Anda di halaman 1dari 81

@

EffilsffiUn
IffinsbrLuwm
,$&i
I

u
I
tr
\ \tl
I
: L
I s
I ,
I T

r
I
-
il 1
I
l,
\
a

,rt I
,* nLore
I .f (eJer

7 {'iS T ffi
STAATEGI KOIIIUNfKASI
Perubahan P er cep atan P enc e gahan S tunting
ili Kabupaten Lamongan

Iahun \
I
PerTrbalran Dalam Pencegahan Stunting

Daftar lsi

Kata Pengantar... i

Dafiar lsi iii

A. Lalar Belakang I
B. Tujuan dan lndikator Capaian 3
c. Landasan Skategi Komunikasi Perubahan Perilaku o
Percepatan Pencegahan Stunting

BAB II STRATEGI KOMUNIKASI PERUBAHAN PERII-AKU.............,........ t0


A. Analisa Situasi..... 10

B. Menentukan Kelompok Sasaran 14

c. Menyusun Struktur Pesan Kunci 15

D. Mengembangkan Pendekatan Komunikasi.......... 17

E. Mengelola Saluran Komunikasi 1B

F. 18

BAB III RENCANAKOMUNIKASIPERUBAHANPERII.AKU..,....,......,....... 19

BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI 27

LAMPIRAN.I.AMPIRAN
Matrik 1 Masalah Perilaku dan Praktek......... 29
Matrik 2 Analisa Saluran / Kanal K0munikasi,,,,,,,..,,.,,,,,,,,,,,,, 36

Matrik 3 [4enyusun Struktur Pesan Kunci 38


Matrik 4 Rencana Aksi....,. 41

Daftar lsi
@ *ll,=.1;_.*;1*egHil*i:
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ijin dan karunia-

Nya sehingga dokumen Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan


Pencegahan Sluntrng dapat tersusun dan diterbitkan. Pencegahan siunling memedukan

inlervensi gizi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesisfik dan gizi sensitif.
Pengalaman global menunjukkan bahwa penyelenggaraan intervensi terpadu yang

melibatkan lintas sektor dan menyasar kelompok prioritas di lokasi prioritas merupakan

kunci keberhasilan perbaikan gizi dan lumbuh kembang anak yang pada akhimya
membantu tefiadap pencegahan stuntrng.

Strategi Nasional Percepatan Sfunting terdiri dari lima pilar yaitu 1) Komitmen dan

Visi Kepemimpinan, 2) Kampanye Nasional dan Komunikasi Perilaku, 3) Konvergensi,


Koordinasi dan Konsdidasi Program Pusat, Daerah, dan Desa 4) Gizi dan Ketahanan

Pangan dan 5) Pemantauan dan Evaluasi. Strategi ini diselenggarakan di semua

tingkatan pemerintah dengan melibatkan berbagai institusi pemerintah yang terkait


maupun pihak non pemerintah seperti swasta, masyarakat madani dan komunitas.

Untuk Pilar 2 (dua), dikoordinasikan oleh Kementdan Kesehatan dan Kementrian

Komunikasi dan lnformatka, dengan pembagian lingkup pekeriaan yaitu pertama


(Kementrian Kesehatan) fokus pada Perubahan Perilaku Percepatan Stunting dan kedua

(Kementrian Komunikasi dan lnformatika) yang fokus pada Kampanye Nasional

Percepatan Pencegahan slunfing.

Dokumen ini menlelaskan tentang Strat€gi Nasional Komunikasi Perubahan


Perilaku dalam Percepatan Pencegahan Stunling yang meneakup antara laln latar

belakang urgensi permasalahan slunting di lndonesia, tujuan umum dan tujuan khusus
yang dicapai, kelompok sasaran, kerangka teon dan peta jalan (road map) sebagai
panduan pelaksanaan program, pesan-pesan kunci, indikator program, pengaturan
pembagian peran dan tanggungiawab, pemantauan dan evaluasi, serta conloh
impelementasi kegiatan yang dapat dilakukan.

Skategi Nasional Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan


Sfuntrng ini disusun untuk memberikan arah dan panduan kepada para pemangku

Krtr Prntantat
Perubahan Dalam Pencegahan Stunting

kepentingan te*ait di Tingkat Kabupaten dalam menyusun dan melaksanakan strategi


Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Slunfing sesuai dengan konteks lokal masing-

masing.

Kami ucapkan tenma kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan

dokumen ini. Semoga dokumen ini bermanfaal bagi kita semua.

Lamongan, Oktober 2019

BUPATI GAN

i SH, MM

Keta Pcntrnt!r ti
@; a

Unrs lo$ete
la[uprtsn Lamonurn
7

7
I
II
7

Psndahuluan

STNATEGI KOI$UNTKAST
Perubahan \ lam P erceyt atan P encegahan Stunting
iti l(ab up at en L emo n gan

I
Iahun
Komunikasi
@P,gilff,,$i Dalam Pencegahan Stunting

BAB I

PENDAHULUAN

A. I.ATAR BEI.AKAiIG

Sfunflng atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat

kekurangan gizi kronis dan stimulasi psikososial s6rla paparan infeksi berulang

terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin hingga anak

berusia dua tahun.t Anak tergolong sfuntlng apabila panjang atau tinggi badannya

berada di bawah minus dua standar deviasi (-2SD) anak seusianya.e

Srunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPK tidak

hanya menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan


terhadap penyakit, tetapi juga mengancam perkembangan kognitif yang akan
berpengaruh pada tlngkat kecerdasan dan produktlvltas anak dl masa dewasa.

Kerugian 6k0n0mi akibat stunfing pada angkatan keria di lndonesia saat ini
dlperklrakan mencapal 10,5 7o darl Prcduk Domestik Bruto (PDB), atau setara dengan

RP 386 lriliun s

Prevalensi stunf,ng dalam 10 tahun terakhid menunjukkan bahwa sfunllng

merupakan salah satu masalah gizi terbesar pada balita di lndonesia. Hasil Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30,8 % balita menderita sfunfing.

Masalah gizi lain torkait dengan stunling yang masih meniadi masalah kesehatan

masyarakat adalah ane-mia pada ibu hamil 48,9 70, Berat Bayi Lahir Rendah/BBLR

6,2 Yo, balita dengan status gizi buruk 17,7 7o dan anemia pada balita,

M€ngacu p?d,a 'The Conceptual Franewotk of the Determinants of Child

Undernutritiur, "The Underlying Drivers of Malnutritioia, dan 'Faklor Penyebab

rgotvyeD!, (2010). Sk bgiNa.ion.lPcrEp.t€n Pcnogahan gtunling Pcrbdc nlz-m4


4(cputuun Mcnbri Kochrtan Rl l\lo,l$tl cnkrCgK/X112010 tcntang Slardad Antopomctri Pcnllaian sla[l!
Glel AnC(
€d$ao €M Wagstalt (2017),Th3 Eonomlo Costr ot Stuntlng end Hof, h Roduos Thom,Pollq RosearEh Note,
Wodd Bsnk Grcup, lhvolopm€nt Eonomlos, Dlakso. dedi
hth:/pubdoo..*!r'ldb6nk.or9/cn6366611879714851&PRN6-March2017-Eonomh,Corbd€tuntlnC,pdf
I K.mcntcrim (cmhrtrn
Pm7, 2011, 2013), Rocl lGrchrt tl Drra Kcmcnkr.r Jekadr,
5UNICEF, (2013), lmpovlng Child Nutdtion, Ttr Aohkrv$lc lrpcrativc tur Globa{ Pmgog, UNICEF: Ncw Yod<,
ihtrm.Uond Food Polby R.!osr$ lnsutut . (2016), FDm PDnlt€ to lnpsd Endho mdnulrfibn by 2030,lFPRli
W$hlnlton DC.

8ab I : Pendahuluan Lamontan I


Komunikasi
@ r,nnl,.,,$i, ilalam Pentgahan Stuntng

Masalah Gizi Konteks lndones;s' zpenyebab langsung masalah gizi pada anak

termasuk stunflng adalah rendahnya asupan gizi dan status kesehalan. Penurunan

sfunflng menitikberatkan pada penanganan penyebab masalah gizi, yaitu faktor yang
berhubungan dengan ketahanan pangan khususnya akses terhadap pangan bergizi

(makanan), llngkungan sosial yang terkait dengan praktik pemberian makanan bayi

dan anak (p€ngasuhan), akses terhadap p€layanan kesehatan untuk pencegahan


dan p€ngobaten (k€sehatan), Borte kesohatan lingkungan yang moliputi tersedianya

sarana alr bersih dan sanitasl (lingkungan). Keempat faktor tersebut mempengaruhl

asupan gizi dan status k6s6hatan ibu dan anak, lntervensi torhadap keempat faktor

tersebut diharapkan dapat mencegah masalah gizi, baik kekurangan maupun


kelebihan gizi.

Pencegahan sfunting memerlukan intervensi gizi yang lerpadu, mencakup

intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, Pengalaman global menunjukkan bahwa

penyelenggaraan intervensi yang terpadu untuk menyasar kelompok prioritas di lokasi

prioritas merupakan kunci keberhasilan perbaikan gizi dan tumbuh kembang anak,

serta pencegahan stunting.e

Di Kabupaten Lamongan yang terdiri dari 462 desa dan 12 kelurahan, total

iumlah anak yang mengalami stunting di Kabupaten Lamongan berdasarkan Bulan


Timbang Februari 2018 sebanyak 10.289 anak atau 15,64 % dari total jumlah anak
yang diukur 65.792, Bulan Timbang Agustus 2018 sebanyak 6.623 anak alau 10,17 o/o

dari 65.149, dan Bulan Timbang Februari 2019 sebanyak 6.567 anak atau 9,48 7o dari

69.302 anak di Kabupaten Lamongan. Dengan demikian terdapat penurunan jumlah


0/o
sfunfing sebanyak 5,'16 dalam kurun waktu setahun.

Kondisi kesehalan di Kabupaten Lamongan, yang terkait dengan faktor

tingkat pengetahuan dan faktor perilaku, dilihat dari hasil capaian kegiatan adalah
sebagai berikut : lbu balita yang menyusui secara eksklusif (Asi Eksklusif) data

tahun 2018 s€jumlah 1.939 atau 68,4 70, Keluarga yang terbiasa dengan

mengkonsumsi buah dan sayur (survey PHBS rumah tangga) 92,97 70, Keluarga
dengan kobiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun/CTPS (survey PHBS rumah tangga)

;Bappenas.(2018). Rencana Aksi Nasional Dalam Rangka Penurunan Slunfhg. Rembuk Sun[ing: Jakarta,
sLevinson, FJ., and Y. Bala.ajan. (2O13). Addressing malnutrition rnultisectorally: what have we learned f.om .ecent
internationalexperience, UNICEF Nutrition Working Paper. UNICEf Bnd MDGAchievement Fund. NewYork.

8ab I : Pendahuluan Lamongan 2


@ *mf, If.,H.i ff"p,$-:il,[r*:,;
o/o, keluarga yang telah mengkases jamban 100 % (amban sehat 72,84 0/0,
92,94

sisanya .iamban cemplung 27,16 o/o). Desa ODF 474 Desa ('10070), kecamatan ODF

27 kecamatan, akses keluarga terhadap air bersih 90 %, air bersih yang memenuhi
o/0,
standar layak konsumsi (hasil IKL) 84 rumah sehat (hasil IKL) 89, 21 %,

Dengan mengacu kepada kondisi yang telah dipaparkan di atas, diperlukan

Pedoman Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku di Kabupaten Lamongan yang

terpadu agar teriadi pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing pemangku

kepentingan untuk mendukung komunikasi perubahan perilaku pencegahan sfuntlng

Kombinasi elemen advokasi kebijakan, kampanye, Komunikasi Antar Pribadi (KAP)

dan mobilisasi sosial akan saling melengkapi dan meneguhkan untuk mempe*uat
proses pengambilan keputusan, koordinasi, kualitas dan akuntabilitas program yang

akan diimplementasikan.

B. TUJUAN DAN IIIDIKATOR CAPAIAil

Mengacu pada Pedoman Nasional Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku

Percepatan Pencegahan Sfuntlng, maka Strategl Komunlkasl Perubahan Perilaku

Porc€petan Pencegahan Sfuntrngdi Kabupaten Lamongan memiliki tujuan umum dan

tujusn khus'a, yaitu meningkatkan kesadaran publik dsn mengubah perilaku kunci

untuk mencegah stunflng melalul strategl komunlkasi perubahan perllaku yang


komprehensif di Kabupaten Lamongan.

Tabel 1
Tujuan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan
Stunting Kabupaten Lamongan

Tujuan Khusus Target lndikator


1 Terlaksananya peningkatan ka- Sebanyak ('100 7o) tenaga kesehatan di
pasitas Komunikasi Antar Pri- puskesmas mendapat pelatihan/orien-
badi (KAP) bagi tenaga kes+ tasi Kornunikasi Antar Pribadi (utamanya
hatan utamanya bidan koor- bidan koordinator, perawat, petugas gizi,
dinator, perawat, petugas gizi, petugas promosi kesehatan, petugas
potugas promosi kesehatan, sanitasi) pada tahun 2024.
petugas sanitasi di Puskesmas
di area intervensi Kabupaten
Lamongan

Bab I : Pendahuluan Lamongan 3


Kornunikasi
@ tHnl.*fl,, Dalam Penregah;l Str:ntiirg

TuJuan Khurur Targst lndlkator


2 Teriaksananya peningkatan ka. Sebanyak $V/o kader posyandu
paeitae komunikasi antar pribadi mendapatkan orientasi komunikasi anlar
b.gi k der poryandr dl area pflbadr pada tahun 2024.
intoNensi Kabupaten Lamongan
3 Terlakaananya komunlkari antar Sebanyak 80 % tenagakesehatan
pribadi oleh tenaga kesehatan puskemas melakukan komunikasi
puskesmao kepada kelompok antarpribadi kepada kelompok sasaran
sasaran pada saat memberikan pada saal memberikan pelayanan
pelayanan kesehatan di area kesehatan pada tahun 2024 terutama
intervensi KabupatenLamongan melalui platfwm program PIS-PK dan
Posyandu.
4 Terlaksananya kampanye terkait Kabupaten telah melaksanakan
sfunting area intervensi kampanye pencegahan stunting tanggal
Kabupaten Lamongan 19 Pebruari 2019 sebanyak 103 desa
akan dilanjutkan sebanyak 359 desa dan
12 kelurahan lainnya untuk dilakukan
kampanye pencegahan sfunfing sesuai
strategi komunikasi perubahan perilaku
pencegahan stunting pada lahun 2024.
Sebanyak 462 Dott '12 Kolurahan
mclrkukrnn krmprnye pencegrhrn
stuntlnE
5 TerJrdlnyr penlngkrtrn pgru, Sebanyak 10070 lbu hamil dl daerah
bahan perllahu dalem upaya lokus prioritas minum minimal 90
pencegahrn stuntlng prdr Tablet Tambah Darah (TTD).
remua kolompok rararan Sebanyak 100% ibu hamil mengikuti
kelas ibu hamil di lokus prioritas.
Sebanyak 10070 rumah tangga yang
tdah rnempunyai akses pada iamban
sehat di lokus prioritas, menggunakan
fasilitas ini.
Sebanyak 80% bayi usia G6 bulan di
lokus prioritas mendapat ASI
Eksklusif
Sebanyak'100% Rumah Tangga yang
memiliki Baduta di daerah lokus
prioritas mendapat konseling MP ASI

Bob I : Pendrhuluon Lrmont8n 4


Komunlkaei
@*x*,r,*, n.1.,,. t .- .*..L
. .'- irCr....r1,,
Udldii j rEliLrBdl,dli uriuiiE

Tujuan Khusur Target lndlkator


Sebanyak 10ff/o bayi usia 6-24 bulan
di lokus priorilas mendapat MPASI
dan makanan lokd
Sebanyak 100% Baduta di daerah
lokus prioritas terpantau status gizi
dan perkembangannya dan lingkar
kepala 3 bulan sekali
Sebanyak 100% balita usia 24 bulan
- 59 bulan terpantau
pertumbuhannya B kali dan
perkembangannya 2 kali setahun
Sebanyak 100% balita di
lokus
prioritas mendapatkan pengukuran
panjang badan dan tinggi badan
sedikitnya dua kali per tahun
Sebanyak 90 o/o balita di
lokus
prioritas mendapat pemantauan
perkembangan psr tahun,
Sebanyak 8070 remaja putri
mengonsumsi tablet tambah darah di
lokasi sasaran program pemberian
tablet tambah darah
Sebanyak 85% rumah tangga di lokus
prioritas mendapatkan akses air
minum layak
Sebanyak 9570 bayi di lokus prioritas
mendapat lmunisasi Dasar Lengkap
(IDL)
Sebanyak 95% Baduta (1-24 bulan) di
lokus prioritas mendapat imunisasi
lanjutan DPT-HB-HIb dan
Campak/MR.
Sebanyak '100% ibu hamil KEK di
bkus ffioritaa mongoflsurrci m&
kanan lambahan ibu hamil per tahun
Sebanyak 99 7o anak usia 1-4 tahun
di daerah endemis kecacingan
mengonsumsi obat cacing sesuai
standar
Sebanyak 10070 anak usia G59 bulan
di lokus prioritas mengonsumsi
vitamin A per tahun sesuai standar.

Bab I : Pandahuluan Lamontsn 5


Kornunikesi
@r t*nff.Hi, Udldiii rEirtUBdlidll .ii.uilUllX

C. LAiIDASAI{ STRATEGI KOITII.IilKASI PERUBAHA}I PERILAKU PERCEPATAT


PENCEGAHAN STUNTING

Strategi komunikasi perubahan perilaku percepatan pencegahan stunting di

Kabupaten Lamongan mengacu kepada Pedoman Nasional Strategi Komunikasi

Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan Sfunfing dimana strategi ini meliputi:

1, Fumprnye pcrubrhrn pcrihku brgi mmyrnkrt umum yang konsisten dan


b€rkelanjutan, dengan memastikan p€ngembangan p€san, p€milihan saluran

komunlkasl, dan pengukuran dampak komunikasl yang efektll eflslen, tepat

sasaran, konsisten, dan. borkelanjutan, Disamping itu, kampanye yang


dllakukan akan dllaksanakan/dllakukan dengan memperlimbangkan nilai-nilai

budaya lokal (kontekstual).

2, Komunlkail rnhrpribrdl $turl kontok! utenn, dengan memaslikan


pengembangan pesan sesuai dengan kebutuhan kelompok sasaran sep€rti

Posyandu, kunjungan rumah, konseling pemlkahan, konseling reproduksl


remaja dan s€bagainya dengan memp€rtimbangkan konteks lokal,

3, Advokrl bcrkelrnJuhn keprdr pengrmbll keputuun, dengan memastikan

terselenggaranya penjangkauan yang sistematis terhadap para pengambil

keputusan (B+ak Bupati Lamongan, Seketads Daerah , Kepala Organtsasi

Perangkat Daerah (OPD) terkait, Camat dan Kepala Desa/Lurah) untuk


mendukung percepatan pencegahan stunting melalui penyediaan alat bantu

dan pengembangan kapasitas penyelenggara kampanye dan komunikasi

perubahan perilaku.

4. Pengembangan kapasitas pengelola program, dengan memberikan


pengelahuan dan pelatihan bagi penyelenggara kampanye dan komunikasi

perubaha perilaku yang efektif dan efisbn kepada petryagtenaga kesehatan


di pusk€smas mendapat pelatihan/orientasi komunikasi antar pribadi
(utamanya bidan koordinator, perawat, petugas glzi, petugas promosi
kesehatan, petugas sanitasi) pada tahun 2024 dengan memp€rtimbangkan

konteks lokal,

Bab I : Pendahuluan Lamongan 6


Komunikasi
@Prilf,?,Fi, Dalam Pencegahan Stunting

Dokumen Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan

Sfunting ini disusun untuk memberikan arahan dan panduan kepada para pemangku

kepentingan untuk melakukan implementasi percepatan penurunan stunting di


seluruh wilayah Kabupaten Lamongan yang menjadi area prioritas percepatan
penurunan stunfing.

Secara rinci, dokumen ini menjelaskan tentang target penerima dan


penyampaian p€san terkait perubahan perilaku, dan elemen-elemen teknis lainnya

seperli platformyang dapat dipakai untuk melakukan komunikasi antar pribadi, pilihan

kanal komunikasi yang dapat digunakan untuk setiap kelompok sasaran, usulan
kegiatan untuk mengimplementasikan komunikasi antar pribadi, kampanye, dan

advokasi kebijakan dan gambaran indikator capaian dari seluruh kegiatan tersebut.

O, DASARHUXUII
Berlkut adalah beberapa landasan hukum yang mendasari Pedoman
Nasional Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan Sfunting:

1. Undang-Undang Nomor'17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 200S2025,

2. Undag-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang tGsehatan,


3. Peraturan Pemerlntah Republik lndonesia Nomor 2 tahun 2018 tontang Standar

Pelayanan Minimal,

4. Peraturan Presiden NomorT2tahun 2012tentang Sistem Kesehatan Nasional.

5. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional


Percepatan Perbaikan Gizi,

6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan


Jangka Meiengah t{asonal {RPJMN) Tahun 201}2019.

7. lnstruksi Presiden Nomor 'l Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (Germas).

8, Peraluran Menteri Kesehatan R€publik lndonesia Nomor 65 tahun 2013 tentang

Pedoman Pelaksanaan dan Psmbinaan Pemb€rdayaan Masyarakat Bidang


Kesehatan.

Bab I : Pcndrhulurn LamonSrn ?


Komunikasi
@m*r$i, n^1.* lt-,-.---L-- +,,-r,-.,
e
Udldlri rsiiLrHdl'dli JluiiLiitH

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 3 tahun 20'14 tentang

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.


'10. Peraturan Menleri Kesehatan Nomor 66 tahun 2014 tentang Pemantauan

Pertumbuhan, Pe*embangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak.


'11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 43 tahun 2016 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor 44 tahun 2018 tentang

Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit.

13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor

585/Menkes/SK/U/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di

Puskesmas,
'14. Keputusan Monteri Kesohatan Rl Nomor HK,02,02/Menkes/52/2015 tentang

Rencana Strategls Kementerian Kesehatan Tahun 201$2019.

15. Keputusan Menteri Kesehatan Republik lndonesia Nomor

HK.01.07/Menkes 1577 12018 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Stunting


Kementerian Kesehatan.

16. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan Nomor 188/lvilenkes/PB/1/2011 dan

Mented Dalam Negeri Nomor 7 tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan

Kawasan Tanpa Rokok.

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik lndonesia Nomor 64

tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah.

18. Penaturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional Republik lndonesia Nomor 11 tahun 2017

tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

19. Peraturan Meoteri Dala{n Negeri Rerublk lndoneskl Nornor 100 tahun 2018

tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

20, Peraturan Bupatl Lamongan Nomor 7 Tahun 2019 tentang Percepatan

Pencegahan Stunfing T€rintograsi,

21, Keputusan Bupati Lamongan Nomor r '188I/6/KEP1413.013/2019 tentang Tim

Percepatan Sfunfing Kabupaten Lamongan Tahun 2019,

Bab I : Pendahuluan Lamontan 8


Perubahan Dalam Pencegahan Stunting

22. Surat Edaran Bupati Lamongan Nomor 441,7/1439/413.2042018 tentang

lmplementasi Perubahan Perilaku Masyarakat untuk Mencegah Sfunting.

Bab I : Pcndehuluan L!montsn


@;
0lnrs lssdnkn
taDusatm Lrmmn
7
7
T\
7
7
t

I ,

$trategi llomunikasi7

Peru[ahan Perilaku
7
7
7

STNATEGT KOIilUNII(AST
Perubahan lam P ercep atan P encegahan Stunting
di KabupatenLamangan

Iahun
@ P, *nl,?,$J., #,r*T-*lHI;

BAB II

STRATEGI KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU

Elemen-elemen penting untuk menyusun strategi komunikasl perubahan pedlaku

dl Kabupaten Lamongan mellputi: (1) analisls sltuasi; (2) kelompok sasaran; (3) struktur
dan dimensi pesan kunci; (4) pendekatan komunikasi yang diperlukan; (5) pengelolaan
saluran komunikasi dan (6) desa/kelurahan materi komunikasi.

Berikut adalah enam elemen penting yang telah diidentilikasi dalam

pengembangan skategi komunikasi perubahan perilaku lersebut,

A, ANALISIS SITUASI

Pada bagian ini, tuliskanlah hasil analisis yang meliputi :

l. Anallu kependudukrn/demograf, :
Jumlah penduduk Kabupaten Lamongan berdasarkan proyeksi BPS Jawa Timur

1.888.913 jiwa, terdiri dari 27 kecamatan, terdiri dari 27 kecamatan, dengan


jumlah desa 462 dan 12 kelurahan. Perkembangan penduduk menurut jenis

kelamin dilihat dari perkembangan rasio jenis kelamin yaitu perbandingan laki-

laki dan perempuan. Jumlah penduduk Kabupalen Lamongan tahun 20'18

sebesar 1.188.9'13jiwa. Perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan

relatif seimbang yaitu 577.693 (30,58.%) jiwa penduduk laki-laki dan 611.220

$9,42 jiwa penduduk perempuan.


"/o\
2. Analisa Status Kesehatan:
Gambaran pork€mbangan deraiat k€sehatan masyarakat dapat dilihat dari
kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dan tempat tertentu.

Jumlah kematian bayi tahun 2018 sejumlah 87 anak, sedangkan kematian balita

di Kabupaten Lamongan tahun 2018 sejumlah 96 anak dan kematian ibu

sejumlah 8 orang pada tahun 20'18.

Keladian BBLR merupakan salah satu faktor penyebab kematian perinatal dan

neonatal, jumlah BBLR di Kabupaten Lamongan yang dilaporkan pada tahun


2018 sebanyak.558 (3,4 o/o) bayi lahir hidup sejumlah 15.790 bayi, sedangkan

B.b ll :strat.gl Komunlkasl Perubshrn Perllaku 10


Konunikasi
@g*nlr,$i,, h-l-... .- .--.L. - .,-*,-^
Il f
ijdldl ii r rlrLU[dl rdli,].Uliri iri

angka gizi buruk sejumlah 94 (0,27 o/o) balita dan BGM sebanyak 396 (6,5 0/o)

balita. Data stunfing di Kabupaten Lamongan sejumlah 6.567 anak (9,48 %)


pada bulan Pebruari tahun 2019.

3. Situasi Sumberdaya Kesehatan


a. Tenaga Kesehatan

Di Kabupaten Lamongan mempunyEi tenaga kee€hatan t€rdiridari ;

1) Umum
Dokter : 171 Oang
2l Bidan : 941 Orang
3) P€rarvat : 1,627 Orang
4) Perawat Gigi : 22 @ang
5) Kesehatan Masyarakat : 7 Orang
6) Kesehatan Lingkungan : 25 Orang
7) Nutrisionis : 61 Orang
b. Sarana Kesehatan

Jumlah Puskesmas pada tahun 2018 sebanyak 33 Puskesmas dengan 32

Puskesmas perawatan dan non perawatan 1 Puskesmas, dengan 8


Puskesmas diantaranya adalah Puskesmas PONED, Selain itu ada 109
Puskesmas Pembantu.

Selain Puskesmas di kabupaten juga terdapat 2 RS milik pemerintah, rumah

sakit khusus 3, RS Swasta 6, klinik 69 buah dengan 43 klinik rawat ialan dan

26 klinik rawat inap, 97 apotek, 4 toko obat dan 1 unit tranfusi darah (PMl).

Di samping sarana kesehatan diatas dalam rangka meningkatkan cakupan


pelayanan kepada masyarakat berbagi upaya dilakukan dengan
memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat, Upaya

kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ) diantaranya adalah


Posyandu dan Poskesdes,

c. Pembiayan Kesehatan

Pembiayaan Kesshatan di Kabupaten Lamongan bersumber dari APBN,

APBD, Pncpinsi, APBD Kabupaten , DAK dan bagi hasil Cukai.

B.b ll : Strat.gl komunlkBsl Prrub8h.n Plrlhku LI


Komunihasi
@tx*I,,:,i,i, n-l .- n-.* ......L .- r'+,,,r,-,
Udldlli rciiLtBilirdli JLlrilU jiH

4. Upaya Ketehatan

Upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan di Kabupaten Lamongan, meliputi :

a, Pelayanan Kesehatan ibu dan bayi, mellputi :

1) Pelayanan Antenatal (Kunjungan K1 dan K4), pelayanan K1 tahun 2018


sebanyak 17.370 (100 70) dan Kunjungan K4 sebanyak 17.313 (99,770).

2) Pertolongan p€rsalinan olsh tenaga kes€hatan dengan kompetensi

kebidanan, pada tahun 2018 persalinan nakes sebanyak 16,583 (100 %)

3) Pelayanan lbu nifas pada tahun 2018 sebanyak 16.579 (100 %)

4) lbu nifas yang mondapat vitamin A sebanyak 16.579 (100 %)

5) Pelayanan KB peserta KB baru tahun 2018 33.052 (16,4 %) dan peserta


KB Aktif sebanyak 141,782 (70,1 lo\
b, Pelayanan K6s6hatan Anak Balita dan usia sekolah,

Hasil cakupan pelayanan anak balita tahun 20'18 57.187 ( 91,0% ) dari
jumlah balita 62.851, pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI tahun 2018

sebanyak 20.703 (1000/0).

c. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

d. Pelayanan Gizi masyarakat :

1) Balita BGM padatahun 2018 sebanyak 396 (0,6%), dari 70.460 balita.

2) Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan sebanyak 94 (100 %d dari

94 balita,

3) Pemberian Vitamin A pada tahun 20'18 sebanyak 78.826 (100 0h), dan

78.645 balita.

4) lbu hamil mendapat tablet F€ pada tahun 20'18 sebanyak 17,313 (99,67
o/ol dar117.369 ibu hamll,

5) ASlEksklusif tercapai12,593 (78,5 0/o), dad 16.047 bayl usia0-6


bulan,

5. Analisa potensi sumber daya masyarakat


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang

ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM )

diantaranya adalah Posyandu, Poskesdes, Poskestr€n dan Saka Bakti Husada,

Bab ll : Stratrgl Komunlkasl Perubahan Perllaku t2


Komunikasi
@P,*f,l,ot$i, Dalam Pencegahan Stunting

Kegiatan Sosial Budaya Masyarakat meliputi Karang Taruna, PKK, Gotong


Royong dan Paguyuban Campur Sari.

Budaya yang masih ada di Kabupaten Lamongan, yang mempengaruhi


kesehatan pada ibu hamil dan balita, sep€rti misalnya masih adanya budaya
(mitos) tidak boleh makan makanan dan minuman manis alasannya bisa
menyebabkan perdarahan, tidak boleh makan ikan dan sayur dengan alasan

ASI-nya m€njadi amis, bayi baru lahir diberikan makanan nasi dongan pisang

yang dlhaluskan, bumil tidak boleh makan sayur t€rong nanti bayinya menladi

kisut, ibu nifas tidak boleh makan telur alasan gatal, ibu hamil tidak boleh makan

sayur kemangi alasan sesak, ibu hamil tidak boleh makan ikan lele dengan
alasan bayi gerakannya cepat.

6. Analisa lingkungan
Untuk memperkecil resiko tefladinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai

akibat dari lingkungan yang kurang sehat, telah dilakukan berbagai upaya untuk

meningkatkan kualitas lingkungan. Beberapa indikator yang menggambarkan

kondisi lingkungan antara lain rumah sehat, air bersih dan sarana sanitasi dasar

seperti p€mbuangan air limbah, tempat sampah dan kepemilikan jamban serta

sarana pengolahan limbah di sarana pelayanan kesehatan, Pada tahun 2018


jumlah rumah sehat di Kabupaten Lamongan adalah 277.367 rumah (86,14 %).

Hasil ponydengganafi ai minum di Kabupaten Lamongan pada tahun 2018

terdapat 045 penyelenggaraan air minum. Dan telah dllakukan pemeriksaan

sampel alr minum sejumlah 147 sampel. Pemeriksaan yang dllakukan adalah

meliputi pemeriksaan flsik, bakteriolgis dan kimia, Dari 147 samp€l yang
0/0.
diperiksa, yang sudah memenuhi syarat beriumlah 130 sampel atau 88,44

7. Analisa perilaku keaehatan


Permasalahan perilaku masyarakat sehubungan dengan kesehalan di
Kabupaten Lamongan masih didapatkan banyak Remaja, WUS dan lbu Hamil
yang mengalami anemia dan KEK (Kurang Energi Kronis). Hal ini disebabkan

karena ketidakpaluhan dalam minum tablet FE yang sudah diberikan oleh


Kemenkes, adanya pantangan selama hamil, adanya pola makan dan pola asuh

yang salah, kurang optimalnya keterlibatan jejaring sosial dalam masalah

Btb ll r Strltcal (omunlkrsl Perublhtn Pcrlhku 13


.fG Strategi Komunikasi
ji;;t:::i;
t7 i.:,';;1,;:i i;i;;r I'ci,l,k,, lrr,L:I;l:,1,

penanganan stuntlng, kualitas kader kurang maksimal, kualitas dan kuantitas

petugas dalam memberikan pemahaman terkait program kesehalan yang kurang

maksimal,ada sebagian masyarakat yang tidak membolekan makan lkan selama

masa hamil dan nifas.

Untuk menyelesaikan masalah tenebut dilakukan edukasi terhadap masyarakat

terkait program kesehatan tentang penangan stunting, peningkatan kualitas


kader melalui pelatihan emodemo, menerapkan hasil pelatihan €modemo oleh

kader pada lbu ballta yang datang ke posyandu, integrasi program dan
keterpaduan antar jejaring, rewad gada kder,

B. MEIENTUKAN KELOMPOK SASARAN


Pembagian kelompok sasaran mengacu dan memodifikasi dari Pedoman

Nasional Strategi Percepatan Pencegahan Sfunllng Periode 2019-2024. Pembagian

kelompok adalah berdasarkan pesan yang disampaikan, sehingga pembagian


kelompok tidak dimaksudkan untuk memprioritaskan kelompok sasaran tertentu.
Semua kelompok sasaran ini saling terkait dan memengaruhi satu sama lain.

1. Kelompok Primer
Kelompok primer adalah kelompok yang tergabung dalam rumah tangga dengan

1.000 HPK dan tenaga kesehalan serta kader :

a. lbu hamil

b. lbu menyusui

c. Anak usia G23 bulan

d, Anak Balita usia 24-59 bln

e. Tenaga kesehatan

f. Kader

2, Kelompok Sekunder
Kelompok sekunder adalah kelompok yang berpotensi untuk melahirkan,
mencegah dan mengoreksi anak slunting dimasa mendalang dan kelompok
penyedia layanan kesehatan:

a. Wanita usia subur

b. Remaja

Bab ll : Strategi (omunikasi Perubahan Perilaku t4


Komunikasi
@****lo',,$:, Dalam Pencegahan Stunting

c. Lingkungan pengasuh anak terdekat (kakek, nenek, ayah)

d. Pemuka masyarakat, pemuka agama

e. Jejaring sosial (PKK, grup pengajar dan lain-lain)

3, Kolompok ToElor
Kelompok tersier adalah pihak-pihak yang teriibat sebagai lingkungan
pendukung bagi upaya percepatan pencegahan stunting,yang terdiri dari:

a. Pengambil kebijakan/keputusan di kabupaten/kota, kota, dan desa/kelurahan

b. Organisasi Perangkat Daerah

c. Dunia usaha

C. MENYUSUN STRUKTUR PESAN KUNCI

Struktur dan dimensi pesan yang akan menjadi panduan utama materi
komunikasi dalam implementasi percepatan penurunan stuntrng di Kabupaten

Lamongan mengacu pada Pedoman Nasional Strategi Komunikasi Perubahan

Perilaku Percepatan Pencegahan Stunting.

Berikut adalah struktur pesan kunci Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku

Sfunllngdi Kabupaten Lamongan l (Mrtrlkr 3)

Kelompok Keterangan Kelompok


Pesan
Sasaran Sasaran
Rumah tangga dsngan Kuncl r

anggota keluarga yang Cegah sfunfing itu penting, manfaatkan


berada pada periode pelayanan kesehatan, perbaiki pola
1.000 HPK: ibu hamil, ibu makan, pola asuh dan kebersihan diri
menyusui, ibu dengan serta lingkungan
anak usia 0-23 bulan Pondukung :
- Minum TTD secara teratur bisa
menyelamatkan ibu dan bayi
Prlmer Manfaatkan pelayan an kesehatan
Waspadai ibu hamil resiko tinggi
Waspadai BBLR 2.500 gram PB <
48 cm
Waspadai bayi tidak lMD, tidak ASI
eksklusil dan pola makan yang
salah,
Cierakan Makan lkan (Gemari)
bersama

Bab ll : StrateSi l(omunikasi Perubahan Perilaku 15


@ mnlssl**::g:,:ti*:il

Kelompok Keterangan Kelompok


Peran
Sararan Sararan
Tenaga Kesehatan (Bi- Kunci ;
dan, Sanitarian, Tenaga Cagah Stunflng itu penting dengan
Gizi, Dokter, Perawat) dan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif
Kader oleh penyedia layanan kesehatan yang
t€rampil,
Pendukung :
- Stunting adalah permasalahan ke-
sehatan yang dapat dicegah melalui
intervensi gizi spesifk dan sensitif
Stunting dapat terjadi pada anak
usia 0-23 bulan
Stunting dapat dicegah dengan
membiasakan perilaku hidup bersih
dan sehat
Wanita usia subur, R+ Kunci :
maja, Lingkungan penga- Cegah stunfing itu penting sejak dini,
suh anak terdekat (kakek, dimulai dari remaja dan calon ibu,
nenek, ayah, dan lainnya), den an duku an suami dan kelua a
Pemuka masyarakat, Pe- Pendukun
muka agama, Jejaring Menikah usia dini beresiko
sosial (PKK, kelompok melahirkan anak stunti
pengajian, dll) Remajait/VUS anemia dan kurang
gizi bercsiko molahirkan anak
Sokundsr stuntlnq
Waspadai remaja dan WUS yang
tidak berperilaku hidup bersih dan
sehat
Kelompok Masyarakat Kunci :
Madani (Tokoh Masyara- Cegah slunfing itu penting melalui
kat, Tokoh Agama, Akade- toma/toga
misi, Pemuka Adat, P+ Pendukung:
mimpin lnformal, Pemim- Memberikan dukungan oleh Toma/Toga
pin Opini) terhadap pencegahan Stunting
Pembuat Kebijakan Kunci :
Tingkat Kabupaten Kabupaten Lamongan Zero pertumbuhan
Stunting
Pendukung :
Tersier
- Stunting saat ini menjadi salah satu
tas kesehatan nasional
Sukses perencanaan, sukses
tm ementasi ah stuntin

8ab ll : Stratcgl Komunlkssl Pcrubahrn Perllaku 15


Komunihasi
@*t*fi1'',,F:,, Dalair Pencegahan Stuntrng

Kelompok Kotorangan Kolompoh


Peran
Sasaran Sacaran
Pemerintah daerah dan desa cegah
stunting
Penegakan SE, Perbub terkait
stunting
Pembuat Kebljakan Tlng- Kuncl :

kat Desa/Kelurahan Cegah sturtlng itu penting


Pendukung
Stunting adalah permasalahan yang
terjadi di desa/kelurahan yang dapat
dicegah melalui komitmen pemimpin
desa/kelurahan dan kerja sama
antar wa a mas
Dana desa untuk pencegahan
stunting

D. MENGEIIIBANGKAN PENDEKATAN KOMUT{IKASI

Pendekatan komunikasi yang digunakan untuk meniangkau kelompok


sasaran komunikasi perubahan perilaku adalah:

1. Advokasi Kebijakan

Advokasi kebijakan terkait pencegahan stunting terintregasi di Kabupaten

Lamongan melalui pembuatan SE Shakom (Strategi Komunikasi Perubahan

Perilaku) dalam pencegahan stuntrng, SK Pokja Percepatan Pencegahan


Stunfing Terintegrasi, Perbup Sfuntrng, Rembug Slunfing, Perbup Alokasi Dana

Desa terkait pencegahan stunflng,Regulasi tentang penyediaan sarana lakasi

2. Kampanye Publik

Kampanye publik yang dilaksanakan di Kabupaten Lamongan melalui media


promosi yaitu baliho pencegahan stunting, launching percepatan pencegahan

sfunfing melalui 1000 HPK, STBM 5 Pilar, dan Germas; Pameran Germas,

Slaran Radio; Radar Bojonegoro Jawapos; Senam Germas dan Senam Stunting

yang rulin diadakan di CFDlCar Free Day (Minggu Ceria/Minc€) di alun-alun


Lamongan; Rembug Stunflng; Rumpes (Rumpi Pencegahan Stunting); Festival

Asuhan Mandiri Toga dan Akupmsur,

Bab ll : Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku t7


Komunikasi
@l**lf*Fi, Ilalam Pencegahan Stunting

3. Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi dilakukan melalui pelatihan Enosional Demontration

(Emodemo) bagi petugas gizi, petugas promkes dan kader posyandu. Tindak

lanjut pelatihan emodemo diterapkan di posyandu bagi lbu balita yang hadrr di

Posyandu.

