclompof 6n ri6yr€ld hrsr, dEarE piritrhat'l bqbs0ai ndia lomw*ksl.
7. Mauoitbagfan iror.i komunllri h&pstdtd yru cla,tr dfigar Im&i bkal, dargsn
msmpod!*fi drmgrd, scad. ckmofii, ada (kr ur@" mEyrakat setrnpat.
8. fihlapod€n heil knpldr'r.ntd hdn{*86i por$*8n p€rlalu na6Fr*d msrcogah
$r$/rg, sH. b.rtda l€prdr Brjprli.
Dernikkn das p€rhst an dan tcqasairiya ydog bail, disampa*ar terima k6ih.
Tombus.n :