Anda di halaman 1dari 31

Kompetensi dasar 3 : Memperbaiki Sistem Pengaman

dan Komponenya.
A. Tujuan Kegiatan Belajar

Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 2 ini, siswa harus dapat:

1. Melakukan pengukuran menggunakan multitester dengan prosedur yang benar.


2. Membaca wiring diagram kelistrikan dengan benar.
3. Melakukan pengujian sistem pengaman kelistrikan secara visual dan menggunakan alat
multitester dengan prosedur yang benar.
4. Melakukan perbaikan sistem pengaman kelistrikan dengan prosedur yang benar.

B. Uraian Materi

1. Pengujian.

a. Pengujian Visual

Pengaman sirkuit kelistrikan merupakan suatu komponen yang berfungsi


melindungi komponen kelistrikan, kabel-kabel dan connector yang digunakan
dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat. Komponen pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit
apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk jenis
sekring dan fusible link pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor
pada sekring dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga sirkuit menjadi
terbuka, sedangkan pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan
mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal menjadi panas. Dan ini
menyebabkan lempengan membengkok, circuit breaker hubungannya terbuka dan
memutuskan aliran arus.

Gambar 59. Pemeriksaan Visual Sekring Dan Circuit Breaker


(sumber: Circuit Protection, Kevin@autoshop101.com)

Dengan demikian pengujian visual kerusakan pengaman dapat dilakukan secara


visual dengan melihat kondisi konduktor pada jenis sekering dan fusible link dan
kondisi bimetal pada jenis circuit breaker.
Hal
48
b. Pengujian Dengan Multitester

Multitester merupakan alat pengetes kelistrikan dengan fungsi penggunaan sangat


luas yang meliputi: pengukur tegangan AC dan DC, Kuat arus (A) dan Tahanan
(resistor) serta dapat digunakan untuk memeriksa hubungan kelistrikan suatu
komponen. Ada beberepa jenis multitester yang lazim digunakan, diantaranya:
Multitester model digital yang penunjukan hasil pengukurannya langsung dengan
angka–angka dan multitester model manual yang hasil pengukuran ditunjukan oleh
jarum (New step training manual; 1-27).
Referensi:
Peserta Diklat dimungkinkan juga menggunakan multitester model indikator
digital atau spesial model yang didesain khusus untuk teknisi otomotif.
Lihat pada petunjuk manual masing-masing cara pengoperasiannya.

1). Multitester manual dengan bagian-bagiannya:

Gambar 60. Multitester


Hal
49
Keterangan gambar :
1). Skala penunjukkan
2). Jarum penunjuk
3). Penyetel jarum pointer pada posisi nol.
4). Selektor pemilih tegangan AC – DC / ohm / Ampere.
5). Kalibrasi ohm
6). Jack positif
7). Jack negative
8). Lead tester positif dan negative.

2). Skala multitester

Keterangan gambar :
1). Penunjuk nilai. 2).
Skala
3). Skala untuk pengukuran.
4). Skala khusus untuk AC 2,5 Volt.
5). Skala khusus untuk DC 1,5 Volt.
Gambar 61. Skala penunjuk.

3). Metode Pengukuran

a). Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)


Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa jarum
penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada skala. Apabila tidak,
putar sekrup penyetel (adjusting screw ) jarum penunjuk dengan sebuah
Hal
50
obeng sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini cukup dilakukan
sekali dan tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.

Gambar 62. Kalibrasi ohmmeter

b). Pengetesan Hubungan


Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, letakkan range selector pada  X
1 dan kalibrasi skalanya. Kemudian hubungkan kabel pengetesan pada
kedua ujung (terminal) komponen sistem pengaman. Hubungannya normal
bila jarum menunjuk selalu kekiri. Demikian juga untuk menguji kondisi
komponen system pengaman kelistrikan yang meliputi: Sekring, fusible link
dan circuit breaker. Sebelum pengujian komponen pengaman dilakukan,
pastikan bahwa sistem kelistrikan yang akan diperiksa dalam kondisi tidak
bekerja (New step training manual; 1-27).

Gambar 63. Memeriksa huhungan penghantar


Hal
51
Gambar 64. Memeriksa kumparan

Gambar 65. Prosedur pengkuran tegangan secara pararel yang benar.

PENTING!
 Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat
dilakukan hanya setelah seluruh hubungan komponen
dilepaskan dari arus kelistrikan. Bila tidak, kemungkinan
tegangan akan mengalir ke tester dan dapat membakar
tahanan koil yang ada di dalam (internal coil resitance)
 Jangan memindahkan saklar selector keposisi lain tanpa terlebih
dulu melepaskan kabel-kabel pengetes (test lead) dari
komponen yang diperiksa. Hal ini dapat merusak tester.
Hal
52
2. Identifikasi Kerusakan Sistem Pengaman Kelistrikan

Sistem kelistrikan kendaraan terdiri dari beberapa macam, sistem starter, sistem
pengapian, sistem pengisian, sistem accessories dan kelistrikan bodi. Masing–masing
biasanya dilengkapi dengan sistem dan jenis pengaman tersendiri sesuai dengan
besaran arus yang bekerja pada sistem. Hal ini yang memungkinkan perbedaan jenis
dan kapasitas pengaman yang digunakan pada masing–masing sistem kelistrikan.

Gambar 66. Kelistrikan body lengkap dan system pengaman yang dipakainya.
Sumber : New Step, training manual Toyota Astra Motor
Hal
53
Untuk mengidentifikasi kerusakan sistem pengaman kelistrikan diperlukan
pengetahuan tentang prinsip, cara kerja sistem kelistrikan dan diagnosa kerusakan
sistem kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi dengan memeriksa
komponen sistem pengaman pada junction block dengan visual maupun dengan
alat ukur pada sistem kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible
link kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat kondisi konduktor,
tetapi untuk jenis circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur.

1). Simbol, Wiring Diagram dan Perbaikan Pengaman Kelistrikan


Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar benda aslinya,
maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu
maka diagram sirkuit digambarkan dengan simbol yang menunjukkan
komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

Gambar 67. Simbol kelistrikan yang digunakan pada wiring diagram


(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)

Sebagai contoh , wiring / rangkaian kelistrikan yang termasuk baterai,


sekering dan klakson ( horn ) adalah seperti gambar di bawah ini :
Hal
54
Gambar 68. Rangkaian Sistem Klakson
Apabila melakukan pemeriksaan sistem kelistrikan adalah mudah untuk
menemukan baterai, macam-macam komponen lampu, klakson dan lainnya,
tetapi sulit untuk mengidentifikasi sekring, junction block (J/B), relay block
(R/B), konektor dan kabel-kabel demikian juga untuk menemukan lokasinya
dikendaraan.
Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWD)
yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi juga junction block,
connector, kabel-kabel semua wiring diagram.

Gambar 69. EWD ( Electric Wiring Diagram )


(sumber: New Step, training manual Toyota Astra Motor)
Hal
55
kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan dalam satu buku khusus
yang disebut Electrical Wiring Diagram Manual.
Berdasarkan analisa wiring diagram ini pemasangan , pengujian dan perbaikan
system pengaman akan lebih mudah dilakukan , karena letak dan posisi
komponen pengaman dengan mudah diketahui.
Lokasi penempatan system pengaman untuk masing – masing kendaraan tidak
sama antara yang satu dengan merk kendaraan lainnya, untuk itu pemahaman
wiring diagram sangat diperlukan. Dibawah ini gambar contoh peletakan /
pemasangan system pengaman pada kendaraa.

Gambar 70. Posisi komponen system pengaman


( Sumber :
htpp/www.carpos.com )
Untuk pemasangan dan perbaikan jenis dan kapasitas sistem pengaman pada
masing–masing sirkuit kelistrikan dapat dilihat skema sistem pengaman pada
tutup kotak pengaman kelistrikan.

Gambar 71. Skema Sistem Pengaman


(sumber: Circuit Protection ,
Kevin@autoshop101.com)
Hal
56
C. Tugas Mandiri.
Lakukan observasi dibengkel yang relevan amati lokasi pemasangan system pengaman
dan didentifikasi kapasitas sekering, fusible link atau sirkuit breaker yang dipakai pada
kendaraan tersebut !

D. Uji Kompetensi 3
Soal Pilihan Ganda
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf A,B,C,D
atau E !
1. Alat yang digunakan untuk memeriksa sekering adalah …..
A. Ohmmeter
B. Voltmeter
C. Ampermeter
D. Digital voltmeter
E. Timing light.
2. Perhatikan gambar multi tester di bawah ini !

Untuk memilih tegangan pengukuran 12 DC


volt maka yang diputar adalah komponen
no……..
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7

3. Berdasarkan gambar pada soal nomer 4, symbol konektor yang ditunjukkan pada
komponen nomer 5 menunjukkan hubungan …..
A. Konektor dengan komponen.
B. Konektor dengan junction block.
C. Konektor dengan circuit breaker.
D. Konektor dengan konektor.
E. Jawaban A dan B benar.
Hal
57
4. Perhatikan gambar rangkaian system starter di bawah ini :
Sistem pengaman yang dipasang pada wiring kelistrikan system starter
ditunjukkan komponen nomer ……
A. 1
B. 3
C. 2
D. 5
E. 8

5. Berdasarkan gambar soal nomer 3 simbol komponen sumber tegangan / baterai


ditunjukkan pada komponen nomer ……
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 6
6. Alat yang digunakan untuk memeriksa arus listrik pada system kelistrikan adalah …..
A. Test lamp
B. Aligator clip
C. Kabel boster
D. Dwell tester
E. Ohmmeter

7. Fungsi dari junction blok adalah …….


A. Pengamaman system kelistrikan.
B. Melindungi komponen kelistrikan dari bahaya konsleting.
C. Menempatkan komponen – komponen system pengaman kelistrikan.
D. Menempatkan sekring, fusible link dan circuit breaker.
E. Jawaban C dan D benar.
Hal
58
8. Perhatikan tata letak komponen system pengaman pada gambar di bawah ini :
Komponen nomer 1,2 3 dan 4 menunjukkan nama komponen …..
A. Relay, circuit breaker, fusible link dan
sekering.
B. Circuit breaker, fusible link dan
sekering dan relay
C. Relay, circuit breaker, sekering dan
fusible link
D. Relay, fusible link , sekering dan
circuit breaker
E. Fusible link , relay, circuit breaker
dan sekering

9. Apa nama komponen di bawah ini :


A. Junction block
B. Relay block
C. Konektor
D. Protektor
E. Wiring hardness.

10. Berdasarkan soal nomer 9 apa fungsi komponen tersebut adalah berfungsi untuk …….
A. Menghubungkan antara dua jaringan kabel .
B. Menghubungkan antara sebuah kabel dengan komponen.
C. Melindungi sirkuit kelistrikan.
D. Mencegah terjadi penurunan tegangan pada sirkuit kelistrikan.
E. Jawaban A dan B benar.
Hal
59
Soal Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan singkat.
1. Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis sekring dan fusible link?
2. Jelaskan cara melakukan pengujian komponen sistem pengaman secara visual!
3. Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum menggunakan multitester untuk
pemeriksaan komponen sistem pengaman!
4. Jelaskan cara melakukan pengujian sistem pengaman dengan menggunakan
multitester!
5. Identifikasi system pengaman pada gambar di bawah ini !
Hal
60
E. Lembar kerja
Lembar Kerja 1. Menguji Pengaman Sistem Kelistrikan
1. Tujuan pembelajaran praktik :
Setelah melaksanakan praktik diharapkan siswa mampu menguji pengaman sistem
kelistrikan jenis sekring, fusible link dan circuit breaker.
2. Alat dan Bahan
a. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
b. Multitester
c. Lembar kerja
d. Wiring diagram kelistrikan
e. Kelengkapan keselamatan kerja.
3. Keselamatan Kerja
a. Perhatikan posisi Saklar pada multitester ketika melakukan pemeriksaan sirkuit
dan komponen sistem pengaman
b. Pastikan sirkuit tidak dalam kondisi kerja ketika melakukan pemeriksaan sirkuit
c. Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.
4. Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Identifikasi arus pada masing–masing sirkuit sistem
c. Periksa masing–masing sistem pada sirkuit kelistrikan
d. Periksa secara visual kondisi komponen sistem pengaman kelistrikan, bila
diperlukan lakukan pemeriksaan ulang dengan multitester
Hal
61
Lembar Kerja 2. Memperbaiki Pengaman Kelistrikan

1. Tujuan pembelajaran praktik :


Setelah melaksanakan prakteik diharapkan siswa mampu mengidentifikasi kerusakan
dan memperbaiki sistem pengaman kelistrikan jenis sekring, fusible link dan circuit
breaker.

2. Alat dan Bahan


a. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
b. Perlengkapan solder
c. Berbagai jenis dan tipe komponen pengaman
d. Lembar kerja
e. Wiring diagram kelistrikan
f. Kelengkapan keselamatan kerja.

3. Keselamatan Kerja
a. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan perbaikan dan penyolderan
b. Hindari menghisap asap timah solder
c. Perhatikan dengan seksama ketika menggunakan alat ukur multitester
d. Gunakan alat keselamatan kerja seperti sarung tangan.

4. Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Identifikasi arus dan kerusakan pada masing–masing sirkuit sistem kelistrikan
c. Klasifikasikan kondisi komponen sistem pengaman sesuai dengan tipe, jenis dan
kapasitasnya
d. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai dengan kapasitas arus sirkuit.
e. Lakukan perbaikan dan penggantian komponen pengaman sistem kelistrikan.
Hal
62
PDF to Word

Anda mungkin juga menyukai