2 RSNI1 xxxx:201x
Pengguna dari RSNI ini diminta untuk menginformasikan adanya hak paten dalam dokumen ini,
bila diketahui, serta memberikan informasi pendukung lainnya (pemilik paten, bagian yang terkena
paten, alamat pemberi paten dan lain-lain).
Daftar isi
Daftar isi................................................................................................................................... i
Prakata.................................................................................................................................... ii
1 Ruang lingkup.................................................................................................................... 1
2 Istilah dan definisi.............................................................................................................. 1
3 Persyaratan gudang beku komoditas ikan.........................................................................4
3.1 Persyaratan umum.....................................................................................................5
3.2 Persyaratan teknis......................................................................................................5
3.2.1 Konstruksi dan bahan bangunan......................................................................5
3.2.2 Sistem pendingin..............................................................................................5
3.2.3 Fasilitas penunjang...........................................................................................6
3.2.4 Peralatan gudang.............................................................................................6
4 Klasifikasi gudang beku komoditas ikan.............................................................................7
Bibliografi.............................................................................................................................. 11
Tabel 1 - Klasifikasi gudang beku komoditas ikan...................................................................7
i
RSNI1 xxxx:201x
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) Ketentuan gudang beku komoditas ikan ini disusun
dengan tujuan untuk :
1. Menjaga mutu komoditas ikan yang bersifat tidak tahan lama (perishable) agar tidak
mudah berubah kualitas dan kuantitasnya selama penyimpanan di gudang dalam jangka
waktu tertentu;
2. Melindungi produsen, konsumen dan pengelola gudang, serta lembaga keuangan dari
kerugian penyimpanan akibat kondisi gudang beku komoditas ikan yang tidak memenuhi
persyaratan;
3. Menunjang kelancaran distribusi dan perdagangan komoditas ikan;
4. Menunjang efektivitas pelaksanaan Sistem Resi Gudang.
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 03-03 Jasa Bidang Perdagangan, yang telah
dirumuskan oleh Tim Perumus, dibahas dalam rapat Komite Teknis, dan terakhir disepakati
dalam Rapat Konsensus pada tanggal ………… di Jakarta yang dihadiri oleh wakil dari
pemangku kepentingan (stakeholders) terkait, yaitu perwakilan dari produsen, konsumen,
pakar dan pemerintah.
Standar ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal …….. sampai dengan…….,
serta diperpanjang sampai dengan tanggal ………, dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.
ii
RSNI1 xxxx:20xx
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan ketentuan dari persyaratan umum dan persyaratan teknis untuk
gudang beku komoditas ikan.
Gudang beku komoditas ikan yang dimaksud adalah frozen cold storage.
2.1
gudang beku
satu kesatuan bangunan yang terdiri dari konstruksi sipil, konstruksi rangka baja dan
pekerjaan instalasi berbagai jenis ruang dingin (cold room) yang dirancang dengan desain
khusus
[sumber: Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan Nomor 7/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan
Pemerintah Pembangunan Cold Storage Tahun 2017]
2.2
klasifikasi gudang beku komoditas ikan
pengelompokan kelas gudang berdasarkan pemenuhan terhadap persyaratan umum dan
teknis sebagai Gudang kelas A, B, atau C
2.3
persyaratan umum
persyaratan yang berkaitan dengan aspek legalitas, akses transportasi, dan aspek lokasi
gudang
2.4
persyaratan teknis
persyaratan yang berkaitan dengan konstruksi dan bahan bangunan, sistem pendingin,
fasilitas penunjang, dan peralatan gudang
2.5
panel insulasi (insulation panel)
bahan bangunan sebuah gudang beku yang bersifat insulasi insulator (menahan dingin)
dalam bentuk lembaran, terbuat dari poliuretan (polyurethane) atau bahan insulasinya
lainnya dengan dilapisi plat besi bercat dan anti karat
2.6
panel plafon insulasi (ceiling insulation panel)
panel insulasi dalam gudang beku komoditas ikan yang berfungsi sebagai plafon ruangan
2.7
panel dinding insulasi (wall insulation panel)
panel insulasi dalam gudang beku komoditas ikan yang berfungsi sebagai dinding ruangan
2.8
insulated slab
1 dari 11
RSNI1 xxxx:20xx
bahan insulasi berupa lembaran yang terbuat dari poliuretan atau bahan insulasinya lainnya,
tanpa dilapisi, untuk ditanam di bawah lantai gudang beku komoditas ikan
2.9
floor hardener
bahan tambahan pada proses pembuatan lantai beton yang berguna untuk meningkatkan
kekerasan lantai, kekuatan gesek lantai, dan kelicinan lantai, berupa bubuk yang terbuat dari
campuran pasir, silika, semen, dan pigmen
2.10
condensing unit
bagian dari sistem pendingin yang berfungsi sebagai pembuang panas ruangan
2.11
evaporator unit
bagian dari sebuah sistem pendingin yang berfungsi sebagai penyerap panas ruangan
2.12
bahan kimia berbahaya
bahan kimia yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat
(korosif, oksidator, reaktif, radioaktif, mudah meledak atau mudah terbakar) dan/atau
konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan lingkungan dan/atau membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup
manusia dan/atau makhluk hidup lainnya
2.13
bekas pabrik bahan kimia
lokasi yang pernah digunakan sebagai pabrik bahan kimia berbahaya
2.14
bekas tempat pembuangan sampah
lokasi yang pernah digunakan sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah
2.15
jalan kelas I
jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak
melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000
(delapan belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter,
dan muatan sumbu terberat 10 (sepuluh) ton
[sumber: Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan]
2.16
jalan kelas II
jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan
ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang tidak
melebihi 12.000 (dua belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus)
milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 (delapan) ton
[sumber: Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan]
2.17
jalan kelas III
jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan
ukuran lebar tidak melebihi 2.100 (dua ribu seratus) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi
9.000 (sembilan ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 (tiga ribu lima ratus) milimeter,
dan muatan sumbu terberat 8 (delapan) ton
2 dari 11
RSNI1 xxxx:20xx
[sumber: Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan]
2.18
jalan kelas khusus
jalan arteri yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar melebihi 2.500 (dua
ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang melebihi 18.000 (delapan belas ribu) milimeter,
ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat lebih
dari 10 (sepuluh) ton
[sumber: Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan]
2.19
alarm
sinyal, bunyi, sinar, dan sebagainya yang dirancang untuk memperingatkan akan adanya
bahaya kebakaran, gempa bumi, atau bahaya lainnya
2.20
drainase/saluran air
sistem pengaturan aliran air ke pembuangan
2.21
rambu-rambu
keterangan yang berbentuk lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan
diantaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah, dan
petunjuk
2.22
ruang bongkar (unloading room)
ruangan yang berfungsi sebagai penerimaan produk
2.23
ruang muat (loading room)
ruangan yang berfungsi sebagai penampungan ketika proses pemuatan produk untuk
distribusi
[sumber: Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan Nomor 7/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan
Pemerintah Pembangunan Cold Storage Tahun 2017]
2.24
ruang dingin (cold room)
berbagai macam ruangan dengan dinding dan atap berupa panel berinsulasi, dilengkapi
dengan mesin refrigerasi untuk pengaturan suhu dan kecepatan udara di dalamnya.
2.25
anteroom
ruangan antara yang berfungsi untuk menjaga stabilitas suhu pada ruangan frozen cold
storage
2.26
kanopi
atap pada teras yang terletak di atas pintu gudang
2.27
teritis
area di sisi luar bangunan yang dinaungi atap
3 dari 11
RSNI1 xxxx:20xx
2.28
alat pemadam kebakaran
alat yang digunakan untuk keperluan memadamkan api bila terjadi kebakaran, dapat berupa
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan/atau instalasi hidran yang aktif
2.29
alat timbang
alat ukur yang digunakan untuk menentukan massa komoditas ikan dengan memanfaatkan
gravitasi yang bekerja pada komoditas ikan tersebut
2.30
forklift
suatu alat atau kendaraan yang menggunakan garpu untuk mengangkat, menurunkan, dan
memindahkan suatu benda dari satu tempat ke tempat lain
2.31
hand pallet
alat yang terbuat dari plat besi dengan memiliki dua garpu yang berfungsi untuk bantalan
beban dan menggunakan sistem hidrolik untuk mengangkat beban secara manual atau
elektrik
[sumber: www.handpallet.info]
2.32
hand stacker
alat yang terbuat dari plat besi dengan memiliki dua garpu yang berfungsi untuk bantalan
beban dan menggunakan sistem hidrolik untuk mengangkat beban secara manual atau
elektrik dengan ketinggian angkat minimum 1,5 m
2.33
racking system
sistem peralatan dalam gudang berupa rak besi beraturan yang bertujuan meningkatkan
kapasitas penyimpanan dalam sebuah gudang serta memudahkan proses penyimpanan dan
pengambilan produk dalam gudang
2.34
palet
alas tumpukan barang yang disusun searah dan disela balok melintang, sehingga terdapat
ruang untuk sirkulasi udara
2.35
tanda tera sah
tanda tera yang berlaku dan diberikan secara berkala oleh instansi yang berwenang
berdasarkan keakuratan terhadap alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya
2.36
temperature data logger
alat yang mampu mencatat secara otomatis rekaman data suhu gudang beku dengan
interval waktu tertentu selama periode waktu tertentu tanpa terputus untuk tujuan
menganalisis suhu
4 dari 11
RSNI1 xxxx:20xx
Produk yang disimpan di dalam gudang beku berupa ikan beku yang telah dibekukan
dengan sistem pembekuan cepat, serta memiliki suhu pusat ikan maksimal -18 ˚C.
a. Struktur bangunan gudang beku komoditas ikan harus kokoh terhadap beban sendiri,
beban komoditas, beban eksternal (angin, hujan, gempa, manusia, dan lain-lain)
sehingga menjamin keselamatan manusia dan mutu komoditas. (ganti spec angka)
b. Bangunan dinding gudang beku komoditas ikan harus terbuat dari bahan yang
mempunyai nilai rambat panas yang rendah dengan ketebalan panel insulasi minimal
100 mm.
c. Material insulasi pada panel insulasi terbuat dari material dengan massa jenis (density)
minimal 45 kg/m3 dengan toleransi 5%. berupa Polyurethane atau Polyisocyanurate
d. Kulit (skin) dari panel insulasi harus memiliki bahan anti karat, dengan lapisan
cat/coating luar yang bersifat food grade.
e. Panel insulasi yang dipasang sebagai plafon insulasi gudang beku komoditas ikan harus
kokoh, tidak mengalami keretakan, kedap udara, tahan karat, bebas bahan kimia
berbahaya, kedap air, dan aman dari pengaruh cuaca. (ganti spec angka)
f. Panel insulasi yang dipasang sebagai dinding insulasi gudang beku komoditas ikan
harus kokoh, tidak mengalami keretakan, kedap udara, tahan karat, bebas bahan kimia
berbahaya, kedap air, dan aman dari pengaruh cuaca. (ganti spec angka)
g. Lantai gudang beku komoditas ikan didasari oleh insulated slab yang dilengkapi dengan
pipa ventilasi, dilapisi dengan beton yang kuat untuk menahan berat komoditas ikan
yang disimpan sesuai dengan kapasitas maksimal gudang, bebas dari resapan air
tanah, dan mempunyai permukaan yang datar. Dapat menggunakan floor hardener
untuk mendapatkan permukaan lantai yang lebih kuat dan lebih keras.
h. Lantai pada gudang beku komoditas ikan didesain dengan kemiringan 2% tertentu untuk
menghindari adanya genangan air.
i. Pintu gudang beku komoditas ikan harus terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama,
kedap udara, anti karat, food grade, serta dilengkapi dengan safety lock dan air-plastic
strip curtain.
j. Dilengkapi dengan lampu penerangan yang memadai untuk menunjang aktivitas di
dalam gudang beku komoditas ikan.
5 dari 11
RSNI1 xxxx:20xx
Memiliki sistem pendingin yang terdiri dari condensing unit, evaporator unit dengan sistem
kontrol.
Minimal terdiri dari 2 sistem, dengan masing-masing sistem mempunyai cooling capacity
sebesar 75%.
Mencatat suhu minimal setiap 30 menit dan mampu untuk merekam selama periode minimal
1 bulan
6 dari 11
RSNI1 xxxx:20xx
Klasifikasi gudang beku komoditas ikan berdasarkan pemenuhan persyaratan umum dan
teknis dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu Gudang A, B, dan C. Klasifikasi gudang beku
komoditas ikan terdapat pada tabel 1.
Klasifikasi
No. Persyaratan
Kelas A Kelas B Kelas C
I. Persyaratan umum
Akses transportasi jalan kelas khusus / I / II / jalan kelas khusus / I / jalan kelas khusus / I / II
perairan II / perairan / III / perairan
di daerah yang bebas dan aman dari banjir dan longsor;
1.
terpisah dengan bangunan lain sehingga keamanan dan keselamatan
Aspek lokasi
komoditas ikan yang disimpan lebih terjamin;
tidak terletak pada bekas tempat pembuangan sampah dan/atau bekas
pabrik bahan kimia.
II. Persyaratan teknis
2. Struktur bangunan kokoh terhadap beban sendiri, beban komoditas, beban eksternal (angin,
hujan, gempa, manusia, dan lain-lain) sehingga menjamin keselamatan
(please advise ke ahli
manusia dan mutu komoditas
struktur bangunan)
(ganti spec angka)
7 dari 11
RSNI1 xxxx:20xx
diproduksi oleh
pabrikan yang sudah
menerapkan SNI ISO
9001:2015 atau
revisinya
(perlu didiskusikan
kembali)
4. Kulit (skin) panel anti karat minimal anti karat minimal anti karat
insulasi Zinc dengan kelas Zinc dengan kelas
Z275 sesuai dengan Z150 Z180 sesuai food grade
standar ASTM A653 dengan ASTM A653
atau setara atau setara
Food grade (USDA) Food grade (USDA)
polyester seperti polyester seperti
terdaftar pada Listed terdaftar pada Listed
Title 21 Code of Title 21 Code of
Federal Regulation Federal Regulation
atau setara atau setara
Bahan anti bakteri food grade (akan
sesuai dengan ISO dilengkapi spec nya
22196:2011 atau oleh Pak Bugie)
setara
food grade (akan
dilengkapi spec nya
oleh Pak Bugie)
7. Lantai gudang Mutu beton ≥ K350 Mutu beton K300 Mutu beton K250
(please advise ke ahli (dilengkapi dgn spec (dilengkapi dgn spec (dilengkapi dgn spec dan
struktur bangunan) dan dibedakan tiap dan dibedakan tiap dibedakan tiap kelas)
kelas) kelas)
8. Pintu (diganti spec) (diganti spec)
(diganti spec)
9. Lampu penerangan Casing minimal IP 65 Casing minimal IP 65 Casing minimal IP 65
8 dari 11
RSNI1 xxxx:20xx
(dilengkapi dgn spec (dilengkapi dgn spec (dilengkapi dgn spec dan
dan dibedakan tiap dan dibedakan tiap dibedakan tiap kelas)
kelas) kelas)
Sistem pendingin
10. Mesin pendingin minimal terdiri dari 2 minimal terdiri dari 2 memiliki 1 sistem
sistem sistem masing-masing
masing-masing masing-masing sistem mempunyai
sistem mempunyai sistem mempunyai cooling capacity
cooling capacity cooling capacity minimal sebesar 75%
minimal sebesar 75% minimal sebesar 75% 100%
60% 60%
Condensing Unit diuji Condensing Unit diuji
dengan standard dengan standard
Eropa EN 13125 atau Eropa EN 13125
setara atau setara
(diganti spec)
(perlu didiskusikan
kembali)
Fasilitas penunjang
15. Ruang muat dan/atau suhu berkisar pada 5 suhu berkisar pada 5 -
ruang bongkar ˚C hingga 15 ˚C ˚C hingga 15 ˚C
ketinggian dari ketinggian dari
permukaan jalan permukaan jalan
minimal 50 cm minimal 50 cm
9 dari 11
RSNI1 xxxx:20xx
Peralatan Gudang
30. Alat timbang yang telah timbangan digital timbangan digital timbangan dengan
ditera sah dan masih dengan kapasitas dengan kapasitas kapasitas minimal 300
berlaku masa teranya minimal 300 kg minimal 300 kg kg
10 dari 11
RSNI1 xxxx:20xx
Bibliografi
[2]. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
[6]. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang
[10]. Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan Nomor 7/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
Bantuan Pemerintah Pembangunan Cold Storage Tahun 2017
[11]. SNI 1726:2012, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non-gedung
[12]. SNI 1727:2013, Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan
struktur lain
[16]. SNI 03-6575-2001 Tata cara perancangan sistem pencahayaan buatan [18].
pada bangunan gedung
[18].
11 dari 11
RSNI1 xxxx:20xx
12 dari 11