Anda di halaman 1dari 4

PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA Dokumen : KERJASAMA PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS

Menara Rajawali Lt. 7-1 No : 292/PKS-10/JSO/AEI-JKT/VIII/20


Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung Lot. #5.1 Nama Pelanggan : RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT MOESTOPO
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950 Kode Pelanggan : 0043.04.2.01
Tel: (021) 2277 4401/02 Fax: (021) 2955 7228 Tanggal : 14-Aug-20
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Limbah B3 Medis (“Perjanjian”) ini dibuat pada tanggal tertera diatas oleh dan antara Para Pihak yang tercantum
dalam Perjanjian ini. Syarat dan Ketentuan dalam Lampiran 1 Perjanjian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjianini
Para Pihak A. RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT MOESTOPO, yang beralamat domisili di Jl. Bintaro Permai Raya No.
3, Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang dalam hal ini diwakili oleh Dr. Drg. WITRIANA LATIFA, Sp.
KGA selaku DIREKTUR, selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama”.
B. PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA, yang beralamat domisili di Menara Rajawali Lt. 7-1, Jl. DR.
Ide Anak Agung Gde Agung Lot. #5.1, Kawasan Mega Kuningan, Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi,
Jakarta Selatan12950, yang dalam hal ini diwakili oleh RAFAEL SIMANIHURUK selaku REGIONAL
SALES MANAGER, selanjutnya disebut sebagai “Pihak Kedua”

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut “Para Pihak”, dan masing-masing
disebut “Pihak”.

Pasal 1 Pihak Pertama menunjuk Pihak kedua untuk mengelola Limbah B3 Medis yang di hasilkan Pihak Pertama.
Ruang Lingkup Dan Pihak Kedua menerima penunjukan Pihak Pertama sesuai dengan Syarat dan Ketentuan yang
tercantum dalam Perjanjian ini.

Pasal 2 Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun atau mulai


Periode Perjanjian 14-Aug-20 hingga 30-Aug-21

Pasal 3 Suplai wadah penampung,2 unit Wheel Bin 240 liter.


Fasilitas Layanan

Pasal 4 (1) Jl. Bintaro Permai Raya No. 3, Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan(“Lokasi”)
Lokasi Layanan (2) Apabila Lokasi layanan tidak sesuai dengan Ayat (1) diatas, maka Pihak Kedua berhak melakukan
penyesuaian biaya kepada Pihak Pertama.

Pasal 5 4 (Empat) kali Layanan per bulan atau 48 (Empat Puluh Delapan) kali Layanan per Periode Perjanjian
FrekuensiLayanan (“Frekuensi Layanan”).

Pasal 6 (1) Rp. 1.600.000,-/ bulan per Layanan. (“Biaya Jasa”)


BiayaJasa, Biaya Disposal (2) Rp 12 .000,- per Kg (“Biaya Disposal Limbah”)
Limbah dan Cara Pembayaran (3) Pihak Kedua akan melakukan penagihan kepada Pihak Pertama setiap bulan nya.
(4) Pihak Pertama membayar biaya jasa paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tagihan diterima sesuai dengan
nominal tagihan yang dikirimkan oleh Pihak Kedua melalui Virtual Rekening yang tertera pada tagihan.
(5) Apabila Pihak Pertama menghendaki Perjanjian ini dibuat secara manual (tidak secara elektronik), maka
Pihak Pertama akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah).
(6) Apabila ada permintaan Layanan tambahan dari Pihak Pertama maka akan dikenakan biaya tambahan
sebesar Rp. 450.000 (empat ratus lima puluh ribu rupiah) per kedatangan, tidak termasuk biaya
pemusnahan Limbah B3 Medis, biaya pemusnahan Limbah B3 Medis sebesar Rp. 15.000,- per kg.
(7) Semua Biaya yang disebutkan dalam Perjanjian ini belum termasuk PPn 10%.

Pasal 7 (1) Membayar Biaya Jasa kepada Pihak Kedua tepat waktu.
Kewajiban Pihak pertama (2) Menyediakan 1 (satu) tempat penyimpanan sementara (“TPS”) Limbah B3 Medis yang dapat dilalui oleh
armada pengangkut milik Pihak Kedua.
(3) Melakukan semua tindakan pencegahan dan keamanan berkaitan dengan penanganan, pemilahan, dan
penyimpanan / pengumpulan Limbah B3 Medis sebelum dan hingga waktu pengangkutan oleh Pihak
Kedua
(4) Menjamin bahwa Limbah B3 Medis harus terpilah dengan baik dan tersimpan dalam wadah/kantong
berkode warna dan semua benda tajam tersimpan terpisah dan dimasukkan ke dalam wadah untuk
benda tajam (safety box atau sharp container). Pihak Pertama harus memisahkan Limbah B3 Medis
dengan bahan-bahan limbah lainnya yang tidak sesuai dengan spesifikasi pemilahan dan kategori
Limbah B3 Medis dalam kondisi siap angkut.
(5) Menunjuk wakilnya yang akan mendampingi Pihak Kedua pada saat pengangkutan berlangsung sesuai
jadwal yang telah ditentukan.

Pasal 8 (1) Melaksanakan setiap Pekerjaan sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian ini
Kewajiban Pihak kedua (2) Menentukan jadwal pengangkutan Limbah B3 Medis sesuai dengan frekuensi layanan.
(3) Melakukan pengambilan Limbah B3 Medis hanya di TPS yang disediakan oleh Pihak Pertama.
(4) Sesuai dengan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Pihak Kedua tidak akan pernah membuka
kemasan Limbah B3 Medis yang diserah terimakan dari Pihak Pertama.
(5) Menimbang Limbah B3 Medis menggunakan timbangan Pihak Kedua dengan di damping oleh Pihak
Pertama, kemudian Dokumen Limbah B3 Medis ditandatangani oleh wakil-wakil Para Pihak.
(6) Melakukan pengangkutan dari TPS ketempat Pengolahan Limbah B3 Medis.
(7) Menyerahkan Dokumen Limbah B3 Medis dari Pengolah Limbah B3 kepada Pihak Pertama.

FM.AEI.03.B.V3
Pasal 9
Setiap pemberitahuan dalam Perjanjian ini wajib dibuat secara tertulis dan dikirimkan kepada Para Pihak
Kewajiban Pihak kedua
sebagai berikut :
a. Pihak Pertama
Nama : Anggi / Yuli Alamat: Jl. Bintaro Permai Raya No. 3, Kec. Pesanggrahan, Ja
Jabatan: Kesling Selatan
Telp :02173885254 / 087809916621
email : ulix_yulianti@yahoo.co.id/rsgm@moestopo.ac.id

b. PihakKedua
Nama : Muhammad Ali Alamat : Jl. Tulodong Bawah 2 No. 3, Senayan,
Jabatan: Customer Relation Officer Kebayoran Baru, Jakarta Selatan - 12150

Telp : 0853 1947 8780


email : muhammad.ali@arahenvironmental.com

Disetujui oleh,

Pihak Pertama Pihak Kedua


RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT MOESTOPO PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA

Nama : Dr. Drg. WITRIANA LATIFA, Sp. KGA Nama : RAFAEL SIMANIHURUK
Jabatan : DIREKTUR Jabatan : REGIONAL SALES MANAGER

FM.AEI.03.B.V3
LAMPIRAN 1 - SYARAT DAN KETENTUAN
PERJANJIAN KERJASAMA PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS NO.292/PKS-10/JSO/AEI-JKT/VIII/20

