4894
Share this post
Twitter
Facebook
Google+
pengangkutan Limbah B3 diatur pada PP 101 tahun 2014 ttg Pengelolaan Limbah B3
Pasal 47
Pengangkutan Limbah B3 wajib dilakukan dengan:
alat angkut yang tertutup untuk Limbah B3 kategori 1.
alat angkut yang terbuka untuk Limbah B3 kategori 2.
Gambar Pengengkutan Limbah B3
(1) Pengangkutan Limbah B3 wajib dilakukan dengan menggunakan alat angkut yang tertutup
untuk Limbah B3 kategori 1.
(2) Pengangkutan Limbah B3 dapat dilakukan dengan menggunakan alat angkut yang terbuka
untuk Limbah B3 kategori 2.
(3) Ketentuan mengenai spesifikasi dan rincian penggunaan alat angkut diatur dalam Peraturan
Menteri.
Pasal 48
(2) Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
menjadi dasar diterbitkannya izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengangkutan Limbah
B3.
(3) Untuk memperoleh rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a, Pengangkut Limbah B3 harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada
Menteri dan dilengkapi dengan persyaratan yang meliputi:
a. identitas pemohon;
b. akta pendirian badan usaha;
c. bukti kepemilikan atas dana Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup dan dana penjaminan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup;
d. bukti kepemilikan alat angkut;
e. dokumen Pengangkutan Limbah B3; dan
f. kontrak kerjasama antara Penghasil Limbah B3 dengan Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat
Limbah B3, Pengolah Limbah B3, dan/atau Penimbun Limbah B3 yang telah memiliki izin.
(4) Dokumen Pengangkutan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e paling
sedikit memuat:
Pasal 49
(1) Menteri setelah menerima permohonan rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48
ayat (3) memberikan pernyataan tertulis mengenai kelengkapan administrasi paling lama 2 (dua)
hari kerja sejak permohonan diterima.
(2) Setelah permohonan dinyatakan lengkap, Menteri melakukan verifikasi paling lama 45
(empat puluh lima) hari kerja.
(3) Dalam hal hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menunjukkan:
(4) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a paling sedikit memuat:
Pasal 50
Jangka waktu verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2) tidak termasuk waktu
yang diperlukan pemohon untuk memperbaiki dokumen.
Pasal 51
(1) Setelah mendapat rekomendasi dari Menteri, Pengangkut Limbah B3 wajib mengajukan
permohonan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengangkutan Limbah B3 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) huruf b.
(3) Persyaratan dan tata cara permohonan dan penerbitan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk
kegiatan Pengangkutan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 52
(1) Pengangkut Limbah B3 yang telah memperoleh izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Pengangkutan Limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 wajib:
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c paling sedikit memuat:
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Menteri dan ditembuskan
kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perhubungan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.
(4) Ketentuan mengenai pembuatan dan penggunaan manifes dalam Pengangkutan Limbah B3
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur dalam Peraturan Menteri.
PP Nomor 101 Tahun 2014 – Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun