MANIFESTASI KLINIS
Sakit kepala Demam
Mual/muntah
Batuk
myalgia
sesak
Kelelahan / fatique
Berat: Pneumonia, ARDS, Gagal Ginjal
diare
Kasus berat dan kematian meningkat pada
orang yang dengan kondisi penyerta
^ttps://apps.who.int/iris/handle/10665/333752
*https://doi.org/10.1038/s41591020-0916-2. .
CARA PENULARAN
masa inkubasi:
rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan
14 hari namun dapat mencapai 14 hari.
Surveilans
LINTAS SEKTOR
Manajemen Klinis
Memakai
Test
masker
KOLABORASI
Pemerintah Masyarakat
(3T) (3M)
Menjaga Mencuci
Treat Trace
jarak tangan
Situasi COVID-19 Indonesia
Tanggal 3 Januari 2021
1.789 4.226.953
Periode 26 Desember 2020 –
2 Januari 2021
Kasus Aktif (dirawat
Kasus Konfirmasi + isolasi mandiri)
765.350 110.679
Kasus Sembuh Kasus Meninggal
631.937 22.734
Sumber data : Dirjen Yankes, PHEOC, dan BPS
Kondisi 3 Januari 2021
Persentase Kematian COVID-19 pada 34 Provinsi
Kalimantan Barat 0,9%
Papua 1,1%
Jawa Barat 1,3% 10 Provinsi dengan Jumlah Kematian Terbanyak
Maluku 1,4%
Bangka Belitung 1,4%
Kalimantan Utara 1,5% No Provinsi Jumlah Kematian
Papua Barat 1,7%
Jambi 1,7% 1 Jawa Timur 6.009
DKI Jakarta 1,8%
Sulawesi Barat 1,8%
Sulawesi Selatan 1,9% 2 Jawa Tengah 3.749
Sulawesi Tenggara 1,9%
Sumatera Barat 2,1% 3 DKI Jakarta 3.326
DI Yogyakarta 2,2%
Banten 2,3%
Riau 2,4% 4 Jawa Barat 1.178
Nusa Tenggara Timur 2,4%
Kepulauan Riau 2,5% 5
Gorontalo 2,7%
Kalimantan Timur 763
Kalimantan Timur 2,7%
Kalimantan Tengah 2,8% 6 Sumatera Utara 683
Bali 2,9%
Sulawesi Tengah 3,0%
Bengkulu 3,1%
7 Sumatera Selatan 615
Maluku Utara 3,2%
Sulawesi Utara 3,3% 8 Sulawesi Selatan 607
Sumatera Utara 3,7%
Kalimantan Selatan 3,8%
Aceh 4,1%
9 Riau 597
Lampung 4,3%
Jawa Tengah 4,4% 10 Kalimantan Selatan 589
Nusa Tenggara Barat 4,8%
Sumatera Selatan 5,1%
Jawa Timur 7,0%
0,0% 1,0% 2,0% 3,0% 4,0% 5,0% 6,0% 7,0% 8,0%
Ket:
1. Sumber: Laporan Media, Ditjen P2P
2. Dianalisis oleh Pusdatin Kemkes
Regulasi Pelaksanaan
Vaksinasi COVID-19
Perpres No. 99
Tahun 2020
tentang Pengadaan
Vaksin dan
Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam
Rangka
Penanggulangan
Pandemi COVID-19
Keputusan Menteri Kesehatan No.
HK.01.02./MENKES/9860/2020
tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19
3 Memprioritaskan dan
merelokasi anggaran lain terkait
ketersediaan dan vaksinasi
4 Presiden akan menjadi yang
pertama mendapat vaksin
Covid-19. Tujuannya untuk
secara gratis. memberikan kepercayaan
dan keyakinan kepada
masyarakat bahwa vaksin
yang digunakan aman.
1 2 3 4
17,4 Jt
Vaksinasi dilakukan Masyarakat di daerah Dengan pendekatan
untuk tenaga kesehatan dengan resiko kluster sesuai dengan
dan tenaga penunjang di ketersediaan vaksin
fasyankes tersebar di 34 penularan tinggi
provinsi LANSIA*
INPUT:
SDM, MONITORING
vaksin PERENCANAAN PELAKSANAAN OUTPUT:
dan DAN EVALUASI Penerimaan
masy. tinggi,
logistik, seluruh
cold chain sasaran
divaksinasi,
Tempat
Pelayanan Vaksinasi COVID-19
dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan
Waktu Pelaksanaan Kesehatan baik Pemerintah maupun
Vaksinasi COVID-19 swasta, berupa:
dilaksanakan dalam 1. Puskesmas, Puskesmas
beberapa tahapan Pembantu;
mempertimbangkan 2. klinik;
ketersediaan, waktu 3. rumah sakit; dan/atau
kedatangan dan profil 4. klinik Kantor Kesehatan
keamanan vaksin Pelabuhan
Dalam hal Fasilitas Pelayanan Kesehatan tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam memberikan
Vaksinasi bagi seluruh sasaran dan/atau tidak memenuhi persyaratan, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dapat membuka pos Vaksinasi COVID-19
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan milik KRITERIA
Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah Fasilitas pelayanan
Provinsi, Pemerintah
daerah
Kesehatan yang
1. memiliki tenaga kesehatan tidak dapat
Kabupaten/Kota atau
milik pelaksana vaksinasi COVID-19; memenuhi
masyarakat/swasta 2. memiliki sarana rantai dingin sesuai
persyaratan poin 2
yang memenuhi dengan jenis Vaksin COVID-19 yang
persyaratan: digunakan atau sesuai dengan dapat menjadi
1. Puskesmas, ketentuan peraturan perundang- tempat pelayanan
puskesmas undangan; dan vaksinasi COVID-19
pembantu; 3. memiliki izin operasional Fasilitas namun
2. Klinik;
3. Rumah sakit;
Pelayanan Kesehatan atau dikoordinasi oleh
dan/atau penetapan oleh Menteri sesuai puskesmas
4. Unit pelayanan dengan ketentuan peraturan setempat
kesehatan di perundang-undangan.
Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP)
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19
• Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota kemudian
melakukan penilaian terhadap 1. Puskesmas mengusulkan pos pelayanan vaksinasi
fasilitas pelayanan kesehatan COVID-19 ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
dan melakukan penetapan Pos pelayanan vaksinasi merupakan pos layanan
melalui SK Kepala Dinas luar gedung (area/tempat di luar fasilitas
Kesehatan Kabupaten/Kota pelayanan kesehatan).
serta menginput data tersebut 2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan
ke dalam aplikasi Pcare daftar pos pelayanan vaksinasi melalui SK Kepala
Vaksinasi. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta menginput
data tersebut ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi.
• Bila fasilitas pelayanan 3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas
kesehatan yang tersedia tidak harus memastikan ketersediaan tenaga pelaksana
dapat memenuhi kebutuhan serta sarana rantai dingin yang memadai untuk
dalam memberikan vaksinasi melaksanakan pelayanan vaksinasi COVID-19 yang
bagi seluruh sasaran aman dan berkualitas.
dan/atau fasilitas pelayanan 4. Pelaksanaan pelayanan vaksinasi di pos pelayanan
kesehatan tidak memenuhi vaksinasi harus memenuhi standar pelayanan
persyaratan maka Dinas vaksinasi COVID-19. Masing-masing pos pelayanan
Kesehatan Kabupaten/Kota vaksinasi juga melaksanakan pencatatan dan
dan puskesmas dapat pelaporan tersendiri, terpisah dari puskesmas yang
membuka pos pelayanan menjadi koordinatornya.
vaksinasi COVID-19
Registrasi dan Verifikasi Sasaran
Berdasarkan prosedur/manajemen
Proses pengadaan : penyimpanannya, vaksin COVID-19 dibagi
menjadi 3 yaitu vaksin COVID-19 dengan
1. vaksin suhu penyimpanan 2-8 °C, -20 °C (vaksin
2. logistik vaksinasi (seperti mRNA, Moderna) dan -70 °C (vaksin mRNA,
ADS, Safety Box, alcohol swab) Pfizer)
Distribusi dari pusat sampai ke Tingkat Provinsi melalui udara atau darat
menggunakan kendaraan berpendingin khusus, cold box atau alat transportasi Penyimpanan vaksin harus sesuai dengan
vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan Standar Prosedur Operasional (SPO) dalam
pendukung dan logistik lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang standar, rangka menjamin kualitas vaksin tetap
sesuai dengan ketentuan terjaga sampai diterima oleh sasaran
Di Provinsi :
1. vaksin disimpan oleh instalasi farmasi dalam cold room,
vaccine refrigerator dan/atau tempat penyimpanan
vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19
pada suhu yg direkomendasikan
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable Syringe –
ADS, Safety Box, alcohol swab) disimpan pada
area/ruang yg telah ditentukan di dlm instalasi farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (3)
Provinsi ke Kabupaten/Kota
Distribusi vaksin dari Provinsi ke Kabupaten/Kota dilakukan dengan kendaraan berpendingin
khusus (beberapa Prov/Kab/Kota), cold box / vaccine carrier atau alat transportasi vaksin
lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan pendukung dan logistik Berdasarkan prosedur/manajemen
lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang standar, sesuai dengan ketentuan penyimpanannya, vaksin COVID-19 dibagi
Mekanisme distribusinya tergantung kebijakan dan ketersediaan anggaran masing2 daerah : menjadi 3 yaitu vaksin COVID-19 dengan
1. Provinsi mengantarkan ke Kab/Kota
2. Kab/Kota mengambil dari provinsi sesuai jadwal tibanya vaksin atau dibuat jadwal
suhu penyimpanan 2-8 °C, -20 °C (vaksin
pengambilan sesuai alokasi mRNA, Moderna) dan -70 °C (vaksin mRNA,
Pfizer)
Berdasarkan prosedur/manajemen
penyimpanannya, vaksin COVID-19 dibagi
menjadi 3 yaitu vaksin COVID-19 dengan
suhu penyimpanan 2-8 °C, -20 °C (vaksin
mRNA, Moderna) dan -70 °C (vaksin mRNA,
Pfizer)
Sasaran vaksinasi
COVID-19 datang
P Care
PEMANTAUAN DAN
PENANGGULANGAN KIPI
Pencatatan dan Pelaporan Elektronik
Hasil Pelayanan Vaksinasi COVID-19
Identitas lengkap sasaran (NIK,
nama, jenis kelamin, usia,
pekerjaan, alamat)
• Terpisah dari pencatatan dan
pelaporan imunisasi rutin Status BPJS
No Batch Vaksin
Capaian cakupan :
rekapitulasi cakupan
Pencatatan dilakukan Laporan harian per harian dan
di setiap fasyankes fasyankes real time keseluruhan
dashboard, peta,
table, grafik, dll
Monitoring logistik
menggunakan Bio
Tracking Biofarma dan
SMILE (Sistem
Monitoring Imunisasi
Logistik secara Elektronik)
PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN PASKA PELAKSANAAN