bukti bahwa Pihak Kedua telah melakukan pelayanan yang sesuai dengan jadwal yang telah
A. ISTILAH disepakati.
Dalam Perjanjian ini, kecuali konteksnya menentukan lain, kata-kata dan pengertian-pengertian
berikut ini memiliki arti sebagai berikut:
1. “Jasa”adalah semua pelayanan yang meliputi Pengangkutan, Penimbangan, Pencatatan, E. PERNYATAAN DAN JAMINAN
Pengolahan / Pemusnahan / Pemanfaatan, dan Administrasi Dokumen Limbah B3 yang 1. Pihak Pertama menjamin bahwa Limbah B3 Medis yang diserahterimakan kepada Pihak
diberikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selama masa berlaku Perjanjian. Kedua sesuai dengan Peraturan Pemerintah R.I No. 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah B3, Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2017 tentang
2. “Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun” yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi diFasilitas Pelayanan Kesehatan dan
sisa suatu usaha dan / atau kegiatan yang mengandung B3. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan
3. “Limbah B3 Medis” adalah limbah B3 yang berasal dari kegiatan operasional sarana medis Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
sebagaimana tercakup di bawahini: 2. Pihak Pertama menjamin bahwa Limbah B3 Medis yang diserahterimakan ke Pihak Kedua
a.  Jaringan tubuh manusia dan hewan tidak tersangkut permasalahan hukum dan/atau tuntutan dari pihak manapun.
 Organ-organ tubuh, anggotagerak, bagian tubuh yang lain 3. Pihak Kedua adalah perusahan yang telah memiliki Rekomendasi Kementerian
 Plasenta, janin manusia, jaringan tubuh hewan, carcasses Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor S.219/VPLB3/PPLB3/PLB.3/3/2017
 Darah (sterilmaupun yang terinfeksi), cairantubuh, hasilekskresi tertanggal16 Maret 2017, Rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup RepublikIndonesia
 Isi/hasildarimesinpenyedotportabel (succion machine) Nomor S.551/VPLB3/PPLB3/PLB.3/6/2017 tertanggal 13 Juni 2017 dan Rekomendasi
 Sisa/bekasplester/pembalutoperasi, cotton wool, sarungtangan, apusan/swabs, Kementerian Lingkungan Hidup RepublikIndonesia Nomor
kertasperesapuntukpembersihandarahataucairantubuh S.894/VPLB3/PPLB3/PLB.3/9/2017 tertanggal 19 September 2017 dan Ijin Pengangkutan
 Material lain sepertiduksteril yang bisadipakailagiuntukkasus-kasuspenyakitinfeksi Barang Berbahaya dari Kementerian Perhubungan, untuk mengangkut Limbah B3 Medis.
(misal: biopsijaringan, darah, urin, kotoran)
 Limbahsitotoksik F. FORCE MAJEURE
b.  Alatsuntikbekaspakai, jarum, benda-bendatajam yang 1. Yang dimaksud Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah keadaan diluar kemampuan
dapatmenyebabkanlukaatautusukan, pecahangelas, botolobatsuntik (vials) dari Para Pihak atau salah satu Pihak yang mengakibatkan Para Pihak atau salah satu
