Anda di halaman 1dari 14

KURANGNYA KESADARAN DALAM MEMELIHARA

LINGKUNGAN
Di ajukan untuk memenuhi tugas dengan metode Problem bassed learning pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Pendidikan Agama
Islam

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ISLAM


TERPADU AL-JUNAIDIYH

Oleh : Najma Aulia Saelani


XI Farmasi I

YAYASAN AL-JUNAIDIYAH
SMK IT AL-JUNAIDIYAH
FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
Kp.Sukamanah Desa Sukamanah Kec.Cisaat Kab.Sukabumi
0857-9311-9373- email : smkitaljunaidiyah@gmail.com
Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan


Rahmat dan karunia-Nya.Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Karena dengan hidayahnya
penulis telah dapat menyusun laporan PBL ini dengan lancar

Penulis menyadari tentunya dalam penulisan laporan PBL ini masih


banyak kekurangan-kekurangan dan tidak sesuai dengan apa yang di
harapkan oleh bapak ibu pembimbing,tetapi sekalipun demikian penulis
telah berusaha semaksimal mungkin dalam menulis laporan PBL ini
dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu penulis sellau berharap saran-saran dan kritikan yang
sifatnya membangun demi peningkatan ilmu pengetahuan bagi
penulis,serta tidak lupa penulis menghaturkan banyak terimakasih .

i
Daftar Isi

COVER
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................................................3

BAB II METODE PENELITIAN...............................................................................................5

A. Jadwal Penelitian.............................................................................................................5
B. Waktu dan Tempat..........................................................................................................5
C. Teknik Pengambilan Data...............................................................................................5

BAB III PEMMBAHASAN.......................................................................................................7

BAB IV KESIMPULAN............................................................................................................9

A. Simpulan.........................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10

LAMPIRAN..............................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi baik oleh
negara berkembang maupun negara maju sekalipun di dunia. Masalah sampah
merupakan masalah yang umum dan merupakan masalah yang universal di berbagai
Negara belahan dunia manapun. dengan titik perbedaannya terletak pada berapa

jumlah sampah yang dihasilkan. Islam berkali-kali telah mengingatkan kita agar
menjaga lingkungan, seperti dalam firman Allah SWT.

‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ ٱ‬ ‫ٱ‬


َ ‫ظه ََر لْ َف َسا ُد ىِف لْرَب ِّ َو لْ َب ْح ِر ِب َما َك َسبَ ْت َأيْ ِدى لنَّ ِاس ِل ُي ِذي َقهُم ب َ ْع َض ذَّل ِ ى مَع ِ لُو ۟ا لَ َعلَّه ُْم يَ ْر ِج ُع‬
‫ون‬

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena disebabkan perbuatan


tangan manusia; Allah menghendaki agar manusia merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (ar-Rum/30:41.)

Ayat di-atas telah jelas bahwa kerusakan lingkungan terjadi akibat prilaku manusia
sendiri. Bahkan sampai sekarang sebagian manusia masih saja melakukan hal
yang dapat terjadi kerusakan seperti membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu,
jangan sampai terjadi kerusakan lingkungan dan jika terjadi, manusia harus bertanggung
jawab atas kerusakan itu. Sebagai contoh yaitu permaslahan di tempat penulis tinggal
yaitu di kp.cisarua RT 13/ RW 03 ,Masalah yang ada di lingkungan penulis yaitu banyak
nya orang yang tidak peduli terhadap ke Asrian dan kenyamanan lingkungan ,banyak
orang dari mana mana yang selalu membuang sampah ke sungai kecil dekat jembatan ya
g ada di dekat rumah penulis,meskipun sudah beberapa kali warga RT 13/RW 03
mengingatkan dengan pamflet yang di pajang di daerah itu,dengan kata yang tercantum
"Disini bukan tempat sampah" ,tapi masih saja banyak orang yang mengabaikan petuah
tersebut ,malah semakin sini semakin banyak saja orang yang membuang sampah ke
sungai kecil itu.yang akhirnya pada saat hujan besar tanah dekat jembatan menjadi
longsor karwna terdapat banyak nya sampah dalam tanah sehingga tanah tidak dapat
menyerap air mengakibatkan tanah longsor berlanjut kepada jembatan yang ambruk
karena tidak ada pondasi untuk menyangga bawah jembatan. Masalah pembuangan

1
sampah ini terjadi karena mungkin tidak ada TPA di sekitar kampung Cisarua
ini .Namun, hal ini bukan tanpa masalah, perbakaran yang dilakukan akan berdampak
sebagai berikut :

1. Merusak pemandangan lingkungan sekitar.

2. Mengganggu kegiatan belajar mengajar.

3. Menambah emisi karbon ke tingkat yang lebih

4. menimbulkan pencemaran udara.