4. MobilisasiSosial/Masyarakat

Mobilisasi masyarakat te*ait pencegahan slunting dilakukan melalui launching

percepatan pencegahan stuntlng, pameran Germas, senam Germas dan

Stunting, sosialisasi pencegahan stunting oleh lbu Ketua TP. PKK bagi kader

PKK se - Kabupaten Lamongan (Rumpes).

E. MENGELOI..A SALURAN KOMUNIKASI

Salunn komunikasi yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan

kepada kelompok sasaran adalah:

1, Pertemuan hhp mukr, antara lain melalui Karang Taruna, PKK, Dharma

Wanlta, pengajian, Dasa Wisma, Posyandu, Taman Posyandu, kunjungan


rumah, arisan, kelas Emational Demonstration (Emodemo), kelas Bumil, kelas

balita, kelas Asuhan Mandiri (Asman) Toga dan Akupresur, Poskestron, Saka

Bakti Husada ( SBH ), kelas Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).

2. itcnggunrkrn msdlum p.ranhn, yang dapal dibedakan sebagai berikut ;

radlo, koran, televlsi Citra TV, webslte Dlnks, banner, wayang sfunllng, media

lsi Pirlngku, videotron, ballho, teleconference, rekaman suara iklan layanan

masyarakat,

F. MEI{DESAIN lilATERJ KOMUNIKASI

D6sain materi komunikasi yang akan digunakan adalah leaflet, lembar balik,

banner, baliho, media lsi Piringku dari Kemenkes, media promosi wayang stunting

dari Dinas Kesehalan Provinsi Jawa Timur, mug Promkes, kaos dan topi pencegahan

stunfrng.

Bab ll : Strrtcll Komunlklrl Pcrubrhrn Pcrlhku 18


ffitsf,htrr
kmtntmru
7
7
7 E

I
I

ftenuila llomunikasi 7
k

Psru[ahm Perilaku
7

7
7
7

STRATEGI KOIilUNII(AST
Perubahan alam P ercegt atan Stunting
P encegahan
diKabupatenLamongan

tl

Iahun
\\
@ f**l:sv:,**rs*iHft
BAB III

RENCANA KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU

Dalam pembuatan rencana aksi komunikasi perubahan perilaku di Kabupaten

Lamongan perlu disusun strategi komunikasi perubahan perilaku dalam upaya


p€nc€gahan Stunting berdasarkan kondisi lokal dan diperlukan antara lain i

l. Rrguhl
Regulasl yang sudah dlbuat adalah Peraturan Bupall Nomor 07 Tahun 2019

tentang Percepatan Pencegahan Stunting Terintegrasi, Surat Keputusan Bupati

Nomor: 188i76/KEP/413,013/2019 tentang Tim Percepatan Pencegahan


Stunting dan Surat Edaran Bupati Nomor: 441.7114391413.204/2018 tentang

lmplementasi Komunikasi Perubahan Perilaku Masyarakat untuk Mencegah


Stunting.

2. Kebutuhan Anggaran

Dalam kegiatan rencana Komunikasi Perubahan Perilaku dibutuhkan anggaran

untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Kebutuhan anggaran dana tersebut


bersumber dari Dana APBD, Dana BK Propinsi, dan DAK NON FISIK (BOK).

3. Kegiatan

Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam mendukung Aksi Komunikasi


Perubahan Perilaku adalah :

a, Advokasl kebllakan

Pemerintah kabupaten Lamongan mony€lenggarakan intervensi gizi spesilik

dan s€nsitif secara konvergen dengan menggunakan pendekatan


perubahan komunikasi dan perilaku dengan melayani kelompok sasaran

secara tepat melalui cara 1) merumuskan dan m€nghasilkan kebijakan


daerah yang mendukung upaya percepatan pencegahan stunting dengan
pendekatan komunikasi perubahan perilaku 2) mensosialisasikan kebijakan

terkait upaya percepatan pencegahan stunting sebagai salah satu prioritas


pembangunan nasional khususnya kepada kecamatan dan desa;

8ab lll :Rancanr Komunlkrrl Pcrubthrn Pcrllaku 19


Komunihasi
@t*f,I,,9$i,, Dalam Pencegai:an Stunting

'l) Advokasi kepada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten


Lamongan

Advokasl inl bertujuan untuk memperoleh dukungan aktif agar


pendekatan komunikasi perubahan perilaku dimasukkan dalam
pelaksanaan aksi konvergensi/aksi lntegrasl p,ercepatan pencegahan

stunting.

Kegiatan advokasi kebilakan kepada OPD melalui saluran komunikasi

media cetak berupa kegiatan sosialisasi yang berisi hlmbauan


penyediaan sarana laktasi di tempat kerja. lndikator capaian kegiatan

ini adalah terbitnya Surat Keputusan dari kepala OPD tentang


penyediaan sarana laktasi di tempat kerja. Kegiatan ini dilaprkan oleh

OPD yang bemangkutan kepada Bappeda Kabupaten Lamongan.

Selain penerbitan regulasi dari OPD yang bersangkutan juga diadakan

pertemuan dengan semua OPD untuk membahas paparan


perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan stunting di masing-

masing 0PD. Sebagai indikator capaian dari kegiatan ini adalah semua

OPD mengetahui p€ran dan tungsi masing-masing dalam p€rc€patan


p€nc€gahan sfunting,

2) Advokasi kebljakan perusahaan

Kegiatan advokasi kebijakan kepada P€rusahaan melalui saluran


komunikasi media cetak berupa kegiatan sosialisasi yang berisi
himbauan penyedlaan sarana laktasi di tempat ke(a. lndikator capalan

kegiatan ini adalah terbitnya Surat Keputusan dari k€pala Perusahaan

tentang penyediaan sarana laktasi di tempat kefla. Kegiatan ini


dilaporkan oleh kepala Perusahaan yang bersangkutan kepada
Bappeda Kabupalen Lamongan.

b. Mobilisasi Sosial

Mobilisasi sosial adalah proses yang berlaku secara terus menerus,yang

melibatkan dan memotivasi para pemangku kepentingan di tingkat daerah

untuk meningkatkan kesadaran terhadap stunting dan semua upaya terkait

pencegahannya, Sasaran kegiatan pencegahan sfunthg adalah melalui

Blb lll : Rrncrnr Komunlkrsl Pcrubrhin Perllsku ,.l


Komunikasi
@t ,',mf,l-'.Hi, Dalam Pencegahirn Stunting

1000 HPK (hari p€rtama kehidupan) dimulai sejak ibu hamil, ibu menyusui,

anak usia G23 bln,WUS, remaja putri

1) lbu Hamil

Mobilisasi sosial pada sasaran ibu hamil dilakukan melalui kegiatan

kelas ibu hamil yang diselenggarakan 4 kali pertemuan pada masing-

masing kelas ibu hamil dengan menggunakan media KAP (Komunikasi

Antar Pribadi), lembar balik, dan video berisikan materi tentang


kehamilan (perubahan tubuh, keluhan, dan perawatan) pemalinan,
nifas, perawatan BBL (Bayi Baru Lahir) dan manfaat TTD (Tablet
Tambah Darah) bagi ibu hamil. lndikator capaian pada kegiatan ini

adalah peningkatan jumlah kehadiran peserta dalam kelas ibu hamil.

2) lbu menyusui

Mobilisasi sosial pada sasaran ibu menyusui dilakukan dengan


menggunakan medla komunlkasl KAP,video, lembar balik dan alat
penaga dalam bentuk kegiatan r

a) kelas KP-ASl, melalui pertemuan kelompok pendukung ASI


dengan indikator terbentuknya kelas KP-ASl untuk menyampaikan

maleri manfaat ASl, cara menyusui yang benar, perawatan


payudara, dan gizi pada ibu menyusui dengan frekuensi 4x

kegiatan per tahun

b) kelas nenek asuh, melalui pertemuan kelompok nenek asuh


dengan harapan menrngkatnya pengetahuan nenek dalam
mengasuh cucunya dengan materi pertemuan perlumbuhan,
perkembangan, AS|-Eksklusif, MP-ASl dengan frekuensi
pertemuan 12 x kegiatan per lahun

c) kelas ibu balita, melalui pertemuan kelas ibu balita sesuai dengan

kelompok usia : G< 6 bulan, 6 bulan -< 2 tahun dan 2-5 tahun

untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang cara

memantau pertumbuhan dan perkembangan anak untuk


menyampaikan materi ASI Esklusif, pemberian imunisasi,
pemberian MP-ASI, pemantauan pertumbuhan dan

Brb lll : Rcncrnr Komunlk.tl Pcrubrh.n Pcrllaku 21


y.***l,.*.",F,i, Komunikasi
@ Dalam Penregahan Stuntt;rg

perkembangan yang dilaksanakan 3x pertemuan per kelompok

usia

3) Anak usia 0 - 23 bulan

Mobilisasi sosial pada anak usia G23 bulan dilakukan dengan


menggunakan media IGP (komunikasi antar pribadi), lembar balik dan

APE dalam b€ntuk kegiatan ;

a) Posyandu dan bulan timbang untuk memantau p€rtumbuhan dan


pefiembangan selama baduta dengan frekuensi 12 kall kegiatan

per tahun

b) Cooking c/ass merupakan kegiatan memasak bersama di


Posyandu dengan tujuan untuk memberikan contoh menu
makanan sesuai usia serta diharapkan mampu meningkatkan
jumlah kunjungan ibu balita di posyandu dengan fekuensi

kegiatan 2 kali per tahun

c) Pelita LA (Peduli Gizi Balita) dengan kegiatan masak bersama


selama 12 hari serta adanya penyuluhan mengenai kesehatan

4) WUS (Wanita Usia Subur)

Mobilisasi sosial pada wanita usia subur dilakukan dengan


menggunakan media KAP (komunikasi antar pribadi) dan lembar balik

melalui kegiatan kelas calon p€ngantin mengenai p€Eiapan


pemlkahan dan kehamllan yang diharapkan dapat menlngkatkan
pengetahuan calon pengantin tentang KEK (Kekurangan Energi Kronis)

dengan frekuensi 4 kali p€r tahun pada tiap puskesmas,

5) Remaja putri (Rematri)

Mobilisasi sosial pada rematri dllakukan dengan menggunakan media

KAP (Komunikasi Antar Pribadi), media cEtak berupa KCS (Kartu Catin

Sehat) dan lembar balik, melalui kegiatan kelas rematri dengan


penyampaian materi tentang kesehatan reproduksi, gizi seimbang
-lsi
berdasarkan metode Piringku' dan manfaat konsumsi TTD dengan

ftekuensi 4 kali per tahun pada tiap puskesmas.

Bab lll : Rencana Komunikasi Perubahan Perilaku 22


@ P**lf,fli, ll* Hrlllif*fi
6) Pongasuh anak

Mobilisasi sosial pada pengasuh anak dilakukan dalam bentuk kegiatan

pemberdayaan keluarga melalui PKK menggunakan media KAP


(Komunikasi Antar Pribadi), media cstak dan lembar balik dengan

materi cara pengasuhan anak untuk meningkatkan pengetahuan ibu

tontang pola asuh yang benar, Kegiatan ini dilakukan 3 kali per tahun

di tiap desa,

7) Kader

MobiliBasi sosiel pada kader dilakukan dalam b€ntuk kegiatan ;

a) Refreshing kader menggunakan media KAP dan media cetak

guna melakukan review materi Posyandu untuk menibgkatkan


pemahaman kader tentang pelayanan kesehatan di Posyandu

dengan fekuensi 3 kali tiap tahun

bl Penberian rewud dalam bentuk pemberian sepeda angin unluk

membantu pelaksanaan Posyandu dengan frekuensi 1 sepeda per

Posyandu per 2 tahun.

c. Kampanye publik

Adalah proses dialog yang di lakukan secara rutin antara pemangku


kepentingan terkait secara partisipatif untuk identifikasi permasalahan,aset

aset yang di miliki dan upaya kolaborasi terkait pencegahan Stunting agar

terjadi pembagian tugas yang baik diantara para pemangku kepentingan

tersebut untuk mengubah perilaku di sekala besar, termasuk perubahan

norma sosial dan struktur masyarakat yang tidak berimbang.

1) lbu hamil

Kampanye publlk pada ibu hamil dilakukan dalam bentuk kegiatan :

a) Edukasi melalui media cetak, KAP dan penyuluhan tentang


manfaat TT0 bagi lbu hamil untuk menlngkatkan ibu hamll yang

mengonsumsi TTD

b) Konseling tentang menfaal ikan bagi ibu dan ianin untuk


menlngkatkan jumlah konsumsl ikan guna memenuhl kebutuhan

nutrisi ibu hamil dan janin.

Bob lll : Rencana (omunikasl Perubahan Parllaku 23


Komunikasi
n.l.* !1--.^.,.L..-
@*f,,!,$,$:, Udidlli f UliLCXril,dli JlUilLiii;-
C r,,..
- r,

2\ Anak usia G23 bulan

Kampanye publik pada anak usia 0-23 bulan dilakukan dalam bentuk

kegiatan sosialisasi melalui media cetak, IGP dan lembar balik untuk

menyampaikan materi manfaat AS|-Eksklusif sehingga dapat


meningkatkan cakupan bayi dengan ASI-Eksklusif

3) Wanita usia subur (WUS) dan remaja putri (Rematri)

Kampanye publik pada WUS dan Rematri dilakukan dalam bentuk

kegiatan mempromosikan metorle "lsl Plringku' melalul medla cetak

dan IGP (Komunikasi Antra Pribadi) sehingga dapat meningkatkan


pemahaman WUS dan Rematri tentang'lsi Piringku'

4l KPP (Komunikasi Perubahan Prilaku) melalui KAP (Komunikasi Antar

Pribadi)

Strategi komunikasi ini di susun berbasis teori dan riset, serta proses
interaksi kelompok sasaran agar terbentuk pesan kunci dan
pendekatan komunikasi yang paling cocok untuk memotivasi
pengetahuan,sikap dan perilaku individu secara konsisten dan

berkelanjutan.Kelompok sasaran KPP melalui KAP adalah sebagai

berikut.

a) lbu hamil
Komunikasi perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi
pada ibu hamil dilakukan melalui saluran komunikasi Cetak dan

penyuluhan yang bertujuan memeberikan :

1) Edukasi tentang manfaat TTD bagi ibu hamil. lndikator


capaiannya dalah meningkatnya cakupan ibu hamil

mengkonsumsi TTD dengan frakuensi '12 kali dalam 1 tahun

2) Konseling tentang gizi seimbang bagi ibu hamil untuk


meningkatkan pemahaman ibu tentang glzi melalui media

KAP dan m€dia cetak dengan frekuensi 12 kali dalam


setahun,

B.b lll: Rcncan. Komunikasl Prrubrhan P!rllaku 24


Komunikasi
@r**illn',F,i, Dalam Percegahan Stunting

b) lbu menyusui
Komunikasi perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi
pada ibu menyusui dilakukan dalam bentuk kegiatan :

'l) Konseling menggunakan media KAP dan alat peraga dengan

materi manfaat ASI Eksklusif dengan harapan adanya


peningkatan bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif yang

dilakukan dengan frekuensi 12 kali dalam setahun

2) Sosialisasi menggunakan media KAP dan alat peraga


dengan materi lnisiasi Menyusu dini (lMD) dengan harapan

meningkatnya angka ibu yang melakukan lMD, cara

memerah, menyimpan dan menyajikan ASIP (Air Susu lbu

Porah) yang dilakukan ftekuensi 12 kali dalam s€tahun

3) Pelatihan dalam bentuk konseling IMD menggunakan media

IGP dan media cetak untuk meningkatkan pemahaman ibu

menyusui dini yang dilakukan frekuensi 12 kali dalam


setahun,

c) Anak usia G23 bulan

Komunikasi perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi


pada anak usia G23 bulan dilakukan dalam bentuk kegiatan:

1) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan

meningkatkan jumlah anak usia G23 bulan yang dilakukan

pemantauan tumbuh kembang melalui media KAP dan media

cetak dengan frekuensi 12 kali dalam setahun

2) Penyuluhan dampak lingkungan sanitasi yang tidak layak

dengan tujuan meningkatnya akses sanitasi layak melalui


media KAP dan media cetak dengan frekuensi 12 kali dalam

setahun

3) Konseling pemberian ASI eksklusif dilanjut MP-ASI dengan

tujuan meningkatkan pemahaman ibu tentang pemberian ASI

eksklusif dan MP-ASI melalui media K{P dan media cetak

dengan fr€kuensi 12 kali dalam setahun

Bab lll : Rencana Komunikasi Perubahan Perilaku


Komunikasi
@*mill,.'-Hi Dalam Pencegahan Stuntrng

d) Wanita usia suburdan remaja putri

Komunikasi perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi

pada WUS dan rematri dalam bentuk konseling tentang kesehatan

reproduksi dan calon pengantin, manfaat TTD dan cara konsumsi

yang benar dengan tujuan meningkatkan pengetahuan tentang

manfaat TTD dan cara konsumsi yang benar bagi WUS dan
Rematri melalui media KAP dan media cetak dengan frekuensi 12

kali dalam setahun

e) Petugas kesehatan
Komunikasi perubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi

pada petugas kesehatan dalam bentuk kegiatan :

'1) konseling pemeriksan kehamilan k€ dokter

2l pelatihan update ilmu terbaru dengan tuluang meningkatkan

kapasitas ilmu pengetahuan petugas kesehatan melalui


media I(AP dan media cetak d€ngan fr€kuensi 2 kali dalam

setahun

0 Kad€r kosehatan

Komunikasi p6rubahan perilaku melalui komunikasi antar pribadi


pada kader kesehalan dilakukan dalam bentuk kunjungan rumah

dalam upaya p€manlauan pemb€rian TTD dengan tujuan

meningkatkan jumlah konsumsi TTD melalui KAP dan lembar balik

dengan frekuensi 12 kall dalam setahun

Btb lll :Ranc!n! Komunlklrl Prrubrhrn PcrllBku 26


)@,
0has [Bs$ata[
lh[umtm Lamngan
.l
7
7 \
I
I

f'

Pemantauan E tualuasi
7
v
7

STNATEGI KOIilUNIKASI
Perubahan lam P erceytatan Stunting
P encegahan
di KabupatenLamongan

Iahun
Komunikasi
@P,l:**f,'*$i, Dalam Pencegahan Stunirng

BAB IV

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Kegiatan pemantauan yang harus dilakukan secara rutin oleh pihak-plhak terkait :

1. Materi yang dipantau adalah perkembangan pelaksanaan kegiatan strategi


komunikasi perubahan perilaku penceg ahan stunting dengan menggunakan
Komunikasi Antar Pribadi ( KAP ) di Kabupaten Lamongan.

2. Sumber informasi pemantauan adalah dokumen rencana kegiatan strategi

komunikasi perubahan perilaku penceg ahan stunting dengan menggunakan


komunikasi antar pribadi di Kabupaten Lamongan; termasuk di dalamnya adalah

target kegiatan, alokasi pendanaan, dan indikator komunikasi antar pribadi dalam
program pencegahan sluntr;ng.

3. Pelaksana pemantauan di Kabupaten Lamongan menjadi tanggung jawab Bidang

Ke3ehatan Masyarakat Dinas Kosehatan Kabupaten Lamongan yang mendapat


penugasan dari pimpinan institusi.

4. Pemantauan dilakukan setlap enam bulan sekall kepada Bupatl secara terpadu

melalui laporan secara berjenjang, rapat koordinasi lintas program/s€ktor dan


pembinaan terbaru,

5. Umpan balik (feedback) hasil monitoring dapat disampaikan melalui mekanisme


p€Euratan, Dan dapat dibawa ke forum pimpinan apabila terdapat tindak lanjut yang

memerlukan keputusan pimpinan yang lebih tinggl.

6, Hasil monitoring akan menjadi bahan masukan dalam molakukan evaluasi upaya
komunikasi dalam pencegahan sfunllng secara keseluruhan.

Kegiatan evaluasi yang harus dilakukan secara rutin oleh pihak-pihak terkait:

1. Materi yang dievaluasi di Kabupaten Lamongan adalah hasil pelaksanaan kegiatan

strategi komunikasi perubahan perilaku pencegahan stunfing dengan menggunakan

komunikasi antar pribadi.

2. Sumber informasi evaluasi adalah dokumen rencana kegiatan strategi komunikasi


perubahan perilaku pencegahan stunflng dengan menggunakan komunikasi antar

Bab lV : Pemantauan dan Evaluasl 27


Perubahan Dalam Penregahan Stunung

pribadi yang termasuk di dalamnya adalah target kegiatan, alokasi pendanaan dan

indikator komunikasi perubahan perilaku dalam program pencegahan slunting.

3. Pelaksana svaluasi di Kabupaten Lamongan menjadi tanggung .iawab Bidang


Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan atau

penanggungjawab yang ditugaskan oleh institusi yang berwenang.

4. Waktu evaluasi dilakukan 1 tahun sekali, melalui lapran pada rapat koordinasi forum
komunikasi lintas program pada akhir tahun,

5. Hasil evaluasi dilaporkan ke Gubernur oleh Bupati dan akan dilaporkan kepada
Menteri Kesehatan,

Brb lV: Pemant.u!n drn Evslursl 28


@
Dlnas lGsdatan
lhlwrton lammmn
7
7 t

7
E:
!

a
7

7 Matrilr
7

STNATEGI KOIfiUNII(AST
Perubahan lam P ercEt atan P encegahan Stunting
di Kabupatenlamongan

fl

Iahun
G
f,,/
grratggi Komunihasi
Fr,",ro,rhin Pe:'tllku D;rl r PentL'grh;,n Sturrt;l4l

XATRIK I
MASAI.AH PERII.AKU DAN PRAKTEK

A. TINGI(AT INDIVIDU DAN AT{TAR PRIBADI

Sasaran Nasalah Penyobab ilas.lah Alternatif Peme\rahan lasalah

lbu Hanil Anemia Kur gmya kepduhan ibu dalan minm hblet Fe Edukasi tentau manfaa TTD urt* kehamilannya (ibu
(mud, bosan, td<ut bayinya besar) dan janinnya)
Kurangnya asupan makanar yaE mengardung zat Penguatan kelas ibu hamil sesud standar
besa (Fems)
Kurangnya makan kan dan deirE merdr Konseling gizi seimbaE pada ibu tlamil derEan lsl
PIRINGKU
Kurrrgnya pergelahuan ibu tenbng kebut han gizi Konseling mafaat makan ikan hagi ibu dan janinnya
selana hamil bagidiri dan iailnnya
Adarya peflydit irfrksi / peqrekit penyeria sekrB Pemberian PMT pada bumil
kehanilannya Pemanta n pemberian TTD

Lampiran Matdk I : Masalah Perilaku dan Praktek 29


ffi *mnrfi f;l, *f,rx*:1* lhffi

Sasaran tfasalah Penyebab Iasalah Altematif Pemsrahan Xasalah

lbu Hamil Bumil KEK Seiak Rematri / Catin sudah KEK - Pemanfaat buku KIA sebeai media belaiar bagi ibu
hamil,
Konselin a rem
Kurangnya asupan gizi pda ibu hamil Konseling pada bunt'l dan keluarga ttg gzi s€innbang
iibu hamil
Pemberian PMT
Sosral ekonomi rcndah - Pemberian PMT baqi lbu hamil KEK
Ma makaoar selama h nil ikuti Klasmil
Saat hamil muda mual muntah bedebih - Tatalaks la ibu haml denqan hypercmesis
Adanya penyakit infd(si Penanganan penyakit infuksirrya
lbu menyusui Cakupan pemberian ASI lhr Menyusui memb€rikar MP-ASI s€belum usia 6 Konseli Maflfaat ASI erclusit
eksklusif rcndah fulan Sosialisasi IMD
Pengetahuan ibu dan keluarga yang rendah - Membentuk kelas KP-ASI
bntang manfaat ASI eskLrsif Pelatihan kons€lin ut
Peran orang tua / nerEk yang lebih dominan Klas Nenek Asuh
- tbu bekeda Klas Nenek Asuh
Klas lbu Bdita
Cara Memerah.l\/en dan iakn ASIP
Kurangnya dukungan Sarana dan prasarana yang tidak mendukung di Menetapkan kebijakar untuk peryediaan srana laktasi
lingkungan tempat kerja bmpat kerja di tempat keria dan terpat{empa umum
terhadap ibu menyusui

Lampiran Matrik 1 : Masalah Perilaku dan Praktek n


-r& Strategi Komunikasi
\J Prru:rahlnPerilaku Drlam PencqahLn Stunt.ng

Sasaran Masalah Penyebab f,asalah Altematif Pemevahan trasalah

Anak Usia 0-23 bulan TUak mendapa0€n ASI Kurangnya pengetiluan dan ketrampl l ibu dalan Sosialis6i tentang mantaat ASI esk[6if,
eksklusil membedkan ASI eksklrEif
Pemdraman ibu tentang manfaat IMD yang renddr Melaksanakan IMD @a semua bayi lahir
Sarana prasarana yarE t'rdd( mendukum Penyediaan sarana lakhi ditempat kerla
Lahir dengan BBLR Kurangnya asupan gizi selana hamil Penguahn kelas ibu haril
lbu hamil KEK dar anemia Pemantauan kehamilan.
Pemberhn TTD
Sosial ekonomi yang renddr - Pemberian bantuan PMT pemulihan
Penyakit infeksi dan sanitasi yang tidak hyak Selama hamilminimd lx periksa ke dr, Obgyn
Pemafiauan pertunhlllar d perkembarEm selama
usia baduta
Pemicuar
Penydihan tenatang dampak lingkungan yang tidak
layak
Pemberi ASl esklrEif dlailhn dengan pemberian
MP+SI sesuai stand
Pemberian PMT penuriang/pemulihan
- Cooking cl6s
- Pelita LA (Peduli Balita Lamngan)

Lampiran Matrit I : Masakh Perilalu dan Prakte* 3L


ffi rJilnrr*ffi f,:,*lHll,kil
-

B. TII{GKAT TASYARAIGT (KELOTPOK SEXUNDER}

Sasaran Ls.ldr Penyebab llasalah Altemdif Pefi'le\ahan M asalah

wts Kekurangan Energi Konis Pola makan yang salah - Mempromosikan lsl PIRINGKU
(XEK) sebetum hanil - i(das Catin
- f\orEelinq KesDro Catin
Remaja Putri Anemia dan KEK Tirak mau merukonsumsi TTD yap diberikan di - dil caa korBurNi
lofiseling bntmg manfaat TTD
sekolah kaEna berefek mual vatr benar
Pola makan yau ketat / lebih suka diet - lclas Remdri
- llempromckan / rEngkampanyrkan keaneka
raanan md(anan demar lsl PIRINGKU
- Pemberian TID pada Remdri
Pengasuh anak Pola asuh yang salah Kurangnya hr{gung iailab d pengetahual - Femberdayaan keluaroa rnelalui PKK
dalam pengGuhan alak Kdas lbu &ALITA
Kader Kualitas kader kurang Kualitas kader kuraru maksimal Refiesin kader
Pengetahuan kader kurang Usia dan tingkd perndraman Fenanbah l ah kder.
l(derisasi
Adanya tug6 rangkap kder Keterbasan SDM lnsentif kader dinaikkan
R#ard se .ll I in
- Femanbahan iumlah
Seri a
-:--Peqg ntian kepda desa - Adlokasi kepada Kades / canat
Toma T 0ga Peran serb belum maksimal Kurangnya pelibabn Toma dan Toga dalan Adarya koordinasi Tom / Toga dengan petugG
kegiatan dititilg kes€hatan kesehatan
lhlibatkan ddan SIVID / MMD

Lampiran Matrik 1 : Masalah Perilaku dan Praktd( 1)


Komunikasi
@*milIfif,i, Dalam Pencqahan Stunting

Sasaran Masalah PenyebS Xasalah Altematif Pemovahan f, asalah

Jejaring sosial Kurang optimalnya keterlibatan Kurmgnya koordinasi dar integrGi pelaksalaar - lntegr6i prcgram dan keterpduan antar jeiaring
jejaring sosial ddam maalah Iegiatan
penanganan stunting

l.ampiran Matrik 1 : Masalah Perilaku dan Praktek 33


ffimnrr*m-r,P#m,ffi
C. TIIGKAT I.AYANAN I{ASYARAKAT

Sasaran I.salah Penyebab llasalrh Altern{if Pemevahan Masalah


Pos Yandu Belum semua posyadu strata Belum semua posyandu capaiar D/S > 800/o Membuat kegiatan inovasi di posyandu
Purnama Madh (PURI) Belum s€mua posyandu capdan N/D > 60 % Kelas balita
llelibatkan peran peru6uh anak untuk ddif ke
pggyqndu
- Kelas Emo Derm
- Peny€diaan Alat Peraga Edukatif ( APE)
Admya iadud menu ruT yang lebih bervariaE
Petugas Kesehatan Kurang rneld(ukan tu{ungan Beban keria yang tedatu bany* funambahan tenaga sesuai keahlian dan
rumah kebutu han nya
Ketrampilan dalam ksnunikasi Tk ak Eaten seldu pirEin yng simpel - Pelatihan-pdatitEn / rarie / update ilmu terbaru
yang kuram
Tugas rangkap Uraian iabatan yarq tiirak sesud dengan tupoksir Pengintegrciar tugas antar petugas dan seluruh
Komitmen yang kurang Kurang koordinasi anbr progftrEr FOgramer

Lampiran Matrik I : Masalah Perilatu dan Prakt€*


Komunikasi
@Pmilfr,f;i, Dalam Pencegahan Sluntrng

D. XELOMPoK TERSTER FTNGKAT KEBUAT(AT{}

Sasaran Masalah Penyebah nasalah Altemrtif Pemevahan Masalah


Pemangku Kebi- Betum adanya payung fukum - Belum da penentuan kebiiiakan dan kurangnya irerEtapan Egulasi d kebiiakan mulai dari
iakan yaE khusus dalan penanganan koordinsi secara bedenjang dalam penent n perencanaar, pelaksaman, evaluasi dan penenfuan
slmting kebijakar progEm pririlas yaE terintegrasi, terpdu dan
Belum ada kebijakan anggaran mullisektor
desa terkait kegiatan stur ing
Betum maksimalnya LPn-S
dalam penanganan sfu nting
Oeanisasi P+ Behm adanya pola kebrpaduan - KepentirBan sektoral Penguatan hEg.asi pmgram meldd pola kolaborasi
ramkat Daerah arbr oPD dan intergrci Fogram

Lampiran Malrik 1 : Masalah Perilalu dan Praktel 35


@ *rnrn,, ll,:,,Hrfii#.fi ill

MATRIK 2

ANATISA SALURAN KANAL KOMUNIKASI


'

KABUPATEN :tAllOt{GAN

Saluran/Kanal
Jenis Yang Ada Kendala Sasaran Yang Diminati
Komunikasi
Media Cetd( Leaflet Jumlahnya kurang karena Penambahan anggaxan untuk Leaflel
anggarannya rerddr pengdaan cetak
Poster Belum terdistribGi secaB merata Penempatan dan pendistbusian Baliho
daer* lokus stunting
terutama di media sesuai kebutuhan
Lembar balik Penggunaan bu terbatas pada Perlunya materi cet* yag lebih Poster
petugas kesehatan kreatif, imvatif dan rnenarik
Buku KIA Minat baca masyarakat rendah
Baliho Desainnya yang kurang menarik
Rollbanner
Media Audb Dar Audio Urdeotron Belum ada knena kebfuatasan Pengusdan Egaran untuk Videotron
Visual anggaran pengdaan videot on
Rekaman suara iklan Jaringan intemet befum maksimal Mensosidisasikan sitran rdio lokal
layanan masyarakat dan rnembuat jadwal
Telectnference

Lampiran Matrik 2 : Analisa Saluran/(anal Komunikasi 36


Komunikasi
@milff,flt u l)alam Pencegahan Srurting

Saluran/Kanal
Jenis Yang Ada Kendala Sasaran Yang Diminati
Komunikasi
Media Brodcast Dan Radio Belum teriadwal secara rutin radio dan Buat ilOU dengan Humas Pemkab TV
D ital TV TV lokd yang ada di Kab terkait idml siaran publik6i stunting
Media Digitial Website Dinkes Belum s€mua masyarakat mengetahui - Mensosidisasikan alamat website FB
adanya rebs e tecebut i-{!!!e!-q4rPe!-ke-!!SEu99a
[-Mengis materi u,ebsite bb dengan lnstagram
mate rirnateri terbaru
KomurfGsi Antar Pribdi Kelas ibu hamil Kehdiran yang kurang maksimal Pendekatil pda ibu hamil dan balita Reward kader
Dan Kdompok Kecil belum fiElibatkan suami & keluarga melalui TP-PKK & dasawisma
Kelas ibu balila Buka kd6 harus sesuai kesepakatan Pelatihil / refr€ss b4i petugas
Kelas remaja Belum brorganisir dengan baik Kerjasana linbs sehor guna terlak-
sananya kelas remati dan kelas Catin
Kelas Catin Ketraqilan petugas dan kader dalam Membent* KP-ASl
konsding kurang
Ke|as KP.ASI Belum semua petugas terlatih kelas Refresi{ kader tentang stunting
ibu
Komur*6i Antar Pribdi Posyandu Belum semua kecamatan ada kelas Kaderisasi
Dan Kelompok Kecil KP-ASI
Posbindu Belum semua kader mengetahui Pelatihm standar pertumbuhan bagi
te stunti kader
Dasawisma Sebeiar kader sudah tua
Kder

Lampi.an Matrik 2 : turalira Saluran/Kanal Komunikasi 37


ffi
p
Str.tegi Komunikasi
Penrh.ihrn Peril,rku Dal;rnr Percegrhar SrLrntirrg

MATRIK 3

MENYUST'N STRUKTUR PESAN KUNCI

KABUPATEI{ : LAIVIOilGAN

Kelompok Ketorangdr
Pesan
Sasaran Kelompok Sasaran
"Primer lbu hamil "Minunlah tablet tanDdt hrah (TTD) setiq h
i seldna k&dnil , uttuk menceg resiko bayi lahh deryil ft"rat |Ed/a,
rendah dan beresiko sirthg.'
'Makanlah makanan ydv bergizi seimhng te,dili ddi nmi lauk, sayw dan tuah dengil potsi 2x lebih banyd( dari biar,anya
dewan lsl PIRINGKU"
'Ayo, rutin ikut kelas ifut hamil, biar pin,fr ja{,a kesehatan dat mqt anta, tumbuh hgnbang si kecil"
"lkuti kelas ibu hanil ninimal 4 kali selama nl6,a kehmilm wtuk n@Napat@n petwtahuan mengenai tunfuh kembilg
jffiin dan bayi, guna fll€,t@gah stunting.'
"J gan lupa selalu rddtati ayan, telw (Ht t.6/t (ATIKA) s6afa Df,ganlian setiq hai selama hamil unttrt mendukutg
pqfumbuhan otak janin'
'Mataatkan buku KA furyan memfua mbrt mendnwt i,tfom6i ddt penged rdt tentang kesehfut ibu dan W
sddna mas,a hamil, nE,tyt$uidan balih'

Lampiran Matrik 3 : Menyusun Struktur Pesan Kunci


.F

c
:E
cr, & !
.E
s
E
.r'
(B
ID
5 CD

E = E E N
o e
E 5 E
U'
G llE € € s
c6J
ri
L
o)
E'
(6
t t
'tI tE e
a
ao
'6 (ll cIE '6 E
(E
.o
e
.E
E
E
E s E
t (B
=
:E
a
E
E
=
E
o
(B
o
.E t 6
ol
l', 5
(! o)
a
Y
E
lE

E', .E E E r
€o) E
g
E
c E a *a GI

E E E
'6 o (o
E a
.e '- €G(E (D (E
c U,
P
€ IE
E G l! .e I
(!
=
ct '6
(lJ C
(!
G
(E
o_
(r) s
G
E
(u
Ig
c(E
a
(G

(E (B C
o
-9
c o, (E E
G
l: (E E E (E
p
.-Ef.
3 = c
E
E g IE g 'N .D I
a!
E E €(! d B s3 It
E
E
E
E
(l) s
o- (E
o EP -c (E G
(r6
-G
<E G
G
G a =ca
.E $ .!? e
ot
a) "o a ! a
.E Et= o (E
E <6 E a- q, (B E (! o.

Eo *(!o
o) (B (E
E (! 'G a d c t!
c(O-t5 c sE c a (!
(u
q b
PE
(E
€ h
E
E* (E
f
.E,
(B
a
<1, (g
aIr o
E 8E 8. & h ts
i6
G
!E E E E Itc
E
EE 'a I IE (!
C',
(B
E(u U) a <l) i Gi*
q) a. (E

'rE as E
o) (E
q)f e <l)
<o E(ti G
C (! (E e
!b cll,
(B (E
E
E
xE (D
G
6l
(E
soj 8E aa! <!) q
c c:
G
e
(E 3 <rt
(E
Eo) 6 ee G CE
H
a E a
(EC o) G (B (B
tL '6. 'd s
;o dqt q
E 8.E d -E &
s -(!
6E 5E t (B
B
s .= (o = a!
.E .o! iB
E (ot
(J A'ii E j b'ii .ct(, .Qo -!
Q) ol o) UJ a'6 G a'El
IIJ s c
(tt
; rEt dE
- FE EE
E
6 EE 6 EE TL=o 3E ,sc a: sot €q)
rla + a!
ss cr. s5
e (E
a-=
(l= --s
(o
€=
o ps c, E* d Gi E
as pg 5
4r:
.rl
a-
F ;E 9E = F
a .!
h t- E$ s s F ;-
a.a =
-c
s-
!t :li- =
e
a- a;
ara i- E8
-6 _o
Z'ut (\
o=
-^u
-* 6l
E8
*E
rrE
6)E
-EE co
E
.9
I

EE
(l)*,
:a
o-
(E

P=
(EE
l.e
P=
OE
cL !!
(t& Ea!
o4t
E3

@
E P, E h
h E E
\
h Y E E
E e P, P
s E E CI'

I s h
(l)
c
=
U'
3.
G
E h €
€ E fl J
B
cr
*
o)
Gl
(B
-(b
.s
E
B
E
IF
'ri c;
E

E
I *.8
h
.E E (E (tl E
E 5 P Y
& cl
$ € 14
8. € ,E
E
E
(E
'6
q)
o E g E s (u
ot E (! x B Its ol A
c(! .Eo, E
.E
P (l, B & e
(I)
I e L(!
a/,
a
t-l E 8.
a)
s
GI
e
t- E E F o
E c= ts B
I E E
E E
E
at!
E
(! crB
q.)

E
(E
G E
(s
E .E
t
I E s |u E o q. kE c(l
G'
d € h tr € E G
o) G E o GI (! E o)
€€ {- o E =
E (! eE
E (ti (h -Y
cd E
a
Et E
(u
CO

G :<
(E
a!
E (, * o e E

aI
o ,o a E (D = E
(l)
t EE tb o
t .s
= E sg.
o.
E
s EE
o)
taE
(! <r)
t(n =col E
o, E€ E
SE
(E :
a
q.
o
a (E (! o (D
E
i o)
a.
(B (B
og
(E
'b E
P P o)'di
o)
(!
E (B
(D (l'
o ib
F
g
a t E sp
Ot
o-
EI
lEl
* E
t!

(D t! E € e 's. c> = B E 'Er


(6 a E Pc I
E) 6 o R o qJ al
sgJ E E S (B
Fd E E G Gl
€ c E dl = Eo €
o)
I
a (D 5
tr
(E 9!
E$ ao) *l EOJ Pl
o:t

*E (! a sE
a 'lE E IE E U)
E € o (! c <l lb E el
q)

^o p a sE
o co
(B s
a
G E el
TI GC B E]oi E s
^a<

a G a E
(E
d <D
Q
c
o, (B
I E (E (D o E F 6.) 'll 6
8 5 r<B E
E]
e el (!
q)
o
Yi
s1 $[
E b g E d(! g t El
OJ
GI
c c B E Ei d
o a (! G (! a g 'b 8g (B G
EI ?
G E
E (tr (D
s E
c(E (E E
(! 5 (B oil
'ol
ul o) o
(D
? (! q
I d E (B

E (t' ..E c(B ci


B
(!
(E a! & E
a E q) G E ES TB B E E
G
P
G
(E
E*
:< (E *
(B
ala + (E (! o€ e Q.

0-=
(! (b (B (E c
(B c
s o s(E
(D

6
I I
Gl= (E (E (l' (6 o .E Iti .E

T.I
r-=
Fs
Pr
=F
o,

=
= s F€ FE
=c
E= F
c
o)
E
ara --=.
!a F^
tdi
c
P (E
E6
aon
(!
Cl E
I'U C\l ca Ic, E-6
raF .E o- o s
.o
rll ^q
EB
tl,
CL :<€ Y (n
o=
--
tl 7=
*o
go
O'E 6
f
(I,
o
q)
:<
'-
=
o-
c(!
q)
(E
<,)
o
F
(E

E
b
(9 (D
L
afF -5E -o (E (g
'o en
e
-O
Hr=
.r€
ED= I EE Ec) sc at)
o, =
E
o
(!
(E
'6' E-E
6

<E :< F t .J(! F (LF <D


o-
=
o) ^- =
s=
(!-E
L,E OE
a.F
(l,
.El
.!
aa=
(ne Ean c b
F
$.H
5
ah

@
Komunikasi
@*rnlf,fl;,, Dalam Pencegahan Stunting

MATRIK4

RENCANAAKSI

Pend6katan Kelompok Saluran Befltuk Sumber Data/


Materi Komunikasi lndikator Capaian PJ Frekuensi
Komunikad Sasaran Komunikasi Kegiatan Alat Verifikasi
Advokasi OPD Cetak Sosialisasi Penyediaan saanil Regulasi tenhng Laporan Bappeda 1 Kali
Kebijakan laktasi di t€rnpat kerla sanana laktGi di
tempat keria
Pearan Pertemuan Perencanaan , pel*- Regulasi penarganan Lapolan Bappeda 1 Kali
sanaan dan evaluasi stunting bdnbgrasi
kegiatan stunting
Perusahaan Cetd( Sosialisasi Penyediaan saftna Regulasi bntary saa Laporan Bappeda 1 Kali
laktasi di perusahaan na ld(hi di
Perusahaan
Mobilisasi lbu Hamil KAP; video, Kehs lbu Hamil Manfaat kelas ibu Meningkatnya iumlah Jumlah kelas lbu Din6 4 kali I
Sosial lem{ar Balik hamil peserta yang hadk hamil (dari lap. Kesehatan kelas
bulanan)
Cara mengkonsulEi mengkoNurrEi TTD Laporan bulanan Din6 12kali
TTD setiap hari selana setiap hari selama Kesehahn
kehamilan kehamilan

Lampirdn Matrik 4 : Rencana Aksi 41


Komunitusi
@ *Iililff,f,i, Dalam Pencegahan Stunting

Pendekatan Kelompok Saluran BentuI Sumber Dda,


Mated l(omrnikasi lndl(rtor Capaifli PJ Freluensi
Komunikasi Sasaran Komunikasi Kegiatan Ald Verilikad
lbu Menycui lGP, vireo, kel6 KP-ASl Pertemr kelompof Teftentrknya kel6 Abeensi Dinas 4 kali
lem-bar bamq pendukung ASI KPdSI Kesehatan
alat peraga Kelas Nenek Pertemuan kelollpok Meniukatnya penge- Absensi kegidill Dinas 12 kali
Asuh nenek 6uh tahuan nenek dalam Kesehatan
merEl6uh cucunya
Kelas lbu balita lvlanfaat Kelas lbu Merfngkatnya penge Penhgkatan jum Dinas 3 kali per-
Balita tahuan ibu tenhng lah ibu yang hdir Kesehatan temuan /
cara pengasuhan di kelas balita kelonDok
Anak usia 0-23 KAP, Lemba Posyandu ddr PemantJan perturF Jml bdta yang dmng l4oran BT desa Dinas 3 kdi per-
bln balik, APE bulan limbang buhan dan perkem- ke pGyandu mening- Kesehatan temuan /
banqan selana baduta kd kelonpok
Cooking klas Memberlan contotr JunJdt bu baita yang Absensi kegidan Dinas 12kdi
menu mdGnan sehat hadir rEningkal Kesehatan
Pelita LA (P* lMasak bersana sela Mer*Ukatnya berat Absensi kegiffii Dinas 2 kali
duli Gizi balita) ma 12 }wi di posyandu badar balita Kesehatan
Penyuluhan kesehatan Dinas lkdt
Kesehatan Posyandu
WUS KAP, Lembar Kelas Catin Persiapan pemikahan medrgkatnya perg+ taporan kegiatan Dinas 4 kali/ th/
balik, KCS dan kehadlan tahum catin tentang Kesehatan pusk
KEK

Lampiran Matrik 4 : Rencana Aksi 42


@ *rnr?,fil, *f,H*:ijknl

Pendekatan Kelompok Saluran Bentuk Sumber Data/


trateri Komunikasi lndikator Capaiar PJ Frdruensi
Komunikasi Sasaran Komunikasi Kogiatan Alat verifikasi
Remaja Putri KqP, cetd(, Kelas rematri Gizi seimbang @a Meningkahya peqe- Absensi kegiatan Din6 4 kali/ th/
lembar balik rematri dengan lsl tahuan rematri kI ang Keseh an pusk
PIRING|(, gizi seimbang
Mantad Konsumsi Kesadaran lematri Laporan Din6 12 kali
TTD pada rcmatri dalam rnengkonsmsi Kesehatan
TTD meningkd
Pengasuh anak lGP, lembar Pemberdayaan Cara pengasuhan a|ak Meningkahya penge- Kehadira peser Din6 12 kali
baIk, cetak keluarga me- tahuan ibu lentang ta Pendidikan
lalui PKK pola asuh yang benar
Refresing kader Review materi Meningkahya pema- Laporan kegiatan Dinas 3 kali /
posyardu haman kader tsfltang Kesehda.r tahun
p€layanfl kesehatan
di Posyandu
Kader KAP, cetak Pemberian Pemberian sepeda Jumlah se@a di tiap pengadaan Din6 1 sepeda /
reward aruin uri*
membarhr posy Keseh#n posyandu /
pelaksanaan Posyardu 2th
Kampanye lbu hamil lGP, Cetak, Edukasi Manfad TTD bagi lbu Meningkahya jwilah Laponan Dinas 12 kali
Publik Penyuluhan' hanil ibu hamil yang Kesehffii
mengkonsurnsi TTD
Konseling Manfaat ikan bagi ibu Meningkahya kdEum- Kehadiran Dinas 12kali
dan janh si ikan pada ibu hamil Kesehatan
Gizi seimbaE bagi bu Meningkahya pema Kehadiran Din6 12 kali
hanil haman ibu tentaE gizi Kesehatan

lampiran Matrik 4 : Rencana Aksi


Komunikasi
@*mfilr*F;,, Dalam Pencegahan Stunting

Pendekrtan Kdompok Salunn Bontuk I


Mat€ri Komunikasi lndikdor Capaian
Sumber Datai
PJ Frekuensi
Komunikasi Sasaran Komunikasi Kogidan I Alat Verilikasi
And( uia G23 KAP, cetd(, Sosialisasi Manfaat ASI esklusif meningkatkan cakupan L@ran Dinas 12 kali
bt Lembar balik bayr dengan ASI- Kesehatan
Ekskhsif
WUS dan KAP, Cetak Memprcmosi- ISI PIRINGKU Meningkatnya pema- Kehadiran Dinas 12 kali
REMAIRI kan lSl haman WUS tentang Kesehatan
PIRINGKU lSl Piimku
Komunikasi lbu hamil lGP, Cetak, Edukai Manfaat TID bagi ibu Meningkatnya jumlah Laporan Dinas 12 kali
Perubahan Penyuluhan ibu hamil yang Kesehatan
Perilaku mengkonsumsi TTD
melalui KAP, CeIaK Konseling Gizi seimbang bagi ibu Meningkatnya pema- Kehadiran Dinas 12kali
komunika- hamil hamar ibu tentano gizi Kesehatan
si anlar KAP, Cetak Konseling Manlaat ikan bagi ibu Meningkatnya korEum- Kehadiran Dinas 12kali
pribadi dan janin si ikan pada ibu hamil Kesehatan
KAP, Alat Konseling Manfaat ASI esklusif Meningkatnya bayi yg Laporan Dinas 12kali
peraga mendapat ASI esklusif Kesehatan
lbu IIEnnEui KAP, Sosialisasi IMD (lnisi6i Mefly6u Menirukatnya angka Laporan Dinas 12 kali
per4a Dini) ibu y! rnelakukan IMD Kesehatan
KAP, video, Pelatihan Konseling menyusui Meningkatnya pema- Laporan kegiatan Dinas 4 kali
lembar balik, haman lbu Kesehatan
Alat perila
](AP, Alat Sosialisasi Cara memenah, Meningkatnya .iumlah Laporan Dinas 12 kali
peraga, Cetak menyimpan dan bayi yang merdapat- Kesehatan
menyaiikan ASIP kan asi Eksklusif

Lampiran Matrik 4 : R€ncana Aksi M


Komunikasi
@ *f[nl,P,,f;i* Dalam Pencegahan Stunting

P€[ldek8tan Kelorpok Saluran I aemur


ateriKomunikasi lndikalorCapaian
Sumb€r Data/
PJ Frd(u€nsi
Komunikad Sasaran Komunikasi I xr6atan Alat Verifikasi
Anak Usia G 23 KAP, Alat Pemantauan Pertumbuhan dan Meningkahya jumlah Laponan Din6 12 *ali
Bln peraga, Cetak pertembangan yang dilakukan Kesehatan
pemantauar
lGP, Alat Penyuluhan Dampak lingk. sanitGi iteningkaErya akses Laporan Din6 4 kali
peraga Cebk yang tidak layd( sanitasi layat Kesehdar
Alat peraga dan Konseling Psmberian ASIEks- Meningkdrya pema- Laporan Din6 12 kali
cetak klusif, dilantut MPASI harnan ibu tenrtang ASI Kesehdan
Eksklusif dan MPASI
WUS dan KAP, Cetak KonselirE Kespro Catin, Marfaat Meningk#rya penge- Laporan Dinr '12 kali
Rematri TTD dan cam kon- tah,uan WUS dan Kesehatan
sumsi yang benar, Rematri
Petugas KAP KonselirE Pemeriksaan keha Meningkahya jumlah Kohort Dine 12kali
KesehMl milan ke dokbr ibu yang fiEmeriksa- Kesehatan
spesianis kan ke dokter spesialis
Pelatihan Udate ilmu tertaru Meningk lya kapa- Laporan Din6 2 kali
sitas ilmu perEetahuan Kesehdar
Petugas kesehatan
Kader KAP, lembar Kunjungan Pemantauan pem- Meningkahya jumlah Laporan Dinas 12 kali
kesehalan batik Rumah berian TTD konsumsi TTD Kesehabn

Lampiran Matrik 4 : Rencana Alsi 45


@
0lms [c$o[rtflr
[r[Wa$nLarmurn
Z\
7
7
7

fieuulasi lteBala llacrahr'

7
7
B.

STAATEGI KOIilUNII(AST
Perubahan alam P erceytatan P encegahan Stunting
di Kabupatenlamongan

I
Iahun
.4\-- , .
g i,Hllf,ff,
Komunikasi
Dalam Pencegahan Stunhng

fNP)X ,,\

PERI{YATAAN KOTITTE'{
PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUilI'I'G

O.b.n r.'rgl(a laohgldll hu.Lr .ur6a. dryr m.,urCt h&,r.a. trnr.rt{rn f\rbirp.f,l
lliolt- bdtqt{mai l,.rki n-(,tan u0lrt paata,.a-t pciaaSal-r rt r{rr, d *iyah
f.ridt grt ,id!lwf& b.!...F f.CnBr .dtd ba.lqr:
I ltrb(t'lata.l ptr{rrnl.n dr..rr pa.ltda,l p.oq,.hln !&rnfr,g bfia,rl d.llest
xlrrir d!.ihd Frqff &arlr, c;t!C, faDah .t-a t tt ,taf b*!f he|nyt_
? ll&lt*gr doi fo.ttigr.lri/Lttc0r-l p,olrstu tn k.gaan tirlg b.i(.it d€i0sr
plrctFtEr pdrc.r.hrn &r i,g dl dfr.,,l.
3. lihhrrt ! 9aa$rarf.rfn d pub*rd d.ta !,urtrg rt fograGp.o$ar pqrpah
,arrg ndah dlal|,sr tsc-a ldtrb. &r nrtE$raf, d.t ..t 9.i d.!r uttut
mallfukln pc.talan prlgr! n.
4 faa,lFra'r faqatd! f&tlrrt,r pa.ubahat !aaft*{, (h l(gfiii}-i r{.r Ftdi L'.llut
pa.raFian F.to.fdr,l dl,'n t9.
5. lhoelgl*lt pa.ro dda dal'n nEla&.ltra ko rJ!f,'rai Darlaparr pao€rda,t
*uttt gdid.t.,
thn*bn paarryraao inl d&rit uollrt .6al(rat*a,l aaa.fs barta.ttgurultitb atdr t.hrfdt un.l.l.
(hrhrt?*r-

P6nanggungiakb parcogttan
*tn!09

Dulrrog6n Kobqatsn

Po.norataaD P€rabitgunlrv
Sokrorerb Elsekulil TNP:IX

Lampiran Regulasi Kepala Daerah Kab. Lamongan 46


Komunilmsi
@*mnr,?,,$,i, Dalam Pencegahan Stunung

t
t.

BUPATI LAMONOAN
PROVINSI JAWA TIMUR

PERATU RATT* BUPATI LAMONGAN


NOMOR TAHUN 20 I9
7
TENTANG

PERCEPATAN PENCECAHAN STUNTINO TERII\iTEOMSI

DENOAN RAHMAT ?TJHAN YANG MAHA ESA

BUPATI I.AMO NO^I'|,

Menimbeng : a, bahwa kcj.dian Btunting prds brlita 'r'asih banyak


terjedi di xabupetcn L.moaga.n achingga dapat
mcnghambat upcya pcnirykrtan klc"hrten
mtryarakat drn pcmbangunan kualitec eurnber drya
manueia;
b. bahwa kejadian stunting discbabkan oleh faktor ysng
bcrtifat murtidimcalsi dan intervcnsi paling
rncncntukrn pada 1.000 Hari Pcrama Kchidupan
(HPK) rehinttA mrlyrrak t sengrt membunrhk.n
informasi untuk mcnjega status kesahatan dan
gizinya;
c. behwa bcrdacarkrn portimhnlrn $b.gaimeno
dimiksud dalam hurut r dan huruf b, acrie untuk
mclaksanakan ketcntuan Pasal t5 Pcratufan hclid.n
Nomor 42 Tabun 2Ol3 tqnteng Gcral<an Nasional
Psrccpahn Ferbaiken Ciri, dipandang perlu
menetapkan Peraturu Eupati t.ntlng Ferc.p6hn
Pencegahan Stunting T€rintcgrssi.