 Ampulobatsuntik, guide wire (sisadiagnostik) Pihak tidak dapat menjalankan dan / atau melaksanakan kewajibannya sebagaimana
dalam Perjanjian ini antara lain sebagai berikut:
c.  Sisapemeriksaanpatologidanpemeriksaanlaboratoriumdarah
a. Keadaan yang terjadikarenabencanaalam, sepertigempabumi, banjirbesar,
 Transfusidarah, lab mikrobiologi, lab histologi /jaringan
gunungmeletus, kebakaranbesar, dantanahlongsor.
 Sisakegiatanruangjenazah b. Perang, terorisme, pemberontakan, huru-hara, pemogokan, wabahpenyakit,
d.  Jaringan, barang2 laboratorium yang mengandungkumaninfeksius blockade, dansabotase.
 Obatkedaluwarsa/yang dimuntahkan/yang terkontaminasi c. Tindakan, kebijakan, danperaturanPemerintahRepublik Indonesia.
 Sisaobat yang tidakdipakailagi, limbahbahankimia 2. Pihak yang tidak dapat menjalankan dan/ataumelaksanakan kewajibannya dikarenakan
e.  Alas tempattidurbekaspakai kondisidan/atau keadaan sebagaimana ayat (1) di atas, wajib memberitahukan secara
 Kantong urine, incontinence pads, pembalutwanita, kantong stoma tertulis dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak terjadinya hal
f.  Limbahcairsisakegiatanlaboratoriumdanrontgen tersebut.
3. Segala kerugian yang timbul sehubungan dengan force majeure menjadi tanggung jawab
4. “PengolahLimbah B3”adalah satu atau lebih badan usaha yang diijinkan mengoperasikan masing – masing Pihak.
fasilitas pengolahan atau pemusnahan Limbah B3 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, sebagai berikut: G. PEMBATALAN DAN/ATAU PENGAKHIRAN
a. PT Arah Environmental Indonesia sesuai SK MENLHK No. 1. PerjanjiantidakdapatdibatalkandandiakhiriolehsalahsatuPihaktanpaadanyapemberitahuan
SK.485/Menlhk/Setjen/PLB.3/6/2016. Lokasi kegiatannya berada di Dusun Menjing RT. tertuliskepadaPihaklainnya. Pembatalan dan pengakhiran Perjanjian hanya akan efektif
002, RW. 005, Desa Kayuapak, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi berlaku setelah 30 (tiga puluh) hari kalender sejak pemberitahuan tertulis diterima.
Jawa Tengah 2. Dalam melakukan pembatalan dan/atau pengakhiran Perjanjian yang dilakukan oleh
b. PT Wastec International sesuai SK MENLH No. 546/Menlhk-Setjen/2015, beralamat salah satu Pihak tidak menghilangkan kewajiban pembayaran biaya jasa atas layanan
kantor di Kompleks Majapahit Permai Blok C No. 109 Jakarta dan lokasi kegiatannya di 3. Para Pihak sepakat mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dari Kitab Undang-Undang
Jalan Australia II Kav. H 1/2, Kawasan Industrial Estate Cilegon, Banten. Perjanjian Hukum Perdata sepanjang mengenai diperlukannya putusan pengadilan untuk
Kerjasama dengan Pihak Kedua No. 063/WI/SPKLB3-P/XII/16. pembatalan atau pengakhiran Perjanjian.

