Para Pihak A. UPTD PUSKESMAS PENGADEGAN, yang beralamat domisili di Jl Raya Pengadegan Rembang,
Pengadegan, Pengadegan, Purbalingga, Jawa Tengah 53393 yang dalam hal ini diwakili oleh Istomo Puji,
SKM selaku Kepala Puskesmas selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama”.
B. PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA, yang beralamat Menjing RT 002/RW 005 Kayu Apak
Polokarto - Sukoharjo - Jawa Tengah - Indonesia – 57555 yang dalam hal ini diwakili oleh Julianti Puji
Astuti selaku Regional Sales Manager PT Arah Environmental Indonesia, selanjutnya disebut sebagai
“Pihak Kedua”.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut “Para Pihak”, dan masing-masing
disebut “Pihak”.
Pasal 1 Pihak Pertama menunjuk Pihak kedua untuk mengelola Limbah B3 Medis yang dihasilkan Pihak Pertama.
Ruang Lingkup Dan Pihak Kedua menerima penunjukan Pihak Pertama sesuai dengan Syarat dan Ketentuan yang
tercantum dalam Perjanjian ini.
Pasal 2 Perjanjian ini berlaku 1 tahun atau mulai 2-Nov-20 hingga 31-Oct-21
Periode Perjanjian
Pasal 3 Wadah Suplai Penampung, 2 unit safetybox 12.5 liter per pelayanan
Fasilitas Layanan
Pasal 4 (1) Jl Raya Pengadegan Rembang, Pengadegan, Pengadegan, Purbalingga, Jawa Tengah 53393
Lokasi Layanan (2) Apabila lokasi layanan tidak sesuai dengan Ayat (1) diatas, maka Pihak Kedua berhak melakukan
penyesuaian biaya kepada Pihak Pertama.
Pasal 7 (1) Membayar Biaya Jasa kepada Pihak Kedua tepat waktu.
Kewajiban Pihak (2) Menyediakan 1 (satu) tempat penyimpanan sementara (“TPS”) Limbah B3 Medis yang dapat dilalui
Pertama oleh armada pengangkut milik Pihak Kedua.
(3) Melakukan semua tindakan pencegahan dan keamanan berkaitan dengan penanganan, pemilahan,
dan penyimpanan/pengumpulan Limbah B3 Medis sebelum dan hingga waktu pengangkutan oleh
Pihak Kedua
(4) Menjamin bahwa Limbah B3 Medis harus terpilah dengan baik dan tersimpan dalam wadah/kantong
berkode warna dan semua benda tajam tersimpan terpisah dan dimasukkan ke dalam wadah untuk
benda tajam (safety box atau sharp container)sesuai prinsip dasar pengemasan limbah B3 medis
(PERMEN.56/MENLHK-SETJEN/2015). Pihak Pertama harus memisahkan Limbah B3 Medis dengan
bahan-bahan limbah lainnya yang tidak sesuai dengan spesifikasi pemilahan dan kategori Limbah B3
Medis dalam kondisi siap angkut.
(5) Pihak Pertama wajib memberikan label dan simbol beserta karakteristik dari limbah B3, dan dikemas
rapi dan aman
(6) Pihak Pertama wajib memastikan bahwa limbah yang ada didalamnya sesuai dengan label dan jenis
limbah yang akan dikirim
(7) Apabila limbah di dalam kemasan tidak sesuai dengan label dan jenis karakteristiknya, maka segala
biaya pengembalian limbah dari Pihak Pengumpul dan atau Pengolah menjadi tanggung jawab Pihak
Pertama.
(8) Menunjuk wakilnya yang akan mendampingi Pihak Kedua pada saat pengangkutan berlangsung
sesuai jadwal yang telah ditentukan
FM.AEI.03.B.v1118
(9) Membuat akun Festronik dan mengisi atau memperbaiki data Dokumen Limbah B3 melalui akun
festronik sesuai dengan berat actual yang telah dilakukan penimbangan.
Pasal 8 (1) Melaksanakan setiap pekerjaan sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini
Kewajiban Pihak (2) Menentukan jadwal pengangkutan Limbah B3 Medis sesuai dengan frekuensi layanan.
Kedua (3) Melakukan pengambilan Limbah B3 Medis hanya di TPS yang disediakan oleh Pihak Pertama.
(4) Sesuai dengan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pihak Kedua tidak akan pernah
membuka kemasan Limbah B3 Medis yang diserahterimakan dari Pihak Pertama.
(5) Menimbang Limbah B3 Medis menggunakan timbangan Pihak Kedua dengan didampingi oleh Pihak
Pertama, kemudian Pihak Kedua mengisi Dokumen Limbah b3 melalui akun Festronik
(6) Melakukan pengangkutan dari TPS ke tempat Pengolahan Limbah B3 Medis.
(7) Menyerahkan Dokumen Limbah B3 Medis dari Pengolah Limbah B3 kepada Pihak Pertama.
Pasal 9 Setiap pemberitahuan dalam Perjanjian ini wajib dibuat secara tertulis dan dikirimkan kepada Para Pihak
Pemberitahuan/ sebagai berikut :
Korespodensi a. Pihak Pertama
Nama :Hermawan Adi Nugroho Alamat:Jl Raya Pengadegan Rembang, Pengadegan,
Jabatan : Sanitarian Pengadegan, Purbalingga, Jawa Tengah 53393
Telp : 0281 6591070 Fax : Hp : 0822 2402 6666
email : puskesmaspengadegan@yahoo.co.id
b. Pihak Kedua
Nama : Ayu Dwi Lestari Alamat: Jl Kabupaten Km 4,5 Kronggahan, Trihanggo,
Jabatan : Customer Relation Officer Gamping, Sleman Yogyakarta
Telp : (0274) 4530330/ 4530530
Email :ayu.dwi@arahenvironmental.com;
jogja@arahenvironmental.com
Disetujui oleh,
FM.AEI.03.B.v1118
LAMPIRAN 1- SYARAT DAN KETENTUAN
FM.AEI.03.B.v1118
3. Penanganan (handling) Limbah harus dilakukan dengan hati- akanefektif berlaku setelah 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
hati untuk menghindari tertusuk benda tajam, apabila Limbah pemberitahuan tertulis diterima.
benda tajam tidak dibuang dalam wadah atau kantong Limbah 2. Dalam melakukan pembatalan dan/atau pengakhiran
sesuai kelompok Limbah. Perjanjian yang dilakukan oleh salah satu Pihak tidak
4. Pemadatan atau penekanan Limbah dalam wadah atau menghilangkan kewajiban pembayaran biaya jasa atas
kantong Limbah dengan tangan atau kaki harus dihindari layanan
secara mutlak. 3. Para Pihak sepakat mengesampingkan ketentuan Pasal 1266
5. Penanganan Limbah secara manual harus dihindari. Apabila dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang
hal tersebut harus dilakukan, bagian atas kantong Limbah mengenai diperlukannya putusan pengadilan untuk
harus tertutup dan penangannya sejauh mungkin dari tubuh. pembatalan atau pengakhiran Perjanjian.
6. Penggunaan wadah atau kantong Limbah ganda harus
dilakukan, apabila wadah atau kantong limbah bocor, robek I. KERAHASIAAN
atau tidak tertutup sempurna. Para Pihak wajib menjaga dan dilarang menyebarkan dokumentasi
seperti foto, gambar, tulisan, rekaman dan dokumen-dokumen
F. PERNYATAAN DAN JAMINAN lainnya milik masing-masing tanpa persetujuan tertulis dari
1. Pihak Pertama menjamin bahwa Limbah B3 Medis yang Pihallain,baik saat berjalan maupun setelah berakhirnya Perjanjian
diserahterimakan kepada Pihak Kedua sesuai dengan ini yang dapat berakibat pada tuntutan hukum di kemudian hari.
Peraturan Pemerintah R.I No. 101 Tahun 2014tentang
Pengelolaan Limbah B3, Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 J. HUKUM YANG BERLAKU
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Perjanjianberlaku dan tunduk pada Hukum Negara Republik
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Keputusan Indonesia.
Menteri Kesehatan R.I. No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. K. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
2. Pihak Pertama menjamin bahwa Limbah B3 Medis yang 1. Para Pihak sepakat bahwa segala bentuk permasalahan yang
diserahterimakan ke Pihak Kedua tidak tersangkut timbul atas pelaksanaan Perjanjian ini akan diselesaikan
permasalahan hukum dan/atau tuntutan dari pihak manapun. dengan cara musyawarah.
3. Pihak Kedua adalah perusahan yang telah memiliki
2. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah musyawarah
Rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor S.1128/VPLB3/PPLB3/PLB.3/10/2018 tidak tercapai kesepakatan damai, maka Para Pihak sepakat
tertanggal 31 Oktober 2018, Rekomendasi Kementerian untuk menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Nasional
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor Indonesia (BANI).
S.551/VPLB3/PPLB3/PLB.3/6/2017 tertanggal 13 Juni 2017
dan Rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup Republik L. LAIN-LAIN
Indonesia Nomor S.894/VPLB3/PPLB3/PLB.3/9/2017 tertanggal 1. Apabila satu atau lebih dari ketentuan yang tercantum dalam
19 September 2017 dan Ijin Pengangkutan Barang Berbahaya Perjanjian dan/atau Syarat dan Ketentuan ini tidak berlaku,
dari Kementerian Perhubungan, untuk mengangkut Limbah B3 tidak sah, atau tidak dapat dilaksanakan, maka keberlakuan,
Medis. keabsahan, atau penerapan ketentuan lain dari Perjanjian
dan/atau Syarat dan Ketentuan ini tidak akan terpengaruh
G. FORCE MAJEURE atau berkurang maknanya.
1. Yang dimaksud Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah 2. Tanpa adanya meterai di dalam Perjanjian ini tidak
keadaan diluar kemampuan dari Para Pihak atau salah satu mengurangi dan/atau mempengaruhi keabsahandari
Pihak yang mengakibatkan Para Pihak atau salah satu Pihak Perjanjian ini karena syarat sah suatu Perjanjian berdasarkan
tidak dapat menjalankan dan/atau melaksanakan Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terpenuhi.
kewajibannya sebagaimana dalam Perjanjian ini antara lain 3. Perjanjian ini merupakan seluruh perjanjian dan kesepakatan
sebagai berikut: Para Pihak dan menggantikan seluruh perjanjian secara
a. Keadaan yang terjadi karena bencana alam, seperti verbal maupun tertulis, janji-janji atau kesepakatan-
gempa bumi, banjir besar, gunung meletus, kebakaran kesepakatan lainnya sehubungan dengan hal-hal yang diatur
besar, dan tanah longsor. dalam Perjanjian ini. Tidak ada Pihak yang dapat menyatakan
b. Perang, terorisme, pemberontakan, huru-hara, suatu perjanjian atau kesepakatan berlaku, yang tidak
pemogokan, wabah penyakit, blockade, dan sabotase. dinyatakan dalam Perjanjian ini.
c. Tindakan, kebijakan, dan peraturan Pemerintah Republik 4. Segala bentuk perubahan, penambahan dan pergantian yang
Indonesia. diajukan oleh salah satu Pihak secara tertulis paling lambat
2. Pihak yang tidak dapat menjalankan dan/atau melaksanakan 30 (tiga puluh) hari kalender dan wajib disepakati oleh Para
kewajibannya dikarenakan kondisi dan/atau keadaan Pihak.
sebagaimana ayat (1) di atas, wajib memberitahukan secara
tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja M. KHUSUS
sejak terjadinya hal tersebut. Perjanjian ini bukan merupakan Bukti Ketaatan Pengelolaan
3. Segala kerugian yang timbul sehubungan dengan force Limbah B3 (compliance). Bukti ketaatan harus menggunakan
majeure menjadi tanggung jawab masing-masing Pihak. Dokumen Limbah B3 (festronik) sesuai dengan jumlah Limbah B3
Medis yang dihasilkan menurut hukum yang berlaku.
H. PEMBATALAN DAN/ATAU PENGAKHIRAN
1. Perjanjian tidak dapat dibatalkan dan diakhiri oleh salah satu Paraf
Pihak tanpa adanya pemberitahuan tertulis kepada Pihak Pihak Pertama Pihak Kedua
lainnya. Pembatalan dan pengakhiran Perjanjian hanya
FM.AEI.03.B.v1118
LAMPIRAN
PRINSIP DASAR PENGEMASAN LIMBAH B3 MEDIS (PERMEN.56/MENLHK-SETJEN/2015)
1. Limbah harus diletakkan dalam wadah atau kantong sesuai kategori Limbah.
2. Volume paling tinggi Limbah yang dimasukkan ke dalam wadah atau kantong Limbah adalah 3/4 (tiga per empat) Limbah
dari volume, sebelum ditutup secara aman dan dilakukan pengelolaan selanjutnya.
3. Penanganan (handling) Limbah harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari tertusuk benda tajam, apabila Limbah
benda tajam tidak dibuang dalam wadah atau kantong Limbah sesuai kelompok Limbah.
4. Pemadatan atau penekanan Limbah dalam wadah atau kantong Limbah dengan tangan atau kaki harus dihindari secara
mutlak.
5. Penanganan Limbah secara manual harus dihindari. Apabila hal tersebut harus dilakukan, bagian atas kantong Limbah
harus tertutup dan penangannya sejauh mungkin dari tubuh.
6. Penggunaan wadah atau kantong Limbah ganda harus dilakukan, apabila wadah atau kantong limbah bocor, robek atau
tidak tertutup sempurna.
Tata cara penanganan dan pengikatan Limbah medis dalam plastik kuning yang benar
FM.AEI.03.B.v1118
CONTOH PENGEMASAN YANG BAIK
Limbah medis harus dikemas dalam plastik kuning dengan diikat tunggal, aman, rapi, dan tidak ada bocor.
Safetybox harus kering, tidak rembes/bocor dan dapat ditutup rapat, apabila kondisi safetybox sudah tidak baik maka harus
dikemas ulang dengan plastik kuning.
CONTOH PENGEMASAN YANG TIDAK BAIK UNTUK LIMBAH MEDIS DAN MEDIS TAJAM
FM.AEI.03.B.v1118