Kontak: 082254089468
E-mail: jr123830@gmail.com
CABANG AMBON
i
ABSTRAK
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwasannya Dunia sekarang ini semakin hari
semakin canggih dengan maraknya teknologi yang menyebar luas ke seluruh
dunia. Dengan penyebaran teknologi tersebut pun memberikan pengaruh besar
terhadap umat manusia dalam menjalankan keseharian ataupun aktivitas sehari-
hari mereka. Teknologi mengoba pola hidup manusia yang awaalnya Traditional
menjadi modern. Modernsasi juga membuat umat manusia harus berevolusi dan
beradaptasi dengan kekuatan teknologi yang semakin canggi. Tapi apakah itu
berpengaruh terhadap jati diri seseorang?
Berbagai Problema Umat Islam Indonesia, dan dalam hal ini umat Islam
dimana saja, iasalh kesenjangan yang cukup parah antara ajaran dan kenyataan.
Dahulu bung karno menyeru umat islam untuk “menggali api islam” karena
agaknya dia melihat bahwa kaum muslim saat itu, mungkin sampai sekarang,
hanya mewarisi “abu” dan “arang” yang mati dan statis dari warisan kultural
mereka. Kiranya, kutipan-kutipan panjang tersebut banyak menopang
kepercayaan kaum muslim tentang islam, khususnya kaum muslim dari kalangan
“Modernis” dan kaum muslimin yang menghayati secara mendalam “api” Islam
1
blockchain, teknologi nano, computer kuantum, bio teknologi, internet of Things,
kendaraan 3D dan lain-lain.
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa saja factor Revolusi Industri 4.0 Terhadap Kader
dalam menyesuaikan Kewajiban Mereka Sebagai seorang Muslim
Untuk mengetahui apa saja cara seorang kader dapat menyesuaikan diri
dengan tantangan Revolusi Industri 4.0
Untuk mengetahui Apakah seorang kader dapat menyeimbangkan
Teknologi dengan kultural dan juga Agama mereka
Metode Penulisan
Metode penulisan yang dilakukan adalah studi kepustakaan melalui
buku-buku dan tulisan yang berkaitan dengan judul yang dibahas dalam
jurnal
2
PEMBAHASAN
3
Tantangan dan Penyesuaian Diri Seorang Kader Pada Era Revolusi
Industri 4.0
4
HMI yang berasaskan islam dan berperan sebagai organisasi perjuangan yang
didalamnya semua anggota HMI adalah anak muda islam yang tentu punya
kekuatan (power) yang masih sangat ideal.
Pengembangan SDM
Penguasaan Digital
Teknologi Baru dapat menjadi agen perubahan yang kuat untuk selamanya.
Pendidikan dan akses ke indormasi dapat meningkatkan kehidupan miliaran
orang didunia. Perangkat dan jaringan komputasi yang semakin kuat, layanan
digital, serta perangkat seluler dapat menjadi kenyataan bagi orang-orang
diseluruh dunia, termasuk penduduk dinegara-negara terbelakang.
Dari pada itu perlu juga bagi seorang kader dalam melakukan sebah perubahan
dalam konteks belajar mereka. Dalam artian, kader HMI harus mampu dalam
5
menerima ilmu terkait dengan Revolusi Industri 4.0 ini dalam mengembangkan
Digitalisasi yang menjadi Acuan dalam pengembangan Daya Saing Manusia
Kedepannya. Seorang Kader harus meningkatkan kebiasaan belajarnya atau
memasukan Fokus Belajar baru yang terkait dengan Revousi Industri 4.0 dan
Digitalisasi dalam sebuah kajian atau diskusi. Selain itu seorang Kader juga
harus mampu untuk berinovasi untuk mengembangkan dan memanfaatkan
kecanggihan Teknologi Digital ini. Misalnya dalam rangka membuat media
dengan konten-konten menarik, mengembangkan Perekonomian mahasiswa
islam dengan memakai digital dan sebagainya.
Nilai dasar perjuangan di HMI adalah sebuah ideology yang digunakan untk
melihat dunia atau pandangan Dunia (World View).
Dalam NDP, Kader HMI bagaimana bisa memaknai Tentang Tuhan, Manusai,
dan Alam dari sisi Iman, Ilmu, dan Amal. Olehnya itu, Mengimplementasikan
Konsep NDP dalam konteks Kehidupan Di era Industri Adalah sebuah keharus
agar dapat menciptakan sebuah kesesuaian diri pada diri seorang Kader
terhadap Teknologi, Kultural dan juga Agama.
6
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
7
DAFTAR PUSTAKA