Anda di halaman 1dari 101

Jl.

Otista Raya 149 Jakarta Timur – 13330


Sinkronisasi UU PT Dengan UUJN & UU ITE Telp. 021.8193736 Fax. 021.8570243
Email. mjwinstitute2015@gmail.com

ANALISA HUKUM TERHADAP


PRAKTEK RUPS & PEMBUATAN AKTA RUPS
DALAM RUPS DENGAN TELE/VIDEO KONFERENSI,
ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAIN
DAN PEMBUATAN KETENTUAN SURAT SAHAM &
KLASIFIKASI SAHAM/SAHAM SERI
DALAM ANGGARAN DASAR PERSEROAN TERBATAS
Disusun & dibahas dalam MjWinstitute oleh :
1. Muharzah Aman – Notaris PPAT Jakarta Timur
2. Imam Wahyudi – Notaris PPAT Kota Tangerang Selatan
3. Lisza Nurchayatie – Notaris PPAT Kabupaten Bogor
Dipaparkan oleh :
4. Farina SP Soelaeman – Notaris PPAT Jakarta Utara
5. Yetty Sofieti – Notaris PPAT Kota Depok
6. Firdhonal – Notaris PPAT Jakarta Timur
M.J. Widijatmoko berikut
7. Erny Kencanawati – Notaris PPAT Kota Bandung
8. Mustaqim Yunus – Notaris PPAT Kabupaten Tangerang
Notaris PPAT Jakarta Timur Teknik
9. Suprianto – Notaris PPAT Kota Tangerang
10. Sunarto – Notaris PPAT Kota Surakarta Pembuatan
11. Zaldy Hakim – Notaris PPAT Kab. Bekasi Akta &
12. Irma Tan – Notaris PPAT Kota Bekasi
13. Herlina – Notaris PPAT Kab. Sukoharjo Contoh
14. Agus Saptono – Notaris PPAT Kab. Sukoharjo Akta
15. Welfri Witra – Notaris PPAT Kab. Bogor
16. Erry Gustion (Bowie) – Notaris PPAT Kota Palembang

1
Dipaparkan dalam “Diskusi Hukum Pengurus Wilayah I.N.I & IPPAT DKI Jakarta”, Hotel Sahid Jaya Jakarta – 23 Agustus 2017
1. RUPS DENGAN
TELE/VIDEO KONFERENSI,
ATAU
MEDIA ELEKTRONIK LAIN

2
1.1 Pasal 77 UU 40/2007

(1) Selain penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal


76, RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi,
video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya yang
memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan
mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat.
(2) Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan
adalah persyaratan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini
dan/atau sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan.
(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dihitung
berdasarkan keikutsertaan peserta RUPS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1).
(4) Setiap penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dibuatkan risalah rapat yang disetujui dan
ditandatangani oleh semua peserta RUPS.
Penjelasan Pasal 77
Ayat (1) Cukup jelas.
Ayat (2) Cukup jelas.
Ayat (3) Cukup jelas.
Ayat (4) Yang dimaksud dengan “disetujui dan ditandatangani” adalah disetujui dan ditandatangani secara fisik atau secara elektronik.

3
1.2 PENGERTIAN
TELEKONFERENSI, VIDEO KONFERENSI &
MEDIA ELEKTRONIK LAIN

• Telekonferensi, dalam telekomunikasi, merupakan pertemuan berbasis elektronik secara


langsung (live) di antara dua atau lebih partisipan manusia atau mesin yang dihubungkan dengan
sistem telekomunikasi yang biasanya berupa saluran telepon. Penggunaan telekonferensi memiliki
kelebihan efektivitas biaya dan waktu. https://id.m.wikipedia.org)

• Konferensi Video (Videoconference) adalah seperangkat teknologi telekomunikasi


interaktif yang memungkinkan dua pihak atau lebih berbeda dapat berinteraksi melalui pengiriman
dua arah audio dan video secara bersamaan. https://id.m.wikipedia.org)

• Audio Conference atau disebut juga Conference Call adalah percakapan dua atau lebih
partisipan dengan menggunakan fasilitas telepon dimana komunikasi yang terjadi hanya dalam
bentuk suara (audio). https://www.kongkow.com

• Claud Video Conferencing atau Claud Meeting yaitu video conference dengan
menggunakan perangkat laptop/komputer biasa dan koneksi internet yang bagus.
https://www.kongkow.com

• Web Conference/Webinars adalah fasilitas telekonferensi interaktif yang menawarkan data


stream (aliran data) lebih lengkap dimana partisipan dapat berkomunikasi secara simultan
menggunakan teks, suara, video hingga berbagi file (file sharing) atau melakukan slide
prensentation.
– Untuk menjalankan web conference biasanya menggunakan aplikasi (sofware) khusus yang disediakan oleh provider web
conference dengan cara berlangganan atau memanfaatkan teknologi internet TCP/IP CONECTION. Berbeda dengan video
conference, untuk melakukan web conference cukup menggunakan perangkat komputer yang dilengakapi dengan perangkat
multimedia yang memadai seperti webcam, microphone dan speaker, serta koneksi internet. https://www.kongkow.com
4
1.3 TEMPAT PENYELENGGARAAN RUPS

Pasal 76
(1) RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan
melakukan kegiatan usahanya yang utama sebagaimana ditentukan dalam
anggaran dasar.
(2) RUPS Perseroan Terbuka dapat diadakan di tempat kedudukan bursa di mana
saham Perseroan dicatatkan.
(3) Tempat RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus terletak di
wilayah negara Republik Indonesia.
(4) Jika dalam RUPS hadir dan/atau diwakili semua pemegang saham dan semua
pemegang saham menyetujui diadakannya RUPS dengan agenda tertentu, RUPS
dapat diadakan di manapun dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3).
Penjelasan Pasal 76 ayat (4) :
Yang dimaksud dengan “ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)” adalah RUPS harus diadakan di wilayah
negara Republik Indonesia.

(5) RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat mengambil keputusan jika
keputusan tersebut disetujui dengan suara bulat.

5
1.4 PEMANGGILAN RUPS

Pasal 82
(1) Pemanggilan RUPS dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum tanggal RUPS diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan
tanggal RUPS.
Penjelasan Pasal 82 ayat (1) :
“Jangka waktu 14 (empat belas) hari” adalah jangka waktu minimal untuk memanggil rapat. Oleh karena itu, dalam
anggaran dasar tidak dapat menentukan jangka waktu lebih singkat dari 14 (empat belas) hari kecuali untuk rapat
kedua atau rapat ketiga sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.

(2) Pemanggilan RUPS dilakukan dengan Surat Tercatat dan/atau dengan iklan dalam Surat Kabar.
(3) Dalam panggilan RUPS dicantumkan tanggal, waktu, tempat, dan mata acara rapat disertai
pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor Perseroan
sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan.
(4) Perseroan wajib memberikan salinan bahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada
pemegang saham secara cuma-cuma jika diminta.
(5) Dalam hal pemanggilan tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2), dan panggilan tidak sesuai dengan ketentuan ayat (3), keputusan RUPS tetap sah
jika semua pemegang saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan
keputusan tersebut disetujui dengan suara bulat.

6
1.5 RISALAH RUPS & PENANDATANGANAN (1)
Pasal 90 (UU 40/2007)
(1) Setiap penyelenggaraan RUPS, risalah RUPS wajib dibuat dan
ditandatangani oleh ketua rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang
pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.
Penjelasan Pasal 90 ayat (1) :
Penandatanganan oleh ketua rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh
peserta RUPS dimaksudkan untuk menjamin kepastian dan kebenaran isi risalah RUPS tersebut.

(2) Tanda tangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak disyaratkan
apabila risalah RUPS tersebut dibuat dengan akta notaris.

Pasal 91 (UU 40/2007)


Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar
RUPS dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui
secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan.
Penjelasan Pasal 91 :
Yang dimaksud dengan “pengambilan keputusan di luar RUPS” dalam praktik dikenal dengan usul keputusan yang diedarkan (circular
resolution). Pengambilan keputusan seperti ini dilakukan tanpa diadakan RUPS secara fisik, tetapi keputusan diambil dengan cara mengirimkan
secara tertulis usul yang akan diputuskan kepada semua pemegang saham dan usul tersebut disetujui secara tertulis oleh seluruh pemegang
saham. Yang dimaksud dengan “keputusan yang mengikat” adalah keputusan yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan keputusan
RUPS.

7
1.5 RISALAH RUPS & PENANDATANGANAN (2)
Pasal 46 (UU 30/2004)
(1) Apabila pada pembuatan pencatatan harta kekayaan atau berita acara
mengenai suatu perbuatan atau peristiwa, terdapat penghadap yang :
a. menolak membubuhkan tanda tangannya; atau
b. tidak hadir pada penutupan akta, sedangkan penghadap belum
menandatangani akta tersebut, hal tersebut harus dinyatakan dalam
akta dan akta tersebut tetap merupakan akta otentik.
(2) Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus dinyatakan
dalam akta dengan mengemukakan alasannya.
Penjelasan Pasal 46 :
Cukup jelas

8
1.5.1
Dibawah
Tangan
Risalah/
Berita Acara

RUPS
Akta
Notaris
RUPS RUPS
Tahunan Luar Biasa

Tanda Tangan Tinta Basah


Tanda Tanda Tangan Elektronik
Tangan Tanda Tangan Stempel/Cap

9
1.5.2 TANDA TANGAN ELEKTRONIK
(Ps. 11 & Ps. 12) UU 11/2008 jo Ps. 52 s/d Ps. 58 PP 82/2012)

Penyelenggara Tanda Pendukung Layanan Tanda


Tangan Elektronik Tangan Elektronik

Data Pembuat
Tanda Tangan Elektronik

Tanda Tangan Elektronik

Tanda Tangan Elektronik Tanda Tangan Elektronik


Tersertifikasi Tidak Tersertifikasi

Dibuat dengan menggunakan jasa Dibuat tanpa menggunakan jasa


Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Penyelenggara Sertifikasi Elektronik

Dibuktikan dengan Sertipikat Elektronik

10
1.5.3
SISTEM VERIFIKASI ONLINE (SIVION)
UNTUK PENDAFTARAN TANDA TANGAN DIGITAL/ELEKTRONIK TERSERTIFIKASI.
(Penerapan Ketentuan Hukum tentang Tanda Tangan Elektronik/Digital Berdasarkan UU ITE)

Bagi Anda yang ingin mendaftarkan untuk memperoleh tanda tangan digital dapat mendaftarkan diri Anda
pada laman https://www.sivion.id. Diperlukan hanya 6 langkah dan tanda tangan digital milik Anda sudah
dapat Anda unduh. Berikut langkah-langkahnya :
1. Pemohon Sertifikat Digital mendaftarkan data pribadinya ke Registration Authority (RA) secara off line
atau melalui website RA. Data yang diperlukan untuk mendaftar pada website sivion hanyalah Nomor
Induk Kependudukan (NIK), Nama Lengkap beserta alamat email.
2. Pemohon dapat membuat pasangan kuncinya sendiri atau menggunakan aplikasi yang disediakan oleh
website Certification Authority (CA), seperti yang dilakukan pada website pendaftaran sertifikat pada
website sivion
3. Apabila verifikasi merupakan syarat permohonan sertifikat, maka pemohon datang membawa KTP ke
loket RA beserta kunci publik miliknya dalam bentuk certificate signing request (CSR) kepada RA untuk
diterbitkan sertifikat digitalnya oleh CA. Proses CSR otomatis dilakukan pada website sivion ini
4. CA menerbitkan Sertifikat Digital secara online kepada user. Dengan cara user diberikan link khusus
(beserta user name dan password) untuk download file .p12 yang berisi (sertifikat digital, pasangan
kunci dan PIN) melalui email user. File .p12 hanya bisa sekali diunduh.
5. User wajib menjaga baik-baik file .p12 tersebut karena file tersebut adalah identitas dirinya di dunia
digital. Kegagalan menjaga file .p12 dapat berakibat hukum bagi pemilik sertifikat digital.
6. CA mengirimkan Sertifikat Digital (file .p12) kepada tiap pemohon secara online agar diunduh.

• Mari kita mulai penggunaan tanda tangan digital agar dokumen elektronik yang saat ini sering kita gunakan menjadi sah
dan memiliki kekuatan hukum.

11
1.5.4
SYARAT SAHNYA TANDA TANGAN ELEKTRONIK
(Ps. 11 ayat (1) UU 11/2008 jo Ps. 52 s/d Ps. 58 PP 82/2012)

a. Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya kepada Penanda Tangan;
b. Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses penandatanganan elektronik
hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan;
c. segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah waktu
penandatanganan dapat diketahui;
d. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan Tanda Tangan Elektronik
tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;
 berlaku sepanjang Tanda Tangan Elektronik digunakan untuk menjamin integritas Informasi Elektronik.
e. terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa Penanda Tangannya; dan
f. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah memberikan
persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait.
Ps. 55 ayat (3) : Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik harus memenuhi ketentuan:
a. seluruh proses pembuatan Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik dijamin keamanan dan kerahasiaannya oleh Penyelenggara Tanda
Tangan Elektronik atau Pendukung Layanan Tanda Tangan Elektronik;
b. jika menggunakan kode kriptografi, Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik harus tidak dapat dengan mudah diketahui dari data verifikasi
Tanda Tangan Elektronik melalui penghitungan tertentu, dalam kurun waktu tertentu, dan dengan alat yang wajar;
c. Data Pembuatan Tanda Tangan Elektronik tersimpan dalam suatu media elektronik yang berada dalam penguasaan Penanda Tangan; dan
d. data yang terkait dengan Penanda Tangan wajib tersimpan di tempat atau sarana penyimpanan data, yang menggunakan sistem terpercaya
milik Penyelenggara Tanda Tangan Elektronik atau Pendukung Layanan Tanda Tangan Elektronik yang dapat mendeteksi adanya perubahan
dan memenuhi persyaratan:
1. hanya orang yang diberi wewenang yang dapat memasukkan data baru, mengubah, menukar, atau mengganti data;
2. informasi identitas Penanda Tangan dapat diperiksa keautentikannya; dan
3. perubahan teknis lainnya yang melanggar persyaratan keamanan dapat dideteksi atau diketahui oleh penyelenggara.

12
PERATURAN HUKUM TENTANG
INFORMASI & TRANSAKSI ELEKTRONIK
YANG TERKAIT DENGAN
RUPS TELE/VIDEO KONFERENSI ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAIN
(UU 11/2008 & UU 19/2016, PP 82/2012)

A. TANDA TANGAN ELEKTRONIK


B. PENYELENGGARAAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
C. SERTIFIKASI ELEKTRONIK

13
1.6

• UU ITE (UU 11/2008 & UU 19/2016)


– Pengertian dalam ITE Ps. 1
– Tanda Tangan Elektronik Ps. 11 & Ps. 12

• PP 82/2012
– Pengertian dalam ITE Ps. 1
– Tanda Tangan Elektronik Ps. 52 s/d Ps. 58
– Penyelenggaraan Sertifikasi Elektronik Ps. 59 s/d Ps. 64
– Penyelenggaraan Transaksi Elektronik Ps. 40 s/d Ps. 51

14
UU 40/2007 (UU PT)

KETENTUAN TENTANG
KORUM TERHADAP RUPS

15
1.7 KORUM RUPS
1. KORUM RUPS Tahunan, pemindahan hak atas saham, perubahan direksi & komisaris, perbuatan hkm
yg berkaitan dgn kepemilkaan shm calon pendiri sblm perseroan didirikan, perbuatan hkm atas nama
perseroaan yg blm memperoleh status bdn hkm
pasal 86, 12 jo 13, 14 = R 1 : > 1/2, R 2 : > 1/3 & Kpts > 1/2, R 3 : PN & Kpts > 1/2

2. KORUM RUPS Perubahan anggaran dasar, kompensasi hak tagih dgn setoran shm, pembelian kembali
shm oleh perseroan, penambahan mdl dsr, pengurangan mdl)
pasal 88, 35, 38, 42, 44 = R 1 : > 2/3, R 2 : > 3/5 & Kpts < 2/3, R 3 : PN & Kpts < 2/3

3. KORUM RUPS => Pengambilalihan, pemisahan, penggabungan, peleburan, permohonan agar


perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya & pembubaran = pasal 88)
=> mengalihkan/menjaminkan 50 % kekayaan bersih pasal 102
R 1 : > 3/4, R 2 : > 2/3 Kpts < 3/4, R 3 : PN & Kpts < 3/4

4. KORUM RUPS Penambahan Modal Ditempatkan & Disetor


Pasal 42 (2) = R : > ½, Kpt : > ½ atau mayoritas

5. KORUM RUPS Telekonferen/Video Telekonferen/Media Elektronik lainnya


pasal 77 ayat (2) & ayat (3) = Ikuti Korum no. 1, 2, 3 & no. 4 + dibawah tangan semua ttd

16
1. SAHNYA RUPS MENURUT UU PT

2. SYARAT SAHNYA RUPS TELE KONFERENSI,


VIDEO KONFERENSI & MEDIA ELEKTRONIK LAIN
(Ps. 77 UU PT)

3. CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMEGANG


SAHAM & RISALAH KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM
MENURUT UU PT

17
1.8 SAHNYA RUPS MENURUT UU PT
Max 6 bulan setelah
Surat Undangan RUPS Tahunan (Ps 78)
tahun buku berakhir
RUPS :
1. Tanggal RUPS Luar Biasa (Ps 78 (4))
Pemberitahuan
2. Waktu
Rencana RUPS
14 hari 3. Tempat
RUPS Konvensional (Ps 75 s/d Ps 91)
4. Mata acara
5. Bahan/materi RUPS
RUPS Tele konferensi, Video Konferensi &
Pemohon
Media Elektronik lain (Ps 77)
RUPS 14 hari dgn tidak
memperhitungkan
15 hari (Ps 79 (5) jo (7))
tgl panggilan & tgl RUPS

1. Pencocokan kehadiran pemegang saham dengan


Daftar Pemegang Saham (DPS)
1. Pemegang Bila
Direksi/Komisaris -Diumumkan di 2. Pembukaan dan penetapan pimpinan RUPS (Direksi /
Saham
tidak melakukan koran (PT Tbk) Komisaris / Pemegang Saham)
Min 10%
2. Direksi pemanggilan RUPS
-dikirim dg surat 3. Pengesahan Korum RUPS oleh Pimpinan/Ketua RUPS
3. Komisaris
tercatat kepada :
4. Pemberitahuan proses dan prosedur dan hal-hal lain
Ketua Pengadilan
1.Pemegang Saham yang terkait dengan penyelenggaraan RUPS sesuai
Negeri 2.Direksi ketentuan UU PT dan AD PT oleh pimpinan RUPS
Penyelenggara 3.Komisaris
menetapkan
RUPS
pemberian ijin 5. Pembacaan dan pengambilan keputusan acara RUPS
penyelenggaraan
RUPS (Ps 80) 6. Pembahasan materi / bahan yang akan diputus dalam
Dapat diabaikan bila RUPS RUPS
1. Direksi
dihadiri oleh 100 %
2. Komisaris
Pemegang saham 7. Pengambilan keputusan materi/bahan yang dibahas
3. Pemegang
dalam RUPS
Saham
8. RUPS DITUTUP

9. Tanda tangan Notulen/Risalah RUPS


(Ps. 90 UUPT jo Ps 44, Ps. 45, 46 UUJN)
18
1.9 SYARAT SAHNYA RUPS TELE KONFERENSI,
VIDEO KONFERENSI & MEDIA ELEKTRONIK LAIN (Ps. 77)
1. RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media
elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS “saling melihat dan mendengar
secara langsung serta berpartisipasi” dalam rapat.

2. Persyaratan “kuorum” dan “persyaratan pengambilan keputusan” RUPS dapat juga dilakukan
melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya adalah
persyaratan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini dan/atau sebagaimana diatur
dalam anggaran dasar Perseroan.

3. Persyaratan “kuorum” dan “persyaratan pengambilan keputusan” dihitung berdasarkan


keikutsertaan peserta RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video
konferensi, atau sarana media elektronik lainnya.

4. Setiap penyelenggaraan RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video
konferensi, atau sarana media elektronik lainnya harus dibuatkan risalah rapat yang disetujui
dan ditandatangani oleh semua peserta RUPS.
Penjelasan Pasal 77 ayat (4) :
Yang dimaksud dengan “disetujui dan ditandatangani” adalah disetujui dan ditandatangani secara fisik atau
secara elektronik.
19
1.10 CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM &
RISALAH KEPUTUSAN PEMEGANG SAHAM MENURUT UU PT
Pemegang Saham
(Ps. 75 s/d Ps. 91)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Keputusan Pemegang Saham


Diluar RUPS (Ps. 91)
RUPS (Ps. 75 s/d Ps. 91) RUPS (Ps. 77)
Non Tele/Video Konferensi Tele/Video Konferensi
Keputusan Pemegang Saham
(Circular Resolution of Shareholder)
Disetujui & ditandatangani
oleh :
Risalah Rapat (Ps. 77 ayat 4)
Semua peserta RUPS Semua pemegang saham harus menyetujui dan
menandatangani Keputusan Pemegang Saham
(Ps. 91)

Risalah Rapat Risalah Rapat


Akta Notaris Dibawah tangan
Tanda Tangan

Tandatangan tidak Ditandatangani oleh : Tandatangan secara Fisik


(Ps. 90 ayat 1)
disyaratkan (Penjelasan Ps. 77 ayat 4 UU PT)
1. Ketua Rapat, dan
(Ps. 90 ayat 2) 2. min 1 org pemegang Tandatangan Elektronik
saham yang ditunjuk (Penjelasan Ps. 77 ayat 4 UU PT)
dari dan oleh peserta
RUPS Tandatangan Stempel/Cap
(praktek & internasional) 20
UUJN
(UU 30/2004 & UU 2/2014)

KETENTUAN YANG TERKAIT DENGAN


RUPS TELE/VIDEO TELEKONFERENSI ATAU
MEDIA ELEKTRONIK LAINNYA

21
1.11

1. Notaris Ps. 1 angka 1 & Ps. 15 UU


2. Kewajiban Notaris Ps. 16 ayat (1), ayat (2), ayat (6), ayat (7), ayat (8), ayat (9),
ayat (10), & ayat (11)
3. Akta Notaris Ps. 38, Ps. 39, Ps. 40, Ps. 41, Ps. 42, Ps. 43, Ps. 44, Ps. 45, Ps. 46, Ps.
47, Ps. 48, Ps. 49, Ps. 50, &Ps. 51
4. Penghadap Dalam Akta Notaris Ps. 36
5. Saksi Dalam Akta Notaris Ps. 40
6. Sanksi Terhadap Ketentuan Tentang Akta Notaris, Penghadap Dalam Akta
Notaris & Saksi Dalam Akta Notaris Ps. 41
7. Penulisan Akta Notaris Ps. 42
8. Bahasa Dalam Akta Notaris Ps. 43
9. Kuasa Penghadap Dalam Penandatanganan Akta Notaris Ps. 47
10. Perubahan Dalam Akta Notaris Ps. 48, Ps. 49 & Ps. 50
11. Pembetulan Terhadap Akta Notaris Ps. 51
12. Tanda Tangan Dalam Akta Notaris Ps. 44, Ps. 45, & Ps. 46
13. Surat/Akta Kuasa Dalam Akta Notaris Ps. 47
22
KESIMPULAN
TENTANG
SAHNYA PENYELENGGARAAN & PEMBUATAN
NOTULEN ATAU AKTA RISALAH/BERITA ACARA
RUPS TELE/VIDEO KONFERENSI ATAU
MEDIA ELEKTRONIK LAINNYA

(DALAM DIAGRAM GAMBAR)

23
1.12 RUPS
TELE/VIDEO KONFERENSI ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAIN
UU ITE
11/2008 & 19/2016
Penyelengaraan RUPS

RUPS RUPS Tahunan


UU 40/2007
Tele/Video Konferensi &
UU 40/2007 UU 40/2007 Media Elektronik lain RUPS Luar Biasa
Permohonan Pemberitahuan &
RUPS Undangan RUPS RUPS

1. Pemegang Saham Surat Undangan Notulen RUPS Akta PKR


Min 10% RUPS : UU ITE Dibawah Tangan RUPS
2. Direksi 1. Tanggal 11/2008 & 19/2016
3. Komisaris 2. Waktu Penyelenggaraan RUPS UUJN
3. Tempat & Tanda Tangan Risalah 30/2004 & 2/2014
4. Mata acara RUPS Akta
5. Bahan/materi Risalah/Berita
UUJN Acara RUPS
Penyelenggara RUPS -Diumumkan di koran (PT Tbk) 30/2004 & 2/2014
1. Direksi -dikirim dg surat tercatat kepada :
2. Komisaris 1. Pemegang Saham
3. Pemegang Saham 2. Direksi
3. Komisaris Tanda tangan Notulen/Risalah RUPS
Ps. 77 jo Ps.90 UUPT jo
Ps. 44, Ps. 45, Ps. 46 UUJN jo
Ps. 11, Ps. 12 UU 11/2008 + Ps. 52 s/d Ps. 58 PP 82/2012

24
2. CONTOH DRAFT AKTA
RISALAH RAPAT/BERITA ACARA RAPAT
RUPS
TELE/VIDEO KONFERENSI
ATAU MEDIA ELEKTRONIK LAIN

25
CONTOH AKTA RUPS TELE/VIDEO KONFERENSI
BERITA ACARA/RISALAH
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
LUAR BIASA/TAHUNAN
PT .....................
Nomor : ........

-Pada hari ini, jam ….. (……..) Waktu Indonesia ……., hari ……. , tanggal ….. , bulan …… , tahun …..
-atas permintaan Direksi dari perseroan terbatas : PT. …………….. , berkedudukan di …… , dan pada saat ini
berkantor di
.
.
(selanjutnya disebut "Perseroan"), yang anggaran dasar dan pengubahan-pengubahannya berturut-turut
termaktub dalam :
.
.
.
-Pada Rapat ini hadiri secara fisik dan melalui media telekonferensi/video konferensi/media elektronik lain ....
(uraikan cara tele/video konferensi atau media elektronik lain yang dipergunakan dalam Rapat) dan oleh
karena itu berada dihadapan saya, Notaris, dengan dihadiri oleh para saksi yang sama, yang dikenal oleh saya,
Notaris, dan nama-namanya akan disebut pada bagian akhir akta ini :

26
l. Hadir secara fisik :
A. Direksi Perseroan :
1. Tuan ......
selaku Direktur Utama Perseroan;
2. Tuan ......
selaku Direktur Perseroan;
B. Komisaris Perseoan :
1. Tuan ......
selaku Direktur Utama Perseroan;
2. Tuan ......
selaku Direktur Utama Perseroan;
C. Pemegang Saham
1. Nyonya ....
selaku pemegang .... saham;
2. Nona ....
selaku pemegang .... saham;
II. Hadir melalui media telekonferensi/video konferensi/media elektronik lainnya .... :
-Pemegang Saham :
1. Tuan .....
-selaku pemegang .... saham;
2. Nyonya ....
-selaku pemegang ..... saham.
...... dst ......

27
-tuan ………….. tersebut di atas bertindak dalam jabatannya selaku …………………………………….. Perseroan, sesuai
dengan ketentuan yang termaktub dalam pasal …… ayat …. Anggaran Dasar Perseroan membuka dan
memimpin Rapat ini dan mengucapkan selamat datang serta terima kasih kepada para hadirin atas
kesediannya untuk hadir dalam Rapat ini dan selanjutnya menyatakan kepada Rapat sebagai :

A. Bahwa untuk Rapat ini telah dilakukan panggilan terlebih dahulu oleh Direksi Perseroan kepada seluruh
pemegang saham Perseroan, yaitu kepada :
1. Tuan ….. , selaku pemengang ……… saham tersebut diatas dengan bukti pengiriman nomor …….. ,
tanggal …………. , yang dikeluarkan oleh ………….. , dan bukti penerimaan tanggal ………………………….
(nomor ……….) ;
2. Nyonya ….. , selaku pemengang ………. saham tersebut diatas dengan bukti pengiriman nomor …….. ,
tanggal …………. , yang dikeluarkan oleh ………….. , dan bukti penerimaan tanggal ………………………….
(nomor ……….) ;
3. Nona ….. , selaku pemengang ………. saham tersebut diatas dengan bukti pengiriman nomor …….. ,
tanggal …………. , yang dikeluarkan oleh ………….. , dan bukti penerimaan tanggal ………………………….
(nomor ……….) ;
4. Tuan ….. , selaku pemengang ………. saham tersebut diatas dengan bukti pengiriman nomor …….. ,
tanggal …………. , yang dikeluarkan oleh ………….. , dan bukti penerimaan tanggal ………………………….
(nomor ……….) ;
yang asli bukti-bukti pengiriman surat melalui perusahaan jasa pengiriman tersebut telah diperlihatkan
kepada saya, Notaris, dan kemudian telah dikembalikan oleh saya, Notaris kepada Perseroan, dan foto
kopinya telah diserahkan kepada saya, Notaris dan telah pula saya, Notaris cocokkan dengan aslinya yang
terbukti telah sesuai dengan aslinya yang diperlihatkan kepada saya, Notaris, dan kemudian foto kopinya
tersebut dijahitkan pada minuta akta ini, dan surat undangan dan panggilan Rapat tersebut yang berbunyi
sebagai berikut :

28
B. Bahwa sesuai Daftar Hadir dalam Rapat ini, yang dijahitkan pada minuta akta ini, telah :
1. hadir secara fisik dalam Rapat dihadapan saya, Notaris dengan sah sebanyak ……. saham atau sebesar
………. persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan hingga saat ini, yakni
berjumlah ………. saham dengan nilai nominal Rp. ………………..….. setiap saham dengan hak suara;
2. hadir melalui media telekonferensi/video konferensi/sarana elektronik .... dalam Rapat dihadapan
saya, Notaris dengan sah sebanyak ……. saham atau sebesar ………. persen dari seluruh saham yang
telah dikeluarkan oleh Perseroan hingga saat ini, yakni berjumlah ………. saham dengan nilai nominal
Rp. ………………..….. setiap saham dengan hak suara
dan telah sesuai dengan Daftar Pemegang Saham (Shareholders List) yang ada dalam Perseroan, yang
salinan Daftar Pemegang Saham tersebut diserahkan kepada saya, Notaris dan dijahitkan pada minuta akta
ini, hal ini terbukti dengan Daftar Hadir Rapat yang telah ditanda tangani oleh para pemegang saham
dan/atau wakilnya yang sah, yang aslinya dijahitkan pada minuta akta ini, dan karenanya sesuai dengan
ketentuan :
-Pasal …. ayat … juncto pasal …. ayat … Anggaran Dasar Perseroan, juncto
-pasal …. ayat … juncto pasal 77 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas,
maka Rapat ini adalah sah untuk diselenggarakan dan dapat mengambil keputusan yang sah dan
mengikat.
-Saham-saham Perseroan hingga saat ini belum pernah dicetak dan karenanya tidak diperlihatkan kepada saya,
Notaris, akan tetapi Ketua Rapat menjamin sepenuhnya bahwa susunan pemegang saham Perseroan dan
kepemilikan saham-saham yang termuat dalam Daftar Pemegang Saham (Shareholders List) Perseroan dan
salinan Daftar Pemegang Saham yang diserahkan kepada saya, Notaris dan dijahitkan pada minuta akta ini dan
Daftar Hadir dalam Rapat ini, yang aslinya dijahitkan pada minuta akta ini adalah benar dan sesuai dengan
Daftar Pemegang Saham (Shareholders List) Perseroan.
Catatan : BILA SAHAM SUDAH DICETAK
-Saham-saham Perseroan telah dicetak dalam bentuk saham kolektif sebanyak ……. lembar saham kolektif dan telah diperlihatkan
kepada saya, Notaris, selanjutnya Ketua Rapat dan saya, Notaris, mencocokan saham-saham tersebut dengan data saham dalam
Perseroan dan Daftar Pemegang Saham Perseroan, dan Ketua Rapat menjamin sepenuhnya bahwa :
1. Surat-surat saham yang diperlihatkan adalah benar dan sah;
2. Surat-surat saham yang diperlihatkan tersebut adalah sesuai dengan susunan pemegang saham Perseroan dan kepemilikan
saham-saham yang termuat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan salinan Daftar Pemegang Saham yang diserahkan
kepada saya, Notaris dan dijahitkan pada minuta akta ini,
3. Daftar Hadir pemegang saham dalam Rapat ini, yang aslinya dijahitkan pada minuta akta ini adalah benar dan sesuai dengan
Daftar Pemegang Saham Perseroan.

29
-Selanjutnya Ketua Rapat menyatakan bahwa acara dalam Rapat ini, sebagaimana tercantum dalam surat
panggilan tersebut adalah :
.
-selanjutnya Ketua Rapat memberitahukan kepada Rapat, bahwa sehubungan dengan acara Rapat, hal-hal yang
akan menjadi pembahasan dalam acara Rapat adalah :
1. …….
2. …….

-Ketua Rapat mempersilahkan Direksi Perseroan untuk menjelaskan segala sesuatu sehubungan dengan acara
Rapat tersebut.
-Setelah Direksi Perseroan menjelaskan seperlunya segala hal yang berhubungan dengan acara Rapat,
selanjutnya dilakukan pembicaraan seperlunya oleh para pemegang saham Perseroan.

-Ketua Rapat setelah mendengarkan pembicaraan seperlunya dari para pemegang saham Perseroan
mengusulkan kepada Rapat untuk mengesahkan acara Rapat sebagaimana tersebut di atas, dan kemudian para
pemegang saham Perseroan yang hadir dalam Rapat mengesahkan acara Rapat dengan suara bulat.

-Selanjutnya Ketua Rapat menyatakan bahwa karena keputusan atas acara Rapat tersebut telah disetujui oleh
para pemegang saham Perseroan yang hadir dalam Rapat dengan
.
Pengambilan Keputusan Rapat dilakukan dengan :
. 1. Musyawarah untuk mufakat, atau
2. Pemungutan suara (Voting).

30
-Maka sesuai ketentuan :
-Pasal …. ayat … juncto pasal …. ayat … Anggaran Dasar Perseroan, juncto
-pasal …. ayat … juncto pasal 77 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas,
untuk keputusan tersebut adalah sah dan mengikat sehingga acara Rapat ini adalah sebagai berikut :
1. …..
2. …..

-Ketua Rapat langsung melakukan pembahasan tentang acara Rapat ini dan mempersilahkan kepada para
pemegang saham untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan terhadap acara Rapat ini,
-Ketua Rapat mempersilahkan Direksi Perseroan untuk menjelaskan segala sesuatu sehubungan dengan acara
Rapat ini.
-Setelah Direksi Perseroan memberi penjelasan perihal acara Rapat kepada para pemegang saham Perseroan,
kemudian dilakukan pembicaraan seperlunya oleh para pemegang saham Perseroan, selanjutnya Ketua Rapat
setelah mendengarkan pembicaraan seperlunya dari para pemegang saham Perseroan mengusulkan kepada
Rapat untuk menyetujui acara Rapat;

-Setelah dilakukan pembicaraan seperlunya para pemegang saham Perseroan, Ketua Rapat mengusulkan bunyi
naskah keputusan Rapat ini terhadap acara Rapat adalah sebagai berikut :
1. ……
2. ……

31
-Terhadap usulan naskah keputusan Rapat terhadap acara Rapat, Ketua Rapat mempersilahkan para pemegang
saham Perseroan untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan dan setelah dilakukan pembicaraan
seperlunya terhadap naskah keputusan Rapat terhadap acara Rapat, para pemegang saham Perseroan yang
hadir dalam Rapat dengan
Pengambilan Keputusan Rapat dilakukan dengan :
. 1. Musyawarah untuk mufakat, atau
. 2. Pemungutan suara (Voting).

-Oleh karena usulan naskah keputusan acara Rapat telah disetujui dan disepakati oleh para pemegang saham
Perseroan yang hadir dalam Rapat dengan
Pengambilan Keputusan Rapat dilakukan dengan :
. 1. Musyawarah untuk mufakat, atau
. 2. Pemungutan suara (Voting).

-Sesuai ketentuan :
-Pasal …. ayat … juncto pasal …. ayat … Anggaran Dasar Perseroan, juncto
-pasal …. ayat … juncto pasal 77 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas,
keputusan Rapat ini telah memenuhi kuorum yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka keputusan Rapat ini atas naskah
keputusan Rapat adalah sah dan mengikat, dan keputusan Rapat ini terhadap acara Rapat adalah berbunyi
sebagai berikut :
1. ………..
2. ………..
.
-Oleh karena tidak ada hal-hal lain yang perlu dibicarakan dalam Rapat ini, maka Ketua Rapat menutup Rapat
ini pada jam ……………………….. Waktu Indonesia Barat.

32
Minuta akta RUPS Tele/Video Konferensi/Media Elektronik lainnya
“ditandatangani oleh pemegang saham (tandatangan elektronik)”

-Maka saya, Notaris, membuat berita acara ini untuk dipergunakan dimana diperlukan.
-Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris.
DEMIKIANLAH AKTA INI
-Telah dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, kepada para penghadap tersebut di atas dan para saksi
tersebut di bawah ini, baik secara langsung maupun secara telekonferensi/video konferensi/media elektronik
lainnya ...... , pada jam, hari, tanggal, bulan dan tahun, sebagaimana tersebut pada awal akta;
-Setelah dibacakan oleh saya, Notaris, maka akta ini ditanda-tangani oleh :
1. para penghadap tuan ..... dan nona ..... tersebut di atas dengan membubuhkan tandatangannya secara fisik
pada minuta akta ini;
2. para penghadap tuan ..... dan nyonya ..... tersebut di atas dengan membubuhkan tandatangannya secara
elektronik yang dijahitkan pada minuta akta ini;
para saksi tersebut dibawah ini dan saya, Notaris, dan penandatangan akta ini dilakukan di .........
-Pada saat akta ini dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, dan ditandatangani serta dihadiri oleh para
saksi, yaitu :
1. ..........
2. ..........

-Selain ditandatangani pada minuta akta ini akan dijahitkan pula teraan sidik jari tangan kanan dan tangan
kiri, penghadap tersebut di atas untuk memenuhi ketentuan pasal 16 ayat 1 huruf c Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2014 pada lembar khusus yang disediakan untuk itu;
-Dilangsungkan dengan

33
Minuta akta RUPS Tele/Video Konferensi/Media Elektronik lainnya
“tidak ditandatangani oleh pemegang saham yang hadir dengan Tele/Video Konferensi”

-Maka saya, Notaris, membuat berita acara ini untuk dipergunakan dimana diperlukan.
-Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris.
DEMIKIANLAH AKTA INI
-Telah dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, kepada para penghadap tersebut di atas dan para saksi
tersebut di bawah ini, baik secara langsung maupun secara telekonferensi/video konferensi/media elektronik
lainnya ...... , pada jam, hari, tanggal, bulan dan tahun, sebagaimana tersebut pada awal akta;
-Setelah dibacakan oleh saya, Notaris, maka akta ini ditanda-tangani oleh :
-para penghadap tuan ..... dan nona ..... tersebut di atas dengan membubuhkan tandatangannya secara fisik
pada minuta akta ini;
Akan tetapi para penghadap tuan ..... dan nyonya ..... tersebut di atas tidak membubuhkan tandatangannya
pada minuta akta ini, dikarenakan ...................................... ....... ;
para saksi tersebut dibawah ini dan saya, Notaris, dan penandatangan akta ini dilakukan di .........
-Pada saat akta ini dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, dan ditandatangani serta dihadiri oleh para
saksi, yaitu :
1. ..........
2. ..........

-Selain ditandatangani pada minuta akta ini akan dijahitkan pula teraan sidik jari tangan kanan dan tangan
kiri, penghadap tersebut di atas untuk memenuhi ketentuan pasal 16 ayat 1 huruf c Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2014 pada lembar khusus yang disediakan untuk itu;
-Dilangsungkan dengan

34
Minuta akta RUPS Tele/Video Konferensi/Media Elektronik lainnya
“tidak ditandatangani oleh pemegang saham”.

-Maka saya, Notaris, membuat berita acara ini untuk dipergunakan dimana diperlukan.
-Para penghadap telah dikenal oleh saya, Notaris.
DEMIKIANLAH AKTA INI
-Telah dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, kepada para penghadap tersebut di atas dan para saksi
tersebut di bawah ini, baik secara langsung maupun secara telekonferensi/video konferensi/media elektronik
lainnya ...... , pada jam, hari, tanggal, bulan dan tahun, sebagaimana tersebut pada awal akta;
-Setelah dibacakan oleh saya, Notaris, maka akta ini ditanda-tangani oleh :
para penghadap tersebut di atas, dikarenakan para penghadap telah meninggalkan ruang Rapat pada saat
selesainya Rapat ini.
para saksi tersebut dibawah ini dan saya, Notaris, dan penandatangan akta ini dilakukan di .........
-Pada saat akta ini dibacakan dan dijelaskan oleh saya, Notaris, dan ditandatangani serta dihadiri oleh para
saksi, yaitu :
1. ..........
2. ..........

-Selain ditandatangani pada minuta akta ini akan dijahitkan pula teraan sidik jari tangan kanan dan tangan
kiri, penghadap tersebut di atas untuk memenuhi ketentuan pasal 16 ayat 1 huruf c Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2014 pada lembar khusus yang disediakan untuk itu;
-Dilangsungkan dengan

35
PENDAFTARAN
TANDA TANGAN ELEKTRONIK
COPY DARI HTTP ://WWW.SIVION.ID
SISTEM VERIFIKASI ONLINE - MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

36
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

A. Registrasi Sertifikat Elektronik pada


RA Kominfo
Wajib memiliki NIK dan e-mail

B u k a a p l i k a s i b r o w s e r  k e t i k k a n a l a m a t  h t t p s : / / r a k o m i n f o . r o o t ca . o r . i d /
1

Apabila anda belum memiliki


akun maka klik daftar pada
laman tersebut

2 Pendaftara n

Lakukan pendaftaran dengan


memasukkan NIK, nama
lengkap, serta e-mail yang
anda gunakan.

37
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

3 Buka e-mail Anda

Anda akan mendapatkan


email konfirmasi. Selanjutnya
yang perlu anda lakukan
adalah menghubungi pihak
Kominfo
dengan membawa kartu
identitas (KTP) anda untuk
memverifikasi identitas anda.

317409260795000

4 Mendapat e-mail verifikasi

Pada email tersebut


terdapat Username dan
Password yang perlu anda
ingat dan anda hafalkan,
karena data tersebutlah
yang diperlukan untuk
mengakses file p12 milik
anda.

38
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

5 Kembali ke Laman https://rakominfo.rootca.or.id/  Login

File P12 akan langsung


terunduh kedalam computer
anda.
Pilihlah direktori untuk
menyimpan file P12
anda.

6 File P12 Siap Digunakan


File P12 sudah dapat
digunakan dengan terlebih
dahulu dilakukan import.

39
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

B. Import File P12 Kedalam Sistem


pada Windows
Syarat Aplikasi : Ms. Windows

1 Buka File Explorer dan Jala nkan File P12

Double klik pada file P12


maka akan muncul dialog box
P12

2 Pilih Current User > Klik Next

40
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

3 Berikan Nama File > Klik Next

4 Masukkan Password > P ilih Import Options > Klik Next

Lalu pilih import option sesuai


kebutuhan. Apabila
membutuhkan pengamanan
yang kuat pada kunci privat
maka pilih pilihan pertama,
untuk membuat kunci menjadi
exportable maka pilih pilihan
kedua dan untuk memenuhi
kedua pilihan diatas maka
gunakan pilihan ketiga.

41
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

5 Pilih file tipe .p 12 di dalam folder lokal > Open

6 Periksa kembali file yang akan anda Import > Klik Finish

Periksa kembali pengaturan


yang anda lakukan. Bila
sudah sesuai klik Finish

42
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

C. Implementasi Tanda Tangan


Elektronik pada layanan dokumen
Microsoft Word
Syarat Aplikasi : Microsoft Office

1 Buka Microsoft Word

2 Pilih Menu File > Info

43
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

3 P i l i h P r o t e c t D o c u m e nt > A d d a D i g i t a l S i g n a t u r e

4 Akan muncul dialog box persetujuan, klik YES.

44
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

5 Simpan dokumen yang ingin dibubuhkan tanda tangan digital.

6 Anda dapat menambahkan informasi mengenaitan datangandigital yang dibubuhkan .

Terdapat 3 jenis peruntukan


tanda tangan digital pada
dokumen, antara lain :
a. Created and approved this
document (telah membuat dan
telah menyetujui/melegalkan
dokumen ini).
b. Approved this document
(telah menyetujui/melegalkan
dokumen ini).
c. Created this document (telah
membuat dokumen ini)

45
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

7 Cantumkan tujuan anda membubuhkan tanda tangan elektro ik pada kolom Purpose for signing this document ( jika
dibutuhkan ) . Klik DETAILS , jika anda ngin mencantumkan beberapa informasi tambahan .

8 Untuk memilih sert i f i k a t , p i l i h C h a n g e > p i l i h s e r t i f i k a t > O K .

46
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

9 Apabila telah memi lih sertifikat, maka klik Sign

10 Ta m p i l a n a k h i r d o k u m e n y a n g s u d a h d i b u b u h k a n t a n d a t a n g a n d i g i t a l .

Apabila ingin melihat


tanda tangan digital
yang sudah valid dapat
klik View Signature >
Signature Details.

47
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

11 Apabila ingin melihat tanda tangan digital yang suda h valid dapat klik View
Signature > Signature Details.

Untuk memastikan
legalitas tanda tangan
elektronik, klik View
Signature > Signature
Details.

12 Setelah muncul box Signature Details > View

48
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

Maka akan muncul tabel informasi seperti berikut

13 Berikutinimerupakancontohdokumenyangdimodifikasidanhilangtanda
tanganeklektroniknya

Tanda tangan elektronik pada


dokumen Ms Word menyediakan
Layanan autentikasi dan integritas.
Autentikasi menjelaskan bahwa
penandatanganan elektronik
merupakan pihak yang melegalkan
dokumen, sedangkan integritas
menjelaskan bahwa apabila
dokumen telah melewati masa
editing (modifikasi) maka tanda
tangan elektronik akan terhapus
secara otomatis dari dokumen.

49
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

14 Kliik Yes > OK

15 Tampilan dokumen Word tanpa tanda tangan elektronik

50
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

D. Implementasi Tanda Tangan


Elektronik pada Dokumen PDF
Syarat Aplikasi : Demo dilakukan pada aplikasi Acrobat Reader DC

1 Pilih file PDF yang akan diberikan tanda tangan digital

2 Pilih Menu Tools > Certificates

51
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

3 Pilih Digitally S ign

4 Klik Ok, lalu pilih area yag akan diberi tanda tangan

52
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

5 Lalu klik Sign untuk menandatangani file tersebut

Pada kolom sign as,


pilih tanda tangan
yang dibubuhkan pada
file PDF.

6 Save file yang telah diberi tanda tangan

File yang telah diberi


tanda tangan akan
mempunyai ukuran
yang lebih besar
dibandingkan dengan
file yang sama yang
tidak dibubuhkan
tanda tangan.

53
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

7 Berikut merupakan file PDF yang telah diberikan tanda tangan digital

Tanda tangan digital


akan muncul sebagai
appereance pada area
yang telah kita
tentukan sebelumnya

8 Untukmelihatstatusvalidasitandatangan,
klikappereancetandatangantersebut

Pada dialog box


disamping,
menandakan bahwa
tanda tangan tersebut
valid dan menunjukkan
siapa penanda tangan
dokumen tersebut.

54
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

9 Klik properties untuk melihat informasi lebih lanjut mengenai tanda tersebut

Pada dialog box tersebut


menunjukkan waktu
penandatanganan dari
dokumen tersebut, dimana
waktu diambil dari waktu
pada komputer.

Karena waktu signing time pada dokumen mengikuti waktu pada komputer, hal tersebut dinilai kurang otentik karena waktu pada komputer
dapat diubah-ubah, sehingga perlunya timestamp dari Server terpercaya dengan cara berikut

10 Pilih tools > Certficates > Timestamp

Memilih sertifikat yang


digunakan untuk melakukan
tanda tangan elektronik pada
pesan email

55
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

11 Klik New untuk menambah konfigurasi timestamp server baru


Pada dialog box
disamping
menunjukkan untuk
konfigurasi server
timestamp, untuk
menambahkan server
baru klik New

56
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

12 Isi kolom -kolom berikut lalu klik OK

Isi kolom Name untuk


nama timestamp
server, dan masukkan
url dari alamat
timestamp server pada
kolom server url

13 Klik Set Default, lalu klik Next

Agar konfigurasi
timestamp server yang
dipilih digunakan
dalam setiap
pemberian timestamp,
klik Set Default

57
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

14 Save file yang telah berisa timestamp, lalu klik OK

15 Untuk mengecek apakah timestamp berhasil dibubuhkan, klik Signature Panel

Pada nomor pertama


file telah ditandatangani
dengan tanda tangan
digital dan pada nomor
kedua memperlihatkan
bahwa file telah diberi
timestamp oleh
Kominfo CA

58
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

16 Klikkananpadatimestamppadasignaturepanel,pilihShowSignature
Properties

59
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

E. Implementasi Tanda Tangan


Elektronik pada layanan email
Mozilla Thunderbird
Syarat Aplikasi : Mozilla Thunderbird versi minimal 2.0

1 Buka Windows Thunderbird

2 Pilih Menu Tools > Account Settings

60
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

Pilih Menu Security > View Certificates


3

4 Pilih Tab Your Certifica tes > Tombol I mport..

61
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

5 Pilih file tipe .p 12 di dalam folder lokal > Open

File .p12 menyimpan sertifikat


dan kunci private pengguna.
Serifikat akan disimpan dalam
repository aplikasi
thunderbird

6
Masukkan Passphrase baru > OK
Passphrase digunakan
sebagai kunci untuk
mengamankan kunci private.
Sistem akan meminta
passphrase ketika pengguna
akan mengakses kunci
private.

62
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

7 Masukkan password ya ng digunakan untuk enkripsi sertifikat > OK

Password fungsinya sama


dengan passphrase hanya saja
pada kasus ini pengguna
hanya memasukkan password
saat pertama import saja.
Password diberikan ketika
pengguna atau pihak ketiga
(CA) pertama

PilihtabAuthorities>CariCAyangmenerbitkansertifikatpengguna>Edit
8 Trust..

63
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

Centang penggunaan sertifikat yang diperlukan > OK > OK


9

10 Pilih Select.. pada kolom Digital Signing

Memilih sertifikat yang


digunakan untuk melakukan
tanda tangan elektronik pada
pesan email

64
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

11 Pilih Sertifikat yang akan digunakan > OK

Sebelum menggunakan
sertifikat pastikan sertifikat
tersebut valid digunakan,
pengguna dapat memeriksa di
kolom Details of selected
certificate:

12 Pilih!ApakahsertifikatuntukSigningakandigunakanjugauntukenkripsipesan
yangakandikirimkankepengguna

65
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

13 Tekan tombol Write untuk membuat pesan baru

14 Isi tujuan pesan, subjek dan isi pesa n

Untuk menggunakan fitur


enkripsi, pastikan Repositori
menyimpan sertifikat
penerima pesan

66
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

15 Pilih tab Security > centang aksi yang akan dilakukan > Pilih View Security Info

16 Cek apakah sertifikat yang diperlukan tersimpan dalam Repositori > OK

Untuk melakukan enkripsi


pesan, pengguna memerlukan
sertifikat penerima pesan.
Pastikan sertfikat tersebut
masih valid digunakan.

67
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

17 Tekan tombol Send untuk mengirimkan pesan

18 Pesan yang diterima jika dibuka dengan aplikasi selain thunderbird

Pesan yang diterima akan


ditampilkan dalam format file
.p7m

68
MANUAL BOOK IMPLEMENTASI TANDA TANGAN ELEKTRONIK

19 Pesan yang diterima pada aplikasi Thunderbird

Pastikan sertifikat pengirim


pesan sudah tersimpan
dalam repositori. Sertifikat ini
digunakan untuk verifikasi
tanda tangan elektronik

20 Tekan ikon untuk memeriksa tanda tangan elektronik

69
3. SURAT SAHAM &
SAHAM SERI

70
3.1 MODAL PT & SAHAM
Penjelasan Pasal 34
Ayat (1) Pada umumnya penyetoran saham adalah dalam bentuk uang.
Modal Dasar Namun, tidak ditutup kemungkinan penyetoran saham dalam bentuk
lain, baik berupa benda berwujud maupun benda tidak berwujud,
 PT. Biasa = min Rp.50 jt yang dapat dinilai dengan uang dan yang secara nyata telah diterima
oleh Perseroan. Penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang
 PT. Tbk = UU Pasar Modal harus disertai rincian yang menerangkan nilai atau harga, jenis atau
macam, status, tempat kedudukan, dan lain-lain yang dianggap perlu
 PT. UKM = min Rp.1 jt demi kejelasan mengenai penyetoran tersebut.
Ayat (2) Nilai wajar setoran modal saham ditentukan sesuai dengan nilai
Ps. 34 & Ps 35 UU PT pasar. Jika nilai pasar tidak tersedia, nilai wajar ditentukan
Ps. 31 s/d Ps 47 UU PT berdasarkan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik

Modal PT Modal Ditempatkan Uang


setoran, berdasarkan informasi yang relevan dan terbaik. Yang
dimaksud dengan “ahli yang tidak terafiliasi” adalah ahli yang tidak
mempunyai: a. hubungan keluarga karena perkawinan atau
 25 % dari Modal Dasar keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun
vertikal dengan pegawai, anggota Direksi, Dewan Komisaris, atau
pemegang saham dari Perseroan; b. hubungan dengan Perseroan
karena adanya kesamaan satu atau lebih anggota Direksi atau
Dewan Komisaris; c. hubungan pengendalian dengan Perseroan baik

Modal Disetor Barang langsung maupun tidak langsung; dan/atau d. saham dalam
Perseroan sebesar 20% (dua puluh persen) atau lebih.

 100 % dari Modal Ditempatkan


Pasal 35 ayat (2)
Hak Tagih Hak tagih terhadap Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yang dapat dikompensasi dengan setoran saham adalah hak tagih atas
tagihan terhadap Perseroan yang timbul karena: a. Perseroan telah
(Konversi) menerima uang atau penyerahan benda berwujud atau benda tidak
berwujud yang dapat dinilai dengan uang; b. pihak yang menjadi
penanggung atau penjamin utang Perseroan telah membayar lunas
utang Perseroan sebesar yang ditanggung atau dijamin; atau c.
Pemegang Saham Kreditur Perseroan menjadi penanggung atau penjamin utang dari pihak ketiga
Ps. 48 s/d Ps 62 UU PT dan Perseroan telah menerima manfaat berupa uang atau barang yang
dapat dinilai dengan uang yang langsung atau tidak langsung secara
nyata telah diterima Perseroan.

Surat Saham Persetujuan RUPS


Pasal 53 ayat (4)
Klasifikasi saham sebagaimana dimaksud pada ayat
(3), antara lain:
a. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara;
Ps. 53 UU PT b. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Saham atas nama Klasifikasi Saham Komisaris;
c. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik
kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lain;
d. saham yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima dividen lebih
dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas
pembagian dividen secara kumulatif atau
nonkumulatif;
e. saham yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari
pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian
sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi.
71
3.2 KLASIFIKASI SAHAM
Ps. 53 ayat (3)  Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham, anggaran dasar menetapkan
salah satu di antaranya sebagai saham biasa

a. saham dengan :
i. hak suara, atau
ii. tanpa hak suara;
b. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan :
i. anggota Direksi, dan/atau
ii. anggota Dewan Komisaris;
c. saham yang setelah jangka waktu tertentu :
i. ditarik kembali, atau
ii. ditukar dengan klasifikasi saham lain;
d. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain
atas pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif;
e. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas
pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi.

72
3.3 CONTOH SURAT SAHAM
Ps. 51 UU PT

73
DAFTAR PEMEGANG SAHAM
3.4 PT ……………… , BERKEDUDUKAN DI ………….
Ps. 50 UU PT
Pemegang Saham Jumlah Gadai / Fidusia
Saham Yang Ket
Nama Alamat Jumlah Nomor Tanggal Klasifikasi Disetor Nama Alamat Tanggal
Perolehan Perolehan

JAKARTA, ……………… 2007

DIREKSI DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA KOMISARIS UTAMA

74
3.5 DAFTAR KHUSUS
PT ……………… , BERKEDUDUKAN DI ………….
Ps. 50 UU PT
Direksi / Komisaris Saham Jumlah Gadai / Fidusia
& Keluarga Yang Ket
Nama Alamat Jumlah Nomor Tanggal Perolehan Disetor Nama Alamat Tanggal
Perolehan Perolehan

JAKARTA, ……………… 2007


DIREKSI DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA KOMISARIS UTAMA 75


3.6 KETENTUAN MODAL, SAHAM,
DIREKSI & DEWAN KOMISARIS
DALAM ANGGARAN DASAR PT

76
3.6.1 KETENTUAN MODAL DALAM ANGGARAN DASAR
(Standar Yang Biasa Digunakan)

MODAL
PASAL 4
1. Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp. ……….. a)
.
terbagi atas ………… saham b) , masing-masing saham bernilai nominal Rp. ……………..
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor ……. % atau sejumlah …… saham dengan nilai nominal
seluruhnya sebesar Rp. …………….. oleh Para Pendiri yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai
nominal saham yang disebutkan pada akhir akta.
3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Perseroan menurut keperluan modal Perseroan, dengan
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. c)
Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai hak terlebih dahulu
untuk mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak
tanggal penawaran dilakukan dan masing-masing pemegang saham berhak mengambil bagian seimbang dengan
jumlah saham yang mereka miliki (proporsional) baik terhadap saham yang menjadi bagiannya maupun terhadap
sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya. d)
Jika setelah lewat jangka waktu penawaran 14 (empat belas) hari tersebut, ternyata masih ada sisa saham yang
belum diambil bagian maka Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada Pihak Ketiga.

Catatan :
a) Besarnya modal dasar perseroan tidak boleh kurang dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan memperhatikan ketentuan jumlah modal minimal untuk Perseroan dengan kegiatan
usaha tertentu. Bagi Perseroan penanaman modal asing apabila akan mencantumkan nilai mata uang asing harus dalam bentuk dollar Amerika dan ditulis setelah menyebutkan nominal
rupiahnya
b) Jika terdapat saham dengan klasifikasi atau nilai nominal yang berbeda agar disebutkan perbedaannya dengan menggunakan penyebutan seri A, B, dan seterusnya.
c) Tidak perlu dicantumkan bila modal sudah dikeluarkan seluruhnya.
d) Ketentuan ini berlaku dalam hal perseroan hanya mempunyai satu klasifikasi saham atau dalam hal perseroan mempunyai lebih dari satu klasifikasi saham, dan saham yang akan dikeluarkan
adalah saham dengan klasifikasi yang belum pernah dikeluarkan. Jika saham yang dikeluarkan dengan klasifikasi yang sudah pernah dikeluarkan maka yang mempunyai hak terlebih dahulu
hanyalah pemegang saham dengan klasifikasi yang sama.

77
3.6.2 KETENTUAN SAHAM DALAM ANGGARAN DASAR PT (1)
(Standar Yang Biasa Digunakan)

SAHAM
PASAL 5
1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah Saham atas nama 1)
2. Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah Warga Negara Indonesia
dan/atau badan hukum Indonesia . 2)
3. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham.
4. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham dapat dibuktikan
dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan. 3)
5. Jika dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi sehelai surat saham.
6. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang
dimiliki oleh seorang pemegang saham.

1) Jika Perseroan mempunyai lebih dari satu klasifikasi saham agar diatur mengenai masing-masing klasifikasi saham beserta hak yang melekat
pada masing-masing klasifikasi tersebut.
2) Ketentuan ayat ini tidak berlaku bagi Perseroan dalam rangka penanaman modal asing dan Perseroan Terbuka. Kepemilikan saham dalam
ketentuan ayat ini juga harus memperhatikan ketentuan dalam undang-undang Perseroan dan Peraturan Perundang-undangan lainnya.
3) Surat Keterangan atau catatan tersebut antara lain berbentuk recepis, catatan atau kutipan dari buku daftar saham, akta notaris mengenai
pengeluaran atau pemindahan hak atas saham.

78
3.6.3 KETENTUAN SAHAM DALAM ANGGARAN DASAR PT (2)
(Standar Yang Biasa Digunakan)

7. Pada surat saham harus dicantumkan sekurangnya :


a. nama dan alamat pemegang saham
b. nomor surat saham
c. nilai nominal saham
d. tanggal pengeluaran surat saham
8. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan :
a. nama dan alamat pemegang saham
b. nomor surat kolektif saham
c. nomor surat saham dan jumlah saham
d. nilai nominal saham
e. tanggal pengeluaran surat kolektif saham.
9. Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh ……… 4)

4) Direksi (yang diwakili oleh Direktur Utama atau Direktur lainnya sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan) dan dapat ditambah
persyaratan dengan persetujuan dari Komisaris Utama atau anggota Komisaris lainnya sesuai dengan keputusan rapat Dewan Komisaris.

79
3.6.4 KETENTUAN DIREKSI DALAM ANGGARAN DASAR PT
(Standar Yang Biasa Digunakan)

DIREKSI
PASAL 11
1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari …… anggota Direksi. 1)
2. Jika diangkat lebih dari seorang direktur, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai …….. 2)
3. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, untuk jangka waktu ……… tahun 3) dengan
tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
4. Jika oleh suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua anggota Direksi lowong, maka dalam
jangka waktu 30 (tigapuluh) hari sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
Anggaran Dasar.
5. Jika oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, untuk sementara Perseroan diurus
oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris.
6. Anggota direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis kepada
Perseroan paling kurang 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
7. Jabatan anggota Direksi berakhir, jika :
a. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat (6);
b. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan;
c. meninggal dunia;
d. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
1) Harap diisi berapa jumlahnya.
2) Nama jabatan “Direktur Utama” adalah suatu alternatif dapat digunakan nama jabatan lain misalnya, “Presiden Direktur” atau hanya
menyebutkan “Direktur I”
3) Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun.
80
3.6.5 KETENTUAN KOMISARIS DALAM ANGGARAN DASAR PT
(Standar Yang Biasa Digunakan)

DEWAN KOMISARIS
PASAL 14
1. Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, apabila diangkat lebih dari seorang
anggota Dewan Komisaris, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama. 1)
2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris hanya warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan
yang ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu ….. Tahun 2) dengan
tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
4. Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari
setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan itu
dengan memperhatikan ketentuan ayat 2 pasal ini.
5. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara
tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal
pengunduran dirinya.
6. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila :
a. kehilangan Kewarganegaraan Indonesia;
b. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 5;
c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku;
d. meninggal dunia;
e. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

1) Nama jabatan “Komisaris Utama” adalah suatu alternatif dapat digunakan nama jabatan lain misalnya, “Presiden Komisaris” atau hanya
menyebutkan “Komisaris I”
2) Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun

81
3.6.6 Bagian Akhir Akta PT (1)

Akhirnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di


atas menerangkan bahwa :
1. Untuk pertama kalinya telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai
melalui kas e) Perseroan sejumlah …….. saham atau seluruhnya dengan nilai
nominal Rp. ………… yaitu oleh para pendiri :
- Tuan …………..
tersebut, sejumlah ………….. saham
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. …………
- PT …………..
tersebut, sejumlah …………… saham
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. ………….
sehingga seluruhnya berjumlah ………… saham dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp. ………….

e) Jika disetor dalam bentuk lain, harus disebutkan dengan jelas perincian nama benda atau hak atas benda bertubuh atau tidak bertubuh, bergerak atau tidak bergerak yang
digunakan sebagai setoran saham serta penilaiannya.

82
3.6.7 Bagian Akhir Akta PT (2)

2. Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 8 dan Pasal 11 Anggaran Dasar ini mengenai tata cara
pengangkatan anggota Direksi dan Komisaris, telah diangkat sebagai …………..
- Direktur Utama : tuan ………. , lahir di …… , pada tanggal ………………………. , swasta, Warga
Negara Indonesia, bertempat tinggal di ………………………… , pemegang
Kartu Tanda Penduduk Nomor …………..
- Direktur : tuan ………. , lahir di …… , pada tanggal ………………………. , swasta, Warga
Negara Indonesia, bertempat tinggal di ………………………… , pemegang
Kartu Tanda Penduduk Nomor …………..
- Komisaris Utama : tuan ………. , lahir di …… , pada tanggal ………………………. , swasta, Warga
Negara Indonesia, bertempat tinggal di ………………………… , pemegang
Kartu Tanda Penduduk Nomor …………..
Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut telah diterima oleh masing-
masing yang bersangkutan.

83
3.7 TEKNIK PEMBUATAN AKTA NOTARIS

KETENTUAN KLASIFIKASI SAHAM


(SAHAM SERI) DALAM ANGGARAN DASAR PT

84
3.7.1 KETENTUAN MODAL (1)
(DENGAN KLASIFIKASI SAHAM (SAHAM SERI) DALAM ANGGARAN DASAR PT)

MODAL
PASAL 4
1. Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp. ………..
.
terbagi atas ………… saham , masing-masing saham bernilai nominal Rp. ……………..
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor ……. % atau sejumlah :
a. …… saham seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memiliki hak suara;
b. …… saham seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang tidak memiliki hak suara;
c. …… saham seri C, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi,
dan/atau anggota Dewan Komisaris;
d. …… saham seri D, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi;
e. …… saham seri E, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Dewan
Komisaris;
f. …… saham seri F, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang setelah jangka waktu …. (………...…..) tahun dapat
ditarik kembali oleh Perseroan;
g. …… saham seri G, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang setelah jangka waktu …. (………...…..) tahun ditukar
dengan klasifikasi saham lain;
h. …… saham seri H, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau
nonkumulatif;
i. …… saham seri I, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi;
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. …………….. oleh Para Pendiri yang telah mengambil bagian saham dan
rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir akta.
85
3.7.1 lanjutan 1

3. Saham Seri A mempunyai hak suara dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan
pengambilan keputusan dalam RUPS, sedangkan :
a. …… saham seri B, tidak memiliki hak suara dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan
pengambilan keputusan dalam RUPS;
b. …… saham seri C, mempunyai hak khusus untuk mencalonkan ….. (…..) orang anggota Direksi,
dan/atau anggota Dewan Komisaris dan diperhitungkan dalam penghitungan korum sahnya
penyelenggaraan dan pengambilan keputusan dalam RUPS;
c. …… saham seri D, mempunyai hak khusus untuk mencalonkan ….. (…..) orang anggota Direksi, dan
diperhitungkan dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan keputusan
dalam RUPS;
d. …… saham seri E, mempunyai hak khusus untuk mencalonkan ….. (…..) orang anggota Dewan
Komisaris, dan diperhitungkan dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan
keputusan dalam RUPS;
e. …… saham seri F, setelah jangka waktu …. (………...…..) tahun dapat ditarik kembali oleh Perseroan
dan tidak memiliki hak suara dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan
keputusan dalam RUPS;
f. …… saham seri G, setelah jangka waktu …. (………...…..) tahun ditukar dengan klasifikasi saham lain
dan tidak memiliki hak suara dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan
keputusan dalam RUPS;

86
3.7.1 lanjutan 2

g. …… saham seri H, memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih
dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif atau
nonkumulatif, dan diperhitungkan dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan
pengambilan keputusan dalam RUPS;
h. …… saham seri I, memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari
pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi, dan
diperhitungkan dalam penghitungan korum sahnya penyelenggaraan dan pengambilan
keputusan dalam RUPS;

4. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Perseroan menurut keperluan modal
Perseroan, dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai hak
terlebih dahulu untuk mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu
14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan dan masing-masing pemegang saham
berhak mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional) baik
terhadap saham yang menjadi bagiannya maupun terhadap sisa saham yang tidak diambil oleh
pemegang saham lainnya.
Jika setelah lewat jangka waktu penawaran 14 (empat belas) hari tersebut, ternyata masih ada sisa
saham yang belum diambil bagian maka Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada
Pihak Ketiga.

87
3.7.2 KETENTUAN SAHAM DALAM ANGGARAN DASAR PT (1)
(DENGAN KLASIFIKASI SAHAM (SAHAM SERI) DALAM ANGGARAN DASAR PT)

SAHAM
PASAL 5
1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah Saham atas nama 1)
2. Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah Warga Negara Indonesia
dan/atau badan hukum Indonesia . 2)
3. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham.
4. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham dapat dibuktikan
dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan. 3)
5. Jika dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi sehelai surat saham.
6. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang
dimiliki oleh seorang pemegang saham.

1) Jika Perseroan mempunyai lebih dari satu klasifikasi saham agar diatur mengenai masing-masing klasifikasi saham beserta hak yang melekat
pada masing-masing klasifikasi tersebut.
2) Ketentuan ayat ini tidak berlaku bagi Perseroan dalam rangka penanaman modal asing dan Perseroan Terbuka. Kepemilikan saham dalam
ketentuan ayat ini juga harus memperhatikan ketentuan dalam undang-undang Perseroan dan Peraturan Perundang-undangan lainnya.
3) Surat Keterangan atau catatan tersebut antara lain berbentuk recepis, catatan atau kutipan dari buku daftar saham, akta notaris mengenai
pengeluaran atau pemindahan hak atas saham.

88
3.7.2 lanjutan (1)

7. Pada surat saham harus dicantumkan sekurangnya :


a. nama dan alamat pemegang saham
b. nomor surat saham
c. nilai nominal saham
d. tanggal pengeluaran surat saham
8. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan :
a. nama dan alamat pemegang saham
b. nomor surat kolektif saham
c. nomor surat saham dan jumlah saham
d. nilai nominal saham
e. tanggal pengeluaran surat kolektif saham.
9. Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh ……… 4)

4) Direksi (yang diwakili oleh Direktur Utama atau Direktur lainnya sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan) dan dapat ditambah
persyaratan dengan persetujuan dari Komisaris Utama atau anggota Komisaris lainnya sesuai dengan keputusan rapat Dewan Komisaris.

89
3.7.2 lanjutan (2)

10. Semua saham atas nama yang dikeluarkan oleh Perseroan terdiri atas :
a. …… saham seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memiliki hak suara;
b. …… saham seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang tidak memiliki hak suara;
c. …… saham seri C, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk
mencalonkan anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris;
d. …… saham seri D, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk
mencalonkan anggota Direksi;
e. …… saham seri E, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk
mencalonkan anggota Dewan Komisaris;
f. …… saham seri F, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang setelah jangka waktu ….
(………...…..) tahun dapat ditarik kembali oleh Perseroan;
g. …… saham seri G, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang setelah jangka waktu ….
(………...…..) tahun ditukar dengan klasifikasi saham lain;
h. …… saham seri H, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas
pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif;
i. …… saham seri I, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas
pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi;

90
3.7.3 KETENTUAN DIREKSI DALAM ANGGARAN DASAR PT
(DENGAN KLASIFIKASI SAHAM (SAHAM SERI) DALAM ANGGARAN DASAR PT)

DIREKSI
PASAL 11
1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari …… anggota Direksi. 1)
2. Jika diangkat lebih dari seorang direktur, maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai
…….. 2)
3. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, untuk jangka waktu ……… tahun
3) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya
sewaktu-waktu.
4. Anggota Direksi dicalonkan oleh Pemegang Saham :
a. ….. (……....…) orang dicalonkan oleh Pemengang Saham Seri C;
b. ….. (……....…) orang dicalonkan oleh Pemengang Saham Seri D;
5. Jika oleh suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua anggota Direksi lowong,
maka dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan
Rapat Umum Pemegang Saham, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

1) Harap diisi berapa jumlahnya.


2) Nama jabatan “Direktur Utama” adalah suatu alternatif dapat digunakan nama jabatan lain misalnya, “Presiden Direktur” atau hanya
menyebutkan “Direktur I”
3) Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun.

91
3.7.3 lanjutan

6. Jika oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi


lowong, untuk sementara Perseroan diurus oleh anggota Dewan
Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris.
7. Anggota direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan paling kurang 30
(tigapuluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
8. Jabatan anggota Direksi berakhir, jika :
a. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat (6);
b. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-
undangan;
c. meninggal dunia;
d. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham.

92
3.7.4 KETENTUAN KOMISARIS DALAM ANGGARAN DASAR PT
(DENGAN KLASIFIKASI SAHAM (SAHAM SERI) DALAM ANGGARAN DASAR PT)

DEWAN KOMISARIS
PASAL 14
1. Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, apabila diangkat
lebih dari seorang anggota Dewan Komisaris, maka seorang diantaranya dapat diangkat
sebagai Komisaris Utama. 1)
2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris hanya warga negara Indonesia yang
memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu
….. Tahun 2) dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk
memberhentikan sewaktu-waktu.
4. Anggota Dewan Komisaris dicalonkan oleh Pemegang Saham :
a. ….. (……....…) orang dicalonkan oleh Pemengang Saham Seri C;
b. ….. (……....…) orang dicalonkan oleh Pemengang Saham Seri E;
5. Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30
(tigapuluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan ayat 2 pasal ini.

1) Nama jabatan “Komisaris Utama” adalah suatu alternatif dapat digunakan nama jabatan lain misalnya, “Presiden Komisaris” atau hanya
menyebutkan “Komisaris I”
2) Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun

93
3.7.4 lanjutan

6. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari


jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai
maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya 30 (tigapuluh)
hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
7. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila :
a. kehilangan Kewarganegaraan Indonesia;
b. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 5;
c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang
berlaku;
d. meninggal dunia;
e. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham.

94
3.7.5 Bagian Akhir Akta PT (1)

Akhirnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas menerangkan bahwa :
1. Untuk pertama kalinya telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai melalui kas Perseroan sejumlah :
a. …… saham seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memiliki hak suara;
b. …… saham seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang tidak memiliki hak suara;
c. …… saham seri C, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris;
d. …… saham seri D, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi;
e. …… saham seri E, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Dewan Komisaris;
f. …… saham seri F, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang setelah jangka waktu …. (………...…..)
tahun dapat ditarik kembali oleh Perseroan;
g. …… saham seri G, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang setelah jangka waktu …. (………...…..)
tahun ditukar dengan klasifikasi saham lain;
h. …… saham seri H, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas
pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif;
i. …… saham seri I, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian
sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi;
atau seluruhnya sebesar Rp. ………… , yaitu oleh para pendiri :

95
3.7.5 Bagian Akhir Akta PT (2)
1) Tuan ………….. tersebut, sejumlah :
a. …… saham seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memiliki hak suara;
b. …… saham seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang tidak memiliki hak suara;
c. …… saham seri C, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris;
d. …… saham seri D, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi;
e. …… saham seri E, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Dewan Komisaris;
f. …… saham seri F, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang setelah jangka waktu …. (………...…..)
tahun dapat ditarik kembali oleh Perseroan;
g. …… saham seri G, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang setelah jangka waktu …. (………...…..)
tahun ditukar dengan klasifikasi saham lain;
h. …… saham seri H, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas
pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif;
i. …… saham seri I, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian
sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi;
atau seluruhnya sebesar Rp. …………

96
3.7.5 Bagian Akhir Akta PT (3)

2) PT ………….. tersebut, sejumlah :


a. …… saham seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memiliki hak suara;
b. …… saham seri B, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang tidak memiliki hak suara;
c. …… saham seri C, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi, dan/atau anggota Dewan Komisaris;
d. …… saham seri D, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi;
e. …… saham seri E, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Dewan Komisaris;
f. …… saham seri F, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang setelah jangka waktu …. (………...…..)
tahun dapat ditarik kembali oleh Perseroan;
g. …… saham seri G, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang setelah jangka waktu …. (………...…..)
tahun ditukar dengan klasifikasi saham lain;
h. …… saham seri H, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas
pembagian dividen secara kumulatif atau nonkumulatif;
i. …… saham seri I, dengan nilai nominal sebesar Rp………….. , yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian
sisa kekayaan Perseroan dalam likuidasi;
atau seluruhnya sebesar Rp. …………

97
3.7.6 lanjutan 6

2. Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 8 dan Pasal 11 Anggaran Dasar ini mengenai tata cara
pengangkatan anggota Direksi dan Komisaris, telah diangkat sebagai …………..
- Direktur Utama : tuan ………. , lahir di …… , pada tanggal ………………………. , swasta, Warga
Negara Indonesia, bertempat tinggal di ………………………… , pemegang
Kartu Tanda Penduduk Nomor …………..
- Direktur : tuan ………. , lahir di …… , pada tanggal ………………………. , swasta, Warga
Negara Indonesia, bertempat tinggal di ………………………… , pemegang
Kartu Tanda Penduduk Nomor …………..
- Komisaris Utama : tuan ………. , lahir di …… , pada tanggal ………………………. , swasta, Warga
Negara Indonesia, bertempat tinggal di ………………………… , pemegang
Kartu Tanda Penduduk Nomor …………..
Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut telah diterima oleh masing-
masing yang bersangkutan.

98
LAMPIRAN
1. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
2. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris
3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas UU 30/2004 Tentang Jabatan Notaris
4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik
5. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas UU 11/2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik
6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
7. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem Dan Transaksi Elektronik
8. Peraturan Pemerintah 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
9. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengajuan
Permohonan Pengesahan Badan Hukum Dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Serta Penyampaian Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar Dan Perubahan Data Perseroan Terbatas
10. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengajuan
Permohonan Pengesahan Badan Hukum Dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Serta Penyampaian Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar Dan Perubahan Data Perseroan Terbatas
11. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Penyediaan Konten Pada Jaringan Bergerak Seluler Dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas
12. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Sertifikasi Alat Dan
Perangkat Telekomunikasi
13. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pendaftaran
Penyelenggara Sistem Elektronik
14. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pendaftaran
Sistem Elektronik Instansi Penyelenggara Negara
15. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Sistem Manajemen
Pengamanan Informasi
16. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Data
Pribadi Dalam Sistem Elektronik
17. Standar Draft Akta Notaris Tentang Pendirian Dan Anggaran Dasar PT

99
SEKIAN &
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

100
Bila anda berminat silahkan menghubungi Sekretariat MjWinstitute
Telp. (021) 8193736, Hp/WA 0812-3817-5884
101

Anda mungkin juga menyukai