Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di PT BPR Sipora yang beralamat di jalan Raya Tuapejat Km 4

Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

3.1.1 Sejarah PT BPR Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai.

PT BPR Sipora didirikan dengan Akta Notaris Syamsuhardi, SH No 14 Tanggal

8 April 2006 dan mulai beroperasi secara secara efektif tanggal 12 Februari 2007 atas

gagasan dan inisiatif H. Nurmatias Muis, SE sebagian pimpinan Bank Nagari cabang

pembantu Mentawai. Tujuan utamanya adalah agar jasa perbankan dapat pula dirasakan

oleh masyarakat Mentawai hingga ke daerah pelosok Mentawai sesuai keinginan Bupati

Edison Saleleubaja, S Th.

Gagasan ini mulai dilaksanakan pada awal 2003 dengan merekrut enam (6) orang

calon karyawan yang nantinya ditempatkan pada PT. BPR Sipora dan PT. BPR PUS.

Keenam orang calon karyawan tersebut mulai dimagangkan pada PT. BPR BGP padang

sambil mengurusi proses izin pendirian dan izin prinsip dari Bank Indonesia (BI). Pada

bulan Agustus 2003, DPRD Kepulauan Mentawai menyetujui penganggaran pada

Anggaran Belanja Tambahan ( ABT ) 2003 seketariat daerah bagian keuangan sebagai

modal disetor Pemda Kepulauan Mentawai sebesar Rp. 500.000.000.00 ( lima ratus juta

rupiah ), dari Koperasi Serba Usaha Keluarga Besar (KSUKB) BPD Sumbar sebesar Rp.
25.000.000 ( dua puluh lima juta rupiah), berikut tahun 2006 DPRD Kabupaten

Kepulauan Mentawai menyetujui lagi usulan tambahan saham BPR Sipora sebesar Rp.

1.250.000.000.00 ( satu miliar dua ratus lima puluh juta rupiah ) dengan tujuan

penggunaan:

1. Untuk memenuhi saham wajib disetor sebesar Rp. 25.000.000.00

2. Untuk tambahan saham tahun 2006 sebesar Rp. 1.225.000.000.00

Pada ABT tahun 2006 ditambah lagi untuk BPR Sipora sebesar Rp . 750.000.000.00

( tujuh ratus lima puluh juta rupiah ). PT. BPR Sipora didirikan dengan Akta Notaris

Syamsuhardi, SH No. 14 tanggal 8 April 2006 dan keputusan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia RI Nomor. C-21088 HT .01.01.TH Tanggal 19juli 2006. Dengan

kombinasi modal:

No Nama Pemilik Modal Jumlah Nominal Persentase

(Rp) (%)
1 Pemda Kab.Kep. Mentawai 525.000.000,- 95.45
2 KSUKB BPD Sumbar 25.000.000,- 4.54
Total 550.000.000,- 100.000

PT. BPR Sipora mulai beroperasi secara efektif pada tanggal 12 Februari 2007 dan lahir

yang ke 52 dari BPR Binaan Bank Nagari di Sumatera Barat. Akta PT BPR Sipora telah

mengalami perubahan dengan Akta No. 10 Tanggal 7 Maret 2007, oleh Notaris Syamsuhardi, SH

pengesahan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. W3-00084 HT.01.04-

TH.2007 Tanggal 17 April 2007. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.8/26/PBI/2006

tanggal 8 November 2006 tentang Bank Pengkreditan Rayat dan Anggaran Dasar PT. BPR
Sipora didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Khususnya di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapka PT.

BPR Sipora berupaya dan diharapkan mampu mendorong proses percepatan pertumbuhan

ekonomi masyarakat dan memberi peluang terciptanya lapangan kerja baru.

Dalam melaksanakan kegiatan PT BPR Sipora menjalankan fungsi sebgai Bank

Perkreditan Rayat dengan kegiatan usaha.

1. Memnghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk SIMSANA dan Deposito

berjangka.

2. Menyalurkan kredit kepada masyarakat yang mempunyai usaha untuk modal kerja

dan investasi.

3. Memberikan fasilitas kredit kepada pegawai negeri sipil dalam bentuk kredit

konsumsi.

4. Memberikan jasa perbankan lainnya seperti; melayani transfer ( kiriman uang)

bekerjasama dengan Bank Nagari Cabang Mentawai dan Cabang Utama Padang.

3.1.2 Visi dan Misi PT. BPR Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai

Visi:

Membangun Ekonomi Sasaraina

Misi:

a. Memberikan pelayanan kepada nasabah dalam bidang perbankan pada

masyarakat ekonomi rendah khususnya dan jasa keuangan pada umumnya

dengan menawarkan produk dan layanan yang berkualitas .


b. Menyediakan linkungan kerja yang dinamis agar dapat menunjang

perkembangan tenaga professional yang berkualiatas dan memiliki dedikasi

dan intregitas yang tinggi.

c. Memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi dan turut berpartisipasi aktif

dalam program pembangunan daerah.

d. Menjaga agar pengembalian keuntungan pada pemegang saham secara wajar.

3.1.3

Anda mungkin juga menyukai