5. “Berita Acara Ketiadaan Limbah B3” adalah bukti tertulis mengenai ketidakadaan H. KERAHASIAAN
timbulan Limbah B3 Medis atau LIMBAH NIHIL pada saat dilakukan pengangkutan oleh Para Pihakwajibmenjagadandilarangmenyebarkandokumentasisepertifoto, gambar, tulisan,
rekamandandokumen-dokumenlainnyamilikmasing-
Pihak Kedua.
masingtanpapersetujuantertulisdariPihallain,baiksaatberjalanmaupunsetelahberakhirnyaPerjanji
anini yang dapatberakibatpadatuntutanhukum di kemudianhari.
6. “DokumenLimbah B3/Manifest” adalah bukti mengenai pengangkutan Limbah B3 Medis
dalam bentuk tertulis maupun elektronik yang ditandatangani Para Pihak. I. HUKUM YANG BERLAKU
Perjanjian berlaku dan tunduk pada Hukum Negara Republik Indonesia.
B. BIAYA JASA DAN PAJAK
1. Pihak Kedua dapat melakukan penyesuaian Biaya Jasa dengan pemberitahuan tertulis J. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum berlakunya biaya tersebut sehubungan dengan 1. Para Pihak sepakat bahwa segala bentuk permasalahan yang timbul atas pelaksanaan
terjadinya perubahan-perubahan biaya yang terjadi sebagai akibat dari biaya pengolahan Perjanjian ini akan diselesaikan dengan cara musyawarah.
limbah B3, tekanan inflasi, perubahan kebijakan upah minimum regional, dan bahan bakar 2. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah musyawarah tidak tercapai kesepakatan
minyak. damai, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesai kan nya melalui Badan Arbitrase
2. Pihak Kedua dapat menghentikan pelayanan sementara, apabila Pihak Pertama terlambat Nasional Indonesia (BANI).
dalam pembayaran jasa melebihi 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak tanggal tagihan
diterbitkan. K. LAIN-LAIN
3. Bila Pihak Pertama belum melakukan pembayaran Biaya Jasa hingga melebihi 90 (sembilan 1. Apabila satu atau lebih dari ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian dan/atau Syarat
puluh) hari kalender sejak tanggal tagihan, maka Pihak Kedua berhak mengakhiri Perjanjian dan Ketentuan ini tidak berlaku, tidak sah, atau tidak dapat dilaksanakan, maka
dan Pihak Pertama wajib menyelesaikan biaya jasa yang tertunda. keberlakuan, keabsahan, atau penerapan ketentuan lain dari Perjanjian dan/atau Syarat
4. Semua Biaya yang disebutkan dalam Perjanjian ini belum termasuk Pajak Pertambahan dan Ketentuan ini tidak akan terpengaruh atau berkurang maknanya.
Nilai (PPN). 2. Tanpa adanya meterai di dalam Perjanjian ini tidak mengurangi dan/atau mempengaruhi
5. Para Pihak sepakat bahwa pajak yang timbul akibat dari pelaksanaan Perjanjian akan keabsahan dari Perjanjian ini karena syarat sah suatu Perjanjian berdasarkan Pasal
ditanggung oleh masing-masing Pihak sesuai dengan peraturan berlaku. 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terpenuhi.
3. Perjanjian ini merupakan seluruh perjanjian dan kesepakatan Para Pihak dan
C. PROSEDUR TANGGAP DARURAT menggantikan seluruh perjanjian secara verbal maupun tertulis, janji-janji atau
1. Bilamana terjadi sesuatu di fasilitas Pengolah Limbah B3 berupa malfungsi, kerusakan, kesepakatan-kesepakatan lainnya sehubungan dengan hal-hal yang diatur dalam
perbaikan alat, dan segala hal yang menyebabkan terhentinya proses pengolahan dan/atau Perjanjian ini. Tidak ada Pihak yang dapat menyatakan suatu perjanjian atau
pemusnahan Limbah B3 Medis, maka Para Pihak setuju dan sepakat bahwa Limbah B3 kesepakatan berlaku, yang tidak dinyatakan dalam Perjanjianini.
Medis tersebut untuk jangka waktu tertentu dapat diolah di fasilitas Pengolah Limbah B3 4. Segala bentuk perubahan, penambahan dan pergantian yang diajukan oleh salah satu
berijin lainnya yang sudah terikat perjanjian kerjasama kemitraan dengan Pihak Kedua. Pihak secara tertulis paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender dan wajib disepakat
2. Apabila prosedur tanggap darurat sebagaimana ayat (1) di atas tidak dapat dilaksanakan, ioleh Para Pihak.
maka Pihak Kedua berhak melakukan penghentian pelayanan sementara pengangkutan
Limbah B3 Medis dengan pemberitahuan tertulis paling lambat 7(tujuh) hari setelah prosedur L. KHUSUS
tanggap darurat sebagaimana ayat (1) tidak dapat dilakukan. Perjanjian ini bukan merupakan Bukti Ketaatan PengelolaanLimbah B3 (compliance). Bukti
ketaatan harus menggunakan Dokumen Limbah B3 (manifest) sesuai dengan jumlah Limbah
D. BERITA ACARA KETIADAAN LIMBAH B3 (“BAKL”) B3 Medis yang dihasilkan menurut hukum yang berlaku.
Bilamana tidak terdapat timbulan Limbah B3 Medis yang karena hal berikut: (1) fasilitas TPS
Limbah B3 Pihak Pertama tutup atau pindah lokasi atau belum beroperasi; (2) tidak ada
petugas mewakili Pihak Pertamaatau (3) Pihak Pertama tidak menghasilkan Limbah B3 Medis
(nihil), maka suatu BAKL akan diterbitkan oleh Pihak Kedua dan dinyatakan berlaku oleh Para
Paraf
Pihak dengan dengan atau tanpa tanda tangan dari wakil Pihak Pertama. BAKL akan menjadi
PihakPertama PihakKedua

FM.AEI.03.B.V3
FM.AEI.03.B.V3

Anda mungkin juga menyukai