Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJA SAMA PENANGANAN

LIMBAH B3
PT. WILDWOOD
Dengan
PT.NATA PUTRA NUSANTARA
Nomor: 3142/NPN-GA/CAB.SPL/I/2024

Perjanjian pengangkutan dan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


(selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini, dibuat dan ditandatangani pada hari Rabu
tanggal 3 Bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Empat ( 2024 ) dan dilaksanakan oleh
dan
antara:

1. PT. WILDWOD
Nama : Drs. Jumiko
Jabatan : Mgr. Personalia & GA
Alamat : Jl. Raya Jakarta Serang Km. 66 Pancatama 1 Ds. NamboIlir Kecamatan
Kibin Kabupaten Serang - Banten
Email : ptwildwoodpga@gmail.com

Dalam jabatannya tersebut diatas, bertindak untuk dan atas nama PT. W i l d w o o d
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA (Pengisi Limbah B3)

2. PT. NATA PUTRA NUSANTARA


Nama : Aminudin, ST
Jabatan : Kepala Kantor Cabang Wilayah Serang, Pandeglang dan
Lebak Alamat : Taman Banten Lestari Blok D9 C/24 RT 002 RW 021
Kelurahan Unyur Serang -
Banten No.Tlp/Fax.0819 1903 8931
Email : nataputranusantara@gmail.com

Dalam jabatannya tersebut diatas, bertindak untuk dan atas nama PT. NATA PUTRA
NUSANTARA selanjutnya disebut PIHAK KEDUA ( Pengangkut / Pengepul LimbahB3 ).

Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk selanjutnya disebut Para Pihak, terlebih dahulu
menerangkan hal-hal sebagai - berikut:

1. Bahwa Pihak Pertama adalah Perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan usahanya
menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
2. Bahwa Pihak Kedua adalah Perusahaan yang menyelenggarakan pelayanan jasa
Pengangkutan Limbah B3 dengan Surat Rekomendasi Limbah B 3 oleh Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
3. Bahwa Pihak Kedua Perusahaan yang menyelenggarakan pelayanan jasa pengangkutan
LimbahB3 dengan Ijin Penyelenggaraan Angkutan Barang Khusus Barang Berbahaya oleh
Kementrian Perhubungan ( Dirjenhubdar ) untuk selanjutnya atas pertimbangan hal-hal
tersebut diatas, para Pihak sepakat mengadakan perjanjian kerjasama Pengangkutan dan
Pengolahan Limbah B3 dengan syarat dan ketentuan sebagai – berikut :

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN

1. Pihak Kedua merupakan Perusahaan yang ditunjuk oleh Pihak Pertama untuk
mengangkut Limbah B3 berdasarkan pertimbangan perijinan yang dimiliki sesuai dengan
Ketentuan Perundang – undangan yang berlaku.
2. Yang dimaksud limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) adalah:
- Limbah Sludge Printing

Pasal 2
RUANG LINGKUP

1. Pihak Pertama mempersiapkan Limbah B3 di lokasi penyimpanan Pihak Pertama sesuai


dengan Jenis dan karakteristik Limbah B3.
2. Pihak Kedua menyediakan sarana transportasi beserta penunjang yaitu supir, penolong,
perangkat keselamatan, termasuk peralatan-peralatan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses muat / angkut Limbah B3 Pihak Pertama.
3. Pihak Kedua melakukan pengangkutan Limbah B3 dari lokasi Pihak Pertama untuk
selanjutnya dikirim kelokasi Pihak Kedua selaku perusahaan pengepul Limbah B3 dengan
dilengkapi dokumen Limbah B3 sesuai Peraturan Perundang - undangan.
4. Bahwa jumlah dan waktu pelaksanaan pengangkutan Limbah B3 oleh Pihak Kedua dari
lokasi Pihak Pertama dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung pada kondisi aktual di
lokasi Pihak Pertama.
5. Bahwa penentuan berat ( tonase ) Limbah B3 ditentukan berdasarkan hasil pengukuran /
penimbangan di lokasi Pihak Kedua dengan disaksikan Pihak Pertama dan / atau Pihak
Kedua.
6. Pihak Pertama memberikan rincian secara jelas, tepat, lengkap dan benar terkait jumlah
serta jenis Limbah B3 sesuai hasil penentuan berat sebagaimana tersebut dalam ayat (5)
di atas dengan menerbitkan surat jalan yang ditandatangani oleh Pihak Pertama dan
Pihak Kedua.
7. Pihak Kedua melakukan pengangkutan Limbah B3 di lokasi Pihak Pertama dengan
menyediakan sarana transportasi beserta penunjangnya yaitu sopir, penolong, perangkat
keselamatan, termasuk peralatan – peralatan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses muat/angkutLimbah B3Pihak Pertama.
8. Pihak Kedua menjamin bahwa Limbah B3 yang di hasilkan oleh Pihak Pertama tidak
dikelola secara tersendiri oleh Pihak Kedua dan/atau diserahkan kepada pihak manapun
selain hanya kepada Pihak Ketiga yang ditunjuk oleh Pihak Kedua selaku perusahaan
pengepul LimbahB3.
9. Pihak Ketiga berhak menolak dan/atau mengembalikan sebagian atau keseluruhan
Limbah B3yang diangkut oleh Pihak Kedua apabila Pihak Ketiga tidak memiliki
kemampuan dan kapasitas yang cukup untuk melakukan pengelolaan Limbah B3
dan/atau terdapat perbedaan mengenai jenis Limbah B3, jumlah Limbah B3 serta
perhitungan biaya yang telah disepakat isebelumnya.
10. Pihak Ketiga wajib melakukan pengelolaan Limbah B3 Pihak Pertama yang diangkut oleh
Pihak Kedua dengan dilampiri dokumen Limbah B3 sesuai dengan ketentuan Perundang-
undangan yang berlaku.

Pasal3
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Perjanjian Kerja sama ini berlaku untuk jangka waktu 1 ( Satu ) tahun terhitung sejak
ditanda-tanganinya Perjanjian ini.
2. Perjanjian ini sewaktu-waktu dapat ditinjau kembali oleh Para Pihak, setelah sebelumnya
salah-satu pihak memberitahukan terlebih dahulu kepada Pihak lainnya secara tertulis.
3. Selama peninjauan kembali Perjanjian ini, ketentuan dalam Perjanjian ini tetap berlaku
sebelum adanya kesepakatan tertulis dari para Pihak.

Pasal 4
PEMBAYARAN ATAS
JASA

1. Pihak Pertama akan menanggung seluruh biaya pengangkutan, pengelolaan Limbah B3


serta pajak (bilaada) kepada Pihak Kedua sesuai mekanisme pembayaran yang telah
disepakati antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
2. Pihak Pertama akan menanggung seluruh biaya pengelolaan Limbah B3 dan pajak (bila
ada) kepada Pihak Ketiga sesuai mekanisme pembayaran yang telah disepakati antara
Pihak Pertama dan Pihak Ketiga.

Pasal 5
BIAYA DAN TATA CARA PEMBAYARAN

1. Biaya penanganan limbah tersebut per kilogramnya adalah Rp. 2.150 (Dua Ribu Seratus
limapuluh Rupiah)
2. Biaya pengangkutan adalah Rp. 700.000,-/pengangkutan.
3. Biaya tersebut sudah termasuk dalam PPH 2% tapi belum termasuk PPN.
4. Pembayaran dilakukan pada saat pengambilan limbah dengan membawa surat penagihan
atau dapat ditransfer ke nomor rekening berikut:
Bank : PT.Bank Central Asia
(BCA) Nomor rekening : 723-5216582
Atas nama : PT NATA PUTRA NUSANTARA
5. Apabila dikemudian hari terjadi perubahan-perubahan atas tarif yang telah ditetapkan
dalam ayat 1 (satu) dan 2 (dua). Pasal ini, maka PIHAK PERTAMA akan memberitahukan
kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 6
PERPAJAKA
N

1. Pihak Pertama setuju untuk melakukan pemotongan pajak PPH 23 atas pembayaran jasa
sehubungan dengan Perjanjian ini kepada Pihak Kedua, dan Pihak Pertama melakukan
pelaporan pembayaran pajak tersebut kepada instansi pajak yang berwenang.
2. Bahwa atas pajak – pajak lain dimana Pihak Pertama berdasarkan undang – undang harus
menahan, memotong, menyetorkan, dan melaporkan kepada Instansi Pajak yang
berwenang sehubungan degan Perjanjian ini, maka Pihak Pertama harus memberikan
dokumen pemotongan Pajak Penghasilan pada saat melakukan pembayaran.
3. Bahwa dalam hal terdapat keterlambatan dan / atau kelalaian penyetoran serta
pelaporan kepada Instansi Pajak yang berwenang atas sejumlah pajak yang telah ditahan
dan dipotong oleh Pihak Pertama, maka kerugian serta beban yang ditimbulkan oleh
karena keterlambatan dan / atau Pihak Pertama tersebut dikenakan pada Pihak Pertama.

Pasal 7
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK

1. Pihak Pertama bertanggung jawab secara penuh atas resiko dan akibat yang mungkin
timbul atas Limbah B3 yang berada di lokasi Pihak Pertama sebelum dilakukan proses
muat, penyerahan, dan / atau pengangkutan Limbah B3 oleh Pihak Kedua.
2. Pihak Pertama wajib melakukan pembayaran atas jasa pengangkutan, pengelolaan dan
pajak (bilaada) kepada Pihak Kedua sesuai ketentuan Pasal 4 tersebut diatas.
3. Pihak Ketiga menyediakan alat ukur / timbangan yang digunakan sebagai penentuan
berat (tonase) Limbah B3, serta menerbitkan surat jalan yang memuat rincian secara
jelas, tepat, lengkap dan benar terkait jumlah serta jenis Limbah B3 yang dihasilkan oleh
Pihak Pertama.
4. Pihak Kedua wajib menyediakan sarana transportasi beserta penunjangnya yaitu sopir,
penolong, perangkat keselamatan, termasuk peralatan-peralatan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses muat / angkut Limbah B3 Pihak Pertama.
4. Bahwa sarana transportasi Pihak Kedua sebagaimana tersebut dalam ayat (2) di atas
adalah sarana transportasi yang sesuai dan tercantum pada Rekomendasi Pengangkutan
Limbah B3 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Izin
Penyelenggaraan Angkutan Barang Khusus Barang Berbahaya oleh Kementerian
Perhubungan (Dirjenhubdar).
5. Pihak Kedua bertanggung jawab secara penuh atas resiko dan akibat yang mungkin timbul
dari kegiatan pengangkutan Limbah B3 setelah keluar dari lokasi Pihak Pertama sampai
dengan tiba di lokasi pengelolaan Limbah B3 milik Pihak Ketiga dengan tetap berpedoman
pada standar operasional prosedur serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku,
dan oleh karenanya Pihak Kedua dan Pihak Ketiga membebaskan Pihak Pertama dari
segala tuntutan, gugatan dan / atau permintaan ganti rugi dari pihak manapun
sehubungan dengan kegiatan pengangkutan oleh Pihak Kedua.
6. Pihak Kedua wajib menerima Limbah B3 Pihak Pertama sesuai dengan kemampuan
pengelolaan yang dimiliki oleh Pihak Ketiga dan menjamin terpenuhinya seluruh aspek
keamanan dan keselamatan di Lokasi Pihak Pertama, baik pada saat sarana transportasi
pengangkut Limbah B3 memasuki lokasi Pihak Pertama sampai dengan keluar dari lokasi
Pihak Pertama.
7. Pihak Kedua wajib menggunakan dokumen Limbah B3 (Manifest Elektronik/Festronik)
8. Pihak Ketiga bertanggung jawab penuh atas penyimpanan dan pengelolaan Limbah B3
Pihak Pertama yang telah tiba dilokasi Pihak Ketiga.
9. Pihak Ketiga menjamin pengelolaan Limbah B3 Pihak Pertama dilakukan berpedoman
pada Surat Keputusan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
tentang Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan sesuai Standar
Operasional Prosedur yang dimiliki oleh Pihak Ketiga serta mematuhi segala Peraturan
Perundang- undangan terkait dengan pengelolaan Limbah B3.
Pasal 8
PERNYATAAN DAN
JAMINAN

1. Pihak Kedua dan Pihak Ketiga menyatakan serta menjamin Pihak Pertama bahwa:
a) Pihak Kedua dan Pihak Ketiga adalah suatu perusahaan yang didirikan secara sah menurut
hokum dan Perjanjian ini ditandatangani oleh pihak – pihak yang berwenang.
b) Pihak Kedua dan Pihak Ketiga menyatakan tidak dalam keadaan pailit dan/atau sedang
mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit.
c) Pihak Kedua dan Pihak Ketiga dengan ini menyatakan kewenangannya untuk membuat
dan menjelaskan Perjanjian ini dan telah memenuhi semua persyaratan yang diperlukan
untuk sahnya pembuatan dan pelaksanaan Perjanjian ini.
d) Pihak Kedua dan Pihak Ketiga berwenang dan berhak untuk menjalankan masing masing
usahanya dengan menyatakan telah memiliki seluruh perizinan yang sah untuk
melaksanakan hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.
e) Pihak Ketiga bergerak dalam pelayanan jasa pengelolaan Limbah B3 dan telah
mengembangkan keahlian yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan untuk
melaksanakan kegiatan usaha pelayanan jasa yang disetujui oleh Para Pihak.
f) Seluruh sarana transportasi dan setiap fasilitas yang digunakan untuk menunjang
pelaksanaan pelayanan jasa menurut Perjanjian ini harus mendapatkan izin, lisensi,
rekomendasi dan / atau sertifikat serta persetujuan yang disyaratkan oleh Peraturan
Perundang-undangan serta peraturan pelaksanannya.
g) Pihak Ketiga melaksanakan pelayanan jasa pengelolaan Limbah B3 untuk Pihak Pertama
sesuai Standar Operasional Prosedur yang dimiliki oleh Pihak Ketiga dengan berpedoman
pada Surat Keputusan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
tentang Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta dengan mematuhi
segala Peraturan Perundang – undangan terkait pengelolaan Limbah B3.
h) Proses pengangkutan Limbah B3 mutlak merupakan tanggung jawab Pihak Kedua yaitu
sesaat setelah Limbah B3 keluar dari lokasi Pihak Pertama, selama perjalanan, sampai
dengan tiba dilokasi Pihak Ketiga.
i) Pihak Kedua dan Pihak Ketiga wajib bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang
dilakukan berdasarkan Perjanjian ini dan menyatakan kesanggupan untuk mengganti
seluruh kerugian yang diderita oleh Pihak Pertama apabila terdapat tuntutan, gugatan
dan
/ atau ganti rugi dari pihak manapun termasuk juga Pemerintah Daerah setempat
sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak Kedua dan Pihak Ketiga.

2. Pihak Pertama menyatakan serta menjamin Pihak Kedua dan Pihak Ketiga bahwa:
a) Limbah B3 yang diserahkan kepada Pihak Kedua dan Pihak Ketiga adalah sama dengan
perincian yang terdapat dalam daftar perhitungan biaya secara benar dan tepat sesuai
dengan jenis, kategori dan material Limbah B3 tersebut.
b) Pihak Pertama mentaati semua ketentuan yang diatur oleh Peraturan Perundang –
undangan serta memastikan lingkungan kerja dalam kondisi aman ketika Pihak Kedua
berada di lokasi Pihak Pertama.
Pasal 9
JAMINA
N

Bahwa apabila terdapat salah satu Pihak dalam pelaksanaan Perjanjian ini melakukan
pelanggaran, kesalahan, kelalaian karena kecerobohan dan/atau tindak kejahatan yang
dilakukan oleh Pihak yang bersangkutan termasuk para petugas, pegawai, direksi, agen,
kontraktor, afiliasi dan/atau suksesor,baik disengaja maupun tidak sengaja, akan
menjamin dan membebaskan Pihak lainnya termasukpara petugas, pegawai, direksi,
agen, kontraktor, afiliasi dan/atau suksesor serta yang menerima pengalihan, termasuk
semua perwakilan yang bertindak dalam kapasitas profesi dan jabatannya, dari dan
terhadap sesuatu, semua hutang, kerugian, denda, tuntutan, ongkos dan pengeluaran
yang berkaitan dengan Perjanjian ini (termasuk biaya pembelaan, penyelesaian, dan
imbalan jasa pengacara yang layak) yang salah satu atau keseluruhannya menjadi
beban,timbul menjadi tanggung jawab, atau mengakibatkan adanya pembiayaan akibat
cedera badan (termasuk kematian), kerusakan harta milik, pencemaran, atau pengaruh
buruk terhadap lingkungan serta pelanggaran terhadap Peraturan Perundang – undangan
yang berlaku.

Pasal 10
KORESPONDENS
I

1. Bahwa untuk kepentingan komunikasi dan surat menyurat diantara Para Pihak sehubungan
dengan pelaksanaan Perjanjian ini, baik yang dilakukan melalui jasa kurir, ekspedisi,
faksimile, surat elektronik (email), maupun diantar langsung kepada Para Pihak, maka
telah disepakati korespondensi serta wakil-wakil Para Pihak adalah sebagai berikut:

1. PihakPertama:
PT. WILDWOOD
Nama : Drs. Jumiko
Jabatan : Mgr. Personalia & GA
Alamat : Jl. Raya Jakarta Serang Km. 66 Pancatama 1 Ds. NamboIlir Kecamatan
Kibin Kabupaten Serang - Banten
Email : ptwildwoodpga@gmail.com

2. PihakKedua:
PT.NATAPUTRANUSANTARA
Nama : Aminudin, ST
Jabatan : Kepala Kantor Cabang Wilayah Serang, Pandeglang dan Lebak
Alamat : Taman Banten Lestari Blok D9 C/24 RT 002 RW
021 Kelurahan Unyur Serang - Banten
No.Tlp/Fax. 0819 1903 8931
Email : nataputranusantara@gmail.com

2. DalamhalterdapatsalahsatuPihakmelakukandan/ataumengalamiperubahandatakorespon
densi,makapihakyangbersangkutantersebutharussegeramelakukanpemberitahuanperuba
han data secara tertulis kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya dalam kurun waktu 3
(tiga)hari sejak terjadinya perubahan data
Pasal 11
KERAHASIAA
N

1. Bahwa Perjanjian ini menciptakan suatu ikatan Perjanjian yang bersifat rahasia antara
Pihak Pertama, Pihak Kedua dan Pihak Ketiga berkenaan dengan pokok Perjanjiannya.
2. Bahwa sifat kerahasiaan tersebut tetap berlaku secara terus-menerus walaupun Perjanjian
ini sudah berakhir dan / atau diakhiri oleh salah satu pihak berdasarkan ketentuan dalam
Perjanjian ini.

Pasal 12
KEADAAN MEMAKSA / FORCEMAJEURE

1. Bahwa yang dimaksud dengan “Keadaan Memaksa / ForceMajeure” dalam Perjanjian ini
adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian di luar kekuasaan Para Pihak, meliputi
bencana alam (seperti gempa bumi, banjir, angin ribut, tanah longsor, dll.), wabah
penyakit, kerusuhan, gangguan sipil, pemogokan, perang dan pemberontakan, termasuk
juga kebijakan/tindakan pemerintah, regulasi, serta keadaan lainnya yang berdasarkan
hukum yang berlaku di Indonesia dikualifikasikan sebagai peristiwa Force Majeure,
sedemikian rupa sehingga menyebabkan tertundanya atau terhalanginya masing-masing
Pihak dalam melaksanakan kewajiban.
2. Dalam hal terjadi Keadaan Memaksa / Force Majeure sebagaimana tersebut dalam ayat
(1) diatas, maka:
a) Pihak-pihak yang mengalami hal tersebut harus melakukan pemberitahuan secara
tertuliskepadaPihaklainnya,palinglambat7(tujuh)harikerjasetelahterjadinyaKeadaanMema
ksa/ ForceMajeure.
b) Para Pihak dapat melakukan pemberhentian sementara terhadap pelaksanaan Perjanjian
ini untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan, dengan ketentuan bahwa kewajiban Para Pihak
yang tertunda akan dilaksanakan kembali setelah masa pemberhentian berakhir.
c) Para Pihak sepakat apabila diperlukan untuk melakukan perubahan terhadap Perjanjian
ini sehubungan dengan terjadinya Keadaan Memaksa / Force Majeure, baik dilakukan
terhadap sebagian dan/atau keseluruhan Perjanjian, maka akan dituangkan secara
tertulis, akan disepakati dan ditandatangani oleh Para Pihak,

Pasal 13
PENGAKHIRAN
PERJANJIAN

1. Selain oleh karena berakhirnya jangka waktu Perjanjian sebagaimana tercantum dalam
Pasal 3 tersebut di atas, Perjanjian ini dapat pula berakhir sebelum jangka waktunya,
karena adanya pengakhiran yang diajukan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, apabila
terjadi:
a) Adanya wanprestasi / cidera janji / tidak dipenuhinya ketentuan -ketentuan dalam
Perjanjian ini, dan apabila terhadap Pihak yang melakukan hal tersebut tidak melakukan
pemenuhan/memperbaikinya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setelah
pemberitahuandan / atau teguran diberikan.
b) Adanya Kondisi Memaksa / Force Majeure yang mengakibatkan tidak dapat
dilaksanakannya Perjanjian ini oleh Para Pihak, serta tidak adanya keinginanan Para Pihak
untuk melakukan perubahan terhadap Perjanjian ini sehubungan dengan Kondisi
Memaksa
/ Force Majeure yang terjadi.
c) Adanya pertimbangan lain oleh salah satu Pihak yang menentukan bahwa pelaksanaan
Perjanjian ini tidak dapat dilanjutkan, dan apabila tetap dipaksakan, berindikasi
menimbulkan kerugian kepada Pihak tersebut maupun Pihak lainnya.
2. Pengakhiran Perjanjian sebelum berakhirnya jangka waktu Perjanjian sebagaimana
tersebut dalam ayat(1) diatas disampaikan oleh Pihak yang berkepentingan dengan
memberikan pemberitahuan secara tertulis paling lambat 30 (tigapuluh) hari kerja
sebelumnya.
3. Berkaitan dengan hal pengakhiran Perjanjian sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (2)
dan Pasal 14 ayat (1) tersebut di atas, Para Pihak sepakat dan setuju untuk
mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Indonesia (KUH Perdata) yaitu mengenai diperlukannya keputusan Badan
Peradilan untuk dilakukannya pengakhiran/pembatalanPerjanjian, sehingga
pengakhiran/pembatalan Perjanjian cukup dilakukan oleh Para Pihak tanpa menunggu
adanya putusan Badan Peradilan yang berkekuatan hokum tetap (Inkracht).
4. Pengakhiran Perjanjian tidak mengakibatkan hapusnya kewajiban pembayaran Pihak
Pertama yang telah timbul sebelum tanggal berakhirnya Perjanjian ini.

Pasal 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini beserta segala akibat hukumnya tunduk pada
ketentuan hokum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan dalam hal penafsiran dan / atau pelaksanaan
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian ini, Para Pihak sepakat untuk
terlebih dahulu mengutamakan penyelesaiaan secara musyawarah untuk mencapai
mufakat.
3. Apabila musyawarah sebagaimana tersebut dalam ayat (1) di atas tidak menghasilkan
katasepakat, maka Para Pihak setuju dan sepakat untuk menyerahkan sengketa yang
timbul dalam Perjanjian ini, melalui Pengadilan Tinggi Banten.

Pasal 15
KETENTUAN
LAIN

1. Segala ketentuan dan persyaratan dalam Perjanjian ini berlaku serta mengikat bagi Pihak
Pihak yang menandatangani, pengganti-penggantinya, dan mereka yang memperoleh
keuntungan dari padanya.
2. Segala lampiran berikut perubahannya (apabila ada) yang melekat pada Perjanjian ini
mengikat Para Pihak dan merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari Perjanjian ini.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini akan dituangkan dalam bentuk
Addendum, dengan ketentuan bahwa harus disetujui, disepakati dan
ditandatangani terlebih dahulu oleh Para Pihak, serta merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari Perjanjian ini.
4. Setiap perubahan / penambahan isi Perjanjian ini akan mengikat pula apabila
dinyatakan secara tertulis dalam bentuk Addendum, dengan ketentuan bahwa
harus disetujui, disepakati dan ditandatangani terlebih dahulu oleh Para Pihak,
serta merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini.
5. Apabila terjadi perubahan susunan Direksi pada Para Pihak, maka tidak akan
mempengaruhi isi dari Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam 2 (Dua) rangkap asli, ditandatangani dan
dibubuhi Cap/Stempel Perusahaan masing-masing Pihak, bermaterai cukup, serta
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pihak pertama Pihak kedua


PT.WILDWOOD PT.NATA PUTRA NUSANTARA

Drs. Jumiko Aminudin, ST


Mgr. Personalia & GA Direktur cabang

Anda mungkin juga menyukai