Anda di halaman 1dari 2

Penyebab dan Penanganan Kifosis

Kifosis merupakan salah satu bentuk kelainan yang terjadi pada tulang belakang manusia.
Ciri-ciri kifosis ditandai dengan bentuk punggung yang tidak normal dan melengkung ke
belakang lebih dari  50 derajat. Istilah kifosis dikenal oleh awam sebagai bungkuk. Kifosis
dapat menyebabkan beberapa masalah, tidak hanya postur tubuh yang membungkuk,
namun juga beberapa gejala lainnya seperti nyeri punggung, kelelahan otot dan kekakuan
di bagian belakang punggung. Dan pada kasus yang parah, kifosis dapat mempengaruhi
paru-paru, saraf, dan organ lainnya, sehingga menyebabkan rasa sakit dan mempengaruhi
kualitas hidup.

Kifosis adalah kondisi punggung bagian atas yang melengkung atau bungkuk. Sedikit
melengkung masih dapat dikatakan normal, tetapi kifosis merupakan istilah yang biasanya
mengacu pada melengkung yang sudah sangat parah, yaitu lebih dari 50 derajat. Kondisi
kelainan ini juga sering disebut bungkuk. Dengan kifosis, tulang belakang mungkin terlihat
normal, atau dapat terlihat seperti terdapat punuk.

Kifosis dapat terjadi sebagai akibat dari masalah perkembangan, penyakit degeneratif, seperti
radang sendi tulang belakang, osteoporosis dengan fraktur kompresi vertebra, atau trauma
pada tulang belakang. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi semua umur. Kifosis ringan dapat
menyebabkan beberapa masalah. Tetapi pada kasus yang parah dapat mempengaruhi paru-
paru, saraf, dan organ lainnya, sehingga menyebabkan rasa sakit dan masalah lainnya.
Pengobatan untuk kifosis tergantung pada usia, penyebab kelengkungan, dan dampaknya.

 Kifosis postural Biasanya dapat diobati dengan terapi fisik untuk membantu memperkuat
otot-otot punggung dan memperbaiki postur tubuh. Penghilang rasa sakit ringan dan obat
antiinflamasi juga dapat membantu mengurangi gejala. Bungkuknya punggung tidak
menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Pembedahan tidak diperlukan untuk kifosis
postural.
 Kifosis scheuermaan  Pada awalnya biasanya diobati dengan kombinasi latihan dan terapi
fisik dan pengobatan nyeri pinggang serta antiinflamasi. Jika kifosis terus berkembang, dapat
menggunakan penyangga tulang. Seperti rekomendasi dokter, penyangga sebaiknya
digunakan untuk punggung yang melengkung hingga kurang lebih 45 derajat dan dapat terus
digunakan hingga kondisi mulai normal. Dalam beberapa kasus, pembedahan dianjurkan
untuk kifosisscheuermaan. Indikasi untuk operasi meliputi kurva lebih dari 75 derajat, nyeri
yang tidak terkontrol, dan kelainan syaraf, jantung, dan paru-paru.
Penyebab
Penyebab Penyebab kyphosis tergantung pada jenis kifosis. Kifosis dapat terjadi sebagai akibat
dari masalah perkembangan, penyakit degeneratif, seperti radang sendi tulang belakang,
osteoporosis dengan fraktur kompresi vertebra, atau trauma pada tulang belakang. beberapa
penyebab di antaranya adalah
 Osteoporosis
 Degenerative arthritis of the spine
 Ankylosing spondylitis
 Connective tissue disorders
 Tuberkulosis dan infeksi tulang belakang lain, yang dapat mengakibatkan kerusakan sendi
 Kanker atau tumor jinak yang menimpa pada tulang belakang dan memaksa tulang keluar
dari posisi
 Spina bifida
 Kondisi yang menyebabkan paralisis, seperti cerebral palsy, polio, dan kaku tulang tulang
belaka
Gejala Gejala kifosis mungkin termasuk:
 Postur bungkuk
 Nyeri punggung ringan
 Kekakuan atau nyeri spinal
 Kelelahan
 Pada kasus ringan, kifosis mungkin tidak menunjukkan tanda atau gejala nyata.
Penanganan
 Pengobatan kifosis tergantung pada penyebab, kondisi, tanda, dan gejala yang muncul.
Salah satu pilihan pengobatan adalah dengan latihan untuk memperkuat otot punggung. Atau
untuk kondisi kifosis yang cukup parah maka dapat juga dikoreksi dengan operasi.
 Pengobatan kifosis bawaan umumnya dilakukan pada saat penderita masih balita. Hal ini
karena kifosis disebabkan oleh adanya kelainan pada tulang belakang saat bayi masih dalam
janin ibu. Pembedahan sebaiknya dilakukan seawal mungkin untuk membantu mencegah
kondisi kifosis bertambah parah.
 Terapi osteoporosis diperlukan untuk mencegah terjadinya fraktur di kemudian hari pada
kasus kifosis yang disebabkan oleh osteoporosis. Terapi lain seperti olahraga, pengaturan
pola makan dan asupan nutrisi dengan mengkonsumsi susu berkalsium tinggi dua kali sehari
atau sesuai dengan jumlah harian yang direkomendasikan setiap hari juga dapat
memperlambat atau menghentikan progresifitas osteoporosis. Namun untuk kasus kifosis
yang parah, pembedahan merupakan pilihan terapi.

Anda mungkin juga menyukai