Mrntingat :
'1. Undant"Undan8 Nornor 12 Tahun 1950 tcntang
Fcmbentuken De.rrh-oa.reh Krbupaten di
Llngkuntrn Provinai Jtwr Timur (Bttit& Ncgara
Republik lndoneria Trhun 1950 Nomor 4l),
scbsgaimrna taleh drubrh d.ngan Undrn8-Undrng
Nomor 2 Trhun 1965 @ntang Prrubrhrn Bitai
Wilnyah Kotaprqie Surabqva d.n DseEh Tingkst tl
Surabaya dcagan mengubah Undan8-Undang Nomor
12 Tahuo l9S0 tentang Pcmbcotukrn Deerah-Decmh
Xou Bcaar dalem Ungkungan Pnovinri Jawa Timur,
Je?a Tcngah, Jawe Barat d.n Dssrrh lstimcwa
Jorysk rtr (!.murrn l{ctrrr Rcpublik lndonc.i.
'lbhun 1965 Nqmor 19, T8.mb8hrD lrErbal8rl NcBeftr
Rcpubtik lndoncda Nornor 273O); y'

Lampiran Regulasi Kepala Daerah Kab. Lamongan 47


Komunikasi
@*mnfo'*$i, Dalam Pencegahan Stuntlng

2- Undang-Undang Nomor 36 Tahua 2oo9 trntang


Kerhaten (kmbaran l{egera Rcpublik Indonecia
Tahun 2OO9 Nomor 144, Tambahan Lcmbaran
Ncgara Rcpublik Indonesia Nomor 5063f;
3. Undaag-UndanS Nomor 12 Tahun 2011 tcntang
Fembcntukan Peraturan Perundang-undangan
(lcmbaran Ncgara Republik lndoncsia Tahun 2Ol1
Nomor 82. Tambahan Lgmbaran Negara Republik
Indonc.ia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 18 T.hun 2012 tcnt ng
Pao8an (L€mbaran NeSara Republik lndoncsia Tahun
2011 Nomor 227, Tambahan lcmbaran Ncgara
R.publik lndonclia Nomor 5360)
5, Undang-Undang Nomor 23 fehun 2Ol4 tcnrang
Pemcrinahen Daersh {kmb.ran Ncgara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambrhan
lrmbrran Ncgrn R.publik IndonGria Nomor 55E7)
r.b.8dmrn r.Irh dubah bcboape krli, terakhir
dcngnn Undarg-Undang Nornor 9 Tahun 2OlS
tcntang Perubahen Kedua AteE Undant-Undang
Nomor 23 Tahun 2Ol4 tGntang Pcrncrintahan Dacrah
(I4mbamn Ncgara Rcpublik lndoncrie Tshun 2OlS
Nomor 58, Tsmbahai Lcmbar.n Negare Rcpublik
lndon€6ia Nomor 56791;
6. Peraturan Fcmerintah Nomor 28 Tahun 2004 t ntang
Kcamenrn, Mutu drn Oizi Pengan (Llmbarln Ncgrra
Rcpublik lndoncsla Tahun 2004 Nomor 107,
Tambahan Lcmbaran Ncgara Rcpublik lndonecie
Nomor 442.+);
7. Pcreturan Pcmcrlnteh Nomor 33 Trhun 2Ol2 tcntang
Pembcrhn Air Suru lbu Eksklurif (Lmbaran NcSsra
Rcpublik Indoneria Tahun 2Ol2 Nomor 58,
Tambahan t mbaran Ncgara R6publik tndoncsie
Nomor 52911;
E. Poretunn Fcmcrinteh Nomor 12 Trhun 2Ol7
tcntnng Fcdoman Pcmbinaan dan PcnSrnaran
Fenyclengganan Pameriotrhan Daerah lLembaren
Negara Rcpublik Indoncsie Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lcmbaran Negara Republik lndoncsia
Nomor 60r+l);
9. furaturan Pr,csidcn Nornor 42 Tahun 2013 t ntsng
Gcrakan Na.ional Pelcepatan Ferbaikan Cizi
ll.mbarsn Ncgara Republik [adooesia Tahun 2013
omor IOO);
lO. Peraturan heaiden Nomor 87 Tahun 2O14 tentang
Peraturan Pclaksanann Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2OII trntang Pembentukan Perutura.tr
Peryndang-undangan (Iimbaran Ncgars Republik
hdoncsie Tahrrn 20ltl Nomor 1991; y

Lamplran Rltul.sl Kepsla Da0rh Kab, L.monSon 48


Komunikasi
@Lg3t"*st- Dakiri Prnrgahui Stuiitiiig

ll. Fetatufin Mcntcri Drlrm Ncgcri Nomor 63 Tehun


2010 t ntans Pe.doman Penanggulangan Oanggurn
Akibat Kckurangan Yodium di Dacrah {Bcrita Negera
Rcpublik lndonc.ia T.hun 2010 Nomor 675h
12. F?r.turrn Mcatcri Delam Nejcri Nomor 80 ?ahun
2015 tcnt8ng Fembcnukan Produk Hukum Dacrah
(Bcrita NcSars R.publik lndoneria Tehun 20l5 Nomor
2036h
13. Pcraturan MenEri Pcrtanian Nomor 4 tahun 2010
tentang Sirtcm Kewerpadaan Paryan dan Gizi;
14. Peraturan Mcntcri Kccchatan Nomo, : lss/Menkes/
?cr/ll2Ol0 tcnteng Pcnggunaan Kartu Menuju Schet
{KMS} Basi Balita;
15. Pcraturan Mcnteri Xcs.hatan Nomor :2269lMcnkce/
Pcr /Xl /2Oll lcntang Hornan Pembinaan Perilaku
Hidup Bcruih dan Schat;
16- kraturan Ment"ri Kcsehatan Nornor 33 Tahun 2Ol2
tearrang Bshan Tambahan Pangan;
17. Pcraturan Mc cri KcEchatan Nomor 26 Tahun 2013
@ntang Praktck TenaSa Oizi;
18. Pcraturan Mcntcri l(eschatrn Nonror 75 Tahun 2013
rcntf g AnSh Recukupen Gid Bag Bangsa
lndoncgia.
19. Pcraturen Mmt ri Kc.chat n NoEror I Tahun 2014
tcntang Petunjuk Tcknis Bantuan Opcrasionai
Keschatan;
20, Pcraturen Menteri Kcschatan Nomor 23 Tahun 2014
tentang Upaya Fcrbaikqn Oiui;
21. Perahnan Mcnteri Kclchatan Nomor 25 Talrun 2014
tentang Upaya Kesehatan Anak;
22. PerEturan Menrcri Keachatrn Nomgr 26 Tahun 2Ol4
tcatang Pcdomrn Pclakrgnaen Ptogram Jarninan
Kcschatan Nasional;
23. Pcra$ran M€nteri Kclchalan Nomor 4l Tahun 2014
tcnung Pedoman Gizi Seimbang;
24. Per.turan Mcntcri Keuahatan Nomor 88 ?ahun 2ol4
tentanE St$dar Tablct Tambah Darah baBi Wanita
Ugia Subur dan Ibu Hamil;
25. Peraturan M"nteri lcschatan Nomor 2l Tahun 2015
tentsrg Strndar Kaprul Vitamin A bagi Bayi, Anak
Bdita dan lbu Nlfer;
25. Pcraturan Mcntlri Kesehatan Nomor 5t Tahun 2016
tcntang Sandar hoduk Suplcmentasi Gizi;
27. P€T.nrran Dacrah firbuprten LmonSan Nomor 4
Tahun 2018 tcntang P?mbcntukrn ttoduk Hukum
Dacrah (L.mbaran Da.rah Xabup.tcn lrrnonBan
Tahun 2018 Nomor 4.

Mcmperhrtilcan: lDstrukli Ment=ri Dalam Negcri No. 440/ 1959/SJ


tenang Intcwcnii Pcnunrn n Stunting Tcrintegrasi
Tahun 2016. j

Lampiran RetulasiKepala Daerah Kab. Lamongan 49


Komunilssi
@m*ro?,$i, Dalam Pencegahan Stunting

MEMUTUSI(AN

Menctepkan ; PERATURrIN BUPAI,I TENTANG PERCEPATAN


PETIC EOAHAN STT'IfTING IERIItTEORAIII

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal I

Drhm Peruturan Buprti ini yary dimakoud dcngan :


l Daerah adalah lQbupaten lemongan.
2. pemcrintah Daerah adalah Bupati den pcrangkat dacrah sebagai uru;ur
pcnyeleng6ara Pemcrintahan Drenh.
3. Bup.ti rddah Bupati l.amongrn.
4. Diner Xescheten adalqh Dinar lcllhalan K.bupet n l.mongan.
5. Ncpala Dinag Kes.hatan adehh lGpala Dinea Kcrchatan Kabupetcn
Lamongan.
6. Stunting addeh kondigi gngd tumbuh pada anak rkib.t d.ri
kckurangan gizi kroni!, lahingga anak brlalu pendck untuk uaianya.
7. Intcrvensi Giri Sp.lilik adalah intcrvenri yang dnrlukan lepada anak
dalam 1.00O Hari Fcrt ma Kchidupaa, peda umumnye dihkukan oleh
scktor kcachetan, dan bcrcifet jantka Fndck.
8. Intewenci Oizi S.n3itif adalah intewenri yeng ditr{u}an rnelalui
berbasri kcgiatan pcmbangunrn di luar lcLtor kerah.tan dcntan
serarg,n masyaralat umum.
9, UFya pcrbaikan gizi adalah kegiatln dan/atau scr.ntkrirn kcgat n
yrng dilakukan rccara tcrp.du, terintc8rari dan berkerinambungrn
untuk m.m.lihln den nrcnrn3katlan ctaaur dzi meeyaraket dalarn
bcntuk upaya promotif, prcuentif, kuratif maupun rchabilitatif yang
dilakukan oleh Pcmcrintah Dacrah Kahryatcn dan/atau maryard<at.
10. Surveilans gizi adalah pcngamatan aecara teratur dan tcrus trrenerus
ym8 dilakuken oLh tenaga $zi t"rhad.p cemua erpck penyakit gizi,
beik kcadaen maupun peoycbarannya dalem ruatu masyarakat
tcrtlntu untuk kcpcnr.ingan pcnccgehan dan pcnanggulangan.
ll. Prny.kit dcgcncratif e&lah irtil.h m€dis untuk mcnjclackan lualu
penyakit yang muncul ekibat pro*c kcmunduran fungti scl tubuh
yaitu dari keedaan normal mcqiadi lebih buruk. Pcnyalit ini anlera
lain: diabct:s nrllitus, rtrolc, jantung koroncr, kadiovaskuler,
dislipidcmia, gagal {ipFI, dan scbagainya,
12. Tenaga Qizi tcrlstih adalah tcnsga Itzi tulusan pcodidikan formal gizi,
minlmal lulusan Diploma lll Oizi yanS memiliki scrtifrkat pclatihan Bi,
tcrtentu.
13. Peugas Gizi addeh Tcna3a Gizi atau orang yang pcduli gizi yang
bekerja di sarana p.layaran kcrehatan.
14. Pocyandu adahh raleh ratu bcntul Upaya Xc&hatan B.rrunbcr Daya
Maryaratat (UKBM) yang dikeloh den disclcry3ankan dari, olch dan
untuk maryarakat dalam penyclcnggaraan pcmbangunan keschatan,
guna rncmbcrdayakan maayaraket dan membcrikan kcarudahan
kepada masyarakat dalam mempcrolch pclayanen kca€hran daiar
untuk mdnpcrccpat penurunan an8,k kcmetian ibu dan bayi. y

lrmplrsn Rltulasl Xepih Dlaruh Kab. Lemontan 50


Komunikasi
@P,*f,l,:,$:, Dalam Pencegahan Str.:ntlng

15. Alr Suru lbu yeng lchnjurnyr. di.jngkar ASI adehh calran hidup yant
mengrndung scl-aal drah pudh,' imunoglobulin, crudm aen nirinon
6rrta p@tein cFsifik, den .rr.rat giri lainrya yang dipcrlukan untuk
pcrtumbuhan dan pc rkembangan anak.

BAB II
A3Ag, TUJUAN DAN MAKSUD

Pasal 2

Asas-asaa pcncegahal stunting adalah:


a- bcrtindak cepat dan ekunt artinya delam upa.ya pcnccgahan strrntiry,
tcnaga gizi terlatih harur bcrtindak ccauai prorcdur tcrep pclayansn gizi
dan kode etik profcri;
b. pcnguatan kelembagarn den kerja rarna artinya ddtm upaya
pcnccgahan *unting tidrk hrnya dapat dilakukan sccara rcktoral, akan
tltapi membutuhkan dukunten rektor dan proErem l.in;
e. tranaprrrnai rrtinya ami ytng mcnentukan bahpa dalem scgeta hal
yeog bcrhubungan dengan Fncatihan auntint hrru. dilelulcen rccara
tarbuh.,
d, peka budaya ertinye r.a! yrnl mcncntukrn blhn'r drhm
rcgala hal yang bcrhubungan dengu pcnccgahan ctundng haruc
mcmpcrhatik n rorio budeya giri decrah rctcnpati dan
c. akurtrbilitrs artinya ec yeng mcncntulrrn bahwa dehll eegah hal
yeng bcrhubungan &ngan pcnccgahan ctunting hrruc dilakukan
deagan pcnuh tenggung jew.b.

Pasel 3

Pcnccgahan rtuntinE bcrtuju.n untuk rncnintlatkin rt tui gizl maayerakat


dan kualitar rumber daya manusia.

Pasal 4

Penc€8ahen stunting dimaksudkan untuk mcningkatkao muru gizi


pcaraoranSan, keluarga dan masyarakat mclalui:
8. parbaikan pola konrumli makrnan;
b. pcrbaikan pcrilaku 3e&r gpi;
c. pcningkatan akscs dan mutu pclayaaan gtzi scs,lai dcagan *cmajuan
ilmu dan Eknologi; dan
d. pcningkatan iilt m kls,asprd..n pengen den gizi.
BAB III
PIIAR PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTINO

Pasel 5

Ak$i bcrssma dan tcrobosan untuk pcnccgahar stunting dilakutan melalui


lima pilar yang meliputi:
r. komitmcn dan vici pimpinan dacrehi
b. llmpenyc dcngan fokua p.da pcm.hem.n, pcrubrhrn periLlfiJ,
komitrncn politik dan ekuntabilitas; v

Lamplran Regulasi Kepala Oaerah Kab. LamonSan 51


Komunikaei
@P,HlL:,m, Dahii Penregahaii Sti: ni;iig

c. korvergpnai, hoodinarl drn konloMad program nesional, daerah dan


meelreraltati
d. mcndomng kcbijalran nutritlolal ld *..tity, d.n
a. pcmantauan dan evaluasi.
BAB IV
RUANO III{OKUP

Pasal 5
Ruang linSkup Peteturan Bupari ini, pcrccpatan pcDccgshan stuntin€
dilak .nskan mchhri pcncrapan I (dclep.nl .k.i intcgrs.i yang m.liputi :
a. analiric situasi proSram pcnccgahan stuntlng (Akrl ltlli
b. pcnyuaunan rcncaia kcgiatan (Akal rl2);
c. rcmbuk sturting (Ak!i a3l;
d. pcnctepan pcraturao bupeti (Aksi a);
c. pcmblnrln krdcf F.mbrogunrn manurL (Ak.t tsli
f. rbt m mAn.jemcn drta 6kri lt6)i
g. pengukuran dan publikssi shrntint (Aksi ,7);
h. review kinerja tahunen (Aksi ,8).
Bagian Ke3aru
Sasaran

Pa3rl 7

tU Saaaran keghtar,r pcnce88han stuntin& mcliputi:


a. seoarsn untuk intcrvqrsi gizi rpecifik; dan
b. sareran untuL intcrvcnsi Sizi edlaitif;
(2) Sararan untuk intctrcnsi gizi rpcrilik sctrog.irnqna dimabud pada ayat
(l) huruf a" mcliputi:
a. ibu hamil;
b. ibu mcnyusui den anak dibawah usia 6 (cnam) bulan; dan
c. ibu mcnyurui dan enak urh T-23 (tqiuh eempci dcqen dua puluh
dgrl bulan.
(3) se.er.n untuk inteflcalri gizi rcncitif rcbagalrnrne diErktud padr ayet
( I ) huruf e yaltu rn ayankat utrtum. khuruanya kcluarla.

Bagian Kctige
Xegiaten

Pagal 6

(U Kegiatan intcrvenei gizi speslflk dengan rasaran ibu henil acbagairnna


dima-ltaud delem pessl 7 eyat 2 huruf a, mcliputi:
s, mcmbcrik.n m.kan n tarnbohan padr ibu h.mil untu* mcngaasi
kekurangrn cncryi dan protain Lronir;
b. mcngrtrri krkurengrn zat beai den arem foht:
c. mengrtasi kckurangan lodiuE;
d. mcnrngjulangi l(cc.cirrgan prd. ibu h.mil; d.n
c. mcundungi ihJ hrmll !r.nf Dcnlel.Irri pcnyuutan !ap.rti: dhbctcr
melllN., hlFrt n.i, po.t opcr.sl, hcprtiti., &n lrin-!*innye.,

Lampiran Regulasi Kepala Daerah Kab. Lamongan


ffi pqatpgt Kornunihasi
*=- l !r r.uulllrll r rvr (lr\$ llrltm { . , .r*rh rn t-trrrrtr,r,r
L?ut({r" I r"r!6{'r'n'r,,i!t|rLr'rb

{2} Kcglatan intcryenci gizi rpccilik dcn8an sasaran ibu menyurui dan enak
dibqweh usir 6 (.nsm) bulan teb.gsirnarlr dimakBud ddam pasal 7
ayat 2 huruf b, mcliputi:
a. mcndorong iniriali mcn)nrcu dini {lMD)i drn
b, mcndorong pcmb.risn Agl (Ab Sulu lbu) Eksklueif.
{31 Kcgiatan int racnsi giri cpcrifik dcngan rarsran ibu mcnyusui dan ane}
usia 7-23 (tujuh sempi dcngan dua puluh tigal bulan *bagaimana
dima.kcud dalem pesal 7 ayat 2 huruf c, meliputi:
a. mcndorong melanjutkan pcmberian Agl hingga ude 23 bulan
didamplryi olch pcrnbcrian makanan pcflderflping ASI (MP-ASI);
b. menycdiakan obat cacing;
c. mcnycdiakan suplemcntasi sinki
d. mclakukan fortihkasi rat bcri ke dalam mskanrnl
e. mcmbcrikan pcrlindungan lcrhadap ibu mcnyusui yang mcn3Alami
penyulitan scperti: diabctca mcllitus, hipertensi, post opcrasi,
h€patitis, dan lain-lainnya;
f. rncmbcrikan imunirasi lengkrp; dan
g. mclekukRn pcnccgahan dan pcngobatan diara,
(a) Kegiatan intervenai gizi sensitif dengan sasaran masyarakat umurn
scbagaimana dimaksud dalarn pasal 7 ayat 3, meliputi:
a. menyediekan dan memastikan akscs pada air bersih;
b. mcnyediakan dan mcmaatikan akscs pada eanitaei;
c, mcl,rkukan fonfikali bahan pangan;
d. mcnycdiakan ak*r kcpeda layanan kcschatan dan Keluarga
Balncane {KEl;
mcnyediakea Jerninan Kcrchaan N$ional (JKN);
t merryediakan Jaminan Persalinan Univcraal (.Jampcrsal);
c. mcmberikan pcndidikan pcngasuhan pada oreng tua;
h. mcmbcrikan pcndidikan enak usia dini univemali
i. mernberikan pcndidikan 8,izi masyarakat;
j. mcmbcrikan cdukali kcrchat n a€ksual den rcptoduksi, scrta 8i2i
pada remejal
k, menrrediakan bantqan dan .iarninan Eolial bagi kcluarga rniskini dan
L meningkatkan kctahanar pangan dan gizi.

BAB V
PENDEI(ATAN

Bagian K€stu
Kcmandirian Keluarga

Patat 9

(ll Datam upaya pcnccgahan stunting dilakukan stratcgt cdukasi


kc.chatan dan gizi melalui kcmandiri.n kcluarga.
{2) SEatcgi eduka3i kcachatan dan gizi sebagaimana dimaksud pada syat
(l) dilakukan tcrkait npaya Promotif dan preventif mel,alui intcrvc.si
pcrubahan pcrilaku individu dan masyarakat, scrta yang menyentuh
ra.aran yang paling uUma yaitu kcluar8a,
{31 Kernandirien ke}uarga sebaga.imana dimaksud pada a}€t (1}
'lit'kurqakan rnclalui p€ningkslan kemampuan kctuar8A untuk
mengenali, mcnilai dan melekuksn tiu&kan cccara mandrri yang y

Lampiran Retulasi Kepala Daerah Kab, Lamongan 53


Komunikasi
@,p*f,I,..,fi, hlan: Penregalran Stunlng

dHampingi oleh tenaga kcschatan dan corarauniry prorideq *cara


bcrk la, kondnyu dan tcrintcgrui.
(a) Kemmdiri.n keturrgs acbqaimaira dimakrud p.& tyer ( t ) depat
dilihlt dari bcrbryd indikator yang mcliputi:
a. ecjauh mana kcluarga rnenyadari pcntingnya kcsehatan dan gzi;
b. *jauh oana keluarya mengctahui apakah enggotr kcluarganya
Ecngilrmi me..leh kcrchran den gizi;
c. kclusga ,acogctahui 8p. yan8 harua diLkukrnl drn
d. kcluarga memanfaatkan dafl bcrupaya rrcngaklca pclayanan
kcEchetar yang discdiakan.

Bagian Kcdua
Ocraken Ma.,yarak t Hidup Sehat

Paral l0
(1) Dahm uprya mempcrclpat pcnocsahAn .tunUn8 diliLuL.n g?raJGn
maryarakrt hidup schat.
(21 Gerek n mr.yrr.Lrt hldup ..h.t ebagrimane <limekgud padr ayat (t)
dihkc.raken untuk mcncinerikan tindakan upqya promotif dan
pr:vcntif mrralah ltuntlnt .crle mcnin3kettan produktivitrt
masyarakit.
(3) Orr.lln marylrakrt hidup cchat ccbagrimrna dimakrud prd. eyrt (l)
dilaklenak n rELlui:
a. plningkatrn aktivitas firik;
b. pcninSkahn pcriLaku hidup rchat;
c. pcnyodiaarr pan8en !.hat dlrr pcr€cpatan pcrbailan gizi;
d. p€nintlrtrn pcncegrhen dm dclckri dini pcnyrkiti
c.
pcninglrtan kurliur lingkungln; dan
f.
pcningLet n cduk[i hidup rchrt.
(41 Ocrrrn maryarrk t hidup rchct rcbtSiim.nr dimrkrud prdr ryrt (l)
dlkampa.nyckan ohh Dinrs Kcrhrtan dan .clutuh F r.nik t Drcrnh
tcrutao0a gunr pcnccSrhtn 3tunting.

Begian Ketiga
Gcrakan Scribu Hari Pertama Kchidupan

Pasd I I

(f Gcrakan S.ribu Hari Pcrtaru lGhidupan mcnrpakan komitmcn


l
txreama anta-re Pcmerintah Daerah dan rEsyrraka! ccbagai gcrakan
pertisipad untuk pcrccprtan pcncegahan stuntint.
(21 Oenkan scbagainana dimaktld pada ayat {l} mcLlui pcnEtalan8an
plrti.iprsi dan kepcdulian poa pcmangku kepcntingan lccara
tcncncana dan tcrkoor.dinasi tcrhadap kcbutuhan 8i2i jrnin meupun
bayi pada scribu hari pcrtama kehidupennya.
13) Gatakrn !.brtrimrnr dimrbud pcdr .yrt (l) dilak3rn kan dahm
bantuk antgra hin:
a, pcnandatangan pakta integritar oleh Femcrinuh Decreh,
maeyarakat dan pcmangku kcpcntingan tcrkait;
b. komuaiks3i, eduk Bi dan pemb.risn informesi baik formil mauPun
informil;
c. krmpanye di bcrbcgai mcdit; /

lrmplrtn Re3ullrl Xop.l. Drar.h K!b. l.monian 54


ffiFogw Komunihasi
\-/
n-l-* n----L.- Cr,..,|.= .
ti;i ijijdiidii i-ti iidnU Udlditi rYliLUEdildll JiUllLiltH

d, pembcrian pcnghargaan bagi meryerekrt pcdull pancegahan


ctunting; dan
c. kcgiatan-kcgiaEn le.in yang mcndukunE.
{4} &raken schagFLnan dimakaud pada ayat (l} di}oordinasikan olch
DinaE lGlchatan.
(5) Ocrakar scbagaimana dimakiud peda ayat (t) dirnaiukkan datem
rcncina rtrategis Dinar l(e*hatan dan didukun3 ang8aran Dokumcn
Pelaklanair Anggaran (DpA) Dinas Kcachatan.
BAB W
EDUKATiI, PEIITIHAN DAN PEI{YULUHAN GIZI

Bagian Kcletu
Eduk&i Oizi
Pasal 12

(I) Edukasi gizi diseleng8arakan dalam upaya menciptakan lrmahaman


yant saEla tcnteng h.l-hal yang takeit dcnE n tki.
(2) Edukari gizi scbagaimana dimakaud pe& ays.t {rl meliputi:
a, pcnecrtian gizi;
b. rnasalah gizi;
c. faktor-fakbr yang mcmp€ngaruhi masalah 8laii dan
d. praktik-pral,aik yang baik dan bcnar untuk mempcrbaiki kcedaan
g?i.
(3) efukaBi gizi sebagaimana di.rraksud pada ayat lll disclcnggarakan
cocare pcriodik olch Dinae Kesehaten.

Bagian Redua
Pelstihan Gizi

Pasal 13

(l) Pclatihan gizi dieetensEiarakan dalam upaya pcntngketan pengctahuan,


pemahamar dan kctcrampilan Pcru8a3 Gi"i dan maEyarakat dalam
upaya penccgahan *unting yang bcrkuqli&i,
(21 Prtetihan gizi sebagaimana dirnaksud pada qyat (l) disclcnSSarakrn
s€cata pcriodik olch Dinas Kcschatan.

Bagien KctB"
Fcnyuluhen Oiri

Pasal 14

(l| F.n! iluhan giri krpeda ma!ryamkat dal,am upa)'a pcnccgahan itunting
disclcnggarakan di dalam gcdung dan di luar gedunB.
{2} Penyuluhan gizi di ddam gedung scbagaimana dimaksud pada ayat (l}
dilatukEn mclalui koncclin8 gizi di Puskeemas dan fasiliaa pclayanan
kcschatan lainnya s.beg.i begian dari upeya kdchatan pcrorangan.
(31 Fanyuluhan gizi di luar grdun8 s.bagaimana dimaksud pada ayet (l)
dilakukan di Posyandu dan pertemuan-pcrtcmuaa kelompok
malyarel€t. lr

Lampiran Regulasi Kepala Daerah Kab. Lamontan 55


ffi
\,p
Strategi Komunikasi
Perub.ih;n Peiiiakri Dlhm Penrcgahan Stunturg

{{l Penyuluhen gizi delem upeya pencegahan rtunting dapat dilakukan di


rumah sekit ddem bcnhik konlcling gizi di rueng rawat inap dan nrang
raqrat jalaa ccrta pcnyuluhan kelompok di ruang rswet jelan.

BAB VN
PET{EUTIAN DAI{ PENOEMBAIIOAN

Pasal 15

(l) Penelitian dan pengcmbangan gizi drlakukan guna menerapkan ilmu


pengetahuan dan tcknologi tepet guna di bidang gizi ddam rangka
mcnentukrn intervasi yang tcpat penccgshan stunting.
(2) Penclidan, pcngembangan dan pcncrapa.n hasil pcnelitian gizi
scbagaimana dimaksud pada eyat (U dilaksana-kan dengan
mcroperhatikan norna-norns yang berlaku dalam masyarakat.

BAB VIII
PEUMPAHAN WEWENANG DAN ?ANGCUNG JAWAB

Pasal 16

(ll Bupati mclimpahkan wewcnang dan tanggung jawab pcncegahan


srunting di lGbupatcn La.moqan kcpada Badan hrcncanaan dan
FcmbanSunan De"rah lhbupatln Lnmongtn.
{21 Werrcnang dan tanggung jawab pencclahan irunting di l(rbupaten
LamonSan sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dibantu oleh Tim
Fercepatan Fenccgahsn Scunting lkbupatcn l,amongan.
(31 Tim Ferccpat n Pmcegth.n Snrndng lebrgellorne dimrk.ud pada ayat
(2) terdiri deri unrur pcmerinteh, maryarakat, akademisi, prrktiri dan
pelaku uaaha.
(41 Tim Penccgahan Stunting Krbupatcn Larnongrn *bagaimana
dimd.rud Fads ay.t (2) bcrtuB.t :
a. mcLlul(.n koordina3i dan komunlkati cfcktif lintas progrem dan
lintas scktor dalam upaya penc.ga-han stuntinS;
b. mengkaji den rnagenall3is Frmesalehin stunting darr perbaikan
Siri di lGbupetcn lrmongrn;
c. rncrcncanakrn tujuan, rereren, prioritas, ttrategi dan progam
penccgahan atunting di Kebupatcn lamongan;
d. mcleksanakan mepping (p.mataanl peran lintar r.ktor tcrkait
dcngan pcnccg8hen stuntingi
e. melaksanakan dan mengnlokasiksn program pencegahan stunting
di Kabupeten l"annongan dalam bcntuk kcdatan-kegiatan yang
b"rk lanjutan;
f. monitoring dan men3cvaluaai program pcncegalnn stunting di
Itubupatln LamonBan;
g. Mengkoodinasikan KccqrnEtrn dan Pcmcrintah Dcsa dalatn
menyclcngtarrkan interrcnri Prhrita8, terousuk dalam
mengop,timalken gumbcr daya, Sumbcr dena dan Pemutakhiran
Oea; /

Lampiran Regulasi Kepala Daerah (ab. Lamongan 56


ffi
p
qrrat_eg Komunikasi
Perubahln Penlaku Dalan: Penregahan Stuntng

h, mcmbcrikan lolblilrai kcpada kecametan-kccematen reapri


tingkat dera schubunS,en dcngan progran pcnccgehan stunting di
Kabupatcn larrpngan;
i, memberikan rclomeadrei kcprde Buped tcntrlg pcrcncanasn drn
pclalcsanaen upaya pencet han .tuntiflg dl thbup.t n trmongan;
dan
j. mcnyampeikan laporan kepadr Bupati rccart bcrkala.
(Sl Tim Frrccprt n PrncrSahrn Stunting lcbrgrilfirne dirndoud pede ayat
(U ditct pkan dcngan l(cputuran Bupati.

BAA lx
PBNAJAI,IAN SA$ARAN WIAY H PENCEOAIIAN STUNTINo

hs81 17

(l) Dalam uprye prnccgah.n atuntinS dilakukan pcnqiam.n !r!ara,n


wilayrh intenenri.
(2f Pcnqiamrn aesaran wilayah pcncegahan stunting scbagaimana
dimakcud pada eyet (ll didarerkan pada pcrtimbangan-pcrtimbangan
yang mcliputi:
a. tin3ginya angks kcjadirn ttuntinS;
b. mcmprioritA*rn upa]r. pcrbeikan mrnd€mn Ly8nrn bagi
pcningkatan atlcc rumBh trnrga lO(E HPK;
c. mcmprioritaakan elokaoi .umbcr daya yang dikclola bagl
peningkatan cekupen teyenen;
d. lebih fokur dalam implcrncntari den efoktivitec p.rcePaan
Fncc3nhen rtuntiflgi
e. pcngr:kunn targct pcnclpal.n yeng tcbih t rkcndrlii d.n
f. drpat diiadikan dasar pcduaean,
BAB X
PERAN PEMERINTAH DESA DAN MASYARAKAT

Bagian Kesatu
Pera, Pcmcrintah De.a
Pasd 18

(l l Mclakukan Sinkrcniusi dalam pcrc'ncanaan dan PcnganSSaran


program dan kcgiatan pembangunan deEa untuk mcndukung
pcnc.igr.han stuntinE.
(21 Mesrastikan sctiap sararan ptioritas meneriraa dan memanlaatkan
p.!.t lryriln lntermrri gizi priotltas. Implcmrntasi keStrtrn dilrkulan
bckcrjaunr,a dcngan lkdcr PcmbenErnan Manusie (KPM), Penda.mping
Program Keluarga Harapan (PKll), Fetuga* Puskcarhas den bidan desa,
scrta petugas KeluarBa Ecrencana (KBl,
(31 Mempcrkuat pcngctehuan dan cvqluali pclaksanaan pclayanan kcpada
ecluruh aasrsn priorita! scrte oengloordinasilan pcndelran saseran
dan pernutahiran data tccara rutin. r

Lampiran Regulasi Kepala Daerah lGb. Lamongan 57


Komunikasi
@**1,:,$i Dalam Penregahan Stunilng

Badsn krdur
Peran Scrt. Malyarakat

P[rt 19

(l) Meryerakat mcmillki kcscm;rtan untuk berpaan seluar-luarnya


dalam mcwujudkan pcningkatan stgtu! gizi individu, lcluargr dan
rnasyarel(at, scsuai dcngan ketcrttuan dalan Pcraturan BuFti ini.
(2) Dalam rangka pcnccgahan stunting dan intrrvensin]ra, masyarslat
dapat mcnyampaikan pcrmasaLhan, raesukerr den atau care
pcmecdren merdrh mcngcmi hal-hel dt bidrnl kDchat n d.n dri,
(31 Femerinteh D.ereh mcmbinr. mcndorqrt dan EengtErlkken rwedeya
malyaBkat di bidan8 3izi den pcnccaah.n .tunting, atar d.p.t lcbih
bcrdr.ya gunB dan bcrhasll gune.

BAB XI
PENCATATAN DAN PEIIFORAN

Parel 2O

lll Setiep tcnaga kesehaten dan fasilitaa pclayanan kesehetan harus


melaksanakan pcncatatan dan pclaporan upa.ya pcnccgahan stuntinS.
(21 Pcmcrintah Dacrah dan Dinar Kcrchatan mendorong tcnaga keechetan
den faEilitas pchyanan kssch.ttn delam mehkuk n Fncat ,tan den
pelaporan scbagaimana dimakrud pada ayat ( I ).
(3) PcacataBn dan pclaporan scbagaimana dimaksud pada ayat (rl dapat
dilakukan dengan mcnggunakan aplikaei.
(4) P?leporrn rcbegdmane dimalrud pqds ayat (l) dilakukan rccara
berjenleJrg.

BAB XII
PENOHAROAA

Pasal 21

(l) Femarinuh Darrah dapet mcmberikan pcngharyaan kcPede


meryarakat drn/at u inrtitu.i yeng pcduli rcrhadep pcnccgrhan
stunting di l(abupaten Lamongan.
l2t Pembcrian pcnghargaan scbagaimena dimaksud padq ayat (11 daPat
dimul.i drri k c.maten nhpri dnak.t klbuFttn,
(3) IhtoSori, kri!.ria, drn bcntuk pcrnbcrien pcryhrryaen rbegaimana
dimllsud pada ayat (1) dikoordinarikan olch Dinar Kcechatan.
(4) Fcrnberian peaghargr:n scbag.imna dimaksud peda ayat (l) dibcrtkan
Fada saat hari-hari bccar nasional dan/atau hari-heri bcsar kcs€hatan.

aAB xllr
PENDANMN
petal 22

Pendarurn bagi pclaltanran uprye penccgrhan stuntin3 bcrEumber dari


AnSEran PcndapeEn den Behnis Nctara, AnSSann FendrPatan dan
Belanjq Dacrah, dan rumbet-aumber lain ),8n9 sah dan ddak mengikat
scsuai &ngan kctentuan pcraturan pcrun&ng-undangan. I

L!mplrrn RaSulr3l K.prl. Olrr.h K.b. L!montrn 58


Komunilssi
@ P,rlL'$,i,, Dalam Pencegahan Stuntrng

l3

BAB XIV
KETEI\.TUAII PEI{UTUP

Paeal 23

Panturan BuPati ini mulai bert &u padr trngEr, diundrngken.


Agar rtirp o.ang mcngctahuinya, memerlntshkcn pengundangan poraturan
Bupetl ini dcngan penqmp.tennye dalam Acrttn Dacfah Krbuperen
Lamongan.

Ditctapkan di l-a
pada bc
NGAIi,

Dlutrd.r!hn
prdr t.!a3d t$ftr?qq
ortr F lrffAtfr{

mr$
ETETO;

ral,'lrtr uxo[o^i
t^s. De * 7

Lrmplrln RaSulrsl Keplla Dac[h K!b. [rmongln 59


Konrunikari
@fH*,:*, Dalaii Pentgai:an Sturt;l;

'r
.**?
ii

BUPATI LAMONOAN
PROVINSI JAWA NMUR

KEPUTUSAN BUPATI IIMONGAN


NoMOR : rcAl lKEPl4L3.Or3l2ot9
/b
TIM PERCEPATAN PENCEOAHAN STUNTING
KABUPATEN r MoNcAN reHuN zois

BUPAN IAMONGAN,

. Menimbang a. bahwa uotuk mcncegah dan mcnurunkan


stunting, memcrlukaD inte,n en3i g)zi yang
terpadu, mcmakup intenreasi gizi spcrilik dan gizi
scnsitif;
b. bahwa bcrdasarkan pertimbangen ecbageimana
dimakrud dalam huruf a. scrt untuk
mclakcenakan kctentuan Pasal 15 PEraturen
Prcalden Nonror 42 Tthun 2OI3 tantsrg Gcrakan
Nacional Perepatan Pcrbaikan Olzi drn
PaJal 15 rlnt (51 Feraturan Bupati Lmongan
Nomor 7 Tahun 20 I 9 tcntang Rrrcpstan
Pcneg8hen Stunting Terint€grari, p.rlu
mcmbcntuk Tim Oerakan Fortcpatan Fcncegahan
Stunting }fubupatcn lamongan Tahun 2019
dengen trcnctapkan dalam Kcputusan Bupeti
Lamongan.

Mengingat l. Undang-Undant Nomor l2 Tahun l95O rcntang


Pcmbcntukan Daerah-Daerah l(abupaten di
Lingkungan Prcvinsi Jan'a Timur (Bcrita Ncgara
Republik Indonesia Tahun l95O Nomor 41),
scbegaisEna tcl,ah diub.h dcng.r Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1965 tcntang Fcrubahan
Batas r.r/ilayah Kotapmja Surabaya &n Daerah
Tingkat U Surabaya dengan mengubah Undang-
Undang Nomor 12 Tahun l95o cntaflg
P.mbcntukan Dacrah-Dacreh Xota Bclar dalam
Lingkungan Prcvinii Jawa Timur, Jawa Tcn8ah,
Jarra flarat dan Daerah lstimewa Jogvakarta
(l.rmbaran Negara Rcpublik Indonesia Tahun 1965
Nomor 19, Tambahan tcpbaran Ncgsrs Republik
Indoncsia Nomor 273O); y'

Lampiran Regulasi Kepala Daerah Kab. Lamongan 60


Komunikasi
@P,nf,l,.t$i, Dalam Penrgahan Stunting

2. Undang-Undeng Nomor,36 Tahun 2OO9 tcntang


Kcachahn (Irrnberen Ncgara Rcpublik lndoacria
Tahun 2OO9 Nomor 144, Tambahan lcmbaran
Negara Rcpublik Indoneeia Nomor 5O63);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2oll rentang
Pembcntukan Feraturan Pcrundang-undangan
(lembaran Ncgara Rcpublik Indoneeia Tahun 20I I
Nomor 82, Tambahan Lcmbaran Negara Republik
Indoncria Nonor 52341!
4. Uadang-Undan3 Nomor l8 ?ahun 2Ol2 tentang
PanSan (l4mbaran Ncgara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 227, Tambahan l*rnbaran
Negara Rcpublik Indoncaia Nomor 536O)
5. UndanS-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 rcntang
Pemerintahan Daerah (l-mbaran Negara Republik
Indoncaia Talun 2014 Nomor 244, Tambatran
[zmbaran Ncgara Republik Indonegia Nonror
55871 rebsgaimana telah diubah bebcrapa kr i,
tcrekhir dcngan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2Ol5 tcntang Fcrubahan Kedua Atas Undang-
Undan3 Nomor 23 Tahun 2Ol4 tcntenB
Pcmerintahen Daerah (l:mbaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2O15 Nomor 58, Tanrbshan
Lcmbaran Ncggra Republik Indoncsia Nomor
5,679);
6. Pcraturan Pcmcrintah Nomor 2E aahun 2OO4
tcntanS KeamanaI, Mutu dan Gin Pangan
(L:mbaran Negare Rcpublik Indonesia Tahun 2OO4
Nomor lO7, Tambahan tcmbaran NcEa.ra Republik
Indonesie Nomor 4424);
7. Pcraturen Pemerint{rh Nomor 58 Tahun 2OO5
@ntang Pengelolaan Kcuangan Dacrah (l:mbaran
Negere Republik lndoneda Tahun 2(X)S Nornor
t4O, ?e.mbahan [.mbar.n Ncgere Republik
tndoneaia Nomor 45781;
8. Pcraturan Pemcrintah Nomor 12 Tahun 2Ol7
tentang Homan Pembinaan dan Fcnp.wesan
Penyelcnggaraan Pcmrrintatr&n Daerah {l:mbaren
Ncgara Rcpublik Indonceia ?ahun 2Ol7 Nomor 73,
Tambehan l,cmbaran Negara Republik lndonegiq
Nomor 6O4l)i
9. Feraturan Prceiden Nomor 42 Tahun 2Ol3 t€ntang
Gerakan Nasional Pcrccpetan Pcrbaikan Gizi
(L,embaran Ncgera Republik I ndonecie Tahrrn 2O I 3
uomor l0Oll y/

Lamplrrn Rrtuhsl l(apalr D rah K!b. Llmonttn 61


ffi p*tr3sr Komunihaei
\J
n-l ,-, n-.^ . .."L ,^ Cr,,-r,- -
f i, uirdi,.i;i rt;iiciiiil Uaidiii iriiLChdiidli
J iulltili6

lO. P.rqturat Prcsidr't! lloEor 87 Tahun 2Ol4 r.ntarg


Fcraturan Felelrenaan Undang-Urrdang Nomor 12
Tahun 2O1l tlntrnt Fambantukan peratur! t
P!rund&t-und.ngai (Lmbanl,n Nrt r. Ra?ublik
Indonctia Tatrun 2014 Nomor l99l;
I l. Fcrarunn Mcntcrl Deten N€cri NorDor 13 Tortun
2006 tenang tdoman Fenaclolaan lkulngan
Dacrah ebegrimenr trrlah diubal bcbcrapa kali,
teral&ir dcngan Faraturan Menteri Dalam Ncgeri
Nomor 2l Tahun 2O1! tcntang Perubahan Kedua
Ata! hraturrn M6ntcri Dalam Negcrl liomor t3
Tehun 2006 tentrng ni6ot F?nE?bl n
"n- Republlk
f.suaqsn Da6ah (Bcrita Daerah
lndoneaia Tahun 201 I Nodror 3lO);
12. Feraturan Mcntcri Dalam Negeri Nomor 80 ?ahun
2OlS tcntanS Fembcntu&an Produk Hukum
Daerah (Bcrira Nctarc Republik lndoncrie Tehun
20lS ltlomor 20:16l;
13. Pcraturan Mcntcri Ksschttrn Rc['ubli* lndo8clir
Nomor 39 Tahun 20!6 tcnt8rE Rdomsn
Rnyelcnggrrraa Program lndonesia Sehet Dengan
Pendctatan Kcluarya;
14. Peratur?n Manteri hrcrx:anaan Pembangunan
l{asional/KepaLo Badan pBrercanaen
Pcrnbrngunen Nerirnd R.publik Indonc8h Nonror
1l Tshun 2017 Enunt Pedonran Umrm
Fclel:rnean Oerek& Mrtyarat(r,t Hidup S€hrt;
15. ltratursn Dacnh Kahtpatcn Lamongan Nomor I I
Tehun 2O07 tcnter€ Pcngelohan Kcuangan
Daetah (Lmbarsn DacEh flabupstcn Lmongan
Tahun 20O7 tlomor l0/El;
16. Pcrahrr! l Daenh K.buprEn LaEongan tlomor 13
Trhutr 2OlE tqtrnl AngSaran FErdelnt^rn dan
Bclaojr Drcrrh lobup.lcn Lemontin Tahun
AnSgrfln 2ol9 (Lmbar.n Dacrah Krbupttcn
lamonSsn Tahun 20 lE NoEor l3);
17. Peraturan Dscrah Kabuparcn lamone,atl Nomor 4
Tehun 20lA tcntrrg Pembentulan Prodqk Hukum
Dacrah (t.mbrran Dacreh lkbupatcn Lamongan
Tahun 2OI8 Nomor 4);
18. Fcraturan Bupati tanrongan Nomor 46 'Iahun
2OI8 tcntrnB FGqjabrrrn Ansatrn FcndlpaLan
dalr Bchr\ir D&rah K.bupa.ttn L.Inonien Tthun
Ang8aran 2Ot9 (Bcrita Dacrah Xabupaten
laEoagan Tshun 2Ol8 Nomor 49);
19. Prnturaa BuFti Lanon3rn NoBror 7 Tlhiun 2Ol9
tcnturt Prrccprtrn Frnclfrhan Stunlini
T.rintrgrari (Bcrits, Daqrah kabupatcn l.amqn8an
Tehun 2Ol9 Nomor 71. y'

Lampiran Regulasi Kepala Daerah Kab. Lamontan 62


Komunikasi
@ P,srl,'.$:, iidldilj i ElrlYl;dlidlj .iiijii!ij ii

Mempcrhalikan: Instruksi Mcnteri Dalam Negcri Nomor : 440/19s9/$J


tentang Intervengi PcnUrunan Stunting Terintcgrasi
Tahun 2O18.

MEMUTUSKAN :

Mcnetapkan,
KES}ATU Manbcntuk Tim Gcrakan Pcrccpaun p.nccgahan
StuntinS lQbupatcn lamongan Tahun 2Ol9 dcngan
susunan kcanggotaan scbagaimana tcrscbut dalam
lampiran Keputus&n ini.

KEDUA Tim eebagaimana dimaksud pada diktua KESATU


mcrnpunyai tugas :
a. melakukan koordinasi dalr komunikeri clbkrif
lintar program dan linEc a.ktor dalam upale
pcnccgahan stunting;
b, mcngkeji den mcngrnalbis pcrmasalahan stunting
dan pcrbeikan giai di Kabupatcn !.rmongen;
c. mcrcncanakao tqjuan, rararan, prbrita!, straEgi
dan program penccgahan srunting di Kabupetcn
Lamongan;
d. melekranakan mapping (p€metaenl pcren lintru
lcktor tarkait dcngan pcnccgahan ctuntint;
e. melaksanakan dan mcngalokeliken program
penccgahan stunting di K.buparen Lmongrn
dalam bcntuk kegialan-k giaran yang
berkelinjutan;
f. monitorinB dan mcngevaluasi program pencegahan
stunting di Xlbupatcn L.montani
g, mengkoordinarikan Rccamatan dan Pemerinuh
Dcsa ddam menyelcnggarakan intervcnsi hioritas,
terme3uk dalam mengoptimalkan Sumbcr daya,
Sumbcr dena dan Pcmutakhinn dau;
h, mcmbGrike, loairliaari kepada kccematan-
kecamatan lampai tinglat desa schubungan
dengan program pcnccgahan stunting di
Kebupaton lffiongant
i. membcrikan rckomandari kcpada Bupati enung
pcrencanaan dan pclaksanaen upaya pcncegahen
etuntin3 di Xabupaten ldrnongan; dan
j. mclaporken haril ncld<aanTan rugar dan trngSung
iiw.bny. k€psde Bup.ri. y'

Lampiran Regulasi Kepala Daerah Kab. Lamongan 63


Komunihasi
@t*ffiff.$l Dalam kncegahan Stunting

KEI'IGA Dalam mclaksanakan tu8a8 E€bagaimana dirnaksud


dalarn diktum KEDUA, dibcntuk SckrEtsriat tftsp yant
bcrtugas mcmbcrikan dukungan lcknis dan
.dminicratif kcprdr bidan8-bidang kelompok kcrja
Stunting.

KEEMPAT Segala triaya guna pclakranaan tugas scbageimane


dimakrud peda diktum KEDUA, dibcbankan pads
Anggaran Fendapeten dan Bclanja Dacrah Kabupatcn
[amongan Tahun Anggsren 2019 dan Antgrran DAI(
BoK .tunting.

KELIMA Rcputusan ini mulai bcrlaku pada ranggal dit tapkan.


Dit€tapken di lamon8an
rl0'&N..1bD
OAN,

LI

Salinan Kcputusan ini dieampaikan kcpade :


Yth : l Sdr. Gubcmur Jawa Timu, di Surabara ;
2. Sdr. Kctue DPRD Xabupatcn Ir{MONOAN;
3. Sdr. InrFktur Kabupaten l.amongan
4. Sdr. Kcpala Badan/Dines di tingkungan
Pemerintah Kebupatcn Lamongan
5. Sdr. AntSota Tim dimaksud

Lampiran Retulasi Kepala Daerah Kab. Lamongan


Komunikasi
@t*llo:,Hi, Dalam kntegahan Stiinting

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI LAMONOAN


NOMOR rEg tfi
tKE?l.r3.O t 3/ 20:9
TANGoAL, l''Jr{,lli 2rrte

SUSUNAN KEANGGOTAAX TIM PERCEPATAN PENCEOAHAN


STUNTINC KABUPATEN IAMONGAN TATTUN 2019

No
K.dudukrn d.hJn Kct.rangan
Kcaoggotean

1 3
a. Pembina I ri
b. Pcmbina li Wakii B
II a- Pengarah I Sekreraris Daerah Kabupetcn

b, PcnSsrah Il Asistcn Tata Prds Sckrctari$ i

a, Kctua
Pembangunan Daerah Kabuparcn

b. Wakil Kctua Kepala Dinas Keschatan

IV a. SckrctariB
Kabu
Sckrctads Badan Pcrcncan aan
---l r

Pcmbangunan D&crah Kabupaten

, wakil Sel('etrri! gckretr Dina! keacheten

a. PerencBnaan
l. Ketus Kepala Bidang Sosial
fumerinhhan Badan
lPercncanaan Pcmban$rnan
IDacnh Kabup.tcn
2. Anggota: Tr- Kepala Bidang Ketero(diaan
dan Kerawan.n Pangan pade
Dince Ketahanan Pangan
Ka ten
2. I(cpala Bidang Ptrlindungao
Perempuan den Anak Dinas
Fembe rdayaan Percmpuan dan

Kcpela BidanS Partisipasi


sosial Budaya Masv:u'akat
pada pada Dinas
Pcmbcrdayaan Masyarakat dan
Dc!a
a. Kepsla Sub Bagian Program
Diuas Kcr€hatan l(abupatcn

Lampiran Regulasi Kepala Daerah Kab. Lamongan 65


ffi Xm*rr.*,*,:*sffi lilf,a[i

5. Kcpah S.l!i Parma3i Dina! I


Kerehaten Kabuprtcn

b. Fokja
Fsni
L Kctua
Fembinaan
lan ---l I
I

2. Arggota : I Cabant

Kcrchatan pada Dlnas


Kc'chatan Kabtrpaten
Lamongan
3. (cpala Bidalg Surnbcr Daya
Kelehatan peda Dinas
Xcach.tan Nabupetcn

a. Krpah
pade Badan Pe$ncr.naan
Dscrah

5.
Anak Usia Dini dan Pendilikan
Masyarakat pada Dinas
Pcndidiken l(sbupatcn
Lamun gtn
"-._-
16. Kcpala Bidang Fcrindurkian .

I pada Dinar Ferindustrian danl


Perd{rSangan Ka

?. Kcpsla Bideng Kctahanan dan


Kcrcjahtcraan lGluarya pada
Dinas Pcmtrrdayaan
Pcrcmpuen dln Kclulrga
Berrnc'rna Ratrupatcn
n
8. Kc Bidana Pani6ipasi 1
i llo.irl Budaya Masyarslot
I' pa. Dina. Pembcrdar/&ul
Maryrr.kat dan Dcsa
! l(abuDatcn lamonean
19. Kcprl. sckBi Bimbingan
Masyarrkat pad. xcmcntcrian
lamongan :
o. Tim Pcnggcr8k PKK Kabupaten ,
I

c. Fokja lntcwensi Cizi


dan tif
l. (etua Kcpals Bid&g Pcnccgahan dan
F.ngcnddian Pcflyakit pada
Dines Kcs.hettn lGbupakn
.- /

Lampiran Retulasi Kepala Da€rah Kab. Lamontan 66


ffi p*lt"rsi Kouunlkaei
\;/ iUi Liudi:dri iii iidt\u Balam Pencegaharr Stuntrrg

I 2 I I
2. Antgota ; l.

ten
3. Xepsla BiderE Fbik
BaBpcde KahrF.tsr
4. K.psla Bidang Produksi pada
Dinae Taneman Pangan,
Holtikultura dan Perkcbunan
Xabugat€n lamonlln
I 5, Kep.la Bidane Fidk peda
I Dlnar Perumrhan Rolryat dan
r Kawagan Pcmukiman
FJ(ep"la Scksi-xFetratii
Keluarga dan Gizi Masyarakat
pada Bidang Kcschatan
Masyarakat pada Dinas
Kcrchatan ?{rbupaten

7. KcFla Scksi Kcschatan I


UnEkunSan l(ecchalan kcrja
dan olahraga psda Dinat
Kegehatan Kabupaten
I

E. Kepala Sckai P?mberanta6an I

P?nyakit Mcnular pada Dinas


Kcsshatan Kabupaten I

La
9. Kepala Sck3i Suneilflncc dan
i
lmunisesi Dinas Kesehatan I

d. Pokja Sosialisari dan

l) Nctua DrnaB Xornunikasi dan

2) AngSota I
Eealuasi pada Eaden
Pcrcncanetn Pembangunan
Daerah
2. Kepala Pcnguatan
Daya Saing Produk Perikanan
pada Dinas Pcrikanan
tcn !4-o!gqE
--
3. Kepala Bidang Agribis
-
pada
-
Dina3 Peternakan Kabupat-cn
Lamo
,t. Kcpala
Sosial pada Dinar Sorial
/

Lampiran Regulasi l(epala Daerah Kab. Lamongan 67


Komrudkasi
n^l ,,, Cr,"-h-- --
@P*nL,..,,$i, D,---...--L
U.rldili iLiiLrHtilidli JtUiiLiitH

I 2 3
5. IGFIe Selci Prorpoi Keschatan
d8n Rimbcrdsyaal Masyad<ar
ua POKrA lV Pt(K
r Kqbqpaten Lamonran
lz. Kctua Fateyet, Muelimat
Aieiyah dan Ne6iyarul Aisiyah
l.3mon

e
l. Koordinator
Macyarakat Kcseharar r

2- Anggota l Seksi Keschatan


Kcluefga dan Gi:i Maryaraket

Badan Percncanaan
Pembangunan Dacrah
L Xa tcn Lamon n I

GAN,

Lampiran Regulasl (epala Oaerah l(ab, Lamongan 68


Komunihaci
@r**-',:,$,i, n-1..- n^-*.-L-- c.,.-..-
U.lldiii aciiLEBdlldil JLUllLiiiB
-

ETTAN LAMo|{OAN

lr urgd|, Daloflt r 2018


lcp6da
!t. 1. Sdr. S6ln h lc9ab Olarisa$ PqE,tl€t
oars, IGbupaBr lirnq|grr
Z 8d.. SelIIUn Ogsnltaf PrcEC lGsdLBl
lGhpebri l-arlutgat
3. Sdr. Se!n$ Oga*ad lcnrorya'ffit
l€up.Er Lamanggl
4. Sdr. Sehoh OCr*ed lopdrrde&
Kerdeitalmigl
5. S&. Sebn t Ogalird loegattHt
lqbooGl tafllatCat
6. Sdr. f€Fh Kafir fsl!'rtsiar Agrrna
xahndan lrrmger
7. s(tr. lC@ Cabs€ Dinas ftnddl€r
WdryAKdT*rL3rmg t
E. S&. &tuNh Cm$tqda tbl Se
xe$qbttlarrytget
9. Sdr- Sebrun rcpeh RrdGErB Se
l(ahrabfl tefirmsa
10 Sdr. ounh th.lB d ft.t{tkflt
l(ahDetbtnatgat
11. Sdr. lrltse Fc{tsrsroll d l€bup.Er
Lilmqat
di
Iaro 0AI
SIRATEDAMII
l6nfi{1.7, /t'l3.xxrar8
TE'fAIS
mL*xr^s rct rfihsi PBtts [Brl PmI-AK,IA9fARAI(AT
UrIU( EICEGAH SIU ING

oabrn ta{Ia pencasah bBet ,Edonal psurumn pIBr6hrd 6t tfrg yrtg bLh
dfrBrar defl Sffid ila*nd EwEl frncegahar Sunlhg i0l&ztA,(E' sBbarai bagi,l
dri wara peo€9abn pelbdl€0 0izj s6DryImflE dbehfl(f,l daBlt RE rcaE Psnban$mn JaEla
Hfist$ il*oal (RFJfr0 A1+2O,19, dHilf('l dekn P€rrbtsn ltt.tri! l$, r2nfl3 &t{a[
G6r*m I'ldo(c ktoBn Pboe{('t @,&rbuuen dalfihsfiubl Rrd&fr Rrf,lilr lndomsb
No, 1 Tsilxfl 2017 tsnbrl0 G€r**t [@rJ€t ]mtp S8ltel (GER TAs), setE Ferat afl tkfttl
Kfsdrstso tlo. 3 Tal{,l a)16 Entsog PentcEflgg8raan Hro$a.n ln&tEsla Sf'at dsttgal
mftabolcba{ga.

Lampiran Regulasi Kepala Daerah Kab. Lamongan 69


Komunikasi
@p,rnr*ri, Dllam Penr"egah,ur Stuntilrg

$auMutt diErl lc F.soM sdrruh O!8r8ail PeralSst Daer8h dal sd{,n$ masyastd
l(d. Lallqpar4r :
1. t4enla*an pqtefrr psrurun$ dulhe $brgd pflqlac p6firbil$0rr kcrohrm dee{$.
2. ileodourS toririudrya kmy€.gdlBl klE ttogram dan tnht setu uo[,k iE lc€gdr slunlhg
6acra bssatia-srflil
3. fhBsauka sregi kom,nkai p.n behm pGrila (u m6yaak€{ untuk p€r(spaBr
p uanfi dultu {h0 m€r{hbgr8*8l psrdor€lsn lomunl€si inb.personal (tfiunika,
Eeod) le ddamya m€{grli s6der, p€sgl. sahr& kqfinksi dar rnonitqiB
'll'
.v*lli.
1, lhnra*a l.gis8l kdmnhsi pcrubdur pcllrlu mrsyrr*st y,tg t!.t0ft d€ngon
pdrirgkd"r gizi ssb{:i sCah sd, inBYtnsi gqnas uot/k paacc0atrr p€rxirurlal dw{rrg
dd{r dotungl RdlceE Pemba['.nm JrEka Mqld{8lr tMr/ R€ncala Xcria
PqrEhE Dardt FP,UOm(PD).
5. t ohgfrfirr p€.ndrrn t d8o klrn'lsrar para Enaga pobyila F6gf dddn upsya
pdrapatm gdrunmal st dr,g.
6. u€Ibsrn Bd!rui una,I masfa.d,sl ddam m€.ryi?tan d{r tr6ns4t komualfii
p6aub&'l p.rfdo pdrapaLn parxl,u|an slurthg mCalrrl tomunteBi inblp€rtonsl,
kclompof 6n ri6yr€ld hrsr, dEarE piritrhat'l bqbs0ai ndia lomw*ksl.
7. Mauoitbagfan iror.i komunllri h&pstdtd yru cla,tr dfigar Im&i bkal, dargsn
msmpod!*fi drmgrd, scad. ckmofii, ada (kr ur@" mEyrakat setrnpat.
8. fihlapod€n heil knpldr'r.ntd hdn{*86i por$*8n p€rlalu na6Fr*d msrcogah
$r$/rg, sH. b.rtda l€prdr Brjprli.

Dernikkn das p€rhst an dan tcqasairiya ydog bail, disampa*ar terima k6ih.

Tombus.n :

Yh. 1. S(, MmEi K€sohatn R.f,tl(


lndmosh d J*rb
2. Sdr. M€ngi odrn t'lo96i R6fl*O(
Indo.r6ia d J*rta
3. S(r. OrbomrBuimiJr*r TinJr
1. S{h. K.FL Brdat Pcorcaua
PqnbeEun Darah PrsYhsi
JmTrnr
5. S{r. &psh Dha Kc.ll8tm
ProltBi Jm lim0t

Lampiran Regulasi Kepala Daerah Kab. Lamongan 70


0ilffi rff8fltllfft
ialan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Nomor 57 Lamongan Kode Pos 6221 1
Telp (0322 )321338 Fax (0322) 32133 Emait: W,!$9s@)3gg!@!Wi!.
Website : www. lanonqa nkab,oo,id

Anda mungkin juga menyukai