Ditimbun, cara ini juga sangat banyak dilakukan oleh masyarakat, dengan hanya
bermodal tanah kosong kita dapat menimbun barang yang di anggap sampah. Namun,
sanyangnya sampah organik sering tercampur dengan sampah an-organik,
padahal sampah an-argonik tidak bisa terurai, bahkan akan menjadi bencana, karena
sampah an-organik terbuat dari bahan kimia, sehingga jika bahan kimia tercampur
dengan tanah, maka tanah akan beracun. Adapun jangka waktu terurainya sampah an-
organik sebagai berikut :

1. Kertas : 2-5 Bulan

2. Kulit buah : 6 bulan

3. Kardus atau karton : 5 bulan

4. Filter rokok : 10-12 tahun

5. Kantong plastik : 10-12 tahun

6. Benda-benda kulit : 25-40 tahun

7. Kain nilon : 30-40 tahun

8. Jaring ikan : 30-40 tahun

9. Aluminium : 80-100 tahun

10. Baterai bekas : 100 tahun

11. Botol kaca : 100 tahun1tuk hancur tanpa bekas


4
12. Styrofoum : Tidak dapat hancur.

2
Oleh sebab itu, Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengamanatkan
perlunya perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah menjadi
pengolahan yang bertumpu pada pengurangan (Reduce) penggunaan kembali (Reuse)
5
dan penanganan sampah (Recycle) atau yang sering disebut (3R) . Kegiatan
pengurangan (reduce) sampah bermakna agar seluruh lapisan masyarakat
baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan
pembatasan timbulan sampah, dengan cera mengurangi beban belanja konsumtif barang
yang hanya sekali pakai, seperti baterai yang sekali pakai, kita di anjurkan membeli
baterai yang bisa di cas dan lain-lainnya. Kemudian, penggunaan kembali (reuse), hal
ini bisa kita lakukan dengan cara memanfaatkan kresek yang sering di dapat pada saat
kita berbelanja. Selanjtnya pendauran ulang (recycle), hal ini bisa dilakukan seperti
mamanfaatkan sisa makanan menjadi kompos, kemudian gelas bekas menjadi souvenir
rumah dan lain-lainnya. Namun kegiatan 3R ini masih menghadapi kendala utama,
yaitu rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah. Salah satu solusi untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu melalui pengembangan Bank Sampah yang
merupakan kegiatan bersifat social engineering yang mengajarkan masyarakat untuk
memilah sampah serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah
secara bijak dan pada gilirannya akan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA.

Alasan penulis mengambil judul ini karena memang masih banyak warga
masyarkat yang kurang perduli terhadap ke bersihkan di setiap lingkungan,yang selalu
membuang sampah sembarangan tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi .

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan sampah ?

2. Apa pengaruh sampah terhadap lingkungan ?

3. Apa upaya untuk menanggulangi nya ?

C.Tujuan Penelitian

3
Berdasarkan latar belakang yang telah di sampaikan sebelumnya, maka tujuan dari
penulisan laporan ini antara lain:

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan sampah

2. Untuk mengetahui pengaruh sampah terhadap lingkungan

3. Untuk mengetahui cara penanggulangannya

4
BAB II

Metode penelitian

A. Jadwal Penelitian

No Tanggal Lokasi Kegiatan

1 12 Oktober Sekolah Publikasi program PBL

2 13 - 15 Oktober Lokasi Pencarian lokasi PBL

3 20 Oktober Sekolah Menentukan tema

4 29 Oktober Sekolah Konsul PBL

5 6 - 10 November Lokasi Penelitian awal dan studi


pustaka
6 12- 13 November Lokasi Pengambilan data dan
penelitian
7 14- 20 November Sekolah Pembuatan laporan

8 24 November Sekolah Pengumpulan laporan

9 30 November Sekolah Presentasi penelitian

B. Waktu dan Tempat

Kegiatan penelitian ini di lakukan pada bulan November 2020 tempat penelitian
adalah kondisi pemukiman wilayah jalan penghubung RT 13/ RW 03 ,yang longsor
akibat tanah yang tidak menyerap air di akibatkan banyak nya sampah .

C. Teknik Pengambilan Data

1. Studi Dokumen

5
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan
langsung kepada subjek penelitian . Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang
meneliti berbagi macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis .

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang kompleks karena


melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaan nya . Metode pengumpulan data
observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden,namun juga dapat di gunakan
untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi.

6
BAB III

PEMBAHASAN

Menurut World Health Organization (WHO), sampah adalah barang yang


berasal dari kegiatan manusia yang tidak lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak
disenangi, ataupun yang dibuang

Pengertian tersebut mengartikan bahwa limbah sisa buangan merupakan benda yang
tidak disenangi sehingga banyak orang yang akan membuangnya ke alam.

Banyak sisa buangan dari material tertentu yang membutuhkan waktu lama untuk
terurai di alam dan menimbulkan sejumlah masalah pada lingkungan.

jika dilihat dari dampak yang pasti terjadi dalam masyarakat jika
penanggulangan sampah tidak ditangani dengan baik akan berimbas pada menurunnya
kualitas kehidupan, keindahan lingkungan,potensi terjadi banjir akan lebih besar karena
tidak menutup kemungkinan sampah area tersebut akan menghalangi arus air sehingga
terjadi bencana alam seprti banjir dan menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat
yang tinggal di sekitar area polusi sampah. Jika hal ini terus berlangsung dalam jangka
panjang maka dapat mempengaruhi arus investor daerah, daya jual dan daya tarik
daerah tersebut akan menurun drastis.Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah,
mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan. Hal ini mengakibatkan berbagai
macam penyakit bisa ditimbulkan di area polusi sampah tersebut seperti terindeksi
saluran pencernaan , tifus, disentri.

Kita sebagai manusia yang beriman sudah seharusnya menjaga kebersihan lingkungan
dimana pun kita berada minimal dengan cara membuang sampah pada tempatnya.karna
kita tahu kebersihan memanglah sebagian dar iman .

‫من اإليمان النظافة‬

“An-Nazhofatu minal Iman” yang artinya; Kebersihan sebagian dari Iman.

7
Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang
menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha
Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu
bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi)

Kita tahu bahwa plastik memanglah barang yang sangat berguna nun demikian
jika kita hanya memakai kegunaan nya saja dan tidak mempertimbangkan nilai
kegunaan Ahir nya.

Masyarakat yang sadar dan turut berpartisipasi dalam mengelola sampah merupakan
salah satu ciri untuk mewujudkan indikator smart people. Sayangnya, sampah yang
bertebaran di mana-mana atau tingginya jumlah sampah yang diproduksi ibukota
menandakan bahwa masih banyak perilaku masyarakat Jakarta yang harus diperbaiki
untuk mencapai hal tersebut. Walaupun begitu, kita bisa memulai perubahan dari hal-
hal kecil. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari.

Oleh sebab itu, Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan


Sampah beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengamanatkan
perlunya perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah menjadi
pengolahan yang bertumpu pada pengurangan (Reduce) penggunaan kembali (Reuse)
5
dan penanganan sampah (Recycle) atau yang sering disebut (3R) . Kegiatan
pengurangan (reduce) sampah bermakna agar seluruh lapisan masyarakat
baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan
pembatasan timbulan sampah, dengan cera mengurangi beban belanja konsumtif barang
yang hanya sekali pakai, seperti baterai yang sekali pakai, kita di anjurkan membeli
baterai yang bisa di cas dan lain-lainnya. Kemudian, penggunaan kembali (reuse), hal
ini bisa kita lakukan dengan cara memanfaatkan kresek yang sering di dapat pada saat
kita berbelanja. Selanjtnya pendauran ulang (recycle), hal ini bisa dilakukan seperti
mamanfaatkan sisa makanan menjadi kompos, kemudian gelas bekas menjadi souvenir
rumah dan lain-lainnya. Namun kegiatan 3R ini masih menghadapi kendala utama,
yaitu rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah. Salah satu solusi untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu melalui pengembangan Bank Sampah yang
merupakan kegiatan bersifat social engineering yang mengajarkan masyarakat untuk

8
memilah sampah serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah
secara bijak dan pada gilirannya akan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA.

Bab lV

PENUTUP

A. kesimpulan

Sampah adalah masalah utama yang menjadi fenomena besar pada negara
khususnya di indonesia. Pengeluaran sampah di berbagai negara .kini indonesia
mencapai urutan kedua setelah tiongkok. Semakin tingginya jumlah penduduk dan
aktivitasnya, membuat volume sampah terus mneningkat. Banyaknya sampah yang
berserakan di desa penulis RT/RW 13 /03 tidak hanya dari warga penduduk Desa
penulis saja melainkan terdapat sampah kiriman dari desa tetangga yang mengakibatkan
roboh nya jembatan di desa penulis . Tidak adanya tempat pengelolaan sampah atau
penampungan sampah di Desa Penulis sehingga penduduk Desa penulis membuang
sampahnya di sembarang tempat seperti di jalan, di selokan serta di sungai. Hal ini yang
menjadi faktor utama yang terjadi kebanjiran dan tanah longsor karena tidak ada tempat
arus air menuju ke sungai akibat banyaknya sampah yang berserakan di sekitar aliran
selokan menuju sungai .

Melakukan penyadaran kepada masyarakat yang sudah tidak mau lagi untuk
berpartisipasi dalam melakukan perubahan pada lingkungan memerlukan proses yang
sangat panjang. Maka perlu adanya suatu komunitas yang bisa menjadikan contoh
kepada masyarakat supaya sadar akan lingkungan. Dengan cara menyediakan TPA ,dan
menggerakkan warga masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dimana
pun kita berada .senantiasa bergotong royong baju membahu membersihkan lingkungan
sekitar .

B. Saran

9
Kitat sebagai manusia beriman harus senantiasa menjaga kebersihan lingkungan
baik di lingkungan sekitar tempat kita tinggal baik saat dimana pun kita berada ,karena
Allah sangat mencintai hamba hamba-nya yang senantiasa menyucikan diri.

DAFTAR PUSTAKA

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai