Anda di halaman 1dari 29

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Industri keuangan syariah telah mengalami pertumbuhan yang sangat

pesat. Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah menyatakan bahwa Perbankan Syariah adalah segala

sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah atau Unit Usaha Syariah,

mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

melaksanakan kegaiatan usahanya. Perkembangan perbankan syariah di

Indonesia begitu pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat

terhadap layanan perbankan yang islami.

Laporan Perkembangan Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan bahwa hingga tahun 2013 jumlah

bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah bertambah

seiring dengan beroperasinya sejumlah bank baru. Jaringan kantor tersebut

mencakup 11 Bank Umum Syariah (BUS), 23 Unit Usaha Syariah (UUS) dan

163 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). BUS dan UUS memiliki

jumlah kantor sebanyak 2588 kantor, sedangkan untuk BPRS sebanyak 402

kantor.

Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia setiap tahunnya relatif

cukup tinggi. Peningkatan tersebut tercermin dari pangsa pembiayaan yang

mencapai 76% atau sebesar 184,1 triliun dari total aset BUS dan UUS, sedikit
2

meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 75,6%. Sejalan dengan

perkembangan BUS dan UUS, pangsa pembiayaan terhadap aset BPRS juga

mengalami peningkatan dari 75,6% pada tahun 2012 menjadi 76 % pada tahun

2013. Sumber penghimpunan dana pada Perbankan Syariah Indonesia secara

umum didominasi oleh dana pihak ketiga (DPK). DPK pada kelompok BUS

pada tahun 2013 mencapai 87,2%, sedangkan pada kelompok UUS dan BPRS

masing-masing sebesar 80,8% dan 74%. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan

sukuk sebesar 1,1 triliun (OJK, 2013).

Bank Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran UU No.10 tahun 1998 tentang perubahan UU No.7

tahun 1992 tentang perbankan. Perkembangan Bank Syariah menunjukkan

peningkatan yang semakin pesat dari tahun ke tahun. Adanya label Syariah

pada lembaga tersebut, memiliki konsekuensi pada operasionalnya harus

selalu melaksanakan prinsip-prinsip Syariah dalam seluruh produk dan

operasionalnya yang bersumber dari Al-Qur'an maupun Sunah Rasulullah

SAW.

Adanya Perbankan Syariah mendapatkan antusias yang besar dari

seluruh masyarakat dunia, hal ini dibuktikan dengan pesatnya perkembangan

Perbankan Syariah di tiap-tiap negara. Kehadiran Perbankan Syariah didunia

dinilai mampu menjawab kesulitan yang terjadi di Perbankan Konvensional.

Dalam pandangan masyarakat, Perbankan Syariah dinilai paling sesuai dengan


3

kondisi perekonomian Indonesia, hal ini dikarenakan kemudahan yang

ditawarkan. Namun tidak secara keseluruhan Bank Syariah menjamin semua

pihak bebas dari permasalahan hukum. Bank Syariah merupakan bank yang

beroperasi dengan prinsip dasar tanpa bunga. Hal itulah yang secara prinsipil

membedakannya dengan Perbankan Konvensional. Kegiatan usaha Perbankan

Syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat

yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak

didasarkan pada sistem bunga, melainkan atas dasar prinsip syariah

sebagaimana digariskan Syariah (hukum) Islam.

Produk yang ditawarkan Bank Syariah sangat bervariasi dengan prinsip

saling menguntungkan (fairness) dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip

keadilan. Produk pengerahan dana masyarakat diwujudkan dalam bentuk

simpanan giro wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah. Produk

pembiayaan kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk produk pembiayaan

mudhrabah, pembiayaan murabahah, pembiayaan bai bittaman ajil,

pembiayaan al qardhul hasan dan musyrakah.

B. Tujuan

Kegiatan magang ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa

sebagai sarana untuk mengembangkan kompetensi, mengaplikasikan ilmu

yang telah diperoleh, dapat menimba ilmu pengetahuan, keterampilan dan

pengalaman dilapangan secara langsung, agar dapat mampu mengatasi

masalah-masalah riil yang terjadi secara langsung, sehingga mahasiswa akan


4

lebih mempunyai bekal yang cukup ketika selesai kuliah dan menghadapi

dunia kerja yang nyata.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan magang ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan

minat, bakat, dan kemampuan yang dimilikinya untuk diaplikasikan dalam

dunia kerja.

2. Meningkatkan wawasan pengetahuan mahasiswa tentang penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi pada dunia kerja.

3. Untuk mempelajari kondisi di perusahaan, sehingga dapat dengan cepat

menyesuaikan diri pada saat terjun ke dunia kerja.

4. Memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa dalam meningkatkan

sikap profesionalisme dalam dunia kerja.

C. Manfaat

1. Menambah wawasan serta pengetahuan mahasiswa tentang penerapan

ilmu pengetahuan dan pada dunia kerja.

2. Menjadikan mahasiswa kompeten dalam dunia kerja yang sesuai dengan

minatnya.

3. Menambah kualitas dan kuantitas mahasiswa.


5

D. Tempat dan Waktu Pelaksanan

1. Tempat

Kegiatan magang ini dilaksanakan di PT. Bank Sulselbar pada bagian

Grup Usaha Syariah (GUS) yang berlokasi di Jln. Dr. Ratulangi No.7 C1-

C2 Makassar.

2. Waktu

Waktu pelaksanaan kegiatan magang ini dilaksanakan dari tanggal 2

Agustus 2016 sampai 30 September 2016. Jadwal kegiatan magang mengikuti

hari kerja operasional Bank, yaitu 5 hari kerja selama seminggu yang dimulai

dari hari senin sampai hari jumat, dengan jam kerja dari pukul 08.00 sampai

17.00 WITA dan istirahat pukul 12.00 sampai 13.00 WITA.


6

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di Makassar

pada tanggal 13 Januari 1961 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Selatan Tenggara sesuai dengan Akta Notaris Raden Kadiman di

Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Kemudian berdasarkan Akta Notaris

Raden Kadiman No. 67 tanggal 13 Juli 1961 nama PT Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.

Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara No.

002 tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah

Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dengan modal dasar Rp250.000.000.

Dengan pemisahan antara Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dengan

Propinsi Tingkat I Sulawesi Tenggara, maka pada akhirnya Bank berganti

nama menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan.


7

Dengan lahirnya Peraturan Daerah No. 01 tahun 1993 dan penetapan

modal dasar menjadi Rp25 milyar, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan dengan sebutan Bank BPD Sulsel dan berstatus Perusahaan Daerah

(PD). Selanjutnya dalam rangka perubahan status dari Perusahaan Daerah

(PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam Peraturan Daerah No. 13

tahun 2003 tentang Perubahan Status Bentuk Badan Hukum Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari PD menjadi PT dengan Modal

Dasar Rp. 650 milyar.

Akta Pendirian PT telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No. C-31541.HT.01.01

tanggal 29 Desember 2004 tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan

Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat Bank Sulsel,

dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal

15 Februari 2005, Tambahan No. 1655/2005.

Pada tanggal 10 Februari 2011, telah dilakukan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang dilakukan secara circular

resolution dan Keputusan RUPS LB tersebut telah disetujui secara bulat

oleh para pemegang saham. Keputusan RUPS LB tersebut telah

dibuatkan aktanya oleh Notaris Rakhmawati Laica Marzuki, SH dengan

Akta Pernyataan Tentang Keputusan Para Pemegang Saham

sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas

PT. Bank Sulsel, Nomor 16 Tanggal 10 Februari 2011. Dimana dalam


8

Akta tersebut para pemegang saham memutuskan untuk merubah nama PT.

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat PT. Bank Sulsel

menjadi PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

disingkat PT. Bank Sulselbar.

Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU-11765.AH.01.02. Tahun

2011 Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Disamping

itu, perubahan nama ini juga telah memperoleh Persetujuan Bank Indonesia

berdasarkan kepada Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor:

13/32/KEP. GBI/2011 Tentang Perubahan Penggunaan Izin Usaha Atas nama

PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Disingkat PT. Bank Sulsel

Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan dan Sulawesi Barat Disingkat PT. Bank Sulselbar..

Adapun Visi-Misi perusahaan yaitu :

1. Visi:

Menjadi Bank Kebanggaan dan Pilihan Utama Membangun Kawasan

Timur Indonesia dengan dukungan manajemen yang professional serta

memberikan nilai tambah kepada pemda dan masyarakat.

2. Misi:

Memberikan Pelayanan Prima yang berkualitas dan terpercaya.


9

Mitra Strategis PEMDA dalam menggerakkan sektor riil.

Memberikan nilai tambah optimum bagi stakeholder.

3. Motto:

Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dunia perbankan saat ini dan

akan datang serta persaingan global, Bank Sulselbar KCS Makassar

memiliki Motto MAJU BERSAMA MERAIH BERKAH artinya bank

sulselbar memiliki tekad untuk secara terus menerus meningkatkan

kinerja dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas yang

diamanatkan stakeholder dengan penuh rasa tanggung jawab dan di

dedikasi yang tinggi dalam upaya mencapai keberhasilan bersama-sama.

B. BIDANGA USAHA

A. Unit usaha syariah

Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Sulselbar beroperasi sejak tahun 2007

berdasarkan izin prinsip dari Bank Indonesia No. 9/20/DPBS/Mks tanggal 20

April 2007 perihal Persetujuan Prinsip Pembukaan Kantor Cabang Syariah.

Dilanjutkan dengan pembukaan kantor cabang Bank Sulselbar Syariah yang

pertama yakni Bank Sulselbar Cabang Syariah Sengkang pada tanggal 28

April 2007 (11 Rabiul Akhir 1428 H) disusul pembukaan Cabang Syariah

Maros pada tanggal 28 November 2007 (18 Dzulqaidah 1428 H), Cabang

Syariah Makassar pada tanggal 30 Desember 2008 dan terakhir Cabang


10

Syariah Mamuju pada tanggal 30 Desember 2015. Modal usaha Unit Usaha

Syariah Bank Sulselbar pada saat pendirian ditetapkan sebesar Rp. 16 miliar.

Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Sulselbar didirikan untuk memberikan

alternatif layanan Perbankan berbasis Syariah kepada masyarakat, khususnya

di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya, UUS Bank Sulselbar fokus pada pembiayaan, terutama

pembiayaan produktif, dan transaksi ritel lainnya. Melalui beragam produk

dan layanan perbankan dengan skema keuangan yang bervariasi, serta

beroperasi dengan prinsip bagi hasil, Unit Usaha Syariah menjadi alternatif

solusi perbankan yang kredibel dan menguntungkan bagi masyarakat.

Perkembangan UUS Bank Sulselbar yang mengesankan dari tahun ke

tahun tercermin dari perolehan laba tahun 2013 yang meningkat 38% sebesar

Rp. 24.073 juta dibandingkan laba tahun 2012 sebesar Rp. 17.441 juta. Dan

meningkat pada bulan Desember 2014 mencapai Rp. 43.123 juta atau 79,13%

dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didukung pula dengan semakin

beragamnya produk UUS Bank Sulselbar, baik pendanaan maupun

pembiayaan, dan inovasi produk terus dilakukan untuk menyediakan produk

berbasis syariah yang memiliki nilai lebih dan kompetitif untuk memenuhi

kebutuhan nasabah UUS Bank Sulselbar akan produk Perbankan Syariah yang

berkualitas.
11

B. Produk dan Jasa UUS PT. Bank Sulselbar

1. Produk Penghimpunan Dana

a. Giro

Merupakan produk pendanaan yang berdasarkan prinsip

wadiah yad dhamanah yang penarikannnya dapat dilakukan setiap

saat menggunakan cek, bilyet giro atau sarana perintah pembayaran

lainnya. Bank tidak menjanjikan bagi hasil, tetapi dapat memberikan

bonus yang menguntungkan dan bersaing bagi nasabah.

b. Tabungan Syariah

Merupakan produk investasi yang menarik dan

menguntungkan dengan akad mudharabah, dana investasi dikelola

sesuai prinsip syariah dan professional serta memberikan imbal hasil

kompetitif sesuai nisbah yang disepakati. Nisbah bagi hasil Tabungan

Syariah tahun 2016 untuk nasabah sebesar 22,50%.

c. Tabungan Hatam (Tabungan Haji & Umrah)

Tabungan Hatam merupakan simpanan pada Bank Sulselbar

Syariah dengan prinsip Mudharabah bagi perorangan yang

diperuntukkan bagi calon jamaah haji dalam rangka persiapan biaya

perjalanan ibadah haji dimana penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat tertentu yang disepakati. Nisbah bagi hasil Tabungan

Hatam tahun 2016 untuk nasabah sebesar 10%.

d. Tabungan BKMT Syariah


12

Adalah jenis simpanan pada Bank Sulselbar Syariah khusus

bagi anggota Badan kontak Majelis Taklim (BKMT) wilayah

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dengan syarat-syarat tertentu

yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerjasama antara BKMT

wilayah Sulselbar dengan Bank Sulselbar Syariah. Tabungan ini

merupakan simpanan yang berprinsip Mudharabah dengan imbalan

bagi hasil.

e. Tabungan Kemitraan

Simpanan dengan pola Co Branding dengan akad Mudharabah

pada Bank Sulselbar Syariah yang didesain khusus bagi seluruh

anggota instansi/kelompok dengan syarat-syarat tertentu yang telah

dirtetapkan dalam perjanjian kerjasama antara instansi tersebut

dengan Bank Sulselbar Syariah. Nisbah bagi hasil Tabungan

Kemitraan untuk nasabah sebesar 30%.

f. Deposito Mudharabah

Merupakan produk pendanaan dalam bentuk simpanan

berjangka dengan akad mudharabah dan atas simpanan nasabah bank

memberikan bagi hasil maksimal yang kompetitif bagi nasabah sesuai

nisbah yang disepakati. Keuntungan dan kenyamanan layanan yang

diberikan produk ini adalah bagi hasil yang menarik dan kompetitif

serta di akumulasikan dengan simpanan pokok deposito, sehingga

menjadikan investasi lebih cepat berkembang. Tersedia pilihan jangka


13

waktu yang dapat ditentukan dengan kebutuhan yaitu: 1, 3, 6, 12

bulan, dan jangka waktu deposito dapat diperpanjang secara otomatis

(Automatic Roll Over/ARO).

2. Produk Penyaluran Dana/Pembiayaan

a. Piutang Murabahah Investasi

Pembiayaan investasi merupakan pembiayaan dengan

menggunakan akad murabahah (jual beli) dengan pengembangan

dengan berdasarkan proyeksi kemampuan cashflow nasabah.

Pembiayaan investasi ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan

belanja barang modal (capital expenditure) nasabah seperti pembelian

mesin dan pembangunan atau renovasi pabrik/gedung.

Keuntungan bagi nasabah dan ketersediaan layanan yang

diberikan adalah bank menyediakan dana 80% dari kebutuhan yang

dapat dimanfaatkan untuk pembelian dan/atau moderenisasi alat

produksi seperti mesin, gedung, dan lain sebagainya dengan jangka

waktu pembiayaan maksimal 10 tahun.

b. Piutang Murabahah Modal Kerja

Pembiayaan modal kerja merupakan produk pembiayaan yang

disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal kerja nasabah

dengan menggunakan prinsip akad antara lain murabahah atau jual

beli dan dengan konsep margin mudharabah dengan konsep bagi,


14

dengan rencana pengembalian berdasarkan proyeksi kemampuan

cashflow nasabah.

Melalui pembiayaan modal kerja, bank menyediakan modal

kerja bagi kelancaran usaha nasabah, dan nasabah akan

mengembalikan pembiayaan berdasarkan bagi hasil pendapatan artau

margin dari hasil kegiatan bisnis yang dibiayai, yang penetapannya

ditentukan berdasarkan kesepakatan bank dan nasabah.

Keuntungan bagi nasabah yakni nasabah akan mendapatkan

keuntungan dan/atau layanan berupa jangka waktu pembiayaan

maksimal 3 tahun dan bank menyediakan dana 80% dari kebutuhan

modal kerja untuk berbagai macam penggunaan, seperti kopkar untuk

disalurkan kepada anggota dengan pengembalian potong gaji,

Lembaga Keuangan Syariah/Mikro Syariah (LKS/LKMS) untuk

disalurkan kepada nasabahnya sebagai modal kerja perdagangan dan

sebagainya.

c. Piutang Murabahah Lainnya

Fasilitas pembiyaan lainnya berdasarkan akad murabahah (jual

beli) antara bank dan nasabah sebesar harga perolehan

(diperjualbelikan) ditambah dengan keuntungan yang disepakati

bersama. Pembayaran nasabah dilakukan dengan secara tangguh

dengan dibayar sekaligus atau dicicil/angsuran.

d. Pembiayaan Mudharabah
15

Adalah akad kerjasama antara Bank Syariah dan nasabah untuk

membiayai suatu usaha tertentu dimana Bank memberikan kontribusi

seluruh modal dana sedangkan nasabah adalah pelaksana usaha yang

dibiayai Bank Syariah dengan kontribusi skill dalam pengelolaan

usaha.

Ketentuan pembagian keuntungan dan risiko akan ditanggung

Bank selama Nasabah tidak melakukan khianat/wan prestasi. Dalam

implementasinya Pendapatan/Keuntungan real dari pengelolaan usaha

tersebut akan dibagi antara Nasabah dan Bank Syariah sesuai Nisbah

(Porsi) yang telah disepakti pada saat Akad Mudharabah

ditandatangi.

3. Jasa Jasa UUS Bank Sulselbar

a. Kiriman Uang (Wakalah)

Kiriman uang yang diberikan dengan akad wakalah yaitu

pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak (muwakkil) kepada pihak lain

(wakil) dalam hal-hal yang boleh diwakilkan.

b. Jaminan Bank (Kafalah)

Jaminan yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga

penerima jaminan atas pemenuhan kewajiban tertentu nasabah bank

selaku pihak yang dijamin kepada pihak ketiga dimaksud.

Jaminan bank diberikan dengan akad kafalah yaitu transaksi

penjaminan yang diberikan oleh penanggungan (kafil) kepada pihak


16

ketiga atau yang tertanggung (makful lahu) untuk memenuhi

kewajiban pihak kedua (makful anhu/ashil).

4. Skim Produk Pembiayaan Syariah

a. Pembiayaan Oto Berkah iB

Pembiayaan kepemilikan mobil atau oto berkah iB adalah

pembiayaan dalam rangka pembelian kendaraan bermotor (mobil)

bagi nasabah perorangan dengan menggunakan akad murabahah

dengan tingkat harga dan margin yang disepakati bersama.

Keuntungan pembiayaan Oto Berkah iB bagi nasabah yakni

angsuran tetap sampai masa pembiayaan selesai. Jangka waktu

pembiayaan maksimal lima tahun, maksimal pembiayaan Bank 80%

dari harga beli di dealer dan minimal 20% sisanya merupakan

kontribusi uang muka nasabah.

b. Pembiayaan Graha Berkah iB

Merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah yang

diberikan kepada perorangan dengan akad murabahah untuk membeli

rumah baru atau keperluan renovasi/membangun rumah tinggal, yang

disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan masing-

masing pemohon.

c. Modal Kerja Mitra iB

Adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah

untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya, yang disesuaikan dengan


17

kebutuhan pembiayaan dan kemampuan nasabah/mitra untuk

mengelola pembiayaan.

d. Gadai Emas Berkah iB

Merupakan pinjaman berdasarkan prinsip Qardh yang

diberikan kepada nasabah berdasarkan kesepakatan, yang disertakan

dengan surat gadai sebagai penyerahan Marhun (Barang Jaminan)

untuk jaminan pengembalian seluruh atau sebagian utang nasabah

pada Bank. Pembiayaan ini sejenis dengan gadai yakni pembiayaan

yang disalurkan berdasarkan harta nasabah, berupa emas sebagai aset

tergadai. Dan atas penyimpanan barang gadai (Ujroh) tersebut, Bank

memberikan imbal jasa.


18

C. STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN KERJA

A. Struktur Organisasi PT. Bank Sulselbar


19

B. Struktur Organisasi Grup Usaha Syariah

PEMIMPIN GRUP UUS

scfsa
PEMIMPIN DEPT.TREASURY & PEMIMPIN DEPT.AKUNTANSI &
PEMASARAN PELAPORAN

ANALISIS UTAMA DEPT.TREASURY & ANALISIS UTAMA DEPT.AKUNTANSI &


PEMASARAN PELAPORAN

ANALIS DEPT.PEMASARAN & TREASURY STAF ADMINISTRASI

STAF ADMINISTRASI STAF ADMINISTRASI

STAF ADMINISTRASI STAF ADMINISTRASI


20

URAIAN KERJA

Pemimpin GRUP UUS

Melaksanakan fungsi managerial

Memotivasi bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun

Membina bawahan agar dapat memikul tanggungjawab masing-masing secara

baik

Pemimpin Dept. Treasury & Pemasaran

Mengontrol dan menandatangani harga emas

Memberikan motivasi kepada staff

Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategi menyangkut pemasaran

Analisis Dept.Pemasaran & Treasury

Membantu tugas pemimpin Departemen Pemasaran & Treasury

Membantu membuat Laporan Debitur Piutang & Pembiayaan serta Laporan

Nasabah Simpanan Dana Pihak Ketiga & Dana pihak Kedua

Membantu melaksnakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pemimpin Grup

Unit Usaha syariah, pemimpin Departemen dan Analis


21

Staf Administrasi

Tugas Harian

Melakukan check List dan Review (control unit) terhadap permohonan

pembiayaan diatas limit kantor cabang syariah dan memberikan respon serta

memberikan informasterkait pembangunan usulan cabang syaria kepada

pemimpin Departemen Pemasaran & Treasury

Membeikan informasi yang bias dipertanggungjawabka terkait harga emas

terkini setiap harinya kepada semua kantor Cabang Syariah dan Kantor

Layanan Syariah UUS PT. Bank Sulselbar

Tugas Bulanan

Membuat laporan pemeringkatan KLS dan Laporan DPK setiap bulan

Alternate

Menjadi petugas alternate pembuat laporan dan Administrasi dibaah supervise

Departemen Pemasaran & Treasury

Staf Administrasi

Membuat jadwal komite beserta undangan komite dan Executive Summary

kepada peserta komite Kecil, komite Besar dan Komite Sindikasi dan

Korporasi PT Bank Sulselbar


22

Membantu tugas pemimpin Departemen Pemasaran & Treasury

Pemimpin Dept. Pemasaran Akuntansi & Pelaporan

Menyusun program dan melaksanaan perumusan kebijakan teknis akuntansi

Melaksanakan penyusunan laporan

Staf Administrasi

Harian

Membuat LHBU

Mingguan

Rekonsil Giro pada Bank Indonesia dan Giro Bank Indonesia pada KCS

Makassar

Bulanan

Neraca konsolidasi (tanggal 5 tiap bulan)

Tugas Tambahan

Membantu pemimpin departemen akuntansi dan plaporan dalam menyediakan

data
23

BAB III
PERBANDINGAN ANTARA TEORI DAN PRAKTEK

A. Pengetahuan Teori

Ada beberapa pengetahuan yang penulis telah dapatkan pada bangku kuliah

yang berhubungan dengan dunia kerja khususnya pada tempat Penulis

melakukan KKLP, pengetahuan tersebut antara lain dikelompokkan pada

beberapa mata kuliah, yaitu Produk dan Jasa Bank, Bank dan Lembaga

Keuangan Lainnya.

B. Pengetahuan Kuliah Kerja Lapang Plus ( KKL-P )

Pelaksanaa Kuliah Kerja Lapang-plus (KKL-P) adalah proses

pembelanjaran yang merupakan suatu bentuk aplikasi kegiatan yang

dilaksanakan oleh mahasiswa (i) STIE Nobel Indonesia Makassar dalam

rangka menungkatkan pengetahuan dan pengalaman kerja sehingga dapat

memperoleh nilai tambah.

Oleh karena itu mahasiswa (i) yang akan menyelasaikan studinya pada

STIE Nobel Indonesia Makassar diwajibkan mengikuti Kuliah Kerja Lapang-


24

Plus (KKL-P) agar dapat mengenal dunia kerja yang sebenarnya serta

mengaplikasikan teori dan keterampilan yang telah didapatkan pada bangku

perkulihan sehingga pada masa yang akan datang para mahasiswa (i) telah

siap untuk terjun dalam persaingan dunia usaha pada era globalisasi.

Maksud dari pelaksanaan Kuliah Kerja Lapang plus ( KKLP) ini

adalah untuk mempelajari atau mempraktikkan serta membantu kegiatan

perkantoran atau administrasi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh

para mahasiswa (i) selama dibangku kuliah ataupun dari luar sehingga secara

langsung mahasiswa (i) mendapatkan pengalaman belajar, berfikir dan

berbuat secara multi disiplin dan dilatih untuk menganalisa dan menyesuaikan

teori-teori yang telah diperoleh dari kumpus.

Kegiatan Kuliah Kerja lapang Plus (KKL-P) pada PT BANK

SULSELBAR SYARIAH , penulis ditempatkan di bagian Grup Usaha

Syariah

Adapun kegiatan yang dilakukan :

1. Pengarahan dan Perkenalan Kantor.


Pengenalan kantor agar lebih memahami kegiatan kantor dan
ruang lingkup dari setiap pekerjaan, kemudian berkenalan
dengan staf agar lebih mudah untuk memperoleh informasi dan
menanyakan mengenai tugas yang akan dilakukan selama
kegiatan magang berlangsung.
2. Agenda Surat dan Memo Masuk.
Surat dan memo yang masuk berasal dari masing-masing grup
dan masing-masing cabang yang berisi tentang permintaan
25

cover dana cabang syariah, permintaan kerjasama dari instansi


lain, surat rahasia, dan lain-lain. Memo atau surat yang
kemudian di agendakan ke dalam buku agenda yang kemudian
didisposisi oleh pimpinan Grup UUS. Setelah didisposisi
kemudian surat atau memo tersebut diteruskan ke setiap
departemen yaitu Treasury dan Pemasaran serta Akuntansi dan
Pelaporan.
3. Mengedarkan Surat dan Memo.
Memo yang dikeluarkan oleh Grup UUS terlebih dahulu
diberikan nomor sebelum diteruskan ke setiap grup, berbeda
halnya dengan surat keluar Grup UUS baik berupa rahasia
ataupun biasa terlebih dahulu diberikan nomor oleh Grup
Corporate Secretary.
4. Mengarsip Surat Masuk dan Keluar.
Seluruh surat yang masuk dan keluar baik dari luar Bank
Sulselbar maupun dari grup dan Cabang Bank Sulselbar,
diarsip sesuai dengan maksud atau isi dari perihal surat
tersebut. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pada saat
mencari surat apabila dibutuhkan kembali.

C. Mata Kuliah Pendukung

Pelaksaan Kuliah Kerja Lapang Plus ( KKL-P) pada dasarnya tidak

dapat dilaksanakan tanpa adanya pengetahuan yang mendasar antara teori dan

praktek dan snagat erat kaitannya dengan kuliah yang telah didapatkan di

STIE Nobel Indonesia Makassar. Dengan adanya Kuliah Kerja Lapang Plus

(KKL-P) secara langsung penulis dapat merealisasikan ilmu pengetahuan dari


26

keterampilan yang diperoleh dari bangku kuliah / STIE Nobel Indonesia

Makassar.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa ada beberapa mata kuliah

pendukung pada saat pelaksanaan KKLP, yaitu Produk dan Jasa Bank, Bank

dan Lembaga Keuangan.

1. Produk dan Jasa Bank

Memberikan gambaran dasar bank dan lembaga keuangan non

bank sebagai lembaga yang berfungsi menyalurkan ( intermediasi)

dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan

dana beserta regulasinya, berbagai macam produk dan jasa bank,

dan manajemen pengelolaan bank.

Adapun Tujuan mata kuliah ini adalah :

a. Produk dan Jasa Bank

1. Diharapkan agar mahasiswa dapat memahami fungsi

intermediasi dana

2. Memahami berbagai macam lembaga keuangan

beserta regulasinya

3. Memahami produk dan jasa bank

4. Memahami manajemen pengelolaan bank

b. Bank dan Lembaga Keuangan

Bank dan lembaga keuangan merupakan lembaga keuangan

yang memberikan jasa keuangan yang lengkap disamping


27

menyalurkan dana atau memberi pinjaman ( kredit ) juga usaha bank

dalam bentuk lainnya memberikan jasa yang mendukung dan

memperlancar kegiatan memberikan pinjaman dengan kegiatan

menghimpun dana. Dalam praktiknya lembaga keuangan dapa di

bedakan menjadi dua yaitu : Bank dan Lembaga Keuangan Bukan

Bank.

Adapun tujuan mata kuliah ini yaitu :

a. Mahasiswa mampu menganalisa konsep-konsep dasar

Bank dan lembaga keuangan

b. Mengaplikasikan tentang peran Bank dan lembaga

Keuangan

c. Mendiskripsikan tentang perkembangan Bank dan

Lembaga Keuangan

D. Sikap dan Tanggapan Tempat KKL-PLUS

Selama melaksanakan Kuliah Kerja Lapang Plus (KKLP) PT BANK

SULSELBAR SYARIAH , pihak perusahaan baik dari pimpinan maupun para

karyawan sangat menerima dengan tangan terbuka. Sangat memiliki sikap

kekeluargaan, tidak membedakan satu dengan yang lainnya.Pihak perusahaan

banyak memberikan pelajaran dan masukan dalam bekerja.


28

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan magang selama 9 minggu yang

dimulai 2 Agustus sampai 30 Agustus 2016 di Bank Sulselbar Makassar

yang ditempatkan di Grup Usaha Syariah (GUS) dengan berbagai kegiatan

yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Dengan adanya kegiatan magang ini, dapat memberikan

pengalaman kerja kepada kami selaku mahasiswa sebagai bekal

untuk terjun ke dunia kerja.

2. Kegiatan magang ini mampu menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan tentang produk Bank Syariah.

3. Pelaksanaan kegiatan yang telah diberikan dapat terselesaikan,

karena adanya dukungan dan arahan dari karyawan Bank

Sulselbar Makassar, khususnya pada bagian Grup Usaha Syariah

(GUS).

4. Kegiatan magang ini menjadi sarana bertukar pengetahuan dan

informasi antara mahasiswa dan karyawan pada

perusahaan/instansi terkait.
29

B. SARAN

Untuk pengembangan dan perbaikan kegiatan magang ke depannya, kami

menyarankan bahwa, pihak instansi lebih menambah kegiatan yang dapat

melibatkan mahasiswa. Agar dengan adanya keterlibatan yang lebih,

mahasiswa dapat lebih menambah wawasan dan skill mahasiswa itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai