MODUL 2
PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAMI
Kompetensi Pembentukan Karakter Islami
Agar mahasiswa mengetahui pentingnya eksistensi matakuliah Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata
kuliah MKWU dalam pembentukan karakter bangsa dalam sistem pendidikan nasional, untuk menanggulangi dampak
negatif dari golabalisasi dunia, diharapkan mahasiswa mampu menerima kuliah Pendidikan Agama Islam dalam
pembentukan keperibadian (karekter) Islami pada dirinya, yaitu dengan mempelajari faktor-faktor yang berperan
dalam pembantukan kepribadian (karakter) Islami, baik faktor internal maupun faktor eksternal, sehingga mahasiswa
dapat bersikap dan bertingkah laku dalam pemenuhan kebutuhan SDM-nya sesuai dengan ajaran agma Islam.
2
3. Tujuan Mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum bertujuan untuk membentuk kepribadian
mahasiswa yang beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT, melaksanakan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari, berakhlak mulia sebagaimana akhlak nabi Muhammad SAW., menjadi ilmuan
muslim yang profesional yang memiliki semangat kerja keras, serta menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, memiliki sikap toleransi dalam perbedaan, memiliki rasa ukhuwah Islmiyah dan
persudaraan demi persatuan umat dan kesatuan bangsa Indonesia.
4. Pembentukan Kepribadian Islami
Kepribadian Islami ialah totalitas dari tanpilan (performance) diri seorang muslim sejati
sebagai satu personality (pribadi) yang utuh yang berakhlak islamiyah, yang dibentuk oleh dua faktor,
yaitu faktor internal pembentukan kepribadian dan faktor eksternal pembentukan kepribadian manusia .
4.1. Faktor Internal Pembentukan Kepribadian Manusia
Faktor internal ialah potensi dasar yang telah dimiliki manusia semenjak lahir sebagai modal
dasar Sumber Daya manusia (SDM)muntuk menjalani kehidupannya di dunia, yaitu potensi spiritual,
potensi emosional, potensi intelektual dan potensi biologis.
4.1.1 Potensi spritual ialah potensi beragama Islam (fitrah beragama) untuk mengenal Tuhan Allah
SWT. yang telah diciptaan Allah SWT. semenjak manusia diciptakan-Nya. sebagaimana dalam
firman Allah SWT. QS: al-Rûm (30):30 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
Fitrah beragama pada setiap manusia telah ada dibawa oleh ruh yang berasal dari Allah SWT,
semenjak manusia diciptakan Allah SWT. Sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT.
QS: al-Sajdah (32):7-9 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
Ketika sebelum ruh ditiupkan oleh Allah SWT ke dalam tubuh setiap manusia, diwaktu manusia
masih berupa janin berusia 120 hari dalam rahim ibunya, setiap ruh manusia telah bersyahadat
(bersaksi) kepada Allah SWT. bahwa Allah SWT. adalah Tuhannya, sebagai potensi spiritual
kehidupannya, sebagaimana diisyaratkan dalam QS. 7:72:73 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan
terjemahannya).
Dengan potensi spritual inilah manusia mampu mengetahui visi hidup (tujuan hidup) dan misi
hidupnya (fungsi hidup) di dunia ini. Visi hidup manusia adalah untuk mengabdi menyembah
Allah SWT. sebagai ‘abdullah (hamba Allah) untuk memperoleh kehidupan yang bahagia di
dunia, mencari kehidupan yang diredhai Allah SWT dan di akhirat, serta bebas dari azab
neraka, langsung masuk surga. sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT. QS. 51:56,
QS. 2:201-202,dan QS.2:207-208 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
3
Untuk mewujudkan visi hidup manusia itu, Allah swt. memberikan tugas kepada manusia
sebagai khalifah Allah SWT. (wakil Allah SWT.) di bumi, untuk mengelola potensi sumber
daya alam semesta (SDA) dan potensi SDM sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah
SWT. QS. 2:30 dan QS. 6:165 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
4.1.2 Potensi emosional, ialah potensi dasar manusia untuk menilai mana yang baik dan mana yang
buruk dalam membentuk cita-cita dan tujuan hidup, yang telah diciptaan Allah SWT. semenjak
manusia diciptakan-Nya, sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT. dalam QS: al-
Sajdah (32):9, QS: 91:7-10 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
4.1.3 Potensi intelektual adalah potensi dasar manusia untuk berfikir membedakan yang benar dan
yang salah, memikirkan, merenungkan sedalam-dalamnya dalam mengambil setiap keputusan
yang akan diambil dalam kehidupan, sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah SWT.
dalam QS 91:9 (Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
4.1.4 Potensi biologis adalah potensi nafsu biologis makan dan minum untuk mempertahankan hidup
dan potensi nafsu biologis seksual untuk mempertahankan keturunan, sebagaimana dalam
frman Allah SWT. QS. al-Baqarah (2): 168-169, QS. 3:14, QS. 4:1, QS. 30:21, dan QS. 24:32
(Lihat artinya dalam al-Qur’an dan terjemahannya).
Setiap potensi dasar SDM tersebut mempunyai kebutuhannya masing-masing yang harus
dipenuhi secara islami, sebagaimana dalam bagan berikut ini
Bagan 1. Kebutuhan dasar Sumbrer Daya Manusia (SDM)
5
TV, telepon/HP., internet, dan lain-lain sebagainya, yang mempengaruh pembentukan dan
pengembangan kepribadian manusia baik positif maupun negatif.
Karena manusia dilahirkan dan dibesarkan di dalam lingkungan rumah tangga orang tuanya,
maka orang tuanya dan anggota keluarganyalah sebagai faktor eksternal yang pertama dan utama yang
berfungsi dalam pengembangan kepribadiannya, sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW dalam
hadisnya:
أو يـمـجسا نو, أو ينـصرانو, فأ بىاه يهىدانو, حـتى يعرب عنو لسـا نو,كل مىلىد يىلد على الفطرة
)(رواه أألسـىد بن سـرع
Artinya: Setiap anak manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci atau Islami), sampai lancar ia
berbicara, maka orang tuanyalah yang mempengaruhinya menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi
(H.R. al-Aswad bin Sarih).
Setelah manusia mengalami masa remaja lingkungan sosial dan lingkungan medialah yang
sangat besar pengaruhnya dalam membentuk kepribadian manusia.
6
TUGAS DAN LATIHAN
Tugas Pilihan 1.
Jawab pertanyaan berikut berdasarkan pemahaman anda tentang materi yang dibahas dalam bab ini?
Satu soal satu jawaban.
1. Jelaskan keberadaan mata kuliah Pendidikan Agama islam dalam kelompok Matakuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK)?
2. Jelaskan latar belakang pentingnya Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) di Perguruan
Tinggi dalam pembentukan kepribadian manusia Indonesia?
3. Jelaskan faktor-faktor yeng menyebebkan pengaruh globalisasi dunia membawa dampak positif dan
negatif terhadap kepribadian bangsa Indonesia? Solusi apa yang mesti dilakukan oleh mahasiswa
dalam membentengi dirinya dari pengaruh dampak negatif globalisasi dunia trsebut?
4. Jelaskan kandungan QS.30:41-42) terkait dengan akibat rusaknya akhlak manusia? Serta solusi apa
yang harus anda lakukan agar diri anda tidak mengalami nasib ang sama sebagaiman digambarkan
dalam QS.30:41-42 tersebut?
5. Jelaskan eksistensi mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pembentukan kepribadian
Islami untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sangat penting dilaksanakan di Perguruan
Tinggi?
6. Jelaskan Visi dan misi Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) pada perguruan
Tinggi?
7. Jelaskan tujuan Pendidikan Agama Islam pada perguruan tinggi, beserta cotnohnya?
8. Jelaskan faktor-faktor Internal SDM dalam Pembentukan Kepribadian Manusia, dengan
menganalsis dalil al-Qur’an dan Hadis yang mendasarinya?
9. Jelaskan Kebutuhan-kebutuan potensi dasar SDM manusia, dengan menganalsis dalil al-Qur’an dan
Hadis yang mendasarinya?
10. Jelaskan cara pemenuhan kebutuhan potensi dasar SDM, agar manusia memilki kecerdasan
potensi dasar SDM yang Islami, dengan menganalsis dalil al-Qur’an dan Hadis yang
mendasarinya?
11. Jelaskan Faktor-faktor Eksternal Penbentukan Kepribadian Manusia, dengan menganalsis dalil al-
Qur’an dan Hadis yang mendasarinya?
12. Jelaskan pengaruh masing-masong faktor Eksternal Penbentukan Kepribadian Manusia dalam
membentuk kepribadinannya? Beri contoh dari pengalaman pribadi anda!
7
Tugas Pilihan 2.
Tulislah makalah dengan Judul:
PENTINGNYA PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ISLAMI
Batasan masalah:
1. Eksistensi MPK PAI Islam dalam Pengembangan Kepribadian Islami.
2. Konsep Pembentukan Kepribadian Islami
3. Faktor Internal SDM dalam Pembentukan Kepribadian Islami
4. Pemenuhan Kebutuhan Faktor Internal SDM secara Islami
5. Faktor Enternal SDM dalam Pembentukan Kepribadian Islami
6. Pengaruh Faktor Enternal SDM dalam Pembentukan Kepribadian Islami
8
BUATLAH KONTROL DISKUSI/SEMINAR, SEBAGAI BUKTI ANDA TELAH MEMBUAT
TUGAS BERDASARKAN HASIL BACAAN ANDA TERHADAP SELURUH MATERI
KULIAH DALAM MODUL INI.
SESUAI DENGAN FORMAT DI BAWAH INI
INTRUKSI:
TULIS PERTANYAAN ANDA TERHADAP MATERI KULIAH YANG BELUM ANDA
PAHAMI PADA MODUL INI DI KOLOM PERTANYAAN SAYA TERHADAP MATERI
MODUL KULIAH YANG BELUM SAYA PAHAMI. MINIMAL 3 PERTANYAAN
MAKSIMAL 5 PERTANAYAAN
KEMUDIAN DISKUSIKAN PERTANYAAN TERSEBUT DENGAN TEMAN ANDA DALAM
KELOPOK SEMINAR/DISKUSI ANDA PADA MINGGU INI MELALUI DISKUSI DARING
YANG DIPIMPIN OLEH SALAH SEORANG ANGGOTA KELOMPOK SECARA BERGILIR.
KEMUDIAN BUAT PERTANAYAAN TEMAN ANDA RINGKASAN JAWABANYA PADA
KOLOM YANG TERSDIA
ANGGOTA KELOMPOK SEMINAR/DISKUSI MAKSIMAL 10 ORAMG, MINIMAL 5
ORANG YANG DIBAGI OLEH KETUA KOMTING
LAPORAN KONTROL DISKUSI/SEMINAR INI DALAM LEMBARAN TERPISAH DENGAN
TUGAS DAN DITEMPATKAN PADA HALAMAN TERAKHIR SETELAH HALAMAN
TUGAS
JUDUL:
KONTROL DISKUSI/SEMINAR TGL......... NAMA:............... BP..............
9
KEPUSTAKAAN
Al-Syaibani, Omar Muhammad, Al-Thoumy, Prof. DR., Filsafat Pendidikan Islam, Bulan Bintang,
Jakarta, 1978
Departemen Agama RI., al-Qur’an dan terjemahnya, Postterm. Intermasa, jakarta, 1978.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2008.
Hamidy, Zainuddin dkk. Shahih Bukhsri (Terjemahan), Widjaja Jakarta, 1992
Marimba, AD, Drs., Filsafat Pendidikan Islam, Bina Ilmu, 1978
Nata. Abudin, Pendidikan dalam perspektif al-Qur’an, UIN, Jakarta, 2005
Hadhiri, Choiruddin, Klasifikasi Kandungan al-Qur’an, Gema Insani Press, Jakarta, 2000.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cetakan ke 10, Kalam Mulia, Jakarta, 2013
Said Hawa, Mensucikan Jiwa, Konsep Tazkiyatunnafs, Rabbani Press, Jakarta 1999
Shihab, Quraish, Prof. DR., Wawasan al-Qur’an, Edisi Baru, Mizan, Jakarta, 2007.
Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003.
Qomar, Mujamil, Prof. DR. Epistimologi Pendidikan Islam, Gelora Aksara Pratama, Jakarta, 2000.
10