Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Limbah B3 Medis (“Perjanjian”) ini dibuat pada tanggal tertera diatas oleh dan antara Para Pihak yang
tercantum dalam Perjanjian ini. Syarat dan Ketentuan dalam Lampiran 1 Perjanjian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
Para Pihak A PT. NINDIA DEWATI MAHESWARI yang beralamat domisili di Jl. RC. Veteran Bima Raya No. 24B,
. Kel. Bintaro, Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12330, dalam hal ini diwakili oleh
Ernawati selaku FD, selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama”.
B PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA, perseroan yang didirikan berdasarkan hukum Negara
. Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, beralamat di Menara Rajawali Lt. 7-1, Jl. DR.
Ide Anak Agung Gde Agung Lot. #5.1, Kawasan Mega Kuningan, Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi,
Jakarta Selatan 12950 dalam hal ini diwakili oleh Lisa Halim selaku Sales Head Medical Waste
berdasarkan Surat Kuasa No. 012/SK/AEI-JKT/I/2023 tertanggal 2 Januari 2023, dan dalam
kapasitasnya tersebut bertindak untuk dan atas nama perseroan tersebut diatas, selanjutnya disebut
sebagai “Pihak Kedua”.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut “Para Pihak”, dan masing-masing
disebut “Pihak”.
Pasal 1 Pihak Pertama menunjuk Pihak kedua untuk mengelola Limbah B3 Medis yang dihasilkan Pihak
Ruang Lingkup Pertama. Dan Pihak Kedua menerima penunjukan Pihak Pertama sesuai dengan Syarat dan
Ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian ini.
Pasal 2 Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun, sejak 20-Nov-2023 hingga 30-Nov-2024.
Periode Perjanjian
Pasal 3 4 Unit Safety Box dan 6 Lembar Plastik Kuning per Periode Perjanjian.
Fasilitas Layanan
Pasal 4 (1) Jl. RC. Veteran Bima Raya No. 24B, Kel. Bintaro, Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI
Lokasi Layanan Jakarta 12330 (“Lokasi Layanan”)
(2) Apabila lokasi layanan tidak sesuai dengan Ayat (1) diatas, maka Pihak Kedua berhak melakukan
penyesuaian biaya kepada Pihak Pertama.
Pasal 5 4 (empat) kali layanan/Periode Perjanjian dengan maksimal kuota limbah 7kg/pelayanan (“Frekuensi
Frekuensi Layanan Layanan”)
(1) Rp 2.200.000,- (dua juta dua ratus ribu rupiah) per Periode Perjanjian (“Biaya Jasa”).
Pasal 6 (2) Pihak Pertama akan membayar Biaya Jasa dimuka pada saat awal Perjanjian.
Biaya Jasa, Biaya Disposal (3) Pembayaran jasa dilakukan melalui e-payment dengan transfer ke rekening virtual BNI dengan
Limbah dan Cara Pembayaran nomor 9880085629280441 sebagaimana yang di informasikan oleh Pihak Kedua.
(4) Apabila ada permintaan Layanan tambahan dari Pihak Pertama maka akan dikenakan biaya
tambahan sebesar Rp. 450.000,- (empat ratus lima puluh ribu rupiah) per pelayanan, tidak
termasuk biaya pemusnahan Limbah B3, biaya pemusnahan Limbah B3 sebesar Rp. 15.000,-
(lima belas ribu rupiah) per kg.
(5) Biaya kelebihan atas kuota berat maksimal per pelayanan Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah)
per kg dengan maksimal kelebihan kuota 7kg per pelayanan.
(6) Semua Biaya yang disebutkan dalam Perjanjian ini belum termasuk PPN.
(7) Para Pihak wajib melakukan pembayaran dan pelaporan pajak sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia, segala denda yang muncul dikarenakan
kelalaian dan kesalahan pembayaran atau pelaporan akan menjadi tanggung jawab dan
kewajiban dari masing-masing pihak
(1) Membayar Biaya Jasa kepada Pihak Kedua dimuka pada saat tanggal awal perjanjian.
Pasal 7 (2) Pihak Pertama wajib menyediakan satu TPS yang berizin atau sesuai dengan Peraturan di
Kewajiban Pihak Pertama Indonesia dan sesuai untuk Limbah B3 serta memiliki akses keluar masuk bagi truk pengangkut
milik Pihak Kedua.
Paraf
Pasal 8 (1) Melaksanakan setiap pekerjaan sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini.
Kewajiban Pihak Kedua (2) Pihak Kedua wajib menentukan jadwal dan frekuensi pengangkutan limbah B3 berdasarkan
besaran timbulan Limbah B3 Pihak Pertama dan akan menginformasikan kepada Pihak Pertama
1 (satu) atau 2 (dua) hari sebelum pengangkutan limbah B3 dilakukan.
(3) Pihak Kedua wajib menyediakan armada pengangkutan dan hanya akan mengangkut Limbah B3
yang sesuai dengan rekomendasi dan perizinan yang dimiliki.
(4) Pihak Kedua wajib mengambil dan mengangkut Limbah B3 milik Pihak Pertama yang telah
tersimpan dengan baik dari TPS milik Pihak Pertama.
(5) Pihak Kedua wajib melakukan penimbangan Limbah B3 yang diserahkan oleh Pihak Pertama
menggunakan timbangan sebelum diangkut dan kemudian Pihak Kedua menyetujui form rencana
pengangkutan yang dikirimkan oleh Pihak Pertama melalui Festronik apabila sesuai, dan
melaporkan ke KLHK untuk Festronik yang telah diterima oleh Pihak Ketiga selaku perusahaan
pengolah dan/atau pemanfaat Limbah B3 yang telah memperoleh izin dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
(6) Sesuai dengan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja maka Pihak Kedua dilarang
membuka kemasan Limbah B3 yang diserahterimakan oleh Pihak Pertama.
(7) Pihak Kedua wajib memberikan salinan dokumen perjanjian dan perizinan terkait dengan
Perjanjian ini kepada Pihak Pertama apabila diperlukan/diminta oleh Pihak Pertama
Pasal 9 Setiap pemberitahuan dalam Perjanjian ini wajib dibuat secara tertulis dan dikirimkan kepada Para
Pemberitahuan/ Korespodensi Pihak sebagai berikut :
a. Pihak Pertama
Nama :Ernawati Alamat :Jl. RC. Veteran Bima Raya No. 24B, Kel.
Jabatan :FD Bintaro, Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI
Jakarta 12330
Telp :085775007697
email :erna010188@gmail.com
b. Pihak Kedua
Nama : Siti Jahro Alamat : Jl. Tulodong Bawah 2 No. 3, Senayan,
Jabatan : Customer Relation Officer Kebayoran Baru, Jakarta Selatan - 12150
Telp : 0817 7907 4616
email : s.jahro@arahenvironmental.com
Disetujui oleh,
lokasi kegiatannya berada di Pergudangan Industri PT Solusi Pihak Pertama Pihak Kedua
Maju Bersama (SMB) Warehouse KM. 22 Blok B-03, Kelurahan
Cangkir, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa
Timur.
4. Pihak Kedua telah memiliki Izin Pengumpulan Limbah B3 yang
lokasi kegiatannya berada di Kawasan Industri Terboyo, Jl.
Terboyo Industri Blok M-42, Kelurahan Trimulyo, Kecamatan
Genuk, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
FM.AEI.03.A.v1118 PAKET 1 TAHUN
4. Semua Biaya yang disebutkan dalam Perjanjian ini akan 3. Pihak Pertama menjamin bahwa Limbah B3 yang
dikenakan Pajak sesuai ketentuan dan Peraturan Perpajakan diserahterimakan kepada Pihak Kedua tidak tersangkut
yang berlaku di Indonesia termasuk pada PPN dan pemotongan permasalahan hukum dan/atau tuntutan dari pihak manapun.
4. Pihak Pertama menjamin bahwa Limbah B3 yang
PPh 23. Pihak Kedua akan menerbitkan dan menyerahkan
diserahterimakan kepada Pihak Kedua tidak akan diserahkan
Faktur Pajak atas PPN yang dikenakan kepada Pihak Pertama kepada Pihak manapun selain Pihak Kedua, dan Pihak Pertama
dan Pihak Pertama berkewajiban untuk memberikan bukti menjamin bahwa Limbah B3 yang diserahterimakan kepada
potong kepada Pihak Kedua atas pemotongan PPh 23. Apabila Pihak Kedua tersebut tidak sedang dalam Perjanjian dengan
Pihak Pertama tidak dapat memberikan bukti pemotongan Pihak manapun.
tersebut, maka Pihak Kedua berhak menagihkan kembali biaya 5. Perjanjian ini secara sah ditandatangani dan disampaikan oleh
yang terpotong tersebut kepada Pihak Pertama. perwakilan yang berwenang dari Pihak Pertama sehingga
merupakan kewajiban yang legal, sah, dan mengikat secara
hukum, dan Pihak Pertama telah memperoleh semua
D. PROSEDUR TANGGAP DARURAT
persetujuan untuk mengadakan dan menandatangani serta
1. Bilamana terjadi sesuatu di fasilitas Pengolah Limbah B3 berupa
mengikatkan diri dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya
malfungsi, kerusakan, perbaikan alat, dan segala hal yang
berdasarkan Perjanjian ini, sebagaimana disyaratkan dalam
menyebabkan terhentinya proses pengolahan dan/atau
anggaran dasar dan/atau surat kuasa (apabila ada).
pemusnahan Limbah B3, maka Para Pihak setuju dan sepakat
6. Pihak Kedua menjamin bahwa Limbah B3 yang
bahwa Limbah B3 tersebut untuk jangka waktu tertentu dapat
diserahterimakan dari Pihak Pertama akan di kelola dengan baik
diolah di fasilitas Pengolah Limbah B3 berijin lainnya yang sudah
dan sesuai dengan perizinan yang dimiliki oleh Pihak Kedua
terikat perjanjian kerjasama kemitraan dengan Pihak Kedua.
maupun Mitra Pihak Kedua dan sesuai dengan ketentuan atau
2. Dalam hal Pengolah Limbah B3 berizin lain yang terikat
peraturan yang berlaku di Indonesia dan membebaskan Pihak
perjanjian kerja sama kemitraan dengan Pihak Kedua tidak
Pertama dari segala tuntutan atau gugatan hukum apapun baik
dapat mengolah dengan alasan sesuai ayat 1 diatas, maka Pihak
Perdata maupun Pidana dari pihak manapun apabila Limbah B3
Kedua akan mencari alternatif pengolah berizin yang lain.
yang diserahterimakan dari Pihak Pertama tidak di kelola dengan
3. Apabila prosedur tanggap darurat sebagaimana ayat 1 dan 2 di
baik oleh Pihak Kedua dan/atau Mitra Pihak Kedua.
atas tidak dapat dilaksanakan, maka Pihak Kedua berhak
7. Perjanjian ini secara sah ditandatangani dan disampaikan oleh
melakukan penghentian pelayanan sementara pengangkutan
perwakilan yang berwenang dari Pihak Kedua sehingga
Limbah B3 dengan pemberitahuan tertulis paling lambat 7(tujuh)
merupakan kewajiban yang legal, sah, dan mengikat secara
hari setelah prosedur tanggap darurat sebagaimana ayat 1 dan
hukum, dan Pihak Kedua telah memperoleh semua persetujuan
2 tidak dapat dilakukan.
untuk mengadakan dan menandatangani serta mengikatkan diri
dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan
E. BERITA ACARA KETIADAAN LIMBAH B3 (“BAKL”)
Perjanjian ini, sebagaimana disyaratkan dalam anggaran dasar
Bilamana tidak terdapat timbulan Limbah B3 yang karena hal
dan/atau surat kuasa (apabila ada).
berikut: (1) fasilitas TPS Limbah B3 Pihak Pertama tutup atau pindah
lokasi atau belum beroperasi; (2) tidak ada petugas mewakili Pihak
G. TANGGUNG JAWAB MASING – MASING PIHAK
Pertama atau; (3) Pihak Pertama tidak menghasilkan Limbah B3
1. Pihak Pertama bertanggung jawab atas penanganan Limbah B3
(nihil), maka suatu BAKL akan diterbitkan oleh Pihak Kedua dan
sepanjang berada di dalam lokasi Pihak Pertama dan belum
dinyatakan berlaku oleh Para Pihak dengan dengan atau tanpa
diserahterimakan kepada Pihak Kedua.
tanda tangan dari wakil Pihak Pertama. BAKL akan menjadi bukti
2. Pihak Kedua bertanggung jawab atas penanganan Limbah B3
bahwa Pihak Kedua telah melakukan pelayanan yang sesuai
sejak Limbah B3 diserahterimakan oleh Pihak Pertama dan
dengan jadwal yang telah disepakati.
Pihak Kedua keluar dari lokasi Pihak Pertama hingga sampai di
fasilitas Pengumpulan atau Pengolahan milik Pihak Kedua atau
F. PERNYATAAN DAN JAMINAN
mitra dari Pihak Kedua.
1. Pihak Pertama menjamin bahwa Limbah B3 yang
3. Segala kerugian yang timbul, menjadi tanggung jawab
diserahterimakan kepada Pihak Kedua adalah benar-benar
masing – masing Pihak, sesuai ketentuan angka 1 dan 2 di atas.
Limbah B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
H. FORCE MAJEURE
Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
1. Yang dimaksud Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah
Kehutanan No. 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan
keadaan diluar kemampuan dari Para Pihak atau salah satu
Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Pihak yang mengakibatkan Para Pihak atau salah satu Pihak
Beracun, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
tidak dapat menjalankan dan/atau melaksanakan kewajibannya
nomor P.56/Menlhk-Setjen/2015 tentang Tata Cara dan
sebagaimana dalam Perjanjian ini antara lain sebagai berikut:
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
a. Keadaan yang terjadi karena bencana alam, seperti gempa
Beracun Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Peraturan Menteri
bumi, banjir, gunung meletus, kebakaran, dan tanah longsor.
Kesehatan No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
b. Perang, terorisme, pemberontakan, huru-hara, pemogokan,
dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
wabah penyakit, blockade, dan sabotase.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 Tahun 2019 tentang
c. Tindakan, kebijakan, dan peraturan Pemerintah Republik
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, dan Peraturan Menteri
Indonesia.
Kesehatan No. 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan
2. Pihak yang tidak dapat menjalankan dan/atau melaksanakan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
kewajibannya dikarenakan kondisi dan/atau keadaan
Kesehatan Lingkungan.
sebagaimana ayat (1) di atas, wajib memberitahukan secara
2. Pihak Pertama menjamin bahwa Limbah B3 harus terpilah
tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
dengan baik dan tersimpan dalam wadah/kantong berkode
sejak terjadinya hal tersebut.
warna, diberikan label dan simbol beserta karakteristik dari
3. Segala kerugian yang timbul sehubungan dengan force
limbah B3 sesuai Peraturan yang berlaku di Indonesia serta
majeure menjadi tanggung jawab masing-masing Pihak.
sudah dikemas rapi, aman, dan dalam kondisi siap angkut dan
semua benda tajam tersimpan terpisah dan dimasukkan dalam
wadah untuk benda tajam (safety box atau sharp container).
Pihak Pertama harus memisahkan Limbah B3 dengan bahan-
bahan limbah lainnya yang tidak sesuai dengan spesifikasi Paraf
pemilahan dan kategori Limbah B3. Apabila limbah didalam
kemasan tidak sesuai dengan label dan jenis karakteristiknya, Pihak Pertama Pihak Kedua
maka segala biaya pengembalian limbah dari Pihak Pengumpul,
Pengolah, Pemanfaat dan/atau Penimbun Limbah B3 menjadi
tanggung jawab Pihak Pertama.
FM.AEI.03.A.v1118 PAKET 1 TAHUN
I. PENGAKHIRAN PERJANJIAN 5. Perjanjian ini merupakan seluruh perjanjian dan kesepakatan
1. Para Pihak atau salah satu Pihak dilarang mengakhiri Para Pihak dan menggantikan seluruh perjanjian secara verbal
Perjanjian ini secara sepihak maupun mengajukan maupun tertulis, janji-janji atau kesepakatan-kesepakatan
pengakhiran Perjanjian ini dengan alasan apapun kepada lainnya sehubungan dengan hal-hal yang diatur dalam
Pihak lainnya kecuali: Perjanjian ini. Tidak ada Pihak yang dapat menyatakan suatu
a. salah satu Pihak tidak dapat melaksanakan Perjanjian ini perjanjian atau kesepakatan berlaku, yang tidak dinyatakan
dengan baik; dalam Perjanjian ini.
b. pembatalan lisensi / persetujuan / izin milik salah satu Pihak 6. Segala bentuk perubahan, penambahan, pergantian dan hal-hal
atau milik Para Pihak oleh otoritas terkait; lain yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian
c. dinyatakan pailit atau di likuidasi oleh lembaga peradilan ini akan diatur kemudian secara tertulis di dalam suatu perjanjian
yang berwenang; dan/atau tambahan addendum/amandemen atau dokumen tambahan
d. dalam proses penggabungan, atau pengalihan bagian lainnya yang disetujui dan ditandatangani oleh Para Pihak serta
substansial dari bisnis dari salah satu Pihak yang membuat merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
Pihak yang melakukan penggabungan atau pengalihan dari Perjanjian ini.
tersebut tidak dapat melaksanakan Perjanjian ini.
2. Dalam hal pengakhiran Perjanjian karena kondisi N. KHUSUS
pengecualian sebagaimana angka 1 di atas, maka Pihak yang Perjanjian ini bukan merupakan Bukti Ketaatan Pengelolaan Limbah
mengajukan pengakhiran Perjanjian tersebut wajib B3 (compliance). Bukti ketaatan harus menggunakan Dokumen
memberitahukan secara tertulis sekurang-kurangnya 30 (tiga Limbah B3 (Festronik) sesuai dengan jumlah Limbah B3 yang
puluh) hari kalender kepada Pihak lainnya. dihasilkan menurut hukum yang berlaku.
3. Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian ini, maka Para Pihak
sepakat untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut perihal
waktu penarikan, penyelesaian administrasi yang
menyertainya, berikut dengan biaya yang timbul atas
pengakhiran Perjanjian ini, dan Para Pihak wajib
menyelesaikan kewajiban-kewajibannya yang belum
terselesaikan yang timbul sebelum berakhirnya Perjanjian.
4. Para Pihak sepakat mengesampingkan ketentuan Pasal 1266
dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang
mengenai Pembatalan dan/atau Pengakhiran Perjanjian
diperlukannya putusan Pengadilan
J. KERAHASIAAN
Para Pihak wajib menjaga dan dilarang menyebarkan dokumentasi
seperti foto, gambar, tulisan, rekaman dan dokumen-dokumen
lainnya baik cetak maupun elektronik milik masing-masing Pihak
tanpa persetujuan tertulis dari Pihak lain, baik saat berjalan maupun
setelah berakhirnya Perjanjian ini yang dapat berakibat pada
tuntutan hukum di kemudian hari.
L. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Para Pihak sepakat bahwa segala bentuk permasalahan yang
timbul atas pelaksanaan Perjanjian ini akan diselesaikan dengan
cara musyawarah.
2. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah musyawarah
tidak tercapai kesepakatan damai, maka Para Pihak sepakat
untuk menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI).
M. LAIN-LAIN
1. Pihak Kedua berhak menolak/menunda pengangkutan Limbah
B3 apabila kemasan Limbah B3 dari Pihak Pertama tidak sesuai
dengan ketentuan pengemasan Limbah B3 yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor
P.56/Menlhk-Setjen/2015.
2. Apabila satu atau lebih dari ketentuan yang tercantum dalam
Perjanjian dan/atau Syarat dan Ketentuan ini tidak berlaku, tidak
sah, atau tidak dapat dilaksanakan, maka keberlakuan,
keabsahan, atau penerapan ketentuan lain dari Perjanjian
dan/atau Syarat dan Ketentuan ini tidak akan terpengaruh atau
berkurang maknanya.
3. Apabila Pihak Pertama tidak mengimplementasikan Festronik
sampai dengan berakhirnya Perjanjian sebagaimana Pasal 2
Perjanjian ini, maka Pihak Kedua berhak untuk tidak melakukan
pelayanan Jasa, dan segala biaya yang sudah diterima Pihak Paraf
Kedua tidak dapat dikembalikan.
4. Tanpa adanya meterai di dalam Perjanjian ini tidak mengurangi Pihak Pertama Pihak Kedua
dan/atau mempengaruhi keabsahan dari Perjanjian ini karena
syarat sah suatu Perjanjian berdasarkan Pasal 1320 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata terpenuhi.
FM.AEI.03.A.v1118 PAKET 1 TAHUN
LAMPIRAN
PRINSIP DASAR PENGEMASAN LIMBAH B3 MEDIS (PERMEN.56/MENLHK-SETJEN/2015)
1. Limbah harus diletakkan dalam wadah atau kantong sesuai kategori Limbah.
2. Volume paling tinggi Limbah yang dimasukkan ke dalam wadah atau kantong Limbah adalah 3/4 (tiga per empat)
Limbah dari volume, sebelum ditutup secara aman dan dilakukan pengelolaan selanjutnya.
3. Penanganan (handling) Limbah harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari tertusuk benda tajam, apabila
Limbah
benda tajam tidak dibuang dalam wadah atau kantong Limbah sesuai kelompok Limbah.
4. Pemadatan atau penekanan Limbah dalam wadah atau kantong Limbah dengan tangan atau kaki harus dihindari
secara mutlak.
5. Penanganan Limbah secara manual harus dihindari. Apabila hal tersebut harus dilakukan, bagian atas kantong
Limbah harus tertutup dan penangannya sejauh mungkin dari tubuh.
6. Penggunaan wadah atau kantong Limbah ganda harus dilakukan, apabila wadah atau kantong limbah bocor, robek
atau tidak tertutup sempurna.
Tata cara penanganan dan pengikatan Limbah medis dalam plastik kuning yang benar
• Limbah medis harus dikemas dalam plastik kuning dengan diikat tunggal, aman, rapi, dan tidak ada bocor.
• Safety box harus kering, tidak rembes/bocor dan dapat ditutup rapat, apabila kondisi safety box sudah tidak baik maka harus
dikemas ulang dengan plastik kuning.
CONTOH PENGEMASAN YANG TIDAK BAIK UNTUK LIMBAH MEDIS DAN MEDIS TAJAM
PASAL 11
PARA PIHAK dilarang memberikan, menyerahkan,
PEMUTUSAN/PENGAKHIRAN PERJANJIAN
membocorkan baik sebagian maupun seluruh data, dokumen,
1. Salah satu PIHAK berhak melakukan ataupun informasi apapun lainnya dalam bentuk apapun milik
pemutusan/pengakhiran terhadap Perjanjian ini dalam hal PARA PIHAK kepada pihak manapun selama Perjanjian ini
tidak dilaksanakannya kewajiban–kewajiban yang timbul berlaku maupun setelah tidak berlaku, kecuali disetujui oleh
dan/atau pelanggaran terhadap ketentuan dalam Perjanjian pemilik data, dokumen, ataupun informasi tersebut.
ini oleh PIHAK lainnya.
2. PIHAK yang ingin melakukan pemutusan/pengakhiran PASAL 14
Perjanjian ini sebagaimana disebutkan dalam ayat 1 di atas PERUBAHAN DAN PENAMBAHAN
diwajibkan untuk memberikan pemberitahuan secara
tertulis terhadap PIHAK lainnya terlebih dahulu selambat- Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian ini atau
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sebelum tanggal sesuatu perubahan maupun tambahan atas Perjanjian ini, bila
pemutusan/pengakhiran Perjanjian. dianggap perlu oleh PARA PIHAK akan diatur dalam addendum
3. Perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya terhitung atau amandemen dari Perjanjian ini secara jelas dan tertulis dan
sejak tanggal efektif apabila terjadi salah satu keadaan disepakati oleh PARA PIHAK yang merupakan satu kesatuan
dibawah ini yaitu : yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini serta mengikat
a. Izin Usaha atau Operasional salah satu PIHAK PARA PIHAK.
dicabut oleh Pemerintah;
b. Pernyataan Pailit oleh Pengadilan kepada salah satu PASAL 15
PIHAK; dan/atau PENYELESAIAN PERSELISIHAN
c. Surat pemberitahuan dari salah satu PIHAK yang
melakukan merger, konsolidasi atau akuisisi oleh
perusahaan lain dan perusahaan hasil merger, 1. Segala perselisihan yang timbul berkaitan dengan
konsolidasi atau akuisisi terkait tidak berniat Perjanjian ini, akan diselesaikan terlebih dahulu secara
melanjutkan Perjanjian ini. musyawarah oleh PARA PIHAK.
4. Bilamana terjadi pemutusan/pengakhiran Perjanjian diatas, 2. Dalam hal perselisihan tidak dapat diselesaikan secara
maka PARA PIHAK harus menyelesaikan kewajiban– musyawarah dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender,
kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya termasuk maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan
hutang-piutangnya yang belum terselesaikan sebelum perselisihan tersebut melalui Badan Arbitrase Nasional
berakhirnya Perjanjian ini. Indonesia (BANI).
PASAL 12
FORCE MAJEURE
PIHAK KEDUA,
PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA
Lisa Halim
Sales Head Medical Waste
JENIS LIMBAH B3